Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Puskesmas
102010253
102011158
102011450
Roswita Arliani
102012049
Teo Wijaya
102012121
102012197
102012346
Tiffany
102012368
Ninanda Widakdo
102012469
Pendahuluan
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Dalam undangundang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud
kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan pembangunan nasional.
Untuk mencapai tujuan tersebut, diselenggarakan upaya-upaya yang bersifat menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan hal tersebut yaitu membentuk Pusat
Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS). Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan
terdepan yang mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu untuk masyarakat yang tinggal di suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas sebagai salah satu
organisasi fungsional pusat pengembangan masyarakat yang memberikan pelayanan promotif
(peningkatan), preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
Dalam tiap program puskesmas yang telah direncanakan, ada sistem yang mengatur mulai dari
perencanaan hingga penilaian. Disinilah dibutuhkan peranan dokter puskesmas yang selain dapat menjadi
dokter yang merawat pasien, dokter juga dapat menjadi seorang manager ataupun pendamping ahli dari
kepala desa/camat.1
Fungsi Puskesmas
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar
Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat
untuk hidup sehat
Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan
Ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan,
dan pelayanan kesehatan masyarakat
3. Azas Keterpaduan
Dibedakan manjadi
Keterpaduan Lintas Program
Memandukan beberapa program sehingga menjadi satu yang bertujuan untuk
memperoleh hasil yang maksimal.
Keterpaduan Lintas Sektor
Memadukan penyelenggaraan upaya Puskesmas dengan sektor terkait di kecamatan.
4. Azas Rujukan
1. Perorangan
Rujukan Kasus
Rujukan Bahan Pemeriksaan
Rujukan Ilmu Pengetahuan
2. Masyarakat
KejadianLuar Biasa (KBL)
Pencemaran Lingkungan
Bencana
1. Upaya kesehatan puskesmas
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas, yakni
terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat, puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang
keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni:4
a) Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk
peningkatan
derajat
kesehatan
masyarakat.Upaya
kesehatan
wajib
ini
harus
Survailans
Gizi,
dan
Perberdayaan
Usaha
Perbaikan
Gizi
Keluarga/Masyarakat.5
b) Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang
disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari
Dalam melakukan prosedur klinis, seorang dokter dalam hubungannya sebagai decision
maker melakukan
perlakuan
sesuai
masalah,
kebutuhan
pasien,
dan
sesuai
kewenangannya.1
3. Communicator Mampu menjadi komunikator yang baik.
Dalam hal ini dokter dituntut seorang yang mampu meningkatkan gaya hidup
yang sehat dengan penyuluhan yang efektif dan nasehat yang tepat dalam konteks budaya
dan ekonomi, dengan demikian kesehatan pada perorangan dan masyarakat akan
meningkat dan terjaga sehingga membantu individu maupun kelompok masyarakat dalam
mengubah gaya hidupnya ke arah perilaku sehat. Sebagai communicator, dokter
diharapkan mampu menguasai area komunikasi efektif yaitu menggali dan bertukar
informasi secara verbal atau non verbal dengan pasien pada semua usia, anggota
keluarga, masyarakat, kolega dan profesi lain. Proses yang harus diperhatikan baik dalam
berkomunikasi dengan pasien maupun keluarganya yaitu rasa kesinambungan,
pengumpulan informasi, mendiagnosa, dan memberi penjelasan.1
4. Community Leader Mampu menjadi pemimpin dalam komunitas atau masyarakat.
Dalam hal ini dokter sebagai seorang yang mendapatkan kehormatan dan
kepercayaan masyarakat setempat, mampu mengetahui kebutuhan kesehatan perorangan
maupun kelompok sehingga dapat berperan dalam memotivasi masyarakat untuk turut
berpartisipasi meningkatkan kesehatan umum serta khususnya pada masyarakat. 1
5. Manager Mampu dan bisa memiliki skill manajerial yang baik untuk menjalankan
fungsi-fungsi diatas.
Dalam hal ini dokter sebagai seorang yang dapat bekerja secara efektif dan
harmonis dengan orang lain baik di dalam maupun di luar organisasi sistem pelayanan
kesehatan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan pasien dan masyarakat. Dokter
menjadi orang yang memperdalam dan mengembangkan ilmunya untuk mengetahui
berbagai penyakit yang berada di lingkungannya dalam upaya meningkatkan pelayanan
kualitas hidup manusia, dan bukan menjadi seorang yang bisa menyembuhkan penyakit
saja
tetapi
mereka
juga
dididik
untuk
berpikir
bagaimana
memerdekakan
administrasi,
baik
dalam
pengertian
luas
maupun
sempit
di
dalam
Untuk organisasi yang mencari keuntungan, macam input ada 6M: Man, Money, Material, Method,
Machinery, Market.
Man
Keberhasilan puskesmas sangat dipengaruhi oleh penataan dan pengelolaan tenaga untuk melaksanakan
kegiatan pokok puskesmas. Keberhasilan puskesmas dalam menjalankan program ditentukan oleh sumber
daya manusia yang seimbang antara tenaga pengobatan disatu pihak dengan tenaga promotif dan
preventif dipihak lain.
Ditetapkan untuk satu Puskesmas sekurang-kurangnya harus ada:
a.
b.
c.
d.
e.
1 orang dokter
1 orang bidan
1 orang perawat
2 orang pembantu perawat
1 orang petugas sanitasi
2 orang petugas P3M
1 orang laboran
1 orang perawat kesehatan masyarakat untuk 3 Puskesmas
1 orang dokter gigi untuk 5 Puskesmas
1 orang perawat gigi
1 orang juru tulis
Berikut ini peran utama sesuai fungsi profesi dari masing-masing petugas puskesmas.
A. PETUGAS MEDIS :
1. Dokter Umum : melakukan pelayanan medis di poli umum, puskel, pustu, posyandu
2. Dokter Gigi : melaksanakan pelayanan medis di poli gigi, puskel, pustu
3. Dokter Spesialis : khusus untuk puskesmas rawat inap bagus juga ada kunjungan dokter spesialis
sebagai dokter konsultan, misalnya : dokter ahli anak, kandungan dan penyakit dalam
B. PETUGAS PARA MEDIS :
1. Bidan : pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), pelaksana asuhan kebidanan
2. Perawat Umum : pendamping tugas dokter umum, pelaksana asuhan keperawatan umum
3. Perawat Gigi : pendamping tugas dokter gigi, pelaksana asuhan keperawatan gigi
4. Perawat Gizi : pelayanan penimbangan dan pelacakan masalah gizi masyarakat
5. Sanitarian : pelayanan kesehatan lingkungan pemukiman dan institusi lainnya
6. Sarjana Farmasi : pelayanan kesehatan obat dan perlengkapan kesehatan
7. Sarjana Kesehatan Masyrakat : pelayanan administrasi, penyuluhan, pencegahan dan pelacakan
masalah kesehatan masyarakat
C. PETUGAS NON MEDIS :
1. Administrasi : pelayanan administrasi pencatatan dan pelaporan kegiatan puskesmas
2. Petugas Dapur : menyiapkan menu masakan dan makanan pasien puskesmas perawatan
3. Petugas Kebersihan : melakukan kegiatan kebersihan ruangan dan lingkungan puskesmas
4. Petugas Keamanan : menjaga keamanan pelayanan khususnya ruangan rawat inap
5. Sopir : mengantar, membantu seluruh kegiatan pelayanan puskel di luar gedung puskesmas
Money
Pembiayaan terhadap pelayanan kesehatan menjadi salah satu faktor utama didalam peningkatan
pelayanan kesehatan, baik untuk belanja modal maupun belanja barang.
1. pemerintah
Dana anggaran pembangunan
Dana anggaran rutin
Anggaran tersebut disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten, diajukan dalam daftar usulan kegiatan
ke pemerintah kabupaten dan dibahas bersama DPRD kabupaten.
Penanggung jawab anggaran yang diterima puskesmas adalah kepala puskesmas.
2. pendapatan puskesmas
Masyarakat wajib dikenakan kewaqjiban membiayai upaya kesehatan perseorangan dan besarnya di
tentukan oleh Peraturan Daerah masing-masing, disebut dana retribusi.
3. sumber lain, antara lain dari:PT ASKES, JAMSOSTEK, JPS
Material
Komponen lain didalam sumber daya kesehatan yang paling penting adalah ketersedian sarana kesehatan
yang cukup secara jumlah/kuantitas dan kualitas bangunan yang menggambarkan unit sarana pelayanan
kesehatan yang bermutu baik bangunan utama, pendukung dan sanitasi kesehatan lingkungan.
Pembangunan sarana kesehatan harus dilengkapi dengan peralatan medis, peralatan nonmedis, peralatan
laboratorium beserta reagensia, alat pengolah data kesehatan, peralatan komunikasi, kendaraan roda
empat dan kendaraan roda dua.
Unit pelayanan kesehatan dibagi atas beberapa katagori yaitu Puskesmas Pembantu (Pustu), Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Rumah Sakit Umum dan unit pelayanan tehnis kesehatan lainnya,
setiap pembangunan unit-unit pelayanan yang ada harus dapat memenuhi keterjangkauan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, pembangunan unit pelayanan berdasarkan katagori diatas
harus dapat berpedoman terhadap populasi penduduk yang akan dilayani sehingga fungsi unit pelayanan
kesehatan dapat berjalan sesuai target yang yang diharapkan. Selain fasilitas pelayanan kesehatan tersebut
juga dibangun dan dikembangkan fasilitas pelayanan berbasis masyarakat antara lain Pondok Bersalin
Desa (Polindes) dan POSKESDES.
Method
Metode berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan
dengan upaya ilmiah,maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang
menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Proses
1. Perencanaan
Fungsi perencanaan adalah fungsi terpenting dalam manajemen, oleh karena fungsi ini akan menentukan
fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi perencanaan merupakan landasan dasar dari fungsi manajemen
secara keseluruhan. Tanpa ada fungsi perencanaan tidak mungkin fungsi manajemen iainnya akan dapat
dilaksanakan dengan baik. Perencanaan mai.ajerial akan memberikan pola pandang secara menyeluruh
terhadap semua pekerjaan yang akan dijalankan, siapa yang akan melakukan dan kapan akan dilakukan.
Perencanaan merupakan tuntunan terhadap proses pencapaian tujuan secara efisien dan efektif.
Batasan perencanaan. Di bidang kesehatan, perencanaan dapat didefinisikan sebagai proses untuk
merumuskan masalah-masalah kesehatan di masyarakat, menentukan kebutu'nan dan sumber daya yang
tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan menyusun langkah-langkah untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.
Manfaat Perencanaan :
Melalui perencanaan program akan dapat diketahui:
1) Tujuan dan cara mencapainya.
2) Jenis/struktur organisasi yang dibutuhkan.
3) Jenis dan jumlah staf yang diinginkan, dan uraian tugasnya.
2. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk mencapai tujuan. Dari
sini akan ada pembagian tugas (depanementasi, bidang-bidang,
seksi-seksi dsb).
3. Menggolongkan kegiatan-kegiatan pokok ke dalam satuan-satuan kegiatan yang praktis (elemen
kegiatan). Pembagian tugas staf harus mencerminkan apa yang harus dikerjakan oleh staf.
4. Menetapkan berbagai kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan menyediakan fasilitas
yang diperlukan. Pengaturan ruang kerja adalah salah satu contohnya.
5. Penugasan personil yang cakap (memilih staf yang dipandang mampu melaksanakan tugas).
6. Mendelegasikan wewenang.
Tugas-tugas staf dan mekanisme pelimpahan wewenang dapat diketahui melalui struktur organisasi yang
dianut. Untuk organisasi seperti Puskesmas yang mempunyai jumlah tenaga yang terbatas tetapi ruang
lingkup kerja dan kegiatannya cukup luas, prinsip kerja sama yang sifatnya integratif perlu diterapkan.
Dengan mengguna-kan prinsip kerja integrasi diharapkan semua kegiatan pokok Puskesmas dapat diselesaikan.
Contohnya seperti dalam kegiatan imunisasi. Juru imunisasi hanya satu tetapi sasaran penduduk dan
wilayahnya cukup luas. Untuk melaksanakan kegiatan ini staf lainnya juga diberikan tugas memh.-.nm
melaksanakan kegiatan imunisasi sehingga semua penduduk sasaran dapat diberikan pelayanan imunisasi
secara efisien dan efektif.
Dinas Kesehatan Kota mempunyai tugas untuk menenetukan menetapkan struktur organisasi puskesmas
dengan pertimbangan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat tingkat I, adapun pola organisasi
meliputi kepala, wakil kepala, unit tata usaha, unit fungsional agar tidak terajdi tumpang tindih dalam
pelaksanaan kegiatan yang nantinya akan berpengaruh terhadap kualitas program yang ditangani.
Struktur organisasi dan tata kerja :
Struktur organisasi puskesmas
1. Unsur pimpinan : Kepala Puskesmas
2. Unsur pembantu pimpinan : Tata usaha
3. Unsur pelaksana : Unit I, II, III, IV, V, VI, VII.
Tugas pokok :
1. Kepala Puskesmas
Bertugas memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan puskesmas yang dapat dilakukan
dalam jabatan structural, dan jabatan fungsional.
2. Kepala urusan tata usaha
Bertugas dibidang kepegawaian, keuangan perlengkapan dan surat menyurat serta pencatatan dan
pelaporan.
3. Unit I
Bertugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga berencana dan perbaikan gizi.
4. Unit II
Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular khususnya imunisasi,
kesehatan lingkungan dan laboratorium sederhana.
5. Unit III
Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja dan manula.
6. Unit IV
Melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan sekolah dan olahraga, kesehatan
jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya.
7. Unit V
Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya masyarakat dan penyuluhankesehatan
masyarakat, kesehatan remaja dan dana sehat.
8. Unit VI
Melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap
9. Unit VII
Melaksanakan kegiatan kefarmasian.
Wewenang dalam Organisasi
Wewenang: adalah kekuasaan atau hak untuk memerintah atau meminta orang lain berbuat sesuatu.
Wewenang seseorang dalam sebuah organisasi dibatasi melalui uraian tugasnya sesuai dengan fungsi Jan
kedudukan staf di dalam sebuah organisasi.
Wewenang dapat didelegasikan kepada staf bawahan, tetapi manajer tetap bertanggung jawab penuh
terhadap wewenang yang telah didelegasikan kepada staf bawahannya. Untuk meningkatkan preduktifitas
kerja staf, manajer sebaiknya mengatur agar wewenang yang diberikan kepada staf dan tanggung jawab
yang melekat pada tugas-tugasnya berimbang. Berdasarkan wewenang, akan dapat dibedakan tipe-tipe
organisasi (lini, staf, lini dan staf atau panitia).
1.Wewenang Lini (Linie authority)
Wewenang yang mengalir secara vertikal yaitu pelimpahan wewenang dari atas ke bawah dan organisasi
yang menggunakan wewenang lini disebut organisasi lini
2.Wewenang staf (staff authority)
3. Wewenang staf dan lini
Perpaduan antara wewenang lini dan staf merupakan bentuk struktur organisasi yang paling umum dianut
saat ini. Bentuk pelimpahan wewenang di jajaran organisasi kesehatan dan kerjasamanya dengan
Departemen Dalam Negeri akan dikenal empat jenis pola kerja kerjasama yaitu:
a) Sentralisasi
b) Desentralisasi
c) Dekonsentrasi
d) Perbatuan (Medebewyn)
3. Pelaksanaan
Fungsi manajemen merupakan fungsi penggerak semua kegiatan yang telah dituangkan dalam fungsi
pengorganisasian untuk mencaoai tujuan organisasi yang telah dirumuskan pada fungsi perencanaan. Oleh
karena itu fungsi manajemen ini lebih menekankan tentang bagaimana manajer mengarahkan dan
menggerakan semua sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Dalam meggerakan dan
mengarahkan sumber daya manusia dalam suatu organisasi, peran pimpinan, motivasi staf, kerjasama dan
komunikasi antar staf merupakan hal-hal pokok yang perlu diperhatikan oleh seorang manajer. Fungsi
aktuasi ini merupakan usaha untuk menciptakan iklim kerja sama diantara staf pelaksana program
sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Penentuan masalah penetapan tujuan penetapan tugas dan sumber daya penunjang menggerakan
dan mengarahkan menilai keberhasilan sumber daya manusia
Tujuan fungsi aktuasi
-
staf
Membuat organisasi berkembang lebih dinamis
Aktuasi lebih memusatkan pada pengelolaan sumber daya manusia. Fungsi aktuasi haruslah dimulai dari
diri manajer. Manajer harus menunjukan kepada stafnya bahwa ia mempunyai tekad untuk mencapai
kemajuan dan peka terhadap lingkungannya. Ia harus mempunyai kemampuan bekerja sama dengan
orang lain secara harmonis. Ia harus bersifat objektif dalam menghadapi berbagai persoalan organisasi
melalui pengamatan, objektif terhadap perbedaan dan persamaan karakter stafnya baik secara individu
maupun kelompok manusia.
Kegagalan manajer menumbuhkan motivasi stafnya merupakan hambatan utama fungsi aktuasi. Hal ini
dapat terjadi karena manajer kurang memahami hakekat perilaku dan hubungan antar manusia. Seorang
manajer yang berhasil akan menggunakan pengetahuannya tentang perilaku manusia untuk menggerakan
stafnya agar mereka bekerja secara optimal dan lebih produktif.
Teori Abraham H Maslow membahas tentang jenjang kebutuhan manusia, sebagai berikut:
-
Keseimbangan faali
Rasa aman dan tentram
Diterima oleh lingkungan sosialnya
Diakui
Menunjukan kemampuan diri
Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memberikan pengaruh kepada perubahan perilaku
orang lain baik secara langsung maupun tidak. Manajer yang ingin kepemimpinannya lebih efektif, ia
harus mampu:
-
Sifat-sifat pemimpin:
-
Motivasi staf
Menurut Stoner dan Freeman (1995), Ngalim Purwanto (2000), Shortel & Kaluzni (1994) motivasi adalah
karakteristik psikologi manusia yang membrikan kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Hal in
termasuk faktor faktor yang menyebabkan, menyalurkan dan mempertahankan tingkah laku manusia
dalam arah tekad tertentu.
Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi, motivasi yang tepat dapat
memajukan dan mengembangkan oraganisasi. Unsur manusia dalam organisasi terdiri dari 2 kelompok
orang yaitu orang yang memimpin (manajer) dan orang yang dipimpin (pegawai / pekerja). Manajer
bertanggungjawab untuk memotivasi orang yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan organisasi.
Motivasi dalam organisasi kerja ditinjau dari segi perannya terdapat 2 macam yaitu motivasi positif dan
motivasi negatif. Motivasi positif adalah motivasi yang menimbulkan harapan yang sifatnay
menguntungkan atau menggembirakan bagi pegawai misalnya gaji, fasilitas, karier, jaminan hari tua,
jaminan kesehatan, jaminan keselamatan dan lain lain. Sedangkan motivasi negatif adalah motivasi
yang menimbulkan rasa takutmisalnya ancaman, tekanan, intimidasi dan semacamnya. Dengan motivasi
negatif orang lain dapat digerakkan oleh pihak yang memotivasi untuk tujuan tertentu, namun hal ini
tidak dapat dipertahankan dalam waktu yang lama.
Stanford (1970), mengatakan bahwa ada 3 unsur penting dalam motivasi yaitu antara kebutuhan,
dorongan dan tujuan. Kebutuhan muncul karena ada sesuatu yang kurang dirasakan oleh seseorang, baik
fisiologis maupun psikologis. Dorongan merupakan arahan untuk memenuhi kebutuhan sedangkan tujuan
adalah akhir dari suatu siklus motivasi.
Komunikasi
1) Proses komunikasi
Tappen (1995) mendefinisikan komuniksi adalah suatu pertukaran pikiran, perasaan dan pendapat dan
memberikan nasehat dimana terjadi antara dua orang atau lebih bekerjasama. Komunikassi juga
merupakan suatuseni untuk dapat menyusun dan menghantarkan suatu pesan dengan cara yang muadah
sehinga orang lain dapat mnegrti dan menerima.
2) Komunikasi dalam keperawatan
Unsur yang ada dalam setiap komunikasi adalah pengirim pesan (sender), pesan (massage), penerima
pesan (receiver). Pesan dapat berupa verbal, tertulis maupun non verbal. Lingkungan internal maupun
eksternal juga dilibatkan, yang termasuk lingkungan internal adalah nilai nilai, kepercayaan,
temperamen dan tingkat stress sedangkan faktor eksternal meliputi keadaan cuaca, suhu, waktu.
3) Prinsip komunikasi manajer keperawatan
Tahapan komunikasi :
a. Manajer harus mengerti struktur organisasiagar dapat memahami sasaran dai pengambilan keputusan
b. Komunikasi merupakanbagian proses yang tak terpisahkan dalam kebijakan organisasi. Manajer harus
mempertimbangkan isi komunikasi termasuk dampaknya terhadap orang yg dipimpinnya.
c. Komunikasi harus jelas, sederhana dan tepat.
d. Manajer harus meminta umpan balik agar dapat mengetahui keefektifan dan keakuratan komunikasi.
e. Komponen penting lainnya bagi seorang manajer adalah menajdi pendengar yang baik.
Faktor yang mempengaruhi komunikasi:
Credibility
Content
Context
Clarity
Channel
Beberapa
aspek komunikasi
yang
untuk lebih
mengefektifkan
kepemimpinannya
-
Semua bentuk komunikasi yang dikembangkan oleh pimpinan puskesmas haruslah bersifat dua arah dan
mempunyai tujuan yang jelas untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan program
kesehatan di wilayah kerja puskesmas.
Jenis jenis pengembangan staff :
1. Pelatihan induksi
Merupakan indoktrinasi standart dan singkat bagi filosofi unit kerja, tujuan, program, kebijaksanaan dan
peraturan yang diberikan kepada masing masing pekerja selam atiga hari pertama kerja untuk
memastikan identifikasi dengan filosofi unit kerja,tujuan dan norma norma.
2. Orientasi
Merupakan pelatihan perseorangan yang dipakai untuk mengakrabkan pegawai baru dengan
tanggungjawab pekerjaan, tempat kerja, pelangan dan rekan kerja.
3. Kelanjutan pendidikan
Hal ini termasuk kegiatan pembelajaran yang direncanakandibalik program pendidikan dasar keperawatan
dan dirancang untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap bagi peningkatan praktek
keperawatan.
Konsep konsep pengembangan staff
1. Daya saing
Ketidaksesuaian yang dapt diukur antara daya saing dan pekerjaaan seseorang sebenarnya dengan tingkat
daya saing ayng diinginkan.
2. Minat
Faktor yang mempengaruhi seseorang untuk menerima atau menolak objek, orang, untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan.
3. Kebutuhan pendidikan
Merupakan keadaan memiliki kualitas atau kemampuan yang dianggap perlu bagi peran tertentu.
4. Pembelajaran teknis
Perubahan dalam perilaku yang disadari dan disengaja terutama kognitif dan psikomotor yang terjadi
sebagai respon terhadap stimulus yang diberikan oleh pengajar.
Pengarahan
Proses pengarahan:
-
Menyusun perintah
Melaksanakan pelatihan
Motivasi
Manfaat pengarahan:
-
Pengawasan yang dilakukan harus dimengerti oleh staf dan hasilnya mudah diukur
Fungsi pengawasan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam upaya mencapai tujuan
organisasi
Standart kerja yang akan diawasi perlu dijelaskan kepada semua staf. Bila hal ini dapat
dilaksanakan, staf akan dapat lebih meningkatkan rasa tanggung jawab dan komitmennya
terhadap kegiatan program sehingga penerapan standart pengawasan dapat dilakukan secara lebih
objektif.
Ada 2 jenis standart pengawasan yaitu:
-
Norma: didasarkan pada masa lau dalam pelaksanaan program yang sejenis atau dalam situasi
yang sama
Criteria: standart yang diharapkan dari upaya-upaya pelayanan tertentu.
Manfaat pengawasan
-
Dapat diketahui apakah suatu kegiatan program telah dilaksanakan sesuai dengan standart atau
rencana kerja dengan menggunakan sumber daya yang telah ditetapkan Dapat diketahui adanya
secara benar
Dapat diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan
Dapat diketahui staf yang perlu dibeikan penghargaan atau bentuk promosi dan latihan lanjut
Proses pengawasan
-
sebelumnya
Memperbaiki penyimpangan yang dijumpai berdasarkan factor-faktor penyebab terjadinya
penyimpangan.
Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian dapat dikembangkan oleh pimpinan sebelum kegiatan
program dilaksanakan sehingga fungsi pengawasan lebih banyak bersifat pencegahan (deteksi sini untuk
mencegah terjadinya penyimpangan). Pengawasan juga dapat dilakukan pada saat kegiatan sedang
berlangsung formatif untuk mengurangi kesalahan staf dan lebih mengembangkan motivasi mereka.
Hal ini juga dapat dilaksanakan pada akhir program untuk mengetahi produktifitas kerja staf dan kualitas
pekerjaannya.
Objek pengawasan:
-
Objek tentang kualitas dan kuantitas barang atau jasa. Ini merupakan objek pengawasan yang
bersifat fisik.
Keuangan.
Pelaksanaan program lapangan sesuai dengan Rencana Kerja Operasional yang dibuat oleh
masing-masing staf
Hal-hal yang bersifat strategis
Pelaksanaan kerjasama dengan pihak kecamatan, peraturan daerah tentang penggunaan anggran
tersebut
Pengamatan langsusng
Supervise oleh pimpinan kelapangan untuk mengamati kegiatan staf dan membandingakan dengan
standart. Data tentang pelaksanaan suatu program yang diperoleh melalui cara seperti ini mempunyai
kualitas yang terbaik, tetapi memerlukan motivasi yang baik juga dari pimpinan untuk turun
kelapangan (objektif)
-
Laporan lisan
Pimpinan juga mendapatkan data langsusng tentangg pelaksanaan program dengan mendengarkan
secara lisan staf. Dengan cara ini, pimpinan hanya memperoleh informasi terbatas tentang kemajuan
program.
-
Laporan tertulis
Staf penanggung jawab program diminta membuat laporan singkat tentang hasil kegiatannya.
Informasi hanya terbatas pada hal-hal yang dianggap penting oleh staf. System pencatatan dan
pelaporan program secara rutin dibuat dapat dimanfaatkan oleh pimpinan untuk lebih
mengembangkan program.
Kontrol kualitas
Merupakan suatu upaya organisasi dalam menyediakan pelayanan yang memenuhi standar professional
dan dapat diterima oleh klien.
- Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap
pemakaian jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata rata penduduk, serta yang
penyelenggaraannya sesuai dengan standar atau kode etik profesi yang telah ditetapkan (Azwar, 1996)
- Kriteria mutu pelayanan kesehatan
1. Struktur
Kriteria rumah sakit, unit keperawatan (LOD, visi dan misi, konsep asuhan keperawatan)
2. Proses
Fungsi, proses interpersonal, metode pengorganisasian, perspektif keperawatan proesional, praktek
keperawatan professional.
3. Tujuan
Tingkat kesehatan atau kesejahteraan, kemampuan fungsional, kepuasan pasien, sumberpenggunaan/
pengeluaran efektif dan efisien, kejadian dan proses yang tidak menyenangkan.
Alat evalausi :
1. laporan tanggapan bebas
2. Pengurutan ayng sederhana
3. Checklist pelaksanaan kerja
4. Penilian grafik (Henderson, 1984)
Formatif
Evaluasi terhadap input biasanya dilaksanakan sebelum kegiatan program dimulai untuk mengetahui
apakah pemilihan sumber daya sudah sesuai dengan kebutuhan. Kegiatan ini juga bersifat pencegahan.
Promotif
Evaluasi proses dilaksanakan pada saat kegiatan yang sering berlangsung untuk mengetahui apakah
metode yang dipilih sudah efektif, apakah motivasi dan komunikasi antar staf sudah berkembang dengan
baik.
Summative
Evaluasi terhadap output dilaksakan setelah program selesai untuk mengetahui apakah out put effect atau
out program sudah sesuai dengan target yang ditetapkan sebelumnya.
Perbandingan evaluasi dan pengawasan
Criteria
Sumber data
Pelaksana
Waktu
Evaluasi
Data primer dan sekunder
Pihak luar (agar lebih objektif)
Biasanya dilaksanakan setelah
Pengawasan
Data primer
Pihak dalam (manajer)
Setiap saat sesuai dengan fungsi
seorang manajer
(evaluasi
atau
selama
terhadap
kegiatan
Formatif
Sumatif:
Sebagai
evaluasi
hasil/dampak
terhadap
bagian
dari
staf,
kualitas
produktifitas kerjanya
Lingkungan
upaya
dan
Segala sesuatu yang di luar daripada system dan tidak dikelola oleh system, tetapi mempengaruhi
system yang ada
1. Lingkungan Fisik
Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia baik secara langsung, maupun
terhadap lingkungan biologis dan lingkungan sosial manusia. Lingkungan fisik ini dapat bersumber dari:
Udara
keadaan tanah
geografis
radiasi, dll.
2. Lingkungan Biologis
Lingkungan biologis adalah segala sesuatu di sekeliling manusia yang berupa organisme yang hidup.
Lingkungan biologis meliputi:
agen penyakit
reservoir penyakit
3. Lingkungan Sosial
Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem organisasi. Serta instusi/peraturan yang
berlaku bagi setiap individu yang membentuk masyarakat tersebut. Lingkungan sosial ini meliputi:
Sistem hukum, administrasi dan lingkungan sosial politik, serta sistem ekonomi yang
berlaku
Kepadatan penduduk, kepadatan rumah tangga, serta berbagai sistem kehidupan sosial
lainnya.
4. Lingkungan Budaya
Lingkungan Budaya adalah lingkungan yang berisikan berbagai paham/keyakinan serta komponen karya
manusia sebagai hasil aktivitas dan interaksi yang terjadi selama kurun waktu tertentu membentuk tatanan
masyarakat . Lingkungan budaya meliputi norma, nilai, ide, adat, serta simbol-simbol yang bermakna.
Termasuk didalamnya adalah tingkat pendidikan dari masyarakat setempat.
Dampak
Dampak program yang diukur dengan peningkatan status kesehatan masyarakat. Ada empat indikator
yaitu :
Mortalitas ( tingkat kematian spesifik berdasarkan sebab penyakit tertentu) Indikator yang paling
peka untuk menentukan status kesehatan masyarakat disuatu wilayah : IMR dan MMR)
Dampak program itu tidak diukur langsung oleh pihak Puskesmas, melainkan oleh Depkes RI, BKKBN,
atau lembaga lain melalui survei kesehatan rumah tangga (SKRT), survei Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI), Surkernas yang dilakukan setiap 5 tahun sekali
Umpan balik
LOKAKARYA MINI PUSKESMAS7
Lokakarya Mini Puskesmas adalah suatu forum pertemuan yang diikuti oleh petugas Puskesmas dan
jaringannya termasuk Poskesdes, atau pada kondisi
tertentu dapat mengundang lintas sektor seperti Kecamatan, Kepala Desa/Kelurahan, PKK, termasuk
unsur tokoh masyarakat. Pada Lokakarya Mini
Puskesmas dilakukan pembahasan mengenai:
a. Penyusunan Perencanaan Bulanan, yang merupakan bagian dari perencanaan tahunan yang telah
disusun pada awal tahun dan akan dilaksanakan pada bulan tersebut. Perencanaan bulanan ini lebih
dikenal dengan Plan of Action (POA) atau Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
bulanan, yang minimal berisikan tentang jenis kegiatan yang akan dilaksanakan, sasaran, target, lokasi,
pelaksana, dan pembiayaan.
b. Laporan hasil kegiatan periode satu bulan. Karena dalam Lokakarya Mini yang dibahas adalah kegiatan
yang akan dilaksanakan, maka laporan
yang dibahas adalah laporan kegiatan yang sudah dilaksanakan atau laporan bulan sebelumnya.
Rekapitulasi laporan hasil kegiatan tersebut disusun laporan bulanan kegiatan sesuai dengan format yang
sudah ada dalam SP2TP atau SP3
atau format lain yang berlaku di wilayah tersebut. Hasil rekapitulasi laporan bulanan tersebut kemudian
dievaluasi dengan membandingkan antara hasil pencapaian dibandingkan dengan target sehingga dapat
dinilai tingkat keberhasilan kegiatan (cakupan kegiatan). Dalam melaksanakan evaluasi juga dilakukan
analisis sederhana tingkat keberhasilan termasuk analisis
masalah dan penyebabnya serta langkah-langkah pemecahan masalah dan dukungan lintas sektor terkait.
Agar mudah dimengerti oleh semua petugas termasuk peserta lintas sektor, maka hasil pencapaian
kegiatan di Puskesmas secara umum dipaparkan dalam bentuk grafik/tabel, atau dikenal dengan
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS). Di Puskesmas sudah dikenal beberapa PWS, antara lain PWS
KIA, PWS Imunisasi, PWS Gizi, dan lainlain.
Untuk meningkatkan keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang telah disusun dalam forum Lokakarya Mini
Puskemas dan mengetahui apakah perencanaan yang disusun sudah dilaksanakan dengan tepat, maka
dilakukan kegiatan pembinaan dan supervisi oleh Kepala Puskesmas dan atau petugas yang ditetapkan
sebagai pembina wilayah.
Tempat Kegiatan
Lokakarya Mini Puskesmas diadakan di Aula Puskesmas
Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan Puskesmas, bekerjasama dalam tim
dan membia kerja sama lintas program serta lintas sektoral.
2. Tujuan Khusus
a. Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan terlaksa
b. Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam rangka pemantauan hasil kerja
tenaga Puskesmas dengan cara membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil
kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya serta
tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya.
c. Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan pengembangan peran serta
masyarakat secara terpadu.
d. Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka mengkaji kegiatan kerjasama
lintas sektoral dan tersusunnya rencana kerja tribulan berikutnya.
Manfaat
Manfaat : Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan
kegiatan yang akan dilakukan.
3. Penggalangan / peningkatan kerjasama dalam Tim.
Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan Puskesmas sendiri, dalam
rangka meningkatkan kerjasama antar petugas Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas.
4. Lokakarya Bulanan Puskesmas.
Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan / peningkatan kerjasama dalam Tim, setiap awal bulan
berikutnya diadakan pertemuan antar tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang
lalu dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan. Bilaman dijumpai masalah, dibahas dan
dipecahkan bersama, serta kemudian menyusun rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga.
5. Penggalangan / peningkatan kerja sama lintas sektoral.
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan sektor-sektor yang bersangkutan
diperlukan penggalangan kerjasama lintas sektor, yang dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali.
Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan bagi sektor-sektor yang bersangkutan. Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana
kerja lintas sektoral dalam membina dan mengembanngkan peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan. Khususnya dalam rangka peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anak.
DAFTAR ISI
1. Chandra B. Ilmu kedokteran pencegahan dan komunitas. Jakarta: EGC;2009.h.227-235.