Anda di halaman 1dari 64

Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Balita

di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang

Cholida Fitria AB
071101065

Program Studi Ilmu Keperawatan


Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Medan, 2009

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

LEMBAR PERSETUJUAN
Judul

:Pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan

Balita

di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang


Peneliti

: Cholida Fitria AB

NIM

: 071101065

Jurusan

: Program Studi Ilmu Keperawatan


Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Tahun

: 2007 / 2008

Pembimbing
.....................................................
(Siti Zahara Nasution, S.Kp, MNS)
NIP. 13 296 510

Penguji
..........................................Penguji I
(Siti Zahara Nasution, S.Kp, MNS)
NIP. 132 296 510
..........................................Penguji II
(Evi karota Bukit, S. Kp, MNS)
(NIP. 132 258 271)
.......................................... Penguji III
(M. Sukri Tanjung S. Kep Ners)

Program Studi Ilmu Keperawatan telah menyetujui skripsi ini sebagai bagian dari persyaratan
kelulusan untuk Sarjana Keperawatan.

................................................
(Erniyati, SKp, MNS)
NIP. 132 238 510
Ketua PSIK

................................................
(Prof. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A(k))
NIP. 140 105 363
Pembantu Dekan I FK USU

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Judul

: Pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita


di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh
Tamiang

Peneliti

: Cholida Fitria AB

NIM

: 071101065

Jurusan

: Program Studi Ilmu Keperawatan


Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Tahun

: 2007 / 2008

ABSTRAK
Tercapainya tumbuh kembang Balita yang optimal merupakan hal yang diinginkan.
Banyak yang mempengaruhi proses tumbuh kembang Balita, salah satunya adalah
pengetahuan orang tua atau peran serta keluarga yang sangat diperlukan dalam menjaga,
mencegah dan mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terjadi terhadap proses tumbuh
kembang Balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan keluarga
tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala
Simpang Kabupaten Aceh Tamiang. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriftif.
Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 120 kepala keluarga yang memiliki anak Balita,
sehingga jumlah sampel adalah 30 orang, tehnik pengambilan sampel dengan cara
purposive sampling.Pengumpulan data dilakukan pada Juni 2009 dengan menggunakan
instrument penelitian. Data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan statistik
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan
perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh
pengetahuan responden paling banyak adalah pengetahuan cukup sebanyak 24 orang
(80%) dan paling sedikit pengetahuan baik sebanyak 2 responden (7%).

Kata Kunci

: Pengetahuan, Pertumbuhan dan Perkembangan, Balita

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengetahuan Keluarga
Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala
Simpang Kabupaten Aceh Tamiang
sebagaimana lazimnya untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
kesarjanaan pada Progam Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. Gontar A. Siregar, Sp.PD-KGEH selaku
Dekan Fakultas Kedokteran USU, Prof. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A(K) selaku Pembantu Dekan
I

Fakultas Kedokteran USU, Ibu Erniyati, SKp, MNS selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini penulis
menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Siti
Zahara SKp MNS

selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa menyediakan waktu,

memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini, Ibu Evi
karota Bukit SKp MNS selaku Dosen Penguji II dosen penasehat akademik, bapak M.Sukri
Tanjung S.Kep, Ns selaku Dosen Penguji III, serta seluruh staf pengajar dan administrasi di
Program Studi Ilmu Keperawatan FK USU. Terima kasih juga kepada Kepala Lingkungan
Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang serta seluruh responden yang
telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini.
Teristimewa ucapan terima kasih kepada ayahanda Abdullah Yusuf dan Ibunda
tersayang Misiem yang menjadi motivasi dalam hidupku, yang selalu berdoa, memberi kasih
sayang, semangat dan memberikan dorongan baik moril dan materil, abang Harrysyah Putra

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

AB AMD, abang Oni Indra, abang Azrun, kakak Afrina Maiza SPd dan adikku tersayang
Maulana Husni yang telah memberikan motivasi dan doa kepada penulis.
Terimakasih kepada kakanda tercinta yang selalu memberiku doa, dorongan,
semangat dan selalu menghiburku dalam suka dan duka, kepada sahabat-sahabatku tercinta
yang ikut membantu, memberikan doa dan semangat kepada penulis, serta teman-teman
satu angkatan di PSIK Jalur B 2007 yang ikut memberikan motivasi dan perhatian dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat, ridho dan karunia-Nya kepada kita
semua dan terima kasih kepada semua pihak yang banyak membantu penulis. Harapan
penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Medan, Juni 2009


Penulis

Cholida Fitria AB

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ............................................................................................. i


Abstrak ................................................................................................................... ii
Kata Pengantar........................................................................................................ iii
Daftar Isi ................................................................................................................ v
Daftar Tabel ............................................................................................................ vii
Daftar Skema .......................................................................................................... viii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4

BAB 2

Latar Belakang .........................................................................


Pertanyaan Penelitian ..............................................................
Tujuan Penelitian .....................................................................
Manfaat Penelitian ..................................................................

1
4
4
5

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan ............................................................................... 6
2.1.1 Defenisi Pengetahuan ..................................................... 6
2.1.2 Tingkatan Pengetahuan ................................................... 6
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan............. 8
2.1.4 Defenisi Pengetahuan Keluarga ....................................... 10
2.2 Pertumbuhan dan Perkembangan.............................................. 11
2.2.1 Defenisi Pertumbuhan dan Perkembangan...................... 11
2.2.2 Klasifikasi Pertumbuhan dan Perkembangan ................. 11
2.2.3 Ciri-Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan..................... 15
2.2.4 Prinsip-Prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan ........... 17
2.2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi
Tumbuh Kembang ......................................................... 17

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

2.3 Balita ......................................................................................... 22


2.3.1 Defenisi Balita ................................................................. 22
2.3.2 Ciri-ciri Tumbuh Kembang Balita ................................... 22
2.3.3 Kebutuhan Dasar Seorang Balita...................................... 23
2.4 Keluarga .................................................................................... 25
2.4.1 Defenisi Keluarga ............................................................ 25
2.4.2 Peranan Keluarga dalam Tumbuh Kembang Balita......... 25

BAB 3

BAB 4

KERANGKA PENELITIAN
3.1

Kerangka Penelitian ................................................................. 28

3.2

Defenisi Konseptual dan Defenisi Operasional.......................... 29

METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ....................................................................... 31
4.2 Populasi dan Sampel .................................................................. 31
4.2.1 Populasi ............................................................................ 31
4.2.2 Sampel .............................................................................. 31
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 32
4.3.1 Lokasi Penelitian ............................................................... 32
4.3.2 Waktu Penelitian............................................................... 32
4.4 Pertimbangan Etik ..................................................................... 32
4.5 Instrumen Penelitian.................................................................. 33
4.6 Validitas dan Reabilitas Instrumen ............................................. 33
4.7 Pengumpulan Data .................................................................... 34
4.8 Analisa Data ............................................................................... 36

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian ................................................................ 38


5.2 Pembahasan...................................................................... 44
BAB 6

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


6.1 Kesimpulan ................................................................................. 53
6.2 Rekomendasi............................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

1. Instrumen Penelitian
2. Uji Reabilitas Kuisioner
3. Tabel Hasil Distribusi Frekwensi
4. Surat Izin Pengambilan Data Awal dari PSIK FK USU
5. Surat Izin Penelitian dari Kelurahan Kuala Simpang
6. Jadwal Konsul
Currikulum Vitae

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

Tabel 5.1 Tabel distribusi frekwensi gambaran pengetahuan keluarga tentang


pertumbuhan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh pada Mei-Juni 2009
(n=30) 39 ..........................................................................................

Tabel 5.2 Tabel distribusi Frekwensi dan persentase jawaban responden tentang
pertumbuhan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang
Kabupaten Aceh pada Juni 2009 (n=30) ............................................... 41

Tabel 5.3 Tabel distribusi Frekwensi dan persentase jawaban responden tentang
perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala
Simpang Kabupaten Aceh pada Mei-Juni 2009 (n=30) .......................... 42

Tabel 5.4 Tabel distribusi frekwensi gambaran pengetahuan keluarga tentang


pertumbuhan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh pada Mei-Juni 2009
(n=30) 43

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

DAFTAR SKEMA

Skema 3.1 Kerangka penelitian pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan


dan perkembangan Balita .................................................................... 28

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya pembangunan manusia
seutuhnya, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pembinaan kesehatan anak sejak dini.
Upaya pembinaan kesehatan anak diarahkan pada pembinaan kelangsungan hidup,
perkembangan, perlindungan dan partisipasi anak, dengan penekanan pada upaya
pembinaan perkembangan anak. Pembinaan tumbuh kembang Balita dan anak prasekolah
merupakan serangkaian kegiatan Balita yang sifatnya berkelanjutan (Depkes, 2005)
Balita merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi sebelum anak awal.
Rentang usia Balita dimulai dari dua sampai dengan lima tahun, biasa digunakan perhitungan
bulan yaitu usia 24-60 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah. Dalam
keseluruhan siklus hidup manusia, masa di bawah usia lima tahun (Balita) adalah priode
paling kritis yang menentukan kualitas sumber daya manusia. Pada masa Balita proses
tumbuh kembang berlangsung sangat cepat dan dikatakan masa tersebut sebagai masa
emas yang apabila tidak dibina dengan baik akan mengalami gangguan dalam
perkembangan emosi, sosial dan kecerdasan. Karena pada masa ini merupakan tahap awal
pembentukan dasar kemampuan, mental, intelektual dan moral yang sangat menentukan
sikap, nilai dan pola perilaku seseorang di kemudian hari. Kunci keberhasilan dalam
pembinaan anak Balita berada di tangan orang tua atau keluarga karena hampir seluruh
waktu anak berada dekat dengan orang tuanya. Peranan keluarga menggambarkan
seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
perilaku dari keluarga, kelompok, dan masyarakat (Mahmud, 2008)
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik
seseorang. Sedangkan perkembangan (development) berkaitan dengan pematangan dan
penambahan kemampuan (skill) fungsi organ atau individu. Kedua proses ini terjadi secara
sinkron pada setiap individu. Proses tumbuh kembang seseorang merupakan hasil interaksi
berbagai faktor yang saling terkait, yaitu ; faktor genetik / keturunan, lingkungan bio-fisikopsiko-sosial dan perilaku. Proses ini bersifat individual dan unik sehingga memberikan hasil
akhir yang berbeda dan ciri tersendiri pada setiap anak. (Soetjningsih, 1998)
Tercapainya tumbuh kembang Balita yang optimal merupakan hal yang diinginkan.
Banyak yang mempengaruhi proses tumbuh kembang Balita, salah satunya adalah
pengetahuan orang tua atau Peran serta keluarga yang sangat diperlukan dalam menjaga,
mencegah dan mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terjadi terhadap proses tumbuh
kembang Balita.(Amren, 2008)
Menurut Departemen Kesehatan RI (2000) keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala Keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Secara
prinsip keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri atas dua orang atau lebih, adanya
ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga, di bawah asuhan
seorang kepala rumah tangga, berinteraksi diantara sesama anggota keluarga, setiap
anggota keluarga mempunyai peran masing-masing, menciptakan, mempertahankan suatu
kebudayaan.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki suku dan budaya yang beraneka
ragam. Masing-masing budaya daerah saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

kebudayaan daerah lain maupun kebudayaan yang berasal dari luar Indonesia. Salah satu
kebudayaan tersebut adalah kebudayaan Aceh, Aceh memiliki budaya yang unik dan
beraneka ragam. Kebudayaan Aceh ini banyak dipengaruhi oleh budaya-budaya melayu,
karena letak Aceh yang strategis karena merupakan jalur perdagangan maka masuklah
kebudayaan Timur Tengah. Beberapa budaya yang ada sekarang adalah hasil dari akulturasi
antara budaya melayu, Timur Tengah dan Aceh sendiri.(Istimewa, 2008).
Pada masyarakat Tamiang dikenal penggolongan masyarakat atas tiga lapisan
sosial, yakni ughang bangsawan, ughang patoot, dan ughang bepake. Golongan pertama
terdiri atas raja beserta keturunannya. yang menggunakan gelar Tengku untuk laki-laki dan
Wan untuk perempuan, golongan kedua adalah orangorang yang memperoleh hak dan
kekuasaan tertentu dari raja, yang memperoleh gelar Orang dan golongan ketiga merupakan
golongan orang kebanyakan. Namun, Dalam sistem kekerabatan bentuk kekerabatan yang
terpenting adalah keluarga inti dengan prinsip keturunan bilateral. Adat menetap sesudah
menikah bersifat matrilokal, yaitu tinggal di rumah orangtua istri selama beberapa waktu.
Sedangkan anak merupakan tanggung jawab ayah sepenuhnya.

Menurut hasil survei yang dilakukan peneliti terhadap beberapa keluarga dengan
anak Balita dimana sebagian keluarga menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan
anak baik bila anak mendapat asupan nutrisi yang seimbang. Dan ini juga merupakan suatu
kondisi yang harus diperhatikan oleh keluarga bahwa tumbuh kembang anak bukan hanya
dari asupan nutrisi saja melainkan suatu perhatian sepenuhnya baik secara perkembangan
sikap atau prilaku anak yang menjadi tanggung jawab dari keluarga yang tinggal serumah
dengan anak Balita.

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Hal ini juga tentunya suatu hal yang harus dicermati oleh setiap petugas kesehatan
di kabupaten aceh tamiang. Untuk itu peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang
bagaimana pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di
Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.

1.2. Pertanyaan Penelitian


Berdasarkan uraian diatas yang menjadi pertanyaan penelitian ini adalah
bagaimana pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di
Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang

1.3. Tujuan Penelitian


Untuk

mengetahui

pengetahuan

keluarga

tentang

pertumbuhan

dan

perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh


Tamiang.

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1 Praktek Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi bagi perawat

komunitas dan perawat keluarga tentang pengetahuan keluarga terhadap pertumbuhan dan
perkembangan Balita sekaligus sebagai masukan bagi perawat dalam memberikan intervensi
yang tepat untuk mengatasi masalah yang timbul di tengah-tengah keluarga atau
masyarakat.
1.4.2 Bagi Pendidikan Keperawatan

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam pembelajaran


keperawatan komunitas untuk mendukung tentang pentingnya dukungan pelayanan
kesehatan yang digunakan dalam meminimalkan masalah pertumbuhan dan perkembangan
Balita di kehidupan keluarga atau masyarakat
1.4.3 Bagi Penelitian Keperawatan
Dapat dijadikan sebagai data tambahan bagi penelitian selanjutnya terkait dengan
pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita.
1.4.4 Bagi Keluarga
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi keluarga
ataupun masyarakat, khususnya keluarga yang mempunyai Balita usia lahir sampai usia 60
bulan di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan
2.1.1. Defenisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya).
Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut
sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebahagian besar
pengetahuan manusia/seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga), indera
penglihatan (mata). Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau
tingkat yang berbeda-beda (Notoatmodjo, 2005).
2.1.2 Tingkatan Pengetahuan
Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang
berbeda beda .secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkatan pengetahuan, yaitu:

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

1. Tahu (know) artinya sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya
.termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap
suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima. Oleh sebab itu adalah tingkatan pengetahuan yang paling rendah. Kata untuk
mengukut bahwa orang itu tahu adalah menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan,
dan menyatakan.
2. Memahami (comprehension) diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut
secara benar. Orang yang telah terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang
dipelajari.
3. Aplikasi (aplication) diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari atau situasi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau
situasi lain.
4. Analisis (analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
ke dalam komponen-komponen. Tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi
tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat
dari penggunaan kata-kata kerja, dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
5. Sintesis (synthesis) menunjuk kepada di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
formulasi-formulasi yang ada. Misalnya: dapat menyusun, dapat merencakan, dapat
meringkaskan, dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusanrumusan yang telah ada.

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

6. Evaluasi (evaluation) adalah berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penelitian


atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
2.2. Pertumbuhan dan Perkembangan
2.2.1. Defenisi Pertumbuhan dan Perkembangan
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda,
tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Menurut Soetjiningsih, pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam
besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur
dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan
keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh); sedangkan perkembangan
(development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan.
2.2.2. Klasifikasi Pertumbuhan dan Perkembangan
Menurut Depkes RI, pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel
seluruh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan perkembangan
adalah bertambah sempurnanya fungsi dari alat tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan
anak terbagi dalam beberapa hal yakni :
A. Masa Prenatal Atau Masa Intra Uterin (Masa Janin Dalam Kandungan)

Masa ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu :


1. Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu.

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

2. Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu. Ovum yang telah
dibuahi dengan cepat akan menjadi suatu organisme, terjadi diferensiasi yang
berlangsung dengan cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh.
3. Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan.
Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu:

Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ke-2
kehidupan intra uterin. Pada masa ini terjadi percepatan pertumbuhan,
pembentukan jasad manusia sempurna. Alat tubuh telah terbentuk serta mulai
berfungsi.

Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa ini pertumbuhan
berlangsung

pesat

disertai

perkembangan

fungsi-fungsi.

Terjadi

transfer

Imunoglobin G (Ig G) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi aasam lemak
esensial seri Omega 3 (Docosa Hexanic Acid) dan Omega 6 (Arachidonic Acid) pada
otak dan retina.
Periode yang paling penting dalam masa prenatal adalah trimester pertama
kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap pengaruh
lingkungan janin. Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi, merokok dan asap rokok, minuman
beralkohol, obat-obat, bahan-bahan toksik, pola asuh, depresi berat, faktor psikologis
seperti kekerasan terhadap ibu hamil, dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi
pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada setiap ibu hamil, dianjurkan untuk selalu
memperhatikan gerakan janin setelah kehamilan 5 bulan.
Agar janin dalam kandungan tumbuh dan berkembang menjadi anak sehat, maka selama
masa intra uterin, seorang ibu diharapkan:

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

1. Menjaga kesehatannya dengan baik.


2. Selalu berada dalam lingkungan yang menyenangkan.
3. Mendapat nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungnya.
4. Memeriksa kesehatannya secara teratur ke sarana kesehatan.
5. Memberi stimulasi dini terhadap janin.
6. Tidak mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan keluarganya.
7. Menghindari stres baik fisik maupun psikis.
8. Tidak bekerja berat yang dapat membahayakan kondisi kehamilannya.
B. Masa Bayi (infancy) umur 0 sampai 11 bulan
Masa ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu :
1. Masa neonatal, umur 0 sampai 28 hari.
Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi
darah, serta mulainya berfungsi organ-organ. Masa neonatal dibagi menjadi 2 periode yakni
Masa neonatal dini, umur 0 - 7 hari dan masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari. Adapun hal
yang paling penting agar bayi lahir tumbuh dan berkembang menjadi anak sehat adalah:
Bayi lahir ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih, di sarana kesehatan yang
memadai.
Untuk mengantisipasi risiko buruk pada bayi saat dilahirkan, jangan terlambat pergi ke
sarana kesehatan bila dirasakan sudah saatnya untuk melahirkan.
Saat melahirkan sebaiknya didampingi oleh keluarga yang dapat menenangkan perasaan
ibu.

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Sambutlah kelahiran anak dengan perasaan penuh suka cita dan penuh rasa syukur.
Lingkungan yang seperti ini sangat membantu jiwa ibu dan bayi yang dilahirkannya.
Berikan ASI sesegera mungkin. Perhatikan refleks menghisap diperhatikan oleh karena
berhubungan dengan masalah pemberian ASI.
2. Masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan berlangsung
secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem saraf. Seorang bayi sangat
bergantung pada orang tua dan keluarga sebagai unit pertama yang dikenalnya.
Beruntunglah bayi yang mempunyai orang tua yang hidup rukun, bahagia dan memberikan
yang terbaik untuk anak. Pada masa ini, kebutuhan akan pemeliharaan kesehatan bayi,
mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan penuh, diperkenalkan kepada makanan pendamping
ASI sesuai umurnya, diberikan imunisasi sesuai jadwal, mendapat pola asuh yang sesuai.
Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin, sehingga dalam
masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar.
C. Masa Anak Dibawah Lima Tahun (Anak Balita)
Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan
dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi ekskresi. Periode
penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa Balita. Pertumbuhan dasar yang
berlangsung pada masa Balita akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak
selanjutnya. Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan
perkembangan sel-sel otak masih berlangsung; dan terjadi pertumbuhan serabut serabut
syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks.
Jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan sangat mempengaruhi
segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga
bersosialisasi. Pada masa Balita, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas,
Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan
perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga
dibentuk pada masa ini, sehingga setiap kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila
tidak dideteksi apalagi tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya
manusia dikemudian hari.
2.2.3 Ciri-ciri Pertumbuhan dan Perkembangan
Proses tumbuh kembang anak mempunyai cirri-ciri adalah sebagai berikut :
a. Perkembangan menimbulkan perubahan.
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai
dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan
menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
b. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan
selanjutnya.
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati
tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia
bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh
lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini
merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.
c. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda,
baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan
pada masing-masing anak.
d. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi


peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, bertambah
umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.
e. Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu:
a.. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah
kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).
b. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang
ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola
proksimodistal).
f. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahaptahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu
membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu berdiri
sebelum berjalan dan sebagainya.
2.2.4

Prinsip-prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan


Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang

saling

berkaitan yaitu :
A. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya, sesuai
dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan perkembangan yang berasal dari
latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber
yang diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

B. Pola perkembangan dapat diramalkan.


Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan demikian
perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan
umum ke tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.

2.2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang


Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak, yaitu :
1. Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh
kembang anak. Faktor ini juga merupakan faktor bawaan anak, yaitu potensi anak yang
menjadi ciri khasnya. Melalui genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi,
dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan
kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas
dan berhentinya pertumbuhan tulang.
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya
potensi bawaan. Faktor ini disebut juga milieu merupakan tempat anak tersebut hidup, dan
berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak. Lingkungan yang cukup baik akan
memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan
menghambatnya.

Lingkungan

merupakan

lingkungan

bio-fisiko-psiko-sosial

yang

memepengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi :


A. Faktor yang memepengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan (faktor
pranatal)
Faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin
mulai dari konsepsi sampai lahir, antara lain :
1. Gizi ibu pada waktu hamil
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih
sering menghasilkan bayi BBLR/lahir mati, menyebabkan cacat bawaan, hambatan
pertumbuhan otak, anemia pada bayi baru lahir,bayi baru lahir mudah terkena infeksi,
abortus dan sebagainya.
2. Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang, posisi janin dalam uterus dapat kelainan bawaan,
talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis, atau kranio tabes.
3. Toksin/zat kimia
Zat-zat kimia yang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi antara lain obat anti
kanker, rokok, alkohol beserta logam berat lainnya
4. Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin, adalah somatotropin,
tiroid, insulin, hormon plasenta, peptida-peptida lainnya dengan aktivitas mirip insulin.
Apabila salah satu dari hormon tersebut mengalami defisiensi maka dapat menyebabkan
terjadinya gangguan pada pertumbuhan susunan saraf pusat sehingga terjadi retardasi
mental, cacat bawaan dan lain-lain.

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

5. Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin,
kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya, sedangkan efek radiasi pada orang
laki-laki dapat menyebabkan cacat bawaan pada anaknya.
6. Infeksi
Setiap hiperpirexia pada ibu hamil dapat merusak janin. Infeksi intrauterin yang sering
menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH, sedangkan infeksi lainnya yang juga dapat
menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, malaria, polio, influenza dan lain-lain.
7. Stres
Stres yang dialami oleh ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin,
antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan dan lain-lain.
8. Imunitas
Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis, kern ikterus,
atau lahir mati.
9. Anoksia embrio
Menurunnya oksigenisasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat,
menyebabkan BBLR.
B. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir
Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu sistem yang teratur
yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya,ke suatu sistem yang tergantung
pada kemempuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri. Lingkungan

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

postnatal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum dapat digolongkan
menjadi :
1. Lingkungan biologis
Lingkungan biologis yang dimaksud adalah ras/suku bangsa, jenis kelamin, umur, gizi,,
perawatan

kesehatan,

kepekaan

terhadap

penyakit,

penyakit

kronis,

fungsi

metabolisme, dan hormon.


2. Faktor fisik
Yang termasuk dalam faktor fisik itu antara lain yaitu cuaca, musim, keadaan geografis
suatu daerah, sanitasi, keadaan rumah baik dari struktur bangunan, ventilasi, cahaya dan
kepadatan hunian, serta radiasi.
3. Faktor psikososial
Stimulasi merupakan hal penting dalam tumbuh kembang anak, selain itu motivasi belajar
dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk
belajar, ganjaran atau hukuman yang wajar merupakan hal yang dapat menimbulkan
motivasi yang kuat dalam perkembangan kepribadian anak kelak di kemudian hari, Dalam
proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan teman sebaya, stres juga
sangat berpengaruh terhadap anak, selain sekolah, cinta dan kasih sayang, kualitas
interaksi anak orangtua dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang anak.

4. Faktor keluarga dan adat istiadat

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Faktor

keluarga

yang

berpengaruh

terhadap

tumbuh

kembang

anak

yaitu

pekerjaan/pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak


karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer maupun
sekunder, pendidikan ayah/ibu yang baik dapat menerima informasi dari luar terutama
tentang cara pengasuhan anak yang baik, menjaga kesehatan, dan pendidikan yang baik
pula, jumlah saudara yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup
akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima anak, jenis
kelamin dalam keluarga seperti apad masyarakat tradisonal masih banyak wanita yang
mengalami malnutrisi sehingga dapat menyebabkan angka kematian bayi meningkat,
stabilitas rumah tangga, kepribadian ayah/ibu, adat-istiadat, norma-norma, tabu-tabu,
agama,

urbanisasi

yang

banyak

menyebabkan

kemiskinan

dengan

segala

permasalahannya, serta kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi


prioritas kepentingan anak, anggaran dan lain-lain. ( Soettjiningsih, 1998 )
2.3 Balita
2.3.1

Defensi Balita
Balita adalah salah satu periode usia manusia setelah bayi sebelum anak awal.

Rentang usia Balita dimulai dari dua sampai dengan lima tahun, biasa digunakan perhitungan
bulan yaitu usia 24-60 bulan. ( Ranuh, 1995 )
2.2.2

Ciri-ciri Tumbuh Kembang Balita

Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu
mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu :
1. Tumbuh kembang adalah proses yang berkelanjutan sejak dari konsepsi sampai
maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2. Terdapat masa percepatan dan masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang
berlainan organ-organ.
Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak,tetapi kecepatannya berbeda
antara anak satu dengan lainnya.
4. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.
5. Aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.
6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
7. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum
gerakan volunter tercapai.

2.3.3 Kebutuhan Dasar Seorang Balita


1. Kebutuhan Biomedis
Menyangkut asupan gizi anak selama dalam kandungan dan sesudahnya,
kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian yang layak dan aman , perawatan kesehatan dini
berupa imunisasi dan deteksi dan intervensi dini akan timbulnya gejala penyakit.
2. Kebutuhan Emosional
Penting menimbulkan rasa aman (emotional security) dengan kontak fisik dan
psikis sedini mungkin dengan ibu. Kebutuhan anak akan kasih sayang, diperhatikan dan
dihargai, ,pengalaman baru, pujian, tanggung jawab untuk kemandirian sangatlah penting
untuk diberikan. Tidak mengutamakan hukuman dengan kemarahan, tetapi lebih banyak
memberikan contoh contoh penuh kasih sayang adalah salah satunya.
3. Kebutuhan akan stimulasi mental dini
Proses pembelajaran , pendidikan , dan pelatihan yang diberikan sedini dan sesuai
mungkin. Terutama pada usia 4 5 tahun pertama (golden year) sehingga akan terwujud
etika, kepribadian yang mantap, arif, dengan kecerdasan, kemandirian ,ketrampilan dan
produktivitas yang baik.
Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Beberapa tingkat perkembangan yang harus dicapai pada anak Balita yakni
1. Usia 4-6 minggu : tersenyum spontan , dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemudian
2. Usia 12-16 minggu : menegakkan kepala, tengkurap sendiri , menoleh ke arah suara ,
memegang benda yang ditaruh ditanggannya , bermain cilukba.
3. Usia 20 minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya
4. Usia 26 minggu : dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya , duduk
dengan bantuan kedua tangannya ke depan , makan biskuit sendiri.
5. Usia 9 10 bulan : menunjuk dengan jari , memegang benda dengan ibu jari dan jari
telunjuk, merangkak , bersuara da.. da..
6. Usia 13 - 15 bulan : berjalan tanpa bantuan , mengucapkan kata kata tungggal ,
memasukkan mainan ke dalam cangkir , bermain dengan orang lain , minum dari gelas ,
dan mencoret coret.
7. usia 18 3 tahun : belajar makan sendiri, menunjuk mata dengan hidungnya, naik turun
tangga, mulai blajar mengontrol buang air besar/buang air kecil, memperlihatkan minat
dengan anak lain dan bermain-main dengan mereka.
8. usia 2 -3 tahun : belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki, mampui
menyusun kalimat, mengerti dengan kata-kata yang ditujukan kepadanya, bermain
dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain diluar keluarganya
9. usia 3 4 tahun : belajar berpakaian dan membuka sendiri, mengambar garis silang,
mengenal berberapa warna, bicara dengan baik, mengenal sisi atas, bawah, sisi muka
dan sisi belakang, bermain dengan orang lain dan menunjukkan kasih saying kepada
saudara-saudaranya serta dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.

2.4 Keluarga
2.5 2.4.1 Defenisi Keluarga

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan
yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang
mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh
bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri. (Amren , 2008).
2.4.2

Keluarga dan Peranannya Dalam Pengasuhan Anak.


Keluarga merupakan tempat paling awal bagi Balita dalam menerima pendidikan

aling awal. Karena lingkungan keluarga ini Balita menghabiskan waktunya. Anak seusia ini
komunikasinya masih dominan dengan keluarga. Pertumbuhan anak dimasa Balita
meupakan pondasi bagi perkembanganya dimasa mendatang, maka disinilah peran keluarga
dalam membangun dan menumbuh kembangkan kepribadian dan perkembangan jiwa anak.
Lingkungan social yang pertama dikenal anak ialah dalam keluarga. Dalam hal ini orangtua
adalah orang terpenting bagi anak di samping saudara, kakek, nenek pembantu seerta
temen teman sepermainan. Itu sebabnya segala sesuatu yang dialami dan diajarkan
kepada keluarga menjadi dasar bagi pembentukan anak.
Secara naluriah setiap orang tua pasti akan melindungi anaknya, terlebih apabila
anak masih dalam usia Balita dan dianggap masih belum mandiri dan belum memiliki
ketrampilan dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dan menjaga dirinya dari
penyakit. Dalam konteks ini akan terasa aneh jika seorang anak Balita yang seharusnya
masih sangat tergantung dengan pengasuhan orang tuanya justru malah banyak yang
mengalami gangguan gizi seiring dengan bertambahnya usia. Dengan logika sederhana
seharusnya dengan bertambah usia, anak akan tumbuh semakin kuat dan mandiri serta
semakin jauh dari masalah gizi dan kesehatan pada umumnya. ( Kusnandi,2008 )
Menurut Departemen Kesehatan RI (2005), Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala Keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Secara
Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

prinsip keluarga adalah unit terkecil masyarakat,terdiri atas dua orang atau lebih, adanya
ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga, di bawah asuhan
seorang kepala rumah tangga, berinteraksi diantara sesama anggota keluarga, setiap
anggota keluarga mempunyai peran masing-masing, menciptakan, mempertahankan suatu
kebudayaan. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan
individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok,
dan masyarakat.
Menurut Kusnandi, 2008 adapun suatu peranan yang terdapat didalam keluarga
adalah sebagai berikut:
1. Peranan Ayah.
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperanan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Peranan Ibu.
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus
rumah tangga, sebagai pengasuh dani pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah
satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebaai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
Peran Ibu dalam mempengaruhi kualitas sumberdaya manusia dan pembangunan sangat
penting, karena besarnya peran ibu dalam melahirkan kehidupan dan memelihara
kehidupan yang dilahirkannya. Pengaruh Ibu terhadap kehidupan seorang anak telah dimulai
selama dia hamil, selama masa bayi, dan berlanjut terus sampai anak itu memasuki usia
sekolah.
Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

BAB 3
KERANGKA PENELITIAN

3.1. Kerangka Penelitian


Kerangka penelitian pada penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan
Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang. Berikut kerangka penelitian
dalam

mengetahui

gambaran pengetahuan keluarga tentang

pertumbuhan dan

perkembangan Balita :

Pertumbuhan
1. Defenisi Pertumbuhan
Balita
2. Faktor yang
mempengaruhi
pertumbuhan
3. Ciri-ciri pertumbuhan
B lit
Pengetahuan
tentang Balita

Pengetahuan:

Keluarga

Perkembangan

1. Baik
2. Cukup
3 K

1. Defenisi Perkembangan
Balita
2. Faktor yang
mempengaruhi
perkembangan
3. Ciri-ciri perkembangan
B lit

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Skema 3.1 Kerangka penelitian pengetahuan keluarga tentang


perkembangan Balita

pertumbuhan dan

3.2. Defenisi Konseptual dan Defenisi Operasional


1. Pengetahuan

Defenisi konseptual : Merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang
melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu. (Notoatmojo, 1999)

Defenisi operasional : Segala sesuatu yang diketahui keluarga tentang pertumbuhan dan
perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh
Tamiang.

2. Keluarga

Defenisi konseptual : Sekumpulan orang yang tinggal serumah yang hidup

saling

ketergantungan satu sama lain. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2000)

Defenisi operasional : sekumpulan orang yang menetap yang tinggal serumah di


Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.

3. Pertumbuhan Balita

Defenisi konseptual : pertumbuhan yang berkaitan dengan masalah perubahan dalam


ukuran fisik Balita (Azis, 2005)

Defenisi operasional : segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah perubahan


dalam ukuran fisik Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten
Aceh Tamiang.

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

3. Perkembangan Balita

Defenisi konseptual : perkembangan (development) berkaitan dengan pematangan dan


penambahan kemampuan fungsi organ atau individu (Azis, 2005)

Defenisi operasional : segala sesuatu yang berhubungan dengan pematangan dan


penambahan kemampuan fungsi organ atau individu pada Balita di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.

BAB 4
METODELOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian


Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif

yang

bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan


Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh


Tamiang.

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian


4.2.1

Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penduduk yang berada di Lingkungan

Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, jumlah populasi pada tahun
2006 sampai 2007 adalah 120 kepala keluarga yang memiliki Balita. Data tersebut diperoleh
dari studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti ke Kantor Kelurahan Kuala Simpang
Kabupaten Aceh Tamiang.
4.2.2

Sampel
Menurut Arikunto (2002) jika populasi lebih dari seratus dapat diambil jumlah

sampel sebanyak 15% atau lebih sesuai kemampuan peneliti. Maka peneliti mengambil 25%
dari jumlah populasi sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden.
Teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel yang
sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditetapkan. Adapun kriteria sampel yang dijadikan
subjek penelitian adalah sebagai berikut : keluarga yang memiliki Balita yakni ayah atau ibu,
dapat berkomunikasi dengan baik menggunakan Bahasa Indonesia, tidak mengalami
gangguan psikologis dan bersedia menjadi responden
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.3.1

Lokasi

Penelitian ini dilakukan di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang


Kabupaten Aceh Tamiang, pemilihan lokasi penelitian karena lokasi penelitian dekat
dengan tempat tinggal peneliti dan dapat memperingan biaya penelitian.

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

4.3.2

Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni 2009.

4.4 Pertimbangan Etik

Dalam penelitian ini, pertimbangan etik penelitian bertujuan untuk


melindungi hak-hak subjektif untuk menjamin kerahasiaan identitas responden dan
kemungkinan terjadinya ancaman terhadap responden. Sebelum pelaksanaan
penelitian, peneliti memperkenalkan diri terlebih dahulu serta menjelaskan maksud
dan tujuan penelitian kepada responden. Responden membaca serta memahami isi dan
surat persetujuan yang telah dibuat oleh peneliti, lalu diminta untuk menandatangani
surat persetujuan (informed consent) sebagai bukti kesediaan menjadi responden.
Responden berhak menolak ataupun mengundurkan diri selama proses penelitian.
Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden
pada lembar pengumpulan data (kuesioner). Lembar tersebut diberikan kode berupa
penomoran (Nursalam, 2003).
4.5 Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini terdiri dari 2 bagian, yaitu data demografi responden
dan kuesioner pengetahuan keluarga suku aceh tentang pertumbuhan dan perkembangan
Balita.
Data demografi mencakup tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, jumlah
anggota keluarga, usis Balita dan jenis kelamin Balita.
Kuesioner pengetahuan terdiri dari 20 pernyataan dengan pilihan jawaban sangat
setuju (SS), Setuju (S ), Tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Untuk pilihan jawaban

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Sangat Tidak setuju (STS) diberi nilai 1 (satu), Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2 (dua), Setuju (S)
diberi nilai 3 (tiga), dan Sangat Setuju (SS) diberi nilai 4 (empat).

4.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen dibuat sendiri oleh peneliti, untuk instrumen baru perlu dilakukan
uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui seberapa besar derajat kemampuan alat
ukur dalam mengukur secara konsisten sasaran yang akan diukur.
Sebuah instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan dan
dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas instrumen
dilakukan oleh ahli Keperawatan Keluarga dan Keperawatan Komunitas di Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan. Hasil uji validitas terhadap instrumen
dinyatakan sudah valid karena kuesioner gambaran pengetahuan tentang pertumbuhan dan
perkembangan Balita telah relevan dengan isi instrumen penelitian yakni mampu
menggambarkan gambaran pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di
Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang.
Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil relatif sama bila
digunakan beberapa kali pada kelompok subjek yang sama (Azwar, 2007). Uji reliabilitas
dilakukan terhadap 10 orang responden. Uji reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini
menggunakan cronbach alpha dengan menggunakan bantuan program SPSS. Dari hasil
pengolahan data diperoleh nilai alpha untuk kuisioner gambaran pengetahuan keluarga suku
aceh tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan
Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang sebesar 0,74 .Suatu instrumen dikatakan reliabel
jika memiliki nilai reliabilitas >0,70 (Polit & Hunger, 1995) Dengan demikian maka instrumen
tentang

gambaran pengetahuan keluarga suku aceh tentang pertumbuhan dan

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh


Tamiang. telah reliabel.
4.7

Pengumpulan Data

Data penelitian dikumpulkan di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala


Simpang Kabupaten Aceh Tamiang pada Juni 2009. Prosedur pengumpulan data
dilakukan dengan cara mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada
Institusi Pendidikan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara kemudian mengajukan surat izin penelitian dari fakultas
ke tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan dari Kepala Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, peneliti melakukan wawancara
kepada calon responden yang memenuhi kriteria sampel kemudian peneliti
menjelaskan tentang topik, manfaat penelitian dan tujuan penelitian kepaca calon
responden dan juga peneliti menanyakan apakah calon responden bersedia
berpartisipasi dalam penelitian. Tidak semua calon responden bersedia menjadi
responden dalam penelitian ini, terutama ibu yang sedang sibuk mengerjakan
pekerjaan rumahnya seperti memasak dan mencuci dan dengan berbagai alasan
mereka menolak untuk diwawancarai.

Kemudian peneliti melakukan pendekatan

terhadap calon responden yang lain. Calon responden yang bersedia diminta untuk
menandatangani formulir persetujuan (informed consent). Setelah itu peneliti
melakukan wawancara terstruktur selama 10 menit menggunakan kuesioner terhadap
responden, dan menjelaskan kuesioner yang terdiri dari dua bagian yaitu pertama data
demografi yang berisi identitas keluarga dan Balita meliput i pendidikan, pekerjaan,
penghasilan keluarga, jumlah anggota keluarga, Usia Balita dan Jenis kelamin Balita..
Yang kedua kuisioner tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita yang terdiri
dari 20 pernyataan yang memiliki 4 jawaban yaitu pilihan jawaban sangat setuju (SS),
Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Setuju (S ), Tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS) kemudian peneliti
memberikan penjelasan sebelum menanyakan tentang kuisioner kedua yakni peneliti
mengingatkan responden untuk menjawab pertanyaan kuesioner sesuai dengan apa
yang diketahui oleh responden kemudian kuesioner dikumpulkan, dan diperiksa
kelengkapannya untuk dianalisa
4.8 Analisa Data
Setelah semua data terkumpul maka peneliti mengadakan analisa data
melalui beberapa tahap, dimulai dengan editing untuk memeriksa kelengkapan data,
kemudian memberikan kode (coding) untuk memudahkan dalam tabulasi, selanjutnya
memasukkan data (entry) ke dalam komputer dan diolah dengan bantuan program
SPSS.
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan
perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh
Tamiang digunakan metode statistik deskriptif yaitu suatu prosedur untuk menganalisa data
dari satu variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian (Polit&
Hungler, 2002). Pada penelitian ini, analisa data dengan metode statistik deskriptif
digunakan untuk menggambarkan pengetahuan keluarga suku aceh tentang pertumbuhan
dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh
Tamiang.
Untuk mengkategorikan hasil variabel penelitian digunakan Rumus Sudjana (2002).
Dimana nilai tertinggi dari kuesioner adalah 80 dan nilai terendah 20, untuk menentukan
panjang kelas maka :

P=

Re n tan g
Banyak Kelas

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Dengan rentang sebesar 60 (nilai tertinggi-nilai terendah) dan banyak kelas ada 3
(baik, cukup dan buruk) maka didapat panjang kelas (P) sebesar 20. Menggunakan P = 20
dan nilai

pegetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita dapat

dikategorikan atas interval sebagai berikut:


Skor 20-40

Pengetahuan kurang

Skor 41-60

Pengetahuan cukup

Skor 61-80

Pengetahuan baik

BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai gambaran
pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita yang telah
dilaksanakan pada Juli 2009 di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten
Aceh Tamiang.

5.1 Hasil Penelitian


5.1.1 Karakteristik Responden
Responden pada penelitian ini adalah keluarga yang memiliki Balita yang
bertempat tinggal di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh
Tamiang dengan jumlah responden adalah 30 orang. Adapun karakteristik responden
dalam penelitian ini tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, jumlah anggota keluarga,
usis Balita dan jenis kelamin Balita.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden adalah


pendidikan terakhir responden mayoritas SMP/sederajat sebanyak 12 orang (40%),
pekerjaan responden mayoritas pegawai swasta sebanyak 12 orang (40%),
Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Karakteristik Responden

Frekwensi

Persentase

penghasilan responden mayoritas >Rp1.000.000-3.000.000/bulan sebanyak 17 orang


(57%), jumlah anggota keluarga responden paling banyak jumlahnya 6 orang
sebanyak 11 orang

(37%), Usia Balita

responden mayoritas berada pada usia

>2tahun-3 tahun sebanyak 13 orang (53%),

dan jenis kelamin Balita mayoritas

perempuan sebanyak 16 orang (53%). Berikut tabel distribusi frekwensi dan


persentase karakteristik responden :
Tabel 5.1 Distribusi Frekwensi dan Persentase Karakteristik Responden tentang
pertumbuhan dan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala
Simpang Kabupaten Aceh pada Juni 2009 (n=30)

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Pendidikan Terakhir
2

6%

12

40%

SMU/sederajat

27%

Perguruan Tinggi

27%

16%

SD
SMP

Pekerjaan
PNS
Pegawai Swasta

12

40%

Wiraswata

11

37%

7%

13%

17

57%

30%

3 orang

6%

4 orang

10%

5 orang

30%

6 orang

11

37%

13%

4%

>11 bulan-2thn

15

17%

>2thn-3thn

13

43%

>3thn-4thn

27%

>4thn-5thn

13%

Perempuan

16

53%

Laki-Laki

14

47%

Petani/Buruh
Penghasilan per bulan
< Rp. 1.000.000;
> Rp. 1.000.000-3.000.000
> Rp. 3.000.000
Jumlah Anggota Keluarga

7 orang
8 orang
Usia Balita

Jenis Kelamin Balita

5.1.2

Gambaran

Pengetahuan

Keluarga

Tentang

Pertumbuhan

Dan

Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang


Kabupaten Aceh Tamiang
Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Dari tabel 5.2 pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan Balita ada 3 pokok
bagian yang ada dalam instrumen yaitu defenisi pertumbuhan adapada soal instrumen No.
7, ciri-ciri pertumbuhan ada pada soal instrumen No. 2,3,4,5,6 dan10 dan factor yang
mempengaruhi pertumbuhan ada pada soal instrumen No. 1,8 dan 9.
Dari tabel 5.3 pengetahuan keluarga tentang perkembangan Balita ada 3 pokok
bagian yang ada dalam instrumen yaitu defenisi perkembangan adapada soal instrumen
No. 17, ciri-ciri pertumbuhan ada pada soal instrumen No.11,12, 13, 14, 15, 16 dan 18 faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ada pada soal instrumen No. 19 dan 20.

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Tabel 5.2

NO

Tabel distribusi Frekwensi dan persentase jawaban responden tentang


pertumbuhan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang
Kabupaten Aceh pada Juni 2009 (n=30)

PERNYATAAN

Sangat
Setuju
Frek
%

Setuju

Tidak Setuju

Frek

Frek

Sangat Tidak
Setuju
Frek
%

ASI merupakan salah satu faktor


yang
dapat
mempengaruhi
pertumbuhan Balita

23%

14

47%

30%

Kenaikan
berat badan ideal
adalah 2kg per tahunnya.

23%

13

44%

30%

3%

Balita pada usia 3 tahun, sudah


memiliki gigi yang lengkap.

20%

15

50%

23%

7%

Lingkar lengan atas pada Balita


dapat dipakai untuk menilai gizi
Balita

17%

11

36%

30%

17%

Ukuran Lingkar Lengan Atas pada


Balita umur 1 tahun adalah 16
cm.

16

53%

13

44%

3%

Ukuran Lingkar Lengan Atas Balita


akan tetap selama umur >1-3
tahun.

7%

16

53%

11

37%

3%

Pertumbuhan (growth) berkaitan


dengan bertambah banyak dan
besarnya sel seluruh bagian
tubuh yang bersifat kuantitatif
dan dapat diukur

3%

19

63%

27%

7%

Pertumbuhan yang baik pada


Balita adalah sesuai dengan KMS
yakni berada diatas garis merah

3%

17%

11

37%

13

43%

Pendidikan
keluarga akan
mempengaruhi
pertumbuhan
anak.

10%

15

50%

11

37%

3%

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

10

Tinggi Balita pada anak akan


sesuai dengan pertambahan BB
anak.

Tabel 5.3

NO

3%

11

17

57%

3%

Tabel distribusi Frekwensi dan persentase jawaban responden tentang


perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang
Kabupaten Aceh pada Juni 2009 (n=30)

PERNYATAAN

Sangat
Setuju
Frek

37%

Balita pada usia 13 - 15 bulan sudah dapat


berjalan tanpa bantuan , mengucapkan kata
kata tungggal, minum dari gelas, dan
mencoret coret.
Balita pada usia 1 tahun 3 tahun sudah
dapat belajar makan sendiri dan bermain-main
dengan teman sebayanya.
Balita pada usia 2 -3 tahun sudah dapat
belajar meloncat, memanjat, melompat
dengan satu kaki, mampu menyusun kalimat,
dan mengerti dengan kata-kata yang ditujukan
kepadanya,
Balita pada usia 3 4 tahun sudah dapat
belajar berpakaian dan membuka sendiri,
mengambar garis silang, mengenal beberapa
warna, dan melaksanakan tugas-tugas
sederhana

Setuju

Frek

Tidak
Setuju
Frek

Sangat
Tidak
Setuju
Frek %

3%

10

34%

15

50%

13%

7%

11

37%

12

40%

16%

7%

14

47%

11

37%

10%

18

60%

11

37%

3%

Alat permainan Balita pada usia 2-3 tahun


seperti : bola, puzzle, alat-alat untuk
menggambar dan lilin yang dapat dibentuk.

17%

11

37%

13

43%

3%

Permainan Balita pada usia Balita pada usia 45 thaun seperi papan jungkit-jungkit, ayunan
dan sepeda roda tiga.

10%

12

40%

11

37%

13%

Perkembangan
adalah
bertambah
sempurnanya fungsi dari alat tubuh

10%

13%

13

43%

10

34%

Aktivitas yang dapat dilakukan Balita 4-5 tahun


adalah melompat/menari, menggambar segi 4
dan segi 3, menggambar orang dan dapat

17%

10

33%

13

43%

7%

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

menghitung jarinya.

Keluarga merupakan tempat yang tepat bagi 5


Balita dalam menerima pendidikan paling
awal.

17%

12

40%

12

40%

3%

10

Pendidikan orang tua dapat menjadi faktor


dalam perkembangan.

7%

23%

14

47%

23%

5.1.3

Gambaran

Pengetahuan

Keluarga

Tentang

Pertumbuhan

Dan

Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang


Kabupaten Aceh Tamiang
Tabel 5.4

Tabel distribusi frekwensi gambaran pengetahuan keluarga


tentang
pertumbuhan perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala
Simpang Kabupaten Aceh pada Mei-Juni 2009 (n=30)

NO.

Pengetahuan

Jumlah

Persentase

Baik

7%

Cukup

24

80 %

Kurang

13 %

30

100,0

TOTAL

Berdasarkan tabel 5.3 gambaran pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan


perkembangan Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten
Aceh pengetahuan responden paling banyak adalah pengetahuan cukup sebanyak 24
orang (80%) dan paling sedikit pengetahuan baik sebanyak 2 responden (7%).

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

5.2 Pembahasan
5.2.1 Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Balita Di Lingkungan
Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang
Dari tabel 5.2 pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan Balita ada 3 pokok
bagian yang ada dalam instrumen yaitu defenisi pertumbuhan ada pada soal instrumen No.
7, ciri-ciri pertumbuhan ada pada soal instrumen No. 2,3,4,5,6 dan 10 dan factor yang
mempengaruhi pertumbuhan ada pada soal instrumen No. 1,8 dan 9.
Berdasarkan hasil jawaban responden mengenai defenisi pertumbuhan yakni
pada soal instrument nomor 7 yaitu pertumbuhan (growth) berkaitan dengan bertambah
banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur
paling banyak responden menjawab setuju sebanyak 16 (53%). Hal ini sesuai dengan
pernytaan Kusnandi (2008) pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan
dalam ukuran fisik seseorang. Sedangkan perkembangan (development) berkaitan dengan
pematangan dan penambahan kemampuan (skill) fungsi organ atau individu. Kedua proses
ini terjadi secara sinkron pada setiap individu. Proses tumbuh kembang seseorang
merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling terkait, yaitu ; faktor genetik /
keturunan , lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial dan perilaku. Proses ini bersifat individual dan
unik sehingga memberikan hasil akhir yang berbeda dan ciri tersendiri pada setiap anak.
Penilaian terhadap pertumbuhan seorang anak dapat dinilai melalui pertambahan berat dan
tinggi badan dan sampai anak berusia 2 tahun masih dapat digunakan penilaian melalui
lingkar kepala yang biasanya dibandingkan dengan usia anak. Beberapa cara penilaian
melalui pemeriksaan fisik atau klinikal , pemeriksaan antropometri ( membandingkan tinggi
badan terhadap umur, berat badan terhadap umur, lingkaran kepala terhadap umur, lingkar
lengan atas terhadap umur ) , contohnya KMS (kartu menuju sehat ) yang membandingkan
berat badan terhadap umur , pemeriksaan radiologis, laboratorium, dan analisa diet.

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Berdasarkan hasil jawaban responden mengenai cirri-ciri pertumbuhan yakni


pada soal instrument nomor 2,3,4,5,6 dan 10. Dari keenam cirri yang ada pada instrument
tentang ciri-ciri pertumbuhan paling banyak responden

menjawab tidak setuju dalam

pernyataan 10 yakni tinggi Balita akan sesuai dengan pertambahan BB

sebanyak 17

responden (57%). Hal tersebut dilatarbelakangi kurangnya informasi mengenai tumbuh


kembang Balita. Hal ini dinyatakan oleh Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (2008)
anak merupakan investasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang memerlukan perhatian khusus
apalagi diusia 5 tahun pertama, baik dari kecukupan gizinya sejak masih dalam kandungan
hingga setelah lahir. Gizi dari makanan merupakan sumber utama bagi anak dalam
memenuhi kebutuhan perkembangannya, sehingga kesehatan fisik, mental dan sosialnya
dapat optimal. "Sewaktu merencanakan punya anak, orangtua sebaiknya telah
mempersiapkan segala sesuatunya hingga dewasa". Dimana orangtua harus mengetahui 10
tanda dan ciri pertumbuhan yang baik pada anak yakni bertambah umur, bertambah berat,
bertambah tinggi; postur tubuh tegap dan otot padat,; kulit dan kuku bersih serta tidak
pucat; wajah ceria; mata bening dan bibir segar; gigi bersih dan gusi merah muda, bergerak
aktif dan berbicara lancar sesuai umur.; penuh perhatian dan bereaksi aktif. dan tidur yang
nyenyak.
Berdasarkan

hasil

jawaban

responden mengenai faktor-faktor yang

mempengatuhi pertumbuhan yakni pada soal instrumen No. 1,8 dan 9. Dari ktiga soal
instrument tentang factor-faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan Balita diperoleh

jawaban responden paling banyak menjawab setuju sebanyak 15 responden (50%) yakni
pada soal instumen Nomor

yaitu pendidikan

keluarga akan

mempengaruhi

pertumbuhan Balita. Hal berkaitan dengan karakteristik responden yakni dari hasil penelitian
diperoleh pendidikan terakhir responden mayoritas SMP/sederajat sebanyak 12 orang
(40%), pekerjaan responden mayoritas pegawai swasta sebanyak 12 orang (40%),
penghasilan responden mayoritas >Rp1.000.000-3.000.000/bulan sebanyak

17

orang

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

(57%), Sesuai dengan pernyataan Soetjiningsih (2000) Pada umumnya anak memiliki pola
pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas tumbuh kembang anak antara lain: ras/etnik atau bangsa, keluarga,
umur, jenis kelamin, genetik kelainan kromosom.
Berdasarkan

hasil

jawaban

responden

mengenai factor-factor yang

mempengaruhi pertumbuhan pada pernyataan 1 paling banyak responden

menjawab

setuju sebanyak 14 responden (47%) yaitu ASI merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan Balita. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Roesli (2005)
menyusui adalah seni yang harus dipelajari, untuk keberhasilannya tidak diperlukan alat-alat
khusus dan biaya yang mahal, yang diperlukan hanyalah kesabaran, waktu, sedikit
pengetahuan tentang menyusui dan dukungan dari lingkungan terutama keluarga. Menyusui
akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya dengan cara yang paling sehat
pula, karena menyusui tidak hanya memberikan kesempatan pada bayi untuk tumbuh
menjadi manusia yang sehat secara fisik saja tetapi juga lebih cerdas, mempunyai emosi
yang lebih stabil, perkembangan spiritual yang positif, serta perkembangan sosial yang lebih
baik (Roesli, 2005). Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ
4,3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8,3
point lebih tinggi pada usia 8,5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI
(Depkes RI, 2005).

5.2.2

Pengetahuan Keluarga Tentang Perkembangan Balita Di Lingkungan


Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang
Dari tabel 5.3 penegtahuan keluarga tentang perkembangan Balita ada 3 pokok

bagian yang ada dalam instrumen yaitu defenisi perkembangan adapada soal instrumen

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

No. 17, ciri-ciri pertumbuhan ada pada soal instrumen No.11,12, 13, 14, 15, 16 dan 18 faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ada pada soal instrumen No. 19 dan 20.
Berdasarkan hasil jawaban responden mengenai defenisi perkembangan yakni
pada soal instrument nomor 17 hasil jawaban responden paling banyak responden
menjawab setuju 13 responden (43%) yaitu

perkembangan

adalah bertambah

sempurnanya fungsi dari alat tubuh. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Rachdian (2009)
perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
dimana anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak
konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa.
Anak bukan dewasa kecil. anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang
sesuai dengan usianya. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Pertumbuhan terjadi
secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan
merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang
dipengaruhinya, misalnya perkembangan system neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi
dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Berdasarkan hasil jawaban responden mengenai cirri-ciri pertumbuhan yakni
pada soal instrument nomor No.11,12, 13, 14, 15, 16 dan 18. Dari ketujuh ciri yang ada pada
instrument tentang ciri-ciri pertumbuhan paling banyak responden

menjawab setuju

sebanyak 18 responden (60%) yaitu aktivitas yang dapat dilakukan Balita 4-5 tahun adalah
melompat/menari, menggambar segi 4 dan segi 3, menggambar orang dan dapat
menghitung jarinya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Soetjiningsih (2000) pada Balita
Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

4 - 5 tahun anak akan masuk ke sekolah TK, umumnya belum muncul masalah. Adapun cirriciri perkembangan pada usia 4-5 tahun yaitu : belajar membaca dan berhitung sendiri,
mempunyai motorik halus yang sangat baik. seperti melompat/menari, menggambar segi 4
dan segi 3, menggambar orang dan dapat menghitung jarinya, lebih menyukai bermain
dengan anak-anak lain, mempunyai konsentrasi dan ketahanan kerja yang tingi, dan dapat
melakukan banyak hal dalam waktu bersamaan, senang belajar., sangat enerjik dan tidur
hanya sedikit, mempunyai daya ingat kuat., perilakunya menunjukkan bahwa ia
perfeksionis., mudah belajar (sering kali justru hanya ingin menuruti kemauannya sendiri,
dan menyimpang dari metoda yang umum), penggunaan bahasa yang sangat baik, mandiri
dalam melakukan pekerjaan (membutuhkan sedikit petunjuk saja), mampu mengerjakan
tugas yang kompleks.
Berdasarkan

hasil

jawaban

responden mengenai faktor-faktor yang

mempengatuhi perkembangan yakni pada soal instrumen nomor 19 dan 20 . Dari kedua
soal instrument tentang factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Balita diperoleh
paling banyak menjawab setuju sebanyak 15 responden (50%) yaitu pendidikan orang tua
dapat menjadi faktor dalam perkembangan. Hal ini berhubungan dengan hasil penelitian
mengenai factor yang mempengaruh pertumbuhan sebanyak 15 responden (50%) yaitu
pendidikan keluarga akan mempengaruhi pertumbuhan. Pernyataan tersebut dikuatkan
oleh Rachdian (2008) pada umumnya anak Balita memiliki pola pertumbuhan dan
perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan

dan

perkembangannya.

Adapun

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan tersebut yaitu : faktor dalam (internal); Faktor luar
(eksternal) dan Faktor Prenatal.

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

5.2.1 Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Perkembangan


Balita

Di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten

Aceh Tamiang
Berdasarkan tabel 5.3 pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan
Balita di Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh pengetahuan
responden paling banyak adalah pengetahuan cukup sebanyak 24 orang (80%) dan paling
sedikit pengetahuan baik sebanyak 2 responden (7%). Banyaknya jumlah pengetahuan
responden pengetahuan cukup disebabkan karena kurangnya kesadaran para orangtua
tentang pertumbuhan dan perkembangan Balita. Hali ini disampaikan oleh Sukresni (2009)
anak adalah aset bagi orang tua dan di tangan orangtualah anak-anak tumbuh dan
menemukan jalannya. Saat anak tumbuh dan berkembang, anak begitu lincah dan memikat.
Orangtua akan mencintai dan bangga kepada anaknya. Namun banyak dari para orangtua
yang belum menyadari bahwa sesungguhnya dalam diri anak terjadi perkembangan potensi
yang kelak akan berharga sebagai sumber daya manusia. Dimana pertumbuhan dan
perkembangan yang paling penting dalam diri seorang anak berda dalam lima tahun
pertama yang disebut The Golden Years, seorang anak mempunyai potensi yang sangat
besar untuk berkembang. Pada usia ini 90% dari fisik otak anak sudah terbentuk. Karena itu,
di masa-masa inilah anak-anak harus mulai diarahkan. Karena saat-saat keemasan ini tidak
akan terjadi dua kali, sebagai orang tua yang proaktif kita harus memperhatikan benar halhal yang berkenaan dengan perkembangan dan pertumbuhan sang buah hati.

Dilihat dari berbagai hasil penelitian diperoleh gambaran tentang waktu


terbaik dalam memulai mendidik anak yaitu sedini mungkin sejak usia lima tahun
pertama. Orangtua juga harus tehu bagaimana seharusnya bersikap dalam menghadapi
anak agar otaknya tidak mengalami trauma, serta orang tua harus terus menerus
Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

menambah ilmu pengetahuan anak baik dirumah dan diluar rumah agar dapat
membantu anak mengembangkan potensi dirinya secara maksimal terutam dalam usia
lima tahun pertama. Dalam Seminar Sehari Anak Nasional (2000) ada satu pesan
sederhana dalam mendidik anak, yang mungkin belum kita sadari sepenuhnya. Betapa
banyak yang dapat kita ajarkan kepada anak kita tiap hari, hanya dengan berada di
dekatnya. Dengan mengasuh, bermain dan bercakap-cakap dengan bayi kita yang
mungil, kita bisa menjadi guru pertama bagi si kecil terutama pada masa Balita.
Dari hasil penelitian yang memiliki pengetahuan baik sebanyak sebanyak 2
responden (7%). Hal tersebut berkaitan dengan data karakteristik responden yaitu
responden mayoritas SMP/sederajat sebanyak 12 orang (40%), pekerjaan responden
mayoritas pegawai swasta sebanyak 12 orang (40%), penghasilan responden
mayoritas >Rp1.000.000-3.000.000/bulan sebanyak

17

orang

(57%), jumlah

anggota keluarga responden paling banyak jumlahnya 6 orang sebanyak 11 orang


(37%), Usia Balita responden mayoritas berada pada usia >2tahun-3 tahun sebanyak
13 orang (53%) dan jenis kelamin Balita mayoritas perempuan sebanyak 16 orang
(53%). Dimana karakteristik responden tersebut sangat perpengaruh dalam
memperoleh informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan Balita. Faktorfaktor yang mempengaruhi pengetahuan. Menurut Roger (2002) sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga berhubungan dengan faktor
internal dan eksternal. Adapun faktor internal yakni karakteristik orang yang
bersangkutan seperti pendidikan, motivasi, persepsi dan pengalaman, yang bersifat
given atau bawaan. Faktor eksternal yakni lingkungan, ekonomi, kebudayaan,
informasi. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor yang dominan yang
mewarnai perilaku seseorang..

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

BAB 6

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

6.1. Kesimpulan
Penelitian
perkembangan

mengenai

pengetahuan

keluarga

tentang

pertumbuhan

dan

Balita yang telah dilaksanakan pada Juli 2009 di Lingkungan Amaliah

Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang menghasilkan kesimpulan pendidikan


terakhir responden mayoritas SMP/sederajat sebanyak 12 orang (40%), pekerjaan
responden mayoritas pegawai swasta sebanyak 12 orang (40%), penghasilan responden
mayoritas >Rp1.000.000-3.000.000/bulan sebanyak

17

orang

(57%), jumlah anggota

keluarga responden paling banyak jumlahnya 6 orang sebanyak 11 orang (37%), Usia Balita
responden mayoritas berada pada usia >2tahun-3 tahun sebanyak 13 orang (53%), dan
jenis kelamin Balita mayoritas perempuan sebanyak 16 orang (53%). Adapun dari hasil
penelitian diperoleh pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan perkembangan Balita di
Lingkungan Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh pengetahuan responden
paling banyak adalah pengetahuan cukup sebanyak 24 orang (80%) dan paling sedikit
pengetahuan baik sebanyak 2 responden (7%).
6.2. Rekomendasi
6.2.1 Pendidikan Keperawatan
Dengan diketahuinya gambaran pengetahuan keluarga tentang pertumbuhan dan
perkembangan

diharapkan bagi Keperawatan Keluarga, Keperawatan Anak dan

Keperawatan Komunitas meningkatkan bahan ajar mengenai

pertumbuhan dan

perkembangan Balita sehingga pemberian asuhan keperawatan khususnya pada keluarga


lebih terlaksana dengan baik.
6.2.2 Mahasiswa Keperawatan
Dengan diketahuinya pengetahuan keluarga yang cukup tentang pertumbuhan dan
perkembangan Balita, diharapkan partisipasi mahasiswa keperawatan dapat menjalankan
Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

asuhan keperawatan di dalam keluarga, lingkungan dan masyarkat lebih ditingkatkan


sehingga pengetahuan masyarakat lebih baik
6.2.3 Penelitian Selanjutnya
Peneliti merasa perlu untuk dilakukannya penelitian lanjutan tentang bagiamana
pengetahuan keluarga tentang factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan.

DAFTAR PUSTAKA
Alkatiri, S. (1996) Penuntun Hidup Sehat Menurut Ilmu Kesehatan Modern.
Surabaya: Airlangga University Pers
Arikunto (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Astutik. (2003). Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Sikap Ibu Dalam Pemberian
ASI di Keluruhan Juwet-Kenongo-Kecamatan Porong Kabupaten Siadoarjo.
Diakses pada 3 Agustus 2009 dari http://digilib.itb.ac.id
Azwar, S. (2007). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Danuatmadja.(2003). 40 hari Pasca persalinan Masalah dan Solusi. Jakarta: Puspa
Swara.

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Depkes RI. (2005). Manajemen Laktasi Buku Panduan bagi Bidan dan Petugas
Kesehatan di Puskesmas . Jakarta
Hidayat A.H (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Ed 1.
Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, A (2006). Pengantar Ilmu Keperwatan Anak. Jakarta : Salemba Medika
Hurlock. (2004). Perkembangan Anak Jakarta: Erlangga
Istimewa (2008). Sejarah Kebudayaan Aceh. Diakses pada 20 Juli 2008 dari
www.NAD.go.id
Junaidi, (2008). Kesadaran Wanita Aceh tentang Balita Masih Rendah. Diakses pada
3 Agustus 2008 dari http://www.Harian.global.com/2008
Mahmud (2008). Pengasuhan Anak dalam Keluarga. Diakses pada 20 Juli 2008 dari
www.dunia kedokteran.co.id
Manuaba (1998). Ilmu Kebidanan Penyalkit Kandungan dan Keluarga Berencana
Untiuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Marasco, dkk (2004). Agar ASI Lancar di Awal Masa Menyusui. Diakses 16
September 2008 dari http://kafeperempuan.com/showthread.php?t=47
Muller, J. (1996). Mengukur Sikap Sosial Pegangan Untuk Peneliti dan Praktisi.
Jakarta, Bumi Aksara.
Musbikin. (2005). Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan. Yogyakarta: Mitra
Pustaka.
Notoatmodjo. (2002). Penerapan dan Prosedur Penelitian . Jakarta: Hipokrates.
Nurhayati (2002). Pengetahuan Ibu Tentang Balita. Diakses 8 Agustus 2008 dari
http//www.digilid.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptum-gdl-si2002-nurhayati-5600-200&q=kualitas.
Nursalam (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika : Jakarta.
Purwanto, H. (1999). Pengantar Prilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.
Purwanti. (2004). Buku saku Untuk Bidan : Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta:
EGC.
Ranuh (2000). Pertumbuhan dan perkembangan Anak. Jakarta : EGC
Roesli. (2000). Mengenal ASI Ekslusif. Jakarta: EGC
------------ (2005). Panduan Praktis Menyusui. Jakarta, Puspa Swara.
Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Saifuddin, dkk, (2004) Buku Panduan Praktis Pelayan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Shelov, T. (2005). Panduan Lengkap Perawatan Untuk Bayi dan Balita. Jakarta:
Arcan .
Soetjiningsih. (1995) Tumbuh Kembang Anak Jakarta: EGC.
Sudjana. (2002) Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Stoppad, M. (1999) Minggu-Mingggu Pertama Kehidupan. Jakarta: Arcan.
Sunaryo. (2004) Psikologi Untuk Perawat. Jakarta: EGC
Suherman (2004). Buku Ajar Konsep Keperawatan anak. Jakarta : EGC
------------ (2006). Profil Kesehatan Propinsi NAD
----------------- (2003). Pendidikan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
----------------- (2005). Pedoman pelaksanaan Stimulasi Deteksi Dini Tumbang Anak
ditingkat Pelayanan Dasar. Jakarta: Rineka Cipta

Kode:

(diisi peneliti)

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


Saya yang bernama Cholida Fitria dengan NIM : 071101065 adalah
mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Pengetahuan
Keluarga Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Balita di Lingkungan
Amaliah Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang Penelitian ini
merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana Program Studi
Ilmu Keperawatan Fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan saudara untuk dapat menjadi
responden dalam penelitian ini. Selanjutnya saya mohon kesediaan saudara untuk
mengisi lembar kuisioner dengan jujur tanpa ada pengaruh dari orang lain. Saya akan
menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban saudara. Informasi yang saudara berikan
hanya akan dipergunakan untuk keperluan penelitian ini.
Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat sukarela, saudara bebas


menerima dan bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa sanksi apapun. Jika
saudara bersedia menjadi responden, silahkan tandatangani lembar persetujuan ini
pada tempat yang telah disediakan di bawah ini sebagai bukti kesukarelaan saudara.
Terimakasih atas banyak atas partisipasi saudara dalam penelitian ini.

Medan,

Peneliti

Cholida Fitria

Juni 2009

Responden

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

INSTRUMEN PENELITIAN
PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN BALITA DI LINGKUNGAN AMALIAH KELURAHAN
KUALA SIMPANG KABUPATEN ACEH TAMIANG
Petunjuk :
1. Isilah pernyataan berikut dengan memberi tanda cheklist () pada pada kolom
yang tersedia
2. Bila ada yang kurang dimengerti dapat dipertanyakan pada peneliti
DATA DEMOGRAFI
A. Data Keluarga
1. Pendidikan
Tidak Sekolah

SMA/Sederajat

SD

Perguruan Tinggi

SMP/Sederajat
2. Pekerjaan
Pegawai Negeri

wiraswasta

Pegawai Swasta

Petani / Buruh

Ibu Rumah Tangga


3. Penghasilan keluarga
< Rp. 1.000.000,> Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 3.000.000,> Rp. 3.000.000,4. Jumlah anggota keluarga :...................
B. Data Balita
1.Usia : ...........Tahun
2. Jenis kelamin :

( ) laki-laki
( ) perempuan

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

KUISIONER PENGETAHUAN KELUARGA


1. PERTUMBUHAN PADA BALITA
No.

PERNYATAAN

1.

ASI merupakan salah satu faktor yang dapat


mempengaruhi pertumbuhan Balita
Kenaikan berat badan ideal adalah 2kg per tahunnya.

2.
3.

Balita pada usia 3 tahun, sudah memiliki gigi yang


lengkap.

4.

Lingkar lengan atas pada Balita dapat dipakai untuk


menilai gizi Balita

5.

Ukuran Lingkar Lengan Atas pada Balita umur 1 tahun


adalah 16 cm.

6.

Ukuran Lingkar Lengan Atas Balita akan tetap selama


umur >1-3 tahun.
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan bertambah
banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang
bersifat kuantitatif dan dapat diukur
Pertumbuhan yang baik pada Balita adalah sesuai dengan
KMS yakni berada diatas garis merah

7.

8.
9.

Pendidikan keluarga akan mempengaruhi pertumbuhan


anak.

10

Tinggi Balita pada anak akan sesuai dengan pertambahan


BB anak.

SS

TS

STS

Keterangan
SS
= Sangat Setuju
S
= Setuju
TS
= Tidak Setuju
STS
= Sangan Tidak setuju

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

2. PERKEMBANGAN BALITA
No.

PERNYATAAN

11

Balita pada usia 13 - 15 bulan sudah dapat berjalan


tanpa bantuan , mengucapkan kata kata tungggal ,
minum dari gelas , dan mencoret coret.
Balita pada usia 1 tahun 3 tahun sudah dapat belajar
makan sendiri dan bermain-main dengan teman
sebayanya.
Balita pada usia 2 -3 tahun sudah dapat belajar
meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki,
mampui menyusun kalimat, dan mengerti dengan katakata yang ditujukan kepadanya,
Balita pada usia 3 4 tahun sudah dapat belajar
berpakaian dan membuka sendiri, mengambar garis
silang, mengenal berberapa warna, dan melaksanakan
tugas-tugas sederhana
Alat permainan Balita pada usia 2-3 tahun seperti : bola,
puzle, alat-alat untuk menggambar dan lilin yang dapat
dibentuk.
Permainan Balita pada usia Balita pada usia 4-5 thaun
seperi papan jungkit-jungkit, ayunan dan sepeda roda
tiga.
Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi
dari alat tubuh
Aktivitas yang dapat dilakukan Balita 4-5 tahun adalah
melomdat/menari, menggambar segi 4 dan segi 3,
menggambar orang dan dapat menghitung jarinya.
Keluarga merupakan tempat yang tepat bagi Balita dalam
menerima pendidikan paling awal.

12

13

14

15

16

17
18

19
20

SS

TS

STS

Pendidikan orang tua dapat menjadi faktor dalam


perkembangan.
Keterangan
SS
= Sangat Setuju
S
= Setuju
TS
= Tidak Setuju
STS
= Sangan Tidak setuju

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

CURRICULUM VITAE

Nama

: Cholida Fitria AB

Tempat/Tanggal Lahir

: Kuala Simpang, 4 Juni 1984

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Alamat Rumah

: Jl. Mayjen Sutoyo No.36


Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang

Pendidikan

:
1.

SD Negeri Ade Irma Suryani Kuala Simpang Tahun

1991-

1997
2.

SLTP Negeri 1 Kuala Simpang Tahun 1997-2000

3.

SMU Negeri 1 Kejuruan Muda Kuala Simpang Tahun 20002003

4.

Akedemi Keperawatan DEPKES LangsaTahun 2003-2006

5.

S1 Keperawatan Jalur Ekstensi FK USU

Tahun 2007

Cholida Fitria AB : Pengetahuan Keluarga Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Di Lingkungan Amaliah
Kelurahan Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang, 2010.

Anda mungkin juga menyukai