PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 sebagai perubahan
atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000, tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah setidaknya akan lebih mendorong agar penerimaan pajak daerah dan retribusi
daerah yang selama ini belum memadai dan memiliki peran yang relatif kecil dapat
lebih dioptimalkan dan dapat memberikan kontribusi kepada pendapatan daerah yang
lebih tinggi.
Keberhasilan suatu pembangunan untuk setiap Kota di Indonesia itu sebagian
besar bersumber dari penerimaan BPHTB. Dan akan membawa dampak positif
terhadap lajunya pertumbuhan dan pembangunan daerah yang pada gilirannya akan
menunjang laju pertumbuhan perekonomian nasional.
Hal ini yang secara terus menerus akan kita tingkatkan karena dengan peningkatan
pembangunan di segala bidang akan tercapai target penerimaan BPHTB, namun hal
ini juga memerlukan sumber pembiayaan yang cukup besar. Kita mengharapkan
semua dapat bekerja keras untuk memaksimalkan penerimaan BPHTB Tahun 2015.
Berdasar hal tersebut maka untuk dapat mengetahui tingkat kenaikan atau
pertumbuhan ekonomi yang
diperlukan perhitungan kembali atau peremajaan data untuk mengukur nilai potensi
yang wajar sebagai prospek bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan atau
meningkatkan pendapatan terutama yang berkaitan dengan transaksi peralihan dan
perolehan hak.
Pemberian kewenangan dalam pengenaan Pajak Daerah, khususnya BPHTB
diharapkan dapat lebih mendorong Pemerintah Daerah terus berupaya untuk
mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah, khususnya yang berasal dari Pajak Daerah.
Salah satu tolok ukur keberhasilan pelimpahan kewenangan BPHTB dari Pusat ke
daerah adalah tidak menurunnya kualitas pelayanan yang selama ini dirasa sudah
cukup memuaskan diterima oleh masyarakat.
2. Tujuan
a. Membantu kinerja petugas dalam pelaksanaan Operasional sehari-hari.
b. Membantu kelancaran pelaksanaan Pelayanan BPHTB di Dispenda dan BPN.
c. Membantu kenyamanan dan keamanan WP dalam pelaporan dan melanjutkan
ke proses berikutnya
d. Membantu pemerintah dalam agenda transparansi data guna memperbaiki
pelayanan pada public
e. Sebagai awal untuk sinkronisasi data antar lembaga Negara untuk bisa
kemudian hari dilanjutkan pada pelayanan lainnya.
BAB II
SISTEM OPERASIONAL VALIDASI BPN
A. PROSEDUR PELAKSANAAN
Kegiatan ini bisa dilaksanakan secepatnya untuk bisa mempercepat data yang
masuk karena sudah memasuki bulan agustus/ semester ke-dua. Sistem ini hanya
bisa dilakukan dengan metode Online :
a)
Metode Online, yang sudah dilakukan selama ini dengan aplikasi BPHTB
online,sama halnya dengan Validasi Data ini.Semua Sistem aplikasi dan database
berada di Dinas Pendapatan, sehingga kita bisa lebih mudah dalam mengolah data.
D.
PENUTUP