Anda di halaman 1dari 18

A.

Aplikasi Spektroskopi inframerah


Metode spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang meliputi teknik serapan
(absorption), teknik emisi (emission), teknik [[fluoresensi] (fluorescence). Komponen medan
listrik yang banyak berperan dalam spektroskopi umumnya hanya komponen medan listrik
seperti dalam fenomena transmisi, pemantulan, pembiasan, dan penyerapan. Penemuan infra
merah ditemukan pertama kali oleh William Herschel pada tahun 1800. Penelitian selanjutnya
diteruskan

oleh Young, Beer, Lambert dan Julius

melakukan

berbagai

penelitian

dengan

menggunakan spektroskopi inframerah. Pada tahun 1892 Julius menemukan dan membuktikan
adanya hubungan antara struktur molekul dengan inframerah dengan ditemukannya gugus metil
dalam suatu molekul akan memberikan serapan karakteristik yang tidak dipengaruhi oleh
susunan molekulnya.
Penyerapan gelombang elektromagnetik dapat menyebabkan terjadinya eksitasi tingkattingkat energi dalam molekul. Dapat berupa eksitasi elektronik, vibrasi, atau rotasi. Rumus yang
digunakan untuk menghitung besarnya energi yang diserap oleh ikatan pada gugus fungsi adalah
Spektroskopi inframerah biasanya digunakan untuk penelitian dan digunakan dalam industri
yang sederhana dengan teknik yang sederhana dan untuk mengontrol kualitas. Alat spektroskopi
inframerah cukup kecil dan mudah dibawa kemana-mana dan kapanpun dapat digunakan.
Dengan meningkatnya teknologi komputer memberikan hasil yang lebih baik. Spektroskopi
inframerah mempunyai ketepatan yang tinggi pada aplikasi kimia organik dan anorganik.
Spektroskopi inframerah juga sukses kegunaannya dalamsemikonduktor mikroelektronik. Untuk
contoh, spektroskopi inframerah dapat digunakan untu semikonduktor seperti silikon, gallium
arsenida, gallium nitrida, zinc selenida, silikon amorp, silikon nitrida, dan sebagainya.
Tabel 1. Daerah Panjang Gelombang

Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang (Tabel 1), sinar inframerah dibagi atas tiga
daerah yaitu:
a. Daerah infra merah dekat
b. Daerah infra merah pertengahan
c. Daerah infra merah jauh
Dari pembagian daerah spektrum elektromagnetik tersebut di atas, daerah panjang
gelombang yang digunakan pada alat spektroskopi inframerah adalah pada daerah inframerah
pertengahan, yaitu pada panjang gelombang 2,5 50 m atau pada bilangan gelombang 4.000
200 cm-1 . Daerah tersebut adalah cocok untuk perubahan energi vibrasi dalam molekul. Daerah
inframerah yang jauh (400-10cm-1, berguna untuk molekul yang mengandung atom berat,
seperti senyawa anorganik tetapi lebih memerlukan teknik khusus percobaan.
Tabel 2. Aplikasi penting dari spektroskopi inframerah
Daerah
Spektra
IR daerah dekat
IR daerah
sedang

Tipe Pengukuran
Refleksi diffuse
Absorpsi
Absorpsi

Tipe Analisis
Kuantitatif
Kuantitatif
Kualitatif

Material padat atau cair


Campuran gas
Unsur padatan, cair dan senyawa gas

Kuantitatif

Gas kompleks, zat cair dan campuran zat


padat
Gas kompleks, zat cair dan campuran zat
padat
Zat cair atau zat padat murni
Polutan atmosfer
Senyawa anorganik atau organologam murni

Kromatografi

IR daerah jauh

Reflectance
Emisi
Absorpsi

Tipe sampel

Kualitatif
Kuantitatif
kualitatif

B. Persiapan sampel
Pada bagian ini kami akan menjelaskan teknik umum persiapan sampel pada pengukuran
absorpsi inframerah.
1. Gas
Untuk menangani sampel berbentuk gas,maka sampel harus dimasukkan dalam sel gas (Sel
berbentuk silinder ) yang dapat mengatur masuk dan keluarnya sampel gas melalui 2 buah katup
dalam ruang gas sampel ini akan dapat diatur terjadinya pengamatan bentuk gas atau cair melalui
proses penguapan dan penyublinan. Dalam bentuk yang dimodifikasi, cermin internal yang

digunakan dapat memantulkan berkas sinar berulang kali melalui sampel untuk menaikkan
sensitifitas sejumlah kecil senyawa-senyawa organik dapat ditentukan dalam bentuk gas, bahkan
dalam sel-sel yang dipanaskan.

Gambar 1. Tempat sampel gas


2. Cairan
Bentuk ini adalah paling sederhana dan metode yang paling umum pada persiapan sampel.
Setetes sampel ditempatkan antara dua plat KBr atau plat NaCl untuk membuat film tipis.
Kemudian plat ditempatkan dalam tempat sampel alat spektroskopi inframerah untuk dianalisis.

Gambar 2 tempat sampel cair

3. Padatan
Jika zat yang akan dianalisis berbentuk padat, maka ada dua metode untuk persiapan
sampel ini, yaitu melibatkan penggunaan Nujol mull atau pelet KBr.
1. Nujol Mull
Carapersiapan sampel dengan menggunakan Nujol Mull yaitu: Sampel digerus dengan
mortar dan pestle agar diperoleh bubuk yang halus. Dalam jumlah yang sedikit bubuk tersebut
dicampur dengan Nujol agar terbentuk pasta, kemudian beberapa tetes pasta ini ditempatkan
antara dua plat sodium klorida(NaCl) (plat ini tidak mengabsorbsi inframerah pada wilayah
tersebut). Kemudian plat ditempatkan dalam tempat sampel pada alat spektroskopi inframerah
untuk dianalisis.

Gambar 3. Pembuatan sampel dengan nujol mull


2. Pelet KBr
Sedikit sampel padat (kira-kira 1 - 2 mg), kemudian ditambahkan bubuk KBr murni (kirakira 200 mg) dan diaduk hingga rata. Campuran ini kemudian ditempatkan dalam cetakan dan
ditekan dengan menggunakan alat tekanan mekanik. Tekanan ini dipertahankan beberapa menit,
kemudian sampel (pelet KBr yang terbentuk) diambil dan kemudian ditempatkan dalam tempat
sampel pada alat spektroskopi inframerah untuk dianalisis

Gambar 4 alat pembuatan pellet untuk sampel padat


Adapun teknik persiapan sampel untuk pengukuran spektroskopi inframerah secara umum
dibagi atas :
a) Neat : digunakan untuk menganalisis zat cair atau minyak yang hanya membutuhkan sampel
dalam jumlah sedikit (0,01 mm atau lebih kecil)
b) Pellet : teknik yang digunakan untuk persiapan sampel zat padat
c) Thin Cell : teknik yang digunakan untuk persiapan sampel dalam bentuk larutan (zat
terlarut)
d) Long cell : teknik yang digunakan untuk menganalisis sampel dalam wujud gas.
C. Analisis kualitatif
Sebagai pelengkap untuk memperoleh informasi struktur dari senyawa melalui interpretasi.
Spektrum IR dapat dipakai tabel korelasi IR (Tabel 8) yang memuat informasi dimana gugus
fungsional menyerap. Ini umumnya berguna untuk mengklasifikasi seluruh daerah kedalam tiga
sampai empat daerah yang lebar. Salah satu cara ialah dengan mengkategorikan sebagian daerah
IR dekat (0,7-2,5 ); daerah fundamental (2,5-5,0 ); dan daerah IR jauh (50-500 ). Cara yang
lain adalah dengan mengklasifikasikannya sebagai daerah sidik jari (6,7-14 ). Dari kedua
klasifikasi ini tampak bahwa dalam kategori kedua semua daerahnya adalah fundamental, dan ini
paling banyak digunakan.

a) Daerah ulur hidrogen (3700-2700 cm-1). Puncak terjadi karena vibrasi ulur dari atom
hidrogen dengan atom lainnya. Frekuensinya jauh lebih besar sehingga interaksi dapat
diabaikan . Puncak absorpsi timbul pada daerah 3700-3100 cm-1 karena vibrasi ulur dari OH atau N-H. ikatan hidrogen menyebabkan puncak melebar dan terjadi pergeseran kearah
bilangan gelombang yang lebih pendek . Sedangkan vibrasi C-H alifatik timbul pada 30002850 cm-1. Perubahan struktur dari ikatan C-H akan menyebabkan puncak bergeser kearah
yang maksimum. Ikatan C=H timbul pada 3300 cm-1. Hidrogen pada gugus karbonil aldehid
memberikan puncak pada 2745-2710 cm-1. Puncak vibrasi ulur CH dapat didefinisikan
dengan mengamati atom H oleh deuterium.
b) Pada daerah ikatan rangkap tiga (2700-1850 cm-1), gugus-gugus yang mengabsorpsi
terbatas, seperti untuk vibrasi ulur ikatan rangkap terjadi pada daerah 2250-2225 cm-1 (Misal
: untuk C=N pada 2120 cm-1, -C-=N- pada 2260 cm-1). Puncak untuk SH adalah pada
2600-2550 cm-1 untuk pH pada 2240-2350 cm-1 dan SiH pada 2260-2090 cm-1 .
c) Pada daerah ikatan rangkap dua (1950 1550 cm-1), vibrasi ulur dari gugus karbonil
dapat dikarakteristikkan di sini, seperti aldehid, asam, aminola, karbonat, semuanya
mempunyai puncak pada 1700 cm-1. Ester, halida-halida asam, anhidrida-anhidida asam,
mengabsorpsi pada 1770-1725 cm-1. Konjugasi menyebabkan puncak absorpsi menjadi lebih
rendah sampai 1700 cm-1. Puncak yang disebabkan oleh vibrasi ulur dari C=C- dan C=N
terletak pada 1690-1600 cm-1, berguna untuk identifikasi olefin. Cincin aromatik
menunjukkan puncak dalam daerah 1650-1450 cm-1, yang dengan derajad substitusi rendah
(low degree of substitution) menunjukkan puncak pada 1600, 1580, 1500, dan 1450 cm-1.
d) Daerah sidik jari berada pada 1500-1700 cm-1, dimana sedikit saja perbedaan dalam
struktur dan susunan molekul, akan menyebabkan distribusi puncak absorpsi berubah. Dalam
daerah ini, untuk memastikan suatu senyawa organic adalah dengan cara membandingkan
dengan perbandingannya. Pita absorpsi disebabkan karena bermacam-macam interaksi,
sehingga tidak mungkin dapat menginterpretasikan dengan tepat.

Contoh Wavelenght
Tabel rentang frekuensi untuk beberapa senyawa organik

D. Analisis Kuantitatif
Dalam penentuan analisis kuantitatif dengan IR digunakan hukum Beer. Kita dapat
menghitung absortivitas molar () pada panjang gelombang tertentu, dimana salah satu
komponennya mengabsorpsi dengan kuat sedang komponen lain lemah atau tidak mengabsorpsi.
Absorbansi zat yang tidak diketahui jumlahnya ditentukan pada panjang gelombang ini secara
simultan. Hukum Beer tidak dapat digunakan pada nilai absorbansi yang tinggi. Oleh karena itu
digunakan metode empiris.
Metode Base line (gambar) adalah untuk menyeleksi pita absorpsi yang dianalisa tidak
jatuh kembali pada pita komponen yang dianalisis. Jika Po menunjukkan intensitas sinar yang
didapat denagan cara menarik garis lurus tangensial pada kurva spectrum absorpsi pada pita
absorpsi yang dianalisis. Transmitan P, diukur dari titik absorpsi maksimum. Kurva kalibrasi
didapat dengan cara menyalurkan nilai log (Po/Pt) terhadap konsentrasi. Karena pita IR yang
sempit, menyebabkan deviasi dari hukum Beer (yang dapat menyebabkan hubungan antara
absorbansi dan konsentrasi menjadi tidak linier) kemungkinan kecil.

Spektroskopi infra merah dapat digunakan untuk menganalisis campuran hidrokarbon


aromatik, seperti C8C10 (mengandung xylena dalam bentuk orto, meta, para dan etil benzena),
dengan sikloheksana sebagai pelarut. Kita ambil puncak disekitar panjang gelombang 12-15 ,
kita hitung absorptivitas molar semua senyawa pada 13,47; 13,01; 12,58; 14,36 yang
merupakan daerah puncak dan menulis empat persamaan simultan untuk menghitung konsentrasi
masing-masing senyawa.
Kebanyakan penggunaan spektroskopi infra merah dalam analisis kuantitatif adalah untuk
menganalisis kandungan udara, misalnya jika udara mengandung polutan seperti CO, metil etil
keton, methanol, etilen oksida dan uap CHCl3. sampel udara yang mengandung polutan atmosfer
dianalisa dengan alat IR. Polutan lain seperti CS2, HCN, SO2, nitrobenzene, vinil klorida,
diboran, kloropena, metil merkaptan, piridin, juga dapat dianalisa secara kuantitatif dengan
spektrofotometer infra merah. Teknik infra merah dalam analisis kuantitatif mempunyai
keterbatasan yang tidak dapat diabaikan. Pertama tidak adanya hubungan antara hukum Beer dan
kompleksitas spektrum sehingga tumpang- tindihnya puncak-puncak. Kedua, sempitnya puncak,
akibat dari sinar hamburan menyebabkan pemakaian lebar slit menjadi lebih besar. Sel yang
sempit juga tidak banyak digunakan untuk mengerjakan pekerjaan praktis.
Spektrometer infra merah biasanya merupakan spektrometer berkas ganda dan terdiri dari
4 bagian utama yaitu sumber radiasi, daerah cuplikan, kisi difraksi (monokromator), dan
detektor.
E. Sumber Radiasi
Radiasi infra merah biasanya dihasilkan oleh pemijar Nernst dan Globar. Pemijar Globar
merupakan batangan silikon karbida yang dipanasi sekitar 1200C, sehingga memancarkan
radiasi kontinyu pada daerah 1-40 m. Globar merupakan sumber radiasi yang sangat stabil.
Pijar Nernst merupakan batang cekung dari sirkonium dan yttrium oksida yang dipanasi sekitar
1500C dengan arus listrik. Sumber ini memancarkan radiasi antara 0,4-20 m dan kurang stabil
jika dibandingkan dengan Globar.
F. Monokromator
Monokromator ini terdiri dari sistem celah masuk dan celah keluar, alat pendespersi yang
berupa kisi difraksi atau prisma, dan beberapa cermin untuk memantulkan dan memfokuskan

sinar. Bahan yang digunakan untuk prisma adalah natrium klorida, kalium bromida, sesium
bromida dan litium fluorida. Prisma natrium klorida paling banyak digunakan untuk
monokromator infra merah, karena dispersinya tinggi untuk daerah antara 5,0-16 m, tetapi
dispersinya kurang baik untuk daerah antara 1,0-5,0 m.
G. Detektor
Sebagian besar alat modern menggunakan detektor panas. Detektor fotolistrik tidak dapat
digunakan untuk menggunakan infra merah karena energi foton infra merah tidak cukup besar
untuk membebaskan elektron dari permukaan katoda suatu tabung foton. Detektor panas untuk
mendeteksi infra merah yaitu termokopel, bolometer, dan sel Golay. Ketiga detektor ini bekerja
berdasarkan efek pemanasan yang ditimbulkan oleh sinar infra merah.
H. Recorder
Signal yang dihasilkan dari detectorkemudian direkam sebagai spectrum infra merah yang
berbentuk puncak-puncak absorpsi. Spektrum infra merah ini menunjukkan hubungan antara
absorpsi dan frekuensi/bilangan gelombang. Sebagai absis dan frekuensi dan sebagai ordinat
adalah transmitan/absorbans.
I. DaerahCuplikan
Daerah cuplikan infra merah dapat terdiri dari 3 jenis yaitu cuplikan yang berbentuk gas,
cairan dan padatan. Gaya intermolekul berubah nyata dari bentuk padatan ke cairan ke gas dan
spektrum infra merah biasanya menunjukkan pengaruh dari perbedaan ini dalam bentuk
pergeseran frekuensi. Oleh karena itu, sangat penting untuk dicatat pada spektrum cara
pengolahan cuplikan ynag dilakukan.
J. Kalibrasi skala frekuensi
Sebelum melakukan pekerjaan skala kertas pencatat harus dikalibrasi. Kalibrasi dapat
dikerjakan dengan menggunakan spektrum polistiren (atau dari indena). Spektrum tersebut
menunjukkan banyak puncak/pita yang tajam mempunyai frekuensi yang tepat dan telah
diketahui. Puncak yang biasa digunakan sebagai kalibrasi berasal dari polistiren adalah 1601 cm1

K. Skala absorbansi dan transmintasi


Intensitas pita serapan dalam spektra infra merah tidak dapat dengan mudah diukur dengan
ketepatan yang sama seperti dalam spektra ultra violet. Biasanya untuk orang-orang organik
cukup mengetahui bahwa intensitas serapan adalah kuat, s, medium, m, lemah, w, atau tak
menentu, v. Absorbansi suatu cuplikan pada frekuensi tertentu didefinisikan sebagai :
A=log

Po
Pt

Dimana Io dan I masing-masing adalah intensitas cahaya sebelum dan sesudah mengadakan
interaksi dengan cuplikan. Transmintasi cuplikan didefinisikan sebagai:
T=

Po
Pt

Hubungan antara absorbansi dengan transmintasi dinyatakan dengan :


A=log

I
T

L. Prinsip Kerja Spektroskopi IR


Jika radiasi inframerah dikenakan pada sampel senyawa organik, beberapa frekuensi bisa
diserap oleh senyawa tersebut. Jumlah frekuensi yang melewati senyawa diukur sebagai
transmitansi. Sebuah persentase transmitansi bernilai 100 jika semua frekuensi diteruskan
senyawa tanpa diserap. Dalam prakteknya, hal itu tidak pernah terjadi. Dengan kata lain selalu
ada serapan kecil, dan transmitansi tertinggi hanya sekitar 95%. Dalam spektrum inframerah,
akan terdapat suatu grafik yang menghubungkan bilangan gelombang dengan persen
transmitansi. Berikut adalah contoh spektrum IR senyawa 2-heksanol.

Untuk tujuan determinasi gugus fungsi, pengamatan pertama kali ditujukan pada puncak
yang berada di daerah bilangan gelombang 4000-1500 cm -1. Daerah sebelah kanan 1500cm-1
disebut dengan daerah sidik jari (fingerprint region). Daerah sidik jari akan sangat khas untuk
masing-masing senyawa.
M. Perubahan Energi Vibrasi
Setiap senyawa pada keadaan tertentu telah mempunyai tiga macam gerak, yaitu:
1. Gerak translasi, yaitu perpindahan dari satu titik ke titik lain
2. Gerak Rotasi, yaitu berputar pada pororsnya
3. Gerak Vibrasi, yaitu bergetar pada tempatnya saja
Bila ikatan bergetar, maka energi vibrasi terus menerus dan secara periodik berubah dari
energi kinetik ke energi potensial dan sebaliknya. Jumlah energi total adalah sebanding dengan
frekuensi vibrasi dan tetapan gaya (k) dari pegas dan massa (m1 dan m2) dari dua atom yang
terikat. Energi yang dimiliki oleh sinar infra merah hanya cukup kuat untuk mengadakan
perubahan vibrasi.
Atom atom di dalam molekul tidak dalam keadaan diam, tetapi biasanya terjadi peristiwa
vibrasi. Hal ini bergantung pada atom atom dan kekuatan ikatan yang menghubungkannya.
Vibrasi molekul sangat khas untuk suatu molekul tertentu dan biasanya disebut finger print.
Vibrasi molekul dapat digolongkan atas dua golongan besar, yaitu:
a. Vibrasi regangan (Streching), adalah peristiwa bergeraknya atom terus sepanjang ikatan
yajng menghubungkannya sehingga akan terjadi perubahan jarak antara keduanya,
walaupun sudut ikatan tidak berubah. Vibrasi regangan ada dua, yaiut regangan simetri
(unit struktur bergerak bersamaan dan searah dalam satu bidang datar) dan regangan
asimetri (unit struktur bergerak bersamaan dan tidak searah tetapi masih dalam satu
bidang datar).

b. Vibrasi Bengkokan (Bending)


Jika sistem tiga atom merupakan bagian dari sebuah molekul yang lebih besar, maka
dapat menimbulkan vibrasi bengkokan atau vibrasi deformasi yang mempengaruhi osilasi
atom molekul secara keseluruhan. Vibrasi bengkokan ini terbagi menjadi empat jenis,
yaitu: Vibrasi goyangan(rocking), vibrasi guntingan (Scissoring), vibrasi kibasan
(Wagging), vibrasi pelintiran (Twisting).

N. INFRARED REFLEKSI SPECTROMETRY


Spektrometri refleksi infrared telah menemukan sejumlah aplikasi, khususnya untuk
menangani sampel padat yang sulit untuk menangani, seperti film polimer dan serat, makanan,
karet, produk pertanian, dan banyak lainnya. Spektrum reflektansi dapat digunakan untuk
analisis kualitatif dan kuantitatif.
1. Jenis Refleksi
Refleksi radiasi dari empat jenis: reflaksi specular, refleksi difus, pantulan internal, dan
refleksi total dilemahkan (ATR). Refleksi specular adalah ketika dijumpai media mencerminkan

dengan permukaan dipoles halus. Di sini sudut refleksi adalah identik dengan sudut datang
radiasi. Jika permukaan terdiri dari penyerap inframerah, intensitas relatif refleksi kurang untuk
panjang gelombang yang diserap daripada panjang gelombang yang busur tidak. Spektrum
refleksi specular memiliki kegunaan untuk memeriksa dan karakteristik permukaan halus
padatan dan padatan dilapisi tetapi tidak banyak digunakan sebagai difus dan jumlah spektrum
refleksi.
2. Membaur spektrum refleksi
Diffuse Fourier reflektansi inframerah mengubah spesifikasi-trometry (drift) adalah cara
yang efektif untuk mendapatkan di-frared spektrum langsung pada bubuk sampel dengan
minimal sampel preparation. Refleksi difus merupakan proses yang kompleks yang terjadi ketika
sinar radiasi menyerang permukaan bubuk halus yang terpisah. Dengan jenis sampel, specular
kembali lengkung terjadi pada setiap permukaan pesawat.
Instrumentasi
Untuk mendapatkan spektrum dengan instrumen, sinyal untuk sampel pertama disimpan.
Sebuah sinyal referensi dengan reflektor yang baik, seperti ditumbuk halus potassium klorida,
di tempat sampel kemudian direkam. Sinyal-sinyal ini ratioed untuk memberikan Reflektan.
Perbandingan Penyerapan dan Refleksi Spectra
Membandingkan konvensional inframerah absorpsi spektrum untuk karbazol diperoleh
dengan menggunakan pelet KBr dengan reflektansi spektrum menyebar dari 5% campuran
digiling halus dari karbazol kalium chloride. Perhatikan bahwa lokasi puncak adalah sama dalam
dua spektrum tetapi bahwa tinggi puncak relatif berbeda konsiderable. Perbedaan yang khas,
dengan puncak minor umumnya muncul lebih besar dalam spektrum refleksi.

Aplikasi Spektrometri Impramerah

Frekuensi, cm-1
3. Spektroskopi Internal-Refleksi
Spektroskopi Internal-refleksi adalah teknik untuk spektrum inframerah ob-yang memuat
sampel yang sulit untuk menangani, seperti padatan kelarutan terbatas, film, benang, pasta,
adhesivfis, dan bubuk.
Prinsip dari Metode
Ketika sinar radiasi melewati dari lebih padat ke media kurang padat, refleksi terjadi.
Fraksi balok insiden yang tercermin meningkat sebagai insiden kecil menjadi lebih besar, di luar
sudut critical tertentu, refleksi selesai. Telah terbukti baik secara teori dan eksperimen bahwa
selama proses refleksi tindakan balok seolah-olah, pada kenyataannya, itu penetrates jarak kecil
ke dalam kurang padat menengah sebelum refleksi occurs.
Instrumentasi
Gambar 17-11 menunjukkan suatu peralatan untuk dilemahkan jumlah pengukuran
reflektansi. Seperti dapat dilihat dari angka atas, sampel (di sini, padat) ditempatkan di sisi
berlawanan dari bahan kristal transparan reaktif tinggi; kristal campuran talium bromida /

thallium iodida sering digunakan, seperti piring germanium dan seng selenide. Dengan
penyesuaian yang tepat dari sudut yang di timbulkan, radiasi mengalami beberapa refleksi
internal yang sebelum melewati dari kristal ke detector tersebut. Penyerapan dan pelemahan
berlangsung di masing-masing refleksi ini.
Dilemahkan Jumlah reflektansi Spectra
Total spektrum reflektansi dilemahkan yang serupa tetapi tidak identik dengan spektrum
penyerapan biasa. Secara umum, sedangkan puncak yang sama diamati, intensitas relatif mereka
berbeda. Absorbansi, sementara tergantung pada sudut datang, adalah independen sampel, karena
radiasi menembus hanya beberapa mikrometer ke dalam sampel.
Salah satu keuntungan utama dari total spektroskopi re-flectance dilemahkan adalah
bahwa spektrum penyerapan dapat segera diperoleh pada berbagai jenis sampel dengan minimal
persiapan.

fotoakustik spektroskopi inframerah


Pertengahan inframerah Seperti ultraviolet dan studi spektral terlihat, teknik ini
menguntungkan diterapkan kepada mereka sampel padat dan cair yang sulit untuk menangani
dengan teknik biasa karena kecenderungan mereka untuk menyebarkan radiasi. Selain itu, thenjethod telah digunakan untuk mendeteksi komponen campuran dipisahkan oleh lapis tipis dan
kromatografi cair kinerja tinggi.

Spektroskopi inframerah fotoakustik juga telah digunakan untuk memantau konsentrasi


polutan gas di atmosphere. Sumber laser karbon dioksida merdu digunakan bersama dengan sel
fotoakustik. Sistem seperti ini telah dirancang untuk menganalisis campuran 10 gas dengan
sensitivitas 1 ppb dan waktu siklus dari 5 menit.
Daerah inframerah jauh terutama untuk studi inorganik berguna karena penyerapan
karena peregangan dan lentur getaran ikatan antara atom logam dan kedua inorganik dan organik
ligans terjadi pada frekuensi yang lebih rendah dari 650. misalnya iodida logam berat umumnya
menyerap di daerah di bawah 100cm. sedangkan bromis dan klorida memiliki band di
frequencis.absorptions tinggi frekuensi untuk ikatan logam-organik yang biasanya tergantung
pada pe pada kedua atom logam dan bagian organik dari spesies.
Jauh studi inframerah kaya padat anorganik juga memberikan informasi yang berguna
tentang energi kisi kristal andtransition energi bahan semikonduktor molekul hanya terdiri dari
atom cahaya menyerap di inframerah jauh jika mereka memiliki mode lentur skeletal yang
melibatkan lebih dari dua atom selain hidrogen. Contoh penting diganti benzen turunan yang
secara umum menunjukkan beberapa puncak penyerapan.
Molekul hanya terdiri dari atom cahaya menyerap di inframerah jauh jika mereka memiliki
mode lentur skeletal yang melibatkan lebih dari dua atom selain hidrogen. contoh penting diganti
benzen turunan yang secara umum menunjukkan beberapa puncak penyerapan. spektrum sering
cukup spesifik dan berguna untuk mengidentifikasi senyawa tertentu untuk memastikan,
karakteristik, frekuensi kelompok juga ada di wilayah inframerah jauh murni rotasi penyerapan
oleh gas diamati di wilayah inframerah-jauh, asalkan molekul memiliki momen dipol permanen.
contoh termasuk H20 dll. Penyerapan air merepotkan; penghapusan interfences yang
memerlukan evakuasi atau pembersihan paling spektrofotometer yang Fourier Transform
spektrometer sangat berguna untuk studi inframerah jauh. keuntungan energi dari sistem
interferometric lebih dari satu dispersif umumnya. selain penerapan kisi-kisi untuk daerah
panjang gelombang ini diperumit oleh tumpang tindih beberapa pesanan radiasi difraks.
Setelah dipanaskan, molekul yang menyerap radiasi inframerah juga mampu memancarkan
panjang gelombang inframerah karakteristik. penghalang utama untuk aplikasi analitis fenomena
ini telah menjadi sinyal miskin karakteristik suara dari sinyal emisi inframerah terutama ketika
sampel pada suhu hanya sedikit lebih tinggi dari sekitarnya. dengan metode interferometric,
aplikasi menarik dan berguna sekarang muncul dalam literatur
Sebuah contoh awal dari penerapan spektroskopi emisi inframerah ditemukan dalam
sebuah makalah yang menjelaskan penggunaan Spektrofotometri ft untuk identifikasi dalam
jumlah mikrogram pestisida. sampel dibuat dengan melarutkan mereka dalam pelarut yang sesuai
dan menguap pada NaCl.
Mikrospekrometri
inframerah digunakan untuk memperoleh absorbstion refleksi
spektrum spesies dalam sampel memiliki dimensi fisik dalam 10 s / d 500 jangkauan. umumnya
terdiri dari dua mikroskop satu di micreroscopes optik biasa dan yang lain perangkat inframerah
dengan optik refleksi yang mengurangi ukuran sinar inframerah sekitar bahwa dari sampel.
mikroskop optik ini digunakan untuk visual menemukan partikel sampel atau tempat untuk
dipelajari dengan sinar inframerah. sumber inframerah adalah spektrofotometer ft biasa, bukan
instrumen kisi-kisi karena sensitivitas yang jauh lebih besar dari yang pertama. transduser

biasanya nitrogen didinginkan MCT perangkat fotokonduktif cair yang lebih sensitiv daripada
yang lain jenis transduser inframerah enggunaan mikroskop inframerah masih jarang tetapi
tampaknya menjadi teknik yang akan menemukan peningkatan aplikasi di masa depan. beberapa
aplikasi saat ini meliputi: identifikasi polimer kontaminan ketidaksempurnaan dalam film
polimer dan lapisan individu lembar laminaters polimer: identifikasi sampel kecil dari serat, cat
dan eksp kriminalosif l: karakterisasi serat tunggal dalam tekstil industri dan identifikasi
kontaminan pada elektronik komponen

Anda mungkin juga menyukai