Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENGAJUAN JUDUL TESIS

Efektivitas Penggunaan Virtual Laboratory pada Mata Pelajaran IPA Fisika di SMA
A. Latar belakang
Sains merupakan ilmu pengetahuan yang terdiri dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu
pengetahuan sosial. Fisika merupakan cabang ilmu sains yang memiliki kaitan erat dengan
matematika, biologi dan kimia. Sebagai salah satu cabang sains, ada dua hal yang tak
terpisahkan dalam fisika, yakni fisika sebagai produk dan fisika sebagai proses. Fisika
sebagai produk merupakan pengetahuan fisika yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum,
dan teori. Sedangkan fisika sebagai suatu proses merupakan langkah-langkah dalam
memperoleh pengetahuan fisika tersebut. Dalam pembelajaran, langkah-langkah tersebut
dapat dilakukan salah satunya melalui metode eksperimen ataupun demonstrasi.
Pada saat pelakasanan pembelajaran di sekolah sebagian dari guru mengakui bahwa
kendala utama dari penggunaan metode eksperimen maupun demonstrasi adalah keterbatasan
atau pun ketidaktersediaan alat yang tersedia di laboratorium. Hal ini menyebabkan proses
pembelajaran di kelas lebih banyak dilakukan dengan metode ceramah.
Ketidaktersediaan alat di sekolah untuk melakukan eksperimen atau demonstrasi
tersebut dapat dibantu dengan penggunaan komputer sebagai media pembelajaran. Di era
sekarang ini penggunaan komputer sebagai media pembelajaran sangat luas. Hal ini ditunjang
oleh kemampuan komputer dengan berbagai program (software) yang sangat berguna dalam
membuat media pembelajaran berbasis ICT. Dengan adanya program komputer, maka dapat
dibuat visualisasi, simulasi, dan animasi, sehingga memungkinkan guru membuat media
pengajaran berbasis komputer yang atraktif, kreatif, inovatif, dan praktis, sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai. Hal ini juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan eksperimen
dengan menggunakan fasilitas komputer dan perangkatnya yang disebut laboratorium maya.
Amalia (2012: 17) menuturkan bahwa laboratorium maya atau bisa disebut dengan istilah
virtual laboratory adalah serangkaian alat-alat laboratorium yang berbentuk perangkat lunak
(software) komputer berbasis multimedia interaktif, yang dioperasikan dengan komputer dan
dapat mensimulasikan kegiatan di laboratorium seakan-akan pengguna berada pada
laboratorium sebenarnya.
Virtual laboratory dapat digunakan sebagai sarana untuk mempertajam penjelasan
dari kegiatan eksperimen ataupun demonstrasi yang menggunakan alat peraga riil, atau

bahkan menggantikan peran dari alat-alat peraga riil tersebut terutama untuk eksperimen atau
demonstrasi yang tidak mungkin dilakukan secara nyata di depan kelas, baik karena alasan
alatnya tidak ada di laboratorium, alatnya rusak, ataupun alatnya sangat mahal dan langka.
Selain itu, virtual laboratory dapat membantu siswa mempelajari konsep-konsep fisika yang
sifatnya abstrak dan sulit diamati.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2011:61). Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas, yaitu variabel yang diperkirakan
berpengaruh terhadap variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah
penggunaan virtual laboratory. Sedangkan variabel terikat, yaitu gejala yang muncul dari
adanya perlakuan. Variabel terikat di dalam penelitian ini adalah hasil belajar fisika dan
aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
C. Definisi Operasional
Efektivitas penggunaan virtual laboratory pada materi listrik dinamis adalah suatu
keadaan yang menunjukkan bahwa penggunaan virtual laboratory sebagai media dalam
proses pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami konsep-konsep pada materi
listrik dinamis. Hal ini dapat dilihat dari ketercapaian ketuntasan hasil belajar siswa dan
aktivitas siswa saat menggunakan media tersebut selama proses pembelajaran berlangsung.
Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti
pembelajaran. Menurut Yusnita dalam Amalia (2012:2), hasil belajar pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam bidang kognitif, afektif dan
psikomotrorik. Dalam penelitian ini hasil belajar siswa akan dinilai dengan tes untuk melihat
perubahan tingkah laku pada aspek kognitif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas
adalah kerja, kegiatan, keaktifan. Aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kegiatan
dan sikap siswa selama mengikuti proses belajar mengajar siswa.
Tingkat keefektivan pembelajaran yang diperoleh melalui hasil belajar tergambar dari
skor pre-test dan post-test yang dilakukan oleh siswa. Perbedaan skor antara pre-test dan
post-test menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa. Semakin besar gain skor yang
diperoleh siswa maka semakin efektif pula penggunaan virtual laboratory.

D. Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-eksperimen dengan desain
penelitian One Group Pretest-Posttest Design seperti yang dijelaskan dalam Sugiono
(2011:74).
Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design
Kelompok

Pretest

Treatment

Eksperimen

Posttest

E. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanankan melalui tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan
tahap akhir.
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi penetapkan tempat dan jadwal
penelitian yang dilanjutkan dengan melakukan studi pendahuluan/studi lapangan
untuk menentukan masalah yang akan dikaji, dengan melakukan wawancara dengan
beberapa guru mata pelajaran fisika dan mengamati kegiatan pembelajaran fisika di
dalam kelas. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru mata pelajaran
fisika, dapat diambil populasi dan sampel yang sesuai dengan penelitian yang akan
dilakukan. Selanjutnya peneliti menyusun materi pelajaran, rencana pembelajaran dan
mempersiapkan instrumen penelitian. Kemudian peneliti melakukan validasi
instrumen dengan beberapa ahli.
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah diperoleh instrumen yang valid, peneliti melakukan pretest. Kemudian
melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai rencana pembelajaran yang telah dibuat
dengan menggunakan virtual laboratory, mengobservasi sikap siswa selama proses
pembelajaran dengan menggunakan virtual laboratory yang dilakukan oleh observer,
dilanjutkan dengan melaksanakan post-test.
3. Tahap Akhir
Setelah diperoleh data pretest dan post-test, penelitian dilanjutkan dengan mengolah
data dari kelas sampel, menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari
pengolahan data dan membuat laporan penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan pemberian tes. Menurut
Arikunto (2008:32), tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok, tes dalam penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui tingkat kemampuan siswa pada mata pelajaran fisika. Sedangkan menurut Brown
dalam Azwar (2010:3) mengemukakan bahwa tes adalah prosedur yang sistematik guna
mengukur subjek perilaku seseorang.
Soal pada tes ini diberikan dalam bentuk uraian. Tes ini digunakan untuk melihat
kemampuan kognitifnya. Tes diberikan pada awal pembelajaran sebelum diberikan perlakuan
dan setelah diberikan perlakuan.
G. Teknik Analisa Data
Data tes siswa diperoleh dari lembar jawaban pretest dan lembar jawaban posttest siswa,
yang kemudian kedua hasil tes tersebut dianalisis. Kemudian hasil tes tersebut dianalisis
untuk melihat tingkat keberhasilan siswa pada materi listrik dinamis dengan menggunakan
pembelajaran menggunakan virtual laboratory, yaitu dengan cara menjumlahkan skor dari
tiap soal yang didapat siswa, nilai akhir tes dihitung dengan rumus :
Keterangan :

NA =
NA

= Nilai Akhir

= Skor yang diperoleh


= Skor maksimum
Peningkatan hasil belajar fisika siswa akan ditinjau dari gain yang dinormalisasi.
Untuk perhitungan dan pengklasifikasian gain yang dinornalisasi akan digunakan persamaan
menurut Hake (1999) sebagai berikut:
g

Keterangan :
<g>

: gain score ternormalisasi;

<G>

: rata-rata gain aktual

<G>maks

: gain maksimun yang mungkin terjadi

Sf

: skor rata-rata post-test

Si

: skor rata-rata pre-test


Menurut Hake (1999), gain score ternormalisasi <g>merupakan metode yang baik

untuk menganalisis hasil pre-test dan post-test. Gain score merupakan indikator yang baik
untuk menunjukkan tingkat keefektifan pembelajaran yang dilakukan dilihat dari skor pretest dan post-test. Tingkat perolehan gain score ternormalisasi dikategorikan dalam tiga
kategori, yaitu:
Tabel Interpretasi Nilai Gain Ternormalisasi
Nilai

Intrpretasi

0,7

Tinggi

0,3

Sedang
Rendah

(Hake:1999)
H. Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta :Bumi Aksara.
2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta
: Rineka Cipta.
Hake, RR. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. AERA-D-American Educational
Research Associations Division, Measurment and Research Methodology.
Tersedia :http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R & D. Bandung: Alfabeta.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana

Ajuan Rincian Biaya Hidup, Pendidikan & Perkuliahan


Atas nama Isgiandini
Program Magister pendidikan IPA
TA. 2014/2015.
Mengacu pada ketentuan BPPS Kemendiknas maka unit cost biaya pendidikan dan
perkuliahan beasiswa program pascasarjana yang saya ajukan adalah sebagai berikut :
Rincian Biaya Hidup dan Pendidikan
NO
RINCIAN
1
Biaya buku Rp. 200.000/ bulan, selama 4
=
semester
2
Tunjangan penelitian Rp. 300.000/bulan,
=
selama 4 semester
3
Tunjangan biaya hidup Rp. 1.500.000/bulan,
=
selama 2 tahun
Total biaya hidup &pendidikan selama 4 semester (2 tahun)

Rincian Biaya Perkuliahan:


NO
RINCIAN
1
Semester 1:
Biaya Operasional Perkuliahan
2
Semester 2:
Biaya Operasional Perkuliahan
3
Semester 3:
Biaya Operasional Perkuliahan
4
Semester 4:
Biaya Operasional Perkuliahan

Palembang, 4 Agustus 2014

Isgiandini

TOTAL
Rp
4.800.000
Rp

7.200.000

Rp

36.000.000

Rp

48.000.000

Rp

TOTAL
8.522.000

Rp

8.522.000

Rp

8.522.000

Rp

8.522.000

Rp

34.088.000

Rencana Studi
Latar belakang pendidikan saya adalah Pendidikan Fisika yang dipersiapkan untuk
menjadi guru yang baik dengan mengabdikan segenap ilmu pengetahuan yang saya dapatkan
dari pengalaman belajar di universitas. Semasa saya kuliah S1 mulai dari semester 1 hingga
semester 8 alhamdulillah saya mendapatkan beasiswa PPA dan mulai dari semester 3 saya
mencoba untuk kuliah sambil kerja. Saya mulai mencoba mengajar privat dan mengajar di
bimbel. Hal itu saya lakukan karna saya ingin belajar mengembangkan kemampuan mengajar
saya dan juga sebagai tambahan untuk biaya kuliah saya sehari-hari. Tamat dari jenjang S1
saya langsung bekerja sebagai tenaga pengajar di salah satu pesantren yang ada di kota
palembang. Di pesantren tersebut saya mengajar siswa SMP dan SMA pada mata pelajaran
IPA dan fisika. Setelah 1 semester saya mengajar disana membuat saya berkeinginan kuat
untuk bisa melanjutkan studi saya ke jenjang S2. Saya merasakan ilmu pengetahuan
khususnya IPA semakin hari terus berkembang dan hal itu membuat saya ingin terus
menambah dan memperdalam pengetahuan saya sehingga saya semakin mantap dalam
memberikan pengajaran. Selain itu dari kecil saya bercita-cita ingin menjadi seorang dosen,
dan hal tersebut semakin mendorong saya untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih
tinggi untuk memenuhi kualifikasi yang mengaharuskan menyandang gelar S2 untuk bisa
menjadi seorang dosen nantinya.
Untuk program studi S2, saya sangat ingin mengambil program studi Pendidikan
IPA. Ketertarikan saya dalam mengambil program studi Pendidikan IPA, adalah disebabkan
karena IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum alam, gejala-gejala
alam yang terus berkembang dari zaman ke zaman oleh sebab itu saya ingin
sekali memperdalam ilmu dan pengetahuan saya di bidang tersebut. agar bisa menyalurkan
ilmu yang saya dapat ke dunia pendidikan serta bisa mengimplementasikannya di masa yang
akan datang.
Kemudian, secara personal, saya memiliki kesehatan yang baik, pekerja keras,
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, memiliki semangat yang tinggi, serta mudah bergaul.

Secara professional, saya sudah terbiasa mengikuti seminar dan workshop, baik seminar
kepemimpinan, seminar motivasi dan seminar pendidikan. Untuk itu, saya yakin pengalamanpengalaman saya tersebut akan memudahkan saya dalam menempuh pendidikan jenjang S2
tepat waktu dan tidak akan mengecewakan pihak DIKTI sebagai pemberi beasiswa.
Kemudian, saya sangat menyadari bahwa untuk sukses dalam program studi yang
akan saya ambil, universitas di mana saya nanti belajar juga akan sangat berperan penting.
Untuk itu, Universitas Pendidikan Indonesia menjadi pilihan saya dalam menempuh
pendidikan S2 dengan program studi Pendidikan IPA. Saya sangat yakin bahwa universitas
sebagus UPI dengan akreditasi A akan bisa memberikan pendidikan yang baik untuk saya
nantinya. Di samping itu, hubungan kerja sama antara UPI dengan universitas-universitas
ternama di manca Negara akan membuka wawasan saya terhadap perkembangan pendidikan
tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara maju lainnya.
Maka dengan tekat yang kuat, saya yakin bahwa dengan memberikan kesempatan
bagi saya menempuh pendidikan S2 dengan program studi Pendidikan IPA di Universitas
Pendidikan Indonesia akan memberikan manfaat yang luar biasa untuk saya secara pribadi
dan untuk pengembangan sumber daya manusia lebih baik sehingga saya bisa ikutserta
memberikan kontribusi terbaik dalam mencerdaskan anak bangsa guna kemajuan dunia
pendidikan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai