Anda di halaman 1dari 64

KAK

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum
Secara umum di dalam mewujudkan Kabupaten Kubu Raya sebagai tujuan pariwisata
atau rekreasi dan wisata budaya, sebagaimana tercantum didalam Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Kubu Raya, pembangunan pusat rekreasi dan budaya di
Kabupaten Kubu Raya merupakan salah satu langkah dalam rangka mewadahi seluruh
potensi-potensi alam maupun potensi-potensi wisata yang ada pada wilayah ini. Dengan
adanya Taman Budaya untuk melestarikan budaya dan Restoran Terapung sebagai magnet
nya rekreasi diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang dapat membangkitkan nilai
perekonomian bagi masyarakat asli pada Kabupaten Kubu Raya tersebut, sehingga yang
diharapkan unsur-unsur potensi kebudayaan manusia juga dapat dihidupkan. Potensi daerah
yang ada tersebut merupakan cerminan tersedianya sumber daya yang dapat dimanfaatkan
dan memberikan sumbangan terhadap penerimaan daerah dan kesejahtraan masyarakat.
Beberapa potensi wisata dan sumber daya alam yang dimiliki dan akan dikembangkan
pada daerah ini antara lain :
a. Kecamatan Sungai Kakap ada wisata pekong laut yang menjadi andalan serta budaya
robo-robo yang selalu ramai dikunjungi orang.
b. Kecamatan Batu Ampar ada pantai Tasikmalaya yang cocok untuk dijadikan temapat
memancing.
c. Kecamatan Kubu ada batu Masjid yang mana terdapat kumpulan batu berupa Kuba
Masjid yang terjadi karena perubahan alam selama berabad-abad.
d. Untuk wisata kuliner, Kecamatan Sungai Kakap, Batu Ampar, Kubu dan Terentang dapat
menjadi andalan. Pasalnya di setiap kecamatan ini ada potensi kuliner yang menjadi ciri
khas masing-masing.

1
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
Berdasarkan beberapa potensi wisata yang tercantum diatas, banyak sekali potensi
wisata dan budaya yang harus nya bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke
daerah ini seperti budaya robo robo yang selalu rutin di adakan tiap tahun. Permasalahan nya
adalah tidak adanya tempat untuk menampung kegiatan ini sehingga kawasan pasar yang
harus nya untuk kegiatan berbelanja di jadikan tempat untuk mengadakan kegiatan budaya
robo robo. Selain itu restoran yang sudah ada kurang bisa menarik pengunjung karena tidak
adanya fasilitas lain yang bisa menarik pengunjung untuk datang. Oleh karena itu, untuk
mewadahi potensi wisata dan budaya ini, solusi nya adalah perancangan Taman Budaya
sebagai wadah untuk melestarikan kesenian budaya dan Restoran Terapung sebagai tempat
wisata.

1.2. Gambaran Khusus


2.3.1. Sejarah Tapak dan Fungsi
A. Sejarah Tapak
Secara historis Kabupaten Kubu Raya merupakan eks Daerah Pemerintahan
Administratif Swapraja Kubu berdasarkan Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959.
Kabupaten Kubu Raya merupakan bagian dari Kabupaten Pontianak, yang terletak dibagian
Selatan pada 10835'-10958'BT dan O44'LU 101'LS, dan merupakan Wilayah Pantai.

2
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK

Gambar 1.1 Peta Kabupaten Kubu raya


Sumber : RTDRK Kubu Raya

3
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
Dari sisi administrasi Kabupaten Kubu Raya terdiri dari 9 kecamatan, 101 desa dan
370 dusun, dengan luas keseluruhan 6.985,20 Km.
Kabupaten Kubu Raya mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara dengan Kabupaten Pontianak (Kecamatan Siantan) dan Kota Pontianak.
Sebelah Timur dengan Kabupaten Landak (Kecamatan Ngabang) dan Kabupaten
Sanggau (Kecamatan Tayan Hilir)
Sebelah Selatan dengan Kabupaten Ketapang (Kecamatan Pulau Maya Karimata)
Sebelah Barat dengan Laut Natuna.
Kabupaten Kubu Raya berbatasan langsung dengan Ibukota Propinsi Kalimantan
Barat Penduduk Kabuapaten Kubu Raya tahun 2006 menurut data dari BPS Kabupaten
Pontianak, berjumlah 480.938 jiwa, sehingga rata-rata kepadatan penduduk adalah
68.85/Km.
Kecamatan Sungai Kakap adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Kubu Raya
yang berbatasan langsung dengan Kota Pontianak (Ibukota Provinsi). Aksesibilitas menuju
Kecamatan Sungai Kakap dari Kota pontianak relative tinggi. Terdapat dua alternatif jalan
menuju Ibukota Kabupaten; Alternative pertama melalui kota Pontianak berjarak sekitar 26
km dengan asesibilitas tinggi. Alternative ke dua via Punggur Kecil berjarak sekitar 29 km
kondisi jalan kurang baik dan aksesibilitas rendah.
Kecamatan Sungai Kakap terbagai atas beberapa gugus pulau. Beberapa pulau
berbatasan langsung dengan Laut Natuna. Kondisi alam demikian telah menjadikan Wilayah
Kecamatan Kakap bagian pesisir seperti seperti Tanjung Saleh, Jeruju Besar, Sungai Itik, dan
Sungai Kupah (Tanjung Intan) memiliki potensi wisata pantai. Namun keterbatasan
infrastruktur serta aksesibilitas yang rendah menuju wilayah tersebut potensi tersebut belum
dapat diberdayakan.

4
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK

Gambar 1.2 Peta Kecamatan Sungai Kakap


Sumber : RTDRK Kubu Raya

Muara Sungai Kakap (Tanjung Saleh) dan sekitarnya adalah tempat favorit bagi para
pemancing. Hampir setiap hari libur dan hari minggu di kawasan ini selalu dipenuhi oleh
wisatawan pemancing yang datang dari berbagai tempat. Kegiatan ini tentu saja memberikan
nilai positif bagi penduduk sekitar. Kegiatan mancing ikan di Muara Sungai Kakap ini tentu
saja menjadi potensi Daya Tarik Wisata yang perlu dikembangkan.
Dari segi budaya, Kecamatan Sungai Kakap penduduknya terdiri atas berbagai etnis
diantaranya adalah etnis melayu, dayak, jawa, bugis, madura, arab dan cina. Heterogenitas
etnis-etnis yang berada di Kecamatan Sungai Kakap ini telah memberikan khasanah
kekayaan budaya di daerah tersebut.
Pada hari-hari tertentu terutama pada tahun baru cina dan cap go meh masyarakat
etnis cina di Sungai Kakap biasa menyelenggarakan acara budaya barongsay/Naga serta
dikenalnya upacara ritual sembahyang kubur. Salah satu objek yang menjadi daya tarik
5
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
wisatawan adalah keberadaan pekong yang berlokasi ditengah-tengah muara Sungai
Kakap. Pekong di Tengah-tengah muara Sungai Kakap ini menjadi tempat favorit untuk
didatangi. Berbagai kalangan termasuk wisatawan yang berasal dari luar Kabupaten Kubu
Raya kerap mendatangi lokasi pekong tersebut. Wisatawan yang beretnis cina dan biasanya
beragama Konghucu secara khusus melakukan ritual keagamaan begitu nyampai di lokasi.
Umumnya para wisatawan baik yang beragama konghucu maupun wisatawan lain melakukan
kegiatan memancing sambil menikmati panorama keindahan laut muara Sungai Kakap.

Gambar 1.3 Wisata pekong di tengah muara


Sumber : http://kkr4indonesia.blogspot.com/2012_06_01_archive.html

Kegiatan budaya lain yang berkembang di Kecamatan Sungai Kakap adalah budaya
melayu seperti acara robok-robok yang rutin diselenggarakan setiap bulan safar oleh
masyarakat di wilayah ini.

6
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK

Gambar 1.4 Budaya Robok-Robok


Sumber : http://kalbar.antaranews.com/berita

Letak dan posisi Kecamatan Sungai Kakap yang berbatasan langsung dengan Laut
Natuna serta jarak yang relatif dekat dengan Pusat Ibukota Provinsi (Kota Pontianak) telah
memberikan keuntungan tersendiri bagi kota tersebut. Sebagai pusat transportasi sungai,
keberadaan dermaga/pelabuhan di Sungai Kakap kerap melayani berbagai angkutan
laut/sungai untuk menghubungkan wilayah-wilayah sekitarnya termasuk objek-objek wisata
yang tersebar di wilayah tersebut.
Selain daya tarik wisata yang dimiliki Kecamatan Sungai Kakap, pengembangan
kegiatan kepariwisataan perlu ditunjang oleh tersedianya berbagai akomodasi wisata.
Beberapa fasilitas sarana dan prasarana yang terdapat di Kecamatan Sungai Kakap yang
diperkirakan dapat menunjang kegiatan kepariwisataan diantaranya adalah dijumpainya
berbagai tipe rumah makan sekala kecil maupun besar, toko penjual hasil laut yang dapat

7
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
digunakan sebagai souvenir wisata, lembaga perbankan (bank) serta penyewaan alat
transportasi khususnya perahu nelayan.
Beberapa Restaurant yang berlokasi di Sungai Kakap kerap dijadikan tujuan oleh
wisatawan dari luar Sungai Kakap, khususnya para wisatawan yang datang dari Kota
Pontianak. Beberapa Restaurant seperti Restauran Pondok Hijau hanya buka pada hari-hari
tertentu yaitu pada hari jumat, sabtu dan minggu. Restaurant lainnya yang ada di Sungai
Kakap adalah Restauran Pondok Wisata Seafood dan Restaurant Teratai Indah yang memiliki
panorama menghadap laut. Satu Restaurant yang ditemui yaitu Kakap Kuring dalam keadaan
tidak aktif (adindabelia.worpress.com)
B. Sejarah Fungsi
a. Taman Budaya
Taman adalah tempat atau kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli,
dikelola dengan 8okum8 zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi alam. Sedangkan
budaya adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup
kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic , kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh
bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat
melalui pendidikan formal atau informal. Taman Budaya adalah suatu wadah dalam bidang
kebudayaan yang bertugas melaksanakan pengembangan kebudayaan suatu daerah.

(Robert H

Lowie,1984).
Kalimantan Barat adalah provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan dan
beribukotakan Pontianak. Daerah ini berbatasan langsung dengan Sarawak bagian dari
tetangga yaitu Malaysia. Kalimantan barat disebut sebagai provinsi seribu sungai, karena
provinsi ini memiliki banyak sungai kecil dan sungai besar yang digunakan sebagai jalur

8
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
utama angkutan untuk masuk kepedalaman. Indonesia memang kaya akan berbagai macam
suku dan kebudayaan, khususnya provinsi Kalimantan Barat ini.
Sama seperti daerah lainnya yang ada di Indonesia, Kalimantan Barat pun memiliki kesenian
dan kebudayaan yang beraneka ragam, dan Kesenian yang akan di angkat adalah kesenian
melayu di Kalimantan barat khusus nya acara tahunan yaitu robok-robok
Tradisi Robo-robo ini di adakan Rabu terakhir bulan Sapar (Hijriah) yang
menyimbolkan keberkahan. Menurut cerita, ritus ini merupakan peringatan atau napak tilas
kedatangan Pangeran Mas Surya Negara dari Kerajaan Matan (Martapura) ke Kerajaan
Mempawah (Pontianak). Robo-robo itu sendiri dimaksudkan sebagai suatu peringatan
serangkaian kejadian penting bermula Haulan pada hari Senin malam Selasa terakhir bulan
Syafar guna mengenang hari wafatnya Opu Daeng Manambun

Gambar 1.5. Kesenian Budaya robok-robok


Sumber : http://khantydwi.blogspot.com/2013/05/kesenian-dan-kebudayaan-kalimantan-barat.html

b. Restoran Terapung
Menurut Marsum, restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisir secara
komersil, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua konsumennya baik
berupa makanan maupun minuman. Tujuan operasional restoran adalah untuk mencari
keuntungan sebagaimana tercantum dalam definisi Prof. Vanco Christian dari School Hotel
Administration di Cornell University. Selain bertujuan bisnis atau mencari keuntungan,
membuat puas para konsumennya pun merupakan tujuan operasional restoran yang utama.
Secara umum, restoran merupakan tempat yang dikunjungi orang untuk mencari berbagai macam

9
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
makanan dan minuman. Restoran biasanya juga menyuguhkan keunikan tersendiri sebagai daya
tariknya, baik melalui menu masakan, hiburan maupun tampilan fisik bangunan.

Menurut Soekresno, dilihat dari sistem pengelolaan dan system penyajiannya, restoran dapat
diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
1. Formal restaurant (restoran formal).
Pengertian formal restoran adalah industry jasa pelayanan makanan dan minuman
yang dikelola secara komersial dan professional dengan pelayanan yang eksklusif.
2. Informal restaurant (restoran informal)
Pengertian restoran informal adalah industry jasa pelayanan makanan dan minuman
yang dikelola secara komersial dan professional dengan lebih mengutamakan kecepatan
pelayanan, kepraktisan dan percepatan frekuensi pelanggan yang silih berganti .
3. Specialties restaurant
Pengertian specialties restaurant adalah industry jasa pelayanan makanan dan minuman yang
dikelola secara komersil dan professional dengan menyediakan makanan khas dan diikuti
dengan sistem penyajian yang khas dari suatu negara tertentu.
2.3.2. Kondisi Tapak dan Lingkungan Eksisting
A. Tapak Dalam Konteks Kota
Lokasi yang di rencanakan ini terletak di Kabupaten Kubu Raya Kecamatan Sungai
Kakap Provinsi Kalimantan Barat dan berada di pesisir laut yang berbatasan langsung dengan
laut Natuna dengan luas site berkisar 49.862,19 m2. Pemilihan tapak ini di maksudkan karena
pada kecamatan sungai kakap merupakan kawasan wisata yang terkenal dengan wisata
pekong laut dari etnis cina dan juga wisata budaya robo robo dari melayu. Selain itu karena
letaknya di tepi laut Natuna sehingga terkenal juga dengan wisata kuliner dari makanan laut
dan makanan daerah. Tapak yang berada di pesisir Laut Natuna sehingga sangat berpotensi
untuk di jadikan sebuah kawasan wisata yang dapat menunjang potensi wisata yang ada di
10
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
sekitar tapak. Terdapat dua alternatif jalan menuju Ibukota Kabupaten; Alternative pertama
melalui kota Pontianak berjarak sekitar 26 km dengan asesibilitas tinggi. Alternative ke dua
via Punggur Kecil berjarak sekitar 29 km kondisi jalan kurang baik dan aksesibilitas rendah.

Gambar 1.6 Lokasi Tapak


Sumber : Google Map Satelite Capture

11
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK

LAUT NATUNA

SITE
4,9 H
1, 3

AM

KA
KA

19
m

C
KE

AN
AT

I
GA
SUN

6,5

LAUT NATUNA

SITE
4,9 H

7m
1,

19

25

24

5,

9m

TA
MA
A
C
KE

IK
GA
N
U
S

AP
AK

Gambar 1.7 Lokasi Site Terpilih


Sumber : Dokumen Pribadi

Kondisi tapak terpilih adalah lahan dari sebuah restoran terapung yaitu Restoran
Pantai Indah Kakap yang akan di redesain menjadi wisata budaya dan wisata kuliner dengan
mengambil beberapa lahan kosong di sekitar nya. Restoran terapung ini akan menjadi wisata
kuliner dengan mengoptimalkan keindahan laut Natuna sebagai obyek yang sangat berpotensi
untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

LAUT NATUNA

SITE
4,9 H

CA
KE

MA

TA

GA
UN
S
N

A
AK
IK

U
Gambar 1.8 Kondisi dalam tapak
Sumber : Dokumen Pribadi
12
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
B. Tapak Dalam Konteks Kawasan
Kecamatan Sungai Kakap penduduknya terdiri atas berbagai etnis diantaranya adalah etnis
melayu, dayak, jawa, bugis, madura, arab dan cina. Mata pencaharian masyarakat sekitar adalah dari
hasil penangkapan ikan di laut Natuna.

KE

AN
AT
AM

SU

AK
IK
GA

AP

SITE
4,9 H

LAUT NATUNA

Permukiman Nelayan
Permukiman Darat
Perdagangan dan Pasar
Pusat Pelelangan Ikan

Peribadatan Umat Muslim


Peribadatan Masyarakat
Tionghoa

Gambar 1.9 Eksisting Kawasan


Sumber : Dokumen Pribadi

Pada zona permukiman nelayan merupakan kawasan permukiman nelayan pinggir


laut Natuna yang juga merupakan pusat permukiman dominan

13
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK

Gambar 1.10 Permukiman Nelayan


Sumber : Dokumen Pribadi

Pada zona permukiman darat merupakan kawasan permukiman darat besar yang
notabane di huni oleh masyarakat pendatang atau campuran (bukan masyarakat asli pada
kawasan ini).

Gambar 1.11 Permukiman pendatang


Sumber : Dokumen Pribadi
14
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
Pada zona perdagangan dan pasar merupakan kawasan perdagangan atau pasar yang
menjadi titik pusat perekonomian pada kawasan dan didukung dengan kawasan dermaga
kapal sebagai sarana transportasi air.

Gambar 1.12 Kawasan Pasar


Sumber : Dokumen Pribadi

15
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
Pada zona pusat pelelangan ikan merupakan kawasan pusat pelelangan ikan yang
menjadi mata pencaharian masyarakat sekitar kawasan serta menjadi dermaga barang
pemasok kebutuhan pada kawasan pasar.

Gambar 1.13 Kawasan Pasar


Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 1.14 Dermaga Barang


Sumber : Dokumen Pribadi

16
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
Pada zona peribadatan umat muslim merupakan kawasan untuk para umat muslim di
kawasan ini untuk beribadah karena banyak terdapat umat muslim di sekitar kawasan ini.

Gambar 1.15 Kawasan peribadatan umat muslim


Sumber : Dokumen Pribadi

Pada zona peribadatan masyarakat Tionghoa merupakan sebuah kawasan Vihara


Budha Kutub Utara ( Dewa Langit ) yang juga merupakan salah satu asset peninggalan
sejarah yang berkembang pada kawasan tersebut.

Gambar 1.16 Vihara Budha Kutub Utara


Sumber : Dokumen Pribadi
17
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
C. Tapak Dalam Skala Proporsional
Bangunan yang akan di rancang adalah bangunan yang berada di pinggir laut Natuna
dan tema akan di rancang adalah wisata budaya dan wisata kuliner yaitu taman budaya dan
restoran terapung. Kondisi tapak akan di maksimalkan baik dari segi view pemandangan dan
waterfront.

A
B
D

SITE

C
U

C
KE

AM

G
UN
NS
A
T

K
AI

A
AK

LAUT NATUNA

SPBU

Permukiman darat

Permukiman darat

Laut Natuna

Gambar 1.17 Batasan tapak


Sumber : Dokumen Pribadi
18
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
D. Utilitas Kawasan

KE

NS
TA
A
AM

UN

AP
AK
K
I
GA

LAUT NATUNA

JARINGAN LISTRIK
JARINGAN DRAINASE

U
Gambar 1.18 Peta utilitas kawasan
Sumber : Dokumen Pribadi

Jaringan listrik dari PLN, mengunakan sistem kabel tiang listrik, dengan kondisi
baik.

Jaringan telekomunikasi dari Telkorn, menggunakan sistem kabel tiang telepon,


dengan kondisi baik.

Jaringan air bersih dari PDAM, menggunakan sistem bawah tanah. Kondisi baik
dan lancar.

Jaringan air kotor berupa parit parit yang berhubungan langsung ke laut dalam
keadaan kurang baik, akibat dari penumpukan semak semak yang tumbuh di
pinggir pinggir parit maupun tumbuhan air yang tumbuh.

19
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
E. Transportasi

C
KE

A
AM

NS
TA

UN

AK
IK
GA

AP

LAUT NATUNA

JARINGAN TRANSPORTASI
DARAT
DERMAGA

U
Gambar 1.19 Data jalur transportasi
Sumber : Dokumen Pribadi

Untuk pencapaian site ini dapat melalui dua jenis transportasi dan transit pencapaian
yaitu tranportasi darat ( jalan) dan transportasi sungai.
a. Transportasi darat atau jalan dibedakan menjadi dua yaitu :
-

Umum

Sepeda motor, sepeda, mobil, ataupun pejalan kaki, dll.

Khusus

Angkutan umum ( oplet ), dan bus kota.


Sedang kan dengan transportasi sungai menggunakan perahu air, sampan, speed boot
dan sebagainya.

20
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
2.3.3. Kondisi Topografis dan Geografis
Kabupaten Kubu Raya yang merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Barat
merupakan daerah dengan iklim tropis. Faktor yang merupakan penciri dari suatu daerah
yang beriklim tropis adalah adanya daerah dataran rendah dan daerah hutan hujan tropis,
dimana suhu udaranya relative panas. Untuk Kabupaten Kubu Raya sushu yang tinggi
tersebut diikuti pula dengan kelembaban udara yang tinggi. Berdasarkan catatan yang
terdapat di Stasiun Metreologi dan Geofisika Supadio yang dihimpun selama 10 tahun ( dari
tahun 1990 2000 ) temperature udara rata rata umumnya menunjukkan suhu udara yang
normal namun bervariasai, yaitu rata rata berkisar 26,10 C sampai 26,90 C.
Kelembaban udara menurut data yang ada menunjukkan bahwa Kabupaten Kubu
Raya memiliki kelembaban udara yang cukup tinggi yaitu di atas 80%, yang tertinggi pada
bulan Maret sebesar 87% dan terendah pada bulan Agustus dan September sebesar 83%.
Kecepatan angin berdasarkan data data yang ada berkisar antara 3 km / jam sampai
5 km / jam. Kecepatan angin tertinggi pada bulan Maret yaitu 5,4 km / jam, sedangkan yang
terendah pada bulan Desember sebesar 3,4 km / jam. Arah angin yang dominan adalah arah
Timur dan Tenggara.
Data curah hujan selam 10 tahun, menunjukkan rata rata curah hujan bulanan
tertinggi terjadi pada bulan juli yang mencapai 287 mm dan terendah terjadi pada bulan
Januari yang mencapai 170 mm.
Rata rata jumlah hari hujan tertinggi pada bulan Desember sebesar 14,4 hari hujan
dan terendah pada bulan Agustus yang tercatat hanya 6,8 hari hujan. Untuk jelasnya dapat di
lihat pada table :
Table 1.1 Data Iklim Rata Rata Tahunan

BULAN

Curah Hujan
( mm )

Hari Hujan
( hari )

Suhu Udara (
T )0 C

Kelembaban (
%)

Kecepatan
Angin
( Km / jam )

Arah Angin

21
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
Januari

281

21

26,7

89

5,0

Februari

92

15

26,7

86

5,0

Maret

203

14

27,7

87

5,0

April

314

22

27,4

88

5,0

Mei

462

24

27,1

88

5,0

Juni

438

19

26,7

86

5,0

SE

Juli

312

20

26,7

86

5,0

SE

Agustus

142

15

26,9

83

5,0

SE

September

215

11

27,1

84

6,0

SE

Oktober

591

24

26,5

89

5,0

November

250

23

26,1

90

5,0

Desember

366/305,5

24/19

26,2/26,7

90/87

5,0/5,1

Sumber : Stasiun Metreologi dan Geofisika Supadio, 2007

2.3.4. Kondisi Bangunan Eksisting (Redesain)


A. Kondisi Bangunan Dalam Site

LAUT
NATUNA

RESTORAN

Gambar 1.20 Data fisik tapak


Sumber : Dokumen Pribadi
22
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
Kondisi tapak adalah tapak dari restoran Pantai Indah Kakap. Jadi kondisi restoran
tersebut kurang bisa menarik pengunjung untuk bisa wisata kuliner di restoran itu. Kurang
nya fasilitas yang bisa membuat restoran tersebut menjadi magnet wisata kuliner maka pada
redesain ini akan di desain sebuah restoran terapung dengan fasilitas rekreasi berupa tempat
memancing, perahu restoran dan sensasi dari restoran terapung itu sendiri. Selain itu untuk
menambah daya tarik restoran ini maka pada fungsi ini akan di tambah fungsi bangunan dari
wisata budaya yaitu Taman budaya. Pemilihan taman budaya karena pada lokasi tapak
terdapat wisata budaya yang tiap tahun selalu diadakan yaitu robok-robok. Sebelumnya acara
budaya muslim robok-robok ini belum di wadahi tempat untuk mengadakan acara ini. Jadi
tiap tahun setiap ada acara ini selalu di adakan di pasar di dekat lokasi tapak sehingga kurang
efektif dalam mengadakan acara budaya tersebut.

Gambar 1.21 Kondisi restoran yang akan di redesain


Sumber : Dokumen Pribadi

23
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
B. Kondisi Bangunan Disekitar Site
1. Data fisik bangunan permukiman laut

KE

AT
AM

AN

SUN

I
GA

KA

P
KA

SITE
4,9 H

LAUT NATUNA

U
PETA FISIK BANGUNAN KAWASAN

FIGURE GROUND MASSA


BANGUNAN PADA KAWASAN

Gambar 1.22 Data fisik bangunan sekitar kawasan


Sumber : Dokumen Pribadi

Karakteristik fisik bangunan pada kawasan ini cenderung kotak dan persegi panjang
mengikuti kaplingan pada tiap tiap masa serta style bangunan cenderung sederhana yang
masih memperhatikan iklim setempat yaitu beriklim tropis sehingga bentukan atap tiap
rumah memiliki kemiringan tertentu.

Gambar 1.23 Bangunan sekitar tepian laut dan darat


Sumber : Survey lapangan
24
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
2. Data fisik bangunan pelelangan ikan

KE

A
AT
AM

NS

UN

I
GA

KA

P
KA

SITE
4,9 H

LAUT NATUNA

U
PETA FISIK BANGUNAN KAWASAN

FIGURE GROUND MASSA


BANGUNAN PADA KAWASAN

Gambar 1.24 Data fisik bangunan sekitar kawasan


Sumber : Dokumen Pribadi

Pada kawasan tempat pelelangan ikan fisik bangunan sama dengan bentuk fisik
bangunan yang ada pada area dermaga namun yang berbeda struktur yang dipergunankan
bukan menggunakan baja melainkan kayu, serta lingkungan di sekitarnya cenderung kotak
dan persegi dengan style bangunan mengikuti kondisi iklim setempat.

Gambar 1.25 Bangunan tempat pelelangan ikan


Sumber : Survey lapangan
25
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
3. Data fisik bangunan transit dermaga

KE

AT
AM

AN

SUN

I
GA

KA

P
KA

SITE
4,9 H

LAUT NATUNA

U
PETA FISIK BANGUNAN KAWASAN

FIGURE GROUND MASSA


BANGUNAN PADA KAWASAN

Gambar 1.26 Data fisik bangunan sekitar kawasan


Sumber : Dokumen Pribadi

Pada kawasan dermaga fisik bangunan cenderung berbentuk persegi dengan sistem
rangka ruang yang menggunakan material baja dan berbentuk masa tunggal.

Gambar 1.27 Bangunan dermaga


Sumber : Survey lapangan

26
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
4. Data fisik bangunan pasar rakyat

KE

AT
AM

AN

SUN

I
GA

KA

P
KA

SITE
4,9 H

LAUT NATUNA

U
PETA FISIK BANGUNAN KAWASAN

FIGURE GROUND MASSA


BANGUNAN PADA KAWASAN

Gambar 1.28 Data fisik bangunan sekitar kawasan


Sumber : Dokumen Pribadi

Pada kawasan pasar rakyat bentuk fisik bangunan cenderung kotak dan persegi
panjang dan tersusun sejajar mengikuti posisi tapak yang ada dengan style bangunan masih
sederhana dan terkesan berantakan dengan kondisi fisik yang sudah tidak terawat.

Gambar 1.29 Bangunan pasar rakyat


Sumber : Survey lapangan

27
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
5. Data fisik bangunan pusat kuliner

KE

AT
AM

AN

SUN

I
GA

KA

P
KA

SITE
4,9 H

LAUT NATUNA

U
PETA FISIK BANGUNAN KAWASAN

FIGURE GROUND MASSA


BANGUNAN PADA KAWASAN

Gambar 1.30 Data fisik bangunan sekitar kawasan


Sumber : Dokumen Pribadi

Pada kawasan pusat kuliner bentuk masa bangunan cenderung persegi panjang dan
kotak yang menyebar ke arah tepi laut, style bangunan mengikuti kondisi iklim setempat

Gambar 1.31 Bangunan kawasan pusat kuliner


Sumber : Survey lapangan
28
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
BAB II
PROGRAM UMUM
Latar belakang yang diangkat dalam rencana pembangunan Taman Budaya dan
Restoran Terapung di tepian laut natuna ini di dasari pada isu terkait dengan wisata budaya
dan wisata kuliner yang ada di kecamatan sungai kakap yaitu pada wilayah ini belum
terwadahi fasilitas yang dapat menampung kegiatan wisata budaya yang ada. Seperti wisata
budaya yaitu robo robo yang kegiatan nya di lakukan di kawasan pasar di wilayah kecamatan
sungai kakap sehingga kegiatan nya kurang efektif dan mengganggu aktifitas yang ada di
pasar. Restoran yang ada juga belum di kelola dengan sebaik mungkin sehingga wisata
kuliner yang ada terkesan tidak menarik sehingga pengunjung tidak bisa menikmati wisata
kuliner dengan keindahan alam di sekitar laut natuna dengan nyaman dan kurang menarik
pengunjung.

Gambar 2.1 Kondisi restoran


Sumber : Survey lapangan

Dasar pemograman dalam pembuatan program ruang kawasan wisata ini didasari dari
standart yang ditetapkan oleh pemerintah serta standart arsitektur antara lain neufert,new
hand book matric serta time saver standart. Untuk kriteria perancangan bangunan kawasan
wisata dan restoran terapung pada tapak yang terpilih disesuaikan dengan peraturan
pemerintah.

29
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
2.1 Rencana Pengembangan / Pembangunan
Sebagaimana tercantum di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) bahwa
Kabupaten Kubu Raya sebagai tujuan parawisata atau rekreasi dan wisata budaya, pada
Kecamatan Sungai Kakap memiliki potensi wisata berupa wisata budaya, wisata kuliner
maupun wisata alam maka pembangunan pusat rekreasi di Kecamatan Sungai Kakap yaitu di
tepi laut Natuna merupakan salah satu langkah dalam rangka mewadahi seluruh potensipotensi alam maupun potensi-potensi wisata yang ada pada wilayah ini.
Rencana pembangunan kawasan wisata pada wilayah ini didasari karena pada wilayah
ini memiliki berbagai macam wisata budaya dan juga wisata kuliner. Untuk mewadahi
beberapa potensi wisata ini maka perencanaan pusat wisata ini akan memaksimalkan ruang
terbuka untuk mewadahi aktifitas masyarakat sekitar maupun pengunjung dari luar. Selain itu
lahan yang di rencana kan untuk pembangunan kawasan wisata ini adalah lahan dari
bangunan dengan fungsi wisata kuliner yaitu restoran yang berada di tepi laut natuna
sehingga akan meredesain restoran tersebut menjadi restoran terapung dan menambahkan
fungsi wisata budaya yaitu Taman Budaya dengan mengotimalkan potensi laut natuna dan
keindahan alam di sekitar lokasi tapak.
2.2. Program Ruang
Rencana yang akan dibangun pada perancangan Taman Budaya dan Redesain
Restoran menjadi Restoran terapung ini terdiri dari banyak massa bangunan atau massa
majemuk. Banyak nya massa di sesuaikan dengan banyak nya kegiatan yang ada dalam
Taman Budaya dan Restoran Terapung ini.

30
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
2.2.1. Identifikasi Aspek Fungsi Bangunan Berdasarkan Obyek Komparasi
1. Taman Budaya
A.

Taman Budaya Dago Tea House Jawa Barat

Gambar 2.2 Taman budaya dago


Sumber : http://kumpulan.info/wisata/tempat-wisata/162-dago-tea-house.html

Taman Budaya berdiri diawali dari munculnya sebuah gagasan, yang kemudian
memiliki peran besar terhadap lahirnya Taman Budaya. Gagasan itu datang dari Ida Bagus
Mantra, Direktur Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikandan Kebudayaan pada waktu
itu. Pada sekitar awal tahun 1970-an, saat beliau berkunjung ke beberapa negara di luar
negeri menjumpai pusat kebudayaan dan kesenian yang begitu maju dan hidup dengan
didukung oleh sarana prasarana yang sangat memadai seperti gedung pertunjukkan, galeri
seni, teater terbuka, ruang workshop, dan lain - lain yang sangat integrative.

Gambar 2.3 Blok plan Taman budaya dago


Sumber : http://kumpulan.info/wisata/tempat-wisata/162-dago-tea-house.html
31
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
Tanah bangunan seluas 4.021,00 m, Tanah parkir seluas 2.567,00 m, Tanah
kebun/taman seluas 12.208,25 m, Tanah jalan 659,50 m
Taman Budaya Jawa Barat memiliki berbagai Macam fasilitas yang mendukung seperti :
a. Bangunan Utama : Arena panggung terbuka (open air theater)
b. Teater taman
c. Galeri Pameran
d. Sanggar seni tari
e. Perpustakaan
f. Cinderamata
g. Boga kuring

B. Taman Budaya Yogyakarta


Taman Budaya Yogyakarta (TBY) adalah sarana wisata yang terletak di Jalan Sri
Wedani No 1, Yogyakarta. TBY memiliki kompleks gedung yang berfungsi sebagai
tempat pameran, pertunjukan, dan berbagai kegiatan seni lainnya. TBY merupakan Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Fungsi dari TBY adalah sebagai pusat budaya termasuk di dalamnya
pengembangan dan pengolahan pusat dokumentasi, etalase, dan informasi seni budaya dan
pariwisata.

Gambar 2.4 Taman budaya yogya


Sumber : http://www.yogyes.com/id/737/
32
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
Taman Budaya Yogyakarta memiliki berbagai Macam fasilitas yang mendukung
seperti memiliki dua bangunan utama yaitu Concert Hall Taman Budaya dan Societet
Militair. Gedung Concert Hall berfungsi sebagai tempat diskusi sastra, penyelenggaraan
pameran, dan pelatihan. Gedung Societet Militair berfungsi sebagai pentas teater, tari, musik,
dan berbagai pertunjukan seni lainnya. Gedung Societet Militair memiliki ruang pertunjukan
dengan kapasitas 500 penonton, panggung pertunjukan, peralatan tata cahaya, dan sarana
publikasi untuk luar ruang. Terdapat pula asilitas pelengkap lain seperti perpustakaan,
mushola, toilet, kafe, dan tempat parkir.
2. Restoran Terapung
A. Restoran Apung Kedisan Bali
Restoran apung Kedisan merupakan sebuah rumah makan terapung diatas air yang
terletak di tepi Danau Batur, Kintamani. Restoran ini ramai dikunjungi wisatawan domestic
dan internasional karena daya tarik yang disajikan bukan hanya terdapat pada kenikmatan dan
kelezatan makanan nya saja, namun juga keindahan dan panorama yang dimiliki nya.
Restoran ini juga dilengkapi dengan karaoke dan kolam pancing dengan pemandangan
menghadap kesawah, keramba, kebun bawang, peternakan bebek dan danau batur.

Gambar 2.5 Kondisi restoran


Sumber : http://www.iftfishing.com/travel/wilayah/bali/restoran-apung-kintamani/
33
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
B. Rustar Floating Restaurant (Uni Emirat Arab)
Restoran apung paling ternama di dunia ternyata bukan hanya terdapat di Vancouver.
Sebab di Uni Emirat Arab ternyata juga terdapat sebuah restoran apung bernama Rustar
Floating Restaurant. Restoran ini merupakan restoran apung kayu paling besar di dunia yang
akan memanjakan Anda dengan sensasi makan mewah di pinggir jalanan Dubai. Restoran
apung ini berbentuk kapal tradisional yang telah mengalami renovasi bertema Arab. Bukan
hanya bertema Arab, restoran ini juga dilengkapi dengan pendingin ruangan dan air terjun
bebatuan di bagian pintu masuknya. Bukan hanya mampu merasakan sensasi makan mewah
yang disajikan oleh Moven Pick Hotel, para pengunjung juga akan dimanjakan dengan
pemandangan kota Dubai yang indah di malam hari. Bukan hanya itu, para pengunjung juga
dapat menikmati hiburan berupa music live dan tarian tanoura. Restoran ini langsung
menyediakan tiga dek kapal sekaligus yang mampu menampung 397 orang.

Gambar 2.6 Kondisi restoran


Sumber : http://segiempat.com/aneh-unik/unik/restoran-apung-ternama-dunia/
2.2.2. Kebutuhan Ruang Berdasarkan Standard
A. Pelaku Kegiatan
1). Pengunjung
TAMAN
BUDAYA

AUDIENCE PERORANGAN
KELUARGA

RESTORAN
TERAPUNG

ROMBONGAN

Diagram 2.1 Pelaku pengunjung


Sumber : Analisis obyek komparasi
34
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
2). Pemain dan Penyelenggara Pertunjukan
AKTOR/ PEMAIN
PEMIMPIN PRODUKSI

TAMAN
BUDAYA

PEKERJA DI BELAKANG LAYAR


PEKERJA PROPERTI PANGGUNG

Diagram 2.2 Pelaku pemain pertunjukan


Sumber : Analisis obyek komparasi
3). Pengelola

TAMAN
BUDAYA
RESTORAN
TERAPUNG

ADMINISTRATIF

SERVICE

Diagram 2.3 Pelaku pengelola


Sumber : Analisis obyek komparasi

B. Kebutuhan Ruang
Tabel 2.1 Analisis Kebutuhan Ruang

35
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK

36
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK

Sumber : Analisis Obyek komparasi

2.2.3. Besaran Ruang


Tabel 2.2 Analisis Besaran Ruang

37
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK

38
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK

Sumber : Analisis Obyek komparasi

39
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
2.2.4. Pola Aktifitas di Dalam Ruang
A. Pola Aktivitas Pengunjung
a. Pengunjung Taman Budaya

Diagram 2.4 Pola aktivitas pengunjung


Sumber : Analisis obyek komparasi

a. Pola Aktivitas Penyelenggara Pertunjukan

Diagram 2.5 Pola aktivitas penyelenggara pertunjukan


Sumber : Analisis obyek komparasi
40
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
b. Pola Aktivitas Pekerja Properti Panggung

Diagram 2.6 Pola aktivitas pekerja


Sumber : Analisis obyek komparasi

c. Pola Aktivitas Pengelola

Diagram 2.7 Pola aktivitas pengelola


Sumber : Analisis obyek komparasi

41
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
2.2.5. Organisasi Ruang
A. Makro

RESTORAN
TERAPUNG
TEMPAT
PEMANCINGAN

DERMAGA

PROMENADE

BAZAR/
PASAR

RESTORAN

PROMENADE

PLAZA
PARKIR

AMPHITEATER
PERPUSTAKAAN

SANGGAR

SERVICE

AUDITORIUM

PARKIR
PENGELOLA
KETERANGAN
PUBLIK

ENTRANCE

PRIVAT
SERVICE

Diagram 2.8 Makro


Sumber : Analisis Obyek Komparasi
42
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
B. Mikro
1). Bangunan Utama
RUANG
BACA
RUANG
BUKU

RUANG
PAMER

KASIR
ENTRANCE
PERPUSTAKAAN

TIKET
BOX

SENI
KERAJINAN

SENI
MUSIK

LOUNGE

FOYER

ENTRANCE
SANGGAR

SENI
TARI

TOILET
TOILET

R. STAFF

R. KARYAWAN

RUANG
TUNGGU

DIREKSI

RUANG
DIREKSI
RAPAT

DIREKSI
PANTRY

ENTRANCE
PENGELOLA

ENTRANCE HALL

RUANG
BACA
RUANG
BUKU

RUANG
PAMER

KASIR

SENI
KERAJINAN

ENTRANCE
PERPUSTAKAAN

SENI
MUSIK

SENI
TARI

TIKET
BOX

LOUNGE

FOYER

ENTRANCE
SANGGAR

TOILET

ENTRANCE
PENGELOLA

TOILET

R. STAFF

R. KARYAWAN

RUANG
TUNGGU

DIREKSI

RUANG
RAPAT

PANTRY

ENTRANCE HALL

Diagram 2.9 Mikro


Sumber : Analisis Obyek Komparasi

2). Auditorium
RUANG
ISTIRAHAT

RUANG
GANTI
BACKSTAGE
RUANG
KONTROL

BACKSTAGE
GUDANG
ALAT

RUANG
KONTROL

STAGE

TOILET

RUANG
AUDIENCE

RUANG
ISTIRAHAT

RUANG
GANTI

GUDANG
ALAT
STAGE

TOILET

TOILET

RUANG
AUDIENCE

TOILET

ENTRANCE

ENTRANCE

Diagram 2.10 Auditorium mikro


Sumber : Analisis Obyek Komparasi
43
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
3) Amphiteater

AREA
AUDIENCE

AREA
AUDIENCE

AREA
AUDIENCE

AREA
AUDIENCE

AREA
PERTUNJUKAN

AREA
AUDIENCE

AREA
PERTUNJUKAN

AREA
AUDIENCE

AREA
AUDIENCE

AREA
AUDIENCE

Diagram 2.11 Amphiteater mikro


Sumber : Analisis Obyek Komparasi

4) Restoran Terapung
PERAHU RESTORAN
TERAPUNG

R. MAKAN
TIPE 2

RUANG
CUCI

RUANG
KOKI

R. MAKAN
TIPE 2

R. MAKAN R. MAKAN
TIPE 2
TIPE 2

TEMPAT
MEMANCING

RUANG
MAKAN
TIPE 1

DAPUR

GUDANG
MAKANAN

R. MAKAN
TIPE 2

KASIR
&
BAR
TOILET
ENTRANCE

44
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
PERAHU RESTORAN
TERAPUNG

R. MAKAN
TIPE 2

RUANG
CUCI

RUANG
KOKI

R. MAKAN
TIPE 2

R. MAKAN
TIPE 2

R. MAKAN R. MAKAN
TIPE 2
TIPE 2

TEMPAT
MEMANCING

RUANG
MAKAN
TIPE 1

DAPUR
KASIR
&
BAR

GUDANG
MAKANAN

TOILET
ENTRANCE

Diagram 2.12 Restoran terapung mikro


Sumber : Analisis Obyek Komparasi

5). Service
LOADING
DOCK

LOADING
DOCK

R. TRAFO

GUDANG

R. TRAFO

GUDANG

R. PANEL

R. GENSET

R. PANEL

R. GENSET

R. SERVICE

R. POMPA

R. SERVICE

R. POMPA

ENTRANCE

PARKIR

ENTRANCE

PARKIR

Diagram 2.13 Service mikro


Sumber : Analisis Obyek Komparasi

45
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
2.3. Aspek Tapak Dan Lingkungan
2.3.1. Aspek Tapak Berdasarkan Peraturan Kota/Kota
2.3.2. Aspek Lingkungan
2.3.3. Aspek Manajemen
Pada umumnya organisasi Taman Budaya dan Restoran Terapung terbagi menjadi dua
bagian.Yaitu bagian tertinggi adalah kelompok eksekutif (pimpinan) yang terdiri dari general
manager, eksekutif secretary, eksekutif asistent manager dan kepala kepala departemen
yang semuanya bertugas mengatur roda operasi Taman Budaya dan Restoran Terapung.
Jumlah dan jenis departemen pada setiap Taman budaya atau pun Restoran terapung dapat
berbeda antara satu dengan lainnya yang disebabkan oleh perbedaan fungsi maupun sistem
manajemen taman budaya dan restoran terapung tersebut.
2.3.4. Aspek Tekno Ekonomi/Investasi
Pengadaan modal dengan segala persyaratan dan perhitungan investasi yang
menguntungkan perlu ditelaah secara mendalam pada usaha ini. Modal yang dikeluarkan dalam
pengadaan Taman Budaya dan Restoran terapung meliputi biaya-biaya sebagai berikut:
b. Harga tanah keseluruhan (termasuk area parkir) dihitung harga/m
c. Harga konstruksi, meliputi harga keseluruhan bangunan
d. Biaya praoperasi, yaitu biaya sebelum operasi berjalan meliputi:
- Legal Fee and Documentation, yaitu biaya-biaya pengurusan izin-izin pembangunan
- Commitment Fee
- Office Overhead, yaitu biaya-biaya administrasi perkantoran (pengelolaan)
- Loan interest during construction (harga satuan/m)
e. Working Capital, meliputi biaya operasi perusahaan
f. Contingency, meliputi biaya-biaya tak terduga
46
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
Tabel 2.3 Perhitungan Biaya Langsung

Sumber : Hasil analisis


Tabel 2.4 Perhitungan Biaya Tak Langsung

Sumber : Hasil analisis


Tabel 2.5 Perhitungan biaya total investasi

Sumber : Hasil analisis


Tabel 2.6 Perhitungan Investasi

Sumber : Hasil analisis

TOTAL PENDAPATAN BANGUNAN

Pendapatan dalam fasilitas Taman budaya dan restoran terapung dalam


Satu minggu = Hari libur dalam satu minggu 2 x = Rp .80.500.000,00 x 2 =
Rp.161.000.000,00/perminggu
Hari kerja = Pendapatan perhari libur x 30% = Rp .80.500.000,00 x 30% =
Rp.24.150.000 x 5 = Rp.120.750.000,00 / perminggu
47

PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN


REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
Pendapatan total Dalam satu minggu dari hari kerja dan liburan =
Rp.161.000.000,00 + Rp.120.750.000,00 = Rp.281.750.000,00.
Pendapatan

total

dalam satu

bulan

Rp.281.750.000,00

Rp.1.127.000.000,00 / bulan
Pendapatan total dalam satu tahun adalah = Rp.1.127.000.000,00 x 12 =
Rp.13.524.000.000,00 / pertahun

Pengeluaran gaji karyawan


Sedangkan untuk pengeluaran gaji karyawan dalam satu tahun adalah 50 orang
staff dan karyawan yang bekerja dalam Taman budaya dan restoran terapung ini,
menerima upah kerja perbulan dengan akumulasi ( UMR ) menurut depnaker
pusat pada kota pontianak adalah 1.500.000 / bulan Biaya total yang di keluarkan
untuk gaji para pekerja adalah 1.500.000 x 50 = Rp.75.000.000,00 Dan biaya total
dari satu tahun adalah = Rp.75.000.000,00 x 12 = Rp.900.000.000,00
Grand total pendapatan dari Taman budaya dan restoran terapung tersebut
dalam

satu

tahun

total

pendapatan

gaji

karyawan

Rp.13.524.000.000,00 Rp.900.000.000,00 = Rp. 12.624.000.000,00


Untuk pengembalian modal biaya investasi dibagi ( : ) grand total
pendapatan pertahun = Rp121.481.882.380,00 : Rp 12.624.000.000,00 =
10 Tahun akan balik modal.

48
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
BAB III
PRODUK YANG DI HARAPKAN
1. Rencana tapak/site plan (skala 1:400 atau menyesuaikan)
2. Rencana layout/layout plan (skala 1:400 atau menyesuaikan)
3. Tampak tapak (skala 1:500 atau menyesuaikan; 2 buah)
4. Tampak potongan tapak (skala 1 : 400; 2 buah)
5. Denah unit bangunan utama (skala 1:100; menyesuaikan)
6. Tampak unit bangunan utama (skala 1:100; 4 buah)
7. Potongan unit bangunan utama (skala 1:100; 2 buah)
8. Detil arsitektural interior (skala 1:10 atau 1:20; 2 buah)
9. Detil arsitektural eksterior (skala 1:10 atau 1:20; 2 buah)
10. Perspektif interior ruang utama (menyesuaikan)
11. Rencana Sistem Utilitas ( Air Bersih, Air Kotor, Jaringan Listrik, Sistem
Drainase Tapak )

49
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
BAB IV
METODOLOGI
4.1. Kerangka Pemikiran
LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN
F
E
E
D

B
A

Tapak memiliki potensi wisata


budaya yaitu budaya robokrobok yang di adakan tiap tahun
di bulan safar
Lokasi tapak yang berada di
tepian laut natuna sehingga
sangat berpotensi sebagai wisata
kuliner laut dan rekreasi.
Kekayaan akan budaya di
Kalimantan barat sehingga harus
menyediakan
wadah
untuk
melestarikan budaya tersebut

Tidak memiliki wadah/tempat


untuk
mengadakan
kegiatan
budaya robok-robok sehingga
lokasi yang digunakan untuk acara
tahunan ini adalah pasar
Restoran yang ada kurang dapat
menarik pangunjung untuk datang
sehingga di perlukan ide desain
baru sehingga restoran ini dapat
menjadi magnet pada kawasan ini.

TUJUAN DAN SASARAN


Merancang Taman Budaya yang dapat

mewadahi kegiatan budaya melayu tahunan

yaitu Robok-robok
Meredesain Restoran di bibir pantai natuna

PRODUK

tersebut menjadi restoran terapung dan ada


fasilitas rekreasi berupa sampan restoran

RANCANGAN

dan tempat pemancingan


Melakukan studi banding dan studi literatur
untuk di terapkan di rancangan.

KONSEP DASAR

DATA
STANDARD
STUDI BANDING

Konsep Perancangan Tapak


Konsep Penetapan Organisasi
Massa
ANALISA
Konsep
Rancangan
Bentuk
Analisa Tapak
Kawasan
Analisa Organisasi Massa
Konsep
Rancangan
Sirkulasi
Analisa Bentuk Kawasan
Kawasan
Analisa Sirkulasi Kawasan
Konsep
Rancangan
Lansekap
Analisa Lansekap Kawasan
Kawasan
Analisa Sistem Utilitas Kawasan
Konsep Rancangan Sistem Utilitas
Analisa Rancangan Bangunan
Kawasan
Konsep Rancangan Bangunan
Konsep Rancangan Sketsa Ide
Rancangan Tapak
Diagram 2.14 Kerangka pemikiran

Sumber : Analisis Obyek Komparasi


50
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
4.2. Strategi dan Deskripsi Kegiatan
Adapun metodelogi yang dipergunakan dalam pengumpulan data yaitu meliputi:
a.

Metodelogi Observasi
Pengamatan secara langsung pada pusat wisata budaya dan kuliner yang ada
di Kecamatan Sungai Raya. Pengamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

b.

Sarana dan prasarana pendukung yang ada pada kawasan.

Potensi dan kendala pada kawasan tepian laut.

Kondisi kawasan tepian laut di tinjau pada peruangan dan pemanfaatan.

Metodelogi Studi Literatur


Melakukan studi literatur yang mendukung Perancangan Taman Budaya dan
Redesain Restoran Terapung pada tepian laut natuna sebagai landasan teori dalam
menganalisa dan pendekatan konsep dengan cara mencari data-data dari buku,
artikel, internet dan lain-lain.

c.

Metodelogi Studi Banding


Di lakukan dengan cara melakukan analisa tentang Taman Budaya dan
Restoran Terapung di Indonesia serta Negara lain sebagai gambaran atau acuan
dalam perancangan, agar perancangan Taman Budaya dan Redesain Restoran
Terapung ini menjadi lebih baik dari rancangan sebelumnya.

d.

Metodelogi Wawancara
Melakukan proses tanya jawab dengan pihak pihak yang berhubungan
dengan proyek yang direncanakan untuk melengkapi laporan perencanaan dan
perancangan.

51
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
SURAT PENAWARAN
A. PENGANTAR
Dengan hormat.
Bersama ini kami mengajukan penawaran berdasarkan penjelasan singkat mengenai
deskripsi. Pekerjaan Pra Perencanaan dan Layanan Utama Jasa Arsitek untuk Bangunan
Perancangan Taman Budaya dan Redesain Restoran Terapung Pada Tepi Laut Natuna
untuk menambah fasilitas yang ada daerah Kecamatan Sungai Kakap.
B. PEDOMAN DASAR HARGA BANGUNAN
Secara umum, melihat peraturan daerah terkait perihal KDB, KLB dan TLB bangunan.
Diperkirakan dari luas keseluruhan tapak 49.862,19 m2. . Mengacu pada harga satuan/m
untuk bangunan bertingkat dengan klasifikasi bangunan tidak sederhana sebesar Rp
2.500.000. Maka di dapat estimasi nilai proyek pelaksanaan konstruksi total sebesar Rp
Rp.111.367.443.100,C. PENAWARAN LAYANAN UTAMA JASA ARSITEK
Untuk perhitungan Imbalan Jasa Arsitek, maka penawaran ini menyesuaikan dengan
ketentuan yang tertulis pada Pedoman Hubungan Kerja Antara Arsitek dengan Pengguna
Jasa tahun 2007 yang diterbitkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia, yang terdapat pada
TABEL PERHITUNGAN IMBALAN JASA Lampiran 2.A. Berdasarkan tabel tersebut,
maka Bangunan Taman budaya dan restoran terapung ini, dapat dikategorikan sebagai
Bangunan Kategori Sosial dengan kategori 3 dengan nilai asumsi biaya bangunan kurang
dari Rp 180.000.000.000,00 (seratus delapan puluh puluh milyar rupiah). Tetapi
dikarenakan prosentase standar tersebut dinilai terlalu besar, maka kami menawarkan
asumsi nilai bangunan kurang dari Rp 180.000.000.000,00 (seratus delapan puluh milyar
rupiah). Sehingga ditetapkan Imbalan Jasa bagi Arsitek adalah 2,20% (dua koma dua
puluh prosen) dari Total Perhitungan Kasar Biaya Bangunan, atau setara dengan kurang
52
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
lebih Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).. Akan tetapi, pengguna jasa
dapat memilih jenis produk Layanan Utama sesuai dengan yang dibutuhkan mengingat
adanya kemungkinan beberapa hasil karya yang tidak diperlukan oleh Pengguna Jasa.
Adapun jenis produk Layanan Utama Jasa Arsitek masih tetap disesuaikan dengan Pedoman
Hubungan Kerja Antara Arsitek dengan Pengguna Jasa tahun 2007 yang diterbitkan oleh
Ikatan Arsitek Indonesia, yang terdiri dari beberapa tahap pekerjaan.

2.2.1.1.

TAHAP KONSEP RANCANGAN, PRARANCANGAN (SCHEMATIC

DESIGN) DAN PENGEMBANGAN RANCANGAN


Produk pertama berupa Laporan Perancangan Masterplan Pengembangan Fisik
dengan optimasi lahan, yang berisi tentang Program Rancangan, Konsep Rancangan,
Rencana Pentahapan, Estimasi Biaya Kasar per tahap, Dokumen Pra-rancangan
(Rencana Situasi, Rencana Tapak, Denah, Tampak Bangunan, Potongan Skematik
Bangunan), Laporan Prarancangan (Gagasan Rancangan, Pemilihan Sistem Struktur
Bangunan, Pemilihan Sistem Instalasi Teknik), dan Sketsa Gagasan. Produk kedua
berupa Gambar Pengembangan (Rancangan Tapak, Denah, Tampak Bangunan,
Potongan Bangunan), Garis Besar Spesifikasi Teknis/Outline Specifications,
Prarencana Anggaran Biaya (perhitungan elemen arsitektur, struktur, mekanikal,
elektrikal, tata ruang luar/lansekap), yang dapat dijadikan acuan untuk tahap
selanjutnya. Adapun bobot prosentase Imbalan Jasa Arsitek2 pada tahap ini adalah
45% (empat puluh lima prosen) dari Total Imbalan Jasa Arsitek, atau setara dengan
kurang lebih Rp 67.500.000,00 (enam puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah).
2.2.1.2.

TAHAP PEMBUATAN GAMBAR KERJA

Produknya berupa Gambar Rancangan Akhir (Rancangan Tapak, Denah, Tampak


Bangunan, Potongan Bangunan, Detil-detil Utama dan/atau Tipikal), Garis Besar
Spesifikasi Teknis/Outline Specifications, Prarencana Anggaran Biaya (uraian
53
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
perhitungan biaya yang meliputi elemen arsitektur, struktur, mekanikal, elektrikal,
tata ruang luar/lansekap), yang dapat dijadikan acuan untuk tahap selanjutnya.
Adapun bobot prosentase Imbalan Jasa Arsitek pada tahap ini adalah 25% (dua puluh
lima prosen) dari Total Imbalan Jasa Arsitek, atau setara dengan kurang lebih Rp
37.500.000,00 (tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah).
D.

PENAWARAN LAYANAN PENUNJANG JASA ARSITEK


Apabila dibutuhkan oleh pengguna jasa, arsitek dapat melakukan tugas tambahan yang
merupakan tugas untuk melengkapi tugas utamanya dan tidak termasuk layanan utama
jasa arsitek.

54
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
E. JADWAL PENGERJAAN

F.

MEKANISME KONTRAK KERJA DAN TATA CARA PEMBAYARAN


Untuk masing-masing pekerjaan Layanan Jasa Utama Arsitek dan Pekerjaan Tambahan,
kami men awarkan untuk membuat kontrak kerja untuk masing-masing pekerjaan. Tata
cara pembayaran disesuaikan dengan Pedoman Hubungan Kerja antara Arsitek dengan
Pengguna Jasa, IAI, 2007, Bab 6 Pasal 51 Ayat 1 masing-masing kontrak kerja adalah
sama, dan tidak terpengaruh dengan besar kecilnya nilai pekerjaan. Tata cara
pembayaran dibagi menjadi 3 termin pembayaran. Termin I (pertama) sebesar 25% (dua
puluh lima persen), dibayarkan oleh Pengguna Jasa kepada Konsultan Perencana, pada
55
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
saat penandatanganan Surat Perjanjian Kontrak Kerja dilakukan. Termin II (kedua),
sebesar 50% (lima puluh persen), dibayarkan oleh Pengguna Jasa kepada Konsultan
Perencana, pada saat Pengguna Jasa dan Konsultan Perencana bersepakat pada saat
revisi pekerjaan terakhir, sehingga bisa pekerjaan dapat dilanjutkan ke tahap
penyelesaian. Termin III (ketiga), sebesar 25% (dua puluh lima persen), dibayarkan oleh
Pengguna Jasa kepada Konsultan Perencana, pada saat Konsultan Perencana
menyerahkan produk akhir yang menunjukkan bahwa pekerjaan telah mencapai 100%
(seratus persen) kepada Pengguna Jasa, atau dengan kata lain kedua belah pihak sepakat
bahwa pekerjaan telah selesai dilaksanakan.

56
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
DAFTAR PUSTAKA

http://khantydwi.blogspot.com/2013/05/kesenian-dan-kebudayaan-kalimantan-barat.html
Soekresno. Management Food and Beverage, service hotel. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Umum, 2000, hlm. 17.
Neufert, Ernst. 2002, Data Arsitek Jilid 2; alih bahasa, Sunarto Tjahjadi; Ferryanto Chaidir.
Jakarta : Erlangga.

57
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
Surat Perjanjian Kontrak Kerja

Yang bertanda tangan di bawah ini :


1. Nama : Rendy Utama
Tempat / Tgl lahir : 02 Februari1992
Pekerjaan : Arsitek
Nomor KTP :
Alamat : Jalan. Kaca Piring Kav. 02 DAU
Email / YM : rendyutama02@gmail.com
No HP : 082251328167
yang selanjutnya dalam surat ini disebut PIHAK PENGGUNA JASA
2. Nama : Dr. LISA DWI WULANDARI, ST., MT
Tempat / Tgl lahir : Malang
Pekerjaan : Pengusaha
Nomor KTP :
Alamat : Email / YM :
No HP :

yang selanjutnya dalam surat ini disebut PIHAK ARSITEK. Dengan ini menyatakan atas
dasar sukarela, itikad baik dan sejujur-jujurnya bahwa PIHAK PENGGUNA JASA akan
benar-benar mengadakan Hubungan Kerja dengan PIHAK ARSITEK. Adapun batasanbatasan Perjanjian Hubungan Kerja adalah sebagai berikut :

58
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
URAIAN PEKERJAAN
Sebagaimana yang telah disepakati sesuai dengan tenggat waktu maka pekerjaan yang harus
diselesaikan Arsitek, yaitu:
1.Menggambar Konsep Rancangan
2.Menggambar Pengembangan Rancangan
3.Menggambar Gambar Kerja

HAK DAN KEWAJIBAN ARSITEK DAN PENGGUNA JASA


Sesuai dengan buku Pedoman Hubungan Kerja antara Arsitek dengan Pengguna Jasa, IAI,
2007. Telah diatur mengenai Kewajiban dan Hak Arsitek dan Kewajiban dan Hak Pengguna
Jasa berturut-turut pada pasal 28 dan 29, yaitu: Kewajiban dan Hak Arsitek: (1) Kewajiban
dan Tanggung Jawab Arsitek Dalam melakukan tugas profesi, maka arsitek mempunyai
kewajiban antara lain sebagai berikut:
a. Memberikan keahlian dan kemampuannya sesuai dengan standar kinerja keahlian arsitek
bersertifikat.
b. Tunduk pada Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek IAI.
c. Memahami serta menjunjung tinggi hak atas kekayaan intelektual seperti diuraikan dalam
Pasal 31 buku pedoman ini dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku khususnya UU No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta
d. Memenuhi syarat-syarat Kerangka Acuan Kerja (KAK) perancangan yang ditentukan oleh
pengguna jasa pada setiap tahap pekerjaan. Apabila ada syarat-syarat yang tidak dapat
dipenuhi secara teknis maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka arsitek
wajib memberitahu dan menjelaskan kepada pengguna jasa sebelum atau pada waktu
pelaksanaan pekerjaan, supaya dilakukan perubahan atau penyesuaian.
e. Mengindahkan, menguasai, dan menerapkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
bagi terlaksanannya penyelenggaraan konstruksi.

f. Melakukan tugas koordinasi pekerjaan perancangan dengan ahli atau sekelompok ahli atau
konsultan lainnya, baik yang ditunjuk langsung oleh pengguna jasa ataupun oleh arsitek, agar
proses perancangan dapat memenuhi sasaran mutu, waktu, dan biaya. Ketidaksempurnaan

59
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
maupun kesalahan pekerjaan dalam bidang perancangan menjadi tanggung jawab masingmasing ahli atau konsultan bidang yang bersangkutan.
g. Dalam hal Arsitek mendapat penugasan penuh untuk seluruh tahapan, wajib melakukan
pengawasan berkala atau pemeriksaan konstruksi, agar konstruksi dilaksanakan sesuai
dengan gambar-gambar rancangan, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), serta ketentuanketentuan lain yang berlaku.
(2) Hak dan Wewenang Arsitek Dalam melakukan tugas profesionalnya, maka arsitek berhak
dan berwenang:
a. Mendapatkan imbalan jasa atas layanan jasa profesional yang telah dikerjakan sesuai
ketentuan yang berlaku
b. Mendapatkan imbalan jasa tambahan apabila pengguna jasa melakukan penambahan
penugasan atau melakukan permintaan perubahan rancangan atas rancangan yang telah
disetujui sebelumnya.
c. Menolak segala bentuk penilaian estetika atas hasil karyanya oleh Pengawas Terpadu
ataupun oleh Pengguna Jasa.
d. Mengembalikan penugasan yang telah diberikan kepadanya karena alasan-alasan:
1. Pertimbangan dalam dirinya
2. Akibat hal yang di luar kekuasaan kedua belah pihak (force majeure)
3. Akibat kelalaian pengguna jasa

Penyelesaian akibat-akibat yang timbul dari pengembalian tugas tersebut diatur dalam Bab 6
tentang Ketentuan Imbalan Jasa.
e. Mengajukan perubahan rancangan dan mengambil tindakan-tindakan yang dianggap perlu
untuk memenuhi persyaratan konstruksi dan segera menginformasikan kepada pengguna jasa
atas perubahan tersebut, termasuk perubahan waktu dan biaya yang diakibatkan atas
perubahan tersebut yang akan menjadi beban pihak pengguna jasa.
f. Dalam pengawasan berkala arsitektur, maka arsitek mempunyai hak dan wewenang untuk:
1. Memerintahkan Pelaksana Konstruksi secara tertulis melalui Pengawas Terpadu untuk
melakukan pekerjaan tersebut dengan persetujuan terlebih dahulu dari pengguna jasa, dengan
syarat jumlah biaya pekerjaan tambahan tersebut tidak melebihi biaya yang telah
60
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
dialokasikan untuk pekerjaan tersebut, dan atau tidak melebihi biaya yang dialokasikan untuk
pekerjaan tidak terduga, dan atau tidak melebihi 10 % dari biaya konstruksi.
2. Menilai pembayaran angsuran tahap pekerjaan konstruksi yang telah diselesaikan dan
menjadi hak pelaksana konstruksi, sesuai dengan penilaian besarnya bobot prestasi pekerjaan
yang telah dilaksanakan sampai dengan waktu tertentu, yang kemudian direkomendasikan
kepada pengguna jasa untuk melaksanakan pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan
konstruksi.
Kewajiban dan Hak Pengguna Jasa: (3) Kewajiban Pengguna Jasa
Atas penugasan pekerjaan perancangan arsitektur yang diberikan kepada arsitek,
maka pengguna jasa mempunyai tanggung jawab dan kewajiban meliputi:
a. Memberikan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang merupakan pedoman dan dasar
pelaksanaan perancangan arsitektur, serta menjadi bagian yang tidak terpisahkan dan
dilampirkan pada Surat Perjanjian Kerja Arsitek dan Pengguna Jasa.
Kerangka acuan kerja mencakup keterangan dan uraian yang jelas mengenai maksud dan
tujuan penugasan yang meliputi program dan persyaratan termasuk jenis dan luas bangunan,
batasan dana yang tersedia serta waktu pelaksanaan konstruksi yang disyaratkan pengguna
jasa.
b. Memberikan informasi, uraian, dan diskripsi mengenai proyek yang dimaksud meliputi
antara lain:
1. Persyaratan pekerjaan, data kondisi lahan dan tanah serta lingkungan.
2. Pengadaan data primer/hasil survei yang diperlukan oleh proyek, antara lain penyelidikan
tanah, pemetaan tanah, dan lain-lain, yang dilaksanakan oleh ahli yang direkomendasikan
oleh arsitek atau ditunjuk berdasarkan syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan yang disiapkan
oleh arsitek.
3. Seluruh biaya untuk mendapatkan data/informasi dan dokumen tersebut menjadi tanggung
jawab pengguna jasa.
c. Memberikan keputusan dan persetujuan yang diperlukan oleh arsitek guna melanjutkan
tugasnya dalam waktu yang telah disepakati atau selambat-lambatnya tidak melebihi waktu 1
(satu) bulan untuk tiap-tiap tahap penugasan.
d. Memahami seluruh dokumen yang diserahkan dan atau pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan kepadanya atau kuasanya oleh arsitek dalam kaitannya dengan pekerjaan serta
memberikan keputusan segera untuk tidak menghambat pekerjaan arsitek.
61
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
e. Tidak mengeluarkan instruksi apa pun secara langsung kepada pelaksana ponstruksi dan
atau subpelaksana konstruksi selama pelaksanaan konstruksi melainkan hanya melalui
arsitek.
f. Membayar biaya perizinan yang diperlukan serta pungutan-pungutan lain dalam
pelaksanaan konstruksi.

g. Memberikan imbalan jasa kepada arsitek atas penugasan kepadanya, meliputi imbalan jasa
perancangan dan biaya-biaya lain, termasuk Biaya Langsung Nonpersonel (Reimbursable)
yang dikeluarkan berkenaan dengan proyek sesuai ketentuan imbalan jasa dan biaya
penggantian.
h. Menjamin keamanan tempat kerja, menutup asuransi pertanggungan atas kegagalan
bangunan dan pertanggungan atas keselamatan umum, baik atas beban sendiri maupun
bersama-sama dengan pelaksana konstruksi.
i. Menunjuk seorang kuasa yang bertindak atas namanya selama pengguna jasa tidak berada
di tempat. Apabila pengguna jasa atau kuasanya tidak berada di tempat, arsitek dapat
bertindak atau mengambil keputusan atas nama pengguna jasa secara bijaksana.
(4) Hak Pengguna Jasa
a. Pengguna Jasa berhak mendapatkan 3 (tiga) salinan (hard copy) dokumen perancangan
secara cuma-cuma, selanjutnya sampai dengan 5 (lima) tahun setelah selesainya penugasan,
pengguna jasa berhak mendapatkan tambahan dengan biaya penggantian.
b. Pengguna Jasa berhak meminta arsitek untuk merubah Prarancangan yang telah
disetujuinya, sebanyak-banyaknya 2 (dua) kali dengan imbalan jasa tambahan sesuai
ketentuan imbalan jasa.
c. Pengguna Jasa berhak menuntut ganti rugi kepada arsitek bilamana terjadi kelambatan
penyelesaian tugasnya yang semata-mata disebabkan oleh kelalaian atau kelambatan arsitek.

2.10. TATA CARA PEMBAYARAN


Cara pembayaran Imbalan Jasa adalah sesuai dengan yang tertulis pada Aturan Main
Hubungan Kerja antara Pengguna Jasa dan Arsitek, yaitu:
a. Imbalan Jasa dilakukan selambat-lambatnya 7 hari setelah perjanjian tertulis dikirim
kepada Pemberi Tugas atau tahap pekerjaan sebelumnya telah disetujui oleh Pemberi Tugas.
62
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
b. Jika melewati batas 7 hari tidak dilakukan pembayaran maka hubungan kerja pada tahap
bersangkutan dianggap ditunda sampai Pemberi Tugas melakukan pembayaran.
c. Jika melewati batas 28 hari tidak dilakukan pembayaran maka hubungan kerja pada tahap
bersangkutan dianggap batal.
d. Cara Pembayaran adalah melalui transfer Rekening Bank :
BANK BCA Nomor Rekening: 0560731248 Kantor Cabang: KCP Malang Atas Nama: Rizki
Kunang Ardian Nidyaputra
2.11. FORCE MAJEUR
Perjanjian kerja ini batal dengan sendirinya jika karena keadaan atau situasi yang memaksa,
seperti: bencana alam, pemberontakan, perang, huru-hara, kerusuhan, Peraturan Pemerintah
atau apapun yang mengakibatkan perjanjian kerja ini tidak mungkin lagi untuk diwujudkan.
2.12. PENYELESAIAN PERMASALAHAN DALAM HUKUM
1) Penyelesaian perselisihan dapat melalui:
a. Di luar pengadilan, yaitu dengan cara musyawarah, mediasi, dan konsiliasi;
b. Pengadilan.
2) Penyelesaian perselisihan lebih lanjut diatur dalam syarat-syarat khusus kontrak.
3) Pengeluaran biaya untuk penyelesaian perselisihan ditanggung kedua belah pihak sesuai
keputusan akhir.

63
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

KAK
PENUTUP
Demikianlah perjanjian ini dibuat, disetujui, dan ditandatangani dalam rangkap dua, asli dan
tembusan bermaterei cukup dan berkekuatan hukum yang sama. Satu dipegang oleh PIHAK
PERTAMA dan lainnya untuk PIHAK KEDUA.

Di buat di : Malang
Tanggal : 02 oktober 2014

Pengguna Jasa

(Dr. LISA DWI WULANDARI, ST., MT)

Ketua Tim Perencana

( RENDY UTAMA )

64
PERANCANGAN TAMAN BUDAYA DAN
REDESAIN RESTORAN TERAPUNG PADA TEPI LAUT NATUNA

Anda mungkin juga menyukai