OLEH :
Agus Anang Fatoni
NIM: 108103000050
ii
ii
iii
Laporan Penelitian
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Kedokteran (S.Ked)
Oleh :
Agus Anang Fatoni
NIM: 108103000050
Pembimbing I
Pembimbing II
iii
iv
DEWAN PENGUJI
Penguji I
Penguji III
PIMPINAN FAKULTAS
Dekan FKIK UIN
iv
KATA PENGANTAR
Prof. DR. (hc). dr. M.K. Tadjudin, SpAnd, Drs. Achmad Ghalib, MA, dan
Dra. Farida Hamid, M.Pd selaku Dekan dan Pembantu Dekan FKIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang senantiasa memberikan semangat agar
terus berjuang untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
2)
DR. dr. Syarief Hasan Lutfie, SpRM sebagai Kaprodi PSPD dan untuk
semua dosen, yang telah begitu banyak membimbing dan memberikan
kesempatan untuk menimba ilmu selama saya menjalani masa pendidikan
di PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, rasa hormat saya atas
segala yang telah mereka berikan.
3)
Prof. DR. dr. Sardjana, SpOG (K), SH dan drg. Laifa Annisa Hendarmin,
Ph,D selaku pembimbing yang telah banyak menyediakan waktu, tenaga
dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan saya dalam penyusunan
riset ini.
4)
dr. Taufik Zen, SpOG (K) selaku penguji yang telah menyediakan waktu,
memberikan bimbingan dan masukan dalam perbaikan riset ini.
5)
vi
6)
7)
8)
Orang tua saya yang amat saya cintai, yang memberikan semangat serta
mengiringi langkah saya menuju kesuksesan dengan doa. Terima kasih
atas segala kebaikan dan pelajaran kehidupanyang telah diberikan.
9)
Seluruh keluarga besar, terima kasih atas dukungan materil dan moril yang
tidak ternilai harganya, semoga saya bisa membanggakan kalian.
10)
vi
vii
ABSTRAK
Agus Anang Fatoni. Program Studi Pendidikan Dokter. Hubungan Usia Ibu,
Paritas, dan Berat Bayi Lahir Terhadap Kala II Lama di Rumah Sakit Adji
Darmo Lebak
Kala II lama merupakan salah satu penyebab mortalitas dan morbiditas ibu dan
bayi.
Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan usia ibu, paritas, dan berat lahir
terhadap persalinan dengan kala II lama.
Desain penelitian adalah potong lintang dengan sampel 384 ibu yang melahirkan
di rumah sakit Adji Darmo Lebak pada bulan Juli sampai dengan bulan Desember
2010.
Hasil penelitian menunjukkan Tidak terdapat hubungan antara usia ibu dengan
kala II lama (p=0.442). Ada hubungan antara paritas dengan kala II lama
(p=0.015). Nullipara memiliki faktor resiko 1.768 kali lebih besar dari pada
multipara terhadap kala II lama. Ada hubungan antara berat lahir dengan kala II
lama (p=0.000). Ibu yang mengalami kala II lama memiliki berat lahir rata-rata
lebih besar (3132 g) dari pada ibu yang tidak mengalami kala II lama (2830 g).
Dari hasil di atas, maka seseorang dengan faktor resiko sebaiknya mempersiapkan
diri. Dan jika terjadi kala II lama, hendaknya dokter dan pasien memutuskan
tindakan yang tepat untuk meminimalkan mortalitas dan morbiditas
Kata kunci :kala II lama, usia ibu, paritas, nullipara, berat lahir, persalinan
ABSTRACT
Agus Anang Fatoni. Medical Education Study Program. Association Maternal
age, Parity, and Birth Weight with Prolonged Second Stage of Labor at Adji
Darmo Hospital Lebak
Prolonged second stage of labor is one cause of maternal and perinatal mortality
and morbidity.
The objective of research was to determine the association of maternal age,
parity, and birth weight with prolonged second stage of labor.
The design is a cross-sectional study with a sample of 384 mothers who gave birth
in Adji Darmo hospital Lebak in July until December 2010.
The results showed anassociation between maternal age with prolonged second
stage of labor (p=0.442). There is association between the parity with prolonged
second stage of labor (p=0.015). Nullipara have risk factor 1.768 more than
multiparous. There is association between birth weight with prolonged second
stage of labor (p=0.000). Mothers with prolonged second stage of labor has an
average birth weight is greater (3132 g) than in mothers without prolonged
second stage of labor (2830 g).
From the above results, then someone with risk factors should be prepared. And if
there is prolonged second stage of labor, should doctors and patients decide the
appropriate action to minimize mortality and morbidity.
Key words: prolonged second stage of labor, maternal age, parity, nullipara,
birth weight, birth
vii
viii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN ...........................................................................
ii
iii
iv
ABSTRAK/ABSTRACT ................................................................................
vii
viii
xi
xii
xiii
1.1.
1.2.
1.3.
Hipotesis............................................................................................
1.4.
1.5.
2.1.
2.1.1.
Partus ..................................................................................................
2.1.2.
2.1.3.
10
2.1.4.
11
2.1.5.
Paritas .................................................................................................
12
2.1.6.
12
2.2.
13
2.3.
13
2.4.
14
15
3.1.
15
viii
ix
3.2.
15
3.3.
15
3.3.1.
15
3.3.2.
15
3.3.3.
16
3.3.4.
Sampel ................................................................................................
16
3.4.
16
3.5.
16
3.6.
17
3.7.
17
3.8.
17
17
18
19
4.1.
19
4.2.
21
4.2.1.
21
4.2.2.
23
4.2.3.
26
4.3.
30
31
5.1.
Simpulan ............................................................................................
31
5.2.
Saran ..................................................................................................
31
32
LAMPIRAN ....................................................................................................
34
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.
Tabel 2.2.
Tabel 4.1.
19
Tabel 4.2.
19
Tabel 4.3.
20
Tabel 4.4.
20
Tabel 4.5.
21
Tabel 4.6.
21
Tabel 4.7.
Hasil Uji Wann Whitney Usia Ibu terhadap Kala II Lama .......
22
Tabel 4.8.
23
Tabel 4.9.
24
Tabel 4.10.
25
Tabel 4.11.
26
Tabel 4.12.
27
Tabel 4.13.
27
Tabel 4.14.
28
Tabel 4.15.
29
Tabel 4.16.
29
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Teori ............................................................................ 13
Gambar 2.2. Kerangka konsep .......................................................................... 13
Gambar 3.1. Cara kerja penelitian ..................................................................... 16
xi
xii
DAFTAR SINGKATAN
AKI
BKKBN
SDKI
ACOG
ANC
AntenatIal Care
xii
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat izin Penelitian dari Fakultas ................................................
34
35
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2.
Latar Belakang
Kematian ibu pada saat hamil dan melahirkan merupakan masalah
besar di dunia. Angka kematian ibu (AKI) di dunia berdasarkan data WHO
pada tahun 2003, didapatkan bahwa dalam setiap menit seorang
perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan proses
kehamilan dan persalinannya. Sebanyak 99% kematian ibu di dunia terjadi
di negara-negara berkembang.1
Wenurut WHO, Asia Tenggara merupakan kawasan penyumbang
AKI terbasar pada tahun 2008. Sepertiga dari seluruh kematian ibu dan
anak global berasal dari kawasan ini. WHO memperkirakan, sebanyak 3,7
juta kelahiran terjadi di kawasan Asia Tenggara setiap tahun. Sementara
total kematian ibu dan bayi baru lahir di kawasan ini diperkirakan
berturut-turut adalah 170 ribu dan 1,3 juta per tahun. Sebanyak 98% dari
seluruh kematian ibu dan anak di kawasan ini ter jadi di India, Bangladesh,
Indonesia, Nepal , dan Myanmar.1
Sampai saat ini angka kematian ibu melahirkan belum dapat turun
seperti yang diharapkan. Menurut laporan Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) pada bulan Juli tahun 2005, AKI masih
berkisar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Pemerintah sebenarnya telah
bertekad untuk menurunkan AKI dari 309 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 1994 menjadi 225 per 100.000 kelahiran pada tahun 1999, dan
menurunkan lagi menjadi 125 per 100.000 kelahiran pada tahun 2010.
Tetapi pada kenyataanya AKI hanya berhasil diturunkan menjadi 334 per
100.000 kelahiran pada tahun 1997, dan menjadi 309 per 100.000 pada
tahun 2003 menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI). 2
Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan umur ibu, paritas, dan berat baru lahir
terhadap terjadinya persalinan dengan kala II lama?
Apabila masalah penelitian diperinci menurut faktor resikonya
maka dapat dirumuskan sub masalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
1.3.
Hipotesis
Ada hubungan umur ibu, paritas, dan berat lahir terhadap
terjadinya persalinan dengan kala II lama.
Jika diperinci menurut faktor resikonya maka dapat dijadikan sub
hipotesis sebagai berikut :
1.
2.
3.
1.4.
Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui data faktor
resiko terhadap kejadian persalinan dengan kala II lama.
Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1.
2.
3.
Untuk
mengatahui
hubungan
jumlah
paritas
terhadap
1.5.
Manfaat Penelitian
Bagi rumah sakit :
1.
2.
Bagi Pasien:
1.
2.
Bagi peneliti :
1.
2.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Tinjauan Pustaka
2.1.1. Partus
Partus (labor) adalah proses melahirkan, dari awal kontraksi yang
sesungguhnya sampai selesai melahirkan.5 Pada proses partus, hasil
konsepsi (janin, membran, tali pusat, dan plasenta) dikeluarkan ke luar
rahim.6 Partus adalah proses fisiologis yang melibatkan satu rangkaian
peristiwa, beruntun mulai perubahan dalam desidua, miometrium, dan
serviks uterus yang bisa terjadi dalam waktu lama (hari sampai minggu)
atau terjadi cepat (menit sampai jam) dan memuncak pada saat keluarnya
janin (delivery of the fetus). Perubahan biokimia jaringan ikat pada serviks
uterus nampaknya mendahului kontraksi rahim dan pelebaran serviks, dan
semua peristiwa ini biasanya terjadi sebelum pecahnya selaput janin.7
Partus adalah diagnosis, dimana partus terjadi bila terdapat tiga hal
yaitu kontraksi uterus yang nyeri, pembukaan dan dilatasi serviks
progresif, dan menunjukkan debit perdarahan (bloody discharge). Dilatasi
serviks tanpa adanya kontraksi uterin terkadang dijumpai pada trimester
kedua dan suggestive of cervical insufficiency. Demikian pula kehadiran
kontraksi uterus tanpa adanya perubahan serviks tidak memenuhi kriteria
untuk diagnosis partus. Kontraksi semacam ini sering dikaitkan dengan
kontraksi palsu (his palsu) atau iritabilitas uterus.8
Partus bukan merupakan proses pasif dimana kontraksi uterus
mendorong benda kaku melalui lobang tetap. Kemampuan janin untuk
berhasil menegosiasikan panggul selama persalinan tergantung pada
interaksi yang kompleks antara tiga variable, yaitu : power (kontraksi
rahim atau his), passenger (janin), dan passage (baik panggul tulang dan
jaringan
lunak
panggul).Meskipun
kebijaksanaan
konvensional
2.
3.
4.
Jalan lahir (passanger) terdiri dari tulang pelvis dan otot pelvis.
Jalan lahir tulang oleh Coldwell-Malloy ditetapkan berdasarkan bentuk
seperti dapat dilihat pada table 2.1. sedangkan ukuran ideal pelvis dapat
dilihat dalam table 2.2. 9
Tabel 2.1. Bentuk jalan lahir tulang
Bentuk
Keterangan
Ginekoid (normal)
Android pelvis
Anthropoid pelvis
Platipoloid pelvis
Diameter
konyugata
yang
sempit,
diameter
Pintu atas
panggul
Ruang pelvis
Pintu bawah
panggul
Sumber : Ilmu Kebidanan Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirodiharjo dengan modifikasi
yang
dalam
prosesnya
serviks
mengalami
ntarikan
a.
Kala I
Secara klinis, kala I dapat dinyatakan sebagai mulainya partus.
Kala I dimulai saat timbul his (bukan Broxton Hicks) dan wanita tersebut
mengeluarkan lendir yang bersemu dengan darah (bloody show). Lendir
yang bersemu darah ini berasal dari kanalis servikalis karena serviks mulai
membuka dan melebar. Kapiler-kapiler pecah ketika serviks bergeseran
ketika mulai membuka.
Menurut keterangan dalam buku Ilmu Kebidanan yang ditulis oleh
Prof. dr.Hanifa Wiknjosatro, Sp, OG proses membukanya serviks dibagi
menjadi dua fase.
1.
2.
10
b.
Kala II
Kala II dimulai dari pembukaan yang sudah lengkap dan
dilanjutkan dengan lahirnya janin. Pada fase ini terjadi dorongan secara
volunter dan involunter.11 His menjadi lebih kuat dan cepat, kira-kira 2-3
menit sekali. Biasanya kepala janin sudah diruang panggul. His dirasakan
tekanan otot-otot dasar panggul , yang secara refleks menimbulkan rasa
mengedan. Ibu juga merasakan seperti buang air besar. Kemudian
perineum mulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka. Labia
mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak pada vulva
ketika his, dan dengan his yang kuat kuat dan kekuatan mengejan yang
maksimal kepala janin dilahirkan dengan suboksiput dibawah simpisis dan
dahi, muka, dan dagu melewati perineum. Setelah istirahat sebentar, his
mulai lagi untuk mengeluarkan anggota badan bayi yang lain. Pada
primigravida kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multipara
biasanya 0,5 jam.10
c.
Kala III
Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri agak di
atas pusat. Beberapa menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk
melepaskan plasenta dari dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam
waktu 6 menit sampai 15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau
dengan tekanan pada fundus uteri, pengeluaran plasenta disertai dengan
pengeluaran darah.10
10
11
operasi atau tindakan lainnya. Asal-usul dari aturan ini tidaklah jelas tetapi
diyakini berasal dari studi yang dilakukan oleh Hellman dan Prystowsky
pada tahun 1952, yang menunjukkan bahwa kala II yang melebihi dua jam
dapat sangat merugikan.12
Morbiditas meningkat pada kala II lama yang ditunjukkan dari
hasil penelitian Williams pada tahun 1952. Tetapi pada kenyataannya,
sejumlah penelitian yang lebih baru dengan jelas menunjukkan bahwa,
tidak ada hubungan antara kala II lama dengan hasil perinatal.12
Sebuah penelitian oleh Fraser, dkk. Menemukan bahwa faktor
resiko untuk lamanya persalinan pada nullipara pada kala II adalah posisi
janin yang abnormal; high fetal station pada dilatasi maksimum; usia ibu
lebih dari 35 tahun; dan tinggi ibu kurang dari 160 cm.12
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh M. P. OConnell, ddk.
Wanita dengan kala II pendek (kurang dari 2 jam) secara signifikan lebih
muda (usia rata-rata 23,3 vs 24,9 tahun) dan memiliki bayi secara
signifikan lebih kecil (rata-rata 3315 g vs 3463 g) dibandingkan
perempuan kala II lama. Kala II lama pada persalinan secara signnifikan
berhubungan dengan oksitosin dan menggunakan epidural.13
Kala II lama menjadi salah satu penyebab kematian ibu karena
pada partus lama akan menyebabkan infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi
pada ibu, dan dapat terjadi perdarahan post partum yang sangat
membahayakan keselamatan ibu.3
2.1.4. Usia Ibu
Menurut Nasional Centre for Health Statistics (Smith dkk.,1999) ,
sekitar 13% persalinan terjadi pada wanita berusia antara 15 sampai 19
tahun. Remaja memiliki kemungkinan lebih besar mengalami anemia, dan
beresiko lebih tinggi memiliki bayi yang pertumbuhannya terhambat,
persalinan prematur dan angka kematian bayi lebih tinggi seperti yang
diungkapakan oleh Fraser dkk., pada tahun 1995. Karena tidak
11
12
12
13
2.2.
Kerangka Teori
Power
Partus
Passenger
Passage
Usia ibu
Kala II lama
Jumlah paritas
Berat bayi
Usia ibu
(fakto Independen)
Jumlah paritas
Kala II lama
(faktor independen)
(faktor dependen)
13
14
2.4.
Definisis Operasional
1.
Kala II lama adalah kala II yang lebih dari 2 jam untuk nullipara dan lebih
dari 1 jam untuk multipara.
2.
3.
Paritas adalah jumlah bayi yang pernah dilahirkan dalam keadaan hidup.
4.
Berat bayi lahir adalah beratneonatus yang diukur segera setelah lahir atau
sedini mungkin. Berat harus dinyatakan dalam gram terdekat.15
14
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1.
Metode Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan ini merupakan studi hubungan
(komparatif) dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah crosssectional.
3.2.
3.3.
16
2010 sampai
3.4.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan adalah data sekunder yang berupa
rekam medik pasien.
3.5.
Alur Penelitian
Pengumpulan Data
16
17
semester
jurusan
Pendidikan
Dokter.
Dalam
Pengolahan Data
Seluruh data yang terkumpul akan diolah melalui tahap-tahap
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
3.8.
Ananlisis Data
17
18
ini
digunakan
untuk
mendapatkan
probabilitas
18
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Uji Univariat
Dari data yang telah dikumpulkan didapatkan 942 kelahiran yang
dilakukan di Rumah Sakit Adji Darmo dari bulan Juli tahun 2010 sampai
dengan bulan Desember tahun 2010. Setelah diseleksi dengan kriteria
inklusi dan eksklusi, maka didapatkan 384 data yang dapat diteliti.
Dari 384 data yang dikumpulkan 101 merupakan ibu yang
melahirkan dengan kala II lama, sedangkan sisanya melahirkan dengan
kala II normal.
Tabel 4.1. Frekuensi Kala II lama di RS Adji Darmo
Frekuensi
Persentase
Kala II lama
101
26, 3 %
283
73,7 %
Total
384
100 %
Gambaran usia ibu saat melahirkan dapat dilihat dalam tabel dan
diagram berikut :
Tabel 4.2. Diskripsi data usia pada sampel
Usia pasien
Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Variance
Skewness
Std. Error of Skwness
Kurtosis
Std. Error of Kurtosis
Minimum
Maximum
27.18
26.00
23
6.626
43.904
0.556
0.125
-0.551
0.248
17
45
20
Persentase
Nullipara
196
51.0
Multipara
188
49.0
Total
384
100.0
Untuk berat lahir data yang diperoleh sangat bervariasi, berat lahir
paling rendah adalah 400 gram, dan berat lahir paling tinggi adalah 4450
gram.
Tabel 4.4. Diskripsi berat lahir
Berat lahir
Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Variance
Skewness
Std. Error of
Skwness
Kurtosis
Std. Error of
Kurtosis
Minimum
Maximum
2910.05
3000.00
3000
664.383
441404.175
-1.252
.125
2.438
.248
400
4450
20
21
4.2.
Analisis Bivariat
.093
Df
Shapiro-Wilk
Sig.
384
.000
Statistic
.951
Df
Sig.
384
.000
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai p pada uji KolmogorovSmirnova adalah 0.000 sehingga dapat disimpulkan data tidak berdistribusi
normal, karena data yang berdistribusi normal harus memiliki nilai p >
0.05.
Dilakukam transformasi data untuk menormalkan data usia ibu
dengan mengunakan fungsi log 10, kemudian dilakukan uji normalitas
kembali. Didapatkan hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov pada hasil
transformasi data didapatkan nilai p = 0.000 sehingga disimpulkan data
tetap tidak normal.
Karena data tidak berdistribusi normal, maka uji t test tidak
berpasangan tidak dapat dignakan. Uji yang dignakan sebagai pengganti
uji t tidak berpasangan adalah uji Mann-Whitney. Dari uji Mann-Whitney
didapatkan hasil sebagai berikut.
21
22
kala II lama
umur
pasien
Mean Rank
Sum of Ranks
kala II lama
101
187.66
18953.50
283
194.23
54966.50
Total
384
13802.500
Wilcoxon W
18953.500
-.667
.505
22
23
kematian perinatal lebih besar dari pada yang memiliki usia 20 tahun
sampai 35 tahun. Pada usia inilah merupakan masa reproduksi paling
baik.14
Hasil penelitian ini berbeda disebabkan karena kemungkinan data
yang didapat dari sampel sangat berfariasi dan tidak berdistribusi normal.
Data yang didapat usia rata-rata sampel adalah 27,18 tahun dan median 26
tahun. Dengan usia terendah 17 tahun dan usia tertinggi 45 tahun.
Selain diuji dengan uji Manni Whitney, hubungan usia ibu dengan
kala II lama juga diuji dengan Chi Square setelah usia dikategorikan. Usia
dikategorikan menjadi menjadi usia di bawah 20 tahun, usia 20 sampai
dengan 35 tahun, dan usia di atas 35 tahun. Namun hasil uji Chi Square
tetap menunjukkan bahwa tidak ada hubungan usia ibu dengan kejadian
kala II lama.
4.2.2. Hubungan Paritas Terhadap Kala II lama
Hubngan paritas terhadap dengan kala II lama, diukur dengan uji
Chi Square. Paritas dikategorikan menjadi 2 yaitu nullipara dan multipara.
Untuk memulai uji Chi Square, terlebih dahulu melihat nilai expected pada
data yang diperoleh. Untuk meihat nilai expected maka dilakukan
crosstabulation.
Tabel 4.8. paritas ibu * kala II lama Crosstabulation
Paritas
Nullipara
Multipara
Total
Count
Expected
Count
Count
Expected
Count
Count
Expected
Count
23
Kala II lama
Kala II
Tidak kala
lama
II lama
62
134
Total
196
51.6
144.4
196.0
39
149
188
49.4
138.6
188.0
101
283
384
101.0
283.0
384.0
24
Value Df
Asymp.
Exact
Sig. (2-
Sig. (2-
Exact Sig.
sided)
sided)
(1-sided)
5.869a
.015
Continuity Correctionb
5.320
.021
Likelihood Ratio
5.913
.015
Pearson Chi-Square
.020
5.853
.010
.016
384
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 49,45.
b. Computed only for a 2x2 table
Dari tabel di atas menunjukkan hasil dari uji Chi Square. Nilai
yang digunakan adalah nilai Pearson Chi Square. Nilai significancy yang
didapat adalah 0.015 . Karena nilai ini kurang dari 5 % yaitu 1.5% maka
dapat disimpulkan terdapat hubungan paritas yang dalam hal ini nullipara
dan multipara terhadap partus dengan kala II lama.
Untuk menilai resikonya maka dilakukan estimasi resiko. Untuk itu
dilakukan penilaian odds rasio (RO).
estimate didapatkan sebagai berikut.
24
25
Lower
Upper
1.768
1.112
2.810
1.525
1.078
2.157
.863
.765
.973
N of Valid Cases
384
multipara)
For cohort kala II lama = kala II lama
Dari tabel di atas, didapatkan hasil OR adalah 1.768 . dari hasil ini
dapat disimpulkan bahwa nullipara memiliki resiko 1.768 lebih besar
untuk terjadi kala II lama dibandingkan dengan multipara.
Selain tingkat resiko, dari nilai OR dapat dilakukan penghitungan
probabilitas, yaitu dengan rumur :
P = RO/(1+RO)
P = 1.768/ (1+1.768)
P = 0.638
Dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan probabilitas terjadinya
kala II lama pada nullipara adalah sebesar 63.8%.
Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Bobrowski dan Bottoms pada tahun 1995. Menurut yang dijelaskan
dalam buku Obstetri Williams edisi 21, paritas mempengaruhi insidensi
diabetes, gangguan persalinan, dan resiko seksio sesarea. Sangat sedikit
yang menjelaskan paritas dengan kala II lama.14
Angka kesakitan dan kematian pada nullipara dikarenakan wanita
yang akan melakukan persalinan untuk pertama kalinya (nullipara) akan
mengalami perasaan takut, gugup, cemas dan panik karena pengalaman ini
belum pernah secara langsung dialaminya. Kecemasan yang berlebihan
25
26
.120
Df
Sig.
384
.000
Shapiro-Wilk
Statistic
.915
df
Sig.
384
.000
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai p pada uji KolmogorovSmirnova adalah 0.000 sehingga dapat disimpulkan data tidak berdistribusi
normal, karena data yang berdistribusi normal harus memiliki nilai p >
0.05.
Karena data tidak berdistribusi normal, maka uji t test tidak
berpasangan tidak dapat dignakan. Uji yang dignakan sebagai pengganti
uji t tidak berpasangan adalah uji Mann-Whitney. Dari uji Mann-Whitney
didapatkan hasil sebagai berikut.
27
kala II lama
berat
bayi
lahir
Mean Rank
Sum of Ranks
kala II lama
101
227.89
23017.00
283
179.87
50903.00
Total
384
10717.000
Wilcoxon W
50903.000
-3.737
.000
27
28
Hubungan berat bayi lahir dengan kejadian kala II lama ini juga
dijadikan data kategorik yaitu berat bayi lahir rendah (< 2500 gram) dan
berat bayi lahir normal. Dari data tersebut kemudian dianalisis
menggunakan Chi Square dengan hasil sebagai berikut :
Count
> 2500
gram
Count
Expected Count
% within kala II lama
Expected Count
% within kala II lama
Total
Count
Expected Count
% within kala II lama
16.8
5.9%
58
Total
64
47.2
64.0
20.5% 16.7%
95
225
320
84.2
235.8
320.0
94.1%
79.5% 83.3%
101
283
384
101.0
283.0
384.0
100.0%
100.0% 100.0%
28
29
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
Asymp.
Sig. (2sided)
Df
Exact
Exact Sig. Sig. (1(2-sided) sided)
11.352a
.001
10.328
.001
13.448
.000
.001
11.323
N of Valid Casesb
.000
.001
384
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.83.
b. Computed only for a 2x2 table
Dari tabel di atas menunjukkan hasil dari uji Chi Square. Nilai
yang digunakan adalah nilai Pearson Chi-Square. Nilai significancy yang
didapat adalah 0.001. Karena nilai ini kurang dari 5 % yaitu 0.1% maka
dapat disimpulkan terdapat hubungan berat bayi lahir yang dalam hal ini
berat bayi lahir rendah dan berat bayi lahir normal terhadap partus dengan
kala II lama.
Faktor resiko yang didapat adalah sebagai berikut:
Lower
Upper
.245
.102
.587
.316
.145
.689
1.289
1.159
1.433
N of Valid Cases
384
29
30
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa resiko berat bayi lahir
rendah terhadap kala II lama adalah 0.245 kali dari berat bayi lahir normal
atau lebih rendah.
Berat bayi berhubungan dengan lingkar kepala dan lebar bahu.
Berat lahir mempengaruhi lamanya persalinan berhubungan dengan
ukuran panggul. Diameter anteroposterior pintu atas panggul (konjugata
obstetris) menentukan cukup tidaknya persalinan pervaginam. Sebagai
contoh jika konjugata kurang dari 11,5 cm maka dapat dianggap bahwa
pintu atas panggul tidak cukup untuk melahirkan pervaginam dengan bayi
berukuran normal dan bila konjugata lebih dari 11,5 cm maka pintu atas
panggul dianggap cukup untuk melahirkan pervaginam bayi berukuran
normal.
4.3.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian. Keterbatasan-keterbatasan tersebut, yaitu:
1.
2.
3.
4.
30
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Simpulan
1.
2.
Tidak ada hubungan usia ibu terhadap persalinan dengan kala II lama.
3.
4.
5.2.
Saran
1.
2.
3.
Asupan gizi saat hamil perlu diperhatikan, agar bayi yang dilahirkan
memiliki berat badan yang cukup. Berat badan yang cukup pada bayi
baru lahir mengurangi angka morbiditas dan mortalitas pada perinatal.
4.
kepada
masyarakat
tentang
abnormalitas
Daftar Pustaka
1.
2.
3.
di
Rsia
Siti
FatimahMakassar
Tahun
2006.
5.
tanggal 24
Maret 2011
6.
7.
8.
and
delivery.
http://www.uptodate.com/contents/mechanism-of-
normal-labor-and-delivery?source=search_result&selectedTitle=1~150
2010. diakses tanggal 12 Maret 2010
32
9.
Manuaba, Ida Bagus Gede. Manuaba, Ida Ayu Chandranita. Manuaba, Ida
Bagus Gede Fajar. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta; EGC. 2007. hal. 272324
ACOG Treatment
Guidelines. USA; Current Clinical Strategies Publishing. 2004. hal. 80, 166
12. Ness, MD. Amen, Goldberg, MD. Jay, Berghella, MD. Vincenzo. 2005.
Abnormalities
of
the
First
and
Second
Stages
of
Labor.
www.utilis.net/Morning%20Topics/Obstetrics/Labor%20Dystocia.pdf. 2005.
diakses tanggal 13 Maret 2011
13. M. P. O'Connell, J. Hussain, F. A. Maclennan and S. W. Lindow. Factors
associated with a prolonged second state of labour a case-controlled study of
364
nulliparous
labours.
http://informahealthcare.com/doi/abs/
32
33
Lampiran 1
33
34
Lampiran 2
34
35
Lampiran 3
HASIL ANALISIS DATA
Pie Chart
35
36
36
37
Frequencies
37
38
Histogram
38
39
Explore
Descriptives
Statistic
tran_age
Mean
1.4218
1.4113
Mean
Upper Bound
Std. Error
.00531
1.4322
5% Trimmed Mean
1.4209
Median
1.4150
Variance
.011
Std. Deviation
.10398
Minimum
1.23
Maximum
1.65
Range
.42
Interquartile Range
.15
Skewness
Kurtosis
.157
.125
-.858
.248
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov
Statistic
tran_age
.076
df
Shapiro-Wilk
Sig.
384
Statistic
.000
39
.973
df
Sig.
384
.000
40
NPar Tests
Mann-Whitney Test
40
41
Crosstabs
41
42
42
43
43
44
Paritas
44
45
Berat Lahir
45
46
NPar Tests
Mann-Whitney Test
Crosstabs
46
47
47
48
Lampiran 4
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
PERSONAL DATA
Nama
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Status
Belum Menikah
Agama
Islam
Alamat
Nomor Telepon/HP
085693096813
agus.aaf@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
1996-2002
2002-2005
2005-2008
2008-sekarang
PENGALAMAN ORGANISASI
2003-2004
2003-2006
2005-2006
2006-2008
2010-2011
2009-sekarang
2010-2011
2008-2011
48