Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KIMIA KATALIS
Dosen Pengampu : Restina Bemis, M.Si
KELOMPOK 4
MEITRI WULANDARI
F1C112008
F1C112012
MUKMINATUN
F1C112022
M. KHULAFA
F1C112025
NURLIANA
F1C112034
ATIKA ZULFA
F1C112043
AMRUL DANI. S
F1C112048
TUGAS 1
Proses ini menggunakan katalis perak dengan reaktor fixed bed multitube. Katalis ini
berbentuk kristal-kristal perak atauspherical yang ditumpuk pada tube. Katalis ini
mempunyai umur sekitar 812 bulan dan mudah teracuni oleh sulfur dan beberapa
logam dari golongan transisi. Reaksi yang terjadi adalah:
a. Oksidasi
1
Ag
CH 3 OH + O2
HCHO+ H 2 O H =37,3 kkal/mol
2
P=1,5 atm ,T =600
b. Dehidrogenasi
CH 3 OH
Ag
HCHO+ H 2 H =20,3 kkal/mol
P=1,5 atm , T =600
Katalis perak dalam reaksi ini berfungsi untuk mengarahkan reaksi pada formaldehid.
Proses oksidasi metanol dengan katalis perak banyak digunakan dalam pabrik secara
komersial karena katalis perak (Ag) memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
1. Katalis dapat diregenerasi.
2. Proses berlangsung pada tekanan rendah.
3. Produk yang dihasilkan stabil karena kandungan metanol cukup.
4. Mampu menghasilkan produk formalin 3755 %.
2) Proses Metal Oxide Catalyst
Proses ini mula-mula menggunakan katalis Vanadium (V) Oksida yang diikuti
dengan katalis Oksida besi dan oksida molibdenum yang direaksikan dengan oksigen.
Jenis katalis metal oxide mempunyai umur efektif 1218 bulan. Proses pembuatan
formaldehid menggunakan metanol dan udara dengan katalis oksidasi besi-molibdenum.
Proses ini beroperasi pada suhu 250 400 , dan tekanan 1 1,5 atm. Metanol
direaksikan dengan udara dengan bantuan katalis oksidasi besi-molibdenum dalam
sebuah reaktor fixed bed multitube. Konversi yang diperoleh mencapai 95%
dengan yield formaldehid 94,4% (Mc Ketta,1992).
Reaksi utama
1
FeMn
CH 3 OH + O2
CH 2 O+ H 2 O H=37,28 kkal/mol
2 P=1,5 atm ,T =300
Reaksi samping
1
FeMn
CH 2 O+ O2
CO+ H 2 O H=51 kkal/mol
2
P=1,5 atm , T =300
Gas SO2 dioksidasi dengan katalis NO2 sebagai pembawa oksigen dalam air.
SO2 (g) + NO2 (g) + H2O( l ) H2SO4 (s) + NO(g)
biodiesel
Hampir semua biodiesel diproduksi dengan metode transesterifikasi dengan katalisator
basa karena merupakan proses yang ekonomis dan hanya memerlukan suhu dan tekanan
rendah. Hasil konversi yang bisa dicapai dari proses ini adalah bisa mencapai 98%.
Proses ini merupakan metode yang cukup krusial untuk memproduksi biodiesel dari
minyak/lemak nabati. Proses transesterifikasi merupakan reaksi dari trigliserin
(lemak/minyak) dengan bioalkohol (methanol atau ethanol) untuk membentuk ester dan
gliserol. Minyak nabati dengan kadar asam lemak bebas (ALB)-nya rendah (< 1%), bila
lebih, maka perlu pretreatment karena berakibat pada rendahnya kinerja efisiensi.
Padahal standar perdagangan dunia kadar ALB yang diijinkan hingga 5%. Jadi untuk
minyak nabati dengan kadar ALB >1%, perlu dilakukan deasidifikasi dengan reaksi
metanolisis atau dengan gliserol kasar. R1, R2, dan R3 adalah alkil dari ester. Selama
proses esterifikasi, trigliserin bereaksi dengan alkohol dengan katalisator alkalin kuat
(NaOH, KOH atau sodium silikat).
TUGAS 2
Cari 3 reaksi autokatalitik dan jelaskan!
Pada reaksi-reaksi tertentu, terdapat salah satu produk reaksi yang dapat berfungsi
sebagai katalis untuk reaksi yang bersangkutan. Zat atau produk ini disebut dengan
autokatalis, sedangkan reaksinya disebut dengan reaksi autokatalitik. Adapun contoh
dari reaksi autokatalitik adalah:
1. CH3COOCH3 + H2O
CH3COOH + CH3OH
Pada reaksi ini yang berlaku sebagai autokatalis adalah CH 3COOH yang
dihasilkan dari reaksi metil asetat dengan air, dengan terbentunya CH 3COOH
maka reaksi yang terjadi menjadi bertambah cepat, katalis dapat mempercepat
reaksi dengan cara menurunkan harga energi aktivasi (Ea).
2. 2 KMnO4 + 5 H2C2O4 + 3 H2SO4
2 MnSO4 + K2SO4 + 8 H2O + 10 CO2
Pada reaksi antara kalium permanganat (KMnO4) dengan asam oksalat (H2C2O4)
salah satu hasil reaksinya berupa senyawa mangan sulfat (MnSO 4) merupakan
autokatalis pada reaksi ini, karena semakin lama laju reaksinya akan semakin
cepat karena MnSO4 yang terbentuk berfungsi sebagai katalis.
3. 2 AsH3
2 As + 3 H2
Pada reaksi ini yang berlaku sebagai autokatalis adalah As karena As yang
terbentuk dapat mempercepat reaksi yang terjadi seperti yang telah diketahui
autokatalis adalah zat hasil reaksi yang berfungsi sebagai katalis di dalam reaksi
itu sendiri.