Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
pengertian biolistrik?
Hukum biolistrik?
Macam macam gelombang arus listrik ?
Kelistrikan dan Kemagnetan dalam tubuh ?
Isyarat Magnet dan Jantung otak ?
Penggunaan listrik dan magnet pada tubuh?
Bagaimana Magnetik Blood Flow Water ?
Shock Listrik ?
Bagaimana sinyal listrik dari jantung (Elektrokardiogram) ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Biolistrik
Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom adalah sistem
saraf yang bekerja tanpa diperintah oleh sistem saraf pusat dan terletak
khusus pada sumsum tulang belakang. Sistem saraf otonom terdiri dari
neuron-neuron motorik yang mengatur kegiatan organ-organ dalam,
misalnya jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar keringat, otot polos sistem
pencernaan, otot polos pembuluh darah. Berdasarkan sifat kerjanya, sistem
saraf otonom dibedakan menjadi dua yaitu saraf simpatik dan saraf
parasimpatik. Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang
tulang belakang yang menempel pada sumsum tulang belakang, sehingga
memilki serabut pra-ganglion pendek dan serabut post ganglion yang
panjang. Serabut pra-ganglion yaitu serabut saraf yang yang menuju
ganglion dan serabut saraf yang keluar dari ganglion disebut serabut postganglion. Saraf parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan
dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh.
Sebelum sampai pada organ serabut saraf akan mempunyai sinaps
pada sebuah ganglion seperti pada bagan berikut. Saraf parasimpatik
memiliki serabut pra-ganglion yang panjang dan serabut post-ganglion
pendek. Saraf simpatik dan parasimpatik bekerja pada efektor yang sama
tetapi pengaruh kerjanya berlawanan sehingga keduanya bersifat
antagonis.
Contoh fungsi saraf simpatik dan saraf parasimpatik antara lain:
Saraf simpatik mempercepat denyut jantung, memperlambat proses
pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil diameter pembuluh arteri,
memperbesar pupil, memperkecil bronkus dan mengembangkan kantung
kemih, sedangkan saraf parasimpatik dapat memperlambat denyut jantung,
mempercepat proses pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar
diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan
mengerutkan kantung kemih.
m/detik. Pada serat saraf bermielin aliran sinyal dapat meloncat dari suatu
simpul ke simpul yang lain.
Suatu saraf atau neuron membrane otot-otot pada keadaan istirahat
(tidak adanya proses konduksi implus listrik), konsentrasi ion Na+ lebih
banyak diluar sel dari pda di dalam sel, di dalam sel akan lebih negative
dibandingkan dengan di luar sel.
Apabila potensial diukur dengan galvanometer akan mencapai -90
m Volt, membrane sel ini disebut dalam keadaan polarisasi, dengan
potensial membrane istirahat -90 m Volt.
D. Perambatan Potensial Aksi
Potensial aksi terjadi apabila suatu daerah membrane saraf atau otot
mendapat rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial aksi itu sendiri
mempunyai kemampuan untuk merangsang daerah sekitar sel membrane
untuk mencapai aksi kesegala jurusan sel membrane, keadaan ini disebut
perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi.
Setelah timbul potensial aksi, sel membrane akan mengalami
repolarisasi sel membrane disebut suatu tingkat refrakter. Tingkat refrakter
dibagi dalam 2 fase:
1.
2.
junction,
yang
berhubungan
dengan
kelenjar
Kedua junction di atas merupakan jenis dari neuroeffector junction.
Neuromyal junction jika efektornya berupa jaringan otot, sedangkan
neuroglandular junction jika efektornya berupa kelenjar (misalnya
kelenjar saliva, kelenjar keringat dll.)
neurotransmitter
(misalnya
asetilkolin).
12
Proses
Skema
13
ATRIUM:
Impuls
dari
depolarisasi,
Nodus
SA
selanjutnya
memulai
gelombang
sehingga
terjadilah
kontraksi
atrium.
VENTRIKEL:
Pada tahap ini ventrikel berada dalam
fase istirahat (polarisasi)
2
ATRIUM:
Terjadi repolarisasi atrium.
VENTRIKEL:
Gelombang
depolarisasi
diteruskan
ventrikel.
Akhirnya
ATRIUM:
Berada
dalam
kondisi
istirahat
(polarisasi)
14
VENTRIKEL:
Terjadi repolarisasi ventrikel
4
ATRIUM:
Berada
dalam
kondisi
istirahat
kondisi
istirahat
(polarisasi)
VENTRIKEL:
Berada
dalam
(polarisasi)
Waktu
T1
T2
T3
T4
Atrium
Depolarisasi
Repolarisasi
Polarisasi
Polarisasi
Ventrikel
Polarisasi
Depolarisasi
Repolarisasi
Polarisasi
Rekaman EKG
P
Kompleks QRS
T
-
15
R
T
P
Q
T
Q
PT
Q
T
S
Maka:
1 detik
= 25 kuadran kecil
= 5 kuadran besar
1 menit
1500
_______ .
________ 300______
17
2) Magnetoensefalogram (MEG)
MEG yaitu pencatatan medan magnet sekeliling otak dengan
mempergunakan arus searah. Alat yang adalah SQUID magnetometer.
Pada rithme alpha, medan magnet berkisar 1 x 10 pangkat -13 T.
2.7 Penggunaan Listrik dan Magnet pada Tubuh
Pada tahun 1890 Jacques A.D. Arsonval telah menggunakan listrik
berfrekwensi rendah untuk menimbulkan efek panas. Tahun 1992 telah pula
menggunakan listrik dengan frekwensi 30 MHz untuk memanaskan yang
disebut Short Wave Diaththermy. Pada 1950 sudah diperkenalkan
penggunaan gelombang mikro dengan frekwensi 2.450 MHz untuk keperluan
diathermi dan pemakain radar.
Sesuai dengan efek yang ditimbulkan oleh listrik, maka arus listrik di
bagi dalam 2 bentuk:
a. Listrik Berfrekwensi Rendah
Batas frekuensi antara 20 Hz sampai dengan 500.000 z frekuensi
rendah ini mempunyai efek merangsang saraf dan otot sehingga terjadi
kontraksi otot. Untuk pemakain dalam jantung waktu singkat dan bersifat
merangsang persarafan otot, maka dipakai arus faradic. Sedangkan untuk
jangka waktu
lama dan bertujuan merangsang otot yang telah kehilangan persarafan
maka dipakai arus listrik yang intereptur/terputus-putus atau arus DC yang
telahdimodifikasi.
Selain arus DC ada pula menggunakan arus AC dengan frekuensi
50 Hz arus AC ini serupa dengan arus DC, mempunyai kemkampuan
antara lain: merangsang saraf sensorik, merangsang saraf motoris, dan
berefk kontraksi otot.
b. Listrik Berfrekuensi Tinggi
Yang tergolong berfrekuensi tinggi adalah frekuensi arus listrik
diatas 500.000 siklus perdetik (500.000 Hz). Listrik berfrekuensi tidak
mempunyai sifat merangsang saraf motoris atau saraf sensoris, kecuali
19
V= B dv
x V
Bd
20
2.
3.
Perorangan
1.
2.
3.
21
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biolistrik adalah listrik yang terdapat pada makhluk hidup, tegangan listrik
pada tubuh berbeda dengan yang kita bayangkan seperti listrik di rumah tangga.
Kelistrikan pada tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam
tubuh. Kelistrikan dan kemagnetan didalam tubuh sangat berpengaruh pada sistem
saraf. Sistem saraf di dalam tubuh mempuanyai listrik. Pada sistem saraf pusat
dan sistem saraf ootonom.
3.2. Saran
Penulis menyadari, dalam penyusunan makalah ini belum sepenuhnya
sempurna. Untuk itu dapat kiranya memberikan kritik dan saran mengenai
makalah ini.
Walaupun demikian penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.
23