Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang KKN-P
Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) merupakan mata kuliah mahasiswa dengan
terjun langsung di dunia kerja, dan juga merupakan bentuk aplikasi penyelenggaraan
pendidikan profesional yang memadukan secara sistematis antara program
pendidikan dengan program keahlian yang diperoleh langsung melalui dunia kerja,
sehingga terarah dan dapat mencapai tingkat keahlian profesional tertentu.
Dengan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) ini penulis dapat membandingkan
teori yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan langsung di lapangan (dunia
kerja), serta bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengalaman kerja yang
bergerak di bidang Lembaga Keuangan Bank maupun di bidang Lembaga Keuangan
Non Bank.
Setelah melakukan Kuliah Kerja Nyata Profesi, diharapkan Mahasiswa dapat
memperoleh pengalaman ilmu pengetahuan khususnya mengenai lembaga jasa
keuangan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam
berbagai kegiatan yang ada dalam Lembaga Keuangan. Pencapaian Kuliah Kerja
Nyata Profesi ini pada akhirnya mengacu pada pembentukan profesionalisme
mahasiswa yang mempunyai pengetahuan dan keahlian sehingga lulusan Sarjana
Ekonomi Universitas Brawijaya diharapkan bisa menjadi sumber daya manusia yang
siap pakai di masa yang akan datang.
Untuk dapat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Profesi, mahasiswa diwajibkan
telah mengumpulkan minimum 129 SKS atau sudah termasuk dengan mata kuliah
1
Bagi Mahasiswa
a. Meningkatkan kompetensi, kecerdasan intelektual, dan emosional
b. Mempelajari, membandingkan, dan menerapkan pengetahuan teoritis yang
diperoleh di bangku kuliah dengan keadaan nyata yang ada di dunia usaha.
c. memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengetahui ada
tidaknya
perbedaan
antara
teori
perbankan
syariah
dengan
1.3.2
Bagi Perusahaan/Instansi
a. Dapat melaksanakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial lembaga
terhadap masyarakat.
b. Mendapatkan sumbangan pemikiran dan tenaga guna meningkatkan
kinerja lembaga.
c. Dapat dijadikan sebagai sarana membangun jaringan kerja sama dalam
berbagai bidang dengan pihak Universitas Brawijaya.
1.3.3
Bagi Jurusan
a. Memperluas jaringan kerja sama dalam berbagai bidang dengan pihak
BMT Maslahah Sidogiri.
b. Meningkatkan relevansi kurikulum pendidikan di Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya dengan dunia usaha.
1.3.4
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) dilaksanakan selama 25 hari kerja
efektif terhitung sejak tanggal 21 Agustus 2014 s.d. 18 September 2014 dengan
jadwal 6 hari dalam satu minggu (Sabtu s.d. Kamis) mulai pukul 07.30-14.00 WIB.
Tabel 1
Rencana Kegiatan KKNP Dalam 25 Hari Kerja Efektif
JADWAL
10 Hari Pertama
10 Hari Kedua
5 Hari Ketiga
RENCANA KEGIATAN
1. Perkenalan lingkungan kerja BMT Maslahah Sidogiri.
2. Mempelajarai profil BMT Maslahah Sidogiri.
3. Mempelajari produk-produk sekaligus akad yang
ditawarkan di BMT Maslahah Sidogiri.
4. Bekerja di bagian Teller untuk melayani nasabah dalam
penyetoran tunai, penarikan tunai, pengajuan
pembiayaan, dan pembayaran angsuran pembiayaan.
1. Mempelajari pekerjaan bagian Funding Officer (FO)
2. Mempelajari pekerjaan bagian Account Officer (AO)
1. Mempelajari manajemen BMT secara umum.
2. Mempelajari Sistem Pengendalian Internal
dengan
Izin
Usaha
Simpan
Pinjam
dari
Gubernur
Nomor:
terdiri dari 68 kantor cabang dan cabang pembantu serta 2 kantor kas yang tersebar di
beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur di antaranya Kabupaten Pasuruan, Kota
Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Mojokerto, Kota Surabaya, Kabupaten
Malang, Kota Gresik, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten
Lumajang.
Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, BMT Maslahah melakukan
berbagai pelatihan dan pendidikan untuk Pengurus, Pengawas, Managerial,
Karyawan, dan Anggota koperasi. Tujuan dari pendidikan dan pelatihan ini adalah
untuk mempersiapkan para pengelola menghadapi semakin kuatnya arus persaingan
dari berbagai lembaga keuangan lainnya sehingga para pengelola dan pengurus
mampu bertahan bahkan mengembangkan koperasi BMT Maslahah agar lebih baik
lagi dan semakin maju.
Koperasi BMT Maslahah bergerak di bidang pembiayaan dan simpanan sesuai
pola syariah yang berorientasi ganda, yakni Profit Oriented (Maitul Tamwil) dan
Social Oriented (Baiutul Mal). Lebih jelasnya, selain profit atau keuntungan yang
diperoleh BMT maslahah juga menghimpun dan menyalurkan ZIS (Zakat, Infaq dan
Shodaqoh). Bidang usaha lain yang menjadi bagian BMT Maslahah antara lain
layanan pembayaran online melalui Bank serta investasi penyertaan di unit usaha Roti
dan Selep Padi.
3.1.2
Badan Hukum: Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil RI, nomor:
608/BH/KWK.13/IX/2013, tanggal 04 September 1997.
TDP: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pasuruan, nomor:
13.26.2.64.00099 tanggal 13 September 2013
SIUP:
Badan
Penanaman
Modal
Provinsi
Jawa
Timur,
nomor
P2T/20/
3.1.3 Lokasi
BMT Maslahah Sidogiri berlokasi di Jalan Raya No. 10 Sidogiri Kraton Pasuruan
Jawa Timur. BMT Maslahah Sidogiri juga memiliki jumlah Kantor Cabang/Capem
sebanyak 68 Kantor yang tersebar di seluruh Jawa Timur, di antaranya:
1. Kabupaten Pasuruan: 1 Kantor Pusat, 2 Kantor Kas, 1 Kantor Cabang, dan 19
Kantor Cabang Pembantu.
2. Kota Pasuruan: 1 Kantor Cabang dan 2 Kantor Cabang Pembantu.
3. Kabupaten Probolinggo: 1 Kantor Cabang dan 10 Kantor Cabang Pembantu.
4. Kabupaten Mojokerto: 1 Kantor Cabang dan 4 Kantor Cabang Pembantu
5. Kota Surabaya: 1 Kantor Cabang dan 5 Kantor Cabang Pembantu
6. Kabupaten Malang: 1 Kantor Cabang dan 8 Kantor Cabang Pembantu
7. Kota Gresik: 1 Kantor Cabang dan 1 Kantor Cabang Pembantu
8. Kabupaten Situbondo: 1 Kantor Cabang dan 4 Kantor Cabang Pembantu
9. Kabupaten Lumajang: 1 Kantor Cabang dan 4 Kantor Cabang Pembantu
10. Kabupaten Ngawi: 1 Kantor Cabang
3.1.4
Keanggotaan
Berdasarkan Buku Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas
Rapat Anggota Tahunan 2013, jumlah anggota terdaftar sebanyak 2.999 orang
meningkat dari tahun 2012 yang berjumlah 1.994 orang.
3.1.5
Susunan Keorganisasian
Susunan keorganisasian terdiri dari 4 bagian, yaitu:
- Pengawas Managemen
- Pengawas Keuangan
3. Dewan Penasehat
4. Pengelola/Karyawan, terdiri dari:
- Manager Utama
- Manager Operational
- Manager Marketing
- Manager Personalia
- Manager Teknologi Informasi
- Staf Manager
- Karyawan Pusat dan Cabang/Capem
Berikut merupakan bagan susunan organisasi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang:
10
3.1.6
Maslahah Sidogiri melakukan kegiatan sesuai ketentuan operasional kerja dan terus
melakukan
perbaikan,
operasionalnya.
dan
pengembangan
guna
meningkatkan
kinerja
11
a. Operasional Kerja
1) Aktivitas operasional mengacu pada Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, SOM (Standar Operasional Managemen), SOP (Standar
Operasional Prosedur), dan peraturan-peraturan khusus lainnya.
2) Operasional kerja sehari-hari dikuasakan kepada Manager Utama dengan
dibantu Manager Operasional, Marketing, Personalia, dan TI. Setiap
manager dibantu oleh stafnya masing-masing.
3) Pengawas melakukan berbagai aktivitas di antaranya mengawasi keadaan
yang terkait keuangan dan usaha koperasi yang dilakukan secara
mendadak dan terencana atas berbagai aktivitas yang dilakukan oleh
Manager dan para karyawan koperasi. Pengawas juga bertugas
mengadakan pengecekan kas setiap akhir bulan.
4) Pengurus mengadakan rapat rutin yang terkait teknis maupun non teknis
seperti Rapat Anggota Tahunan, Rapat Anggota Evaluasi Program Kerja
dan Anggaran Pendapatan dan Biaya, Rapat Anggota Perubahan Anggaran
Dasar Koperasi, dan rapat lainnya baik terkait hal-hal teknis maupun non
teknis secara rutin maupun non rutin. Pengurus bersama Manajerial juga
mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia.
b. Administrasi
Kegiatan administrasi di BMT Maslahah Sidogiri dibagi menjadi 2, yaitu
Kegiatan Administrasi Pengurus yang meliputi keanggotaan, kelembagaan,
inventaris, dan kegiatan yang terkait organisasi. Lalu Kegiatan Administrasi
Manajerial dan Cabang/Capem meliputi semua administrasi usaha, akuntansi,
dan keuangan.
12
3.1.7
Bidang Usaha
Produk-produk yang ditawarkan di koperasi BMT Maslahah Sidogiri
antara lain:
1. Simpanan/Tabungan
a. Tabungan Umum Syariah
b. Tabungan Wadiah
c. Tabungan Aqiqah/Qurban
d. Tabungan Haji
e. Tabungan Ziarah/Wisata
f. Tabungan Walimah
g. Tabungan Pendidikan
h. Deposito
2. Pembiayaan/Piutang
a. Mudharabah/Bagi Hasil
b. Musyarakah/Penyertaan
c. Murabahah/Jual Beli
d. BaI Bitsamanil Ajiil/Jual Beli Angsuran
e. Qordul Hasan/Kebajikan
f. Rahn/Gadai
g. Ijarah/Sewa
h. Talangan Haji
3. Jasa dan Layanan
a. PPOB (Payment Point Online Banking)
Layanan ini bekerja sama dengan PT. Magna Karsa Mulya Malang
untuk pembayaran tagihan Listrik dan Telepon.
b. Transfer Santri
c. Pengurusan Haji
d. Jasa Pengurusan Lain-lain
e. Ticketing
4. ZIS (Zakat, Infaq dan Shadaqah)
a. Zakat konsumtif berupa sembako, uang tunai, dan subsidi kepada
Guru Madrasah yang tidak mampu.
b. Zakat Produktif disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ)
Sidogiri.
c. Amil Zakat (LAZ Sidogiri)
d. Beasiswa Murid Madrasah
e. Operasional Zakat Konsumtif
13
3.1.8
Modal yang didapatkan untuk kelangsungan usaha di BMT Maslahah ini terdiri
dari modal sendiri dan modal dari luar (pinjaman pihak ke-3). Modal sendiri terdiri
dari setoran pokok anggota dan sertifikat modal koperasi. Modal dari luar terdiri dari
pinjaman dari lembaga Bank dan Non Bank yakni BNI Syariah Malang, LPDB
KUMKM Jakarta dan INKOPSYAH. Selain modal luar yang berasal dari
pinjaman/pembiayaan dari lembaga keuangan baik Bank maupun Non Bank,
Koperasi BMT Maslahah juga mendapat modal pinjaman dari anggota dan calon
anggota berupa tabungan syraiah umum, tabungan syariah berjangka, tabungan
wadiah dan deposito syariah.
Dalam
menjalankan
aktivitas
operasionalnya
koperasi
BMT Maslahah
14
usaha, akuntansi, dan keuangan yang mengacu pada ketentuan dan peraturan yang
berlaku di koperasi BMT Maslahah.
Sarana dan prasarana yang ada di kantor pusat maupun cabang dan kas BMT
Maslahah juga senantiasa diperbaiki sesuai dengan kebutuhan demi menunjang
kelancaran kegiatan dan operasionalnya. Sarana dan prasarana tersebut, seperti
kendaraan inventaris kantor, lahan berupa tanah dan ruko di beberapa wilayah yang
kini ditempati sebagai kantor cabang.
3.2. Kegiatan yang Ditekuni
Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) dilaksanakan di Kantor BMT Maslahah
Sidogiri Cabang Pembantu Kebonagung yang beralamat di Jl. Raya Kebonagung
Purworejo Pasuruan. Kegiatan ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan (25 hari
kerja efektif) yang dimulai pada tanggal 21 Agustus 2014 sampai dengan 18
September 2014. Selama kegiatan KKNP berlangsung, penulis mengikuti jam
operasional kantor yaitu pukul 07.00-14.00. Hari kerja pada BMT Maslahah Sidogiri
Cabang Pembantu Kebonagung yaitu 6 hari dalam 1 minggu (Sabtu s.d. Kamis).
Waktu istirahat pada BMT Maslahah Sidogiri Cabang Pembantu Kebonagung bersifat
fleksibel, dengan kata lain tidak ada aturan jam untuk istirahat melainkan toleransi
sesuai dengan batasan-batasan yang sebelumnya telah ditetapkan pimpinan (ishoma).
Selama kegiatan KKNP (Kuliah Kerja Nyata Profesi), penulis memperoleh
banyak pengalaman serta pengetahuan mengenai kegiatan-kegiatan kerja yang
dilakukan di BMT Maslahah Sidogiri Cabang Pembantu Kebonagung Pasuruan.
Penulis membantu dalam beberapa kegiatan berikut:
15
a. Teller
Selama bekerja di bagian teller, penulis membantu dalam melayani
nasabah yang akan melakukan penarikan tunai, setoran tunai, pembayaran
angsuran pembiayaan, pembayaran listrik, dan setoran deposito. Selain itu,
penulis juga melayani nasabah yang bertanya tentang cara mengajukan
pembiayaan, dan juga melengkapi berkas-berkas saat realisasi pembiayan.
Bagian teller juga bertugas membuat laporan-laporan harian maupun bulanan
yang semuanya sudah secara otomatis tersusun di sistem komputer perusahaan
sejak transaksi sedang terjadi dan telah diinput di komputer.
16
17
Hari/Tanggal
Kamis, 21 Agustus 2014
Minggu,
2014
24
Agustus -
Pasar
Pasar
Pasar
10
Senin,
2014
01
September -
11
Menjadi
teller
melayani
transaksi
setoran
tunai, 18
penarikan
tunai,
pembuatan rekening
baru, dan angsuran
Menjadi Teller melayani transaksi setoran
pembiayaan.
tunai, penarikan tunai, pembuatan rekening
- Membuat
Laporan
baru, dan angsuran pembiayaan.
Tabungan Harian.
Membuat Laporan Tabungan Harian.
- Membuat
Laporan
Membuat Laporan Pembiayaan Harian.
Harian.
Membuat Laporan Kas Pembiayaan
Harian.
Membuat
Laporan
Menjadi Account Officer menarik angsuran
Kas Harian.
pembiayaan ke rumah-rumah
nasabah.
- Membuat
Membuat Laporan Tabungan
Harian. Laporan
Akhir Bulan:
Membuat Laporan Pembiayaan
Harian.
a.
Laporan
Membuat Laporan Kas Harian.
Pembukaan
Menjadi Account Officer menarik
angsuran
pembiayaan ke rumah-rumah Tabungan
nasabah.
b. Laporan
Menerima Pengajuan Pembiayaan
Baru
Menjadi teller melayani transaksi
setoran
Penutupan
tunai, penarikan tunai, pembuatan
rekening
Tabungan
c. Laporan
baru, dan angsuran pembiayaan.
Membuat Laporan Tabungan Realisasi
Harian.
Membuat Laporan Pembiayaan
Harian.
Pembiayaan
Membuat Laporan Kas Harian.
d. Laporan Laba
Menjadi teller melayani transaksi
setoran
Rugi Bulanan
tunai, penarikan tunai, pembuatan
e. Laporanrekening
baru, dan angsuran pembiayaan.
Perubahan
Membuat Laporan Tabungan Kekayaan
Harian.
Membuat Laporan Pembiayaan
Harian.
f. Daftar
Membuat Laporan Kas Harian.
Kolektibilitas
Melayani Pembayaran Tagihan
Listrik
g. Laporan
Pendapatan
Bulanan
h. Laporan
Distribusi Bagi
Hasil
i. Laporan Arus
Kas
j. Neraca Bulanan
k. Daftar
Angsuran
l. Kas Opname
Menjadi Account Officer melakukan survei
ke rumah nasabah yang mengajukan
pembiayaan.
Menarik angsuran pembiayaan ke rumah
nasabah.
Menjadi Account Officer melakukan survei
ke rumah nasabah yang mengajukan
pembiayaan.
Menarik angsuran pembiayaan dan menerima
-
19
20
c.
Pembiayaan.
4. Narasi Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah
a. Nasabah datang menuju bagian teller, kemudian teller menjelaskan
mengenai bentuk kredit, syarat, dan ketentuan-ketentuan lainnya sekaligus
melakukan wawancara pertama.
b. Nasabah mengisi formulir permohonan
menyerahkan
c.
kelengkapan
pembiayaan,
dokumen-dokumen
terkait
kemudian
pembiayaan
murabahah ke teller.
Teller memeriksa kelengkapan-kelengkapan dokumen yang diperlukan.
Apabila lengkap, dokumen-dokumen dimasukan dalam Map Persiapan
Pembiayaan dan apabila dokumen tidak lengkap, maka dikembalikan ke
nasabah untuk dilengkapi. Map persiapan pembiayaan diserahkan kepada
21
22
23
a.
b.
c.
d.
dan istri
e. Surat Perjanjian Pembiayan
f. Kartu Angsuran Pembiayaan
5. Kebijakan-Kebijakan Terkait Pengajuan Pembiayaan Murabahah
Kebijakan terkait prosedur kredit di BMT Maslahah Sidogiri, antara lain
keputusan kredit akan diberitahukan selambat-lambatnya 2 hari setelah permohonan
kredit, pemberitahuan keputusan mengenai kredit baik di cairkan ataupun tidaknya
diberitahukan secara lisan maupun tertulis, dan apabila pemohon belum terdaftar
sebagai nasabah atau belum memiliki rekening di BMT Maslahah Sidogiri,
diwajibkan menyetujui untuk membuka rekening pada BMT Maslahah Sidogiri.
Kebijakan lain terkait jaminan kredit di BMT Maslahah Sidogiri, antara lain:
a. Pembiayaan dengan plafond kurang dari Rp.10.000.000,00 langsung
dilakukan di Kantor Cabang Pembantu dan dapat dilakukan di bawah
tangan.
b. Kredit dengan plafond Rp.10.000.000,00 - Rp.50.000.000,00, dilakukan di
Kantor Cabang untuk pengikatan pembiayaan dan pengikatan jaminannya.
c. Kredit dengan plafond lebih dari Rp.50.000.000,00, pengikatan
pembiayaan dan jaminan dilakukan di Kantor Pusat dilakukan secara
notarial.
d. Untuk jaminan berupa STNK kendaraan bermotor, debitur dapat meminjam
sementara jaminan guna perpanjangan STNK dengan syarat:
1. Kredit masih tergolong lancar
2. Masa berlaku STNK habis
24
25
26
27
28
29
b. Teller menerima kartu angsuran yang berisi nama dan nomor rekening
pembiayaan debitur.
c. Teller menginput nomor
dan
nama
debitur
di
komputer. Teller
30
5. Dokumen Terkait
a. Kartu Angsuran Pembiayaan
b. Slip Pembayaran Pembiayaan
31
yang
diberikan
dalam
rangka
pengamanan
setiap
32
3.3.2 Pembahasan
3.3.2.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal
Definisi sistem pengendalian internal menurut Baridwan (2001:13) menyatakan
bahwa sistem pengendalian internal dalam arti sempit, yaitu pengendalian internal
yang merupakan pengecekan penjumlahan, baik penjumlahan mendatar (crossfooting)
maupun penjumlahan menurun (footing). Sedangkan dalam arti luas, pengendalian
internal tidak hanya meliputi pengecekan, tetapi juga alat-alat yang digunakan
manajemen untuk mengadakan pengawasan.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Profesional Akuntan Publik
(2001:319.3), sistem pengendalian internal ialah suatu proses yang dijalankan oleh
dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk
memberikan keyakinan memadai.
33
34
keuntungan (margin) antara penjual dan pembeli. Dalam hal ini pembeli dan penjual
dapat melakukan tawar-menawar atas besranya margin hingga diperoleh kesepakatan.
35
36
tauliyah adalah jual beli dengan harga yang sama dengan harga pertama, dengan
adanya tambahan keuntungan dalam sistem murabahah.
Sistem murabahah dalam harta riba hendaknya tidak menisbatkan riba nisbah
tersebut terhadap harga pertama. Misalnya, membeli barang yang ditakar atau
ditimbang dengan barang sejenis dengan takaran yang sama, maka tidak boleh
menjualnya sistem murabahah. Hal semacam ini tidak diperbolehkan karena
murabahah adalah jual beli dengan harga pertama dengan adanya tambahan,
sedangkan tambahan terhadap harta riba hukumnya adalah riba dan bukan
keuntungan.
Transaksi pertama haruslah sah secara syara. Jika transaksi pertama tidak sah,
tidak boleh dilakukan jual beli secara murabahah karena murabahah adalah jual beli
dengan harga pertama disertai tambahan keuntungan dan hak milik jual beli yang
tidak sah ditetapkan dengan nilai barang atau dengan barang yang semisal dengan
harga karena tidak benarnya penamaan.
3.3.2.6 Jenis dan Macam-Macam Pembiayaan Murabahah
Salah satu jenis penyaluran dana dari bank syariah yang mempergunakan prinsip
jual beli adalah murabahah. Penyaluran dana atau pembiayaan murabahah tersebut
merupakan salah satu pembiayaan yang mendominasi sebagian besar skim
pembiayaan yang ditawarkan dan dijalankan Lembaga Keuangan Syariah termasuk di
dalamnya BMT Maslahah Sidogiri. Menurut Antonio (2001: 106) berdasarkan sifat
penggunaannya, macam-macam pembiayaan murabahah dibagi menjadi dua, yaitu:
37
1. Pembiayaan Produktif
Yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti
luas yakni untuk peningkatan usaha, baik produksi, perdagangan, jasa maupun
investasi. Menurut keperluannya pembiayaan produktif dapat dibagi lagi menjadi dua,
yaitu:
a. Pembiayaan Modal Kerja, pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan seperti peningkatan produksi, baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Selain itu Pembiayaan Modal Kerja juga dapat digunakan untuk
keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu barang.
b. Pembiayaan Investasi, yaitu untuk memenuhi barang-barang modal serta
fasilitas-fasilitas yang erat hubungannya dengan hal tersebut.
2. Pembiayaan Konsumtif
Yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang
akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang penting. Pada umumnya
masyarakat menggunakan pembiayaan konsumtif untuk memenuhi kebutuhan dasar,
seperti rumah, kendaraan, dan sebagainya. Oleh karena itu, pengembalian
pembiayaan ini tidak berasal dari hasil eksploitasi barang yang dibiayai. Pembiayaan
konsumtif sebagian besar menggunakan skema jual beli angsuran (Baibitsamanajil)
atau sewa beli (ijarahmuntahiabittamlik) atau melalui kemitraan dengan partisipasi
menurun (musyarakahmutanaqishah). Bai al-murabahah adalah akad jual beli
barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati dengan
38
pembayaran tangguh. Dalam akad ini penjual harus memberitahu yang ia beli dan
menetapkan tingkat keuntungan sebagai tambahannya.
Solusi
Untuk prosedur pengajuan pembiayaan, penulis ingin merekomendasikan untuk
39
nasabah sehingga teller tidak merangkap banyak tugas dan dapat melayani nasabah
lain yang akan menabung, menarik tabungan, dan pembayaran angsuran pembiayaan
dengan cepat.
Untuk prosedur pencairan dana pembiayaan, penulis tidak banyak mengubah
prosedur ini namun penulis
kredit yang mengurusi surat perjanjian kredit dan satu set kelengkapan lainnya jadi
teller tidak terlalu banyak merangkap tugas. Tugas teller nantinya hanya untuk urusan
mencairkan uang kas dan membuat kuintansi pencairan dana. Penulis juga
menyarankan untuk membuat kuintansi rangkap 3 untuk debitur, teller, dan
administrasi kredit.
3.3.4 Pengalaman Belajar.
Selama melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi di BMT Maslahah
Sidogiri, penulis mendapatkan banyak pengalaman baru dalam dalam dunia kerja
khususnya dalam dunia koperasi jasa keuangan syariah.
Di BMT Maslahah Sidogiri, penulis bekerja di tiga bagian, yaitu teller, funding
officer (FO), dan Account Officer (AO). Selama menjadi teller, penulis banyak
belajar tentang melayani nasabah yang akan bertransaksi dengan ramah dan sopan.
Selain itu, penulis juga belajar bagaimana menginput transaksi ke dalam computer
yang telah tersistem dengan baik oleh BMT Maslahah Sidogiri yang nantinya secara
otomatis dapat dibuat berbagai laporan baik laporan harian maupun laporan bulanan.
Selama bekerja di bagian Funding Officer (FO), penulis belajar bagaimana terjun
langsung ke Pasar Kebonagung melayani nasabah dengan cara menjemput bola.
Penulis didampingi karyawan bagian FO melayani transaksi bagi para pedagang di
pasar yang ingin menabung, menarik setoran tunai, dan mengangsur pembiayaan
40
sambil mencari nasabah untuk mengenalkan produk BMT kepada para pedagang
yang bergerak di sector usaha kecil dan menengah.
Penulis juga banyak belajar selama bekerja di bagian Account Officer (AO)
dimana pekerjaan AO, yaitu sebagai surveyor dan bertugas menagih angsuran
pembiayaan bagi nasabah yang dirasa telat bayar maupun nasabah yang merasa
kesulitan apabila harus menuju kantor. Penulis juga belajar bagaimana cara mensurvei
bagi nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan, yaitu dengan cara bersilaturahmi
secara santun ke rumah nasabah dan membicarakan obrolan-obrolan ringan sehingga
nasabah terkadang tidak sadar jika sedang dicuri informasinya dari apa yang
dibicarakan. Namun, semua dilakukan tetap dalam keramahan dan sopan santun khas
BMT Maslahah Sidogiri.
Disamping itu, penulis dapat memahami realita ilmu yang telah dipelajari
diperkuliahan dengan kenyataan di lapangan. Ilmu yang dipelajari di bangku
perkuliahan tidak seluruhnya diterapkan di dunia kerja. Penulis banyak belajar
mengenai
keterampilan
untuk
menyelesaikan
suatu
pekerjaan
yang
mana
41
42
43