Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KEBUTUHAN MANUSIA AKAN PENDIDIKAN

oleh:

Nama

: Maryatul Qibtiyah (1125134542)

Fakultas

: Ilmu Pendidikan

Jurusan

: Psikologi

Kelas

: C 2013

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


JAKARTA
2014

Sebelum mengetahui mengapa manusia memerlukan pendidikan, saya


akan membahas segala hal tentang manusia menurut beberapa perspektif ilmu.
Ilmu yang pertama adalah Filsafat manusia. Filsafat manusia adalah ilmu yang
mempelajari manusia secara luas, dalam, dan kritis tentang esensi manusia. Dalam
praktisnya, filsafat manusia berguna untuk memahami siapa sebenarnya diri kita,
tujuan hidup kita, dan sebagainya.
Lalu yang kedua adalah ilmu psikologi. Ilmu psikologi mempelajari tingkah
laku dan proses mental manusia. Dengan ilmu ini, kita dapat memahami,
menganalisis, menilai, serta memprediksi perilaku manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Manusia berbeda dengan hewan karena akal yang dimilikinya. Banyak
hal yang bisa dilakukan oleh manusia yang tentunya menimbulkan berbagai
masalah dalam kehidupan.
Manusia yang mempunyai masalah, diberikan berbagai terapi dengan
teknik yang telah dipelajari. Untuk memberikan terapi, seorang sarjana psikologi
memerlukan pengetahuan mengenai berbagai pandangan tentang manusia
menurut berbagai aliran. Lalu menganlisis permasalahan tersebut menurut aliran
tertentu serta mengelaborasikannya sehingga dapat dikaji secara mendalam.
Hingga dapat ditemukan titik permasalahannya dan masalah manusia tersebut
dapat terselesaikan.
Selanjutnya adalah antropologi yang membahas tentang kebudayaan
masyarakat, etnis, dan ras tertentu. Antropologi mengamati berbagai perubahan
kebudayaan yang terjadi di dalam masyarakat tersebut, meneliti dan menganalisis
dinamika kebudayaan dan masyarakat, dsb.
Yang keempat adalah sosiologi yang membahas interaksi antar-individu,
antar-kelompok, dan individu dengan kelompok. Mempelajari penyebab konflikkonflik yang terjadi disertai dengan solusi dari permasalahan tersebut.
Keempat ilmu tersebut sama-sama membahas tentang manusia. Secara
umum, manusia dan binatang sama-sama makhluk hidup yang mempunyai organ,
tetapi hewan mempunyai organ yang lebih tinggi kemampuannya dibandingkan
1

dengan manusia. Contohnya adalah hewan-hewan yang bisa terbang, berenang,


memanjat, berlari dengan cepat, bermimikri, mampu menyesuaikan suhu tubuh
dengan lingkungan, melakukan hibernasi, dsb. Manusia tidak bisa melakukan
semua hal tersebut, karena kemampuan organ manusia terbatas. Walaupun organ
manusia memang kalah kemampuannya dengan binatang, namun kemampuan
otaknya yang disebut akal budi, telah menyebabkan berkembangnya sistemsistem yang dapat membantu dan menyambung keterbatasan kemampuan
organnya (Koentjaraningrat, 2013). Keseluruhan sistem tersebut adalah:
a) Sistem perkembangan vokal atau bahasa
b) Sistem pengetahuan
c) Organisasi sosial
d) Sistem peralatan hidup dan teknologi
e) Sistem mata pencaharian hidup
f) Sistem religi
g) Kesenian (kebudayaan manusia)
Karena akal tersebut, manusia dapat berpikir jauh ke depan untuk
melangsungkan hidup. Maka terciptalah berbagai kepribadian yang merupakan
susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau
tindakan dari tiap-tiap individu.
Unsur-unsur perilaku atau kepribadian manusia ini tidak terlepas dari
pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri (dorongan untuk mempertahankan
hidup, seks, mencari makan, bergaul dan berinteraksi, meniru tingkah laku
sesamanya, berbakti, dan memperoleh keindahan).
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dengan keterbatasan
kemampuan organ yang dimilikinya, manusia diberikan akal yang dapat digunakan
untuk mengembangkan sistem-sistem untuk membantunya dalam kehidupan
sehari-hari.
Sistem yang pertama adalah bahasa. Bagaimana mungkin manusia dapat
berbahasa jika tidak melalui sebuah pendidikan? Pendidikan bukan hanya
2

didapatkan di dalam ruangan persegi, melainkan didapatkan di manapun kita


berada, termasuk bahasa. Bahasa mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Dari zaman purbakala yang belum mengenal tulisan, hingga sekarang yang sudah
beralih ke zaman modern, bahasa adalah salah satu hal penting untuk dapat
berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain.
Setelah sistem bahasa berkembang, tentunya muncul sebuah sistem
pengetahuan. Pengetahuan muncul akibat adanya adat-istiadat, perilaku seharihari yang dilakukan berulang-ulang, dan dapat digunakan kembali di waktu yang
mendatang. Karena pengetahuan semakin lama semakin banyak, maka satu
individu tidak dapat lagi menampung pengetahuan itu sendirian. Dan terjadilah
sistem pembagian keahlian yang berujung pada sistem pembagian kerja yang
membutuhkan pengaturan atau biasa disebut dengan organisasi. Misalnya
pengetahuan tentang alam, memerlukan seseorang yang ahli dalam bidang
tersebut, begitu juga dengan pengetahuan tentang binatang, masyarakat,
teknologi, dan kesehatan. Pembagian kerja atau organisasi sosial mengatur sistem
kerja yang ada di lingkungan masyarakat. Di dalam organisasi sosial, terdapat
susunan-susunan organisasi seperti ketua, wakil, sekertaris, dsb yang sudah
mempunyai alur pekerjaan masing-masing.
Manusia hidup di muka bumi ini bukan tanpa tujuan, melainkan untuk
bertahan hidup dan memperoleh keturunan. Untuk mencapai tujuan tersebut,
manusia harus mencari cara bagaimana dapat bertahan hidup di tengah
perubahan zaman yang kian ekstrim. Seperti pertambahan penduduk, kebutuhan
yang semakin meningkat, teknologi yang semakin maju, keterbatasan lahan
tempat tinggal, berkurangnya pasokan pangan, dsb. Hal tersebut menimbulkan
masalah antar manusia yang akhirnya melahirkan sebuah sistem peralatan hidup
dan teknologi. Cara-cara ini hanya bisa didapatkan melalui pendidikan, karena
pendidikan adalah sesuatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan,
baik formal maupun informal.

Dengan menggunakan teknologi yang lebih baik, tentunya manusia bisa


mendapatkan mata pencaharian yang lebih baik pula. Misalnya, dahulu orangorang menggunakan kerbau atau sapi untuk membajak sawah agar menghasilkan
tanah yang gembur. Tetapi pada zaman ini, petani bisa menggunakan semacam
traktor untuk menggemburkan sawah yang tentunya lebih menghemat tenaga
dan waktu yang dapat memperbaiki kualitas hidup mereka. Lalu dengan teknologi
komunikasi yang kian berkembang, kita tidak lagi berkirim surat untuk sekedar
mengetahui kabar dari sanak keluarga. Tetapi bisa menggunakan media elektronik
seperti Handphone dengan fitur SMS, telepon, dan chatting; atau juga bisa
menggunakan media online seperti sosial media facebook, twitter, path, serta email yang tentunya hanya dengan waktu yang singkat, kita dapat mengetahui
kabar dari keluarga dari jarak yang jauh sekali pun.
Tidak hanya itu, sistem teknologi juga mempengaruhi bagaimana cara
manusia memperoleh penghasilan atau mata pencaharian hidup. Di mana
terdapat pembagian kerja di dalam sistem-sistem tersebut. Seperti sistem
ekonomi yang mengatur perekonomian manusia di dalam masyarakat, sistem
perpajakan yang mengatur pajak barang yang keluar dan masuk, sistem logistik
yang mengatur pengiriman barang baik dalam negeri maupun luar negeri.
Dari sekian banyak sistem yang telah dijelaskan, tentunya sistem ini yang
paling memerlukan pendidikan. Yaitu sistem religi. Religi adalah suatu hal yang
sangat kompleks untuk dibahas. Maka dari itu, memerlukan beberapa ahli yang
mengerti betul untuk menjabarkan religi tersebut dan mengajarkannya kepada
manusia yang lain. Jika religi hanya didasarkan dengan logika, tentunya religi
termasuk dalam hal diluar konteks logika (tidak berlogika). Karena religi adalah
sesuatu yang abstrak yang tidak kasat mata namun hidup dalam jiwa manusia.
Manusia dikatakan telah mencapai sebuah sistem religi ketika ia menyadari akan
tibanya kematian atau akhir dari kehidupan.
Akal manusia sangatlah tinggi. Dengan akal, manusia bisa menciptkan
kreatifitas dalam mengembangkan sistem-sistem yang telah ada. Kreatifitas inilah

yang disebut dengan sistem kesenian. Manusia bisa menciptkan kesenian berupa
seni tari yang sangat melekat dengan kebudayaan masyarakat tertentu (tari
ronggeng, tari yapong, tari jaipong, dll), seni musik yang tercipta karena
harmonisasi nada yang pas dan kekhasan suatu daerah (musik khas daerah jakarta,
bali, jawa, dsb), seni rupa yang timbul akibat kebiasaan-kebiasaan masyarakat di
daerah tersebut (berupa patung, kerajinan tangan, dll), seni lukis, dan seni lainnya.
Dengan segala hal yang kompleks tentang manusia, mulai dari asal-usul
manusia, hakikat manusia, perilaku manusia, kebudayaan manusia, masalah
manusia dalam kehidupan sehari-sehari, sistem yang terdapat dalam lingkungan
masyarakat, teknologi yang digunakan, ilmu-ilmu yang diterapkan, ilmu-ilmu yang
dipelajari, dan lain sebagainya, menggunakan pendidikan sebagai sarana untuk
mencapai suatu tujuan, yaitu kebahagian hidup yang setinggi-tingginya. Seperti
yang dijelaskan oleh Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan, bahwa pendidikan
adalah tuntunan di dalam hidup dan tumbuhnya anak-anak. Maksudnya adalah
pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar
dapat mencapai keselamatan dan kesenangan yang setinggi-tingginya. Pendidikan
ini sangat berpengaruh terhadap kebutuhan manusia, baik untuk diri sendiri
maupun untuk kepentingan masyarakat.
Semua hal yang terdapat di muka bumi ini, tidak bisa dilepaskan dari
pendidikan. Mulai dari aspek sosial sampai aspek keagamaan. Kita berinteraksi
dengan individu dan masyarakat pun membutuhkan pendidikan, yaitu pendidikan
mengenai cara berinteraksi yang baik kepada sesama manusia. Lalu dalam
menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi di dalam rumah, juga menggunakan
pendidikan. Yaitu pendidikan dalam rangka menjadikan keluarga yang harmonis
dan sejahtera, pendidikan untuk anak, dan pendidikan untuk orang tua.
Selanjutnya dalam aspek keagamaan, memerlukan pendidikan keagamaan untuk
menjalankan visi dan misi untuk mencapai tujuan akhir dari hidup manusia.
Kalau bukan karena pendidikan, lantas karena apa? Itulah hebatnya
pendidikan yang mampu merubah manusia dari yang tidak tahu menjadi tahu.

Lampiran
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

: Maryatul Qibtiyah

No Reg

: 1125134542

Angkatan

: 2013

Menyatakan bahwa tugas yang saya buat adalah hasil karya sendiri, BUKAN
PLAGIAT dari sumber manapun. Bila ternyata tugas saya tersebut dinyatakan sama
dengan pihak lain ataupun terbukti hasil plagiat dari sumber manapun, maka saya
bersedia mendapatkan sanksi nilai atas tugas tersebut dibatalkan.

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 15 Maret 2014

Maryatul Qibtiyah
1125134542

Anda mungkin juga menyukai