PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam rangka menunjang pendidikan nasional yang telah dan
sedang dilaksanakan, pada dasarnya diperlukan suatu kualitas sumber daya
yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, terampil serta
memiliki sikap dan nilai pribadi yang luhur. Untuk itu diperlukan upaya
suatu proses yang relative panjang melalui pendidikan baik secara formal
maupun informal.
Sesuai dengan cita-cita luhur yang terkandung dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa serta mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh bangsa
Indonesia yang berdasarkan pancasila.
Berdasarkan uraian diatas maka timbullah berbagai pemikiran dan
usaha para pendidik baik guru di sekolah maupun orang tua di dalam
keluarga. Tuggas guru bukan hanya mengajar dan mendidik, namun harus
mampu menciptakan manusia yang cerdas dan terampil.
Ditinjau dari psikologi behavioristis, dimana tokohnya seperti
Thorndikc, BF Skinner dan J.B Wotson C Willion c Crain, 1980,
memandang bahwa perilaku manusia sebagai hasil pembentukan melalui
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian Istilah
a. Upaya Guru
Upaya menurut kamus Bahasa Indonesia: Usaha, akal, ikhtiar untuk
mencari suatu maksud, memecahkan masalah, persoalan atau mencari jalan
keluar untuk mencapai tujuan. Jika berbicara mengenai tujuan berarti
adanya suatu proses cara dan juga strategi yang harus ditempuh untuk
mencapainya.
Pengertian guru menurut Cece Wijaya (1991:2) adalah guru
merupakan pendidik yang menyentuh kehidupan pribadi siswa. Oleh karena
itu sering dijadikan tokoh keteladanan bahwa menjadi identifikasi diri.
Guru juga sering dijadikan tokoh keteladanan bahkan menjadi
identifikasi diri maksudnya segala tingkah laku dan perbuatan guru
dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat setelah dijadikan
contoh model oleh siswa gurulah yang biasa ditiru oleh para siswa.
Pendapat lain mengatakan:
1. Guru adalah orang yang memberi ilmu pengetahuan kepada anak
didiknya.
perkembangan,
pandangan
tersebut
banyak
mengalami
perbuatan yang kurang baik yang dilakukan oleh siswa dengan cara
membina dan mendorong siswa untuk dapat berperilaku yang sesuai dengan
tata tertib dan norma-norma yang berlaku di sekolah tersebut, agar para
siswa mendapat hasil belajar yang memuaskan bagi dirinya.
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengkajian dan penafsiran, maka penulis makalah
dan memberikan suatu gambaran metodologi pembahasan.
Banyak hal yang menjadi factor penyebab atau yang menjadi
masalah bagi siswa dalam menghadapi pelajaran, baik itu factor dalam
individu (endogen) seperti minat, perhatian, maupun factor luar individu
(eksogen) seperti lingkungan, guru, orang tua, dan sebagainya.
Menurut pendapat Soetjipto dalam buku Profesi Kegunaan
(1991:109) bahwa guru haruslah:
a. Melakukan
kegiatan
diagnostic
kesulitan
belajar
atau
10
b. Guru
dapat
memberikan
bantuan
dengan
kemampuan
dan
11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan cara deskriptif yaitu
metode dalam meneliti kelompok manusia, suatu subjek, suatu kondisi,
suatu sistim pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada waktu sekarang
(Moh. Nazir 1988:63).
Dengan metode ini penulis dapat menggambarkan secara sistematis
mengenai pandangan, fakta sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diteliti
dan dapat menggambarkan keadaan sebenarnya.
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian itu dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Beberapa hambatan yang dialami guru dalam meningkatkan hasil
belajar di SDN Neglasari Pengasinan Gunung Sindur kurangnya
sarana dan prasarana di sekolah, taraf pendidikan orang tua murid
relative rendah sehingga tidak dapat membantu anaknya untuk
belajar, pengaruh lingkungan kurang mendukung, serta kesadaran
yang masih lemah.
2. Faktor yang dapat menunjang dalam meningkatkan hasil belajar
adalah:
12
a. Faktor yang datang dari dalam diri siswa itu sendiri, seperti adanya
minat kesadaran dan tekad untuk maju, cita-cita serta semangat
untuk lebih giat belajar.
b. Factor dari luar, seperti adanya motivasi, pengawasan sangsi dan
sarana belajar yang menyenangkan.
3. Upaya guru yang dilakukan antara lain:
a. Pendekatan persuatif serta pembinaan dan pengarahan terhadap
siswa yang lemah.
b. Mengadakan konsultasi dengan orang tua agar selalu memberikan
motivasi terhadap putra-putrinya.
c. Guru selalu memacu siswanya agar selalu giat belajar.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut ada beberapa saran bagi guru,
orang tua, maupun penulis selanjutnya
a. Saran bagi guru
-
13
akan
memberikan
sumbangan
yang
positif
dalam
Dalam hal ini, peran orang tua sangat diperlukan untuk membantu
guru di sekolah dalam peningkatan mutu sumber daya manusia.
14
DAFTAR PUSTAKA
Abror, Rachman. 1993. PSikologi Pendidikan Yogya: PT Siara
Wacana
Jahri Ahmad Kosasih. 1985. Strategi Pengajaran Efektif Nilai Moral
VCT Dan Games dalam VCT. IKIP Bandung: Gramedia
Uzen Usman.1996. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosda
Karya
15