Anda di halaman 1dari 7

PT MANDIRI JAYA SEJATI

PROSEDUR
PENGENDALIAN BAHAN BERBAHAYA
Document Number : HSE - PRO-00
(REV. 1)

NAMA

TANDA TANGAN

TANGGAL

PREPARED BY

Review Oleh

Disetujui Oleh

JABATAN

NAMA

TANDA TANGAN

TANGGAL

STATUS

Revisi dan dikeluarkan untuk diimplementasikan

PROSEDUR
PENGENDALIAN
BAHAN
BERBAHAYA

No Dokumen

Tanggal terbit

ProcRevisi
01

1 Sept 2010
Halaman
Page 2 of 7

Rev

Section

Sub-Sec

Para

Change Request

Issued Date

0
1

Seluruh

Seluruh

Seluruh

Initial release
Simplification

Juli 2010
Sept 2010

Authorized By

PROSEDUR
PENGENDALIAN
BAHAN
BERBAHAYA

No Dokumen

Tanggal terbit

ProcRevisi
01

1 Sept 2010
Halaman
Page 3 of 7

1. Tujuan
Tujuan dari prosedur ini adalah untuk menetapkan pengedalian dan monitoring kebersihan industry
minimal untuk memastikan secara akurat bahwa setiap pekerja baik pekerja perusahaan maupun
pekerja kontraktor terlindungi dari dampak bahan-bahan berbahaya yang dapat menyebabkan
gangguan kesehatan dan untuk meyakinkan bahwa apa yang dilakukan sesuai dengan peraturan
pemerintah, dan regulasi serta peraturan keselamatan lainnya.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini meliputi garis besar secara umum untuk mengatasi memonitor, dan menjelaskan
material-material yang dapat berpengaruh pada kesehatan dan lingkungan.
3. Tanggung Jawab
a. Manajer operasi dan pengawas bertanggung jawab dalam menerapkan pengendalian prosedur
dan mengambil tindakan apabila ada pelanggaran yang membahayakan kesehatan dan
lingkungan
b. HSE Koordinator bertanggung jawab dalam pengedalian dokumen dan penyempurnaan
prosedur ini
c. Pekerja ( baik pekerja perusahaan maupun pekerja kontraktor ) berperan aktif dalam
pelaksanna prosedur ini dengan menggunakan peralatan perlindungan diri yang sesuai
pekerjaannya pada saat melakukan tugas. Dan juga melaksanakan cara kerja aman untuk
melindungi mereka dan orang lain dari potensi bahaya dari bahan berbahaya.
4.

Definisi
Tidak ada

5. Referensi
Prosedur Kesehatan Kerja
Prosedur Penilaian Bahaya
Prosedur APD
6. Prosedur
6.1. Umum
PT MANDIRI JAYA SEJATI akan mentaati peraturan pemerintah tentang bahan berbahaya
khususnya peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja, Departemen Perindustrian,
Departemen Kesehatan dan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.

PROSEDUR
PENGENDALIAN
BAHAN
BERBAHAYA

No Dokumen

Tanggal terbit

ProcRevisi
01

1 Sept 2010
Halaman
Page 4 of 7

Selain itu Perusahaan memiliki ketentuan sendiri dalam pengendalian bahan berbahaya yang
diterapkan dalam operasi kerja perusahaan;
a. Semua Bahan berbahaya yang digunakan dicatat dalam daftar pengendalian
b. Semua bahan berbahaya harus dilengkapi dengan MSDS (material safety data sheets) yang
benar
c. Penambahan penggunaan bahan berbahayalain untuk keperluan operasi harus dimasukkan
kedalam daftar dan dilakukan penilaian resiko dan pengendaliannya dilakukan secara intensif.
d. Instruksi, dokumentasi formulir yang jelas harus dikeluarkan oleh bagian terkait dan disebar
luaskan ke semua bagian.
e. Pelatihan yang sesuai harus disediakan bagi semua pekerja
f.

Personil yang terpapar bahan berbahaya tetapi tidak terpantau kadar paparannya harus
diberikan apd yang sesuai

g. Para personil yang terpapar bahan berbahaya akan dipantau dan diamati kinerja kesehatannya
h. Pencatatan system pengendalian bahan berbahaya dilakukan dalam format yang sesuai dan
dapat ditindak lanjuti oleh manajemen
i.

Efektivitas dan proses pengimplementasian prosedur ini akan dipantau oleh HSE Koordinator

Sifat alamiah dari Bahan Berbahaya


Paparan bahan kimiadapat mempengaruhi kesehatan karyawan dimana bahan tersebut dapat
mengenainya dengan berbagai cara antara lain:
1. Terhirup : bila terhirup dapat merusakan organ tubuh khususnya organ pernapasan, dan jika
diikuti dengan terserap dalam aliran darah dapat merusak organ tubuh
2. Dapat menyebabkan iritasi pada mata kulit dan saluran pernapasan
3. Dapat terserap melalui kulit dan langsung masuk ke dalam darah
4. Tertelan : dapat menyebabkan terserap langsung menuju saluran darah
Dari keterangan diatas jalan utama masuknya bahan berbahayake dalam tubuh adalah melalui cara
terhirup, dikareanakan luasnya area pemrmekaan system pernafasan dan mudahnya kerusakan pada
area tersebut.
Bentuk-bentuk bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan dikategorikan sebagai berikut
-

Debu

Asap

Kabut

Uap

Gas atau cairan

PROSEDUR
PENGENDALIAN
BAHAN
BERBAHAYA

No Dokumen

Tanggal terbit

ProcRevisi
01

1 Sept 2010
Halaman
Page 5 of 7

6.2. Pengendalian Bahan Berbahaya


a. Penilaian
Penilaian resiko yang berkenaan dengan penggunaan bahan berbahaya harus disiapkan.
Penilaian tersebut harus meliputi batasan paparan, pengukuran pengendalian, Alat Pelindung
Diri (APD), yang diperlukan, dan pemantauan yang diperlukan.

b. Pengendalian Paparan
Bilamana paparan terukur, maka beberapa urutan pengendalian harus dipertimbangkan secara
bergantian.
Pemakaian Alat Pelindung Diri hanya merupakan usaha terakhir, juka cara pengukuran lain
tidak dapat dilakukan. Urutan pengendalian tersebut adalah:

Pemusnahan bahan berbahaya secara bersamaan

Penggantian dengan bahan atau bentuk yang kurang berbahaya dari bahan yang sama

Penutupan total suatu proses untuk menghilangkan kemungkinan paparan

Penutupan Sebagian

dengan menggunakan ventilasi local untuk meyakinkan

pengendalian

Ventilasi Lokal (Local Exhaust Ventilation)

Ventilasi Umum yang didesain untuk mengurangi kosentrasi bahan berbahaya ditempat
kerja pada tingkat yang diizinkan

Mengurangi Jumlah Pekerja Yang Bekerja Pada Area Bahan Berbahaya Atau
Mengurangi Jumlah Waktu Paparan

Pemeliharaan Kebersihan

Fasilitas Penyimpanan dan Pembuangan yang Aman harus disediakan untuk bahan
berbahaya

APD yang sesuai dengan bahan berbahaya harus tersedia

Makan, Minum dan Merokok dilarang pada daerah yang terkontaminasi bahan-bahan
berbahaya

Fasilitas mencuci, tempat ganti dan penyimpanan pakaian yang terkontaminasi harus
disediakan.

c. Pengukuran Pengendalian
Pemeriksaan Visual Pada seluruh proses perekayasaan dan operasi harus dilakukan dimana
pengukuran pengendalian dilakukan minimal satu kali dalam sebulan. Para pekerja yang
terlibat dalam pekerjaan ini harus menggunakan instrument yang sesuai untuk pendeteksian
dan pengukuran lingkungan terutama pengukuran adanya bocoran bahan berbahaya

PROSEDUR
PENGENDALIAN
BAHAN
BERBAHAYA

No Dokumen

Tanggal terbit

ProcRevisi
01

1 Sept 2010
Halaman
Page 6 of 7

Ventilasi Lokal (local Exhaust Ventilation) pada bangunan harus cukup tersedia. Lingkupnya
akan bervariasi dan sesuai dengan kompleksitas dari system, namun pada umumnya dilakukan
pada system sirkulasi ulang dengan pengukuran kosentrasi kontaminan dari udara balik.

d. Pemantauan Paparan
Pemantauan paparan diperlukan untuk pemeriksaan terhadap beberapa keadaan sebagai
berikut:
1. Pada tahap awal dilakukan pemantauan untuk mengetahui potensi gangguan bahan
berbahaya yang perlu dihindari untuk tidak terjadi penyakit akibat kerja
2. Untuk mengetahui potensi bahaya pencemaran dan peledakan
3. Pemantauan dilakukan oleh personel yang terlatih

e. Pengamatan Kesehatan
Pengamatan kesehatan dilakukan pada saat yang sesuai antara lain terhadap pekerja yang
terpapar bahan berbahaya, dimana pada saat itu dengan alasan:

Suatu penyakit yang diidentifikasikan sebagai efek yangkurang menguntungkan bagi


kesehatan para pekerja karena paparannya

Merupakan salah satu upaya untuk melakukan perbaikan terhadap kemungkinan terjadinya
kondisi yang sama dan menentukan langkah-langkah penanggulangannnya

Beberapa contoh tehnik pengamatan kesehatan yang tepat adalah

f.

Pemeriksaan kulit bagi pekerja yang bekerja dengan minyak mineral

Tes darah dan urine bagi personil yang bekerja dengan bahan pelarut

Uji fungsi paru-paru bagi personil yang bekerja dengan isosianida dan asap pengelasan

Informasi, Instruksi dan Pelatihan


Bagi para pekerja yang menangani bahan berbahaya diberikan informasi dan pelatihan yang
sesuai antara lain:
1. Penjelasan Bahaya dan resiko terhadap kesehatan dari penggunaan bahan berbahaya di
tempat kerja
2. Analisa hasil pemantauan paparan ditempat kerja

PROSEDUR
PENGENDALIAN
BAHAN
BERBAHAYA

No Dokumen

Tanggal terbit

ProcRevisi
01

1 Sept 2010
Halaman
Page 7 of 7

g. Pengendalian Pada Bagian Pembelian dan Penyimpanan


Hanya produk-produk dan bahan-bahan kimia yang sudah direkomendasikan klien dan telah
melalui uji dan analisa oleh staf yang kompeten yang diperbolehkan digunakan untuk kegiatan
operasional perusahaan

Seluruh area kerja perusahaan akan memelihara arsip berisi informasi tentang bahan-bahan
berbahaya tersebut dengan MSDS yang dikeluarkan oleh perusahaan pembuat bahan kimia
yang umum dipakai oleh perusahaan-perusahaan.
Ketika bahan-bahan kimia dibeli, disimpan, dipesan, dan dikirimkan ke lokasi-lokasi kerja
perusahaan maka bahan-bahan tersebut akan dilengkapi dengan MSDS.

Petugas Gudang harus memelihara kelengkapan dan keakurasian MSDS dari bahan-bahan
yang ada. Selain untuk mengetahui implikasi kesehatan juga diperlukan sebagai bahan
informasi untuk seluruh aspek penyimpanan, penanganan dan tindakan kewaspadaan bila
terjadi kecelakaan kebakaran, kebocoran tumpah dan lain-lain

Label-label tanda bahaya harus ada dalam setiap kondisi pengangkutan, penyimpanan, drum,
dan lain-lain. Tanda-tanda bahaya dipasang sesuai dengan apa yang tertera dalam MSDS

h. Penggunaan Alat Pelindung Diri


Penggunaan alat pelindung diri dalam penangan bahan berbahaya wajib dikenakan dan
disesuaikan dengan material yang ditangani sesuai dengan MSDS yang tercantum pada setiap
bahan-bahan kimia

Anda mungkin juga menyukai