Odisei 1
Odisei 1
S
EI
BUKUPE
RT
AMA
RAKS
AS
ABE
RMAT
AS
AT
U
Di
t
ul
i
sol
ehMARYPOPEOSBORNE
Di
gambarol
ehTROYHOWELL
Edi
t
or
:cl
i
cker
s
Scan:k80
ht
t
p:
/
/
ebookl
i
nk.
co.
cc
SATU
PANGGILAN PERANG
berteriak.
Perasaan takut menghinggapi Odiseus. Ia tahu
mengapa si pembawa pesan datang. Agamemnon,
sang penguasa kepulauan Yunani, tengah
memanggil para raja dan pangeran dari seluruh
Yunani untuk berperang melawan Troya. Seorang
pangeran Troya telah menculik Helen, ratu
Yunani dari pelukan suaminya.
Odiseus dari Ithaca! si pembawa pesan
berseru. Aku membawa perintah untukmu agar
bergabung dengan Raja Agamemnon guna
berperang melawan Troya!
Odiseus menatap laki-laki tersebut sambil
berusaha dengan susah payah memikirkan cara
untuk
menghindari
perpisahan
dengan
keluarganya. Ia adalah seorang pejuang dan
pemimpin yang gagah berani, namun cintanya
pada keluarga melebihi segala-galanya. Ia tidak
ingin meninggalkan keluarganya.
Odiseus! si pembawa pesan berseru.
Ingatlah bahwa kau sendiri yang telah meminta
rakyatmu untuk bersumpah mempertahankan
pernikahan Helen!
Odiseus ingat baik akan hal itu. Helen adalah
wanita tercantik di dunia. Ketika wanita itu telah
cukup umur untuk menikah, seluruh pangeran
dan raja Yunani ingin mempersuntingnya.
Karena khawatir akan kehancuran bangsa akibat
kecemburuan para raja dan pangeran tersebut,
Odiseus menganjurkan mereka bersumpah
untuk selalu mempertahankan pernikahan
DUA
KUDA KAYU
TIGA
PERJALANAN DIMULAI
EMPAT
PANTAI MISTERIUS
LIMA
ENAM
RENCANA ODISEUS
mata pisau.
Sekarang, kita undi siapa yang akan
membantuku, kata Odiseus.
Anak buah Odiseus menarik undian, dan
empat orang terpilih untuk membantu. Odiseus
memberitahukan rencananya. Kemudian, ia
menyembunyikan pasak tersebut di sudut gua
yang gelap.
Yang dapat kita lakukan sekarang hanyalah
menunggu, katanya.
Para prajurit Odiseus berkumpul seperti anak
kecil yang ketakutan. Odiseus duduk dan
menatap ke arah pintu masuk gua. Hatinya
berubah menjadi keras dan dingin.
Akhirnya, ia mendengar suara siulan yang
mengerikan
dari
makhluk
tersebut,
dan
kemudian suara domba.
Batu besar digeser dan sinar matahari masuk
ke dalam gua. Sekumpulan domba dan kambing
bergerombol masuk. Si raksasa bermata satu
berjalan perlahan-lahan di belakang mereka.
Setelah masuk ke gua, Polifemus kembali
menutup pintu gua dengan batu raksasa
tersebut. Tanpa memandang sekejap pun ke arah
orang-orang Yunani, ia menyalakan api unggun
dan memerah susu kambing.
Setelah usai dengan tugasnya, Cyclops
seperti sebelumnyamenyambar dua orang lagi,
melempar mereka ke lantai, dan menyantap
mereka
sebagai
makan
malam.
Setelah
menyelesaikan santap malam yang terdiri dari
TUJUH
KUTUKAN CYCLOPS
teriaknya. Polifemus!
Dalam sekejap mata, makhluk itu muncul di
ujung tebing. Ia berteriak penuh kemarahan
ketika sadar bahwa Odiseus dan anak buahnya
telah kabur.
Kau seharusnya berpikir dua kali sebelum
menyantap anak buahku! teriak Odiseus. Lihat
bagaimana Zeus telah menghukummu!
Si raksasa yang telah buta tersebut menjawab
dengan pekikan penuh kemarahan. Ia mencabut
sebongkah batu besar dari tebing yang tinggi,
dan dengan sekuat tenaga melemparkannya ke
arah orang-orang Yunani tersebut.
Batu besar itu menghantam air di depan kapal
mereka. Ombak sebesar gunung muncul,
menggulung, dan menyeret kapal tersebut
kembali ke pulau Cyclops serta mendorongnya ke
arah pantai.
Odiseus menyambar sebuah dayung panjang
dan segera mendayung kapalnya kembali ke air.
Dayung! Dayung! ia berteriak pada awak
kapalnya. Dayung dan selamatkan nyawa
kalian!
Secara membabi-buta, orang-orang Yunani
tersebut mendayung kapal mereka kembali ke
laut lepas. Setelah mereka bergerak cukup jauh
dari pantai, Odiseus tak dapat menahan diri
untuk mengejek makhluk buas itu sekali lagi.
Polifemus! ia berteriak.
Anak buah Odiseus memintanya untuk
menjaga mulut. Jangan ganggu monster itu lagi!
DELAPAN
PENUTUP
Persefone
Dionisus
laki Hera
istri Hades, ratu alam baka anak
perempuan Zeus
Dewa Anggur dan Kegilaan
CATATAN TENTANG
ASAL-MUASAL CERITA
SANG PENGARANG