KEPERAWATAN
Oleh:
Ns.Deswita,M.Kep.Sp.Kep.An
Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual memberikan
gambaran dan mengarahkan asumsi
mengenai variabel-variabel yang akan
diteliti. Kerangka konseptual memberikan
petunjuk kepada peneliti di dalam
merumuskan masalah penelitian. Peneliti
akan menggunakan kerangka konseptual
yang telah disusun untuk menentukan
pertanyaan-pertanyaan mana yang harus
dijawab oleh penelitian dan bagaimana
prosedur empiris yang digunakan sebagai
alat untuk menemukan jawaban terhadap
pertanyaan tersebut.
Hipotesis
Hipotesis berarti pendapat yang
kebenaranya masih dangkal dan perlu
diuji, atau dalil sementara, yang
kebenarannya akan dibuktikan dalam
suatu penelitian. Hipotesis adalah
kesimpulan teoritis yang masih harus
dibuktikan kebenarannya melalui analisis
terhadap bukti-bukti empiris. Setelah
melalui pembuktian dari hasil penelitian,
maka hypotesis ini dapat benar atau
salah, dapat diterima atau ditolak.
Kegunaan Hipotesis
Hipotesis memebrikan penjelasan
sementara tentang gejala-gejala serta
memudahkan perluasan pengetahuan dalam
suatu bidang.
Hipotesis memberikan suatu pernyataan
hubungan yang dapat diuji langsung dalam
penelitian.
Hipotesis memberikan arah kepada
penelitian
Hipotesis memberikan kerangka untuk
melaporkan kesimpulan hasil penyidikan.
Macam-macam Hipotesis
hipotesis dapat digolongkan dalam beberapa jenis yaitu:
Hipotesis Kerja
Hipotesis ini menunjukkan hubungan-hubungan antar
variabel yang merupakan pernyataan dalam bentuk
kalimat.hipotesis kerja ada dua macam, yaitu hipotesa
satu arah/satu pihak dan hipotesa dua arah/dua pihak.
Hipotesis nihil/ hipotesis nol.
Hipotesis nol berarti secara statistik tidak ada hubungan
atau tidak ada perbedaan antar variabel yang
dinyatakan dalam hipotesa kerja.
Hipotesis tandingan
Adalah hipotesis luar atau variabel pengganggu atau
variabel yang tidak dikehendaki, tetapi ada dan
mempengaruhi variabel pengaruh. Variabel pengganggu
ini harus dikontrol agar pengaruhnya dapat dihilangkan.
Pengumpulan fakta.
Dalam penalaran ilmiah, diantara jumlah fakta yang
besarnya tak terbatas itu hanya dipilih fakta-fakta yang
relevan dengan hipotesa preliminer yang perumusannya
didasarkan pada ketelitian dan ketepatan memilih fakta.
Formulasi hipotesa.
Pembentukan hipotesa dapat melalui ilham atau intuisi,
dimana logika tidak dapat berkata apa-apa tentang hal ini.
Hipotesa diciptakan saat terdapat hubungan tertentu
diantara sejumlah fakta. Sebagai contoh sebuah anekdot
yang jelas menggambarkan sifat penemuan dari hipotesa,
diceritakan bahwa sebuah apel jatuh dari pohon ketika
Newton tidur di bawahnya dan teringat olehnya bahwa
semua benda pasti jatuh dan seketika itu pula dilihat
hipotesanya, yang dikenal dengan hukum gravitasi.
Pengujian hipotesa
Artinya mencocokkan hipotesa dengan keadaan yang
dapat diobservasi dalam istilah ilmiah hal ini disebut
verifikasi(pembenaran). Apabila hipotesa terbukti cocok
dengan fakta maka disebut konfirmasi. Terjadi
falsifikasi(penyalahan) jika usaha menemukan fakta
dalam pengujian hipotesa tidak sesuai dengan hipotesa,
dan bilamana usaha itu tidak berhasil, maka hipotesa
tidak terbantah oleh fakta yang dinamakan
koroborasi(corroboration). Hipotesa yang sering
mendapat konfirmasi atau koroborasi dapat disebut teori.
Aplikasi/penerapan.
Apabila hipotesa itu benar dan dapat diadakan menjadi
ramalan (dalam istilah ilmiah disebut prediksi), dan
ramalan itu harus terbukti cocok dengan fakta. Kemudian
harus dapat diverifikasikan/koroborasikan dengan fakta