DEPARTEMEN AGAMA
MADRASAH TSANAWIYAH ( MTs )
PROPINSI JAWA TENGAH
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senatiasa terlimpahkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmad dan
karunia Nya sehingga dapat menyelesaikan buku sebagai bahan pembelajaran fiqih
kelas VII yang mengacu pada standar isi Madrasah Tsanawiyah tahun 2007.
Dalam uraian buku ini di paparkan secara lugas,padat dan singkat sehingga mudah
difahami setiap pembaca disertai gambar,dan uji komptensi yang menggambarkan
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL .................................................................................
STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
DAFTAR ISI .............................................................................................
PEMBELAJARAN 1
THAHARAH ..................................................................................
Najis dan Tatacara Thaharahnya ...................................................
Hadats dan Tatacara Thaharahnya ................................................
PEMBELAJARAN 2
SHALAT WAJIB LIMA WAKTU DAN SUJUD SAHWI ..........
Shalat Wajib Lima Waktu .............................................................
Bacaan-bacaan Shalat ....................................................................
Waktu-waktu Shalat ......................................................................
Sujud Sahwi ..................................................................................
PEMBELAJARAN 3
ADZAN, IQAMAH ......................................................................
Adzan .............................................................................................
Iqamah ...........................................................................................
Latihan KD 3 .................................................................................
PEMBELAJARAN 4
SHALAT JAMA`AH ....................................................................
Makmum Masbuq .........................................................................
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
PEMBELAJARAN 5
PEMBELAJARAN I
NAJIS DAN TATA CARA THAHARAHNYA
1. Standar kompetensi
1. Melaksanakan ketentuan thaharoh (bersuci)
(bersucinya )
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Tanbih
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang
yang menyucikan diri ( Q.S Al Baqarah /2: 222 )
Iftitah
Bersih adalah kebutuhan dan bagian pokok dari kehidupan kita, baik bersih
badan, pakaian tempat tinggal. Bahkan menjadi prasyarat dari beberapa macam
ibadah.oleh karenanya bersuci menjadi masalah yang penting dalam islam.
Sehingga kita harus memahami secara benar masalah ini.
A. NAJIS
1. Pengertian
Najis adalah sesuatu yang kotor atau dianggap kotor oleh syara, sehingga
menyebabkan tidak syahnya ibadah.
2. Macam-macam najis dan cara mensucikannya.
Dalam hukum Islam, najis dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
a. Najis Mughalladzah (Najis Berat)
Najis mughaladhah adalah najis berat yang disebabkan oleh air liur
anjing dan babi yang mengenai barang. Cara mensucikannya adalah dengan
menghilangkan wujud najis tersebut kemudian dicuci dengan air bersih
sebanyak tujuh kali dan salah satunya dicampur dengan debu.
Cara ini berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW sebagai berikut :
b.
Segala macam darah kecuali hati dan limpa. Darah yang dimaksud
di sini adalah darah yang dapat mengalir ketika disembelih
sehingga darah belalang dan laron tidak termasuk najis. Hukum
memakan benda najis adalah haram.
c. Nanah, yaitu darah yang sudah membusuk.
d. Semua benda yang keluar dari dua jalan kotoran manusia, yaitu
hubul (jalan depan) dan dubur (jalan belakang), baik benda cair
maupun benda padat.
e. Segala macam minuman keras.
Hadis nabi Muhammad SAW. :
)
(
Artinya : Dihalalkan bagi kamu semua dua bangkai dan dua macam
darah, yaitu bangkai ikan dan bangkai belalang serta hati
dan limpa (HR. Ibnu Majah dan Ahmad)
c. Najis Mukhaffafah (Najis Ringan)
Najis mukhaffafah adalah najis ringan seperti air kencing anak laki-laki
yang belum makan apa-apa kecuali ASI dan berumur kurang dari dua tahun.
Cara mensucikan najis ini cukup dengan memercikkan air pada benda yang
terkena najis. Sedangkan air kencing bayi perempuan pada umur yang sama
cara mensucikannya dengan air yang mengalir pada benda yang terkena najis
sehingga akan hilang bau, warna dan rasanya. Hadits nabi Muhammad SAW:
) (
Pengertian
Secara bahasa, thaharah artinya bersih atau suci. Sedangkan menurut
istilah, thaharah adalah mensucikan badan, tempat maupun pakaian dari najis
dan hadats. Melaksanakan thaharah hukumnya wajib sesuai firman Allah :
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Artinya : Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan
menyukai orang-orang yang menyucikan diri (QS. al-Baqarah/2
: 222)
:
.)(
Sumber: Arif hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas Vii
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
2.
Pengertian Hadats
Hadats adalah perkara-perkara yang mewajibkan seseorang wajib
berwudhu atau mandi janabah jika hendak melaksanakan shalat. Orang yang
berhadats walaupun bersih dikatakan tidak suci sehingga harus berwudhu
maupun mandi janabah dahulu ketika hendak mengerjakan shalat.
Macam-macam Hadats
Menurut fuqaha (para ahli hukum Islam), hadats dibagi menjadi dua,
yaitu :
1. Hadats Kecil adalah hadats yang dapat dihilangkan dengan cara wudhu,
jika berhalangan dapat diganti dengan tayamum. Yang termasuk hadats
kecil adalah :
a. Keluar sesuatu dari jalan depan (buang air kecil) dan jalan belakang
(buang air besar)
b. Hilang akal ( karena tidur tidak dengan duduk, gila )
c. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan.
d. Bersentuhan kulit antar lawan jenis yang bukan muhrim.
2. Hadats Besar adalah hadats yang dapat disucikan dengan mandi, jika
berhalangan atau sakit dapat diganti dengan tayamum. Hal-hal yang
menyebabkan hadats besar adalah :
a. Melakukan hubungan suami isteri (bersetubuh) baik mengeluarkan air
mani atau tidak.
b. Keluar sperma (mani), baik disengaja maupun tidak.
c. Selesai menjalani masa haid (bagi wanita)
d. Setelah menjalani masa nifas (masa setelah melahirkan)
e. Wiladah (setelah melahirkan)
f. Meninggal dunia
D. W U D H U
1.
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu
sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki, (QS. Al-Maidah : 6).
2.
Rukun Wudhu
Dari surat al-Maidah ayat 6 di atas, yang disebut wudhu adalah
membasuh wajah, membasuh kedua tangan sampai siku, mengusap kepala
dan membasuh kedua kaki sampai mata kaki. Oleh sebab itu, rukun wudhu
adalah sebagai berikut :
a. Niat wudhu, yaitu :
Pada prinsipnya niat itu dilakukan dalam hati, namun jika dilafalkan
sebagai berikut :
Membasuh muka
Membasuh kedua tangan sampai siku-siku
Mengusap kepala
Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
Tertib
3.
Syarat-Syarat Wudhu
a. Beragama Islam
b. Mumayiz (berakal sehat), yaitu orang yang dapat membedakan hal-hal
yang baik dengan hal-hal yang buruk.
c. Tidak sedang berhadats besar
d. Menggunakan air suci dan mensucikan
e. Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit.
4.
Sunnah-sunnah Wudhu
a. Siwak, yaitu menggosok gigi sebelum wudhu
b. Membaca basmalah sebelum wudhu
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Berkumur (
e. Memasukkan
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
(
)
)
air
ke
lobang
hidung
dan
menyemprotkannya
Artinya : Saya bersakti tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi
nabi Muhammad adalah hamba dan sekaligus Rasul-Nya.
5.
11
Tertib
Ketahuilah
Satu kali wudhu boleh digunakan untuk beberapa shalat selama belum batal.
Artinya : ...dan jika kamu junub maka mandilah... (QS. al-Maidah : 6).
2. Sebab-Sebab Seseorang Berhadats Besar
a. Melakukan hubungan suami isteri
b. Keluar air mani baik disengaja maupun tidak
c. Selesai menjalani masa haid dan nifas (bagi wanita)
d. Orang Islam yang meninggal dunia (kecuali mati syahid)
e. Seorang kafir yang baru masuk Islam.
3. Syarat-Syarat Mandi Janabah
a. Orang yang berhadats besar dan hendak melaksanakan shalat
b. Tidak berhalangan untuk mandi.
4. Rukun Mandi Janabah
1. Niat
2. Meratakan air ke seluruh tubuh
3. Tertib, artinya dilaksanakan dengan berurutan.
5. Sunnah Mandi Janabah
1. Membaca basmalah sebelumnya
2. Berwudhu sebelum mandi
3. Menggosok seluruh badan dengan tangan
4. Mendahulukan bagian kanan (saat menyiram) baru kemudian yang kiri
5. Menutup aurat, di tempat yang tersembunyi (kamar mandi).
6. Urutan Mandi Janabah
a. Membasuh kedua tangan disertai dengan niat mandi janabah
b. Membasuh kemaluan dengan tangan kiri
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
c.
d.
e.
Berwudhu
Menuangkan air ke atas kepala sebanyak 3 kali dilanjutkan mandi biasa
sampai rata.
Membasuh kedua kaki dengan kaki kanan terlebih dahulu.
Artinya : Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan (musafir) atau datang
dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan,
kemudian kamu tidak mendapatkan air maka bertayamumlah kamu
dengan tanah yang baik (suci), sapulah wajahmu dan tanganmu
dengan tanah tersebut. (QS. al-Ma`idah : 6).
b. Syarat-Syarat Tayamum
a. Sudah masuk waktu shalat
b. Kesulitan mendapatkan air atau berhalangan memakai air karena sakit.
c. Dengan tanah atau debu (sebagian ulama membolehkan dengan batu atau
pasir)
d. Tanah atau debu tersebut harus suci dari najis
c. Rukun Tayamum
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
a. Niat
b. Mengusap muka dengan tanah/atau debu
c. Mengusap tangan sampai siku-siku.
d. Sebab-Sebab Tayamum
Dari surat al-Ma`idah ayat 6 di atas, dapat diketahui bahwa sebab-sebab
diperbolehkannya tayamum adalah :
a. Sakit yang tidak boleh terkena air
b. Berada dalam perjelanan jauh yang sulit mendapatkan air.
c. Tidak mendapatkan air untuk wudhu.
e. Cara Bertayamum
Dari rukun tayamum di atas, dapat dilihat bahwa cara bertayamum adalah
sebagai berikut :
a. Niat bertayamum karena hendak mengerjakan shalat. Niat cukup
dilaksanakan dalam hati tetapi disunnahkan untuk melafalkan niat tersebut.
Niat tayamum adalah sebagai berikut :
Penting
Tayamum hanya sah jika dilakukan sesudah masuk waktu shalat dan
hanya dapat di pergunakan untuk satu kali shalat.
Kamus Kecil
-Thoharoh (bersuci)
- Fuqoha- (ahli hukum islam )
- Asi ( Air Susu Ibu)
- syara-(syariat agama Islam )
Rangkuman
1
2.
3.
Najis adalah sesuatu yang kotor oelh syara yang menyebabkan tidak syah
ibadahnya macamnya ada 3
a.Najis mugholadhoh najis berat
b.Najis Mutawasitoh najis menengah (mutawasitoh hukmiyah-dan
mutawasitoh ainiyah)
c.Najis mukhofafah (najis ringan )
Thaharoh artinya bersuci,alat benda yang dapat digunakan untuk bersuci
bisa benda padat dan benda cair.syarat benda padat dapat membersihkan dan
suci.sedangkan benda cair yang dapat digunakan untuk bersuci dan tidak
tercampuri najis.
Hadas merupakan perkara perkara yang mewajibkan seseorang untuk
bersuci jika hendak melakuka ibadah.Macamnya ada 2 macam hadas besar
dan hadas kecil.Hadas besar di bersihkan dengan cara mandi besar/Janabah
sedangkan hadas kecil dapat di bersihkan dengan berwudhu atau jika tidak
ada air dapat dibersihkan dengan tayamum.
Kisah Teladan
Asrul seorang muslim yang memperhatikan kebersihan berhati hati
dalam prilaku keseharian agar terhindar dari hadas dan najis bahkan
setiap saat dia berhadas langsung berwudhu,setelah mandi dia langsung
berwudhu menggantungkan wudhu, adalah kebiasaan asrul.
KATA MUTIARA
UJI KOMPETENSI
1 Tugas siswa di rumah
Amatilah benda benda najis yang ada disekitarmu kemudian
kelompokkan berdasarkan jenis /macam macam najis
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
10
I.Berilah tanda silang (X) pada hurup a,b,c dan d di depan jawaban yang paling benar.
1. Cara mensucikan pakaian yang terkena air kencing bayi laki-laki yang belum
makan selain ASI adalah
a. Cukup memercikkan air yang suci
b. Mengalirkan air
c. Dicuci dengan sabun
d. Dicelupkan kedalam iar
2. Cara mensucikan benda yang terkena liur anjing adalah.
a. Memercikkan air
b. Membasuh 7 X yang pertama dicampur dengan debu
c. Mengalirkan air
d. Membersihkan bagian yang terkena najis
3. Air hujan termasuk air yang suci dan mensucikan yang dalam istilah fiqih
disebut.
a. Air bersih
b. Air mutlak
c. Air mutanajis
d. Air musamas
4. Najis yang tampak atau kelihatan wujud, bau atau warnanya disebut najis.
a. Hukmiyah
b. Mukhofafah
c. Ainiyah
d. Mugholadhoh
Wudhu kita tidak akan syah jika tidak terpenuhi syarat dan rukunya. Di bawah ini
yang bukan merupakan rukun wudhu adalah.
Niat
Membasuh muka
Membasuh tangan sampai siku
Berkumur-kumur
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Lafadz yang digaris bawah pada ayat diatas makksudnya..
Membasuh muka
Mengusap kepala
Membasuh kedua tangan sampai siku
Mengusap kedua kaki sampai mata kaki
Membaca basmalah ketika akan memulai wudhu termasuk. wudhu
Wajib
Sunah
Rukun
Syarat
Dibawah ini yang termasuk rukun mandi adalah.
Membaca basmalah
Niat
Mendahulukan anggota badan yang kanan
Menyiram kepala tiga kali
Najis yang tidak nampak wujud, bau atau warnanya tetapi diyakini adanyadisebut
najis.
Mugholadhoh
Hukmiyah
Ainiyah
Mukhofafah
Suatu najis yang cara mensucikannya cukup disiram dengan air adalah najis ...
Mutawasithah Hukmiyah
Mukaffafah
Hukmiyah
Ainiyah
II
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Pembelajaran 2
SHALAT WAJIB LIMA WAKTU DAN SUJUD SAHWI
SHALAT WAJIB LIMA WAKTU
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
2. STANDAR KOMPETENSI
Melakanakan tata cara shalat fardhu dan sujud sahwi.
2.1. KOMPETENSI DASAR
2.1.1Menjelaskan tata cara shalat lima waktu
2.1.2Menghafal bacaan-bacaan shalat lima waktu
2.1.3Menjelaskan ketenuan-ketentuan shalat lima wakt
2.1.4Menjelaskan ketenuan sujud sahwi
2.1.5Mempraktikan shalat lima waktu dan sujud sahwi
a. Tanbih
Artinya : dan dirikanlah olehmu sholat, dan berikanlah zakat dan
rukuklah bersama orang-orang yang rukuk (Q.S. Al-Baqoroh :
b. Iftitah
Sholat lima waktu merupakan salah satu kewajiban yang harus dikerjakan
oleh setiap orang islam dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi bagaimanapun.
Sholat juga merupakan tiang agama, barang siapa mengerjakannya berarti ia
telah menegakkan agamanya.Dan barang siapa meninggalkanya berarti ia telah
merobohkan agamanya.
Sholat yang kita kerjakan haruslah sesuai dengan sholat yang telah
dituntunkan atau dicontohkan oleh Rosulullah SAW.
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Oleh karena itu supaya sholat kita dapat lebih baik dan sempurna maka
bacalah dan perhatikan ketentuan-ketentuan sholat sebagaimana diuraikan dalam
meteri berikut ini.
Artinya : Dan dirikanlah shalat dan bayarkanlah zakat, dan ruku`lah
bersama orang-orang yang ruku` (QS. Al-Baqarah : 43)
,
)(
Artinya : Amal yang pertama kali akan dihisab bagi seorang hamba pada
hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka akan dinilai baik
semua amalnya yang lain dan jika shalatnya rusak maka akan dinilai
jeleklah semua amalnya yang lain. (HR. at-Tabrani)
Shalat dalam Islam menempati kedudukan sangat penting, karena shalat
merupakan ibadah yang pertama kali akan dihisab (dihitung) pertanggung
jawabannya kelak di hari kiamat.
2. Rukun Shalat
1. Niat
2. Berdiri jika mampu
3. Takbiratul Ikhram
4. Membaca surat al-fatihah
5. Ruku` dan tuma`ninah
6. I`tidal dan tuma`ninah
7. Sujud dan tuma`ninah
8. Duduk diantara dua sujud dan tuma`ninah
9. Duduk tasyahud akhir
10. Membaca tasyahud akhir
11. Membaca shalawat kepada Nabi
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
) (
Artinya : maka palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan
dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. (QS. alBaqarah : 144)
4. Syarat Wajib Shalat
1. Islam
2. Baligh. Batasan baligh dalam Islam adalah :
a) Bagi lak-laki telah keluar seperma atau mimpi basah
b) Bagi perempuan telah keluar darah haid
3. Berakal, tidak gila atau mabuk.
4. Suci dari haid dan nifas bagi perempuan.
5. Telah sampai dakwah kepadanya
6. Terjaga, tidak sedang tidur.
5. Yang Membatalkan Shalat
a) Berbicara dengan sengaja
b) Bergerak dengan banyak (3 kali gerakan atau lebih berturut-turut)
c) Berhadats
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
6. Sunnah Shalat
Sunah shalat merukan ucapan atau gerakan yang dilaksanakan dalam
shalat selain rukun shalat. Sunah-sunah shalat dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Sunah `Ab`ad
Sunah `ab`ad adalah amalan sunah dalam shalat yang apabila
terlupakan harus diganti dengan sujud sahwi. Yang termasuk sunah
`ab`ad adalah :
a) Tasyahud awal
b) Duduk tasyahud
c) Membaca shalat nabi ketika tasyahud
b. Sunah Hai`at
Sunah hai`at adalah amalan sunah dalam shalat yang apabila terlupakan
tidak perlu diganti dengan sujud sahwi. Yang termasuk sunah hai`at
adalah :
o Mengangkat tangan ketika takbiratul ikhram
o Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri ketika sedekap.
o Memandang ke tempat sujud
o Membaca do`a iftitah
o Tuma`ninah (diam sejenak) sebelum atau sesudah membaca
surat al-Fatihah.
o Membaca lafald amin sesudah membaca surat al-Fatihah.
o Membaca surat selain surat al-Fatihah setelah membaca surat alFatihah.
o Memperhatikan/mendengarkan bacaan imam (bagi makmum)
o Mengeraskan suara pada dua rakaat pertama shalat maghrib,
isya dan subuh.
o Membaca takbir ibntiqal setiap ganti gerakan kecuali ketika
berdiri dari ruku`.
o Membaca ketika i`tidal.
7. Hikmah Shalat
1. Mendidik disiplin dan menghargai waktu..
2. Menjadikan hati tenang karena shalat merupakan hubungan antara
seorang hamba dengan Tuhannya. seorang muslim bisa mendapatkan
lezatnya bermunajat dengan tuhannya ketika shalat, sebab jiwanya
menjadi tenang, hatinya tentram, dadanya lapang, keperluannya
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
BACAAN-BACAAN SHALAT
1. Niat
Pada prinsipnya niat dilakukan dalam hati, tetapi jika dilafazdkan sebagai berikut:
a. Shalat Dhuhur
b. Shalat `Ashar
c. Shalat Magrib
d. Shalat `Isya
e. Shalat Shubuh
(Allahu akbar)
.
b. Macam Kedua
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
.
.
.
4. Membaca Surat al-Fatihah didahului dengan membaca ta`awudz
5. Membaca Surat Pendek
6. Ruku` dan Tuma`ninah
Do`a yang dibaca ketika ruku`
7. I`tidal dan Tuma`ninah
Do`a yang dibaca ketika I`tidal
.
.
. .
, ,
,
.
14.Salam
WAKTU-WAKTU SHALAT
Allah mewajibkan kepada setiap muslim shalat lima waktu dalam sehari semalam
yang sudah ditentukan waktunya. Firman Allah :
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Artinya : Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman. (QS. an-Nisa : 103)
Secara detail, waktu shalat wajib lima waktu adalah sebagai berikut :
1. Waktu dhuhur
Waktu shalat dhuhur adalah mulai sejak tergelincirnya matahari kea rah barat
hingga bayangan benda sama panjang dengan benda aslinya. Shalat dhuhur lebih
baik dilakukan segera kecuali dalam kondisi yang sangat panas, maka boleh
diakhirkan sehingga panas menurun.
2. Waktu asar
Waktu shalat `ashar adalah mulai sejak bayangan benda lebih panjang dari
bendanya hingga matahari berwarna kekuning-kuningan(terbenam).
) (
Waktu shalat maghrib adalah mulai sejak terbenamnya matahari sampai hilangnya
mega-mega merah.
) (
Artinya : Waktu shalat maghrib adalah apabila matahari telah terbenam (sampai)
sebelum lenyapnya mega merah (HR. Muslim)
4. Waktu isya`
Waktu shalat isya`adalah mulai dari hilangnya mega merah sampai terbit fajar
(baying-bayangsinar terang di arah timur), jika memungkinkan dianjurkan untuk
mengakhir shalat sampai sepertiga malam.
5. Waktu subuh
Waktu shalat subuh adalah mulai sejak terbit fajar yang kedua hingga terbitnya
matahari.
) (
8
9
10
11
12
13
14
5
5
5
5
5
10
5
SUJUD SAHWI
1. Pengertian
Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena seseorang meninggalkan sunah
ab`ad, kekurangan rakaat atau kebelihan rakaat, maupun ragu-ragu tentang jumlah
rakaat dalam shalat.
Sujud sahwi dapat dilaksanakan sebelum maupun sesudah salam dengan membaca
dzikir dan doa yang dibaca yang sama seperti sujud dalam shalat.
Sebab-sebab sujud sahwi secara lebih rinci ada empat hal, yaitu :
1. Apabila menambah perbuatan dari jenis shalat karena lupa, seperti berdiri, atau
ruku', atau sujud, misalnya ia ruku' dua kali, atau berdiri di waktu ia harus duduk,
atau shalat lima rakaat pada shalat yang seharusnya empat rakaat misalnya, maka
ia wajib sujud sahwi karena menambah perbuatan, setelah salam, baik ingat
sebelum salam atau sesudahnya.
2. Apabila mengurangi salah satu rukun shalat, apabila ingat sebelum sampai pada
rukun yang sama pada rakaat berikutnya, maka wajib kembali melakukannya,
dan apabila ingat setelah sampai pada rukun yang sama pada rakaat berikutnya,
maka tidak kembali, dan rakaatnya batal. Apabila ingat setelah salam, maka
wajib melakukan rukun yang ditinggalkan dan seterusnya saja, dan sujud sahwi
setelah salam. Jika salam sebelum cukup rakaatnya, seperti orang yang shalat
tiga rakaat pada shalat yang empat rakaat, kemudian salam, lalu diingatkan,
maka harus berdiri tanpa bertakbir dengan niat shalat, kemudian melakukan
rakaat keempat, kemudian tahiyyat dan salam, kemudian sujud sahwi.
3. Apabila meninggalkan salah satu wajib shalat, seperti lupa tidak tahiyat awal,
maka gugur baginya tahiyyat, dan wajib sujud sahwi sebelum salam.
4. Apabila ragu tentang jumlah rakaat, apakah baru tiga rakaat atau empat, maka
menganggap yang lebih sedikit, lalu menambah satu rakaat lagi, dan sujud
sahwi sebelum salam, apabila dugaannya lebih kuat pada salah satu
kemungkinan, maka harus melakukan yang lebih yakin, dan sujud setelah
salam.
Bacaan yang dibaca ketika sujud sahwi adalah :
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Sebagian ulama berpendapat bahwa bacaan sujud sahwi adalah sama dengan
bacaan sujud biasa.
Sujud sahwi dapat dilaksanakan dengan dua macam cara, yaitu :
1. Sebelum Salam
Sujud sahwi dilaksanakan setelah membaca tasyahud akhir sebelum salam
apabila kesalahan atau kelupaan dalam shalat diketahui sebelum salam.
Sujud sahwi ini dilaksanakan dengan membaca takbir terlebih dahulu,
dilanjutkan dengan sujud dan membaca bacaan sujud sahwi 3 x, dilanjutkan
dengan duduk iftirasyi, dilanjutkan dengan sujud sahwi lagi dengan bacaan
yang sama, dilanjutkan dengan duduk tawarud (tasyahud akhir), membaca
takbir dan dilanjutkan dengan salam.
2. Setelah Salam
Sujud sahwi dilaksanakan setelah salam apabila kesalahan atau kelupaan dalam
shalat diketahui setelah salam. Tata caranya sama dengan sujud sahwi sebelum
salam.
2. Praktek Tata cara sujud sahwi
1. Niat
2. Membaca takbir
3. Sujud dua kali dan membaca bacaan sujud
4. Membaca salam
Perlu di ketahui !
Sujusujud sahwi dalam shalat berjamaah:
Apabila imam melakukan sujud sahwi maka makmum wajib mengikutinya.
Apabila imam tidak melakukan sujud sahwi maka makmum tidak boleh
melakukan sujud sahwi.
Rangkuman
1. Aurat adalah bagian tubuh yang dilarang dilihat. Aurat laki-laki adalah anggota badan
yang ada diantara pusar dan lutut, sedang aurat perempuan adalah seluruh anggota
badan selain wajah dan kedua telapak tangan.
2. Baligh adalah sampainya usia dewasa yang ditandai dengan :
e. Berumur + 15 tahun
f. Mimpi keluar sperma bagi laki-laki.
g. Keluar darah haid bagi perempuan.
3. Tuma`ninah adalah berhenti sebentar.
4. Syarat adalah sesuatu yang harus ada sebelum suatu pekerjaan/ibadah
dilaksanakan.
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
c. UJI KOMPETENSI
TUGAS DI MADRASAH
1.Tugas individu
Carilah gambar shalat kemudian potong-potonglah gambar tersebut setiap
gerakan kemudian tempelkan kembali dalam kertas asturo/kertas berwarna
2.Tugas kelompok
Tulislah bacaan-bacaaan shalat mulai doa iftitah sampai rukuk
Tulislah bacaan doa sujud sahwi !
3.Tes Afektif (sikap)
Berilah tanda cekils (V) pada kolom setuju atau tidak setuju sesuai dengan
pernyataan berikut ini !
No
Kejadian/peristiwa
Setuju
Tidak
setuju
1
Shalat merupakan kewajiban yang harus
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
7
8
10
4.Uji kognitif
I.Berilah tanda silang (X) pada hurup a,b,c dan d di depan jawaban yang paling benar.
1. Shalat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya atas orang orang yang
beriman.Menurut bahasa shalat artinya...
a. Selamat
b Doa
c.menyenbah
d.memohon
2. Shalat tidak sah apabila tidak memenuhi syarat dan rukunnya. Berikut ini yang
bukan syarat wajib shalat adalah
a.Niat
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
b.Islam
c.Berakal sehat
d.Suci dari Hadas dan Najis
3. Membaca surat alfatihah termasuk salah satu..... shalat
a. Syarat Wajib
b. Sunah
c. Syarat sah
d. Rukun
4.
Lafal yang digaris bawah pada lafal diatas artinya...
a. Dan kerjakanlah shalat
b. dan bayarlah zakat
c. dan didikanlah shalat
d. dan tunaikan zakat
5. Dalam shalatnya afandi berbisik bisik dengan temannya yang berada disampingnya maka
shalat afandi...
a. sah karena hanya pelan pelan
b. kurang sempurna
c. batal
d. tidak apa -apa
6. doa sisamping dibaca ketika....
a. sujud
b. itidal
c. rukuk
d. duduk tawaruk
7. Shalat kita lebih sempurna jika dikerjakan semua sunah-sunahnya berikut ini yang termasuk
sunah shalat adalah...
a. Membaca alfatihah
b. Suci dari hadas dan najis
c. Berakal sehat
d. Membaca doa iftitah
8. Ibadah shalat kita akan sah jika dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan.Mulai
matahari tergelincir condong kesebelah barat sampai bayang bayang badan sama panjang
dengan bendanya adalah waktu shalat....
a. dhuhur
b. asar
c. subuh
d. isya
9. Waktu shalat yang berakhir sampai mejelang matahari terbit adalah...
a. dhuhur
b. asar
c. mahrib
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
d. subuh
10. Sujud yang dilakukan karena lupa atau ragu ragu didalam shalat disebut...
a. sujud tilawah
b. sujud syukur
c. sujud sahwi
d. sujud tilawah
II isilah titik dibawah ini dengan benar dan tepat
1. setiap hari seorang muslim melaksanakn shalat lima waktu, secara bahasa shalat
artinya
2 Shalat maktubah juga disebut
3. agar dapat mengetahui ketentuan hukumnya, Hukum shalat fardhu adalah.
4. setiap orang dihari akhir akan mempertanggungjawabkan seluruh amaliyah, amal
yang pertama kali dihisab oleh Allah SWT adalah
5. Apakah yang dimaksud dengan sunah abad.
6. Mulai tergelincirnya matahari kearah barat hingga bayangan benda sama panjangnya
merupakan waktu shalat
7. Mulai terbitnya fajar hingga terbitnya mataharai merupakan waktu sahalat
8. Sujud sahwi dapat dilakukan sebelum.. dan sesudah
9 jika ada kekurangan dalam rekaat shalat dianjurkan menambah rekaat dan diankhi
sebelum salam untuk sujud sahwi Pengertian sujud sahwi adalah
10 Rukun dapat dibedakan menjadi dua macam rukun filiyah dan qouli apakah pengertian
keduannya.
III Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan tepat
1. Ketika kita akan melakukan shalat tentu ada syarat dan rukunya sebutkan 5 rukun shalat.
2 Adanya sesuatu pasti ada manfaat yang kita peroleh tunjukkan manfaat ketika kalian shalat
3. ada sebab sebab yang melatarbelakangi seseorang harus melakukan sujud sahwi tunjukkan
sebab kita melakukan sujud sahwi
4 Sebutkan 5 perkara yang membatalkan shalat
5 Tulislah dasar hukum diwajibkannya slahat
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Pembelajaran 3
ADZAN DAN IQAMAT
STANDAR KOMPETENSI
3. Melaksanakan tatacara adzan, iqamah, shalat jamaah
KOMPETENSI DASAR
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
a. TANBIH
b. IFTITAH
Muslim yang taat dan baik adalah mendahulukan panggilan Allah dari
pada panggilan lainnya. Sebagai tanda telah masuknya waktu shalat
seorang muazdin melantunkan adzan sebagai panggilan dari Allah SWT
untuk melaksanakan shalat berjamaah. Kemudian dikumandangkan
iqomah sebagi seruan bahwa shalat berjamaah segera dimulai.
A.Pengertian, Hukum Adzan dan Iqamat
Adzan adalah tanda bahwa waktu shalat fardhu telah tiba. Adzan juga
merupakan panggilan bagi kaum muslimin untuk melaksanakan shalat secara
berjamaah. Sedangkan Iqamah adalah petanda bahwa shalat berjamaah akan
segera dimulai.
Hukum adzan dan iqamah adalah fardhu kifayah bagi laki-laki. Dengan kata
lain, adzan dan iqamah hendaknya dilakukan oleh seorang laki-laki kecuali jika
shalat jamaah yang akan dilaksanakan semuanya terdiri atas kaum perempuan,
maka perempuan boleh mengumandangkan adzan. Adzan dan iqamah hanya di
lakukan pada shalat lima waktu dan shalat jum'at.
Perlu ingat !
Adzan adalah panggilan shalat bahwa waktu shalat telah tiba, sedangkan hukum
adzan dan iqamah adalah fardhu kifayah bagi laki-laki
a. Syarat sahnya adzan
1. Hendaknya adzan dibaca secara berurutan dan bersambung
2. Dilakukan setelah masuknya waktu shalat
3. Mu`adzin adalah seorang muslim, laki-laki, amanah, berakal, adil, baligh
atau tamyiz
4. Hendaknya adzan diucapkan dengan bahasa arab demikian pula dengan
iqamah.
b. Lafadz adzan
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Allah Mahabesar
Mahabesar
Allah
, .
,
.
.
,
mendirikan
Mari
kita
kemenangan (2X)
Allah Mahabesar
mahabesar
meraih
.
,
Allah
.
.
Khusus pada adzan shubuh, sebelum muadzin melafalkan bacaan takbir akhir,
membaca bacaan :
,
c. Lafadz Iqamah
Iqamah adalah panggilan bahwa shalat akan segera dimulai, jamaah agar
bersiap diri untuk melakukan shalat bersama-sama. Hukum iqamah adalah
sunah, baik bagi yang berjamaah maupun perseorangan.
Iqamah disunnahkan berurutan dan bersambung seperti yang terdapat pada
salah satu lafadz berikut ini :
Allah Maha Besar Allah Maha Besar
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan
selain Allah
Saya
bersaksi
bahwa
Nabi
Muhammad adalah utusan Allah
Mari kita mendirikan shalat
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
.
.
.
.
.
.
.
.
Keterangan :
Orang yang lebih utama melakukan iqamat adalah orang yang adzan.
d. Bacaan yang diucapkan oleh orang yang mendengar adzan
Disunnahkan bagi orang yang mendengarkan adzan baik laki-laki maupun
wanita untuk :
1. Mengucapkan seperti yang diucapkan mu'adzzin agar mendapat pahala
seperti dia kecuali dalam bacaan hayya alas shalat, dan hayya alal falah
orang yang mendengarkannya mengucapkan laa hawla wala quwwata illa
billahil `aliyyil adzim.
2. Setelah adzan selesai disunnahkan untuk bershalawat kepada nabi dengan
pelan bagi yang adzan maupun yang mendengar.
3. Disunnahkan membaca do`a ketika selesai mendengar adzan :
Artinya : Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna ini, dan
shalat wajib yang didirikan, berikanlah kepada Muhammad alwasilah (derajat di surga) dan fadhilah, serta bangkitkanlah dia
dalam maqam yang terpuji yang telah Engkau janjikan). Maka
dia berhak mendapat syafaatku di hari kiamat.
Rangkuman
1.Adzan adalah panggilan bahwa waktu shalat farhu telah tiba sedangkan iqomah
adalah panggilan bahwa waktu shalat jamaah akan segera di mulai. Hukum adzan
dan iqomah adalah fardhu kifayah bagi laki laki.
2.Syarat sahnya adzan
1.
Hendaknya adzan dibaca secara berurutan dan bersambung
2.
Dilakukan setelah masuknya waktu shalat
3.
Mu`adzin adalah seorang muslim, laki-laki, amanah, berakal, adil,
baligh atau tamyiz
4.
Hendaknya adzan diucapkan dengan bahasa arab demikian pula dengan
iqamah.
3. Bacaan yang diucapkan oleh orang yang mendengar adzan adalah sama
dengan bacaan adzan kecuali bacaan hayya alas shalat, dan hayya alal
falah orang yang mendengarkannya mengucapkan laa hawla wala quwwata
illa billahil `aliyyil adzim.
4. adzan dan iqomah merupakan panggilan dari Allah SWT untuk
mengingatkan dan mengajak shalat, yang merupakan nikmat paling
banyak,agar tidak terlewatkan nikmat tersebut.
Kamus Kecil
Fardhu kifayah (kewajiban secara kolektif )
Sholat berjamaah (shalat yang dilakukan lebih dari satu orang )
Muadzin (seorang laki laki yang mengummandangkan adzan )
UJI KOMPETENSI
1.Tugas Siswa Di Madrasah
1. Coba kalian hafalkan bacaan adzan dan iqamah
2. Coba kalian praktekkan adzan dan iqamah di depan kelas secara
bergantian
a. Tes
Afektif
2.Tugas Kelompok
Coba kalian praktekkan adzan dan iqamah di dalam kelompok (4-5 orang)
secara bergantian kemudian teman yang lain menjadi tiem penilai.dari hasil
masing masing kelompok yang terbaik maju kedepan kelas secara
bergantian.
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
3. Kompetensi afektif
Berilah tanda ceklis (v) dalam penyatan yang kamu anggap benar pada kolom
dibawah ini.
No
KEJADIAN/PERISTIWA
2
3
4
5
b.
I.
S (Setuju)
TS
(Tidak
Setuju)
Uji Kompetensi
Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat!
adalah
6. Antara adzan dan iqamah maka yang dilakukan lebih dahulu adalah
a. Iqamah kemudian adzan
b. Shalat kemudian adzan
c. Adzan kemudian iqamah
d. Adzan kemudian shalat
7. Lafadz adzan yang ketiga adalah
a.
b.
c.
d.
adalah .
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
b.
c.
d.
10. Betapa indahnya persatuan umat Islam jika semua laki-laki muslim dewasa
dapat menghadiri shalat jamaah ke masjid setelah
a. Mendengar iqamah
b. Wudhu sudah dilakukan
c. Takbiratul ihram sudah diucapkan imam
d. Mendengar adzan
...
Tugas Rumah
Tugas Individu
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Hari/tanggal
Tempat
Tanda tangan
imam
Dikoreksi
Guru mata pelajaran
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Pembelajaran 4
SHALAT JAMA`AH
STANDAR KOMPETENSI
3. Melaksanakan tatacara adzan, iqamah, shalat jamaah
KOMPETENSI DASAR
3.1. Menjelaskan ketentuan adzan dan iqamah
3.2. Menjelaskan ketentuan shalat berjamaah
3.3. Menjelaskan ketentuan makmum masbuk
3.4. Menjelaskan cara mengingatkan imam yang lupa
3.5. Menjelaskan cara mengingatkan imam yang batal
a. TANBIH
)(
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
A. Shalat Jamaah
1. Pengertian dan Dasar Hukum Shalat Jama`ah
Secara bahasa, jama`ah berarti kumpulan atau bersama-sama.
Sedangkan secara istilah, shalat jamaah berarti shalat yang dilaksanakan
secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih, salah satunya menjadi
imam dan yang lain menjadi makmum.
Shalat berjamaan diutamakan dalam Islam karena mengandung 27
kebaikan sesuai hadits nabi sebagai berikut :
)(
) (
2.
3.
makmum perempuan
KAMUS KECIL
Kualitas ( mutu)
Imam ( pemimpin dalam shalat)
Makmum ( peserta dalam shalat)
Sunah muakad( sunah yang diutamakan )
Shof ( barisan dala shalat)
Fasih ( benar )
Talfiq (tepuk tangan)
UJI KOMPETENSI
1. Tugas Siswa di madrasah
1. Lakukan jamaah shalat dhuhur bersama teman-temanmu satu kelas !
2. Amatilah temanmu yang sedang shalat berjamaah, catatlah hasil
pengamatan itu !
a. Bagaimana pemilihan imam
b. Kerapatan shaf
c. Berapa yang menjadi makmum masbuk dan apa yang ia kerjakan
No
KEJADIAN/PERISTIWA
S
(Setuju)
TS
(Tidak
Setuju)
6
7
9
10
2. Uji Kompetensi
a. Berilah tanda silang pada salah satu jawaban yang paling benar !
1. Shalat yang dilakukan lebih dari satu orang disebut shalat
a. Shalat munfarid
b. Shalat jamaah
c. Shalat fardhu
d. Shalat kifayah
2. Hukum shalat berjamaah di masjid bagi kaum laki-laki adalah sunah
muakad, artinya adalah
a. Sunah yang sederhana
b. Sunah yang dikuatkan
c. Sunah yang ringan
d. Sunah yang menyamai wajib
3. Shalat yang dilakukan oleh banyak orang secara bersama-sama dapat
dikatakan shalat berjamaah apabila .
a. Dilakukan di rumah
b. Selesainya tidak bersamaan
c. Tidak dilakukan di masjid
d. Ada yang menjadi imam dan makmum
4. Jika seorang muslim memasuki masjid akan shalat dan melihat shalat
sudah di mulai dia harus.
a. Menunggu imam selesai shalat
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
2. Jika kamu akan melakukan shalat jamaah, kebetulan sudah ketinggalan satu
rekaat, maka yang kamu lakukan ..
3 Ketika kamu shalat, imam melakukan gerakan rukun shalat yang salah, cara
mengingatkan adalah
4 Cara memilih seseorang untuk menjadi imam dalam shalat berjamaah,
harus fasih bacaannya fasih artinya
5 ada banyak hikmah berjamaah Sebutkan 2 hikmah dalam shalat
berjamaah, ..
6 Kita sering melakukan shalat berjamaah. Jamaah artinya
7 Hukum melakukan shalat berjamaah adalah
8. Apabila makmum hanya satu orang maka posisi imam terletak di
9. Jika ada makmum masbuk maka gerakan makmum langsung
mengikuti..
10. jika ada beberapa makmum dalam shalat Letak shof laki laki dewasa
terletak di.
III Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat !
1. Untuk mendapat kesempurnaan shalat berjamaah kita harus fahami
yang tata cara shalat berjamaah bagaimana tata cara tersebut.
2. Sebutkan dua syarat menjadi makmum !
3. Bagaimanakah hukum bagi laki-laki yang shalat berjamaah di masjid !
4. Bagaimana cara memilih seseorang untuk menjadi imam ?
5. Bagaimana gerakan shalat yang dilakukan makmum masbuk serta
tulislah dalilnya !
PEMBELAJARAN 5
STANDAR KOMPETENSI
1. Melaksanakan tatacara berdikir dan berdoa
KOMPETENSI DASAR
a. Menjelaskan tatacara berdzikir dan berdoa setelah shalat
b. Menghafalkan bacaan dzikir dan doa setelah shalat
c. Mempraktikkan dzikir dan doa
TANBIH
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
IFTITAH
Dzikir dan doa merupakan sarana untuk berkomunikasi langsung seorang
hamba kepada sang pencipta,Allah SWT. Tidak ada ketentraman yang
sejati kecuali dengan mengingat( dzikir) kepada Allah.
a. Pengertian dan Dalil Dzikir serta Do`a
Dzikir berasal dari bahasa Arab dzakara (
atau menyebut. Menurut istilah, dzikir adalah mengingat Allah dengan cara
menyebut sifat-sifat keagungan dan kemuliaan-Nya seperti tahmid, tahlil dan
tasbih.
Allah memerintahkan umat Islam untuk memperbanyak dzikir seperti
disebutkan dalam al-Quran sebagai berikut :
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Artinya : ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu
(dengan memberikan rahmat dan pengampunan). Dan bersyukurlah
kepada-Ku, serta jangan ingkar (pada nikmat-Ku) (QS. Al
Baqarah: 152)
Artinya : Hai orang-orang yang beriman ber-dzikirlah yang banyak kepada
Allah (dengan menyebut nama-Nya) (QS. Al Ahzaab: 41)
Artinya : Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah,
maka Allah menyediakan untuk mereka pengampunan dan pahala
yang agung (QS. Al Ahzaab: 35).
Rasulullah bersabda:
( )
yang berarti
panggilan atau seruan. Menurut istilah, do`a adalah permohonan sesuatu yang
disampaikan manusia sebagai makhluk kepada Allah SWT sebagai Sang
Pencipta, baik untuk kepentingan hidup di dunia maupun di akherat.
Firman Allah :
Artinya : Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka
Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS. al-Mukmin : 60)
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
(3x)
Artinya : Saya memohon kepada Allah yang maha agung, yang tiada tuhan
selain Dia Yang Hidup dan Berdiri dan saya bertobat kepada-Nya
b. Membaca tahlil
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Artinya : Ya Allah, Engkau Rabbku, tiada Tuhan yang berhak disembah
kecuali Engkau, Engkau telah menciptakanku dan aku hamba-Mu,
dan aku tidak mampu memikul perjanjian dan janji-Mu, aku
berlidung kepada-Mu dari kejahatan perbuatanku, aku mengakui
nikmat-Mu terhadapku, dan aku mengakui dosaku, ampunilah aku
karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa kecuali
Engkau
d. Membaca lafald :
e. Membaca tasbih
(33x)
Subhanallah (33x)
Kalimat tasbih merupakan kalimat yang ringan di lidah tetapi berat timbangannya
sesuai sabda Nabi :
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
.) ( :
g. Membaca takbir
(33x)
h. Kemudian membaca :
Apabila dzikir akan dilaksanakan secara lengkap, sebelum membaca tasbih,
terlebih dahulu membaca bacaan-bacaan sebagai berikut :
1. Kemudian membaca surat al-fatihah 1 x.
2. Membaca ayat kursi 1 x:
3. Dilanjutkan membaca tasbih dan berikutnya seperti tatacara dzikir di atas
g. Tatacara berdo`a Setelah Shalat
Urutan-urutan pelaksanaan do`a adalah :
a. Pembukaan do`a
Do`a hendaklah dimulai dengan membaca basmallah, dilanjutkan dengan
membaca tahmid serta membaca salawat Nabi Muhammad SAW.
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
b. Isi do`a. Mengenai isi doa yang kita panjatkan boleh menggunakan bahasa
Arab, bahasa Indonesia, bahkan daerah, atau bahasa apapun. Yang penting kita
mengerti dan faham terhadap maksud doa yang dipanjatkan.
c. Penutup Pada saat kita selesai memanjatkan isi doa, hendaklah ditutup atau
diakhiri dengan membaca hamdalah dan salawat Nabi.
Perlu anda ketahui!
Dzikir dan doa yang dituntunkan oleh agama apabila ditaati akan mendapatkan
fadhilah, keutamaan dan manfaat bagi kita sendiri. Dzikir dapat dilakukan
dengan hati atupun bentuk ucapan lisan, sangat bergantung terhadap
kekhusyukannya
h. Bacaan Do`a Setelah Shalat
Do`a yang disyariatkan dalam Islam sangat banyak. Di bawah ini hanya akan
dikemukakan do`a-do`a inti setelah shalat fardhu beserta urutan-urutannya.
1. Berdoa untuk diri sendiri dan orang lain
Dalam berdoa, selain ditujukan untuk diri sendiri, juga sebaiknya ditujukan
kepada orang lain. Berdoa untuk diri sendiri maksudnya adalah makna yang
terkandung dalam doa yang dipanjatkan itu, ditujukan khusus untuk
kepentingan dan keperluan si pemohon. Artinya, kita yang berdoa dan kita pula
yang mengharapkan dan menggantungkan semua permohonan itu dikabulkan
oleh Allah untuk kepentingan diri kita sendiri.
a. Doa mohon ampunan (taubat)
Atinya : "Ya Allah Tuhan kami, janganlah Engkau sesathan hati kami, sesudah
Engkau tunjuhi kami, limpahkanlah karunia kepada kami,
sesungguhnya Engkaulah Tuhan Yang Maha Pemurah. "
b. Doa menuntut ilmu
Artinya : Ya Allah, aku mohon kepada-Mu agar diberi ilmu yang manfaat,
rezeki yang luas, dan amalan yang diterima. (H.R. Ahmad, Ibnu
Syaibah, dan Ibnu Majah)
c. Doa mohon dimudahkan dalam menghadapi ujian test.
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Artinya: "Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan hidup di dunia dan
kebahagiaan hidup di akhirat dan periharalah kami dari siksa api
neraka. "
e. Do`a untuk menjadi orang yang pandai bersyukur
Artinya: Ya Tuhanku, tunjukilah Aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang
Telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya Aku
dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan
kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya
Aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya Aku termasuk orangorang yang berserah diri. (Qs. Al-Ahqaf : 15)
f. Doa mohon perbaikan agama, dunia dan akhirat serta husnul khotimah
Artinya: "Ya Allah Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa kedua
orang tua kami, dan berilah rahmat atas keduanya, sebagaimana
keduanya memelihara diri kami pada waktu kami masih kecil. "
b. Mendoakan keluarga agar menjadi keluarga yang salih
Artiya: "Ya Allah Tuhan kami, berikanlah kepada kami isteri/suami dan anak
cucu (keturunan) yang menyejukkan pandangan mata (menyenangkan),
dan jadikanlah kami panutan bagi orang-orang yang takwa. "
c. Mendoakan kaum muslimin dan muslimat agar diampuni dosa
UJI KOMPETENSI
1. TUGAS SISWA DI MADRASAH
Buatlah kelompok kecil 3 orang dengan teman sekelasmu, hafalkan secara
bergiliran lafadz-lafadz dzikir dan doa setelah shalat !
2. Kompetensi Afektif
Berilah tanda ceklis (v) dalam penyatan yang kamu anggap benar pada kolom
dibawah ini.
No
1
Kejadian/Peristiwa
S (Setuju)
TS
(Tidak
Setuju)
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
4
5
7
8
10
I.
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d didepan jawaban yang benar !
1.
a. Memohon hidayah
b. Memohon pahala
2. Istighfar mengandung arti.
a. Memohon perlindungan
b. Memohon ampunan
3. Anjuran berdzikir terdapat dalam surat.
a. A-Maidah : 41 - 42
b. Al-Imran : 41 - 42
4.
c. Memohon sesuatu
d. Memohon lindungan
c. Memohon hidayah
d. Memohon rahmat
c. Al-Ahzab : 41 - 42
d. Al-Furqon : 41- 42
a. Takbir
b. Tasbih
c. Tahlil
5. Dibawah ini yang termasuk adab berdoa adalah.
d. Tahmid
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
a.
C.
....
b.
Dengan memakai
haruman
d. Memakai peci
harum-
)152 : (
a.
d.
b.
d.
5 bacaan istiqfar
6 dalil tentang anjuran memperbanyak berdzikir terdapat dalam Q.S. ayat.
7 Apabila seseorang telah selesai shalat fardhu disunahkan baginya membaca.
8.orang yang tidak mau berdoa dihadapan allah mengangap dirinya mampu
segalanya disebut
9 saat yang tepat kita berdoa di malam hari adalah
10. ketika kita bertakbir mengagungkan asma Allah semakin mengingatkan bahwa
diri kita adalah . Dihadapan Allah
III Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat
1.Apakah perbedaan dzikir dan doa
2 ketika kita berdoa ada hikmah dan manfaat yang kita ambil sebutkan manfaat
terebut.
3.ada tata cara/adab berdoa yang baik sebutkan adab berdoa tersebut
4. sebutkan waktu waktu yang mustajabah untuk berdoa
5. tulislah dalil tentang doa dan artinya.
....
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
Potongan surat al-Maidah ayat 3 yang diberi garis bawah diatas menerangkan
benda najis berupa .
a. bangkai binatang
c. darah
b. nanah
d. bangkai ikan
6. Kaki Ahmad menginjak kotoran ayam di jalan. Cara mensucikannya adalah .
a. cukup memercikkan air pada kotoran tersebut
b. membasuh kotoran sampai hilang wujud, bau dan rasanya
c. membasuh 7 kali salah satunya dicampur debu
d. dilap dengan kain basah.
7. Sesuatu yang menghalangi sahnya shalat disebut .
a. Najis
c. kotoran
b. Hadats
d. penyakit
8. Salah satu sebab hadats kecil adalah .
a. Mengantuk
c. tidur dengan duduk
b. keluar sesuatu dari dubur
d. makan
9. Tata cara bersuci dari hadats kecil adalah .
a. istinja`
c. dibasuh dengan air
b. wudlu
d. mandi
10. Sesuatu yang mengharuskan seseorang mandi untuk dapat melaksanakan shalat
disebut ....
a. hadats kecil
b. najis
11.
c. hadats besar
d. kotoran
) : (
a. Niyat
c. takbiratul ikhram
b. membaca surat al-Fatihah
d. setelah ruku
26. Perhatikan data di bawah ini :
a. Membaca basmalah
b. Takbiratul ikhram
c. Membaca surat setelah al-Fatihah
d. Ruku`
e. I`tidal
Dari data di atas yang termasuk sunnah dalam shalat adalah .
a. a, b
c. a, c
b. a, d
d. a, e
27.
a. ruku`
c. i`tidak
b. sujud
d. duduk diantara dua sujud
28. Saat tergelincirnya matahari ke arah barat sampai dengan bayang-bayang sesuatu
sama panjang dengan aslinya merupakan waktu shalat ....
a. Dhuhur
c. `ashar
b. isya`
d. subuh
29.
) (
a.
b.
c.
d.
b. tahlil
c. tasbih
c. Al-Alaq : 10
d. Al-Baqarah : 222
d. tahmid
b. tahlil
c. tasbih
d.
39. artinya.
) (
....
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi
DAFTAR PUSTAKA
Alquran dan terjemah Depag RI
Buku pelajaran fiqih untuk madrasah Tsanawiyah Depag RI Th 2002
Penerapan Fiqih untuk kelas VII madrasah Tsanawiyah Tiga serangkai, solo, 2007
KBK Fiqih madrasah Tsanawiyah Kantor wilayah Depag Propinsi Jawa Tengah,2004
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Ganjil, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi