Anda di halaman 1dari 2

Pria ini Keluarkan Pedang Panjang dari

Celana saat Rampok 2 Gadis

Semarang - Bak seorang Samurai, Muchamad Mujiono alias Celeng (21) membawa pedang katana
setiap keluar malam menyusuri jalanan Semarang. Pedang itu digunakannya untuk kejahatan. Kini ia
berurusan dengan polisi.
Hari Sabtu (23/8/2014) malam lalu, warga Genuk Karanglo, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan
Candisari, Semarang itu pesta miras dengan rekan sesama tukang parkir, Indratno alias Ompong (20)
warga Rejosari Gumuk, Semarang Timur. Kemudian dengan membawa motor matic masing-masing,
mereka keluar dengan alasan mencari musuh mereka.
"Keluar buat cari orang, ada masalah," kata Celeng di Mapolrestabes Semarang, Selasa (26/8/2014).
Untuk menyembunyikan senjata yang dibawa, Celeng memasukkan pedang sepanjang 78 centimeter
itu ke celananya hingga kaki kanannya lurus saat mengendarai motor. Kemudian sekitar pukul 01.00,
Minggu dini hari, melihat dua perempuan berboncengan motor Honda Revo di dekat SPBU
Sambiroto, Jalan Kedungmundu.
"Kami juga cari target. Lihat mereka (korban) terus Indratno mepet motor mereka, saya keluarin
pedang," ujarnya.
Dua korban yang masih berusia 16 tahun itu berhenti dan turun dari motor lalu bermaksud lari.
Namun Celeng lebih cepat mengeluarkan pedang dari wadahnya dan menghunuskan pedang itu ke
leher korban.
"Saya ambil handphonenya, terus kami kabur. Mereka enggak luka," aku Celeng.
Dua gadis itu langsung melaporkan peristiwa yang mereka alami ke Polsek Tembalang. Tidak butuh
waktu lebih dari 24 jam, dua pelaku berhasil ditangkap. Namun Celeng sempat berontak dan
berusaha lari sehingga timah panas terpaksa menembus kaki kanannya.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono mengatakan dua pelaku tersebut merupakan
penjahat jalanan yang selama ini meresahkan warga Semarang. Mereka meminta paksa barangbarang korban dengan senjata tajam.
"Mereka ini meresahkan. Pengakuannya hanya sekali. Akan kami dalami, karena kami tidak mengejar

pengakuan mereka, tapi lebih ke alat bukti," tegas Djihartono.


Dari tangan pelaku, polisi mengamankan dua motor milik pelaku, sebilah katana, dan handphone
Nexian milik korban. Akibat perbuatannya pelaku dijerat Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman
maksimal 12 tahun penjara.

Anda mungkin juga menyukai