PTK Ek Tgsklpgs1415
PTK Ek Tgsklpgs1415
PTK Ek Tgsklpgs1415
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata Pelajaran Ekonomi bertujuan untuk mengenal konsep-konsep
dan kehidupan masyarakat dan lingkungannya serta memiliki kemampuan dasar
untuk berpikir logis dan kritis dalam memecahkan masalah yang terkait dengan
kebutuhan manusia yang menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat. Melihat
kondisi riil di sekolah/madrasah dan memahami tujuan yang diharapkan dalam
pembelajaran
agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Sehingga aktifitas belajar
semakin meningkat dan prestasi belajar siswa juga semakin sesuai dengan yang
diharapkan semua pihak.
Namun, dengan memperhatikan kenyataan pada masa kini, apa yang
menjadi harapan guru terhadap proses pembelajaran di kelas masih sangat jauh
dari yang diharapkan. Berbagai metode dan strategi telah dilakukan namun
partisipasi atau aktifitas siswa sangat kurang sehingga apa yang menjadi sasaran
atau tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai.
Kondisi tersebut juga terjadi pada siswa kelas XII IPS.2 MA YSPIS
Gandrirojo Sedan kabupaten Rembang pada semester gasal tahun pelajaran
2014/2015. Dalam pengamatan awal penulis melihat bahwa sekitar 60 % siswa
kurang aktif dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan
usaha dari guru untuk dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa kearah yang
lebih menyenangkan dengan jalan memilih metode atau strategi pembelajaran
yang tepat.
2
Untuk dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar, dan mendorong siswa selalu aktif dan kreatif dalam belajar,
maka perlu strategi yang tepat. Terkait dengan kondisi tersebut penulis mencoba
menggunakan metode tugas kelompok untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
siswa akan lebih aktif dalam belajar.
Metode
tugas
kelompok
merupakan
metode
dalam
strategi
B. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini dirumuskan sebagai
berikut: "Apakah penggunaan metode tugas kelompok dapat meningkatkan
aktifitas belajar siswa dalam mengikuti mata pelajaran Ekonomi Materi
3
Penghitungan Harga Pokok Penjualan pada siswa kelas XII IPS.2 Semester Gasal
MA YSPIS Sedan Kabupaten Rembang tahun pelajaran 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian tindakan
kelas ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode tugas kelompok
dapat meningkatkan aktifitas belajar belajar siswa dalam mengikuti mata pelajaran
Ekonomi Materi Penghitungan Harga Pokok Penjualan pada siswa kelas XII IPS.2
MA YSPIS Sedan Kabupaten Rembang tahun pelajaran 2014/2015.
D. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian tindakan kelas ini dilaksankan, laporan hasil
penelitian ini diharapkan
dapat
dalam
memilih
metode
dan
mengembangkan
strategi
pembelajaran yang sesuai dengan kondisi tertentu yang dialami oleh siswa,
4
sehingga dapat meningkatkan penguasaan materi pelajaran sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
3. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
masukan untuk merumuskan kebijakan yang mengarah pada peningkatan
prestasi belajar siswa khususnya di lingkungan MA YSPIS Gandrirojo Sedan
Kabupaten Rembang.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian teori
1. Strategi Mengajar
Kegiatan belajar mengajar selalu ditandai adanya interaksi antara
guru dengan siswa. Interaksi tersebut dapat terjadi secara searah maupun terjadi
secara timbal balik dari guru kepada siswa atau sebaliknya. Guru memiliki
peran yang besar dalam rangka menentukan model interaksi atau kegiatan
yang akan dipilih. Peran guru dalam melakukan kegiatan untuk memilih dan
menentukan model interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa disebut
mengajar. Sedangkan kegiatan siswa dalam melakukan kegiatan interaksi disebut
belajar.
Mengajar merupakan aktifitas yang dilakukan oleh guru dalam
melaku-kan interaksi dengan siswa. Aktifitas guru dilakukan secara bertahap,
diawali dengan menyusun perencanaan secara menyeluruh tentang segala sesuatu
yang akan dilakukan pada saat terjadi interaksi dengan siswa dan pemanfaatan
sumber-sumber yang ada untuk mendukung selama kegiatan interaksi dengan
siswa berlangsung.
kegiatan yaitu melakukan evaluasi, menganalisis, dan melakukan pencatatanpencatatan terhadap sesuatu yang terjadi pada saat interaksi berlangsung.
Slameto (1991: 84) menyebutkan bahwa Mengajar adalah kegiatan
mengorganisasi yang bertujuan untuk membantu dan menggairahkan siswa
belajar. Mengajar dapat diartikan sebagai proses menyampaikan pengetahuan
dan kecakapan tertentu kepada anak didik.
6
mengajar adalah mengorganisasi lingkungan secara kondusif
sehingga dapat
7
luas dibandingkan dengan makna metode mengajar. Slameto (1991: 90)
menyebutkan, Strategi adalah suatu rencana tentang cara-cara pendayagunaan
potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
(pengajaran). Dengan demikian di dalam strategi sudah terkandung unsur metode
belajar mengajar, teknik mengajar, serta penggunaan alat-alat bantu mengajar atau
media pembelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan bahwa strategi belajar
mengajar merupakan suatu keseluruhan perencanaan tentang kegiatan belajar
mengajar yang mencakup pemanfaatan sumber-sumber pembelajaran secara
maksimal guna mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Sumbersumber belajar yang dimaksud dapat berupa serangkaian metode yang digunakan,
teknik-teknik penggunaan sarana dan prasarana yang ada, pengelolaan situasi dan
kondisi yang kondusif, bahkan juga merumuskan tingkat keberhasilan yang
dicapai dengan jalan mengelola sistem penilaian yang digunakan.
Dalam proses kegiatan belajar mengajar, strategi belajar mengajar juga
mengkaji tentang alternatif-alternatif kegiatan belajar mengajar yang akan
dilaksanakan, untuk selanjutnya diseleksi mana yang paling tepat digunakan untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Pemilihan terhadap alternatif-alternatif yang
ada haruslah didasarkan pada suatu kondisi siswa, baik secara individu maupun
secara kelompok, sehingga akan memberikan jaminan bahwa alternatif tersebut
dapat membantu siswa untuk menguasai tugas-tugas belajar yang telah
diidentifikasikan berdasarkan permasalahan yang terjadi.
Selanjutnya Slameto (1991: 91) menyebutkan bahwa strategi belajar
mengajar mencakup 8 unsur perencanaan, yaitu tentang:
2.1.1
8
2.1.2
Jadwal pelaksanaan.
2.1.3
2.1.4
2.1.5
2.1.6
2.1.7
2.1.8
melaksanakan
tugas
belajar
mengajar
yang
telah
9
kegiatan belajar mengajar. Sedangkan bahan ajar yang dibahas disesuaikan
dengan program pembelajaran yang telah disusun oleh guru berdasarkan
kurikulum.
2.1.2
2. Aktifitas Belajar
Kegiatan belajar mengajar ditandai adanya interaksi antara guru
dengan siswa. Interaksi dapat terjadi secara searah maupun terjadi secara timbal
balik dari guru kepada siswa atau sebaliknya. Guru memiliki peran yang besar
dalam rangka menentukan model interaksi atau kegiatan yang akan dipilih. Peran
guru dalam melakukan kegiatan untuk memilih dan menentukan model interaksi
yang terjadi antara guru dengan siswa disebut mengajar. Sedangkan kegiatan
siswa dalam melakukan kegiatan interaksi disebut belajar.
Kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa merupakan reaksi atas
pelaksanaan interaksi berdasarkan model yang telah dipilih oleh guru dalam
proses belajar mengajar. Reaksi yang dilakukan oleh siswa sebagai bentuk
aktifitas belajar yang dilaksanakan oleh siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar
selalu mengharapkan bahwa siswa memiliki aktifitas belajar yang tinggi.
10
Aktifitas belajar sebagai bentuk reaksi yang dilakukan oleh siswa
dalam kegiatan belajar mengajar dapat berupa:
Kehadiran, yaitu keikutsertaan siswa dalam setiap kali pertemuan dalam
kegiatan belajar mengajar.
Perhatian, yaitu berupa kesungguhan dari siswa dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar.
Semangat, yaitu dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar haruslah
disertai dengan semangat yang tinggi.
Persiapan, yaitu melakukan persiapan terlebih dahulu sebelum kegiatan
belajar mengajar dilaksanakan. Persiapan dapat dilakukan baik di rumah
maupun di sekolah.
Pertanyaan-pertanyaan, yaitu penyampaian pertanyaan-pertanyaan dari
siswa terhadap bahan ajar yang kurang jelas maupun yang belum
diketahui.
Tanggapan, yaitu berupa pernyataan-pernyataan atau jawaban dari siswa
terhadap berbagai pertanyaan atau permasalahan yang diajukan oleh guru.
Penyelesaian tugas-tugas, yaitu berupa tanggung jawab siswa terhadap
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Penyelesaian tugas-tugas tidak
diukur dari kebenaran penyelesaian tugas, tetapi kemauan untuk
mengerjakan setiap tugas.
Aktifitas belajar yang dilakukan oleh siswa sangat dipengaruhi oleh
kondisi perbuatan belajar. Menurut Robert M. Gagne (dalam Soetomo, 1993:
135) disebutkan bahwa kondisi perbuatan belajar dibagi menjadi dua, yaitu
kondisi belajar intern dan kondisi belajar ekstern.
11
1) Kondisi Belajar Intern
Kondisi beljar intern merupakan kegiatan belajar yang berasal
dari dalam diri siswa. Hal ini merupakan kemampuan dasar yang sangat
diperlukan dalam proses permulaan kegiatan belajar mengajar. Tanpa ada
kemauan dari dalam dirinya, sangat sulit bagi siswa untuk dapat menguasai
bahan ajar yang sedang dibahas. Ada beberapa aspek yang dapat dilihat
dalam belajar intern, yaitu :
Kematangan belajar, yaitu adanya proses pertumbuhan yang dapat
menimbulkan perubahan-perubahan yang disempurnakan oleh proses
belajar.
Belajar untuk belajar, yaitu proses belajar yang dilakukan dengan belajar
melakukan sesuatu atau berlatih. Semakin sering untuk berlatih melakukan
sesuatu maka akan membantu dalam peningkatan hasilnya.
Kemampuan belajar, yaitu adanya potensi yang dimiliki oleh siswa
sehingga sanggup untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.
2) Kondisi Belajar Ekstern
Proses belajar ekstern merupakan unsur yang mempengaruhi
perbuatan belajar yang berada di luar diri seseorang yang belajar. Kondisi
belajar ekstern dapat dibagi dalam beberapa bagian, antara lain:
Adanya latihan, yaitu dengan mengulang-ulang kegiatan yang sudah
pernah dilakukan agar lebih menguasai.
Penguatan (reinforcement), yaitu dengan memberikan penghargaan dengan
harapan dapat memotivasi siswa agar melakukan kegiatan belajar lebih
giat.
Guru membangun hubungan dengan murid, yaitu dengan jalan
menciptakan suasana akrab dengan murid sehingga dapat menciptakan
ketengangan pada siswa untuk melakukan kegiatan belajar.
12
Menggairahkan perhatian, yaitu akan perhatian siswa lebih fokus terhadap
materi yang sedang dibahas.
Penjelasan yang relevan, yaitu penjelasan yang dilakukan oleh guru harus
diarahkan sesuai dengan kebutuhan murid.
3. Pengertian Mata Pelajaran Ekonomi
Ekonomi merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang
mengkaji masalah-masalah social. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan
integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah,
geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya.
dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu
pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial
(sosiologi, sejarah, geografi, dan ekonomi). IPS atau studi sosial itu merupakan
bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang
ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi.
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memenuhi
kebutuhan agar dapat melangsungkan hidupnya. Oleh karena itu siswa dibekali
dengan materi mata pelajaran ekonomi dengan harapan dapat memahami dan
menerapkan dalam kehidupan upaya memenuhi kebutuhan. Secara etimologis
Ekonomi berasal dari bahasa Yunani, ekos dan nomos. Ekos berarti rumah tangga
dan nomor berarti pengaturan, sehingga ekonomi mengandung arti pengaturan
rumah tangga.
Pada awal sejarah perkembangan manusia, yang dimaksud rumah tangga
adalah keluarga. Kehidupan manusia pada waktu tergantung pada alam, maka
dalam hal ini ekonomi tidak lepas dari geografi dan sosiologi. Dalam dunia
13
modern, rumah tangga ekonomi meliputi para pelaku kegiatan ekonomi, yakni
keluarga, perusahaan, pemerintah dan masyarakat luar negeri.
Geografi, sejarah, dan Sosiologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki
keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan
yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarah memberikan
wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode. Sosiologi
meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan,
struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi. Aktivitas ekonomi meliputi aktivitas
yang dilakukan oleh para pelaku kegiatan ekonomi, termasuk perusahaan dalam
hal keuangan. Akuntansi menjadi aturan/seni dan proses pencatatan transaksi
keuangan dalam periode tertentu.
4. Tujuan Pembelajaran Ekonomi
Tujuan pembelajaran ekonomi secara khusus adalah menanamkan kesadaran
pemikiran ekonomi dalam diri peserta didik. Dalam hal ini peserta didik diarahkan
agar mau berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sesuai dengan
perkembangan kedewasaannya sehingga memanfaatkan sesuatu cukup sesuai
dengan yang diperlukan. Tujuan pembelajaran ekonomi tidak lepas dari tujuan
Ilmu Pengetahuan Sosial, yakni Tujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki
sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan
terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi
dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai
manakala program-program pelajaran di sekolah diorganisasikan secara baik. Dari
rumusan tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut (Awan Mutakin, 1998).
14
1.
kebudayaan masyarakat.
2.
Mengetahui
dan
memahami
konsep
dasar
dan
mampu
4.
5.
5.
15
Membedakan antara perusahaan dagang dengan perusahaan jasa
Memahami akuntansi yang lazim digunakan dalam perusahaan dagang
Menjelaskan syarat-syarat pembayaran perusahaan dagang
Menjelaskan syarat-syarat penyerahan barang
Menjelaskan istilah rabat dalam perusahaan dagang
Membedakan metode pencatatan FIFO, LIFO, dan biaya rata-rata
Mencatat persediaan barang dagangan dengan metode FIFO, LIFO, dan
biaya rata-rata
Membedakan antara sistem perpetual dan periodic
Mengelompokkan transaksi ke dalam jurnal khusus
6.
16
dimaksud adalah menyiapkan berbagai sumber yang dapat mendukung
pemecahan masalah yang sedang dibahas, maupun persiapan diri atau mental dari
setiap siswa dalam mengikuti belajar mengajar.
Jika setiap siswa selalu mempersiapkan diri dengan baik dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar, hal ini merupakan bukti bahwa partisipasi
siswa semakin meningkat. Peningkatan partisipasi juga peningkatan aktifitas
belajar siswa. Peningkatan partisipasi yang disertai dengan persiapan diri siswa
sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa motivasi
belajar siswa juga semakin meningkat. Dengan motivasi yang semakin tinggi,
akan membuat siswa selalu siap dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Apabila kegiatan belajar mengajar selalu diikuti dengan baik, diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajarnya. Peningkatan prestasi belajar ditandai dengan
meningkatnya jumlah nilai yang diperoleh oleh siswa pada saat dilakukan
evaluasi.
Dengan demikian apabila kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dengan menggunkan strategi Romusha, yang dipersiapkan secara matang dan
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, maka akan dapat
memberikan terapi pada anak untuk secara aktif mengikuti kegiatan belajar
mengajar.
17
Kondisi awal
Tindakan
Guru belum
menggunakan
Strategi
Romusha
Aktifitas
belajar
Ekonomi
rendah
Menggunakn
Strategi
Romusha
Siklus 1
Siklus 2
Aktifitas
belajar
Ekonomi
Meningkat
Kondisi
akhir
C. Hipotesis Tindakan
Dari kajian teori dan
penelitian ini adalah
belajar
dengan
Harga Pokok Penjualan kelas XII IPS.2 MA YSPIS Sedan Kabupaten Rembang
tahun pelajaran 2014/2015 dapat meningkat.
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan model siklus
Kemmis & Taggart (1988:69) menjelaskan bahwa, bahwa penelitian tindakan
kelas adalah sebuah inquiri yang bersifat reflektif mandiri yang dilakukan oleh
partisipan dalam kependidikan dengan maksud untuk meningkatkan kemantapan
rasionalitas dari (a) praktek-praktek sosial maupun kependidikan, (b) pemahaman
terhadap praktek-praktek tersebut, dan(c) situasi pelaksanaan praktek-praktek
pembelajaran. Sedangkan sesuai tinjauan Metodologis penelitian tindakan kelas
diartikan sebagai suatu kegiatan sirkulistik yang bersifat menyeluruh, terdiri dari
analisis, penemuan fakta, konseptualisasi, perencanaan, pelaksanaan, penemuan
fakta tambahan, dan evaluasi (Sanford, 1970:4).
Bila digabungkan kedua definisi diatas akan diperoleh suatu batasan
penelitian tindakan kelas sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang
berdaur ulang atau bersifat sirkulistik dan bersifat reflektif mandiri, yang memiliki
tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses,
isi, kompetensi, atau situasi kependikan melalui penelitian.
B.
Seting Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MA YSPIS Gandrirojo
Sedan Kabupaten Rembang, pada kelas XII IPS.2 yang berjumlah 34 siswa.
Tingkat kemampuan siswa rata-rata berada pada tingkat menengah ke bawah.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pertengahan semester gasal tahun
pelajaran 2014/2015.
19
C.
Subjek Penelitian
Siswa
Guru
Situasi kelas
D.
Sumber data
Dari
siswa
berupa
pengamatan
secara
langsung
dalam
proses
pembelajaran.
Dari guru mengenai persiapan-persiapan dalam perencanaan dan
pelaksanaan proses pembelajaran
E.
Observasi
Lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Instrumen ini berisi tentang kegiatan yang dilakukan oleh guru. Kegiatan,
yang dilakukan oleh guru terdiri dari :
Perencanaan Pembelajaran (dapat lihat pada lampiran 1),
dengan indikator :
20
Prosentase
0 50
51 65
66 85
86 100
Kualifikasi
Tidak baik
Kurang baik
Baik
Sangat baik
21
Untuk mengetahui seberapa besar aktifitas kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa digunakan kualifikasi sebagai berikut:
Tabel 3.2 : Kualifikasi Penilaian Aktifitas Belajar Siswa
No
1
2
3
4
2.
Prosentase
0 50
51 65
66 85
86 100
Kualifikasi
Tidak baik
Kurang baik
Baik
Sangat baik
Quis
Kuesioner respons siswa terhadap kegiatan belajar mengajar (lihat lampiran 3)
Instrumen ini menjaring tentang respon siswa terhadap kegiatan belajar
mengajar, dengan indikator sebagai berikut :
Saya merasa senang terhadap materi yang diajarkan
Saya merasa senang dengan metode pembelajaran yang digunakan
Suasana pada saat mengikuti pelajaran
Minat saya mengikuti kegiatan belajar
Saya senang terhadap tugas yang diberikan
Saya senang dengan cara guru mengajar
Kesan terhadap model pembelajaran
Untuk mengetahui respon sikap siswa dalam kegiatan belajar mengajar
menggunakan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.3 : Klasifikasi Respon Siswa Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar
No
1
2
3
4
F.
Validitas data
Prosentase
0 50
51 65
66 85
86 100
Klasifikasi
Tidak senang
Kurang senang
Senang
Sangat senang
22
Validitas data dalam penelitian ini yang digunakan adalah tekhnik
triangulasi.Triangulasi adalah tekhnik yang didasari pada pola pikir fenomenologi
yang bersifat multipersfektif, yang artinya untuk menarik kesimpulan yang akurat,
diperlukan dari beberapa sudut pandang. Triangulasi data dilakukan terhadap
sumber-sumber data antara lain dengan meneliti ulang dokumen-dokumen
bersama narasumber, dan mengadakan wawancara dengan sumber dokumen
tersebut. Selain itu juga dilakukan review informan kunci, misalnya dengan
mengkroscek angket dan instrument konsep diri siswa, sehingga kemungkinan
siswa salah mengisi instrument karena tidak memehami apa yang dimaksud oleh
butir-butir instrument dapat dihindari.
G.
mensintesis,
memaknai,
menerangkan,
dan
membuat
23
4. Menyusun kesimpulan dari keterkaitan atau pengaruh yang ada.
H. Prosedur Penelitian
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan kelas
dengan bagan yang berbeda-beda, namun secara garis besar terdapat empat
tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masingmasing tahap adalah sebagai berikut:
Permasalahan
Siklus I
Permasalahan
baru, hasil
refleksi
Perencanaan
Tindakan - I
Pelaksanaan
Tindakan - I
Refleksi - I
Pengamatan/
pengumpulan
data- I
Perencanaan
Tindakan - II
Pelaksanaan
Tindakan - II
Refleksi - II
Siklus II
Bila
Permasalahan
Belum
Terselesaikan
1. Tahap Perencanaan
Pengamatan/
pengumpulan
Data - II
Dilanjutkan ke Siklus
Berikutnya
24
Tahap perencanaan berkaitan dengan persiapan selama pembelajaran.
Guru pada tahap ini mempersiapkan sarana dan prasarana pembelajaran. Dalam
hal ini yang disiapkan adalah membuat rencana pembelajaran yang akan
diterapkan dalam pembelajaran.
2. Tindakan atau Pelaksanaan
Tindakan atau pelaksanaan realisasi dari rencana pembelajaran tindakan
pelaksanaan pada rencana pembelajaran yang telah dibuat pada tahap
perencanaan. Tahap ini terwujud dalam bentuk proses belajar mengajar yang
dilaksanakan guru dan siswa di kelas.
3. Pengamatan
Kegiatan pengamatan dilaksanakan bersama dengan proses tindakan.
Pengamatan tindakan pada saat siswa melaksanakan proses kegiatan belajar dan
pembelajaran di kelas dan data diperoleh dari hasil data tes dan data non tes.
4. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan perenungan terhadap pembelajaran yang
dilaksanakan. Kegiatan ini dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Penelitian ini
rencananya dilakukan dalam dua siklus, diantaranya siklus I adalah perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Merupakan kegiatan awal penelitian
untuk mengetahui kondisi awal siswa mengenai kemampuan siswa dalam
mencatat transaksi dalam jurnal. Dengan adanya refleksi yang meliputi analisis
dan penilaian pada proses tindakan siklus I, akan muncul penilaian baru, untuk
mengatasi permasahan tersebut sehingga memerlukan rancangan ulang,
pelaksanaan ulang, pengamatan ulang, dan refleksi ulang pada siklus II. Siklus I
untuk mengetahui hasil dari kemampuan menemukan informasi secara cepat
25
dalam diagram dengan menggunakan strategi romusha sebagai refleksi untuk
melakukan siklus II. Pada siklus II bertujuan untuk mengetahui peningkatan
kemampuan mencatat transaksi dalam jurnal dengan menggunakan strategi
romusha setelah dilakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran didasarkan
pada refleksi siklus I.
Sesuai dengan jenis penelitian yaitu penelitian tindakan kelas maka
prosedur yang ditempuh dalam penelitian melalui berbagai tahap, perencanaan,
tindakan, pelaksanaan, perbaikan dan refleksi.
1.
Perencanaan
Tahap perencanaan ini berupa rencana kegiatan menentukan langkahlangkah yang akan dilakukan peneliti untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
proses pembelajaran mencatat transaksi dalam jurnal sebelum menggunakan
strategi romuha. Rencana kegiatan yang dilakukan adalah (1) membuat dan
menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar angket dan observasi untuk
memperoleh data non tes, (2) menyiapkan lembar instrumen untuk kompetensi
mencatat transaksi dalam jurnal.
b.
Tindakan
Tindakan adalah perbuatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya
untuk memperbaiki dan peningkatan sebagai solusi. Tindakan yang dilakukan
oleh peneliti dalam meneliti proses pembelajaran pada pra siklus adalah sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun. Tindakan peneliti secara garis besar
26
adalah melaksanakan pembelajaran mencatat transaksi dalam jurnal. Tindakan
pada pra siklus ini dilakukan dalam satu kali pertemuan melalui beberapa tahap
yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
(1) Pendahuluan
Tahap tindakan pada pendahuluan dapat dilihat sebagai berikut:
1) Peneliti membuka pembelajaran dengan mengungkapkan salam.
2) Guru melakukan apersepsi.
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
(2) Kegiatan Inti
Tahap tindakan pada kegiatan inti dapat dilihat sebagai berikut:
1) Peneliti mengulas kembali materi sebelumnya.
2) Peneliti meminta beberapa siswa untuk menjelaskan pencatatan dalam
jurnal.
3) Siswa diminta untuk mengerjakan tugas mencatat transaksi dalam jurnal.
(3) Penutup
Tahap tindakan pada penutup dapat dilihat sebagai berikut:
1) Peneliti melaksanakan refleksi seluruh kegiatan pembelajaran yang telah
c.
dilaksanakan.
2) Peneliti menutup dengan salam.
Observasi
Observasi adalah mengamati hasil atau dampak dari tindakan-tindakan
yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran materi pencatatan dalam jurnal.
Observasi dilakukan peneliti dengan bantuan teman sejawat. Sasaran observasi
meliputi aktifitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung
dan respon siswa.
Dalam proses observasi ini, data diperoleh melalui beberapa cara, yaitu (1) tes
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mencatat transaksi dalam jurnal, (2)
angket dan observasi digunakan untuk mendapatkan informasi, komentar, dan
pendapat tentang pembelajaran mencatat transaksi dalam jurnal saat dilakukan
penelitian tindakan kelas sehingga peneliti akan mudah memperoleh data non tes.
27
d.
Refleksi
Tahap empat pra siklus guru mengadakan refleksi mulai dari tahap
perencanaan, tindakan, dan observasi. Pada pembelajaran mencatat transaksi
dalam jurnal pada pra siklus peneliti mengulas secara kritis (reflektive) tentang
perubahan yang terjadi, baik pada siswa, suasana kelas, maupun guru. Pada tahap
ini, peneliti dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam mencatat
transaksi dalam jurnal.
2.
28
transaksi dalam jurnal dengan menggunakan strategu romusha dan membahas
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada latihan sebelumnya.
Pada siklus pertama, pembelajaran dilakukan dalam satu kali pertemuan.
Secara garis besar tindakan yang dilakukan adalah pendahuluan, kegiatan inti,
dan penutup.
1. Pendahuluan
Tahap tindakan pada pendahuluan dapat dilihat sebagai berikut:
(1) Peneliti membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
(2) Peneliti melakukan apersepsi.
(3) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran.
(4) Peneliti dan siswa bertanya jawab tentang pembelajaran yang lalu.
2. Kegiatan Inti
Tahap tindakan pada kegiatan inti dapat dilihat sebagai berikut:
(1) Peneliti menjelaskan materi materi mencatat transaksi dalam jurnal.
(2) Peneliti menjelaskan materi materi mencatat transaksi dalam jurnal
dengan menggunakan strategu romusha dalam proses pembelajaran.
(3) Peneliti dan siswa bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami.
3. Penutup
Tahap tindakan pada penutup dapat dilihat sebagai berikut:
(1) Peneliti memberikan motivasi kepada siswa untuk siswa untuk sering
berlatih dalam mencatat transaksi dalam jurnal.
(2) Peneliti melaksanakan refleksi seluruh kegiatan pembelajaran yang telah
3.
mencatat
29
transaksi dalam, (2) dokumentasi foto digunakan sebagai laporan yang berupa
gambar aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran materi materi mencatat
transaksi dalam jurnal dengan menggunakan strategi romusha.
4. Refleksi
Refleksi pada siklus I pada pembelajaran materi materi mencatat transaksi
dalam jurnal dengan menggunakan strategu romusha sama dengan refleksi pada
pra siklus dan yakni peneliti mengulas secara kritis tentang perubahan yang
terjadi pada siswa dan suasana kelas. Pada tahap refleksi siklus I ini, peneliti
dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam materi materi mencatat
transaksi dalam jurnal dengan menggunakan strategu romusha.
3.
Perencanaan
Perencanaan pada siklus II berdasarkan temuan hasil siklus I. Pada siklus
II juga tetap menitikberatkan pada kemampuan siswa dalam mencatat transaksi
dalam jurnal dengan menggunakan strategi romusha. Adapun rencana kegiatan
yang akan dilakukan adalah:
Tindakan
30
Tindakan pada siklus II adalah perbaikan-perbaikan tindakan pada siklus
I. Pada tahap ini peneliti menjelaskan tentang materi yakni materi mencatat
transaksi dalam jurnal dengan menggunakan strategu romusha dan membahas
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada latihan sebelumnya.
Pada siklus II, pembelajaran juga dilakukan dalam satu kali pertemuan.
Secara garis besar tindakan yang dilakukan adalah pendahuluan, kegiatan inti,
dan penutup.
(1)
Pendahuluan
Tahap tindakan pada pendahuluan dapat dilihat sebagai berikut:
c.
31
Dalam proses observasi ini, data yang diperoleh melalui beberapa cara,
yaitu: (1) tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam materi
mencatat
transaksi dalam, (2) dokumentasi foto digunakan sebagai laporan yang berupa
gambar aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran materi materi mencatat
transaksi dalam jurnal dengan menggunakan strategi romusha.
d.
Refleksi
Refleksi pada siklus II pada pembelajaran materi materi
mencatat
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian tindakan kelas yang berjudul Peningkatan Kemampuan
Aktivitas Belajar Siswa dalam Mengikuti Mata Pelajaran Ekonomi Materi
Pencatatan dalam Jurnal pada kelas XII IPS.1 MA YSPIS Gandrirojo Sedan
32
semester gasal
Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli Agustus 2013 di MA
YSPIS Gandrirojo Sedan. Adapun alokasi waktu yang disediakan adalah satu
minggu 2 kali pertemuan, setiap pertemuan 2 x 45 menit yang hanya digunakan
pengambilan data melalui tes untuk mengetahui kemampuan mencatat dalam
jurnal.
33
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis
berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan
tertentu.
Teknik analisis data kualitatif digunakan untuk menganalisis data
non tes. Data kualitatif ini diperoleh dari data angket, observasi, dan
dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif digunakan selama dan setelah
pengumpulan data mengikuti siklus yang dilakukan dalam penelitian
tindakan kelas. Teknik data kualitatif ini juga dapat dilakukan untuk
mendeskripsikan permasalahan dan proses pembelajaran mencatat
transaksi dalam jurnal.
2.
Keterangan :
N
diberikan tes materi mencatat transaksi dalam jurnal. Hasil presentase kemampuan
siswa tiap-tiap tes kemudian dibandingkan antara pra siklus, siklus pertama, dan
siklus kedua. Peneliti akan mengukur kemampuan mencatat transaksi dalam
34
jurnal, sehingga dapat diketahui nilai rata-rata kemampuan siswa dalam mencatat
transaksi dalam jurnal.
35
e. Menetapkan indikator-indikator desain pembelajaran
dengan strategi
Romusha
f. Menyusun rancangan strategi belajar mengajar dengan strategi Romusha
g. Menyusun metode dan alat perekam data yang berupa angket, catatan di
lapangan, pedoman analisis, dokumen, dan catatan harian.
h. Menyusun rancangan pengolahan data, baik yang bersifat kualitatif maupun
kuantitatif.
i. Mempersiapkan penyusunan laporan hasil dari penelitian tindakan kelas yang
dilakukan.
9. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Pelaksanaan tindakan dan pengamatan dalam penelitian ini dibagi
dalam 2 siklus. Setiap siklus dibagi dalam tiga kali pertemuan. Kegiatan
pelaksanaan tindakan dalam setiap siklus, dibarengi dengan pengamatan yang
dapat dilakukan sebagai berikut:
Guru melaksanakan desain pembelajaran dengan strategi Romusha yang
telah direncanakan.
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dilaksanakan dan membuat
laporan tentang kegiatan yang dilakukan, baik secara individu maupun
secara kelompok sesuai dengan tugasnya masing-masing.
Guru mempelajari laporan kegiatan yang dilakukan oleh siswa baik secara
individu maupun kelompok dan memberikan penjelasan tambahan jika
diperlukan.
Guru merekam data dan mengamati kegiatan siswa sesuai dengan laporan
yang telah disusun dengan menggunakan alat perekam, pedoman
pengamatan serta catatan lapangan.
36
11. Perencanaan
Perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan
pembelajaran pada siklus I sebagai berikut:
Tabel 4.1 Perencanaan Pembelajaran Siklus I
No
1
Komponen
Kegiatan awal
Waktu
Kegiatan
Kegiatan inti
50 menit Guru
membentuk
kelompok,
masing-
Kegiatan akhir
37
4
Evaluasi
12. Refleksi
Peneliti mengadakan
telaah
38
Lampiran 1
Lembar Observasi Kegiatan Guru
Kelas
: XII IPS.2
Tanggal
Petunjuk
: Berilah tanda cek (v) pada kolom sesuai dengan hasil pengamatan
Keterangan
No
1
1 = tidak baik
3 = baik
2 = kurang baik
4 = sangat baik
Kegiatan Guru
Menyusun Perencanaan Pembelajaran
a. Kesesuaian materi pelajaran dengan
kurikulum
b. Guru menyusun langkah-langkah
metode tugas kelompok
c. Guru menyiapkan tugas-tugas
d. Guru menyiapkan teknik pengamatan
e. Guru menyusun alat evaluasi
Jumlah
Prosentase
Melaksanakan Pembelajaran
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Guru memberikan apersepsi
c. Guru menjelaskan metode yang
digunakan
d. Guru menjelaskan tugas setiap individu
maupun kelompok
e. Guru membimbing tugas siswa
f. Guru mengadakan evaluasi
Jumlah
Hasil Pengamatan
1
2
3
4
39
Prosentase
Gandrirojo Sedan, 18 September 2014
Observer,
YUNIARTI, S.Pd
Lampiran 2
Lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa
40
Tanggal Pengamatan
Kelas
Petunjuk
No
: 18 Pebruari 2009
: IX.A
:
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = baik
4 = sangat baik
Indikator
Kehadiran siswa
5
6
7
Skala Penilaian
1
Jumlah
Prosentase
SURTINAH, S.Pd
Lampiran 3
Kuesioner Respon Siswa Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar
41
Nama
Tanggal
Petunjuk
Keterangan
:
:
: Berilah tanda cek (v) pada kolom skala penilaian sesuai dengan
keadaan anda.
:
1 = tidak senang
2 = kurang senang
3 = senang
4 = sangat senang
NO
1
2
3
4
5
6
7
SKALA
PENILAIAN
1
2
3
4
PERNYATAAN
_______________________
DAFTAR RUJUKAN
Suharsimi Arikunto,
Aksara.
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani. 2004. Strategi Pembelajaran
Aktif. Yogyakarta: CTSD.
42
Mulyasa, E.. (2005). Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Oemar Hamalik. (1992). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Slameto. (1991). Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS).
Jakarta: Bumi Aksara.
Soetomo. (1993). Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha
Nasional.