Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ardi Budianto

NIM

: 131810301038

Struktur Atom
Gelombang memiliki panjang yang merupakan jarak antara dua puncak atau lembah
disimbolkan dengan . Sifat gelombang lainnya ialah frekuensi () yang dinyatakan dalam satuan
detik-1 yaitu jumlah kejadian atau putaran (siklus) per detik. Hasil kali dengan menghasilkan
kecepatan gelombang. Spektrum suatu unsur berbeda dengan unsur lainnya dan merupakan
fingerprint suatu unsur. Spektrum dapat digunakan dalam menganalisa gas yang tidak diketahui.
John Balmer menurunkan rumus umum untuk spektrum yang dihasilkan hidrogen:
n2
dimana n 3, 4, 5.
3645,6 2
n 4

Rumus yang lebih umum untuk persmaan Balmer:


1
1
2
2
n
2

Rc

1
1
2
2
n
2

3,2881 x 1015 det 1

Dimana R merupakan konstanta Rydberg (10.967.800) m-1, c kecepatan cahaya 2,997925.108


m.det-1.
Teori Atom
Struktur atom dipelajari untuk membahas mengenai struktur elektronik yang berkaiatan
dengan ikatan, memprediksi struktur molekul dan reaktivitas. Teori mengenai atom mulai
berkembang dan diperkenalkan oleh beberapa ilmuwan, mulai dari yang klasik hingga modern.
Adapun beberapa teori atom dalam sejarah perkembangan atom diantaranya:
1. Teori Atom Dalton
Atom merupakan suatu unsur yang tersusun atas partikel yang tidak dapat dibagi. Atom
yang tersusun dari unsure yang sama akan memiliki sifat yang sama. Hukum perkalian
perbandingan Dalton menyatakan bahwa dua unsure yang terbentuk dari senyawa yang berbeda,
perbandingan masa dalam satu senyawa berhubungan dengan perbandingan masa lain dengan
jumlah terkecil keseluruhan.

2. Teori Atom Thompson


Atom bukanlah berbentuk bola pejal. Thompson menemukan dua penyusun atom, yaitu
proton (+) dan elektron (-). Rutherford adalah penemu elektron melalui eksperimennya
menggunakan tabung sinar katoda. Elektron tersebar merata mengelilingi proton, seperti roti
kismis.
3. Teori Atom Rutherford
Pusat inti atom tersusun oleh proton. Awan bermuatan negatif yang merupakan elektron
mengelilingi inti. Model atom yang diusulkan oleh Rutherford tidak mampu menjelaskan
mengapa elektron yang kehilangan energi saat mengelilingi inti tidak pernah jatuh ke pusat inti.
Rutherford merupakan penemu proton melalui percobaannya dengan menembakan partikel
pada lapisan logam emas. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa sebagian besar partikel yang
ditembakkan melewati lapisan emas dan beberapa terpelanting ke arahnya serta beberapa
terpantulkan dengan sudut acak. Hal tersebut hanya bisa terjadi apabila atom merupakan suatu
ruangan kosong dengan inti pusat yang keras.
4. Teori Atom Kuantum
Max Planck mengajukan teori kuantum berdasarkan radiasi benda hitam. Menurut Planck energi
bersifat discontinue dan merupakan kuanta (satuan terpisah yang sangat kecil). Energi terkait
dengan kuanta REM dinyatakan dengan E = h. (h=6,626.10 -34 J/s). Kemudian teori ini
dikembangkan oleh Albert Einstein dengan pembuktian dari efek fotolistrik.
5. Teori Atom Bohr
Elektron bergerak mengelilingi inti pada orbitnya supaya tidak tertarik ke inti. Elektron
hanya dapat pindah dari lintasan stasioner ke lintasan lain dengan melibatkan seperangkat energi
menurut Planck. Lintasan tersebut diberi nomor n=1, n=2, n=3 dst atau penggunaan alphabet K,
L, M, N disebut sebagai bilangan kuantum utama. Elektron akan memancarkan energi ketika
tertarik menuju inti. Energi total elektron pada tiap orbit mengikuti:
En

13,6
eV
n2

Teori Atom Bohr mampu menjelaskan dengan baik mengenai garis-garis spectrum pada atom
Hidrogen, namun tidak mampu menjelaskan mengenai spektrum selain atom lainnya.

6. Model Atom Mekanika Kuantum

Teori kuantum modern memiliki tiga dasar, yaitu: sifat gelombang materi yang
dikembangkan oleh Louis De Broglie, persamaan gelombang yang dikembangkan oleh
Schrondinger dan prinsip ketidakpastian yang dikembangkan oleh Heisenberg. Louis de Broglie
mengatakan bahwa electron memiliki sifat gelombang dan sebagai materi. Materi dan energy
merupakan dua entitas yang saling berganti satu sama lain, dimana energy memiliki sifat partikel
dan materi memiliki sifat gelombang. Gelombang ketika melalui slit akan mengalami difraksi dan
materi tidak mengalami difraksi. Menurut Heisenberg, adanya sifat partikel dari cahaya
(gelombang elektromagnetik) dan sifat gelombnag dari partikel menyebabkan adanya
ketidakpastian dalam pengukuran besaran-besaran, seperti momentum dan posisi partikel.

Anda mungkin juga menyukai