Informasi sosial terdiri dari kepercayaan yang telah diterima, yang tak dapat
diverifikasi oleh sembarang otoritas. Informasi yang faktual juga dapat
terjadi dengan jalan yang sama dengan informasi sosial. Namun hal ini tak
menunjukkan bahwa informasi sosial kurang bernilai bagi manusia. Sosial
informasi tersusun atas bagaimana manusia menggunakan tekniknya untuk
mengamati interasksi sosial yang ada. Contohnya saja, bagaimana cara kita
berpakaian, bicara, dan berperilaku didepan orang lain agar terlihat menarik,
pintar, atletis atau “gaul” dan lebih dari yang lain.
Media massa selama ini selalu mengikat ketiga tujuan diatas untuk selalu
dapat memperbaiki dan terus meningkatkan tujuan utama mereka agar
semakin baik. Hal inilah yang sesungguhnya merugikan audiens, karena
audiens malah kebingungan dengan sajian dari media. Misal saja pada
program drama documenter. Program ini sengaja dibuat agar audiens dapat
melihat realita yang ada tanpa rekayasa. Namun yang dilakukan media
adalah memasukkan unsur fiksi atau dibuat-buat untuk dapat memberi unsur
menghibur. Audiens diyakinkan bahwa mereka telah mendapatkan nilai yang
lebih dengan hanya satu pesan saja. Atau media membuat program yang
bersifat informasional tapi juga komersil. Misal acara talkshow tapi ternyata
berisikan iklan dari perusahaan tertentu. Audiens mendapat banyak nilai dari
satu program saja, informatif namun sebenarnya mereka digiring untuk
mengenal produk tertentu karena produk tersebut membantu mereka dalam
menghadapi masalah.
Sebenarnya ada jenis pesan lain, namun itu semua bergantung pada
program apa yang disiarkan. Misalkan, pada program drama terdapat jenis
drama criminal, drama romantic atau mungkin drama keluarga.
Hal inilah yang banyak terjadi pada dunia media kini. Banyak sekali
manipulasi demi tercapainya fungsi hiburan tapi sangat tak mendidik. Pesan
dalam bentuk beritapun kini sarat dengan kepentingan beberapa pihak
tertentu saja. Atau dominasi kuat para pengiklan dan banyak pelanggaran
yang terjadi dalam waktu penayangan dan jatah waktu iklan. Semua hal ini
tentu sangat merugikan audiens.