Anda di halaman 1dari 18

Defenisi Kebisingan

Kebisingan merupakan "suara yang tak dikehendaki yang dapat mengganggu tidur
serta aktivitas lain, dapat mengakibatkan efek pada Kesehatan terutama pada
pendengaran bahkan bisa mengakibatkan kehilangan pendengaran.
Selain definisi tersebut, terdapat beberapa pengertian kebisingan, antara lain:
1. Menurut

Keputusan

Menteri

Tenaga

Kerja

No.KEP-51/MEN/1999

menyebutkan bahwa kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki


yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang
berada pada titik tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran.
2. Sumamur (1995) menyatakan bunyi didengar sebagai rangsangan-rangsangan
pada telinga oleh getaran-getaran melalui media elastis dan jika bunyi tersebut
tidak dikehendaki, maka bunyi dinyatakan sebagai kebisingan.
3. Zaeni Budiono (1994) menyatakan kebisingan sebagai semua bunyi yang
mengalihkan perhatian, mengganggu, atau berbahaya bagi kegiatan seharihari, dianggap bising. Walaupun banyak pakar mendefinisikan tentang bising,
tetapi secara umum bising didefinisikan sebagai tiap bunyi yang tidak
diinginkan oleh penerimanya.
4. Subagio (1992) dalam Sukar menyatakan kebisingan merupakan salah satu
polutan yang sering mendapat protes dan pada umumnya merupakan hasil
samping pemanfaatan teknologi.
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I.
No.718/MENKES/PER/XI/1987 tentang kebisingan yang berhubungan dengan
kesehatan bahwa kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki
dehingga mengganggu dan membahayakan kesehatan.

Sumber Sumber Kebisingan


Sumber bising utama dapat diklasifikasikan dalam 2 kelompok, yaitu:
1. Bising interior, berasal dari manusia, alat rumah tangga, atau mesin-mesin
gedung, misalnya radio, televisi, bantingan pintu, kipas angin, komputer,
pembuka kaleng, pengkilap lantai, dan pengkondisi udara.
2. Bising eksterior, berasal dari kendaraan, mesin-mesin diesel, transportasi.
Dari kedua sumber bising tersebut di atas, tingkat bising yang sangat tinggi
diproduksi dalam beberapa bangunan industri oleh proses pabrik atau produksi.
Tingkat bunyi sumber-sumber bising tertentu, yang diukur dengan meter tingkat
bunyi. Berikut

ini

adalah

tingkat

Sumber Bising
1. Rumah tenang pada umumnya

bising

rata-rata

yang

biasa:

Tingkat Bising (dB)


42

2. Jalan pemukiman yang tenang

48

3. Mobil penumpang di lalulintas

70

4. Mobil penumpang di jalan raya

76

5. Lalu lintas kota pada jam sibuk

90

Jenis-Jenis Kebisingan
Kebisingan menurut Sumamur (1995) dapat dibagi menjadi lima jenis, yaitu:
1. Kebisingan yang kontinu dengan spectrum frekuensi yang luas (Steady state,
wide band noise), misaknya mesin-mesin, kipas angin, dapur pijar, dan lainlain.
2. Kebisingan kontinu dengan spectrum frekuensi sempit (steady state, narrow
band noise), misalnya gergaji sirkuler, katup gas, dan lain-lain.
3. Kebisingan terputus-putus (intermitten), misalnya lalu lintas, suara kapal
terbang di lapangan udara.

4. Kebisingan impulsive (impact or impulsive noise), seperti pukulan tukul,


tembakan bedil atau meriam, ledakan, dan lain-lain.
Kebisingan

impulsive

berulang,

misalnya

mesin

tempa

di

perusahaan.

Faktor-Faktor yang Berkaitan dengan Kebisingan


Beberapa factor yang berkaitan dengan kebisingan (nasri, 1997), yaitu :
1. Frekuensi
Frekuensi adalah jumlah satuan getaran yang dihasilkan dalam satuan waktu (detik),
dengan satuan hertz (Hz). Frekuensi suara yang dapat didengar oleh manusia mulai
dari 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz.
2. Intensitas suara
Intensitas suara didefinisikan sebagau energi suara rata-rata yang ditransmisikan
melalui gelombang suara menujuarah perambatan dalam media (udara, air, benda,dan
sebagainya).
3. Amplitudo
Amplitudo adalah satuan kuantitas suara yang dihasilkan oleh sumber suara pada arah
tertentu.
4. Kecepatan suara
Kecepatan suara adalah satuan kecepatan perpindahan perambatan udara per satuan
waktu.
5. Panjang gelombang
Panjang gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh perambatan suara untuk satu
siklus.
6. Periode
Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu siklus amplitude dengan satuan
detik.
7. Oktave band
Oktave band merupakan kelompok-kelompok frekuensi tertentu dari suara yang dapat
didengar dengan baik oleh manusia.
3

8. Frekuensi bandwidth
Frekuensi bandwidth dipergunakan untuk pengukuran suara industri.
9. Puretone
Puretone adalah gelombang suara yang terdiri hanya dari satu jenis amplitudo dan
satu jenis frekuensi
10. Loudness
Loudness adalah persepsi pendengaran terhadap suara pada amplitudo tertentu.
Satuannya adalah phon, 1phon setara dengan 4 dB pada frekuensi 1000 Hz.
11. Kekuatan suara
Kekuatan suara adalah satuan dari total energi yang dipancarkan oleh suara per satuan
waktu.
12. Tekanan suara
Tekanan suara adalah satuan daya tekan suara per satuan luas.
Tingkat Kebisingan
Menurut Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 2
Tahun 2005 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara, Tingkat kebisingan adalah
ukuran energi bunyi yang dinyatakan dalam satuan Desibel disingkat Db.
Menurut Keputusan Menteri negara lingkungan hidup Nomor : KEP48/MENLH/11/1996 Tentang Baku tingkat kebisingan, Tingkat kebisingan adalah
ukuran energi bunyi yang dinyatakan dalams atuan Desibel disingkat dB;

Tabel 1.1 KEP-48/MENLH/11/1996 Tentang Baku tingkat kebisingan


Baku Mutu Tingkat Kebisingan
Menurut Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 2
Tahun 2005 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara, Baku tingkat kebisingan
adalah batas maksimal tingkat kebisingan yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan
dari usaha atau kegiatan sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia
dan kenyamanan lingkungan.
Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP48/MENLH/11/1996 Tentang Baku tingkat kebisingan baku tingkat kebisingan adalah
batas maksimal tingkat kebisingan yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari
usaha atau kegiatan sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan
kenyamanan lingkungan

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA


LINGKUNGAN HIDUP
Nomor: KEP-48/MENLH/11/1996
Tanggal: 25 Nopember 1996

Alat pengukur dan metode pengukuran


Alat utama dalam pengukuran kebisingan adalah Sound Level Meter. Alat ini
mengukur kebisingan antara 30-130 dB dengan frekuensi antara 20-20.000 Hz. Suatu
sistem kalibrasi terdapat dalam alat itu sendiri, kecuali untuk kalibrasi mikrofon
diperlukan pengecekan dengan kalibrasi tersendiri. Sebagai kalibrasi dapat dipakai
pengeras suara yang kekuatan suaranya diatur amplifer. Atau suatu piston
phone dibuat untuk maksud kalibrasi ini, yang tergantung dari tekanan udara,
sehingga perlu koreksi tergantung dari barometer. Kalibrator dengan intensitas tinggi
(125 dB) lebih disenangi, olah karena alat itu mungkin dipakai mengukur intensitas
tinggi.

Skala pengukurannya yaitu :


1.

Skala pengkuran A yaitu untuk memperlihatkan perbedaan kepekaan yang besar

pada frekuansi rendah dan tinggi yang menyerupai reaksi telinga untuk intensitas
rendah (35-135 dB)
2.

Skala pengukuran B yaitu memperlihatkan kepekaan telinga untuk bunyi

dengan intensitas sedang (40-135 dB)


3.

Skala pengukuran C yaitu untuk mengukur bunyi dengan intensitas tinggi (45-

135 dB)
Tiga metode pengukuran kebisingan :
1.

Pengukuran dengan titik sampling

Pengukuran dilakukan bila kebisingan diduga melebihi ambang batas hanya pada satu
atau beberapa lokasi saja. Pengukuran ini juga digunakan untuk mengevaluasi
kebisingan yang disebabkan oleh peralatan sederhana, misal kompresor dan
generator.
2.

Pengukruan dengan Peta Kontur

Pengukuran dengan membuat peta kontur sangat bermanfaat dalam mengukur


kebisingan karena dapat memberikan gambaran tentang kondisi kebisingan dalam
cakupan area.
3.

Pengukuran dengan Grid

Teknik pengukuran dengan grid adalah dengan membuat contoh data kebisingan pada
lokasi yang diinginkan. Titik-titik sampling harus dibuat dengan jarak interval yang
sama diseluruh lokasi. Setelah titik sampling diplot dalam peta, maka isobel
kebisingan dapat digambarkan dengan menghubungkan titik yang mempunyai tingkat
kebisingan yang sama.

Pengaruh Kebisingan Terhadap Kesehatan


Pengaruh kebisingan terhadap manusia tergantung pada karakteristik fisik, waktu
berlangsung dan waktu kejadian (Depdikbud, 1999). Menurut Depdikbud, (1999),
ada beberapa gangguan yang diakibatkan oleh kebisingan diantaranya :
1.

Gangguan Pendengaran
Pendengaran manusia merupakan salah satu indera yang berhubungan dengan

komunikasi audio/suara. Alat pendengaran yang berbentuk telinga berfungsi sebagai


fonoreseptor yang mampu merespon seuara pada kisaran 0-140 dB tanpa
menimbulkan rasa sakit.
Sensitifitas pendengara pada manusia yang dikaitkan dengan suara paling lemah
yang masih ddapat didengar disebut ambang pendengaran, sedangkan suara yang
paling tinggi yang masih dapat didengar tanpa menimbulkan rasa sakit disebut
ambang rasa sakit. Kerusakan pendengaran (dalam bentuk ketulian) merupakan
penurunan sensitifitas yang berlangsung secara terus-menerus. Tindak pencegahan
terhadap ketulian akibat kebisingan memerlukan kriteria yang berhubungan dengan
tingkat kebisingan maksimum dan lamanya kebisingan yang diterima.
Lebarnya interval tekanan suara dan frekuensi yang dapat diterima oleh telinga
manusia membuat telinga manusia memiliki kawasan-kawasan yang peka suara dan
jika dipetakan pada suatu grafik frekuensi versus arah tekanan suara akan
memperlihatkan adanya auditory sensation area. Kawasan tersebut dibagian atas
dibatasi oleh ambang pendengaran yaitu suatu arah tekanan suara maksimal yang
masih bisa direspon oleh pendengaran tanpa merusaknya, sedangkan bagian bawah
dibatasi oleh ambang pendengaran minimum yaitu arah tekanan minimal yang
dibutuhkan untuk merangsang pendengaran
2. Gangguan Kesehatan
Kebisingan berpoensi untuk mengganggu kesehatan manusia apabila manusia
terpapar aras suara dalam suatu perioda yang lama dan terus-menerus. Aras suara 75
dB untuk 8 jam kerja per hari jik ahanya terpapar satu hari saja pengaruhnya tidak
signifikan terhadap kesehatan, tetapi apabila berlangsung setiap hari, maka suatu saat
8

akan melewati suatu batas dimana paparan kebisingan tersebut akan menyebabkan
hilangnya pendengaran seseorang (tuli).
Untuk beberapa kasus paparan kebisingan, dampaknya terhadap kesehatan
lebih banyak bersifat individual dan tidak bisa dipukul rata untuk sekelompok
populasi manusia sehingga dalam hal ini diperlukan suatu fungsi pembobotan yang
dipilih untuk menentukan risiko dampak kebisingan terahdap sekelompok populasi
manusia. Fungsi ini disebut fungsi pembobotan proteksi pendengaran. Risiko dampak
kebisingan terhadap ketulian populasi. Selain gangguan terhadap sistem pendengaran,
dan usia anggota berpengaruh atau dapat menimbulkan gangguan terhadap mental,
emosional, serta sistem jantung dan peredaran darah. Gangguan mental emosional
berupa terganggunya kenyamanan hidup, mudah marah, an menjadi lebih peka atau
mudah tersinggung, melalui mekanisme hormonal yaitu diproduksinya hormon
adrenalin, dapat meningkatkan frekuensi detak jantung dan tekanan darah.
Pengendalian
Kebisingan dapat dikendalikan dengan :
1.

Menepatkan peredam pada sumber getaran.

Hal terakhir ini sangat tergantung pada permintaan para usahawan sebagai pembeli
mesin-mesin kepada pabrik pembuatannya dengan menunjukan persyratan kebisingan
dari mesin sebelumnya. Bukan saja tingkat bahaya yang diperhatikan, tetapi juga
intensitas yang dapat diterima sebagai tidak menganggu daya kerja.
Hal ini sangat mahal dan kurang efektif, maka dari itu perencanaan sejak semula
adalah paling utama.
2.

Penempatan penghalang pada jalan transmisi

Isolasi tenaga kerja atau mesin adalah usaha segera dan baik bagi usaha mengurangi
kebisingan. Untuk ini perencanaan harus sempurna dan baha bahan yang dipakai
harus mampu menyerap suara. Bahan bahan penutup harus dibuat cukup berat dan
lapisan dalam terbuat dari bahan yang menyerap sinar, agar tidak terjadi getaran yang
lebih hebat.
9

3.

Proteksi dengan sumbat atau tutup telinga

Tutup telinga biasanya lebih efektif dari penyumbat telinga. Alat demikian harus
diseleksi, sehingga dipilih yang tepat. Alat alat ini mengurangi intensitas kebisingan
sekitar 20 25 dB. Harus diusahakan perbaikan komunikasi, sebagai akibat
pemakaian alat alat ini. Problematik utama pemakaian alat proteksi pendengaran
adalah mendidik tenaga kerja agar kontinue mengunakannya.
Setiap sumbat telinga selalu menyebabkan pemakainya merasa adanya suatu benda
asing dalam telinganya. Perasaan demikian akan tetap ada, walaupun sekarang dapat
diusahakan sumbat telinga yang halus dan tidak begitu terasa. Maka dari itu sumbat
telinga baru dipakai, apabila hal itu benar-benar diperlukan, yaitu adanya kebisingan
lebih dari 100 dB (A)
Pengertian Lingkungan Hidup
Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup
lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berWawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak
berdaulat, dan yurisdiksinya.
Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan
hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam
membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain
merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan
dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi
alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat
bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya

10

Pengertian Pencemaran Lingkungan


Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No
02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,energi,
dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi)
air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai
aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap
pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu
lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar
terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk
hidup, tumbuhan atau benda lainnya.
Pada saat ini, pencemaran terhadap lingkungan berlangsung di mana-mana
dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan
sudah semakin berat dengan masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia
termasuk logam berat.

Macam-macam Pencemaran Lingkungan


1. Pencemaran Air
Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting
antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga
banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi.
Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja
telah menambahjumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya,
pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang ada
di perairan. Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan,
kemudian masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang
tidak terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan

11

seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi permukaan
perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar perairan.
Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat berfotosintesis
sehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air menjadi berkurang.
Bahan-bahan kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil
Trikloroetana) yang sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman
juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya. Apabila di
dalam ekosistem perairan terjadi pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran
DDT.
2. Pencemaran Tanah
Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup
lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh
air yang mengalir sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya
kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari tanah.
Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga
(domestik), industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat
dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal
dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun
sampah anorganik biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam dan
kaleng.
Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh
mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur
sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.

12

3. Pencemaran Udara
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang
mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas
dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.
Pencemar Udara Berbentuk Gas
Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk
ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara
yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S),
seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC).
Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di
permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO
lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat
menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air dan
menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan sistem
pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat menyebabkan
rusaknya lapian ozon di atmosfer.
Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel
dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak
napas jika terhiap ke dalam paru-paru.
Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu,
dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari,
atau serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber
penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Partikel yangmencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin
yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa
timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan
bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan

13

dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari


udara.
Dampak Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan dan pencemaran membawa banyak perubahan pada
lingkungan. Misalnya, beberapa spesies hewan dan tumbuhan punah, dan adanya
bahan pencemar pada sayuran, ikan, dan daging yang dikonsumsi.
Punahnya Spesies
Polutan dapat meracuni berbagai jenis hewan, bahkan mematikannya.
Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang berbeda terhadap polutan. Ada
yangpeka, ada pula yang tahan. Hewan muda dan larva peka terhadap bahan
pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan
pencemar, ada pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa
tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Jika batas tersebut terlampaui, hewan akan mati.
Ledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat pula mematikan serangga predator. Oleh karena
predator punah, maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali. Penyemprotan
dengan insektisida juga dapat mengakibatkan beberapa spesies serangga menjadi
kebal (resisten). Untuk memberantasnya, diperlukan dosis obat yang lebih tinggi dari
biasanya. Akibatnya, pencemaran akan semakin meningkat.
Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spesies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu
ekosistem. Rantai makanan, jarring-jaring makanan, dan aliran energi berubah.
Akibatnya, keseimbangan lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia
terganggu.
Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida dapat emmatikan fauna tanah. Hal ini menyebabkan
kesuburan

tanah

menurun.

Penggunaan

pupuk

yang

terus-menerus

dapat

mengakibatkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah.
14

Untuk mengatasinya, hendaknya dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang atau


dengan kompas, sistem penanaman berseling (tumpang sari), serta rotasi tanaman.
Rotasi tanaman artinya menanam tanaman yang berbeda secara bergantian di lahan
yang sama.
Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat
mengalami keracunan. Akibat keracunan, orang dapat mengalami kerusakan hati,
ginjal, menderita kanker, kerusakan suasana saraf, menyebabkan cacat pada
keturunannya bahkan meninggal dunia.
Pemekaan Hayati
Bahan pencemar memasuki lingkungan melewati rantai makanan dan jarringjaring makanan. Bahan beracun yang dibuang ke perairan dapat meresap ke dalam
tubuh alga. Selanjutnya, alga tersebut dimakan oleh udang kecil. Udang kecil
dimakan oleh ikan. Jika ikan ini ditangkap manusia kemudian dimakan, bahkanp
encemar akan masuk ke dalam tubuh manusia.
Proses peningkatan kadar bahanp encemar melewati tubuh makhluk hidup
dikenal sebagiap emekatan hayati (dalam bahasa Inggris dikenal sebagai
biomagnification).
Terbentuk Lubang Ozon
Terbentuknya lubang ozon merupakan salah satu permasalahan global. Hal ini
disebabkan bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain.
Gas CFC, misalnya dari Freon dan spray, yang membubung tinggi dapat mencapai
stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O 3). Lapisan ozon ini merupakan
pelindung (tameng) bumi dari cahaya ultrabiolet. Jika gas CFC mencapai lapisan
ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut
berlubang.
Efek Rumah Kaca
15

Permasalahan global lainnya ialah efek rumah kaca. Gas CO2 yang dihasilkan
dari proses pembakaran meningkatkan kadar CO2 di atmosfer. Akibatnya, bumi
diselimuti gas dan debu-debu pencemar. Kandungan gas CO2 semakin tinggi karena
banyak hutan ditebang, sehingga tidak dapat menyerap CO2.
Upaya-upaya Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat
untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan
penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada
dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.

Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu


bertindak. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran
lingkungan, diantaranya sebagai berikut:
1. Membuang Sampah Pada Tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran
airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk.
Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan
menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa
meyebabkan banjir pada musim hujan.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah
tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampahsampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.
Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi
kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di
daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.

16

2. Penanggulangan Limbah Industri


Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia,
sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi
bahan pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar
yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga
tidak mengganggu ekosistem.
Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari
keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk
dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.

3. Penanggulangan Pencemaran Udara


Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan
asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian
bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar
yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu,
dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor
yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap
buangan dan knalpot kendaraan bermotor.
4. Diadakan Penghijauan di Kota-kota Besar
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya
jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap
kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa
mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke
atmosfer.

17

5. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai


Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian.
Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk
ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan
oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan.
Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika
penggunaannya

melebihi

dosis

yang

ditetapkan

akan

menimbulkan

pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan


musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau
serangga yang membantu penyerbukan tanaman.
Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif
yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.
6. Pengurangan pemakaian CFC
Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar
seratus tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi
penggunaan CFC yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan
penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga
dapat mengurangi pemanasan global.
Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap
lingkungan sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain
mengeksploitasi alam secara serakah, manusia juga telah meracuni alam ini
dengan berbagai jenis sampahnya.

18

Anda mungkin juga menyukai