Makaalah Spektroskopi Ir
Makaalah Spektroskopi Ir
melakukan
berbagai
penelitian
dengan
menggunakan spektroskopi inframerah. Pada tahun 1892 Julius menemukan dan membuktikan
adanya hubungan antara struktur molekul dengan inframerah dengan ditemukannya gugus metil
dalam suatu molekul akan memberikan serapan karakteristik yang tidak dipengaruhi oleh
susunan molekulnya.
Penyerapan gelombang elektromagnetik dapat menyebabkan terjadinya eksitasi tingkattingkat energi dalam molekul. Dapat berupa eksitasi elektronik, vibrasi, atau rotasi. Rumus yang
digunakan untuk menghitung besarnya energi yang diserap oleh ikatan pada gugus fungsi adalah
Spektroskopi inframerah biasanya digunakan untuk penelitian dan digunakan dalam industri
yang sederhana dengan teknik yang sederhana dan untuk mengontrol kualitas. Alat spektroskopi
inframerah cukup kecil dan mudah dibawa kemana-mana dan kapanpun dapat digunakan.
Dengan meningkatnya teknologi komputer memberikan hasil yang lebih baik. Spektroskopi
inframerah mempunyai ketepatan yang tinggi pada aplikasi kimia organik dan anorganik.
Spektroskopi inframerah juga sukses kegunaannya dalamsemikonduktor mikroelektronik. Untuk
contoh, spektroskopi inframerah dapat digunakan untu semikonduktor seperti silikon, gallium
arsenida, gallium nitrida, zinc selenida, silikon amorp, silikon nitrida, dan sebagainya.
Tabel 1. Daerah Panjang Gelombang
Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang (Tabel 1), sinar inframerah dibagi atas tiga
daerah yaitu:
a. Daerah infra merah dekat
b. Daerah infra merah pertengahan
c. Daerah infra merah jauh
Dari pembagian daerah spektrum elektromagnetik tersebut di atas, daerah panjang
gelombang yang digunakan pada alat spektroskopi inframerah adalah pada daerah inframerah
pertengahan, yaitu pada panjang gelombang 2,5 50 m atau pada bilangan gelombang 4.000
200 cm-1 . Daerah tersebut adalah cocok untuk perubahan energi vibrasi dalam molekul. Daerah
inframerah yang jauh (400-10cm-1, berguna untuk molekul yang mengandung atom berat,
seperti senyawa anorganik tetapi lebih memerlukan teknik khusus percobaan.
Tabel 2. Aplikasi penting dari spektroskopi inframerah
Daerah
Spektra
IR daerah dekat
IR daerah
sedang
Tipe Pengukuran
Refleksi diffuse
Absorpsi
Absorpsi
Tipe Analisis
Kuantitatif
Kuantitatif
Kualitatif
Kuantitatif
Kromatografi
IR daerah jauh
Reflectance
Emisi
Absorpsi
Tipe sampel
Kualitatif
Kuantitatif
kualitatif
B. Persiapan sampel
Pada bagian ini kami akan menjelaskan teknik umum persiapan sampel pada pengukuran
absorpsi inframerah.
1. Gas
Untuk menangani sampel berbentuk gas,maka sampel harus dimasukkan dalam sel gas (Sel
berbentuk silinder ) yang dapat mengatur masuk dan keluarnya sampel gas melalui 2 buah katup
dalam ruang gas sampel ini akan dapat diatur terjadinya pengamatan bentuk gas atau cair melalui
proses penguapan dan penyublinan. Dalam bentuk yang dimodifikasi, cermin internal yang
digunakan dapat memantulkan berkas sinar berulang kali melalui sampel untuk menaikkan
sensitifitas sejumlah kecil senyawa-senyawa organik dapat ditentukan dalam bentuk gas, bahkan
dalam sel-sel yang dipanaskan.
3. Padatan
Jika zat yang akan dianalisis berbentuk padat, maka ada dua metode untuk persiapan
sampel ini, yaitu melibatkan penggunaan Nujol mull atau pelet KBr.
1. Nujol Mull
Carapersiapan sampel dengan menggunakan Nujol Mull yaitu: Sampel digerus dengan
mortar dan pestle agar diperoleh bubuk yang halus. Dalam jumlah yang sedikit bubuk tersebut
dicampur dengan Nujol agar terbentuk pasta, kemudian beberapa tetes pasta ini ditempatkan
antara dua plat sodium klorida(NaCl) (plat ini tidak mengabsorbsi inframerah pada wilayah
tersebut). Kemudian plat ditempatkan dalam tempat sampel pada alat spektroskopi inframerah
untuk dianalisis.
a) Daerah ulur hidrogen (3700-2700 cm-1). Puncak terjadi karena vibrasi ulur dari atom
hidrogen dengan atom lainnya. Frekuensinya jauh lebih besar sehingga interaksi dapat
diabaikan . Puncak absorpsi timbul pada daerah 3700-3100 cm-1 karena vibrasi ulur dari OH atau N-H. ikatan hidrogen menyebabkan puncak melebar dan terjadi pergeseran kearah
bilangan gelombang yang lebih pendek . Sedangkan vibrasi C-H alifatik timbul pada 30002850 cm-1. Perubahan struktur dari ikatan C-H akan menyebabkan puncak bergeser kearah
yang maksimum. Ikatan C=H timbul pada 3300 cm-1. Hidrogen pada gugus karbonil aldehid
memberikan puncak pada 2745-2710 cm-1. Puncak vibrasi ulur CH dapat didefinisikan
dengan mengamati atom H oleh deuterium.
b) Pada daerah ikatan rangkap tiga (2700-1850 cm-1), gugus-gugus yang mengabsorpsi
terbatas, seperti untuk vibrasi ulur ikatan rangkap terjadi pada daerah 2250-2225 cm-1 (Misal
: untuk C=N pada 2120 cm-1, -C-=N- pada 2260 cm-1). Puncak untuk SH adalah pada
2600-2550 cm-1 untuk pH pada 2240-2350 cm-1 dan SiH pada 2260-2090 cm-1 .
c) Pada daerah ikatan rangkap dua (1950 1550 cm-1), vibrasi ulur dari gugus karbonil
dapat dikarakteristikkan di sini, seperti aldehid, asam, aminola, karbonat, semuanya
mempunyai puncak pada 1700 cm-1. Ester, halida-halida asam, anhidrida-anhidida asam,
mengabsorpsi pada 1770-1725 cm-1. Konjugasi menyebabkan puncak absorpsi menjadi lebih
rendah sampai 1700 cm-1. Puncak yang disebabkan oleh vibrasi ulur dari C=C- dan C=N
terletak pada 1690-1600 cm-1, berguna untuk identifikasi olefin. Cincin aromatik
menunjukkan puncak dalam daerah 1650-1450 cm-1, yang dengan derajad substitusi rendah
(low degree of substitution) menunjukkan puncak pada 1600, 1580, 1500, dan 1450 cm-1.
d) Daerah sidik jari berada pada 1500-1700 cm-1, dimana sedikit saja perbedaan dalam
struktur dan susunan molekul, akan menyebabkan distribusi puncak absorpsi berubah. Dalam
daerah ini, untuk memastikan suatu senyawa organic adalah dengan cara membandingkan
dengan perbandingannya. Pita absorpsi disebabkan karena bermacam-macam interaksi,
sehingga tidak mungkin dapat menginterpretasikan dengan tepat.
Contoh Wavelenght
Tabel rentang frekuensi untuk beberapa senyawa organik
D. Analisis Kuantitatif
Dalam penentuan analisis kuantitatif dengan IR digunakan hukum Beer. Kita dapat
menghitung absortivitas molar () pada panjang gelombang tertentu, dimana salah satu
komponennya mengabsorpsi dengan kuat sedang komponen lain lemah atau tidak mengabsorpsi.
Absorbansi zat yang tidak diketahui jumlahnya ditentukan pada panjang gelombang ini secara
simultan. Hukum Beer tidak dapat digunakan pada nilai absorbansi yang tinggi. Oleh karena itu
digunakan metode empiris.
Metode Base line (gambar) adalah untuk menyeleksi pita absorpsi yang dianalisa tidak
jatuh kembali pada pita komponen yang dianalisis. Jika Po menunjukkan intensitas sinar yang
didapat denagan cara menarik garis lurus tangensial pada kurva spectrum absorpsi pada pita
absorpsi yang dianalisis. Transmitan P, diukur dari titik absorpsi maksimum. Kurva kalibrasi
didapat dengan cara menyalurkan nilai log (Po/Pt) terhadap konsentrasi. Karena pita IR yang
sempit, menyebabkan deviasi dari hukum Beer (yang dapat menyebabkan hubungan antara
absorbansi dan konsentrasi menjadi tidak linier) kemungkinan kecil.
sinar. Bahan yang digunakan untuk prisma adalah natrium klorida, kalium bromida, sesium
bromida dan litium fluorida. Prisma natrium klorida paling banyak digunakan untuk
monokromator infra merah, karena dispersinya tinggi untuk daerah antara 5,0-16 m, tetapi
dispersinya kurang baik untuk daerah antara 1,0-5,0 m.
G. Detektor
Sebagian besar alat modern menggunakan detektor panas. Detektor fotolistrik tidak dapat
digunakan untuk menggunakan infra merah karena energi foton infra merah tidak cukup besar
untuk membebaskan elektron dari permukaan katoda suatu tabung foton. Detektor panas untuk
mendeteksi infra merah yaitu termokopel, bolometer, dan sel Golay. Ketiga detektor ini bekerja
berdasarkan efek pemanasan yang ditimbulkan oleh sinar infra merah.
H. Recorder
Signal yang dihasilkan dari detectorkemudian direkam sebagai spectrum infra merah yang
berbentuk puncak-puncak absorpsi. Spektrum infra merah ini menunjukkan hubungan antara
absorpsi dan frekuensi/bilangan gelombang. Sebagai absis dan frekuensi dan sebagai ordinat
adalah transmitan/absorbans.
I. DaerahCuplikan
Daerah cuplikan infra merah dapat terdiri dari 3 jenis yaitu cuplikan yang berbentuk gas,
cairan dan padatan. Gaya intermolekul berubah nyata dari bentuk padatan ke cairan ke gas dan
spektrum infra merah biasanya menunjukkan pengaruh dari perbedaan ini dalam bentuk
pergeseran frekuensi. Oleh karena itu, sangat penting untuk dicatat pada spektrum cara
pengolahan cuplikan ynag dilakukan.
J. Kalibrasi skala frekuensi
Sebelum melakukan pekerjaan skala kertas pencatat harus dikalibrasi. Kalibrasi dapat
dikerjakan dengan menggunakan spektrum polistiren (atau dari indena). Spektrum tersebut
menunjukkan banyak puncak/pita yang tajam mempunyai frekuensi yang tepat dan telah
diketahui. Puncak yang biasa digunakan sebagai kalibrasi berasal dari polistiren adalah 1601 cm1
Po
Pt
Dimana Io dan I masing-masing adalah intensitas cahaya sebelum dan sesudah mengadakan
interaksi dengan cuplikan. Transmintasi cuplikan didefinisikan sebagai:
T=
Po
Pt
I
T
Untuk tujuan determinasi gugus fungsi, pengamatan pertama kali ditujukan pada puncak
yang berada di daerah bilangan gelombang 4000-1500 cm -1. Daerah sebelah kanan 1500cm-1
disebut dengan daerah sidik jari (fingerprint region). Daerah sidik jari akan sangat khas untuk
masing-masing senyawa.
M. Perubahan Energi Vibrasi
Setiap senyawa pada keadaan tertentu telah mempunyai tiga macam gerak, yaitu:
1. Gerak translasi, yaitu perpindahan dari satu titik ke titik lain
2. Gerak Rotasi, yaitu berputar pada pororsnya
3. Gerak Vibrasi, yaitu bergetar pada tempatnya saja
Bila ikatan bergetar, maka energi vibrasi terus menerus dan secara periodik berubah dari
energi kinetik ke energi potensial dan sebaliknya. Jumlah energi total adalah sebanding dengan
frekuensi vibrasi dan tetapan gaya (k) dari pegas dan massa (m1 dan m2) dari dua atom yang
terikat. Energi yang dimiliki oleh sinar infra merah hanya cukup kuat untuk mengadakan
perubahan vibrasi.
Atom atom di dalam molekul tidak dalam keadaan diam, tetapi biasanya terjadi peristiwa
vibrasi. Hal ini bergantung pada atom atom dan kekuatan ikatan yang menghubungkannya.
Vibrasi molekul sangat khas untuk suatu molekul tertentu dan biasanya disebut finger print.
Vibrasi molekul dapat digolongkan atas dua golongan besar, yaitu:
a. Vibrasi regangan (Streching), adalah peristiwa bergeraknya atom terus sepanjang ikatan
yajng menghubungkannya sehingga akan terjadi perubahan jarak antara keduanya,
walaupun sudut ikatan tidak berubah. Vibrasi regangan ada dua, yaiut regangan simetri
(unit struktur bergerak bersamaan dan searah dalam satu bidang datar) dan regangan
asimetri (unit struktur bergerak bersamaan dan tidak searah tetapi masih dalam satu
bidang datar).
dengan permukaan dipoles halus. Di sini sudut refleksi adalah identik dengan sudut datang
radiasi. Jika permukaan terdiri dari penyerap inframerah, intensitas relatif refleksi kurang untuk
panjang gelombang yang diserap daripada panjang gelombang yang busur tidak. Spektrum
refleksi specular memiliki kegunaan untuk memeriksa dan karakteristik permukaan halus
padatan dan padatan dilapisi tetapi tidak banyak digunakan sebagai difus dan jumlah spektrum
refleksi.
2. Membaur spektrum refleksi
Diffuse Fourier reflektansi inframerah mengubah spesifikasi-trometry (drift) adalah cara
yang efektif untuk mendapatkan di-frared spektrum langsung pada bubuk sampel dengan
minimal sampel preparation. Refleksi difus merupakan proses yang kompleks yang terjadi ketika
sinar radiasi menyerang permukaan bubuk halus yang terpisah. Dengan jenis sampel, specular
kembali lengkung terjadi pada setiap permukaan pesawat.
Instrumentasi
Untuk mendapatkan spektrum dengan instrumen, sinyal untuk sampel pertama disimpan.
Sebuah sinyal referensi dengan reflektor yang baik, seperti ditumbuk halus potassium klorida,
di tempat sampel kemudian direkam. Sinyal-sinyal ini ratioed untuk memberikan Reflektan.
Perbandingan Penyerapan dan Refleksi Spectra
Membandingkan konvensional inframerah absorpsi spektrum untuk karbazol diperoleh
dengan menggunakan pelet KBr dengan reflektansi spektrum menyebar dari 5% campuran
digiling halus dari karbazol kalium chloride. Perhatikan bahwa lokasi puncak adalah sama dalam
dua spektrum tetapi bahwa tinggi puncak relatif berbeda konsiderable. Perbedaan yang khas,
dengan puncak minor umumnya muncul lebih besar dalam spektrum refleksi.
Frekuensi, cm-1
3. Spektroskopi Internal-Refleksi
Spektroskopi Internal-refleksi adalah teknik untuk spektrum inframerah ob-yang memuat
sampel yang sulit untuk menangani, seperti padatan kelarutan terbatas, film, benang, pasta,
adhesivfis, dan bubuk.
Prinsip dari Metode
Ketika sinar radiasi melewati dari lebih padat ke media kurang padat, refleksi terjadi.
Fraksi balok insiden yang tercermin meningkat sebagai insiden kecil menjadi lebih besar, di luar
sudut critical tertentu, refleksi selesai. Telah terbukti baik secara teori dan eksperimen bahwa
selama proses refleksi tindakan balok seolah-olah, pada kenyataannya, itu penetrates jarak kecil
ke dalam kurang padat menengah sebelum refleksi occurs.
Instrumentasi
Gambar 17-11 menunjukkan suatu peralatan untuk dilemahkan jumlah pengukuran
reflektansi. Seperti dapat dilihat dari angka atas, sampel (di sini, padat) ditempatkan di sisi
berlawanan dari bahan kristal transparan reaktif tinggi; kristal campuran talium bromida /
thallium iodida sering digunakan, seperti piring germanium dan seng selenide. Dengan
penyesuaian yang tepat dari sudut yang di timbulkan, radiasi mengalami beberapa refleksi
internal yang sebelum melewati dari kristal ke detector tersebut. Penyerapan dan pelemahan
berlangsung di masing-masing refleksi ini.
Dilemahkan Jumlah reflektansi Spectra
Total spektrum reflektansi dilemahkan yang serupa tetapi tidak identik dengan spektrum
penyerapan biasa. Secara umum, sedangkan puncak yang sama diamati, intensitas relatif mereka
berbeda. Absorbansi, sementara tergantung pada sudut datang, adalah independen sampel, karena
radiasi menembus hanya beberapa mikrometer ke dalam sampel.
Salah satu keuntungan utama dari total spektroskopi re-flectance dilemahkan adalah
bahwa spektrum penyerapan dapat segera diperoleh pada berbagai jenis sampel dengan minimal
persiapan.
biasanya nitrogen didinginkan MCT perangkat fotokonduktif cair yang lebih sensitiv daripada
yang lain jenis transduser inframerah enggunaan mikroskop inframerah masih jarang tetapi
tampaknya menjadi teknik yang akan menemukan peningkatan aplikasi di masa depan. beberapa
aplikasi saat ini meliputi: identifikasi polimer kontaminan ketidaksempurnaan dalam film
polimer dan lapisan individu lembar laminaters polimer: identifikasi sampel kecil dari serat, cat
dan eksp kriminalosif l: karakterisasi serat tunggal dalam tekstil industri dan identifikasi
kontaminan pada elektronik komponen