Anda di halaman 1dari 1

ANTARA ATURAN DAN KEBUTUHAN

Hari ini pemerintah provinsi Jabar mengadakan Musrembang dalam rangka


penyusunan rencana kerja pemerintah daerah. Musrembang kali ini bertempat di Hotel
berbintang 4 yang cukup terkenal di kota Bandung yang tentu saja memiliki harga sewa
yang sangat mahal termasuk hidangan yang bakal disajikan. Tetapi bukan kah pemerintah
pusat sudah melarang atau mengurangi rapat/aktivitas di hotel apalagi hotel yang
berbiaya mahal untuk efisiensi anggaran , dan apakah mungkin hidangan yang disajikan
berupa singkong atau ubi jalar dengan hidangan lainnya berupa kacang rebus. Saya rasa
tidak, kalau pun ada itu hanya menu yang disajikan untuk seremonial saja.
Mungkin pemprov lupa atau ingin coba untuk tidak patuh atas himbauan pusat ini
akibat dari pengaruh desenralisasi, tetapi disisi lain ketika minta anggaran tetap saja ke
pusat ya?. Kembali pada Musrembang tadi, seyogyanya sebagai ajang Musyawaran
Perencanaan Pembangunan yang identik dengan diksusi di masyarakat (bukan di hotel)
mengenai kebutuhan pembangunan daerah dan dilakukan di kantong-kantong publik atau
dikantor administrasi pemerintahan dengan tetap menjunjung nilai strategi bottom up
untuk mencapai good governance yang selama ini digembar-gemborkan.
Selanjutnya siapa saja yang seharusnya hadir dalam musrembang ini? . Tentu saja
masyarakat (biasa) sebagai komponen utama yang akan merasakan langsung efek dari
pembangunan ini, tetapi yang hadir diundang biasanya adalah masyarakat (elit) yang
seolah mewakili masyarakat secara umum dan tentu saja dekat dengan lingkaran
pemerintah yang selama ini taat pada seluruh kebijakan yang dilakukan.
Lalu, selain wakil (elit) masyarakat tadi yang hadir siapa saja?. Tentu saja aparatur
pemprov yang memiliki kewenangan kuasa atas kebijakan dan anggaran yang nyatanya
masih bertindak sebagai bagian dari top-down power dalam level provinsi. Selain itu yang
hadir juga adalah para stakeholder lainnya yang memiliki kepentingan besar dalam
putaran roda pembangunan, seperti dinas-dinas terkait, konsultan-konsultan jasa
pembangunan,

pemilik

modal

capital

dan

modal

social

hingga

pemburu

rente

pembangunan.
Tentu saja musrembang ini sejatinya diperuntukan untuk kemaslahatan masyarakat
melalui bottom-up approach sehingga masayarakat benar-benar dilibatkan dalam
akselerasi pembanguanan yang akan mereka rasakan dikemudian hari yang bisa berujung
terang atau gelap, bukan hanya memobilisasi kepentingan stakeholder yang memiliki
peran kuasa modal, kuasa sosial dan kuasa politik yang dielaborasi secara sistemik untuk
kepentingan tertentu. Semoga!!!

Anda mungkin juga menyukai