Pendahuluan
Tulang dan otot merupakan jaringan yang paling banyak mengisi tubuh
manusia. Tulang merupakan jaringan tubuh yang berfungsi untuk menopang
tubuh dan bagian-bagiannnya. Karena fungsi untuk menopang tulang
mempunyai struktur yang kaku. Otot berfungsi untuk menggerakan bagianbagian tubuh. Ada yang untuk menggerakan tulang dan sendi, ada yang
untuk menggerakan organ tubuh, dan ada yang untuk memompa darah di
jantung.1
Tulang
dan
otot
mempuyai
struktur
yang
saling
berhubungan.
Pembahasan
Anatomi Rangka : Rangka Aksial.
Rangka aksial terdiri dari tulang-tulang dan bagian kartilago yang
melindungi dan menyangga organ kepala, leher, dan dada. Bagian rangka
aksial meliputi tengkorak, tulang hyoid, osikel auditori, kolumna vertebra,
sternum dan tulang iga.1
A. Tengkorak tersusun dari 22 tulang, 8 tulang cranial dan 14 tulang
tulang fasial.1
a. Kranium membungkus dan melindungi otak.
Tulang frontal membentuk dahi, langit-langit rongga nasal, dan
langit-langit orbita (kantong mata).
b. Tulang parietal membentuk sisi dan langit-langit kranium.
(1)Sutura sagital yang menyatukan tulang parietal kiri dan
kanan, adalah sendi mati yang disatukan fibrokartilago.
(2)Sutura koronal menyambung tulang parietal ke tulang
frontal.
(3)Sutura lambdoidal menyambung tulang parietal ke tulang
oksipital.
c. Tulang oksipital membentuk bagian dasar dan bagian belakang
kranium.
d. Tulang temporal membentuk dasar dan bagian sisi dari
kranium.
e. Tulang etmoid adalah struktur penyangga penting di rongga
nasal dan berperan dalam pembentukan orbita mata.
f. Tulang sphenoid berbentuk seperti kelelawar dengan sayap
terbentang. Tulang ini membentuk dasar anterior kranium dan
berartikulasi kearah lateral dengan tulang temporal dan kearah
anterior dengan tulang etmoid dan tulang frontal.
g. Osikel auditori tersusun dari maleus, incus dan stapes.
Fungsinya dalam proses pendengaran.
membentuk
penyangga
hidung
dan
Tengkorak
Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2004.
3
C. Vertebra
Gambar 3.Vertebrae
Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2004.
badan.
Aksis adalah vertebra serviks kedua. Vertebra ini memiliki
prosesus spinosus yang menonjol keatas dan bersandar pada
tulang atlas.
prominens
b. Vertebra toraks
memiliki
prosesus
spinosa
panjang,
yang
pada
incisura
klavikular
untuk
membentuk
sendi
sternoclavikular.
F. Lengan atas tersusun dari tulang lengan, tulang lengan bawah, dan
tulang tangan.
- Humerus adalah tulang tunggal pada lengan. Humerus terdiri
dari bagian kepala membulat yang masuk dengan pas
kedalam rongga glenoid, bagian leher anatomis, dan bagian
batang yang memanjang kearah distal.1
6
G. Tulang-tulang dari lengan bawah adalah ulna pada sisi medial dan
tulang radius dari sisi lateral yang dihubungkan dengan suatu jaringan
ikat fleksibel, membran interoseus.1
a. Ulna
1. Ujung proksimal tulang ulna tampak seperti pilinan yang terurai.
Bagian atas pilinan tersebut adalah prosesus olekranon, yang
masuk dengan pas kedalam fosa olekranon humerus saat lengan
berekstensi penuh. Bagian bawah pilinan adalah prosesus
koronoid yang masuk pas kedalam fosa koronoid humerus saat
lengan bawah berfleksi penuh. Takik radial, yang terletak di
bawah prosesus koronoid mengakomodasi bagian kepala dari
tulang radius.
2. Ujung distal tulang ulna memiliki perpanjangan pilinan batang
yang disebut kepala. Bagian ini berartikulasi prosesus ulnar
tulang radius. Bagian kepala memanjang keatas prosesus stiloid
tulang ulna.
b. Radius
1. Ujung proksimal tulang radius adalah kepala berbentuk diskus
yang berartikulasi dengan kapitulum humerus dan taktik radian
tulang ulna.1
2. Tuberositas radial untuk tempat perlekatan otot biseps terletak
pada batang radius tepat dibawah bagian kepala.
3. Ujung distal tulang radius memiliki permukaan karpal konkaf
yang berartikulasi dengan tulang pergelangan tangan, sebuah taktik
ulnar pada permukaan medialnya untuk berartikulasi dengan tulang
ulna, dan sebuah prosesus stiloid disisi lateral.
H. Tulang pergelangan tangan (karpus). Pergelangan tangan terbentuk dari
delapan tulang karpal ireguler yang tersusun dalam dua baris, setiap baris
berisi empat tulang.1
I. Tangan (metakarpus) tersusun dari lima tulang metacarpal.1
a. Semua tulang metacarpal sangat serupa. Kecuali untuk ukuran panjang
metacarpal pertama pada ibu jari.
7
Kerangka Tubuh
Rangka tubuh manusia tersusun atas 3 macama jenis tulang, yaitu
tulang rawan (kartilago), tulang keras dan pengikat sendi (ligament).2
1. Tulang rawan (Kartilago)
Tulang rawan terbuat dari bahan yang padat, bening, dan putih kebirubiruan. Sangat kuat dibandingkan dengan tulang keras. Dapat dijumpai
terutama pada sendi dan diantara dua tulang. Mula-mula tulang embrio
adalah tulang rawan. Kemudian hanya pusat-pusat yang masih tumbuh saja
10
yang dipertahankan sebagai tulang rawan. Dan bila usia dewasa tercapai
maka tulang rawan hanya dijumpai sebagai penutup ujung-ujung. Tulang
rawan tidak mengandung pembuluh darah tetapi diselubungi membran,
yaitu perikondrium, tempat tulang mendapatkan darah. Ada tiga jenis tulang
rawan yang memperlihatkan ciri-cirinya yang khusus, yaitu tulang rawan
hialin, tulang tawan fibrosa, dan tulang rawan elastis.2
a. Tulang rawan hialin
Terdiri atas serabut-serabut kolagen yang terbenam dalam bahan yang
bening seperti kaca. Kuat dan elastis dan dijumpai menutupi ujung tulang
pipa sebagai tulang rawan sendi. Juga pada tulang rawan iga, pada
hidung, laring, trachea, dan bronkus supaya tetap terbuka. Sel tulang
rawan hialin pada dasarnya disusun dalam kelompok-kelompok kecil
didalam matriks yang kuat.2
b. Tulang rawan fibrosa
Terbentuk oleh berkas-berkas serabut dengan sel tulang rawan
tersusun diantara serabut itu dan dijumpai ditempat yang memerlukan
kekuatan besar, seperti pada tulang panggul dan tulang tempurung kuat.2
c. Tulang rawan elastin
Berwarna kuning sebab megandung sejumlah besar serabut elastis
berrwarna kuning.
tabung eustakhius. Bila ditekan atau dibengkokan terasa lentur dan cepat
kembali kebentuk semula. Tulang rawan ini tidak akan mengalami
perubahan menjadi tulang keras, walaupun orang itu telah dewasa.2
2. Tulang keras
Tulang keras yang kita sebut sehari-hari sebab tulang saja berasal dari
tulang rawan. Tulang tersusun atas sel-sel tulang yang hidup. Ruang antar
selnya tersusun atas zat kapur (kalsium), fosfor, protein, dan zat perekat. Zat
11
menjadi
keras
dan
tidak
lentur.
Pada
tulang
anak
banyak
tulang),
jaringan
ikat,dan
pembuluh
darah.
dada,tulang
usus,tulang
belikat.
Tulang
pipih
sifatyang
ringan
dan
kuat.
Tulang-tulang
ini
mampu
mendukung
seperti
tampak
pada
tulang
Persendian
A. Klasifikasi umum persendian. Suatu artikulasi, atau persendian, terjadi
saat permukaan dari dua tulang bertemu, adanya pergerakan atau
tidak bergantung pada sambunganya. Persendian dapat diklasifikasi
menururut struktur (berdasarkan ada tidaknya rongga persendian
diantara tulang-tulang yang berartikulasi dan jenis jaringan ikat yang
berhubungan dengan pesendian tersebut.2
B. Klasifikasi struktural persendian
1. Persendian fibrosa tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh
dengan jaringan ikat fibrosa
2. Persendian kartilago tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh
dengan jaringan ikat kartilago.
3. Persendian synovial memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan
kapsul dan ligament artikular yang membungkusnya.2
13
dapat
ditemukan
pada
tulang
yang
terletak
14
adalah
sendi
kondoloid
15
yang
termodifikasi
sehingga
yang
berartikulasi
berbentuk
datar,
sehingga
Sistem Muskular
Struktur Makroskopis Otot
Sumber :
http://t0.gstatic.com/imaGGjxQ7lyuOTiS1KZZ
Gambar 2. Otot2.Manusia
M. extensor hallucis longus. Sendinya : fleksi dorsal, supinasi dan
ekstensi.
3. M. extensor digitorum longus. Sendinya : fleksi dorsal, pronasi dan
ekstensi.
4. M. fibularis tertius. Sendinya : fleksi dorsal dan pronasi.
Otot-otot tungkai bawah bagian lateral:
1. M. fibularis longus. Sendinya : fleksi plantar dan pronasi.
2. M. fibularis brevis. Sendinya : fleksi plantar dan pronasi.
3. M. triceps surae.
Otot-otot tungkai bawah bagian dorsal profundus:
1. M. popliteus. Sendinya : rotasi medial dan fleksi.
2. M. tibialis posterior. Sendinya : fleksi plantar dan supinasi
3. M. flexor digitorum longus. Sendinya : fleksi plantar, supinasi dan
fleksi.
4. M. flexor hallucis longus. Sendinya : fleksi plantar, supinasi dan fleksi.
Otot-otot punggung kaki:
1. M. extensor digitorum brevis. Sendinya: ekstensi.
2. M. extensor hallucis brevis. Sendinya: ekstensi.
Otot-otot telapak kaki sebelah medial:
1. M. abductor hallucis. Sendinya: abduksi, fleksi dan opposisi.
2. M. fleksor brevis. Sendinya: fleksi.
3. M. adductor hallucis. Sendinya: adduksi ke arah jari 2, fleksi.
Otot-otot telapak kaki bagian tengah:
1. M. flexor digitorum brevis. Sendinya: fleksi
17
2. M. quadratus plantae.
3. Mm. lumbricales pedis I-IV. Sendinya: fleksi.
4. Mm. interossei plantares pedis I-III. Sendinya: fleksi dan adduksi ke jari
2.
5. Mm. interossei dorsales pedis I-IV.
Otot-otot telapak kaki bagian lateral:
1. M. abductor digiti minimi.
2. M. flexor digiti minimi brevis.
3. M. opponens digiti minimi.3
mempertahankan
postur.
Otot
18
kontraksi pada
setiap
diameter
sel
berbentuk
kubus
atau
bulat
hanya
akan
C. Jenis-jenis otot
1. Otot rangka
Otot rangka adalah otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka.
Setiap serabut memiliki banyak inti, yang tersusun dibagian perifer.
Kontraksinya cepat dan kuat.4
2. Otot polos
Otot polos adalah otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat
ditemukan pada dinding organ berongga seperti kandung kemih dan uterus,
serta pada dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik, pencernaan,
reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah.3
a. Serabut otot berbentuk spindle dengan nukleus sentral
yang terelongasi.
b. Serabut ini berukuran kecil, bekisar antara 20 mikron
(melapisi pembuluh darah) sampai 0,5 mm pada uterus
orang hamil.
c. Kontraksinya kuat dan lamban.
3. Otot jantung
Otot jantung adalah otot lurik, involunter, dan hanya ditemukan
pada jantung.3
19
jaringan
otot
adalah
mengembangkan
tegangan
dan
dan tersusun secara pararel sejajar dengan panjang aksis sel. Setiap
myofibril dibagi lagi menjadi miofilamen tebal dan tipis. Filamen tebal dan
tipis memberikan gambaran garis-garis yang bersilang. Filament tipis
terutama terdiri dari tiga protein, aktin, tropomiosin, dan troponin,
dengan rasio 7:1:1, dan filament tebal terutama terdiri dari myosin.
Sitoplasma yang mengelilingi miofilamen ini disebut sarkoplasma. Setiap
myofibril terbagi dalam interval regular menjadi sarkomer-sarkomer, yang
dipisahkan oleh lempeng Z (pada penampang longitudinal, lempeng ini
merupakan garis Z). Pada garis Z ini melekat filamen tipis yang tersusun
heksagonal. Pita I adalah pita yang memanjang dari kedua sisi garis Z ke
awal filament tebal (myosin). Filamen ini-filamen myosin ini membentuk pita
A.4
Zona H terletak pada pusat sarkomer, dan garis M merupakan lempeng
pada filament-filamen halus dibagian tengah zona H yang menahan filamentfilamen myosin tetap pada tempatnya sedemikian rupa sehingga filament
myosin tetap pada tempatnya sedemikian rupa sehingga setiap filament
myosin dikelilingi oleh enam filament aktin.4
Filamen tipis terdiri dari dua pita aktin yang saling bertautan, dan
diantaranya terdapat pita tropomiosin dan troponin yang berukuran lebih
kecil. Setiap pita aktin terdiri dari lebih 200 unit aktin globular atau aktin G.
Pada globulus inilah terdapat tempat pengikatan myosin selama kontraksi.4
Filamen tebal tersusun dari kurang lebih 100 molekul myosin, setiap
molekul
berbentuk
gada
(menggelembung),
dengan
ekor
yang
tipis
21
pengikatan
pada
troponin.
Hal
ini
menyebabkan
pergeseran
23
kerumitan
fungsi
ini
dan
mengindikasikan
kemungkinan
asetilkolin
akan
menghasilkan
perubahan
permeabilitas
membran yang mengelilingi serabut otot. Hal ini memungkinkan aliran ion K
keluar dari sel-sel serabut dan aliran ion Na masuk ke dalam sel. Pertukaran
ini disertai dengan depolarisasi membran yang diikuti oleh kontraksi
serabut.5
Melalui pemeriksaan mikroskop cahaya, sarkolemma serabut otot
terdiri dari nukleus yang banyak, mitokondria, sitoplasma yang tidak
terdiferensiasi (sarkoplasma), dan material bersilia (cross-striated). Melalui
mikroskop elektron akan terlihat bahwa silia ini terdiri atas sarkomer yaitu
unit kontraktil terkecil dari serabut otot. Setiap sarkomer terdiri atas filamen
tebal dan tipis yang tersusun teratur. Filamen tebal diduga terdiri atas miosin
dan yang tipis terdiri dari aktin, yaitu suatu protein yang penting untuk
berkontraksi. Miosin memiliki sifat-sifat enzim dan dalam otot yang istirahat
kecenderungan untuk membentuk aktomiosin dicegah oleh keberadaan ATP.
Setelah
otot
terstimulasi,
ATP
akan
24
terhidrolisis
menjadi
ADP
dan
elemen
metabolisme.
biokimia
ini
Produk-produk
dan
samping
menghilangkan
ini
meliputi
produk
asam
samping
yang
telah
simporter
proton.
Didalam
mitokondria,
piruvat
mengalami
terdapat
dimembran
dalam
mitokondria.
Kompleks
piruvat
direoksidasi
oleh
suatu
flavo
protein,
yaitu
piruvat
dehidrogenase
terdiri
atas
sejumlah
rantai
substrat
yang
dipindahkan
dari
satu enzim
ke
enzim
lain,
pH
Fisiologi Olahraga
Hanya terdapat sedikit stress yang diterima tubuh yang dapat
mendekati stress ekstrem akibat latihan yang berat. Sesungguhnya, jika
olahraga yang ekstrem tersebut dilanjutkan sebentar lagi saja dapat terjadi
keadaan yang mematikan. Oleh karena itu, pada dasarnya, fisiologi olahraga
merupakan suatu pembahasan mengenai batas tertinggi bagi beberapa
mekanisme tubuh untuk menerima stres.
Sistem Metabolik Otot dalam Latihan
27
menjadi asam laktat, yang berdifusi keluar dari sel otot masuk
ke cairan interstisial dan darah. Oleh karena itu, banyak glikogen
otot berubah menjadi asam laktat, tetapi dalam perjalanannya,
sejumlah ATP yang sangat banyak dibentuk seluruhnya tanpa
memakai oksigen.7
Karakteristik lain glikogen-asam laktat adalah bahwa sistem ini
dapat membentuk molekul ATP kira-kira 2,5 kali lebih cepat
daripada yang dilakukan oleh mekanisme oksidatif mitokondria.
Oleh karena itu, bila sejumlah besar ATP dibutuhkan untuk
kontraksi otot dalam waktu singkat sampai sedang, mekanisme
glikolisis anaerob ini dapat digunakan sebagai sumber energi
yang cepat. Akan tetapi sistem ini, hanya kira-kira setengahkali
lebih cepat dari sistem fosfagen. Dibawah kondisi optimal,
ststem glikogen-asam laktat dapat menyediakan aktivitas otot
yang maksilmal selama 1,3 sampai 10 detik yang disediakan
oleh sistem fosfagen, walaupun pada beberapa kesempatan
(3)
30
Mol ATP/menit
Sistem Fosfagen
4
Sistem glikogen-asam laktat
2,5
Sistem Aerobik
1
Tabel 1. Pembentukan ATP permol.7
Guyton CA dan Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008
Guyton CA dan Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008
cairan tubuh. Hal ini sangat penting karena asam laktat menyebabkan
kelelahan yang sangat hebat. Bila tersediajumlah energi yang adekuat
dari metabolisme oksidatif, pemindahan asam laktat dicapai dalam dua cara
(1) satu bagian kecil dari asam laktat diubah kembali menjadi asam piruvat
dan kemudian dimetabolisme secara oksidatif oleh seluruh jaringan tubuh.
(2) Sisa asam laktat diubah kembali menjadi glukosa terutama didalam hati,
dan glukosa selanjutnya digunakan untuk melengkapi penyimpanan glukosa
didalam otot.7
Kesimpulan
Tulang dan otot saling berhubungan untuk menimbulkan suatu
pergerakan yang dibantu oleh suatu sistem persendian. Otot dapat
mengalami kelelahan akibat dari kekurangan oksigen (hipoksik). Jaringan
yang berfungsi dalam kondisi hipoksik menghasilkan laktat, dan penimbunan
asam laktat juga merupakan sisa metabolisme dalam siklus krebs (creb
cycle) yang terjadi di mitokondria dalam sel. Kita tahu bahwa energi
32
(ATP) yang dihasilkan dalam siklus krebs tersebut diperlukan suplai sumber
energi yang sebagian besar diperoleh dari karbohidrat, lipid, dan protein.
Dimana karbohidrat akan mensuplai glukosa sebagai bahan utama dalam
siklus pembentukan energi tersebut dan untuk merestorasi (perbaikan)
keausan sel diperlukan protein dan vitamin mineral. Dalam siklus krebs
tersebut disamping menghasilkan energi atau ATP dihasilkan pula sisa
metabolisme, yaitu asam laktat yang menimbulkan rasa nyeri otot
(myalgia). Untuk mengurangi penumpukan asam laktat yang menimbulkan
nyeri otot tersebut diperlukan Tiamin (vitamin B1).
Daftar Pustaka
1. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2004.
2. Irianto K. Struktur dan fungsi tubuh manusia paramedis.Bandung. Penerbit CV
YRMA Media;2008.
3. Pabst R dan Putz R. Sobotta atlas anatomi manusia. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2007.
4. Ward J, Clarke R, Linden R. At a glance fisiologi.Penerbit Erlangga;2007.
5. Murray R, Granner D, RodwelL V. Biokimia harper. Penerbit Buku Kedokteran
EGC;2009.
6. Ganong W. Review of medical physiology. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2008.
7. Guyton CA dan Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008.
33