A. DEFINISI
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan
yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik
terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi,
1999).
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai
nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer,
2001)
B. ETIOLOGI
1. Virus
Type A
Fekaloral
melalui
orang
lain
Type B
Parenteral
seksual,
perinatal
Keparahan
Tak
ikterik
dan
asimtomatik
Parah
Sumber
virus
Darah,
feces,
saliva
Darah,
saliva,
semen,
sekresi
vagina
Metode
transmisi
Type C
Parenteral
jarang
seksual,
orang ke
orang,
perinatal
Type D
Parenteral
perinatal,
memerlukan
koinfeksi
dengan type
B
Type E
Fekaloral
Menyebar
Peningkatan
luas, dapat
insiden
berkemkronis dan
bang
gagal hepar
sampai
akut
kronis
Terutama Melalui darah
melalui
darah
Sama
dengan
D
Darah,
feces,
saliva
2. Alkohol
Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi
alkohol sirosis.
3. Obat-obatan
Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut
hepatitis toksik dan hepatitis akut.
Virus B
hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai
darah sendiri. Sering dengan berkembangnya inflamasi pada
hepar, pola normal pada hepar terganggu. Gangguan terhadap
suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan
nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat masanya,
sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh
respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang
sehat. Oleh karenanya, sebagian besar klien yang mengalami
hepatitis sembuh dengan fungsi hepar normal.
Inflamasi
pada
hepar
karena
invasi
virus
akan
bilirubin
kadar
urine
bilirubin
dan
kemih
terkonjugasi
berwarna
gelap.
dapat
disertai
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
a.
Pemeriksaan pigmen
urobilirubin direk
bilirubin urine
urobilinogen urine
urobilinogen feses
b.
Pemeriksaan protein
albumin serum
globulin serum
HbsAG
c.
-
Waktu protombin
respon waktu protombin terhadap vitamin K
d.
LDH
Amonia serum
2. Radiologi
-
3. Pemeriksaan tambahan
-
laparoskopi
biopsi hati
F. KOMPLIKASI
Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang
disebabkan oleh akumulasi amonia serta metabolik toksik
merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik. Kerusakan
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Data
dasar
tergantung
pada
penyebab
dan
beratnya
kerusakan/gangguan hati
1. Aktivitas
Kelemahan
Kelelahan
Malaise
2. Sirkulasi
3. Eliminasi
Urine gelap
Anoreksia
Peningkatan oedema
Asites
5. Neurosensori
Cenderung tidur
Letargi
Asteriksis
6. Nyeri / Kenyamanan
Kram abdomen
Mialgia
Atralgia
Sakit kepala
Gatal ( pruritus )
7. Keamanan
Demam
Urtikaria
Lesi makulopopuler
Eritema
Splenomegali
8. Seksualitas
Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Beberapa masalah keperawatan yang mungkin muncul pada
penderita hepatitis :
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan, perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas,
gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan,
kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik
karena anoreksia, mual dan muntah.
2. Gangguan
rasa
nyaman
(nyeri)
berhubungan
dengan
berhubungan
dengan
proses
inflamasi
kronis
tinggi
kerusakan
integritas
kulit
dan
jaringan
berlanjut
menurunkan
keinginan
untuk
makan
b. Awasi pemasukan diet/jumlah kalori, tawarkan makan
sedikit tapi sering dan tawarkan pagi paling sering
R/ adanya pembesaran hepar dapat menekan saluran
gastro intestinal dan menurunkan kapasitasnya.
c. Pertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan
sesudah makan
R/ akumulasi partikel makanan di mulut dapat menambah
baru dan rasa tak sedap yang menurunkan nafsu
makan.
d. Anjurkan makan pada posisi duduk tegak
R/ menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat
meningkatkan pemasukan
e. Berikan diit tinggi kalori, rendah lemak
R/ glukosa
dalam
pemenuhan
karbohidrat
energi,
diserap/dimetabolisme
hepar.
cukup
efektif
sedangkan
lemak
sehingga
akan
sulit
untuk
untuk
membebani
2. Gangguan
rasa
nyaman
(nyeri)
berhubungan
dengan
oleh
karena
terdapat
peregangan secara
Tunjukkan
akan
berakhir, bila
diketahui
R/ klien yang disiapkan untuk mengalami nyeri melalui
penjelasan nyeri yang sesungguhnya akan dirasakan
(cenderung
lebih
tenang
dibanding
klien
yang
3.
Hypertermi
berhubungan
dengan
invasi
agent
dalam
(sedikitnya
2000
l/hari)
untuk
mencegah
untuk
mengurangi
panas
tubuh
melalui
penguapan
d. Anjurkan klien untuk memakai pakaian yang menyerap
keringat
R/ kondisi
kulit
yang
mengalami
lembab
memicu
berhubungan
dengan
proses
inflamasi
kronis
keletihan
maka
energi
yang
dengan
penjelasan
sebab-sebab
baring
akan
meminimalkan
yang
sangat
penting
dan
meminimalkan
keletihan
dapat
mengurangi
segera
kegiatan
diminimalkan
yang
dapat
dengan
menimbulkan
keletihan
e. Bantu untuk belajar tentang keterampilan koping yang
efektif (bersikap asertif, teknik relaksasi)
R/
untuk
mengurangi
keletihan
baik
fisik
maupun
kerusakan
integritas
kulit
dan
jaringan
psikologis
5. Resiko
tinggi
penghangatan
pertahankan
suhu
yang
ruangan
berlebihan
dingin
dan
dengan
kelembaban
yang
berlebih
menambah
pruritus
c. Anjurkan
tidak
menggaruk,
instruksikan
klien
untuk
merangsang
pelepasan
hidtamin,
akan
menurunkan
vasodilatasi
dan
kelembaban kekeringan
6. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan
cairan intraabdomen, asites penurunan ekspansi paru dan
akumulasi sekret.
Hasil yang diharapkan :
Pola nafas adekuat
Intervensi :
a.
pernafasan
dangkal/cepat
kemungkinan
terdapat
c.
d.
e.
R/
pencegahan
tersebut
dapat
memutuskan
metode
tubuh
dengan
tepat
untuk
membersihkan
materi
infeksius
dan
mencegah
transmisi
penyakit
c. Jelaskan pentingnya mencuci tangan dengan sering pada
klien,
keluarga
dan
pengunjung
lain
dan
petugas
pelayanan kesehatan.
R/
mencuci
tangan
menghilangkan
organisme
yang
ke petugas
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito Lynda Jual, 1999, Rencana Asuhan dan Dokumentasi
Keperawatan, EGC, Jakarta.
Gallo, Hudak, 1995, Keperawatan Kritis, EGC, Jakarta.
Hadim Sujono, 1999, Gastroenterologi, Alumni Bandung.
Moectyi, Sjahmien, 1997, Pengaturan Makanan dan Diit untuk
Pertumbuhan Penyakit, Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
Price,
Sylvia
Anderson,
Wilson,
Lorraine
Mc
Carty,
1995,
EGC,
Jakarta.
Smeltzer, suzanna C, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Brunner dan Suddart. Alih bahasa Agung Waluyo, Edisi 8,
jakarta, EGC, 2001.
Susan, Martyn Tucker et al, Standar Perawatan Pasien, jakarta,
EGC, 1998.
Reeves, Charlene, et al,Keperawatan Medikal Bedah, Alih bahasa
Joko Setiyono, Edisi I, jakarta, Salemba Medika.
Sjaifoellah Noer,H.M, 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid I,
edisi ketiga, Balai Penerbit FKUI, jakarta.