Anda di halaman 1dari 3

Konser Super Show

Sorry, sorry, sorry, sorry terdengar alunan music yang energik dari arah kamar bernuansa warna biru
laut. Seorang gadis dengan baju kaos berwarna putih dan celana pendek selutut tengah melamun sambil
merebahkan tubuhnya di kasur single bed miliknya.
Haah aku ingin nonton konser Super Junior di Singapura tahun depan! ucap Hana ,nama gadis itu,
sambil menggerakkan kakinya kerarah atas dan bawah. Tapi bagaimana caranya? Kalau minta ibu atau
ayah pasti gak bakal dikasih. Oh ternyata gadis ini sedang galau memikirkan cara agar ia bisa pergi ke
Singapura untuk menonton konser Super Junior.
Ah!! tiba-tiba Hana bangkit dari tempat tidurnya. Terlihat sebuah bohlam yang menyala terang di atas
kepalanya. Rupanya ia sudah mendapatkan ide untuk mengumpulkan uang agar bisa pergi ke Singapura.
Dengan cepat diraihnya buku pelajaran Fisika yang sangat dibencinya dan mulai mempelajari ulang
semua materi yang sama sekali tidak dimengerti olehnya.
Keesokan harinya
Di sebuah sekolah sederhana namun terkenal dengan segala prestasinya, Hana melangkahkan kakinya
kearah ruang kepala sekolah dan mengetuk pintunya. Setelah dipersilahkan masuk, Hana membuka pitu
cokelat itu dan duduk dan duduk di kursi di depan kepala sekolah setelah ia disuruh duduk.
Ada apa? Tanya kepala sekolah yang sudah tua itu dengan ramahnya.
Saya ingin mendapatkan beasiswa, ucap Hanadengan penuh percaya diri.
Benarkah? Anda tahu kan, banyak yang mengincar beasiswa ini. Ucap kepala sekolah itu tetap dengan
senyum ramahnya.
Ya saya tahu, ucap Hana sambil tersenyum. Ya, dia tahu. Jika ingin mendapatkan beasiswa ini, ia harus
bersaing dengan murid-murid lainnya, yang juga mengincar beasiswa ini.
Baiklah kalau anda sudah yakin. Ini, ucap kepala sekolah itu sambil menyerahkan selembar formulis
kepada Hana. Ternyata itu adalah formulir untuk test mendapatkan beasiswa yang akan diadakan
seminggu lag.
Terima kasih Pak, ucap Hanasambil berlalu pergi dari ruangan kepala sekolah. Ia bertekad untuk
mendapatkan beasiswa itu demi menonton konser Super Show di Singapura. Ia pun sudah mendapatkan
kerja sambilan di sebuah toko kue untuk menambah ongkos pergi ke Singapura. Selama satu minggu
penuh, Hana terus belajar, mengulang semua pelajaran yang akan ditestkan untuk meraih beasiswa. Ia
juga bekerja keras di toko kue.
Keesokkan paginya.
Tak terasa seminggu sudah. Hana memasuki ruangan test. Matanya membelalak kaget melihat banyaknya
orang di dalam ruangan itu. hampir 30 orang banyaknya. Dengan gugup Hana duduk dibangku dengan
nomor urut 15. Ia kembali berdoa agar ia dapat melalui test ini dengan lancar. Seorang guru berkumis

tebal seta dengan wajah sangar memasuki ruangan test. Beliau membagi semua soal-soal test yang
berjumlah 300 soal dengan semua mata pelajaran kepada peserta test.
Buset! Banyak amat! batin Hana syok setelah melihat soal-soal yang berjumlah 300 itu.
Baiklah, waktu kalin mengerjakannya selama 2 jam. Dilarang mencontek! Kalau saya melihat salah satu
dari kalian mencontek, langsung didiskualifikasi! ucap Pak Ibiki ,nama guru itu, dengan suara tegasnya.
Setelah tanda mulai, semua peserta mulai mengerjakan soal-soal dengantelaten, begitu pula dengan Hana.
1 jam telah terlewati sejak tanda mulai, dan 5 orang murid sudah keluar karena ketahuan mencontek.
Min Young! Keluar! pak Ibiki kembali berseru setelah 30 menit yang lalu mengeluarkan 5 murid.
MinYoung dengan kesal pergi keluar. Ternyata ia ketahuan meminta jawaban kepada Hana yang sama
sekali tidak peduli padanya.
Selesai! suara Pak Ibiki kali ini seperti suara malaikat pencabut nyawa. Para pesert test mengumpulkan
lembar jawabannya dengan gugup kea rah Pak Ibiki. Tak jarang para peserta test kembali memerikasa
lembar jawabannya sebelum diserahkan kepada Pak Ibiki.
Sorenya di SMA KOHAKU
Suasana SMA ini terlihat ramai kembali setelah beberapa saat lalu sepi ditinggal penghuninya. Rupanya
sore ini adalah pengumuman hasil test mendapatkan beasiswa.
Baiklah saya kan mengumumkan tiga orang yang berhasil mendapatkan beasiswa sore ini. Ucap Pak
kepala sekolah di depan ruang test.
Deg deg deg
Detak jantung Hana berdetak cepat tak terkendali. Berbagai pikiran buruk melintas di benaknya.
Baiklah yang pertama Akizama Himeko, ucap kepala sekolah, kemudian Akizama Himeko maju untuk
mengambil tanda beasiswanya.
Lalu yang kedua Ren Ichimura tepuk tangan dan erangan putus asa kembal mewarnai ruang test itu.
Dan yang terakhir suasana hening menyelimuti ruangan itu menunggu lanjutan ucapan sang kepala
sekolah.
Hana Nakizawa,
YEAH!! Hana meloncat senang di bangkunya menghiraukan pandangan iri yang dituukan padanya. Ia
melangkah semangat ke depan, tapi entah sial atau apa tiba-tiba
BRUKK
Auww.. ringis Hana saat kepalanya membentur lantai karena tidak sengaja menginjak tali sepatunya
sendiri. Ia tersenyum malu sambil tertawa kecil.

Hahahahah.. semua peserta test ikut tertawa melihat tingkah konyol hana dan melupakan kegagalan
mereka.
10 Juni 2013
Hana menjatuhkan tubuhnya di kasur empuknya. Ia menatap langit-langit kamarnya.
Haaah, ia menghela nafas putus asa. Bukan, ia tidak sedang galau memikirkan tentang biaya untuk
menonton Super Show di Singapura lag eperti 8 bulan yang lalu sebelum ia mendapat beasiswa. Bahkan
ia sudah mampu mengumpulkan uang sekitar 5 juta selama 8 bulan. Hanya saja ia sedang berfikir, apakah
ia tega menghabiskan uang yang ia kumpulkan selama 8 bulan dengan kerja kerasnya hanya demi sekedar
melihat konser selama satu hari di Singapura. Apakah ia akan puas dengan melihat Super Junior selama
satu hari? Jawabannya TIDAK! ia kembali berfikiruntuk nonton konser yang akan diadakan tanggal 10
Juli atau tidak. jika ia pergi, uang hasil jerih payahnya ini akan habis sekali pakai tapi jika uang ini ia
simpan dan mengumpulkn yang lebih banyak, mungkin akan berguna untuk kehidupannya yang akan
datang.
SET
Hana kembali bangkit tiba-tiba dari kasurnya. Ternyata ia sudah membuat keputusan.
Baiklah aku tak akan pergi. Huh.. Tuhan tolong sampaikan permintaan maafku kepada Super Junior,
karena tidak bisa menonton mereka, tapi suatu hari nanti jika aku sudah memiliki uang lebih banyak dan
hidup mapan aku pasti akna menonton konser mereka yang selanjutnya. Dan juga tolong sampaikan
ucapan terima kasihku kepada mereka. Karena tanpa mereka aku pasti tidak akan menjadi Hana yang
sekarang. Hana yang tidak selalu bergantung pada orang tua, hana yang sudah lebih dewasa dan bisa
mandiri. Terima kasih Tuhan sudah mengenalkan Hana dengan mereka, walau secara tidak langsung,
Hana menyelesaikan doanya. Dengan ini ia bertekad untuk mengumpulakan uang dan hidup mapan. Hana
tersenyum lega dan meraih laptop hasil beasiswanya dan membuka sebuah folder khusus tentang Super
Junior yang menyimpan berbagai hal tentang Super Junior mulai dari foto, video serta tingkah-tingkah
lucu para anggota Super Junior.

THE END
KARYA: SRI GUNAWATI (X3/22)

Anda mungkin juga menyukai