Sejarah Perkerasan
Sejarah perkembangan jalan di Indonesia yang tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia
adalah pembangunan jalan Daendles pada zaman Belanda, yang dibangun dari Anyer
(Banten) hingga Panarukan (Banyuwangi, Jawa Timur), yang diperkirakan 1000 km.
Sejarah Perkerasan
Awal
dari
perkembangan
konstruksi
Prinsip
Konstruksi
Telford
menggunakan
sedangkan
L. McAdam.
terbesar 3 inci
Konstruksi Telford
prinsip
konstruksi
Konstruksi Macadam
Macadam
Sejarah Perkerasan
Di
Indonesia
perkembangan
perkerasan
aspal
Perkerasan
Berdasarkan bahan pengikatnya konstruksi perkerasan jalan dibedakan atas :
a. Konstruksi perkerasan lentur (flexible pavement), yaitu perkerasan yang menggunakan
aspal sebagai bahan pengikat. Lapisan-lapisan perkerasannya bersifat memikul dan
memyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar.
b. Konstruksi perkerasan kaku (rigid pavement), yaitu perkerasan yang menggunakan semen
(portland cement) sebagai bahan pengikat. Pelat beton dengan atau tanpa tulangan
diletakkan diatas tanah dasar dengan atau tanpa lapis pondasi bawah. Beban lalu lintas
sebagian besar dipikul oleh pelat beton.
c.
Perkerasan
Perkerasan
Konsep Perkerasan Jalan
a. Mempunyai tebal total yang cukup.
b. Mampu mencegah masuknya air, baik dari luar maupun dari dalam.
c.
Mempunyai permukaan yang rata, tidak licin, awet terhadap distorsi oleh lalu-lintas dan
cuaca.
Perkerasan
Konsep Dasar Desain Lapis Perkerasan Jalan
1. Memperbaiki / meningkatkan harga CBR dari subbase ataupun base course, dengan bahan
yang lebih baik.
2. Memperbaiki mutu lapis tanah dasar dengan cara :
o Stabilisasi kimia
o Stabilisasi mekanis
o Menimbun tanah dasar asli dengan bahan tanah timbunan yang lebih baik (CBR yang lebih
tinggi).
3. Mempertebal lapisan subbase maupun base course.
4. Dengan cara-cara modern, antara lain dengan menambah lapisan penguat tipis antara tanah
dasar (subgrade) dan lapisan pondasi (base/subbase) dengan menggunakan bahan-bahan
geosintetik (geotextile, geogrid, dan lain-lain).
Flexible Pavement
Rigid Pavement