PENDAHULUAN
Pendidikan memegang peranan yang
sangat penting bagi pengembangan siswa
agar kelak menjadi sumber daya manusia
yang
berkualitas
yang
mampu
mengantarkan Indonesia ke posisi
terkemuka, paling tidak sejajar dengan
Negara-negara berkembang lainnya.
Pendidikan
sebagai
usaha
sadar
diarahkan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar dapat diwujudkan
dalam bentuk kemampuan, keterampilan,
sikap dan kepribadian yang sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional.
Tujuan
pendidikan
nasional
diantaranya
adalah
mendorong
berkembangnya kreativitas peserta didik,
1
Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif, TPS, Hasil belajar, Mata diklat
PBR
Selanjutnya
untuk
rancangan
pembelajaran pada siklus II dibuat
dengan mengacu pada hasil refleksi
kegiatan pada siklus I. Materi di siklus II
ini dibatasi hanya pada penjumlahan
bilangan pecahan berpenyebut tidak
sama. Perubahan disesuaikan dengan
hasil refleksi atau solusi yang telah
dikonsultasikan bersama observer agar
menjadi lebih baik serta pada langkahlangkah pembelajaran yang kurang
ataupun tidak terlaksana dengan baik
pada siklus I. Pada siklus III, rancangan
juga dibuat berdasarkan rancangan pada
siklus sebelumnya yaitu siklus II. Materi
di siklus 3 ini dibatasi hanya pada
penjumlahan
bilangan
pecahan
berpenyebut sama dan tidak sama.
Perubahan disesuaikan dengan hasil
refleksi atau solusi yang telah
dikonsultasikan bersama observer agar
menjadi lebih baik serta pada langkahlangkah pembelajaran yang kurang
ataupun tidak terlaksana dengan baik
pada siklus II. Pada siklus II dan III
tingkat kesukaran tes dibuat semakin
tinggi agar terlihat peningkatan hasil
belajar bukan dikarenakan soal tes yang
semakin
mudah,
tetapi
proses
pembelajaran yang berhasil.
Perubahan-perubahan
yang
dilakukan, berpengaruh baik pada hasil
belajar siswa. Refleksi merupakan bagian
yang sangat penting dari PTK yaitu untuk
memahami terhadap proses dan hasil
yang terjadi, yaitu berupa perubahan
sebagai akibat dari tindakan yang
dilakukan. Dengan adanya refleksi,
peneliti menjadi terarahkan untuk
memperbaiki kesalahan atau kekurangan
yang
terjadi
pada
pembelajaran
sebelumnya. Hal ini juga memperlihatkan
kelemahan-kelemahan siswa pada proses
pembelajaran terutama pada hasil belajar,
sehingga peneliti dapat memberikan
tindak lanjut untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan tersebut.
Rumusan masalah yang kedua ialah
bagaimana pelaksanaan pembelajaran
media,
alat
bantu
serta
kelengkapan pembelajaran yang
menunjang aktivitas siswa dalam
belajar. (4) Siswa harus memiliki
inisiatif dan kreatifitas dalam
belajar,
memiliki
wawasan
pengetahuan
yang
memadai
sehingga ada perubahan sikap
dalam menghadapi persoalan. (5)
Siswa harus memiliki tanggung
jawab pribadi yang tinggi dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
Poin-poin di atas tersebut memang
terbukti
adanya
pada
penelitian
penerapan pendekatan CTL ini, seperti
pada kelebihan yaitu gambar yang
bersifat konkret, tidak terbatas ruang dan
waktu dan juga menarik perhatian siswa.
Selain itu pada kekurangan terdapat dua
poin yang benar dirasakan oleh peneliti
yaitu gambar yang terlalu kompleks dan
gambar yang kurang maksimal bila
diterapkan dalam kelompok besar.
Rumusan masalah yang ketiga ialah
bagaimana hasil belajar siswa setelah
menggunakan
mendapatkan
pembelajaran
dengan
menerapkan
pendekatan
CTL
pada
materi
penjumlahan bilangan pecahan?
Salah satu tujuan dalam penelitian ini
adalah untuk melihat seberapa besar
peningkatan hasil bejar siswa setelah
mendapat
pembelajaran
dengan
pendekatan CTL. Berdasarkan data yang
diperoleh pada pembelajaran di siklus 1,
2 dan 3, dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar siswa yang ditunjukkan melalui
skor tes siklus mengalami peningkatan
yang siginifikan setelah dilakukan
tindakan dengan penggunaan pendekatan
CTL. Peningkatan hasil belajar dari
setiap siklus tersebut dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 1
Perolehan Skor Hasil Belajar Siswa pada Siklus 1, 2 dan 3
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
Skor Rata2
71.7
78.5
84.8
TB
Gain
<g>
Kategori
43.5%
60.9%
86.9%
6.8
6.3
0.24
0.29
Rendah
Rendah
KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah yang
telah diungkapkan dapat diambil
simpulan bahwa perencanaan pada
penelitian ini dirancang dengan sumber
dari hasil analisis dan refleksi peneliti
DAFTAR PUSTAKA
Kurikulum
Tinkat
Satuan
Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta:
BSNP.
Departemen
Pendidikan
Nasional.
(2009). Bahan 02 Pendidikan &
Pelatihan
Kurikulum
Tingkat
Satuan Pendidikan Sekolah Dasar.
Jakarta: Depdiknas
Djaman, Satori. (2009). Kapita Selekta
Problematika Pendidikan Dasar
(Metodologi).
Prodi
Pendas
Sekolah Pasca Sarjana UPI.
Fauziah, Irma. (2012). Meningkatkan
Hasil
Belajar
dengan
Menggunakan
Pendekatan
Kontextual Teaching and Learning
(CTL)
pada
Pembelajaran
Matematika
Tentang
Konsep
Pecahan.
Skripsi.
Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Tidak diterbitkan.
Rusman.
(2012).
Model-model
Pembelajaran
Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Jakarta : PT.
Rajagrafindo Persada
Suprijono, Agus. (2011). Cooperative
Learning TEORI DAN APLIKASI
PAIKEM. Yogjakarta : Pustaka
Pelajar
Wiriaatmadja, R. (2010). Metode
Penelitian
Tindakan
Kelas.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
10