Anda di halaman 1dari 38

Kasus 3

Kelompok 5

Kelompok 5

Tarsiah Ningsih
Tiafanni Azzahrah

Tiar Ilman
Tiara Larasati Jaya Putri

Tirany Octavia Sandha


Tria Utaminingsih

Ucok Jerry Tampubolon

Uray Annisya Defia Putri

Vanya Hermalia Puspita

Venda Wulandari

Kasus 3
Seorang perempuan 45 tahun datang ke poliklinik
dengan bengkak di kedua kaki. Bengkak sudah dirasakan
sejak beberapa bulan terakhir. Selama ini cepat lelah
bila beraktivitas. Perut kanan atas sering terasa nyeri.
Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/60
mmHg, heart rate 110x/menit dan irregular. JVP 5+4
cm. Ictus cordis di sela iga V garis aksilaris anterior.
Murmur mid-diastolik di apeks. Hepatomegali 3 jadi di
bawah arcus costae. Edema pretibial kedua tungkai.

Penetapan Masalah
Sumber: Hasil diskusi kelompok
Bengkak di kedua kaki

Heart rate irregular

Bengkak sudah dirasakan


sejak beberapa bulan
terakhir

JVP 5+4 cm

Cepat lelah bila


beraktivitas

Hepatomegali di bawah
arcus costae

Perut kanan atas sering


terasa nyeri

Edema pretibial kedua


tungkai

Murmur mid-diastolik di
apeks

Analisis Masalah
Sumber: Hasil diskusi kelompok
Demam
rematik

Stenosis mitral

Hipertensi
pulmonal

Gagal jantung
kanan

Kongesti vena
sistemik

Oedema

Hepatomegali

Cardiac output
menurun

Cepat lelah

Learning
Objectives

Patofisiologi demam rematik


Gambaran klinis demam
rematik dan mekanisme
patofisiologisnya
Tatalaksana demam rematik
Komplikasi demam rematik

Sasaran pembelajaran
mahasiswa:

Jantung rematik
Patofisiologi gejala dan
tanda mitral stenosis
Komplikasi mitral stenosis
Tatalaksana mitral stenosis

Patofisiologi demam rematik

Learning Issue

Gambaran klinis demam


rematik dan mekanisme
patofisiologisnya
Tatalaksana demam rematik
Komplikasi demam rematik

Learning objectives yang masih


harus dicari secara mandiri:

Jantung rematik
Patofisiologi gejala dan
tanda mitral stenosis
Komplikasi mitral stenosis
Tatalaksana mitral stenosis

Patofisiologi
Demam Rematik

Sumber:https://bahankedokteran.wordpress.com/2012/07/23/penyakit-jantung-rematik-pjr/

Patofisiologi Demam Rematik


Streptococcus
pyogenes

Berkolonisasi
di kulit dan
faring

Penyakit
supuratif dan
non-supuratif

Titer antibodi
antistreptolysin O

Racun sistolik,
streptolisin S
dan O

Sumber: Buku Penyakit Kardiovaskular (5 Rahasia)

Patogenesis Demam Rematik


Terjadinya Mitral Stenosis karena Demam Rematik
dikarenakan adanya suatu kemiripan antara antigen
bakteri dengan sel jantung pada manusia (antigenic
mimiricy), yaitu:
Persamaan antara karbohidrat dari streptococcus grup A
dengan glycoprotein dari katup jantung
Persamaan molekuler yaitu: strepcoccal M. Protein
dengan sarkolema sel miokard pada manusia.

Sumber: Diktat Kuliah Kardiologi dr. S. E. E Palupi,


Sp.JP

Perjalanan Alamiah Demam Rematik


Fase infeksi: streptococcus beta hemolyticus grup A, paling
sering pada nasofaring
Fase latent: 1-3 minggu sesudah infeksi dimana demam dan
manifestasi klinis lain telah menurun dan tidak didapati
streptococcus, biakan negatif.
Fase rematik akut: manifestasi klinis yang bervariasi seperti
karditis ringan, poliartritis migrans, karditis berat dengan
gagal jantung. Fase ini berakhir 2-3 bulan dan tidak didapati
streptococcus lagi.
Fase akhir: fase tenang atau inaktif dimana semua tanda
aktif reuma menurun.
Sumber: Diktat Kuliah Kardiologi dr. S. E. E Palupi,
Sp.JP

Gejala Klinis Demam


Rematik
Beserta mekanisme patofisiologisnya

Tatalaksana
Demam Rematik

Pengobatan Kausal
Pemberian

Jenis Antibiotik

Dosis

Frekuensi

Intramuskuler

Penisilin Benzatin

BB>30kg 1,2jt
unit
BB<30kg 600.000
unit

1 Kali

Oral

Penisilin V

400.000/250mg

4x/hari selama 10
hari

Eritromisin

50mg/kgBB/hari

4x/hari selama 10
hari

Yang lain seperti


sefalosporin,
klindamisin,
nafsilin,
amoksisilin

Dosis bervariasi

Pencegahan Sekunder
Pemberian

Jenis Antibiotik

Dosis

Frekuensi

Intramuskuler

Penisilin Benzatin

BB>30kg 1,2juta
unit
BB<30kg 600.000
unit

Setiap 3-4 minggu

Oral

Penisilin V

250mg

2x sehari

Eritromisin

250mg

2x sehari

Sulfadiazin

BB>30kg 1gr
BB<30kg 0,5gr

1x sehari

Durasi pencegahan sekunder


Kategori

Durasi

Demam rematik dengan karditis dan


kelainan menetap

10 tahun sejak episode terakhir


sampai usia 40 tahun. Kadang seumur
hidup

Demam rematik dengan karditis tanpa 10 tahun atau sampai usia 25 tahun
kelainan katup yang menetap
Demam rematik tanpa karditis

5 tahun atau sampai usia 18 tahun

Pengobatan simptomatis
Manifestasi Klinis

Pengobatan

Artralgia

Hanya analgesik (misal:


asetaminofen)

Artritis

Salisilat 100mg/kgBB/hari selama 2


minggu dan 25mg/kgBB/hari selama
4-6 minggu

Karditis

Prednison 2mg/kgBB/hari selama 2


minggu, tappering off 2 minggu,
salisilat 75mg/kgBB/hari pada minggu
kedua, dianjurkan selama 6 minggu

Komplikasi
Demam Rematik

Stenosis Mitral
Berkurangnya aliran darah selama diastolic melewati katup mitral
akibat penyempitan katup
Katup mitral sempit akibat fusi pada komisura, daun katup kaku,
menebal dan mengalami klasifikasi, korda tendinae mengalami
kontraktur melekat satu sama lain akibat jaringan parut.
Proses ini ditambah pemendekan dari korda yang menyebabkan daun
katup tertarik ke bawah sehingga membentuk struktur berbentuk
corong kecil

Regurgitasi Mitral
Penutupan katup (koaptasi) tidak sempurna apabila satu atau
lebih dari apparatus mitral (dinding atrium kiri annulus
mitral, daun katup, korda tendinae, M.papilaris, dinding
ventrikel kiri) disfungsi karena penyakit

Gagal Jantung
Pada keadaan mitral stenosis, darah sedikit dapat melewati katup
yang sempit dari atrium kiri ke ventrikel kiri (restriksi & obstruksi
pengisian ventrikel)
Darah banyak terkumpul di atrium menyebabkan atrium dilatasi dan
hipertrofi.
Tekanan di atrium meningkat sehingga ia bergerak pasif
menyebabkan tekanan di pulmo (Dispnea, othopnea, dan PND)

Gagal Jantung
Apabila terjadi regurgitasi mitral, darah yang mengalir ke ventrikel
kiri, balik lagi ke atrium kiri.
Pada masa yang sama atrium kiri turut menerima darah dari
v.pulmonalis, banyak dariahdari atrium masuk ke ventrikel kiri
Kerja ventrikel bertambah dan menyebabkan hipertrofi ventrikel kiri
Oleh karena ventrikel gagal berfungsi dengan baik untuk memompa
darah ke aorta, darah kurang melewati aorta untuk ke seluruh tubuh
Perfungsi ke jaringan berkurang
Fungsi organ berkurang

Jantung Rematik

Gejala dan Tanda Mitral


Stenosis
Beserta mekanisme patofisiologisnya

Komplikasi
Mitral stenosis

Tatalaksana
Mitral Stenosis

Tatalaksana Mitral Stenosis


Rilantono LI. 5 Rahasia Penyakit Kardiovaskular, edisi 3.
Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2015
Nishimura RA, et al. 2014 AHA/ACC guidelines for the
management of patients with valvular heart disease: a
report of the America College of Cardiology/American
Heart Association Task Force on Practice Guidelines.
2014.

Tatalaksana MS

Terapi Medikamentosa

Terapi Non Medikamentosa


Pilihan utama: intervensi mekanik non-bedah/perkutan
Percutaneous balloon mitral valvuloplasty
(PBMV)/Percutaneous trans-mitral commisurotomy (PTMC)

Kriteria intervensi perkutan


Skor Wilkins < 10
Skor kalsifikasi < 3
Tidak terdapat thrombus di atrium kiri
Tidak terdapat regurgitasi mitral sedang-berat

Terapi Non Medikamentosa

Terapi Non Medikamentosa


Kriteria intervensi bedah:
Skor Wilkins > 10
Skor kalsifikasi 3
Terdapat trombus yang besar atau sulit dihilangkan dengan
antikoagulan
Terdapat regurgitasi mitral sedang-berat
Kelainan katup lain yang perlu tindakan bedah
Penyempitan arteri koroner

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai