MAKALAH REVISI
Dipresentasikan dalam seminar Mata Kuliah Etika Profesi
Keguruan
Tahun Akademik 2014/2015
Oleh,
Jumadi
NIM. 80100213169
Dosen Pemandu:
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka
panjang
yang
peradaban
mempunyai
manusia.
Oleh
nilai
sebab
strategis
itu,
bagi
hampir
kelangsungan
semua
negara
pendidikan
nasional
berfungsi
mengembangkan
pentingnya
fungsi
pendidikan
sehingga
perlu
akhirnya
dapat
melahirkan
pendidikan
yang
bermutu.
2. Bagaimana
etika
guru
profesional
terhadap
perundang-
BAB II
PEMBAHASAN
Terjemahnya:
5 Departemen agama Ri, Al- qur,an dan terjemahya, (PT. Karya Toha Putra
Semarang, 2002), hlm. 595
6 Burhanuddin Salam, M. M, Etika Individual Pola Dasar Filsafat, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h.3
7 Susi Herawati, Etika dan Profesi Keguruan, (Batusangkar: STAIN Press, 2009), h.1
8 Burhanuddin Salam, Etika Individual Pola Dasar Filsafat, h.3
9 Getteng, Abd.Rahman. Menuju Guru Profesional dan Ber-Etika, (Cet.2;Yogyakarta: Grha
Guru, 2009), hlm. 55
karena
guru
mempunyai
seperangkat
ilmu
yang
berdiri
di
depan
kelas
untuk
menyampaikan
ilmu
pelajaran
dalam
proses
belajar
mengajar
yang
yang
memiliki
kemampuan
merancang
program
sehingga
dapat
meyakinkan
untuk
memperoleh
mungkin
menyerahkan
pendidikan
anaknya
kepada
sembarang orang .
14Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, op cit., h.
27
15Zakiah Derajat, dkk. Ilmu Pendidikan Islam. (Cet.10;Jakarta:Bumi
Aksara, 2012), h. 39
mampu
mandiri
dalam
memenuhi
tingkat
membimbing,
mengarahkan,
melatih,
menilai
dan
juga
merupakan
aktor
utama
yang
merancang,
10
mengajar, di tangan
para
gurulah
pendidikan
yang
paling
menentukan.
Andaikata
11
Volmel
dan
Mills
dalam
Soecipto
(2005),
orang
yang
mempunyai
profesi
atau
melalui
pendidikan
karena
orang
tersebut
merasa
12
Profesional :
Meluangkan
seluruh
waktunya
untuk
pekerjaan
atau
kegiatannya
pemerintah
mengeluarkan
kebijakan
yaitu
mengubah
13
menggunakan
pembelajarannya.
peraturan
yang
pendekatan
Seorang
berlaku
guru
dengan
yang
cara
kontekstual
profesional
menerapkan
dalam
taat
akan
kebijakan
yang
nantinya
diharapkan
akan
dapat
memacu
14
dan
sopan
Sebaliknya,
akan
seorang
sangat
guru
mempengaruhi
yang
bersikap
sikap
premanisme
siswa.
akan
teman
bagi
peserta
didik
tanpa
menghilangkan
Layanan
profesional
guru
akan
tampil
dalam
(2005) hlm. 3
21 Kartadinata, Senja Kala Profesi Guru. Diakses Tanggal 3 Desember 2007 tersedia pada
http://www.Pikiran.com/cetak/1104/24/0802.htm (2004). hlm. 4
15
Semua kemahiran tersebut perlu dipelajari dengan sungguhsungguh dan sistematis, secara akademik, tidak bisa secara
alamiah, dan semua harus terinternalisasi dan teraktualisasi dalam
perilaku mendidik.
Sementara itu, prinsip manusia seutuhnya dalam kode etik ini
memandang manusia sebagai kesatuan yang bulat, utuh, baik
jasmani maupun rohani. Peserta didik tidak hanya dituntut berlimu
pengetahuan tinggi, tetapi harus bermoral tinggi juga. Guru dalam
mendidik seharusnya tidak hanya mengutamakan pengetahuan
atau
perkembangan
intelektual
saja,
tetapi
juga
harus
yang
memuaskan
masyarakat,
guru
harus
dapat
sesuai
dengan
perkembangan
masyarakat
yang
16
mutu
layanannya.
Keharusan
meningkatkan
dan
profesional,
guru
tidak
boleh
dilanda
wabah
dapat
dilakukan
melalui
televisi,
radio,
koran,
dan
sebagainya.
5
22 Kartadinata, Senja Kala Profesi Guru. Diakses Tanggal 3 Desember 2007 tersedia pada
http://www.Pikiran.com/cetak/1104/24/0802.htm (2004). hlm. 1
17
UU
No.
20/2003
pasal
bahwa
pemerintah
ini
terpenuhi,
guru
yang
profesional
harus
mampu
dengan
ini,
pendekatan
pembelajaran
mendorong
siswa
mengaitkan
pengetahuan
yang
telah
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
19
utama
mendidik,
mengajar,
membimbing,
hanya
perkembangan
mengutamakan
intelektual
saja,
pengetahuan
tetapi
juga
atau
harus
20
DAFTAR PUSTAKA
Derajat, Zakiah. dkk. Ilmu Pendidikan Islam. Cet.10;Jakarta:Bumi
Aksara, 2012.
Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi
Edukatif;Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Cet.3;Jakarta:
Rineka Cipta, 2010.
Getteng, Abd.Rahman. Menuju Guru Profesional dan Ber-Etika.
Cet.2;Yogyakarta: Grha Guru, 2009.
Ihsan, Fuad. Dasar-Dasar Kependidikan. Cet.1;Jakarta: Rineka Cipta,
1997.
Jurnal Pendidikan Penabur, Konsep Pendidikan Formal dengan
Muatan Budaya Multikultural. No.04/Th.IV/Juli, 2010.
Syafruddin Nurdin, Guru Profesional
(Cet.2;Jakarta:Ciputat Press,t.th)
dan
Implementasi
Kurikulum.
Pendidikan
Islam.
Profesi
Pengantar
Keguruan.
Pendidikan.
Uno,H.Hamzah
B.
Profesi
Kependidikan:Problem,Solusi
dan
Reformasi Pendidikan di Indonesia. Cet.6;Jakarta:Bumi Aksara,
2010.
Kartadinata. 2004. Senja Kala Profesi Guru. Diakses Tanggal 3
Desember
2007
tersedia
pada
http://www.Pikiran.com/cetak/1104/24/0802.htm
21