2.
3.
Menyediakan akuntabilitas yang lebih baik dengan membuatmanajemen
dan direksi bertanggung jawab akan laporan keuangan.
4.
5.
Menempatkan penekanan yang lebih kuat pada struktur di sekitar dunia
usaha untuk mencegah, mendeteksi, menginvestigasi kecurangan dan
perbuatan tidak baik.
pada 30 Juli 2002 diharapkan dapat membawa dampak positif bagi berbagai
profesi, antara lain : akuntan publik bersertifikat (CPA); kantor akuntan publik
(KAP); perusahaan yang memperdagangkan sahamnya (listed di bursa US
(termasuk direksi, komisaris, karyawan, dan pemegang saham); perantara
(broker); penyalur (dealer); pengacara yang berpraktik untuk perusahaan publik;
investor perbankan serta para analis keuangan. Penerapan undang-undang
tersebut dilatarbelakangi oleh bangkrutnya sejumlah korporasi di Amerika
Serikat.
Legalisasi Sarbanes-Oxley Act (SOA)
Seperti yang telah disinggung di atas, beberapa perusahaan AS melakukan
kecurangan yang sangat merugikan investor. Menurut beberapa pengamat,
penyebab jatuhnya harga saham di bursa bukan karena accounting scandal
semata, tetapi lebih dikarenakan keputusan bisnis yang salah (bad bussiness
management). Sebagai akibat dari keputusan yang salah tersebut, kinerja
perusahaan menjadi menurun dan menuntut manajemen melakukan
windowdressing untuk menutupi adanya kerugian perusahaan. Total kerugian
yang harus ditanggung investor pada saat itu tercatat lebih dari US$ &
triliun!. Salah satu kasus yang menyebabkan timbulnya kritik keras terhadap
profesi akuntansi adalah kasus Enron yang mulai mencuat pada tahun 2001,
dalam kasus ini menegaskan bahwa banyak dysfunctional behavior yang
dilakukan oleh banyak auditor, beberapa prilaku yang sering dilakukan adalah
semisal creative accounting, earning management ataukah income smoothing,
di Indonesia sendiri bahkan seorang akuntan disebut dengan tukang angka.
Fenomena yang ada menyebabkan pemerintah (Amerika) mengambil tindakan
yang reaktif dalam hal ini untuk melakukan pengawasan terhadap para akuntan
dengan mengeluarkan UU pertanggungjawaban auditor atau yang lebih dikenal
dengan nama Sarbanes Oxley Act, UU ini lahir dari kongres yang dianggotai oleh
Sarbanes dan Oxley sendiri, UU tersebut ditandatangani oleh presiden George
W. Bush pada tanggal 20 Juli 2002 di Washington, USA.
Beberapa hal penting yang disajikan dalam UU Sarbanes Oxley Act 2002,
adalah:
1.
Tanggungjawab perusahaan
2.
Tanggungjawab Auditor
3.
Pengungkapan di perluas
4.
Analis saham harus dapat mengungkapkan kemungkinan konflik
kepentingan
5.
SEC memperluas objek reviewnya terhadap laporan keuangan
perusahaan
Aktivitas SOA Pada Perusahaan
Dalam Sarbanes Oxley Act diatur tentang akuntansi, pengungkapan dan
pembaharuan governance yang mensyaratkan adanya pengungkapan yang
lebih banyak mengenai informasi keuangan, keterangan tentang hasil-hasil yang
dicapai manajemen, kode etik bagi pejabat dibidang keuangan, pembatasan
kompensasi eksekutif, dan pembentukan komite audit yang independen. Selain
itu diatur pula mengenai hal-hal sebagai berikut:
a)
Menetapkan beberapa tanggung jawab baru kepada dewan komisaris,
komiteaudit, dan pihak manajemen.
b)
Mendirikan the Public Company Accounting Oversight Board, sebuah
dewanyang independen dan bekerja full-time bagi pelaku pasar modal.
c)
Penambahan tanggung jawab dan anggaran SEC (Securities Exchange
Commision) secara signifikand. Mendefinisikan jasa non audit yang tidak
boleh diberikan oleh KAP kepada klien.
d)
Memperbesar hukuman bagi terjadinya corporate fraud (manipulasi
perusahaan)
e)
Mensyaratkan adanya aturan mengenai cara menghadapi conflicts of
interestf. Menetapkan beberapa persyaratan pelaporan yang baru
Dalam hal pelaporan, Sarbanes-Oxley Act mewajibkan semua perusahaan publik
untukmembuat suatu sistem pelaporan yang memungkinkan bagi pegawai atau
pengadu untukmelaporkan terjadinya penyimpangan. Sistem pelaporan ini
diselenggarakan oleh komite audit. Perusahaan dapat menggunakan jasa
pelaporan hotlines seperti ACFEs EthicsLine. ACFE dapat membantu menyusun
hotlines pengaduan yang akan menerima dan merahasiakan pengaduan,dan
memberikan informasi kepada perusahaan agar dapat mengambil tindakan
yang tepat. Sistemhotlines ini akan mendorong para pegawai untuk melaporkan
karena mereka merasa aman daritindakan pembalasan dari yang dilaporkan,
dan inilah elemen penting dan kritis bagi programpencegahan fraud yang kuat.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Adapun Section 2 merupakan DEFINITIONS terdiri dari dua sub bagian yaitu
bagian a) In General (ada 16 pengertian) dan bagian b) Confirming
Amandement. Ke enam belas sub bagian adalah:
1.
2.
3.
Audit Committee
4.
Audit Report
5.
Board
6.
Commission
7.
Issuer
8.
Non-Audit Services
9.
Regulatory Action
b)
Enforcement
c)
Adapun ringkasan isi pokok dari Sarbanes-Oxley Act adalah sebagai berikut:
Membentuk public company board untuk melakukan pengawasan
terhadap public company,
Mensyaratkan salah seorang anggota komite audit adalah orang yang ahli
dalam bidang keuangan
Perusahaan harus melakukan full disclosure kepada para pemegang saham
berkaitan dengan transaksi keuangan yang bersifat kompleks,
Chief Executive Officer (CEO) dan Chief Financial Officer (CFO) harus
melakukan sertifikasi validitas pembuatan laporan keuangan perusahaan.
Kantor Akuntan Publik dilarang menerima tawaran jasa lainnya, seperti
konsultasi, ketika sedang melaksanakan audit pada perusahaan yang sama,