bisa
mendapatkan
pelayanan
kesehatan.
Posyandu
lansia
merupakan
pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang
penyelenggaraannya melalui program puskesmas dengan melibatkan peran serta para
lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi social dalam penyelenggaraannya
(Subijanto, 2011).
2. Sasaran Posyandu Lansia
Sasaran posyandu lansia dibagi menjadi sasaran langsung dan sasaran tidak
langsung. Ismawati (2010) menggolongkan sasaran posyandu lansia menjadi dua yaitu:
- Sasaran langsung
Sasaran langsung posyandu lansia meliputi:
a. Pra lansia yaitu usia 45-59 tahun.
b. Lansia yaitu usia 60 tahun ke atas.
c. Lansia risiko tinggi yaitu usia 70 tahun ke atas.
- Sasaran tidak langsung
Sasaran tidak langsung posyandu lansia adalah:
a. Keluarga dimana lansia tinggal.
b. Organisasi yang bergerak dalam pembinaan lansia.
c. Masyarakat luas.
3. Tujuan Posyandu Lansia
Menurut Subijanto (2011), tujuan posyandu lansia secara garis besar yaitu :
a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat, sehingga terbentuk
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam
pelayanan kesehatan, disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia
lanjut.
4. Upaya Kegiatan Posyandu Lansia
Ismawati (2010) membagi kegiatan yang dilaksanakan di posyandu lansia adalah sebagai
berikut:
1. Promotif yaitu upaya peningkatan kesehatan misalnya penyuluhan perilaku hidup sehat,
gizi lansia, dan senam lansia dalam upaya meningkatkan kesegaran jasmani.
2. Preventif yaitu upaya pencegahan penyakit, mendeteksi dini adanya penyakit dengan
menggunakan KMS lansia.
3. Kuratif yaitu upaya mengobati penyakit yang sedang diderita lansia.
4. Rehabilitatif yaitu upaya mengembalikan kepercayaan diri pada lansia.
Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan sistem 5 meja yaitu:
Meja 1: Pendaftaran
Pada meja 1, kegiatan yang dilakukan antara lain:
- Pendaftaran lansia,
- Pencatat lansia oleh kader.
Lansia yang sudah terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya.
Meja 2:
Pada meja 2, Kader melakukan:
- Pengukuran tinggi badan
- Berat badan, dan
- Tekanan darah
Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia. Hal ini bertujuan untuk memantau
perubahan status kesehatan lansia setiap bulan yang berguna sebagai alat screening
untuk menentukan resiko kesehatan yanng mungkin dialami oleh lansia serta
pencegahannya. Adapun pengisian KMS meliputi :
- Indeks Massa Tubuh
Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan alat
atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa,
khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat
badan. Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap
penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan
resiko terhadap penyakit degeneratif.
Adapun rumus penghitungan IMT adalah sebagai berikut:
Berat Badan (Kg)
IMT
- Tekanan darah
- Berat badan
- Tinggi badan.
Meja 4: Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan
tambahan.
Meja 5: Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan meliputi
kegiatan pemeriksaan kesehatan dan sreening penyakit serta indikasi dirujuk ke
Posyandu lansia pratama adalah posyandu yang belum mantap, kegiatan yang
terbatas dan tidak rutin setiap bulan dengan frekuensi kurang 8 kali. Jumlah kader
dan
melaksanakan kegiatan hampir setiap bulan (paling sedikit 8 kali setahun) jumlah
kader aktif lebih dari 3 dengan cakupan program < 50% serta masih memerlukan
-
tambahan di luar kesehatan dan cakupan yang lebih tinggi (>60 %).
Posyandu lansia mandiri adalah Posyandu purnama dengan kegiatan tambahan
yang beragam dan telah mampu membiayai kegiatannya dengan dana sendiri
(Depkes RI, 2003).