No. Dokumen
F/751/WAKA 1/3
No. Revisi
Tanggal Berlaku
27 Juli 2015
Halaman
1 dari 6
Kurang murni
Berbutir halus
Bersifat plastis
Warna dapat berupa krem, abu abu, coklat,
merah jambu, kuning, kuning muda, kuning
kecoklatan, kemerahan atau kehitaman.
2. Bubur Koran
Bubur koran terbuat dari kertas koran yang dicacah atau disobek kecil kecil, kemudian direndam
dalam air selama semalam.
3. Playdough
Playdough berasal dari kata play (bermain) dan dough (adonan). Playdough sering juga disebut
dengan plastisin/malam, jadi pengertian dari playdough adalah adonan mainan berwarna warni
yang biasa digunakan oleh anak anak dan balita untuk bermain.
4. Gips
Sering disebut juga gypsum (CaSO 4, 2H2O) adalah batu putih yang terbentuk karena pengendapan
air laut.
C. ANEKA KARYA KERAJINAN BAHAN LUNAK
a) Kerajinan Tanah Liat
1. Benda Pakai (fungsional), berfungsi untuk menunjang aktivitas manusia.
Perabot berat, biasanya membutuhkan kekuatan dan daya yang maksimal. Contoh : Genteng,
Batu Bata, dll.
No. Dokumen
F/751/WAKA 1/3
No. Revisi
Tanggal Berlaku
27 Juli 2015
Halaman
2 dari 6
Perabot rumah tangga, tergolong ringan karena mudah dipindahkan. Contoh : Wajan, Kendi,
Gentong, Anglo, dll.
Perabot lainnya, contohnya celengan, asbak, pot, dll.
2. Benda Hias (estetis), berfungsi menambah nilai artistik dan keindahan dari suatu ruang (bisa
interior dan eksterior). Contohnya : Patung, Guci, Topeng, Lukisan Tanah Liat, Hiasan Dinding,
dll.
b) Kerajinan Bubur Koran
1. Benda Pakai (fungsional), contoh : celengan, tempat pensil, tempat tisu, dll.
2. Benda Hias (estetis), contoh : patung, topeng, pigura, hiasan dinding.
c) Kerajinan Playdought
1. Mainan Murni, hanya sebagai penunjang kreatifitas saja. Contohnya : patung kecil, souvenir, dll.
Bahan baku biasanya berupa malam / plastisin.
2. Mainan Konsumsi, berfungsi sebagai penunjang kreatifitas dan dapat dikonsumsi atau dimakan.
Bahan baku biasanya berupa nasi, tepung tapioka, dll.
d) Kerajinan Gips
1. Benda Pakai (fungsional), contoh : asbek, tempat pensil, dll.
2. Benda Hias (estetis), contoh : patung, topeng, pigura, hiasan dinding, plafon, dll.
D. FUNGSI KARYA KERAJINAN DARI BAHAN LUNAK
a) Dilihat dari Jenisnya
1. Sebagai benda pakai, memiliki fungsi sebagai media pemenuhan kebutuhan manusia yang
bersifat praktis atau kegunaan. Contoh : teko, asbak.
2. Sebagai benda hias, berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan manusia yang bersifat estetis
(keindahan). Contoh : patung, guci.
b) Dilihat dari Proses Pembuatannya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
No. Dokumen
F/751/WAKA 1/3
No. Revisi
Tanggal Berlaku
27 Juli 2015
Halaman
3 dari 6
b) Unsur Estetika Karya Kerajinan Dapat Dijelaskan Dalam Beberapa Penjelasan Sebagai Berikut
1. Bentuk Kerajinan
Penciptaan desain kerajinan yang baik adalah bentuk mengikuti fungsi (form follow function),
bukan fungsi mengikuti bentuk. Terkadang seorang perancang desain kerajinan terlalu asik
berkutat pada segi artistik, sehingga lupa dengan kriteria fungsi yang seharusnya lebih
diutamakan. Sedangkan kriteria estetika sebagai faktor kedua diperlukan untuk menambah nilai
keindahan sebuah karya kerajinan agar tampil lebih menarik.
2. Warna Pada Kerajinan
Penggunaan warna dalam finishing kerajinan sangat menentukan kualitas dan makna suatu
karya. Bentuk yang bagus akan bertambah bagus dan bermakna apabila diberikan finishing
warna yang sesuai dan harmonis. Namun juga dapat sebaliknya, bentuk kerajinan yang baik akan
kehilangan makna jika finishing warnanya kurang tepat. Selain itu, penggunaan warna dalam
kerajinan dapat memberikan makna simbolis dan daya tarik terhadap konsumen. Dalam seni
kerajinan (khususnya tradisional) dikenal penggunaan warna yang memiliki arti secara simbolik,
misalnya :
Merah yang melambangkan panas, kegembiraan dan sangat baik untuk memunculkan
suasana hangat, bahkan ada yang menggambarkan semangat keberanian.
Biru adalah warna langit dan laut yang luas, sehingga menimbulkan suasana tentram.
Kuning adalah warna matahari. Warna ini adalah warna yang paling menyenangkan dan
mampu merangsang mata maupun syaraf.
Hijau sebagai warna alam yang menggambarkan suasana sejuk dan nyaman.
3. Ornamen atau Hiasan Pada Kerajinan
Salah satu indikator yang digunakan untuk mengenali suatu karya kerajinan adalah melalui
bentuk atau jenis ornamen yang diterapkan pada kerajinan tersebut. Corak dan ornamen tersebut
memberikan identitas produk kerajinan dari suatu daerah dimana kerajinan tersebut dibuat. Motif
ragam hias pada kerajinan antara lain :
Motif Realis adalah motif yang dibuat berdasarkan bentuk bentuk nyata yang ada di alam
sekitar, seperti bentuk tumbuh tumbuhan, bentuk hewan atau binatang.
Motif Geometris adalah motif yang mempunyai bentuk teratur dan dapat diukur
menggunakan alat ukur. Contohnya : bentuk segi empat, segitiga, lingkaran, kerucut dan
silinder.
Motif Dekoratif gambar dekoratif berupa gambar hiasan yang perwujudannya tampak rata,
kesan ruang jarak jauh, dekat, atau gelap terang tidak terlalu ditonjolkan.
Motif Abstrak merupakan motif yang tidak dikenali objek asal yang digambarkan atau
memang benar benar abstrak karena tidak menggambarkan objek objek yang terdapat di
alam maupun objek khayalan, gubahan objek alam serta tidak menggunakan unsur tulisan
yang terbaca. Motif abstrak di sini menggunakan bentuk yang lebih bebas, bukan geometris.
c) Unsur Ergonomis Karya Kerajinan
Dalam kerajinan berkaitan dengan karya kerajinan benda pakai. Karya kerajinan benda pakai pada
prinsipnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan fungsi praktis sehari hari bagi manusia. Unsur
ergonomis meliputi :
Kenyamanan karya kerajinan pada benda pakai harus nyaman digunakan. Nyaman berarti
pemakai merasa kebutuhannya terpuaskan dengan baik tanpa adanya keluhan ketika
menggunakan benda tersebut.
No. Dokumen
F/751/WAKA 1/3
No. Revisi
Tanggal Berlaku
27 Juli 2015
Halaman
4 dari 6
Kesehatan karya kerajinan tidak boleh membahayakan kesehatan pemakainya, baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang. Masalah kesehatan biasanya berhubungan dengan jenis
bahan.
Keamanan karya kerajinan harus aman ketika digunakan. Kemungkinan terjadinya cedera
atau luka akibat pemakaian benda tersebut harus diminimalisir sebisa mungkin malalui desin
benda kerajinan yang aman bagi pemakai.
F. TEKNIK PEMBUATAN BENDA KERAJINAN DARI BAHAN LUNAK
a) Bahan Lunak Alami
1. Teknik Pijat gumpalan bahan kerajinan dengan ukuran tertentu dipijat dan ditekan tekan,
sehingga membentuk karya kerajinan yang dikehendaki. Bahan dapat ditambah dan dikurangi
sesuai dengan kebutuhan.
2. Teknik Pilin (Coil) gumpalan bahan kerajinan dipilin menggunakan kedua tangan,
sehingga berbentuk panjang seperti tali. Bahan tersebut kemudian disusun dan dibentuk
menjadi karya kerajinan yang dikehendaki.
3. Teknik Slep teknik kerajinan dengan cara pengikisan dan penghalusan pada bahan
menggunakan gerinda tetap (bukan gerinda tangan). Kebanyakan teknik ini dipakai untuk
finishing pada bidang yang kurang rata atau membentuk permukaan pada bidang.
4. Teknik Cetak teknik cetak merupakan teknik pembuatan benda kerajinan yang
memanfaatkan alat pencetak untuk membentuk benda sesuai dengan keinginan. Bentuk dan
ukuran benda kerajinan yang akan dibuat disesuaikan dengan alat pencetak yang digunakan.
Proses pencetakan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
Pencetakan Tertutup dilakukan menggunakan alat cetak yang memiliki 2 sisi yang
dapat dibuka dan ditutup.
Pencetakan Terbuka dilakukan menggunakan alat cetak tunggal tanpa penutup
5. Teknik Putar dilakukan menggunakan kedua tangan dengan bantuan alat berupa meja
putar.
6. Teknik Lempeng merupakan teknik yang digunakan untuk membuat benda kerajinan
berbentuk kubus dengan permukaan yang rata.
b) Bahan Lunak Buatan
1. Teknik Butsir teknik menambah / mengurangi bahan sehingga menjadi bentuk yang
diinginkan, misalnya kerajinan gerabah / keramik.
2. Teknik Cetak Langsung berarti membuat kerajinan dengan cara membentuk langsung
dengan alat cetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
3. Teknik Tempel dilakukan dengan menempelkan langsung bahan kerajinan dalam media
yang ada (misalnya media kertas yang sudah diberi pola).
c) Bahan Lunak Serat Alam
1. Menganyam Teknik menganyam dapat digunakan untuk pembuatan karya kerajinan dari
bahan lunak dengan karakteristik tertentu. Bahan baku yang digunakan untuk membuat karya
kerajinan dengan teknik menganyam ini berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil
seratnya, seperti rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng
gondok. Contoh : karya kerajinan dengan teknik menganyam: keranjang, tikar, topi, dan tas.
2. Menenun Teknik menenun pada dasarnya hampir sama dengan teknik menganyam,
perbedaannya hanya pada alat yang digunakan. Untuk anyaman, kita cukup melakukannya
No. Dokumen
F/751/WAKA 1/3
No. Revisi
Tanggal Berlaku
27 Juli 2015
Halaman
5 dari 6
dengan tangan (manual) dan hampir tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan pada
kerajinan menenun kita menggunakan alat yang disebut lungsin dan pakan. Pada beberapa
daerah di wilayah Nusantara terdapat kesamaan teknik namun berbeda dalam ragam
hiasnya. Hal inilah yang menjadi ciri khas dari suatu daerah dengan daerah lain. Misalnya
kain ulos dari Batak, Kain tapis dari Lampung, kain torso dari Jepara, dan kain songket yang
dibuat di Sumatra, Bali, Kalimantan dan Sumbawa.
3. Membordir merupakan hiasan dari benang pada kain. Istilah lain yang hampir sama
dengan membordir adalah sulam.
4. Mengukir merupakan kegiatan menggores, memahat dan memperoleh pola pada
permukaan benda yang diukir.
G. CONTOH TEKNIK PEMBUATAN KARYA KERAJINAN DARI BAHAN LUNAK
No.
Bahan
Tanah Liat
Serat Alam
Kulit
Gips
Lilin
Sabun
Bubur Kertas
Teknik
Membentuk dengan teknik coil
Membentuk dengan teknik putar
Membentuk dengan teknik cetak
Menganyam
Menenun, membordir
Mengukir
Membentuk dengan teknik cetak
Mengukir
Mengukir
Membentuk dengan teknik cetak
Mengukir
Membentuk dengan teknik coil
Membentuk dengan teknik cetak
No. Dokumen
F/751/WAKA 1/3
No. Revisi
Tanggal Berlaku
27 Juli 2015
Halaman
6 dari 6
keuntungan yaitu relatif lebih mudah dan bahan yang digunakan untuk pengemasan mudah
didapatkan, selain kelebihan pengemasan jenis ini juga memiliki kekurangan yaitu mudah rusak,
kurang aman dan tidak menambah daya tarik.
b) Pengemasan Modern
Pengemasan modern menggunakan bahan bahan produksi oleh industri kemasan tertentu.
Contohnya : Plastik, mika, fiber, karton yang dilengkapi dengan syrofoam sebagai pengganjal.
Kemasan modern biasanya delengkapi informasi mengenai isi barang seperti sifat, fungsi, ukuran,
berat dan jenis benda yang dikemas. Pada pengemasan ini memiliki keuntungan yaitu praktis,
menarik, mudah dibawa dan kerusakan produk minim terjadi, selain kelebihan pengemasan jenis ini
juga memiliki kekurangan yaitu harga lebih mahal dan ada pembatasan jumlah pemesanan (minimal
order).