Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelas : X MIA-1
RANGKUMAN MATERI PKn
Kelas 7 Semester 2
BAB III
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKKAN HAM
A. Hakikat, Hukum dan Kelembagaan HAM
1. Pengertian HAM
Istilah Hak Asasi Manusia
- Human Rights (Inggris)
- Droit de Lhome (Perancis)
- Menselijke Rechten (Belanda)
HAM adalah hak dasar/hak pokok/hak pundamental yang melekat
pada kodrat manusia yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa
sejak lahir.
Menurut UU No 39 Tahun 1999 tentang HAH
HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh Negara hukum, pemerintahan dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Contoh:
a. Hak Hidup (Life) ---------pasal 28A
b. Hak Kemerdekaan (Liberty) --------- pasal 28E
c. Hak Memiiliki Sesuatu (Property)
d. Hak mencapai kesejahteraan serta kebahagiaan (Happy) ---- pasal
28H
Jenis-jenis HAM
HAM meliputi berbagai bidang, antara lain :
a. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)
- Hak memeluk agama
- Hak melaksanakan ibadah
- Hak mengemukakan pendapat
b. Hak asasi Ekonomi (Property Rights)
- Hak memiliki sesuatu
- Hak membeli dan menjual sesuatu
- Hak memilih pekerjaan
c. Hak Asasi Politik (Political Rights)
- Hak untuk diakui sebagai WNI
1
d. HAM di PBB
10 Desember 1948
Universal Declaration of Human Rights
e. HAM di Indonesia
18 agustus 1945
Pembukaan UUD 1945
3. Dasar hukum penegakkan HAM di Indonesia
a. Pancasila
Sila ke-2 Kemanusiaan yang adil dan beradab
b. UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 alinea ke-1 Bahwa sesungguhnya
kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,
maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4
- Pasal 32 (1)
- Pasal 33 (1)(2)(3)
- Pasal 34 (1)
c. TAP MPR No XVII/MPR/1998 tentang HAM berisi Piagam HAM bagi
bangsa Indonesia
- 8 Bab
- Hak hidup, hak berkeluarga/melanjutkan keturunan, hak
mengembangkan diri, hak keadilan, hak kemerdekaan, hak
kebebasan informasi, hak keamanan dan hak kesejahteraan.
d. UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM
- 11 Bab, 106 pasal
- Ditetapkan 23 September 1999
- Hak hidup, hak berkeluarga, hak mengembangkan diri, hak
memperoleh keadilan, hak kebebasan pribadi, hak rasa aman,
hak kesejahteraan, hak wanita dan hak anak-anak
e. UU No 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
- Pasal 4 Pengadilan HAM bertugas dan berwenang memerisa
dan memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang
berat
- Pasal 7 Pelanggaran hak asasi manusia yang berat meliputi :
a. Kejahatan genosida
b. Kejahatan terhadap kemanusiaan
- Untuk menyelesaikan berbagai masalah HAM berat
4. Lembaga-lembaga Perlindungan HAM
a. KOMNAS HAM (Komisi Nasional HAM)
- Diatur dalam BAB VII, pasal 75-99 UU No 39 Tahun 1999
tentang HAM
b. Pengadilan HAM
c. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) HAM
d. Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Perguruan Tinggi (BKBHPT)
5. Latar belakang lahirnya perundang-undangan tentang Hak Asasi
Manusia
-
(3) Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan Negara.
- Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan
hidup dan kehidupannya
- Pasal 28A, 28B, 28C, 28D, 28E, 28F, 28G, 28H, 28I, 28J
- Pasal 29
ayat (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah
menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
- Pasal 30
ayat (1) Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.
- Pasal 31
ayat (1) Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan.
- Pasal 32
ayat (1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di
tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan
masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya.
- Pasal 33
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikusai oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.
- Pasal 34
ayat (1) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh
Negara
Hak asasi dalam bidang apakah yang terkandung dalam tiap-tiap
pasal tersebut diatas ?
7. Instrumen HAM Nasional
a. UUD 1945
b. TAP MPR No XVII/MPR/1998 tentang HAM bagi bangsa Indonesia
c. UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM
d. UU No 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
e.
B. Kasus pelanggaran dan upaya penegakkan HAM
1. Kasus-kasus pelanggaran HAM
a. Kategori pelanggaran HAM berat, menurut UU No 39 Tahun 1999
tentang HAM
Genocida (pembunuhan masal)
Pembunuhan sewenang-wenang atau di luar putusan pengadilan
Penyiksaan
Penghilangan orang secara paksa
Perbudakkan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis
4
BAB IV
KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT
A. Hakikat kemerdekaan mengemukakan pendapat
1. Pengertian kemerdekaan mengemukakan pendapat
- Kemerdekaan menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga
Negara untuk menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan dan
sebagainya secara bebas dan bertanggungjawab sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (pasal 1
ayat 1 UU No 9 Tahun 1998)
- Setiap warga Negara, secara perorangan atau kelompok, bebas
menyampaikan
pendapat
sebagai
perwujudan
hak
dan
tanggungjawab berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara (pasal 2 ayat 1 UU no 9 Tahun 1998)
2. Landasan hukum kemerdekaan mengemukakan pendapat
a. Pasal 28 UUD 1945
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undangundang.
b. Pasal 28E ayat (3) UUD 1945
Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan
mengeluarkan pendapat.
c. UU No 9 Tahun 1998
Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
3. Bentuk-bentuk penyempaian pendapat di muka umum (pasal 9 UU no 9
Tahun 1998)
a. Demontrasi (unjuk rasa)
adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih untuk
mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan dan sebagainya secara
demonstrative di muka umum
b. Pawai
adalah cara penyampaian pendapat dengan arak-arakan di jalan.
c. Rapat Umum
adalah pertemuan terbuka yang dilakukan untuk menyampaikan
pendapat dengan tema tertentu
d. Mimbar Bebas
adalah kegiatan penyampaian pendapat di muka umum yang
dilakukan secara bebas dan terbuka tanpa tema tertentu.
C. Mengaktualisasikan
kemerdekaan
mengemukakan
pendapat
secara bebas dan bertanggungjawab
1. Akibat pembatasan terhadap kemerdekaan berpendapat
- Munculnya sikap acuh tak acuh masyarakat terhadap kehiduapan
berdemokrasi, berbangsa dan bernegara
- Munculnya kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah, karena
merasa dibodohi, dikebiri dan dipasung hak-haknya
- Terbentuknya tirani penguasa yang menhambat terciptanya
pemerintahan yang jurdil dan demokratis
- Terkekangnya komunikasi social, perlawanan rakyat
- Negara kehilangan pikiran atau ide kreatif dari rakyat
- Terancamnya stabilitas nasional
2. Akibat mengemukakan pendapat tanpa batas
- Merusak rasa kebersamaan dan persatuan bangsa
- Mengganggu ketentraman, keamanan dan ketertiban umum
- Memunculkan
provokasi,
hasutan,
memfitnah,
permusuhan,
penghinaan, dendam dan kebencian
- Menimbulkan anrkis, kekacauan, kerusakan
- dll
3. Mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggungjawab
- Kebebasan tanpa tanggungjawab akan melahirkan kekerasan dan
atnggungjawab tanpa kebebasan akan melahirkan ketakutan dan
pengekangan
- Argument yang kuat, mewakili kepentingan umum, bermanfaat,
terbuka, dilandasi nilai keadilan, demokrasi sesuai aturan
4. Hak dan kewajiban Warga Negara saat menyampaikan pendapat di
muka umum
- Hak-hak warga Negara :
- Mendapat perlindungan hukum
- Mengeluarkan pikiran secara bebas
- Membentuk organisasi /perkumpulan
- Kewajiban warga Negara :
- Menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain
- Menjaga keamanan dan ketertiban umum
- Mematuhi hukum dan peraturan perundangan yang berlaku.