dan terus menerus harus dilakukan pada periode waktu yang telah ditentukan. Imunisasi
rutin ini, berdasarkan kelompok usia sasaran, dibagi menjadi imunisasi rutin pada bayi,
pada wanita usia subur, dan pada anak sekolah
Sedanagkan imunisasi tambahan, merupakan kegiatan imunisasi yang dilakukan atas
dasar ditemukannya masalah dari hasil pemantauan atau evaluasi. Kegiatan ini sifatnya
tidak rutin, membutuhkan biaya khusus dan kegiatannya dilaksanakan pada suatu
periode tertentu.
Terdapat beberapa jenis kegiatan pada imunisasi tambahan, antara lain:
1. Backlog fighting, merupakan upaya aktif melengkapi imunisasi dasar pada
anak yang berumur 1 3 tahun. Sasaran prioritas adalah desa/kelurahan yang
selama dua tahun berturut turut tidak mencapai desa UCI
2. Crash program, merupakan imunisasi tambahan yang ditujukan untuk wilayah
yang memerlukan intervensi secara cepat untuk mencegah terjadinya KLB.
Sedangkan kriteria pemilihan lokasi imunisasi jenis ini antara lain : 1. Angka
kematian bayi dan angka PD3Itinggi 2. Kekurangan tenaga, sarana, dana 3. Desa
yang selama 3 tahun berturut-turut tidak mencapai target UCI
3. Imunisasi dalam penanganan KLB (Outbreak Response Imunization atau ORI)
4. Kegiatan imunisasi khusus, meliputi Pekan Imunisasi Nasional (PIN), Sub
Pekan Imunisasi Nasional, dan Cacth-up campaign campak
Sedangkan jadwal imunisasi di Indonesia sebagai berikut:
Pemantauan dan
Nelson,R., 2000,