Anda di halaman 1dari 6

Catherine Hartono/ 07120120057

CASE 1: ACUTE GASTROENTERITIS


I. IDENTITAS PASIEN
Nama

: An. F

Umur

: 4 tahun

Jenis Kelamin

: Laki- laki

Alamat

: Cikupa

Pendidikan Terakhir

:-

Pekerjaan

: Pelajar

Nama

: Ny. S

Umur

: 35 tahun

Alamat

: Cikupa

Status

: Menikah

Pendidikan Terakhir

: Sekolah Menengah Pertama

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

Agama

: Islam

Nama

: Bp. U

Umur

: 38 tahun

Alamat

: Cikupa

Status

: Menikah

Pendidikan Terakhir

: Sekolah Menengah Pertama

Pekerjaan

: Buruh

Agama

: Islam

II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis di Puskesmas Cikupa pada hari Kamis, 5 Februari 2015.
Keluhan Utama: Buang air besar yang cair selama 2 hari
Keluhan Tambahan: Sakit perut dan demam sejak 2 hari lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang diantar oleh ibunya ke Puskesmas Cikupa dengan keluhan buang air besar sejak 2 hari yang
lalu dengan frekuensi sebanyak 4 kali sehari. Ibu pasien menyebutkan bahwa BAB yang keluar berwarna
kuning kecoklatan, cair tanpa ada bentuk solid, tidak ada darah pada feses, tidak ada lendir. Ibu pasien
juga mengeluhkan adanya demam sejak 2 hari lalu, Ny. S tidak mengukur suhu tubuh tapi mengeluhkan
bahwa badan anaknya menjadi lebih hangat dari biasanya. Ibu pasien merasakan bahwa demamnya
konstan dan tidak ada saat tertentu suhu tubuh meningkat. Demam tersebut juga dibarengi dengan rasa
sakit perut, pasien tidak dapat menunjukan secara pasti lokasi sakit perutnya. Saat ditanyakan pasien
menyebutkan bahwa sakit perut yang dirasakan tidak terjadi secara terus- menerus namun hilang timbul.
Rasa sakit mereda setelah pasien buang air besar dan tidak ada kondisi yang memperberat. Ny. S juga
menyebutkan bahwa anaknya menjadi tidak nafsu makan, namun tidak ada penurunan berat badan.
Karena buang air yang terus- menerus Anak F terlihat menjadi lebih lemas dan ingin tidur terus. Pasien
tidak memiliki riwayat bepergian, tidak melakukan kontak dengan hewan. Ibu pasien menyebutkan
bahwa anaknya menyukai jajanan yang dijual oleh pedagang keliling seperti telur goreng dan cimol dan
sekitar 3 hari lalu pasien baru saja makan telur.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat asma atau alergi (-)
Riwayat diabetes mellitus (-)
Riwayat hipertensi (-)
Riwayat sakit jantung (-)
Pasien tidak pernah mengalami seperti ini sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat hipertensi (+) kakek
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami gejala yang sama.
Riwayat Kebiasaan Anak
Anak makan sebanyak 3x sehari dengan menu yang beragam
Anak sering membeli makanan dari pedagang keliling sekitar rumahnya.
Bermain normal dengan anak tetangga disekitar lingkungan rumah dan sering tidak mencuci tangan
Riwayat Kehamilan Ibu
Status obstetric ibu G3P3A0
Cukup bulan
Gangguan kesehatan selama kehamilan tidak ada
Riwayat penyinaran (-)
Merokok (-)
Alcohol (-)
Riwayat Imunisasi: lengkap namun Ibu tidak membawa buku imunisasi.

Riwayat Penggunaan Obat


Pasien belum mengonsumsi obat untuk keluhannya ini dan pasien tidak menggunakan pengobatan
pengobatan jangka panjang.
Riwayat Lainnya
Pasien tidak mengonsumsi minuman-minuman beralkohol dan merokok.

II. PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan Umum

: Pasien tampak sakit ringan

Kesadaran

: Compos Mentis

Berat Badan

: 21 kg

Tinggi Badan

: 110 cm

Tanda Tanda Vital


Tekanan Darah

: 110/80 mmHg

Kecepatan Nadi

: 80 x / menit

Nadi cukup isi, teratur, denyut kuat dan simetris kiri dan kanan
Laju Napas

: 20 x / menit

Suhu

: 37.8oC

Kepala
Tidak ada bekas luka, massa, atau diskolorasi
Mata

Hidung

: Konjungtiva Anemis

:(-/-)

Sklera Ikterik

:(-/-)

Pupil

: Bulat

Refleks Cahaya

:(+/+)

: Simetris
tidak ada deviasi septum
discharge (-)
pernafasan cuping hidung (-)

Telinga

: Simetris, discharge (-)

Mulut

: Bibir kering, faring tidak hiperemis

Leher
KGB tidak teraba, tidak ada deviasi trakea
Toraks
Inspeksi

: Bentuk toraks normal

Tidak ada diskolorasi, tidak ada massa, tidak ada bekas luka atau operasi
Gerakan nafas dada simetris secara statis maupun dinamis
Perkembangan dada simetris
Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi

: Taktil fremitus simetris kiri dan kanan, iktus kordis tidak teraba

Perkusi

: Sonor pada seluruh lapang paru, dan tidak ada pembesaran jantung:
Batas paru-hati terletak di ICS 5 garis midclavicula dextra (Normal)
Batas kiri jantung terletak di ICS 4 garis midclavicula sinistra (Normal)
Batas kanan jantung terletak di ICS 4 garis parasternal dextra (Normal)
Batas atas jantung terletak di ICS 2 garis parasternal sinistra (Normal)

Auskultasi

: Suara nafas vesikuler, tidak ada wheezing atau ronchi


Bunyi jantung S1/S2 reguler, tidak ada suara tambahan

Abdomen
Inspeksi

: Datar
Tidak ada bekas luka, bekas operasi, caput medusae atau massa, striae

Auskultasi

: Suara bising usus meningkat (16x/ menit)

Palpasi

: Tidak ada tahanan


Tidak teraba masa
Hepar dan lien tidak teraba (Tidak ada pembesaran)
Tidak ada asites

Perkusi

: Timpani pada 9 regio abdomen

Pemeriksaan Lainnya
Pemeriksaan genitalia tidak dilakukan
Ekstremitas

: Tidak ada clubbing finger, akral hangat

Kulit

: Warna kulit coklat, tidak kebiruan

III. RENCANA PEMERIKSAAN LANJUTAN


Tidak dilakukan pemeriksaan lanjutan karena diare pada pasien ini termasuk dalam non- inflammatory
diarrhea yang bersifat self limiting.

IV. DIAGNOSIS
Diagnosis Kerja: Acute Gastroenteritis karena masih di bawah 14 hari dan ada low grade fever.
Diagnosis Banding: Enteric fever et causa Salmonella typhi. Diagnosis banding ini dapat disingkirkan
karena tidak ada demam tinggi.

V. RENCANA TATA LAKSANA


Untuk menyembuhkan diare akut yang paling penting adalah mengatasi masalah dehidrasi pada pasien.
Non Medikamentosa
Hindari makanan yang menyebabkan diare pada mulanya.
Makanan yang dapat dimakan untuk membantu pencernaan setelah diare disebut diet BRAT yaitu
pisang, nasi, dan roti.
Medikamentosa
1. Zinc
2. Pengobatan untuk dehidrasi di diare adalah:
Minimal atau tidak dehidrasi: Tidak perlu Oral Rehydration Solution (ORS)
Mild to moderate dehydration: Diberikan ORS (50 -100 mL/kg setiap 3-4 jam)
Pengganti kehilangan cairan:
- < 10 kg berat badan: 60 - 120 mL ORS setiap episode diare
- > 10 kg berat badan: 120 - 140 mL ORS setiap episode diare
Severe dehydration: IV Ringer lactate solution atau normal saline (20 mL/kg diberikan hingga
perfusi membaik dan status mental membaik), diteruskan dengan pemberian 100 mLkg ORS
setiap 4 jam atau 5% dextrose IV.
Pengganti kehilangan cairan:
- < 10 kg berat badan: 60 - 120 mL ORS setiap episode diare
- > 10 kg berat badan: 120 - 140 mL ORS setiap episode diare

- Apabila pasien tidak bisa minum ORS, diberikan dextrose 5% dengan 20 mEq/L dengan
nasogastric tube.

VI. RESUME
Pasien adalah seorang anak laki-laki berumur 4 tahun yang datang bersama dengan Ibunya

bernama

Ny.S dengan keluhan utama buang air besar yang cair selama 2 hari ditambah dengan sakit perut sejak 2
hari yang lalu dan juga demam. Setiap harinya, pasien membuang air besar yang cari sebanyak 4 kali
dengan deskripsi warna kuning kecoklatan, cair, tidak ada darah, dan tidak ada lendir. Sakit perut yang
dialami pasien tidak dapat ditunjuk di satu tempat dan pasien tidak mempunyai riwayat berpergian atau
kontak dengan binatang namun ibu pasien menyebutkan bahwa anaknya suka membeli jajanan di
pedagang keliling. Pasien terlihat lebih lesu daripada biasanya karena kurangnya konsumsi makanan dan
buang air yang terus- menerus, namun tidak ada penurunan berat badan. Imunisasi pasien dikatakan
lengkap sejauh ini karena Ibu pasien rutin membawanya ke puskesmas setiap kali bidan memberitahu.
Pasien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya, dan di keluarga pasien tidak terdapat riwayat penyakit
yang sama. Pada pemeriksaan fisik terdapat suara bising usus yang meningkat.

VII. TINJAUAN PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai