Anda di halaman 1dari 17

Oleh : Dr.

Hempri Suyatna
FISIPOL UGM

DASAR PEMIKIRAN
Negara wajib memberikan perlindungan
dan mengupayakan pemenuhan atas hakhak sosial, politik, ekonomi dan budaya
sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi.
Negara memiliki kewajiban mengeluarkan
peraturan perundangan dan instrumen
hukum untuk menjamin terpenuhinya hakhak konstitusional warga negara tersebut.

Dasar Sistem Ekonomi Kerakyatan


(Pasal 33 UUD1945)
1.Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas azas
kekeluargaan;
2.Cabang-cabang produksi yang penting
bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara;
3.Bumi, air, dan segala kekayaan yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.

Ciri Ekonomi Kolonial


1. Perekonomian Indonesia diposisikan sebagai
pemasok bahan mentah bagi negara-negara
industri maju;
2. Perekonomian Indonesia dijadikan sebagai
pasar produk negara-negara industri maju;
3. Perekonomian Indonesia dijadikan sebagai
tempat untuk memutar kelebihan kapital yang
terdapat dinegara-negara industri maju tsb.

Ir. Soekarno

Realitasnya?
Negara justru cenderung memfasilitasi
kebijakan-kebijakan untuk kepentingan elite
pengusaha daripada pelaku-pelaku UMKM.
Lingkungan bisnis yang ada lebih
menguntungkan elite pengusaha daripada
kepenitingan para pebisnis pemula, pelakupelaku UMKM dan sektor ekonomi rakyat.
Demokrasi Ekonomi masih jauh dari harapan.

Merek

Negara
Pemilik

Merek
Sebelumnya

Jenis Ritel

Jumlah Gerai

Carrefour

Prancis

Carefour

Hipermarket,
Pusat Grosir
(Carefour
Express)

79

Giant

Hongkong

Hero
(akuisisi)

Hipermarket,
Supermarket

95

Superindo

Belgia

Gelael
(akusisi)

Supermarket

66

Circle-K

AS

Circle K
(Franchise)

Minimarket

94

Merek

Negara
Pemilik

Merek
Sebelumnya

Jenis Ritel

Jumlah Gerai

7-Eleven

Jepang

7-eleven

Convenience
Store

Lotte Mart

Korsel

Makro
(akuisisi)

Pusat Grosir

19

Matahari

Inggris

Matahari
(akuisii)

Departement
Store

89

No

Negara

Pertumbuhan

Indonesia

12,0

China

10,5

Vietnam

10,5

Filipina

7,5

Thailand

6,1

Malaysia

6,1

Taiwan

5,6

Jepang

2,4

Perusahaan Migas
88% ladang migas Indonesia dikuasai oleh
perusahaan asing (AS, Inggris, Belanda,
Prancis, Islandia, Italia, Australia,
China,Korsel,Malaysia).
8% dikuasai oleh BUMSN dan BUMN
4% dikuasai oleh konsorsium yang juga
melibatkan perusahaan asing.
Tidak ada kedaulatan energi ??

Di Sektor UMKM misalnya Pajak UMKM,


liberalisasi perdagangan, dsb.
Selain Pasar tunggal ASEAN pada tahun 2015,
Indonesia juga memutuskan bergabung
dengan Regional Comprehensive Economic
Partnership (RCEP) yakni kerjasama ekonomi
negara-negara anggota ASEAN dengan 6
negara lain yaitu Korea, Selandia Baru,
Tiongkok, Jepang, India dan Australia.

Indonesia juga
merencanakan bergabung
dalam Trans Pacific
Partnership (TPP) yang
beranggotakan Kanada,
Jepang, Cili, Meksiko,
Malaysia, Singapura,
Selandia Baru, Peru,
Vietnam dan AS.

Di Sektor UMKM, pernah muncul UU Koperasi


(Nomer 17 Tahun 2012), UU Nomer 1 Tahun 2013
tentang LKM yang spiritnya cenderung pro
kapitalis daripada mewadahi kepentingan
ekonomi rakyat.
Kebijakan-Kebijakan Yang Tidak pro UMKM
juga muncul seperti kenaikan
tarif dasar listrik, kenaikan
harga BBM.

UU Nomer 7 Tahun 2004 tentang pengelolaan


sumber daya air merupakan bagian dari syarat
Bank Dunia untuk pencairan US$ 300 juta
pinjaman
luar
negeri
untuk
program
restrukturisasi air yang disebut Proyek
Manajemen Sumber Daya Air yang telah
ditandantangani pada April 1998.
Dampak dari privatisasi sumber daya air : petani
harus membayar mahal untuk irigasi mereka.
Petani harus membayar pembuatan DAM
maupun air di dalamnya.

Muncul UU Migas nomer 20 tahun 2001


UU ini sangat kental campur tangan asing. RUU
migas banyak dipengaruhi oleh LoI dengan IMF
yang diterbitkan pada tahun 1998-2001,
Kehadiran UU Migas menggeser peran
monopolistik Pertamina yang dipandang tidak
efisien. Pengebirian posisi dan peran Pertamina
berjalan secara ekstrem dan cenderung
menganakemaskan kepentingan asing.

Melalui UU Migas, Pertamina harus bersaing


dengan perusahaan lain untuk mendapatkan
kontrak wilayah eksploitasi migas di negeri
sendiri.
Memindahkan kewenangan otoritas Pertamina
untuk dijalankan oleh Badan Pelaksana Kegiatan
Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) serta
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH
Migas).

Muncul UU Migas nomer 20 tahun 2001


UU ini sangat kental campur tangan asing. RUU
migas banyak dipengaruhi oleh LoI dengan IMF
yang diterbitkan pada tahun 1998-2001,
Kehadiran UU Migas menggeser peran
monopolistik Pertamina yang dipandang tidak
efisien. Pengebirian posisi dan peran Pertamina
berjalan secara ekstrem dan cenderung
menganakemaskan kepentingan asing.

Perlu
Perlu Sistem Ekonomi Kerakyatan
Sistem yang memberikan kebepihakan
terhadap ekonomi rakyat.
Demokrasi Ekonomi (Sistem Ekonomi Yang
Dilakukan Dari Rakyat, Oleh Rakyat dan Untuk
Rakyat)

Anda mungkin juga menyukai