Anda di halaman 1dari 259

BAB 1

Keanekaragaman Hayati

Sumber : Handout Sistematika Hewan

Tujuan Pembelajaran :
1
2

dapat mendeskripsikan keanekagaman hayati;


dapat mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia.

A. Tingkat Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati disebut juga biodiversitas. Kata ini merupakan


serapan langsung dari kata biodiversity. Keanekaragaman hayati terbentuk karena
adanya keseragaman (kesamaan) dan keberagaman (perbedaan) sifat atau ciri
makhluk hidup. Keanekaragaman dapat dilihat antara lain dari perbedaan bentuk,
ukuran, warna, jumlah, dan faktor fisiologis. Keanekaragaman hayati menurut
UU No. 5 tahun 1994 adalah keanekaragaman di antara makhluk hidup dari
semua sumber termasuk diantaranya daratan lautan dan ekosistem akuatik lain,
serta kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya,
mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem.
Makhluk hidup yang ada di dunia ini beraneka ragam dalam berbagai
tingkatan. Makhluk hidup berbeda-beda pada tingkat genetik, spesies, bahkan
pada tingkat yang lebih luas, yaitu pada tingkat ekosistem. Keanekaragaman
hayati mencakup semua bentuk kehidupan di muka bumi, mulai dari makhluk
sederhana seperti jamur dan bakteri hingga makhluk yang mampu berpikir seperti
manusia (Bappenas, 2004: 6).
1. Keanekaragaman Tingkat Genetik

Sumber : http://materisma.com/

Gambar 1.1 Variasi warna mawar

Keanekaragaman pada tingkatan gen merupakan keanekaragaman yang


paling rendah. Gen adalah faktor pembawa sifat yang terdapat di dalam
kromosom.
Kromosom terdapat di dalam inti sel. Keanekaragaman gen ditunjukkan,
antara lain, oleh variasi bentuk dan fungsi gen. Misalnya, pada manusia, ada gen
yang mengontrol bentuk wajah, warna rambut, jenis kelamin, warna kulit, dan
golongan darah.
Hal ini memungkinkan adanya variasi manusia yang ada di dunia ini. Coba
kalian amati wajah teman-teman kalian satu kelas, apakah ada yang memiliki
wajah sama? Pasti terdapat perbedaan di antara mereka walaupun ada yang
kembar.Contoh keanekaragaman tingkat gen yang mudah diamati adalah adanya
perbedaan warna Bunga Mawar, adanya buah manis dan buah asam pada satu
pohon mangga yang sama; dan perbedaan warna kuning atau merahpada biji
jagung.
Gen adalah materi yang mengendalikan sifat atau karakter. Jika gen
berubah, sifat-sifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan oleh gen disebut
genotipe. Ini disebut sebagai pembawaan. Perbedaan gen tidak hanya terjadi antar
jenis. Di dalam satu jenis (spesies) pun terjadi keanekaragaman gen. Dengan
adanya keanekaragaman gen, sifat-sifat di dalam satu spesies bervariasi yang
dikenal dengan istilah varietas. Misalnya, ada varietas padi PB, rojo lele, dan
varietas padi tahan wereng. Demikian juga dengan adanya berbagai varietas
bunga, mangga, jeruk, anjing, dan burung. Sekilas penampakan antar varietas itu
sama karena masih tergolong spesies yang sama. Akan tetapi, setiap varietas
memiliki gen yang berbeda sehingga memunculkan sifat-sifat khas yang dimiliki
oleh tiap-tiap varietas itu.

2. Keanekaragaman Tingkat Spesies

(a)

(b)
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 1.2 (a)Bekanta (Nasalis larvatus)

dan (b) Gambar gajah sumatra

Suatu individu dikatakan satu spesies dengan individu lainnya jika dalam
kondisi alami keduanya mampu melakukan perkawinan. Selain itu, dari
perkawinannya tersebut dapat dihasilkan keturunan yang fertil (subur).
Keanekaragaman tingkat spesies merupakan tingkatan keanekaragaman
yang mudah dilihat. Keanekaragaman tingkat spesies ditunjukkan dengan adanya
jenis-jenis tumbuhan, hewan, serta mikroorganisme yang berbeda-beda.
Saat ini di dunia terdapat lebih dari 325.000 spesies tumbuhan, 1.600.000
spesies hewan, dan 160.000 spesies mikroorganisme. Jumlah tersebut setiap
tahunnya dapat terus berubah dengan terus dilakukannya penelitian-penelitian
terhadap makhluk hidup dan penemuan spesies-spesies baru. Setiap spesies
makhluk hidup tersebut memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan
spesies lainnya.
Contoh keanekaragaman spesies yang mudah untuk dipahami adalah
keanekaragaman tingkat spesies yang ditemukan pada keluarga kucing-kucingan
(famili Felidae). Dari keanekaragaman tersebut, kita mengenal adanya kucing,
harimau,

singa,

dan

cheetah,

atau

pada

keluarga

keanekaragaman itu kita mengenal padi dan jagung.

padi-padian,

dari

3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem

(a)

(b)
Sumber : Dokumen Penerbit

Gambar 1.3 (a) ekosistem laut dan (b) ekosistem


Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik
antara makhluk hidup (komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik).
Setiap ekosistem memiliki ciri-ciri lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe
vegetasi, dan tipe hewan yang spesifik.
Kondisi lingkungan makhluk hidup ini sangat beragam. Kondisi lingkungan
yang beragam tersebut menyebabkan jenis makhluk hidup yang menempatinya
beragam pula. Keanekaragaman seperti ini disebut sebagai keanekaragaman
tingkat ekosistem.

Faktor abiotik yang memengaruhi faktor biotik di antaranya adalah iklim,


tanah, air, udara, suhu, angin, kelembapan, cahaya, mineral, dan tingkat
keasaman. Variasi faktor abiotik menimbulkan kondisi berbeda pada setiap
ekosistem. Untuk mengetahui adanya keanekaragaman hayati pada tingkat
ekosistem, dapat dilihat dari satuan atau tingkatan organisasi kehidupan di tempat
tersebut.
Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem daratan
(eksosistem terestrial) dan ekosistem perairan (ekosistem aquatik). Ekosistem
darat terbagi atas beberapa bioma, di antaranya bioma gurun, bioma padang
rumput (savana), bioma hutan gugur, dan bioma hutan hujan tropis, bioma taiga,
dan biomatundra.
Bioma diartikan sebagai kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta
hewan yang hidup di dalam iklim dominan tersebut. Adapun ekosistem perairan
dapat dibagi menjadi ekosistem perairan tawar, ekosistem laut, ekosistem pantai,
ekosistem hutan bakau, dan ekosistem terumbu karang.
Tahukah Kalian ??? Hutan Indonesia merupakan tempat penting (hotspot)
bagi keanekaragaman hayati yang terkenal di dunia. Namun,
keanekaragaman hayati ini terancam oleh degradasi dan hilangnya hutan
secara meluas.

Kenapa orang hutan penting?


Orangutan memainkan peran penting dalam penyebaran
benih, dan beberapa tanaman bergantung pada orangutan
untuk penyebaran bibit. Tanpa orangutan, tanaman, dan
semua organisme yang tergantung pada tanaman tersebut,
akan memiliki penyebaran terbatas.

B. Keanekaragaman Hayati Indonesia


Keanekaragaman hayati flora dan fauna Indonesia berkembang di banyak
wilayah, baik yang dekat maupun yang jauh dari pemukiman manusia. Spesiesspesies flora dan fauna itu ada yang dibudidayakan untuk kebutuhan pangan
manusia dan kebutuhan lainnya. Wilayah-wilayah yang semula ditempati spesiesspesies itu pun tak jarang dibuka untuk kepentingan-kepentingan yang
berhubungan dengan manusia misalnya dijadikan: lahan pemukiman, pertanian,
perladangan, pertambangan, dan lain-lain. Semua kegiatan itu mau tak mau pasti
akan menyusutkan keanekaragaman hayati.
Indonesia memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi. Taksiran jumlah
spesies kelompok utama makhluk hidup sebagai berikut. Hewan menyusui 300
spesies, burung 7.500 spesies, reptil 2.000 spesies, tumbuhan biji 25.000 spesies,
tumbuhan paku-pakuan 1.250 spesies, lumut 7.500 spesies, ganggang 7.800
spesies, jamur 72.000 spesies, serta bakteri dan ganggang hijau biru 300 spesies,
Beberapa pulau di Indonesia memiliki spesies endemik. Spesies endemik adalah
spesies lokal, unik, dan hanya ditemukan di daerah atau pulau tertentu. Spesies
endemik Indonesia banyak ditemukan di pulau Sulawesi, Papua, dan Kepulauan
Mentawai.
Dipandang dari segi keanekaragaman hayati, posisi geografis, Indonesia
sangat menguntungkan, Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau, berada di antara
dua benua, yaitu Asia dan Australia, serta terletak di khatulistiwa. Dengan posisi
seperti ini, Indonesia merupakan salah satu Negara yeng memiliki kekayaan
keanekalagaman hayati terbesar di dunia. Keanekaragaman hayati Indonesia
tersebar di berbagai tempat. Berikut penjelasan mengenai penyebaran
keanekaragaman hayati Indonesia, yaitu penyebaran flora dan faunanya.
1.

Keanekaragaman Hayati Indonesia berdasarkan Karakteristik Wilayahnya

I.

Macam-macam tumbuhan khas dan endemik di Indonesia antara lain


sebagai berikut;
a. Kayu ramin (Gonystylus bancanus) terdapat di pulau Sumatera,
Kalimantan dan Maluku.
b. Kayu besi (Euziderozylon zwageri) terdapat di iambi, pulau Sumatra.
c. Bunga bangkai (Rafflesia arnoldifl terdapat di pulau Jawa, Sumatera
dan Kalimantan.
d. Matoa (Pometia pinnata) terdapat di daerah Papua.
e. Meranti (Shorea sp), Keruwing (Dipterocarpus sp) dan Rotan (Liona
sp) banyak terdapat di hutan Pulau Kalimantan.
f. Durian (Durio zibethinus), Sukun (Arthocarpus communis) banyak

II.

terdapatdi hutan pulau iawa,Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.


g. Kayu Cendana banyak tumbuh di Nusa Tenggara.
h. Sawo kecik (Manhlkaro kauki) terdapat di pulau Jawa.
i. Kepuh (Sterculiofoetidci) terdapat di Pulau Jawa.
Macam-macam hewan khas dan endemik di Indonesia antara lain sebagai
berikut.
a. Badak bercula satu (Rhinoceros sonclaicus) berada di Ujung Kulon.
b. Komodo (Varcinuskomodoensis) di pulau Komodo.
c. Burung Maleo (Macrocephalori maleo) di pulau Sulawesi.
d. Tapir (Tapirus indicus) ada di Pulau Sumatera.
e. Orang utan (Pongo pygmaeus) di pulau Sumatera dan Kalimantan.
f. Cendrawasih (Paradisaea minor) dan Kasuari (Casuarius casuarius) di
Papua.
g. Macan Kumbang (Panthera pardus) dan Harimau Sumatera (Panthera
iris sumatrae) ada di pulau Jawa dan Sumatera.
h. Penyu Hijau (Chelonia mydas) ada di pulau Jawa, Bali dan Sulawesi.
i. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) ada di putau Bali.
j. Gajah (Elephas maximus) terdapat di Sumatra danKalimantan.

2.
I.

Penyebaran Hewan dan Tumbuhan di Indonesia


Penyebaran Hewan (zoogeografi)
Penyebaran hewan di bumi menurut Alfred Russell Wallace dapat
dikelompokkan menjadi 6 daerah, yaitu sebagai berikut.
a. Paleartik meliputi daerah Asia Utara dan Eropa, hewan yang khas
adalah beruang eropa, bison dan rusa kutub.

b. Ethiopia meliputi daerah Afrika, Arab, Madagaskar, hewan yang khas,


seperti zebra, jerapah, gajah, dan gorila.
c. Oriental meliputi daerah Asia Selatan dan Indonesia bagian barat,
hewan yang khas adalah harimau, gajah, tapir, dan kerbau.
d. Australia meliputi daerah Australia, New Zealand dan Indonesia
bagian timur. Hewan yang khas meliputi hewan yang berkantung,
seperti kanguru.
e. Neortik meliputi daerah Amerika Utara, hewan yang khas meliputi,
binatang pengerat besar, yaitu berang-berang.
f. Neotropik meliputi daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan,
hewan yang khas meliputi kera dan tapir.
Penyebaran fauna di Indonesia berkaitan dengan letak Indonesia, yaitu di
antara kawasan Oriental (Benua Asia) di sebelah barat dan kawasan Australia
(Benua Australia) di sebelah timur. Namun demikian karena Indonesia terdiri dari
deretan pulau yang sangat berdekatan, migrasi fauna antar-pulau memberi
peluang bercampurnya unsur dari dua kelompok kawasan teisebut. Percampuran
ini mengaburkan batas antara kawasan Oriental dan kawasan Australia.
a. Garis Wallace
Kekhasan hewan-hewan di wilayah Indonesia barat dan timur ini diamati
oleh Alfred Rusell Wallace, seorang ahli zoologi berkebangsaan Inggris, saat
mengunjungi Pulau Bali dan Lombok. Perbedaan yang kontras mengenai adanya
pembagian hewan di antara dua pulau terlihat di Pulau bali dan Lombok. Kedua
pulau tersebut bersebelahan cukup dekat. Di Bali dapat dijumpai burung pematuk
hewan, burung pematuk buah, dan burung pematuk kayu. Saat melewati Lombok
jenis-jenis burung ini tidak dapat dijumpai lagi.
Di Lombok yang melimpah justru burung kakatua, burung pengisap madu,
dan brush-turkey (kelompok kalkun). Burung-burung yang dijumpai di Lombok
tidak dapat dijumpai di Bali atau pulau-pulau di daerah barat. Selat yang

memisahkan Bali dan Lombok hanya berjarak sekitar 24 kilometer sehingga


hanya dengan perbedaan dua jam saja bisa dilihat salah satu perbedaan yang
sangat kontras di bumi. Wallace membuat garis pemisah abstrak yang memanjang
mulai dari Selat Lombok ke utara hingga melewati Selat Sulawesi dan Filipina
Selatan. Garis ini disebut garis Wallace. Garis Wallace merupakan garis yang
memisahkan jenis fauna Indonesia bagian barat dengan bagian tengah.
b. Garis Weber
Kekhasan hewan-hewan di wilayah Indonesia juga diamati oleh Weber,
seorang ahli zoologi berkebangsaan Jerman. Weber juga mengamati hal yang
sama seperti yang diamati oleh Wallace, yaitu mengenai kekhasan hewan-hewan
di Indonesia bagian barat dan timur. Namun Weber membuat garis pemisah
abstrak yang berada di sebelah timur Sulawesi memanjang ke utara hingga
Kepulauan Aru. Garis ini disebut garis Weber. Garis Weber merupakan garis yang
memisahkan jenis fauna Indonesia bagian timur dan tengah. Menurut Weber
Pulau Sulawesi merupakan pulau peralihan dengan hewan- hewan peralihan
antara wilayah Oriental dan wilayah Australia.
Berdasarkan garis pemisah fauna Wallace dan Webet negara kita dibagi atas
tiga wilayah fauna, yaitu fauna tipe Asiatis (untuk Indonesia bagian barat), fauna
peralihan (Australia-Asiatik), dan fauna tipe Australis (untuk Indonesia bagian
timur).
c. Fauna tipe Asiatis
Fauna tipe Asiatis mencakup fauna di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa,
dan Bali (bagian barat). Karakteristik fauna di wilayah ini adalah banyak terdapat
jenis hewan menyusui yang berukuran besar serta berbagai macam kera dan ikan
air tawar. Di wilayah ini jarang ditemukan jenis burung yang berwarna. Contoh
jenis fauna yang ditemukan adalah monyet proboscis, orang-utan, badak bercula

satu, beruang matahari, babi hutan bebek pohon, burung heron, gajah, dan burung
merak.
d. Fauna tipe peralihan (Australia-Asiatik)
Fauna tipe peralihan (Australia-Asiatik) mencakup fauna di wilayah
Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara (bagian tengah). Karakteristik fauna di
wilayah ini adalah adanya jenis hewan yang mirip dengan tipe Asia atau tipe
Australia. Contoh jenis fauna yang ditemui di wilayah ini antara lain babirusa,
beruang, kuskus, anoa, kuda, kuskus kerdil, dan komodo.
e. Fauna tipe Australia
Fauna tipe Australis mencakup faunb di wilayah Papua dan Kepulauan Aru
(bagian timur). Karakteristik fauna di wilayah ini adalah banyak terdapat jenis
hewan menyusui yang berukuran kecil dan jenis hewan berkantung, tidak ada
jenis kera, sedikit jenis ikan air tawar, dan banyak jenis burung berwarna.
Contoh jenis fauna yang ditemui di wilayah ini antara lain kanguru pohon
kuskus bertutul, walabi, landak pemakan semut, burung cendrawasih, burung
kasuari, burung pelikan australia burung betet, burung merpati bermahkota, dan
burung kakatua.

Gambar 1.4 Pembagian garis Wallace dan Weber di wilayah


Indonesia

Sumber : Dokumen Pribadi

II.

Penyebaran tumbuhan

Tumbuhan yang menutupi suatu daerah, tertentu disebut vegetasi.


Penyebaran tumbuhan ditentukan oleh faktor geologis, geografis (seperti
ketinggian dan garis Iintang) dan curah hujan. Macam-macam vegetasi
dan ciri-cirinya sebagai berikut.
a. Tundra, memiliki ciri-ciri vegetasi rumput dan lumut kerak
(Lichenes) dan terdapat pada daerah Skandinavia, Rusia, Siberia dan
Kanada.
b. Taiga, memiliki ciri-ciri vegetasi hutan hujan jarum (konifer) dan
terdapat pada daerah Skandinavia, Alaska, Kanada dan Siberia.
c. Hutan meranggas (4 musim), memiliki ciri-ciri vegetasi hutan yang
hijau pada musim panas dan menggugur daunnya pada musim
dingin. Terdapat pada daerah iklim sedang, seperti Eropa, sebagian
Asia dan Amerika.
d. Padang rumput memiliki ciri-ciri vegetasi tanpa pohon, tumbuhan
berupa rumput (Graminae) Terdapat pada daerah Hongaria, Amerika
Utara, Argentina dan Rusia Selatan.
e. Vegetasi gurun, memiliki ciri-ciri vegetasi dengan jumlah pohon
sangat sedikit yang tumbuh adalah jenis tumbuhan tahan kering
(xerofit), berbunga dan berbuah dalam waktu pendek (efermer).
Terdapat pada daerah gurun Gobi (RRC), gurun Sahara (Afrika
Utara), gurun Kalahari (Afrika Selatan).
f. Sabana, memuliki ciri-ciri vegetasi padang rumput dan pepohonan.
Terdapat pada daerah Asia, Australia dan Indonesia.
g. Hutan hujan tropis, memiliki ciri-ciri vegetasi tumbuhan hijau
sepanjang tahun, pohon- pohon tinggi, jenisnya sangat banyak,
terdapat tumbuhan yang menempel (epifit) dan tumbuhan yang
memanjat pohon lain (liana). Terdapat pada daerah Asia, Afrika,
Indonesia, dan Amerika Selatan.
h. Hutan bakau, memiliki ciri-ciri vegetasi yang memiliki akar nafas
karena tanah dan airnya miskin oksigen, contohnya Pohon Bakau
(Rhizopora), kayu api (Avicennia), dan Sonneratio jenis tumbuhan

tahan kering (xerofit). Terdapat di daerah tropik dan subtropik pada


zona pasang surut di tempat Iandai pada pantai.
Hutan lumut, memiliki ciri-ciri vegetasi tumbuhan lumut dan terdapat di

i.

daerah pegunungan.
j. Memahami adanya hubungan kekerabatan antar organism.
k. Memahami manfaat keanekaragarnan hayati dalam mendukung
3.

kelangsungan hidup manusia.


Pelestarian Keanekaragaman Hayati Indonesia
Ada dua cara pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia, yaitu
pelestarian In situ dan Ek situ.
1. Pelestarin situ, yaitu suatu upaya pelestarian sumber daya alam
hayati di habitat atau tempat aslinya. Contohnya sebagai berikut.
a. Suaka margasatwa untuk komodo di Taman Nasional Komodo,
Pulau Komodo.
b. Suaka margasatwa untuk badak bercula satu di Taman Nasional
Ujung Kulon, Jawa Barat.
c. Pelestarian bunga Rafflesia di Taman Nasional Bengkulu.
d. Pelestarian terumbu karang di Bunaken.
2. Pelestarian ek situ, yaitu suatu upaya pelestarian yang dilakukan
dengan memindahkan ke tempat lain yang lebih cocok bagi
perkembangan kehidupannya. Contohnya sebagai berikut.
a. Kebun Raya dan Kebun Koleksi untuk menyeleksi berbagai
tumbuhan langka dalam rangka melestarikan plasma nuftah.
b. Penangkaran jalak bali di kebun binatang Wonokromo.
C. Manfaat Keanekaragaman Hayati
Fungsi dan Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati di Indonesia Pemanfaatan

keanekaragaman hayati telah dilakukan oleh masyarakat selama berabad-abad


berdasarkan

berbagai

sistem

pengetahuan

yang

berkembang.

Misalnya

masyarakat Indonesia telah menggunakan lebih dari 6.000 spesies tanaman


berbunga (liar maupun yang dibudidayakan) untuk memenuhi kebutuhan akan
sandang, pangan, papan, dan obat-obatan.

a. Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan


Makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia adalah beras yang
diperoleh dari tanaman padi (Oryza sativa). Namun, di beberapa daerah,
makanan pokok penduduk adalah jagung, singkong, ubi jalar, talas, atau sagu.
Selain kaya akan tanaman penghasil bahan makanan pokok, Indonesia juga kaya
akan tanaman penghasil buah dan sayuran. Diperkirakan terdapat sekitar 400
jenis tanaman penghasil buah, contohnya sirsak (Annona municata), jeruk Bali
(Citrus

maxima),

rambutan

(Nephelium

lappaceum),

duku

(Lansium

domesticum), durian (Durio zibethinus), manggis (Garcinia mangostana),


markisa (Passiflora edulis), mangga (Mangifera indica), dan matoa (Pometia
pinnata). Terdapat sekitar 370 jenis tanaman penghasil sayuran, antara lain sawi,
kangkung, katuk, kacang panjang, buncis, bayam, terung, kol (kubis), seledri, dan
bawang kucai (Allium fistulosum). Ada sekitar 70 jenis tanaman berumbi,
misalnya kunyit kuning, jahe, lengkuas, temulawak, wortel, lobak, talas,
singkong, ubi jalar, bawang, dan bawang putih. Indonesia juga kaya akan
tanaman penghasil rempah-rempah yang jumlahnya sekitar 55 jenis, antara lain
merica (Piper nigrum), cengkih (Eugenia aromatica), pala (Myristica fragrans),
dan ketumbar (Coriandrum sativum).
Sumber makanan juga berasal dari aneka ragam hewan darat, air tawar, dan
air laut. Contohnya sapi, kambing, kelinci, burung, ayam, kelinci, ikan bandeng,
ikan lele, belut, kepiting, kerang, udang, dan rajungan.
b. Keanekaragainan hayati sebagal sumber obat-obatan
Indonesia memiliki sekitar 30.000 spesies tumbuhan, 940 spesies di
antaranya merupakan tanaman obat dan sekitar 250 spesies tanaman obat
tersebut digunakan dalam industri obat herbal lokal.
Berikut ini beberapa tanaman obat beserta kegunaannya.

1. Buah merah (Pandanus conoideus) dimanfaatkan sebagai obat untuk


mengobati kanker (tumor), kolesterol tinggi, dan diabetes.
2. Mengkudu atau pace (Morinda citrifolia) untuk menurunkan tekanan
darah tinggi.
3. Kina (Cinchona calisaya, Cinchona officinalis), kulitnya mengandung
alkaloid kina (quinine) untuk obat malaria.
Selain tumbuh-tumbuhan, beberapa jenis hewan juga dapat dimanfaatkan
sebagai obat-obatan, antara lain sebagai berikut.
1. Madu dari lebah dimanfaatkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
2. Ular, bagian daging dan lemaknya dipercaya dapat mengobati penyakit
kulit (gatal-gatal).
c.

Keanekaragaman hayati sebagai sumber kosmetik

Beberapa tumbuhan digunakan untuk kosmetika, antara lain sebagai


berikut.
1. Bunga mawar (Rosa hybrida), melati (Jasminum grandiflorum),
cendana (Santalum album), kenanga (Cananga odorata), dan kemuning
(Murraya exotica) dimanfaatkan untuk wewangian (parfum).
2. Kemuning, bengkoang, alpukat, dan beras digunakan sebagai lulur
tradisional untuk menghaluskan kulit.
3. Urang aring (Eclipta alba), mangkokan, pandan, minyak kelapa, dan
lidah buaya (Aloe vera) digunakan untuk pelurnas dan penghitarn
rambut.

d. Keanekaragaman hayati sebagai sumber sandang


Beberapa jenis tanaman digunakan untuk bahan sandang atau pakaian,
antara lain sebagai berikut.
1. Rami (Boehmeria nivea), kapas (Gossypium arboreum), pisang hutan
atau abaca (Musa textilis), sisal (Agave sisalana), kenaf (Hibiscus
cannabinus). dan jute (Corchorus capsularis) dimanfaatkan seratnya
untuk dipintal menjadi kain atau bahan pakaian.
2. Tanaman labu air (Lagenaria siceraria) dimanfaatkan oleh Suku Dani
di lembah Baliem (Papua) sebagai bahan untuk membuat koteka
(horim) laki-laki. Sementara untuk membuat pakaian wanita digunakan
tumbuhan wen (Ficus drupacea) dan kem (Eleocharis dulcis).
Beberapa hewan juga dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian, antara
lain sebagai berikut.
1. Ulat sutera untuk membuat kain sutera yang memiliki nilai ekonomi
sangat tinggi.
2. Kulit beberapa hewan, misalnya sapi dan kambing dapat dimanfaatkan
untuk membuat jaket.
3. Kulit sapi digunakan untuk membuat sepatu.
4. Bulu burung dapat digunakan untuk membuat aksesori pakaian.
e.

Keanekaragaman hayati sebagai sumber papan

Sebagian besar rumah di Indonesia menggunakan kayu, terutama rumah


adat. Kayu dimanfaatkan untuk membuat jendela, pintu, tiang, dan alas atap.
Beberapa tumbuhan yang dimanfaatkan kayunya, antara lain jati (Tectona

grandis), kelapa (Cocos nucifera), nangka (Artocarpus heterophyllus), meranti


(Shorea acuminata), keruing (Dipterocarpus borneensis), rasamala (Altingia
excelsa), kayu ulin (Eusideroxylon zwageri), dan bambu (Dendrocalamus asper).
Di Pulau Timor dan Alor, daun lontar (Borassus flabellifer) dan gebang (Corypha
utan) digunakan untuk membuat atap dan dinding rumah. Beberapa jenis
tumbuhan palem (Nypa fruticans, Oncosperma tigillarium, dan Oncosperma
horridum) juga dimanfaatkan untuk membuat rumah di Sumatra dan Kalimantan.
Di Pulau Timor, alang-alang (Imperata cylindrica) dimanfaatkan untuk membuat
atap rumah.
D. Hilangnya Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman gen, spesies, dan ekosistem di Indonesia dan di dunia
mengalami pengurangan terus-menerus hingga berada pada tingkat yang
mencemaskan yaitu kepunahan. Kepunahan spesies di dunia diperkirakan ratarata mencapai seratus ribu spesies setiap tahun atau beberapa ratus spesies setiap
harinya. Berkurangnya keanekaragaman hayati menunjukkan ketidakseimbangan
antara

kebutuhan

manusia

dan

kapasitas

alam.

Penyebab

hilangnya

keanekaragaman hayati dijelaskan sebagai berikut.


1. Fragmentasi Habitat adalah sebuah proses perubahan lingkungan yang
berperan penting dalam evolusi dan biologi konservasi. Sebagaimana yang
tersirat pada namanya, ia mendeskripsikan kemunculan fragmentasi
lingkungan pada habitat suatu organisme. Fragmentasi habitat dapat
disebabkan oleh proses-proses geologis yang secara perlahan mengubah tata
letak lingkungan maupun oleh aktivitas manusia yang dapat mengubah
lingkungan secara cepat. Proses fragmentasi habitat secara alami diduga
merupakan salah satu sebab utama spesiasi, sedangkan proses fragmentasi
habitat oleh manusia menyebabkan kepunahan banyak spesies.
Deforestasi dan pembangunan jalan yang semakin meningkat pada hutan
Amazon mengancam keanekaragaman hayati Fragmentasi habitat sering kali
disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti agrikultur dan urbanisasi. Habitat yang

sebelumnya terhubung menjadi terbagi menjadi dua fragmen. Setelah


pembersihan habitat yang intensif, kedua fragmen yang terpisah tersebut akan
terisolasi satu dengan lainnya.
Ekosistem yang belum dijamah manusia relatif sangat menyusut pada
beberapa dekade terakhir, seiring dengan peningkatan populasi manusia dan
konsumsi sumber daya alam. Pada ekosistem air tawar, pembuatan bendungan
justru merusak sebagian besar habitat sungai. Pada ekosistem laut, pembangunan
di daerah pinggir pantai telah menghilangkan komunitas terumbu karang. Pada
hutan tropis, penyebab utama hilangnya hutan adalah ekstensifikasi pertanian
maupun penebangan hutan. Keduanya untuk tujuan komersial misalnya untuk
bahan bangunan, pembuatan kertas, pensil, dan tisu.

(a)

(b)
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 1.5 contoh kegiatan manusia yang mengancam keanekaragaman


hayati (a) Pembakaran hutan secara liar (b) Penebangan hutan berlebihan

2. Introduksi spesies merupakan penyebab punahnya berbagai spesies di


suatu pulau. Introduksi spesies adalah suatu upaya mendatangkan spesies
asing ke suatu wilayah yang telah memiliki spesies lokal. Pada ekosistem
yang terisolasi, adanya predator, kompetitor, atau patogen dapat
mengancam spesies yang sebelumnya sudah ada. Misalnya di Indonesia,
penggunaan padi unggul telah menyebabkan punahnya padi tradisional.

Introduksi spesies adalah masuknya atau berpindahnya suatu jenis spesies


dari habitatnya di suatu tempat ke tempat lainnya baik dilakukan secara sengaja
maupun secara tidak sengaja. Introduksi spesies ini bisa berakibat positif
maupun negatif terhadap daerah yang baru dimasuki oleh spesies baru tersebut.
Spesies-spesies yang dapat berpindah pada suatu tempat ke tempat lainnya pada
umumnya memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya,
sehingga spesies ini mampu bertahan bahkan berkembang biak dengan baik pada
lingkungannya yang baru. Ada beberapa spesies yang justru perkembangannya
menjadi tak terkendali sehingga menjadi hama dan merugikan manuasia.
b. Introduksi spesies yang tidak disengaja
Spesies yang satu ini kita pastinya sudah mengetahuinya bahkan
persebarannya hampir merata dan dapat beradaptasi dengan baik terhadap
lingkungan barunya. Tikus merupakan spesies jenis omnivora yang berasal dari
daerah Norwegia sehingga namanya Rathus Norvegicus. Spesies tikus ini
mengikuti manusia dan terbawa dalam kapal-kapal yang berlayar dari Norwegia
ke berbagai penjuru wilayah di dunia. Tikus merupakan salah satu binatang yang
paling pesat perkembangannya karena sifat reproduksinya sangat tinggi serta
sangat adaptatif terhadap lingkungannya. Karena tikus merupakan jenis hewan
omnivora serta perkembangannya tak terkendali yang salah satu penyebabkan
rusaknya bahan pangan manusia sejak ribuan tahun yang lalu, sekaligus menjadi
salah satu hama yang menjadi musuh manusia di berbagai negara. Di negara
Amerika Serikat kerugian ayang diakibatkan oleh tikus ini terhitung mencapai
$2,5 milyar/thn.

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar1.6 tikus yang berasal dari Norwegia


Selain itu tikus juga salah satu binatang vektor atau pembawa dan
menyebarkan berbagai penyakit dan parasit seperti, rabies, typhus, keracunan
makanan, dsb. Spesies tikus ini banyak paling banyak menyebar dan berkembang
biak pada daerah kumuh dan pinggiran kota. Hama tikus ini banyak merugikan
terutama bagi kalangan rakyat miskin, karena dapat menghabiskan ketersediaan
pangan serta mengganggu kesehatan karena membawa bibit penyakit. Rumah
hunian rakyat miskin terutama pada daerah urban pada umumnya memiliki
konstruksi yang lemah dan berada pada daerah kumuh/pinggiran sehingga tikus
dapat dengan mudah masuk dan berkembang biak.
Banyak usah yang telah dilakukan manusia untuk mengendalikan
perkembangbiakan tikus ini, mulai dari pembuatan racun tikus, pestisida hingga
pembuatan jebakan tikus. Karena daya adaptasi dan derajat reproduksi tikus
sangat

tinggi

sehingga

terkadang

usaha-usaha

untuk

mengendalikan

perkembangan tikus tersebut tidak berhasil, malah bahkan dapat menimbulkan


permasalahan baru, sedangkan populasi tikus terus bertambah. Solusi lain dapat
dilakukan dengan menggunakan predator alami tikus seperti ular, burung hantu,
srigala, burung elang, kucing. Permasalahannya pada daerah urban atau
semiurban hewan-hewan predator tersebut sudah langka dan bahkan tidak ada
lagi.
c. Introduksi spesies yang disengaja
Cyprinus Carpo atau yang sering kita sebut ikan tombro atau ikan mas
merupakan spesies asli Asia yang kemudian dibawa ke berbagai negara di Eropa
sekitar tahun 1800. Ikan tombro ini merupakan jenis omnivora dan dapat tumbuh
serta berkembang dengan pesat dan berukuran sangat besar di kolam-kolam
pemeliharaan. Ikan tombro sangat disukai di beberapa negara eropa karena selain

mudah beradaptasi juga dimanfaatkan sebagian orang yang memiliki hobi


memancing.

Sumber : Dokumen Pribadi


Gambar1.7 ikan mas atau ikan tomboro
Dalam perkembangannya ikan tombro kemudian di impor dari eropa ke
Amerika Serikat sekitar tahun 1876. Dalam beberapa tahun kemudian ikan
tombro ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dari yang semula
berjumlah 120 ekor kemudian berkembang menjadi 258.000 ekor yang
disebarkan di hampir seluruh negara bagian Amerika. Dari hasil penelitian satu
induk ikan tombro dapat bertelur hingga 2.000.000 butir/musim serta mulai
menimbulkan masalah sekitar tahun 1900. Permasalahan yang timbul karena
sebagian besar penduduk Amerikat Serikat tidak suka memakan ikan ini, dilain
sisi populasi ikan tombro ini semakin meledak dan tak terkendali. Selain itu
permasalahan lain yang timbul karena ikan tombro bersifat perusak Spawning
Ground yang memakan spesies ikan asli dan vegetasi air yang merupakan
sumber makanan dari burung-burung aquatik.
Untuk mengatasi populasi ikan tombro yang tidak terkendali maka
dilakukan berbagai macam cara antara lain, melakukan penangkapan ikan tombro
dengan menggunakan jaring, bahkan dibasmi dengan menggunakan racun atau
tuba yang kemudian mengakibatkan kematian jenis ikan lainnya. Ikan tombro
merupakan salah satu ikan yang memiliki adaptasi yang baik terhadap

pencemaran air, sehingga masih dapat berkembang biak dengan baik meski
dalam lingkungan perairan yang ekstrim.
3. Eksploitasi (bahasa Inggris: exploitation) yang berarti politik pemanfaatan
yang secara sewenang-wenang atau terlalu berlebihan terhadap sesuatu
subyek eksploitasi hanya untuk kepentingan ekonomi semata-mata tanpa
mempertimbangan rasa keadilan serta kompensasi kesejahteraan. "Dunia ini
penuh dengan manusia yang kelaparan yang tidak mempunyai uang untuk
membeli makanan, ini adalah sebuah paradok, di dunia negara miskin
adalah dunia yang selalu lapar, mungkin terdapat cara memperluas produksi
makanan yang dapat menjaga agar harga pangan menjadi tidak terlalu
mahal agar mereka bisa membeli dan mendapatkan makanan. Ini adalah
filosofi yang tidak berdasarkan kebijakan yang adil dan harus diberhentikan
sebagai dasar aturan dalam hubungan antara bangsa-bangsa......"
Sejumlah sumber daya hutan, perikanan dan kehidupan liar
diekploitasi habis-habisan, bahkan sampai titik kepunahan. Misalnya, badak
jawa dan badak sumatera telah diburu sampai titik ambang kepunahan
begitu juga dengan beberapa vertebrata lainnya. Banyak kepunahan
disebabkan oleh kebutuhan pangan dan ketamakan manusia.
4. Pencemaran Lingkungan seperti polutan (zat yang dapat menyebabkan
pencemaran) dapat mencemari ekosistem dan dapat mereduksi atau
mengeliminasi

populasi

atau

spesies

yang

sensitif.

Misalnya,

mikroorganisme tanah banyak yang mati akibat pencemaran dari limbah


logam berat perindustrian dan pertanian. Tumbuhan dan organisme tanah di
hutan mengalami kerusakan akibat adanya hujan asam. Kontaminasi
polutan akan terakumulasi di sepanjang rantai makanan.
Efek samping pencemaran udara adalah pemanasan global yang
menyebabkan naiknya suhu bumi. Tiap kenaikan suhu 10C akan

menggantikan batas toleransi beberapa spesies di daratan sekitar 125 km ke


arah kutub atau 150 m vertical ke arah gunung. Banyak spesies tidak dapat
terdistribusi. kembali ietelah perubahan terjadi. Beberapa pulau di dunia
beserta flora dan fauna di dalamnya akan tenggelam dengan naiknya
permukaan air laut.
Para petani dahulunya memelihara keanekaragaman tanaman dan
hewan pertanian. Namun keanekaragaman tersebut menurun dengan cepat
disebabkan adanya program pemuliaan tanaman modern. Program
pemuliaan tanaman meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan
varietas tanaman pangan yang lebih sedikit, yang merespon lebih baik
terhadap air, pupuk, dan pestisida. selain itu, penetapan sistem penanaman
secara monokultur juga menyebabkan menurunnya keahekaragaman hayati
di suatu wilayah.
E. Konservasi Keanekaragaman Hayati
Pemanfaatan sumber daya hayati untuk berbagai keperluan secara tidak
seimbang ditandai dengan makin langkanya beberapa jenis. flora dan fauna
karena hilangnya habitat, kerusakan ekosistem, dan menipisnya plasma nutfah.
Hal ini harus dicegah agar kekayaan hayati di Indonesia masih dapat menopang
kehidupan. Konservasi sumber daya hayati di Indonesia diatur dalam UU No. 23
tahun 7997 tentang pengelolaan lingkungan hidup. Azas yang digunakan dalam
pengelolaan lingkungan hidup adalah azas tanggung jawab, berkelanjutan, dan
manfaat.
Saat ini kawasan konservasi yang ada di Indonesia terkelompok menjadi
180 cagar alam, 72 suaka margasatwa, 70 taman wisata, 13 taman buru, 77 taman
nasional, 3 taman hutan raya, serta 13 taman laut. Dalam rangka kerja sama
konservasi internasional, 6 kawasan suaka alam dijadikan cagar biosfer. Cagar
biosfer merupakan kawasan yang terdiri dari ekosistem asli, unik dan atau

ekosistem yang telah mengalami degradasi, yang dilindungi dan dilestarikan


untuk kepentingan penelitian dan pendidikan. Taman nasional di Indonesia mulai
dikernbangkan tahun 1980. Lima taman nasional pertama, yaitu Taman Nasional
Gunung Leuser, Taman Nasional Ujung Kulory Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango,

Taman

Nasional

Baluran,

dan

Taman

Nasional

Komodo

diperuntukkan untuk melindungi warisan alami bangsa Indonesia.


Pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia. dilakukan secara in situ
maupun ex situ. Pelestarian in situ adalah upaya pelestarian langsung di alam.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan 326 kawasan cagar alam. Beberapa
kawasan cagar alam tersebut di antaranya Cagar Alam Kerinci Seblat dan
Gunung Leuser di Sumatera, Cagar Alam Tanjung Puting di Kalimantan, dan
Cagar Alam Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur. Pelestarian ex situ adalah
upaya pelestarian dengan cara penangkaran yang dilakukan bukan di tempat
hidup (habitat) asli suatu makhluk hidup. Cara ini terutama dilakukan terhadap
spesies makhluk hidup yang langka atau memiliki nilai ekonomi tinggi. Misalnya
penangkaran hewan langka seperti badak, jalak bali, dan rusa timur. Tempat
pencagaran ex situ misalnya di kebun raya, kebun binatang, dan Taman Safari.
Pelestarian plasma nutfah di Indonesia dilakukan baik secara in situ
maupun ex situ. Pemuliaan tanaman saat ini di tujukan pada tanaman budidaya
seperti padi, anggrek, serta tanaman lainnya. Untuk hewan budaya penangkaran
dan persilangan dilakukan pada berbagai jenis satwa peliharaan seperti sapi,
kambing, kuda, dan ayam.
Kebun koleksi plasma nutfah yang ada di Indonesia sampai saat ini belum
menghasilkan banyak tanaman unggul baru. Kebun koleksi buah di Paseh dan
Cibinong, kebun koleksi mangga di Grati, koleksi kopi di Ijen, dan koleksi kelapa
di Bone-Bone belum menampakka hasil yang diharapkan sebagai sumber plasma
nutfah, sebenarnya secara tradisional masyarakat Indonesia telah memiliki pola
pelestarian alam yang ekologis, misalnya ada kepercayaan tidak boleh menebang

pohon beringain dan tidak boleh mengambil ikan di lubuk. Namun karena
kemajuan teknologi. Warisan tradisional tersebut memudar.
Pemanfaatan sumber daya hayati untuk berbagai keperluan secara tidak
seimbang ditandai dengan makin langkanya beberapa jenis. flora dan fauna
karena hilangnya habitat, kerusakan ekosistem, dan menipisnya plasma nutfah.
Hal ini harus dicegah agar kekayaan hayati di Indonesia masih dapat menopang
kehidupan. Konservasi sumber daya hayati di Indonesia diatur dalam UU No. 23
tahun 7997 tentang pengelolaan lingkungan hidup. Azas yang digunakan dalam
pengelolaan lingkungan hidup adalah azas tanggung jawab, berkelanjutan, dan
manfaat.
Saat ini kawasan konservasi yang ada di Indonesia terkelompok menjadi
180 cagar alam, 72 suaka margasatwa, 70 taman wisata, 13 taman buru, 77 taman
nasional, 3 taman hutan raya, serta 13 taman laut. Dalam rangka kerja sama
konservasi internasional, 6 kawasan suaka alam dijadikan cagar biosfer. Cagar
biosfer merupakan kawasan yang terdiri dari ekosistem asli, unik dan atau
ekosistem yang telah mengalami degradasi, yang dilindungi dan dilestarikan
untuk kepentingan penelitian dan pendidikan. Taman nasional di Indonesia mulai
dikernbangkan tahun 1980. Lima taman nasional pertama, yaitu Taman Nasional
Gunung Leuser, Taman Nasional Ujung Kulory Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango,

Taman

Nasional

Baluran,

dan

Taman

Nasional

Komodo

diperuntukkan untuk melindungi warisan alami bangsa Indonesia.


Pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia. dilakukan secara in situ
maupun ex situ. Pelestarian in situ adalah upaya pelestarian langsung di alam.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan 326 kawasan cagar alam. Beberapa
kawasan cagar alam tersebut di antaranya Cagar Alam Kerinci Seblat dan
Gunung Leuser di Sumatera, Cagar Alam Tanjung Puting di Kalimantan, dan
Cagar Alam Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur. Pelestarian ex situ adalah
upaya pelestarian dengan cara penangkaran yang dilakukan bukan di tempat

hidup (habitat) asli suatu makhluk hidup. Cara ini terutama dilakukan terhadap
spesies makhluk hidup yang langka atau memiliki nilai ekonomi tinggi. Misalnya
penangkaran hewan langka seperti badak, jalak bali, dan rusa timur. Tempat
pencagaran ex situ misalnya di kebun raya, kebun binatang, dan Taman Safari.
Pelestarian plasma nutfah di Indonesia dilakukan baik secara in situ
maupun ex situ. Pemuliaan tanaman saat ini di tujukan pada tanaman budidaya
seperti padi, anggrek, serta tanaman lainnya. Untuk hewan budaya penangkaran
dan persilangan dilakukan pada berbagai jenis satwa peliharaan seperti sapi,
kambing, kuda, dan ayam.
Kebun koleksi plasma nutfah yang ada di Indonesia sampai saat ini belum
menghasilkan banyak tanaman unggul baru. Kebun koleksi buah di Paseh dan
Cibinong, kebun koleksi mangga di Grati, koleksi kopi di Ijen, dan koleksi kelapa
di Bone-Bone belum menampakka hasil yang diharapkan sebagai sumber plasma
nutfah, sebenarnya secara tradisional masyarakat Indonesia telah memiliki pola
pelestarian alam yang ekologis, misalnya ada kepercayaan tidak boleh menebang
pohon beringain dan tidak boleh mengambil ikan di lubuk. Namun karena
kemajuan teknologi. Warisan tradisional tersebut memudar.

Alfred Russel Wallace lahir 8


Januari 1823 dikenal sebagai
bapak Biogeografi Evolusi. Dalam
penjelajahannya
di
bumi
nusantara ia menemukan garis
imajiner yang membagi flora dan
fauna di Indonesia menjadi dua
bagian
besar. Garis ini dikenal
Seputar
Tokoh
sebagai garis Wallace.

Rangkuman!
Keanekaragaman hayati menurut UU No. 5 tahun 1994 adalah
keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber termasuk
diantaranya daratan lautan dan ekosistem akuatik lain, serta kompleks ekologi
yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman
dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem.
Makhluk hidup berbeda-beda pada tingkat genetik, spesies, bahkan pada
tingkat yang lebih luas, yaitu pada tingkat ekosistem.
Penyebaran hewan di bumi menurut Alfred Russell Wallace dapat
dikelompokkan

menjadi

daerah,

yaitu

sebagai

berikut

Paleartik,Ethiopia,Oriental,Australia,Neortik, Neotropik.
Penyebaran fauna di Indonesia berkaitan dengan letak Indonesia, yaitu di
antara kawasan Oriental (Benua Asia) di sebelah barat dan kawasan Australia
(Benua Australia) di sebelah timur.

Ada dua cara pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia, yaitu


pelestarian In situ dan Ek situ.
Fungsi

dan

Pemanfaatan

Keanekaragaman

Hayati

di

Indonesiadimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan akan sandang, pangan,


papan, dan obat-obatan.
Penyebab hilangnya keanekaragaman hayati adalah Fragmentasi Habitat
Introduksi spesies ,Eksploitasi Pencemaran Lingkungan .

ULANGAN BAB

A. Pilihan Ganda
Pilihlah satu jawaban yang tepat!
1. Adanya keanekaragaman susunan perangkat gen pada setiap individu
dalam suatu spesies akan menimbulkan keanekaragaman pada tingkat
b. Gen
c. Jenis
d. Ekosistem
e. Populasi
f. Komunitas
2. Pinang, kelapa, aren, dan lontar merupakan keanekaragaman hayati
tingkat
a. Gen
b. Populasi
c. Ekosistem
d. Jenis
e. Komunitas
3. Keanekaragaman hayati cenderung tinggi dala
a. Hutan dataran rendah
b. Padang rumput
c. Hutan hujan tropis
d. Komunitas lama
e. Komunitas baru
4. Garis Wallace membagi wilayah Indonesia menjadi daerah Oriental dan
Australia berdasarkan
a. Penyebaran flora
b. Penyebaran fauna
c. Kekhasan flora dan fauna

d. Keanekaragaman flora dan fauna


e. Flora dan fauna endemic
5. Garis Weber dibuat karena Sulawesi memiliki cirri
a. Memiliki banyak hewan endemic
b. Hewan-hewannya memiliki sifat peralihan
c. Dihuni oleh sbagian hewan Australia dan sebagian hewan Oriental
d. Memiliki banyak hewan berkantong
e. Dihuni oleh hewan yang berbeda dari tipe Australia dan Oriental
6. Tidak ada dua manusia yang memiliki sifat yang sama persis. Hal ini
menunjukan adanay keanekaragaman tingkat
a. Gen
b. Jenis
c. Ekosistem
d. Populasi
e. Komunitas
7. Berikut ini tindakan manusia yang dapat

meningkatkan

keanekaragaman hayati, kecuali


a. Reboisasi
b. Mencegah pencemaran lingkungan
c. Menetapkan kawasan tanaman nasional
d. Meningkatkan pemakaina pupuk
e. Penghijauan kota
8. Badak bercula satu merupakan endemic di Ujung Kulon. Masuk dari
kata endemic adalah
a. Tidak dapat hidup di daerah tersebut
b. Tidak dapat hidup di luar daerah tersebut
c. Menyebarkan penyakit di daerah tersebut
d. Hanya ditemukan di daerah tersebut
e. Hanya ditemukan diluar daerah tersebut
9. Berikut adalah cirri fauna Australia kecuali
a. Mamalia berukuran kecil
b. Banyak hewan berkantong
c. Ikan tidak bersirip punggung
d. Tidak terdapat spesies kera
e. Jenis-jenis burung memiliki warna yang beragam
10. Daerah peralihan yang amat mencolok menurut garis weber adalah
a. Kalimantan
b. Pulau buru
c. Nusa Tenggara Timur
d. Sulawesi
e. Halmahera

11. Ekosistem yang stabil dapat dilihat dari tingkat keanekaragaman


hayatinya karena
a. Dijaga oleh manusi
b. Hasil interaksi factor biotic dan abiotik
c. Tidak mungkin terjadi perubahan
d. Terjadi secara alami
e. Hasil interaksi seimbang antaraorganisme dan lingkungan
12. Keanekaragaman hayati ditentukan oleh factor
a. Adaptasi
b. Makanan
c. Lingkungan
d. Makhluk hidup
e. Gen dan lingkungan
13. Daerah tundra di Amerika utara dan Padang pasir di Texas menunjukan
adanya keanekaragaman
a. Komunitas
b. Ekosistem
c. Bioma
d. Jenis
e. Lingkungan
14. Jenis daerah konservasi yang memiliki fungsi produktif dan pariwisata
adalah
a. Cagar alam
b. Wana wisata
c. Taman hutan raya
d. Hutan lindung
e. Taman nasional
15. Pisang ambon dan pisan batu merupakan contoh keanekaragaman gen
dengan perbedaan pada
a. Fenotipe
b. Genotype
c. Variasi
d. Lingkungan
e. Factor luar
16. Potensi keanekaragaman hayati yang terbanyak akan ditemuakan
pada
a. Hutan subtropis
b. Hutan hujan tropis
c. Savanna
d. Stepa
e. Hutan bakau

17. Penangkaran panda di kebun binatang San Francisco merupakan salah


satu bentuk konservasi
a. Alami
b. In situ
c. Ex situ
d. Buatan bersama
18. Berikut ini merupakan keanekaragaman hayati yang ada di wilayah
Indonesia, kecuali
a. Flora malesiana
b. Flora Indiana
c. Fauna daerah oriental
d. Fauna daerah Australia
e. Fauna daerah peralihan
19. Kawasan hutan alam di pegunungan yang dikonservasi untuk
melindungi lahan agar tidak tererosi dan untuk mengatur tata air
a. Cagar alam
b. Hutan wisata
c. Taman hutan raya
d. Wana wisata
e. Hutan lindung
20. Keanekaragaman hayati dapat menurun. Hal tersebut disebabkan oleh
a. Factor alami
b. Factor manusia
c. Factor alami dan manusia
d. Perburuan liar
e. Pembuangan limbah
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat!
1. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati?
2. Pada tingkat apa saja terjadi keanekaragaman hayati?
3. Apakah yang menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati?
4. Apa yang dimaksud denagn in situ?
5. Apakah yang dimaksud dengan ex situ?

BAB 2
Dunia Tumbuhan

Sumber : Handout Sistematika Hewan

Tujuan Pembelajaran :
dapat mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam dunia tumbuhan dan peranannya bagi
kehidupan di bumi.

Pendahuluan

Tumbuhan dapat kita jumpai hampir di seluruh penjuru bumi; di hutan,


pegunungan, dan dataran rendah. Hampir semua tumbuhan yang menjadi anggota
kingdom Plantae hidup di daratan walaupun beberapa tumbuhan hidup di air,
misalnya teratai. Kingdom plantae meliputi semua tumbuhan bersel banyak, mulai
dari yang sederhana sampai yang kompleks. Sel-selnya bersifat eukariotik, dinding
selnya mengandung selulosa, memiliki klorofil, dan hidup secara autotrof.
Keanekaragamannya
sangat
tinggi
sehingga
tidak
mudah
untuk
mengklasifikasikannya. Para ahli membagi dunia tumbuhan menjadi dua
kelompok, yaitu tumbuhan tak berpembuluh (nonvaskuler) dan tumbuhan
berpembuluh (vaskuler). Dalam bab ini akan dibahas tumbuhan nonvaskuler,
tumbuhan vaskuler, tumbuhan berbiji, dan peranan tumbuhan bagi kelangsungan
hidup di bumi.

A. Tumbuhan tak Berpembuluh (Nonvaskuler)


Pembuluh adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel yang
dihubungkan satu sama lain, membentuk pembuluh yang mengangkut air
dan zat-zat hara di seluruh tubuh tumbuhan. Kelompok tumbuhan yang
tidak memiliki pembuluh tersebut, dikelompokkan ke dalam tumbuhan tak
berpembuluh (nonvaskuler). Pernahkah kamu melihat tumbuhan lumut?
Sebagian besar tumbuhan lumut (Bryophyta) tidak memiliki jaringan
pembuluh. Oleh karena itu lumut termasuk kelompok tumbuhan tak
berpembuluh (nonvaskuler). Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan
peralihan dari air ke daratan. Pada waktu berkembang biak, lumut masih
memerlukan air, sperma memiliki flagela dan harus berenang dari
anteridium ke arkegonium untuk membuahi sel telur. Pada beberapa spesies
lumut, setetes air hujan atau embun sudah cukup untuk memungkinkan
terjadinya pembuahan. Dengan demikian, beberapa spesies lumut dapat
hidup di gurun. Sebagian besar lumut tidak memiliki pembuluh (ada lumut
tertentu yang memiliki sel pengangkut air yang memanjang), maka ketika
air mengalir pada permukaan hamparan lumut, air akan meresap dan
menyerap ke seluruh tubuh tumbuhan melalui proses difusi yang relatif
lambat. Oleh karena itu, habitat yang umum untuk lumut adalah yang teduh
dan lembap. Lumut dapat merentang secara hori- zontal sebagai hamparan
di atas permukaan yang luas, tetapi tingginya hanya 1-2 cm, paling tinggi
umumnya kurang dari 20 cm. Dalam siklus hidupnya lumut mengalami
pergiliran keturunan (generasi) haploid dan diploid. Untuk jelasnya pelajari
siklus hidup lumut daun pada Gambar 7.1

Tubuh lumut yang umum kita lihat di permukaan tanah merupakan


gametofit (n), yaitu badan penghasil gamet (1). Gametofit jantan dan betina
terpisah, masing-masing menghasilkan anteridium dan arkegonium.
Fertilisasi terjadi di dalam arkegonium (2), terbentuk zigot (2n), terjadi
mito- sis (3), tumbuh menjadi embrio (2n), sporofit muda (2n) dalam
arkegonium (4), dan sporofit dewasa (2n) tumbuh pada ujung gametofit
betina (5). Sporofit adalah badan penghasil spora. Meiosis terjadi di dalam
sporangium dan spora haploid berkembang. Spora akan berkecambah
melalui pembelahan mitosis, membentuk protonema (6). Protonema (n)
tumbuh dan berdiferensiasi membentuk gametofit dewasa (n). Berdasarkan
Gambar 7.1, dapat dibuatskema daur hidup lumut seperti tampak pada
Gambar 7.2.

B. Kerjakan tugas berikut ini dengan benar.

Kunjungi perkebunan sayuran atau buah-buahan yang ada di


daerahmu. Persiapkan berbagai pertanyaan yang meliputi, antara lain
pengolahan tanah, benih, pemeliharaan, hasil panen, dan waktu (umur
tanaman). Buat laporan singkat mengenai hasil kunjunganmu diakhiri
dengan kesimpulan dan sa- ran.

Berdasarkan skema daur hidup lumut, jelas tampak bahwa adanya


fase sporofit didahului fase gametofit atau sebaliknya. Kedua fase itu terjadi
secara bergantian. Peristiwa semacam itu disebut pergantian keturunan
(generasi) atau metagenesis. Pada tumbuhan lumut, manakah generasi yang
dominan, gametofit atau Ssporofit? Generasi mana yang hidupnya lebih
pendek? Tumbuhan lumut banyak sekali jenisnya, para ahli membagi lumut
menjadi tiga kelompok, yaitu lumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk

1. Lumut Daun
Lumut daun (moss) merupakan tumbuhan lumut yang paling
terkenal. Hamparan lumut daun terdiri atas kelompok lumut yang padat,
yang saling menyokong satu sama lain. Setiap tumbuhan yang
tergabung dalam hamparan tersebut melekat pada substrat dengan sel
memanjang atau filamen seluler yang disebut rizoid. Gametofitnya
tumbuh tegak di permukaan tanah, memiliki bagian-bagian yang
menyerupai akar, batang, dan daun yang sesungguhnya tidak
sama dengan struktur yang sama pada tumbuhan vaskuler. Gametofit
merupakan generasi dominan, tempat terjadinya fotosintesis. Sporofit

tumbuh membentuk suatu batang panjang yang muncul dari


arkegonium. Pada ujung batang terdapat sporangium, yaitu kapsul
tempat terjadinya pembelahan meiosis dan spora haploid berkembang.
Gambar 7.3b sporofit yang memiliki sporangium berbentuk kapsul
dengan tutupnya disebut kaliptra. Jika kadar air rendah, kaliptra
terlepas, gigi peristom terbuka, dan spora keluar.

Salah satu contoh lumut daun adalah lumut gambut atau sphagnum,
terhampar menutupi permukaan daratan bumi seperti karpet. Hamparan
lumut gambut sangat tebal, terdiri atas tumbuhan hidup dan mati di
tanah basah, mengikat banyak sekali karbon organik. Sebagai tempat
penyimpanan karbon, rawa gambut tersebut berperan penting dalam
menstabilkan konsentrasi karbon dioksida (CO2) di atmosfer.
Sphagnum tumbuh di daerah tundra, merupakan makanan rusa kutub.
Lumut daun dapat dimanfaatkan sebagai media tanaman (pengganti
ijuk). Siklus hidupnya sudah kamu lihat

2. Lumut Hati
Hutan tropis merupakan tempat hidup lumut hati dengan keanekaragaman yang paling besar. Gametofitnya merupakan lembaran daun
tipis yang menempel pada substratnya dengan rizoid yang halus.
Lembaran daun dibagi menjadi beberapa lobus, bentuknya seperti hati
hewan, epidermisnya mengandung klorofil. Pada permukaan gametofit
terdapat badan seperti mangkuk yang berisi kuncup (gemma) yang
berfungsi sebagai alat perkembangbiakan aseksual. Kuncup yang
terlepas dan jatuh di tempat yang sesuai, akan tumbuh menjadi individu
baru. Siklus hidup lumut hati hampir sama dengan siklus hidup lumut
daun.

Gambar 7.4b Lembarandaun (gametofit dengan mangkuk berisi


gemma, anteridium, dan arkegonium. Perkembangbiakan

Perkembangbiakan
seksual terjadi
melalui
pembentukan
arkegonium dan anteridium, biasanya tumbuh pada gametofit yang
berbeda. Tangkai arkegonium disebut arkegoniofor, sedangkan tangkai
anteridium disebut anteridiofor. Lekukan pada payung pembawa
anteridium lebih dangkal dibanding dengan payung arkegonium. Pada
tiap lekukan terdapat satu arkegonium, yang tumbuh ke arah bawah.
Setelah terjadi pembuahan terbentuk zigot, sementara arkegoniofor
terus memanjang. Zigot tumbuh menjadi sporofit dan terbentuk
kapsul tempat tumbuhnya spora yang hap- loid. Spora yang jatuh
pada tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi benang yang tidak tentu
bentuknya dan berfungsi sebagai sel pemula pembentukan gametofit.

3. Lumut Tanduk
Di antara semua lumut, lumut tanduk adalah yang paling dekat
hubungan kekerabatannya dengan tumbuhan vaskuler. Bentuk tubuhnya
mirip lumut hati, tetapi sporofitnya membentuk kapsul memanjang yang
tumbuh seperti tanduk.

Sampai saat ini ketiga divisi lumut itu masih bertahan sebagai
tumbuhan darat. Adanya hamparan lumut pada permukaan tanah dapat
mencegah erosi. Selain itu, rizoid lumut dapat menembus permukaan
batuan. Proses ini secara bertahap membentuk tanah baru. Oleh karena
itu, tumbuhan lumut disebut sebagai tumbuhan pionir. Dapatkah kamu
sebutkan manfaat lainnya?

C. Tumbuhan Berpembuluh (Vaskuler)


Susunan tubuh tumbuhan berpembuluh lebih kompleks dibanding
dengan tumbuhan tak berpembuluh. Sebagian besar tubuh tumbuhan
vaskuler berdiferensiasi menjadi sistem akar di bawah permukaan tanah
yang menyerap air dan mineral, dan sistem tunas (batang dan daun) di atas
permukaan tanah tempat terjadinya fotosintesis. Jaringan vaskuler yang
terdiri atas sel-sel tubuler, meliputi pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh
tapis (floem). Xilem berfungsi untuk menghantarkan air dan mineral dari
akar ke daun, terdiri atas sel-sel mati. Floem mengangkut zat-zat makanan
hasil fotosintesis ke seluruh tubuh, terdiri atas sel-sel hidup. Dinding sel
mengandung lignin, suatu bahan keras yang terdapat dalam selulosa,
berfungsi memberi sokongan mekanis. Sel-sel pembuluh kayu memiliki
dinding berlignin. Dengan demikian, selain sebagai pembuluh angkut,
xilem juga berfungsi sebagai penyokong. Tumbuhan vaskuler diawali oleh
tumbuhan vaskuler tak berbiji. Dalam siklus hidup tumbuhan vaskuler tak
berbiji terdapat generasi sporofit (2n) yang merupakan tumbuhan besar dan
kompleks, sedangkan gametofit hanya berupa tumbuhan yang tumbuh di
bawah permukaan tanah. Tumbuhan ini memiliki sperma yang berflagel,

untuk sampai ke sel telur harus melalui lapisan berair. Oleh karena itu,
tumbuhan vaskuler tak berbiji lebih umum ditemukan di habitat yang relatif
lembap. Untuk lebih jelasnya kita pelajari siklus hidup tumbuhan pakis
(paku) pada Gambar 7.6. Spora (n) keluar dari sporangium (1) , tumbuh
menjadi gametofit (n) yang disebut protalium (2). Pada permukaan
protalium terdapat anteridium dan arkegonium (3), terjadi fertilisasi dalam
arkegonium yang menghasilkan zigot (4), terjadi mitosis dan tumbuh
menjadi sporofit (5). Sporofit dewasa (2n) memiliki daun yang permukaan
bawahnya berbintik-bintik disebut sorus (6) yaitu kumpulan sporangium. Di
dalam sporangium terjadi pembelahan meiosis, terbentuk spora (n). Spora
keluar dari sporangium (7). Apa perbedaan antara sporofit lumut dengan
sporofit paku?

Pada Gambar 7.6, sporofit menghasilkan satu jenis spora saja, masingmasing spora berkembang menjadi gametofit biseksual yang memiliki
dua
organ kelamin, yaitu anteridium dan arkegonium.
Tumbuhan yang menghasilkan satu jenis spora disebut tumbuhan
homospora, sebaliknya tumbuhan heterospora menghasilkan dua jenis
spora, yaitu megaspora dan mikrospora. Megaspora berkembang menjadi
gametofit betina dengan arkegonium; sedangkan mikrospora berkembang
menjadi gametofit jantan dengan anteridium. Di antara tumbuhan paku,
satu-satunya yang heterospora adalah paku air. Berikut ini bagan
homospora dan heterospora.

Tumbuhan vaskuler tak berbiji mendominasi pemandangan hutan


selama masa Karbon, yang dimulai sekitar 360 juta tahun yang lalu. Ada
tiga divisi tumbuhan vaskuler tak berbiji yang masih hidup saat ini, yaitu
paku kawat, ekor kuda, dan paku sejati.

1. Paku Kawat
Banyak
spesies
paku
kawat
yang
merupakan epifit pada
pohon di daerah tropis,
spesies lainnya tumbuh
dekat tanah di dasar
hutan, di daerah iklim
sedang,
meliputi
daerah
timur
laut
Amerika Serikat. Pada
Gambar 7.8 tampak
sporofit
yang
merupakan
generasi
diploid
(2n).
Tumbuhan kecil ini memiliki rizoma (batang dalam tanah) yang tumbuh
horizon- tal, dan akan menjadi akar dan batang vertikal dan mengandung
daun sejati yang memiliki jaringan pembuluh. Sporangia terletak pada daun
khusus untuk reproduksi yang disebut sporofil. Pada beberapa spesies,
sporofil berkumpul pada ujung cabang membentuk struktur berbentuk gada,
disebut strobili. Spora yang keluar dari sporangia akan tumbuh menjadi
gametofit haploid yang tidak mudah terlihat, dapat hidup dalam tanah
selama 10 tahun. Gametofit kecil itu tidak berfotosintesis, makanan
diperoleh dari fungi simbiotik. Pada spesies homospora setiap gametofit
membentuk arkegonia dengan sel telur dan anteridia dengan sperma
berflagela. Paku kawat heterospora membentuk gametofit jantan dan betina

yang terpisah. Nama umum untuk paku kawat adalah lumut gada sesuai
dengan bentuk strobilus yang menyerupai gada.

2. Paku Ekor Kuda


Divisi tumbuhan ini yang masih bertahan sampai saat ini hanya 15
spesies dari genus tunggal yang disebut ekor kuda (Equisetum debile),
ditemukan di bumi belahan
utara. Pada Gambar 7.9
tampak sporofit, pada ujung
beberapa batang terdapat
struktur mirip kerucut, yang
mengandung
sporangia.
Pembelahan meiosis terjadi
dalam sporangia, dan spora
haploid dilepas, kemudian
berkembang
menjadi
gametofit biseksual yang
memiliki panjang beberapa
milimeter. Apakah ekor
kuda termasuk homospora atau heterospora?
Equisetum memiliki rizoma di bawah tanah tempat batang vertikal akan
muncul. Batang lurus berlubang memiliki ruas-ruas, dan pada ruas tersebut
akan tumbuh daun atau batang kecil. Epidermis mengandung silika, yang
menyebabkan tumbuhan tersebut mempunyai tekstur berpasir. Dahulu
orang menggunakan batang ekor kuda sebagai alat penggosok.

3. Paku Sejati
Dari semua tumbuhan vaskuler tak berbiji, paku sejati adalah
tumbuhan yang paling beraneka ragam. Paku merupakan tumbuhan lapisan
bawah di hutan-hutan tropis dan subtropis, mulai dari dataran rendah
sampai ke lereng- lereng gunung, bahkan ada yang hidup di air. Tumbuhan
paku telah memiliki jaringan pembuluh yang terbentang dari akar, batang,
sampai ke daun. Untuk mempelajari struktur tumbuhan paku, lakukan
kegiatan berikut. Akar tumbuh dari pangkal batang membentuk akar
serabut, pada ujung akar terdapat tudung akar (kaliptra). Batang umumnya
tumbuh di dalam tanah disebut rizoma (rimpang). Beberapa tumbuhan paku
memiliki batang yang muncul di atas tanah, misalnya paku tiang
(Alsophyla). Sebagian besar paku memiliki daun majemuk, bertulang daun
yang bercabang-cabang, bertangkai panjang, memiliki mesofil dan stomata.

Daun paku tumbuh seiring membukanya gulungan ujungnya yang


melingkar seperti kepala biola. Beberapa daun paku merupakan sporofil
yang mengandung sporangia pada permukaan bawahnya. Sporangia pada
banyak paku tersusun dalam kelompok yang disebut sorus (jamak: sori)
yang dilengkapi dengan alat yang menyerupai pegas, dapat melemparkan
spora beberapa meter jauhnya. Jika sebuah sorus kita potong melintang,
akan tampak bagian-bagian seperti tampak pada Gambar 7.10.

Kotak spora menghasilkan sel-sel induk spora yang kemudian


membelah secara meiosis membentuk spora yang merupakan awal dari fase
gametofit. Seperti tumbuhan lumut, paku pun mengalami pergantian
turunan dalam siklus hidupnya. Pada awal pembahasan tumbuhan vaskuler
tak berbiji telah dibahas tentang siklus hidup paku, lihat Gambar 7.6 serta
penjelasannya. Berdasarkan gambar tersebut, apakah paku yang
digambarkan itu homospora atau heterospora? Buatlah skema pergiliran
turunan dalam siklus hidup paku homospora. Salah satu contoh paku
heterospora adalah selaginella, hidup di air. Paku ini mempunyai dua
macam spora, yaitu mikrospora yang kecil berkelamin jantan dan
makrospora yang besar berkelamin betina. Sporangium terletak di ujung
cabang, dilindungi oleh daun-daun spora, disebut strobilus (jamak strobili).
Pelajari siklus hidup selaginella pada Gambar 7.11.

Buatlah penjelasan siklus hidup selaginella berdasarkan Gambar


7.11, mulai dari fase 1 sampai dengan fase 13, pelajari skema berikut.

Diperkirakan tumbuhan paku adalah salah satu tanaman tertua. Tanaman


ini pernah merajai bumi terutama pada periode karbon sehingga zaman itu
disebut Zaman Paku. Pada waktu itu tumbuhan paku umumnya berupa
pohon-pohonan berukuran raksasa dan membentuk hutan. Runtuhan
tumbuhan paku tertimbun dalam air berawa di hutan-hutan sampai beberapa
meter tebalnya, kemudian mengendap membentuk sedimen. Sekarang
sisanya dapat kita gali sebagai batu bara. Banyak manfaat tumbuhan paku
dalam kehidupan manusia, antara lain sebagai tanaman hias, untuk
karangan bunga, bahan obat, pupuk hijau (Azolla pinnata bersimbiosis
dengan Anabaena azollae yang dapat mengikat nitrogen bebas dari udara),
bahan bangunan, dan alat penggosok.

D. Tumbuhan Berbiji
Pada saat ini tumbuhan berbiji mendominasi permukaan bumi kita.
Tumbuhan berbiji meliputi kelompok gymnospermae (berbiji terbuka) dan
angiospermae (berbiji tertutup). Sekarang dikenal sekitar 720 spesies
gymnospermae dan 250.000 spesies angiospermae. Dapatkah
kamumenyebutkan beberapa contoh tumbuhan berbiji? Kelompok
tumbuhan ini tubuhnya dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
Pembuluh angkut berupa pembuluh-pembuluh halus, memanjang mulai dari
akar, melalui batang menuju daun. Ciri khas tumbuhan biji adalah memiliki
biji sebagai alat perkembangbiakan. Kebalikan dari spora yang merupakan
sel tunggal, biji adalah struktur multiseluler dan jauh lebih kompleks.
Pelajari
Gambar
7.14
berikut
in

a) Sayatan bakal biji suatu sporofit memperlihatkannusellus,


megaspo- rangium berdaging, yang dikelilingi oleh suatu lapisan
jaringan pelindung yang disebut integumen.
b) Suatu megaspora berkembang menjadi gametofit betina
multiseluler. Mikrofil adalah lubang tempat masuknya butir
serbuk sari (polen), yang telah membuat tabung polen untuk

mengalirkan sperma. Fertilisasi akan mengawali perubahan


bakal biji menjadi biji, yang terdiri
c) atas suatu embrio sporofit, cadangan makanan, dan lapisan
pelindung biji yang diperoleh dari integumen. Spora disimpan
dalam sporangium dan gametofit berkembang di dalam
pembungkus spora, sementara masih dilindungi dan diberi
makan oleh sporofit induk.
Coba kamu bandingkan proses pembentukan spora pada
tumbuhan vaskuler tak berbiji dengan proses pembentukan biji
pada tumbuhan berbiji.

1. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)


Tumbuhan ini tersebar luas di hutan-hutan dan pegunungan, berupa
pohon berkayu yang tingginya dapat mencapai lebih dari 30 meter.
Pernahkah kamu melihat pohon pinus? Pohon yang selalu hijau sepanjang
masa, kini banyak ditanam di halaman rumah. Disebut tumbuhan berbiji
terbuka karena bijinya tidak dilindungi daun buah (tidak memiliki ruangan
pembungkus). Bunga sesungguhnya tidak ada, alat perkembangbiakan
berupa badan yang disebut strobilus (runjung). Strobilus jantan merupakan
kumpulan kantung-kantung sari yang berisi serbuk sari yang mengandung
sel sperma. Strobilus betina mengandung bakal biji yang berisi sel telur.
Bakal biji terbuka, langsung didatangi oleh serbuk sari yang terbawa angin.

Batang utama lurus ke atas, berkayu, berkas pembuluh tersusun dalam satu
lingkaran dan memiliki kambium. Umumnya batang memiliki saluran resin.
Bentuk daun bermacam-macam, kaku, dan mengandung berkas
pengangkut. Sistem akar tunggang, cabang-cabangnya menyebar di dalam
tanahAda empat divisi gymnospermae yang dapat kita jumpai sampai saat
ini, tiga di antaranya adalah divisi yang relatif kecil: Cycadophyta, Ginkgophyta, dan Gnetophyta. Divisi yang paling besar adalah Coniferophyta.
a. Cycadophyta
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan biji yang primitif, hidup di
daerah tropis dan subtropis. Di Indonesia kita kenal pakis haji (Cycas
rumphii) merupakan tanaman hias, akarnya bersimbiosis dengan ganggang
biru (Ana- baena) yang dapat mengikat nitrogen (Anabaena cycadae).
Daunnya tersusun dalam roset batang, menyirip atau berbagi menyirip.
Strobilus jantan dan betina terdapat di ujung batang pada pohon yang
berbeda (berumah dua). Strobilus jantan dan betina dapat dilihat pada
Gambar 7.16.

b. Ginkgophyta
Hanya satu jenis ginkgo yang masih hidup sampai saat ini, yaitu Ginkgo
biloba yang berasal dari Cina. Pohonnya tinggi, daunnya bertangkai
panjang dan berbentuk kipas dengan tulang daun yang bercabang-cabang,
dan meranggas dalam musim gugur. Bijinya mempunyai kulit luar yang
berdaging dan kulit dalam yang keras. Daunnya dapat dijadikan obat asma
dan mengatur tekanan darah. Buahnya dapat dijadikan bahan ramuan untuk
makanan tambahan (suplemen) yang berfungsi menjernihkan daya ingat.
Ginkgo biloba dapat kamu lihat pada Gambar 7.17.

c. Gnetophyta
Di Indonesia dikenal
tumbuhan
melinjo
(Gnetum
gnemon) yang
merupakan
anggota
dari kelompok
ini. Daunnya tunggal,
duduknya
berhadapan. Batangnya
berkayu
tanpa saluran resin.
Bunga majemuk
berbentuk bulir, keluar
dari ketiak
daun. Buah dan daun muda melinjo
dapat disayur, bijinya dibuat emping;
dan serabut kulitnya untuk pembuatan jala.
d. Coniferophyta

Tumbuhan
yang
tergolong divisi ini
dapat berupa semak,
perdu atau pohon
dengan
tajuk
berbentuk
Kerucut
(conus), maka disebut
Coniferophyta Divisi
ini
merupakan
kelompok
terbesar,
yang beranggotakan
pohon tertua dan
tertinggi di muka
bumi. Penyebarannya
luas
terutama
di
daerah
beriklim
sedang dan dingin.
Coniferophyta
menjadi
sangat
penting
karena
merupakan
sumber
bahan kertas, kayu lunak, bahan bangunan, bahan plastik, pernis, terpentin,
damar, dan tinta cetak. Untuk mempelajari daur hidup Coniferophyta,
pelajari Gambar 7.19. Strobilus jantan menghasilkan serbuk sari yang
mengandung sel sperma. Dengan bantuan angin, serbuk sari sampai ke
bakal biji yang menempel pada sisik strobilus betina. Selanjutnya terbentuk
buluh serbuk yang membawa sel sperma untuk bertemu dengan sel telur
yang ada di dalam bakal biji. Setelah terjadi fertilisasi, terbentuklah biji
yang bersayap tipis. Biji diterbangkan angin ke mana-mana, jika jatuh di
tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi kecambah, dan berkembang
menjadi tumbuhan baru. Pinus banyak ditanam di Indonesia, misalnya
Pinus merkusii di Sumatra (terutama di Aceh) banyak ditanam di daerahdaerah pegunungan oleh dinas kehutanan untuk menghasilkan terpentin.
Gambar 7.20 memperlihatkan sebagian pohon pinus dan strobilus dengan
bagian-bagiannya. Tumbuhan ini hampir selalu berumah satu, strobilus
jantan terletak di ujung ranting dan strobilus betina lebih ke pangkal
cabang. Strobilus betina terdiri atas banyak sisik yang tersusun dalam
spiral. Bakal biji terletak di antara sisik- sisik tersebut, setelah fertilisasi

tumbuh menjadi biji bersayap tipis. Ranting pendek mirip pasak berdaun
dua, berbentuk jarum. Selain pinus, damar (Agathis alba) banyak dijumpai
di hutan Sumatra dan Kalimantan, getahnya dimanfaatkan masyarakat
sekitar sebagai bahan campuran cat.

2. Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)


Angiospermae berarti biji diselubungi oleh suatu badan yang berasal
dari
daun buah, yaitu bakal buah. Semua angiospermae ditempatkan dalam
sebuah divisi tunggal Antophyta (tumbuhan bunga). Tumbuhan bunga
merupakan tumbuhan yang paling dikenal, lebih dari 95% tumbuhan biji
yang ada di bumi adalah tumbuhan bunga. Ukuran tubuhnya bervariasi
mulai dari jenis tumbuhan Eucalyptus yang tingginya dapat mencapai 100
m sampai pada rumput-rumput kecil. Banyak manfaat tumbuhan ini, seperti
biji-bijian sebagai makanan, sayuran, bahan pakaian, makanan ternak, dan
bahan obat-obatan. Bunga merupakan organ utama bagi tumbuhan ini,
melalui warna, bau, dan bentuknya, bunga dapat memikat serangga, burung,
dan mamalia yang berguna sebagai perantara dalam penyerbukan. Bentuk
dan susunan bunga bermacam-macam, tetapi memiliki bagian-bagian dasar
yang sama, yaitu
perhiasan bunga (tajuk bunga) dibedakan antara mahkota dan kelopak, alat
perkembangbiakan yang terdiri dari putik dan benang sari. Putik terdiri atas
kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah yang berisi bakal biji. Benang
sari terdiri atas tangkai sari dan kepala sari yang terdiri atas dua kotak sari
berisi serbuk sari. Untuk lebih jelasnya bagian-bagian bunga dapat kamu
lihat pada

Perbedaan struktur bunga bergantung pada cara penyerbukan. Jika


cara penyerbukannya dibantu oleh serangga, mahkota dan kelopak besar
dengan warna yang cerah, kadang memiliki saluran madu. Jika
penyerbukannya dibantu angin, mahkota dan kelopak kecil, bahkan tidak
ada, putiknya bertangkai panjang menjulur keluar, atau berbentuk bulu.
Sayur-sayuran dan buah-buahan yang kita makan kebanyakan
berasal dari tumbuhan dikotil. Batangnya berkayu keras, dipakai sebagai
bahan bangunan. Hampir semua tumbuhan pelindung merupakan tumbuhan
dikotil. Tumbuhan ini meliputi terna (tumbuhan basah), semak, perdu, dan
pohon. Dikotil adalah tumbuhan yang paling tinggi keanekaragamannya.
Dapatkah kamu sebutkan contoh-contoh lain? Beberapa contoh dikotil
dapat dilihat pada Gambar 7.23

Di antara tumbuhan monokotil banyak yang memiliki nilai ekonomi


tinggi, seperti biji-bijian: padi, jagung, dan gandum merupakan sumber
energi bagi manusia. Rumput-rumputan sebagai makanan ternak, secara
tidak langsung merupakan sumber makanan bagi manusia. Gambar berikut
memperlihatkan beberapa contoh monokotil. Sebutkan contoh-contoh
lainnya.

E. Peranan Tumbuhan bagi Kelangsungan Hidup di Bumi

Pada uraian terdahulu telah kita pelajari berbagai manfaat tumbuhan bagi
kehidupan manusia, seperti sebagai sumber makanan, bahan obat, bahan
bangunan, bahan sandang, bahkan sebagai stabilisator konsentrasi CO2 di
atmosfer. Dapatkah kamu sebutkan contoh masing-masing? Tumbuhan merupakan
organisme yang sangat dominan pengaruhnya bagi kelangsungan ekosistem dunia.
Pada zaman sekarang, ketika ilmu pengetahuan sudah sangat maju, dan manusia
sudah mempunyai konsep tatanan bermasyarakat, peranan tumbuhan tetap tidak
tergantikan. Ilmu pengetahuan tentang tumbuhan begitu pesat berkembang
sehingga banyak bagian tubuh tumbuhan yang dimanfaatkan oleh para ilmuwan
untuk kebaikan dan kepentingan masyarakat. Pada zaman sekarang, orang tidak

dapat lagi memandang peranan apa pun secara sendiri-sendiri. Masyarakat


di seluruh dunia harus memandang sains-teknologi sebagai bagian dari
masyarakat. Setiap perkembangan yang terjadi pada sains selalu dikaitkan
dengan teknologi yang mendukungnya, kemudian dimanfaatkan untuk
kepentingan masyarakat. Begitu pula tentang perkembangan ilmu tumbuhan
selalu terkait dengan kemajuan teknologi dan berpengaruh pada
masyarakat. Kini para ahli anatomi tumbuh-tumbuhan mengetahui bahwa
tumbuhan memiliki sifat totipotensi, yaitu suatu kemampuan setiap sel
untuk tumbuh menjadi sebuah individu baru. Pengetahuan tentang
totipotensi ini dimanfaatkan para ahli untuk melakukan perbanyakan
tumbuhan dengan teknik kultur jaringan. Bagian tumbuhan (daun, batang,
bunga) ditumbuhkan dalam kultur agar di laboratorium. Setelah
tumbuhan menjadi individu-individu baru yang jumlahnya ribuan,
tumbuhan siap ditanam di lahan yang sebenarnya. Teknik kultur jaringan
merupakan cara perbanyakan tumbuhan dalam waktu singkat dengan hasil
yang banyak. Teknik ini dapat dijadikan solusi untuk mengatasi masalah
kekurangan pangan masyarakat. Permasalahannya adalah teknik kultur
jaringan membutuhkan biaya tinggi sehingga produk menjadi mahal,
kemungkinan besar sulit dijangkau oleh masyarakat. Selain kultur jaringan,
dikembangkan juga tanaman transgenik, yaitu tanaman hasil rekayasa
genetika, yang akan kamu pelajari pada bab bioteknologi.

A. PILIH JAWABAN
PALING TEPAT

YANG

1. Pertanyaan berikut merupakan


ciri Plantae, kecuali. . . .
B. A. terdiri atas banyak sel
C. B. memiliki klorofil
D. C. memiliki miselium
E. D.
sel-selnya
bersifat
eukariotik
F. E. hidup secara autotrof
2. Kelompok tumbuhan mana
yang merupakan tumbuhan
berpembuluh?
G. A. Tumbuhan paku, tumbuhan
biji, lumut.

H. B. Tumbuhan biji terbuka,


tumbuhan
biji
tertutup,
tumbuhan paku.
I. C. Tumbuhan paku, lumut,
alga.
J. D. Tumbuhan biji, lumut
daun, lumut hati.
K. E. Tumbuhan biji, lumut, alga.
3. Berikut ini adalah ciri-ciri
tumbuhan paku dan lumut.
L. 1. Berkembang biak dengan
spora.
M. 2. Akar berbentuk rizoid.
N. 3. Mempunyai tunas daun
yang menggulung.

O. 4. Berakar serabut.
P. 5. Mengalami metagenesis.
Q. 6.
Mempunyai
berkas
pembuluh.
R. Nomor
berapakah
yang
merupakan persamaan ciri
tumbuhan paku dan lumut?
S. A. 1 dan 2
T. B. 1 dan 3
U. C. 1 dan 5
V. D. 4 dan 6
W. E. 5 dan 6
4. Melinjo (Gnetum gnemon)
termasuk
ke
dalam
tumbuhan . . . .
X. A. biji berkeping satu
(monokotil)
Y. B. biji berkeping dua (dikotil)
Z. C.
biji
terbuka
(gymnospermae)
AA.
D.
biji
tertutup
(angiospermae)
AB.
E.
paku-pakuan
(pteridophyta)
5. Mengapa tumbuhan yang
termasuk suku coniferophyta
sangat penting bagi kehidupan
manusia?
AC.
A. Merupakan sumber
makanan dan bahan kertas.
AD.
B.
Dapat
menghasilkan minyak kayu
putih dan resin.
AE.
C. Batangnya dapat
dijadikan bahan bangunan dan
bahan kertas.
AF.D. Buahnya dapat dimakan
dan batangnya menghasilkan
resin.

AG.
E.
Dapat
menghasilkan terpentin dan
minyak atsiri.
6. Gymnospermae
dan
angiospermae
sama-sama
memiliki hal-hal berikut ini,
kecuali. . . .
AH.
A. biji
AI. B. serbuk sari
AJ. C. jaringan pembuluh
AK.
D. ovarium
AL.
E. bakal biji
AM.
Dunia Tumbuhan
AN.
189
7. Mana di antara pernyataan
berikut yang membedakan
tumbuhan lumut dan tumbuhan
paku?
AO.
A. Pada tumbuhan
lumut spora akan tumbuh
menjadi protalium, sedangkan
pada tumbuhan paku spora
akan tumbuh menjadi proAP.tonema.
AQ.
B. Tumbuhan lumut
sudah dapat dibedakan bagian
akar, batang, dan daun,
sedangkan tumbuhan paku
belum jelas.
AR.
C. Pada tumbuhan
lumut yang umurnya lebih
panjang adalah gametofitnya,
sedangkan tumbuhan paku
sporofitnya.
AS.
D. Tumbuhan lumut
menghasilkan
spora,
sedangkan tumbuhan paku
menghasilkan biji.
AT.E. Ikatan pembuluh pada
tumbuhan lumut sudah jelas,

sedangkan pada tumbuhan


paku tidak ada.
8. Di dalam daur hidup paku,
tumbuhan
paku
dewasa
merupakan . . . .
AU.
A. protalium
AV.D. Sporofil
AW.
B. gametangium
E. tropofil
AX.
C. sporofit
9. Tumbuhan
paku
yang
bersimbiosis dengan kelompok
alga biru untuk mengikat
nitrogen dari udara bebas
adalah . . . .
AY.A.
semanggi
(Marsilea
crenata) D. paku air (Azolla
pinnata)
AZ.
B. Suplir (Adiantum
cuneatum) E. paku ekor kuda
(Equisetum debile)
BA.
C.
paku
tiang
(Alsophyla glauca)
10. Gametofit
jantan
suatu
angiosperma adalah . . . .
BB.
A. anther
BC.
B. kantung embrio
BD.
C. mikrospora
BE.
D. butiran serbuk sari
yang berkecambah
BF.E. bakal biji
BG.
11. Buah
pada
umumnya
adalah . . . .
BH.
A.
ovarium
yang
sudah matang
BI. B. kepala putik yang menebal
BJ. C. bakal biji yang membesar
BK.
D.
akar
yang
mengalami modifikasi

BL.
E. gametofit betina
yang sudah matang
12. Perhatikan ciri-ciri tumbuhan
berikut ini.
BM.
1. Hidup di tempat
lembap. 4. Mempunyai ikatan
pembuluh.
BN.
2. Mempunyai akar
sejati. 5. Mempunyai klorofil.
BO.
3.
Menghasilkan
spora.
BP.Ciri yang dimiliki oleh lumut
adalah . . . .
BQ.
A. 1, 2, dan 3 D. 2, 3,
dan 5
BR.
B. 1, 3, dan 5 E. 3, 4,
dan 5
BS.C. 2, 3, dan 4
13. Pernyataan mana yang sesuai
untuk paku homospora?
BT.A.
Arkegonium
dan
anteridium terdapat pada satu
individu.
BU.
B. Hanya mempunyai
arkegonium.
BV.
C. Hanya mempunyai
anteridium.
BW.
D. Anteridium dan
arkegonium terdapat pada
individu yang berbeda.
BX.
E.
Pembiakan
seksualnya dengan konjugasi.
14.
Dalam daur hidupnya
tumbuhan
lumut
merupakan . . . .
BY.
A.
gametofit
D.
protalium
BZ.
B.
sporofit
E.
sporangium
CA.
C. protonema

15. Lumut
bermanfaat
bagi
bersemainya jenis tumbuhan
lain karena lumut
CB.
memiliki kemampuan .
...
CC.
A. membentuk pupuk
D. mengikat nitrogen
CD.
B. menyuburkan tanah
E. sebagai produsen
CE.
C. menyimpan air
CF.Soal
nomor
16-18
berdasarkan gambar berikut
CG.

CH.
CI.
CJ.
16. Di mana tempat melekatnya
serbuk sari agar terjadi
fertilisasi?
CK.
A. 1
D. 4
CL.
B. 2
E. 5
CM.
C. 3
17. Setelah penyerbukan sperma
dibawa ke tempat ovum berada
melalui . . . .
CN.
A. serbuk sari
D. tangkai sari
CO.
B. buluh serbuk
E. tangkai bunga
CP.C. tangkai putik

18. Di mana letak gamet betina?


CQ.
A. 5
D. 8
CR.
B. 6
E. 9
CS.C. 7
19. Pernyataan
mana
yang
merupakan sifat-sifat dikotil?
CT.A. Berkeping biji dua, tulang
daun
sejajar,
batang
berkambium.
CU.
B. Berkeping biji satu,
tulang daun menjari, ikatan
pembuluh menyebar.
CV.
C. Berkeping biji dua,
tulang daun sejajar, ikatan
pembuluh menyebar.
CW.
D. Berakar serabut,
berkeping biji dua, batang
berkambium.
CX.
E. Berakar tunggang,
berkeping biji dua, batang
berkambium.
20. Berdasarkan gambar di bawah
ini, manakah yang merupakan
bakal biji
CY.
pada pinus?
CZ.

DA.
Jawab
pertanyaan
berikut ini dengan benar.

1.

Mengapa lumut disebut


tumbuhan perintis? Jelaskan.
2. Apa perbedaan daur hidup
paku homosfor dengan paku
heterosfor? Jelaskan dengan
skema.
3. Apa perbedaan gametofit pada
lumut dengan gametofit pada
paku?
4. Kebanyakan
buah-buahan
yang kita makan termasuk

tumbuhan dikotil. Sebutkan


contoh-contohnya yang kamu
kenal. Jika kamu sedang sakit
flu, buah apa saja yang
sebaiknya kamu makan?
Berikan alasannya.
5. Buatlah tabel perbedaan ciri
antara tumbuhan biji terbuka
dan tumbuhan
DB.
biji tertutup

DC. BAB 3
DD. Dunia Hewan

DE.
DF.Sumber : http://gembiralokazoo.com/
DG.
DH.

Tujuan Pembelajaran :

DI. dapat menjelaskan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi
kehidupan.
DJ.

DK.
DL.

DM.

PETA KONSEP

DN.

DO.
DP.

DX.

DQ.

DY.

DR.

DZ.

DS.

EA.

DT.
DU.
DV.
ED.

DW.

EB.
EC.

EE.
EF.

EG.

PENDAHULUAN

EH.

Organisme yang dikelompokkan dalam kingdom Animalia

adalah organism yang memiliki ciri eukariotik, multiseluler, tidak memiliki


dinding sel dan klorofil, dan hidup heterotrof (memperoleh makanan dari
organism lain). Umumnya hewan dapat bergerak untuk memperoleh
makanan dan mempertahankan hidupnya.
EI.

Selain memiliki persamaan ciri umum, hewan memiliki

banyak perbedaan yang menunjukkan keanekaragamannya. Ciri utama yang


membedakan hewan yang satu dengan yang lain adalah ada tidaknya tulang
belakang. Hewan yang tidak bertulang belakang disebut invertebrate dan
hewan bertulang belakang disebut vertebrata.
EJ.

Anggota filum invertebrate yang anggota tubuhnya tidak

memiliki jaringan disebut parazoa. Contoh parazoa adalah porifera.


Invertebrate lainnya yang sudah membentuk parazoa disebut eumatazoa.
Tubuh eumatazoa ada simetri radial maupun simetri bilateral. Hewan dengan
tubuh simetri radial memiliki tubuh dorsal dan ventral tetapi tidak memiliki
tubuh bagian anterior dan posterior. Garis potong khayal yang melalui sumbu
pusat hewan akan membagi tubuh menjadi dua bagian yang sama atau lebih.
Contoh hewan dengan tubuh simetri radial adalah Hydra (Gambar 3.1 (kiri)).
EK.
EL.
EM.
EN.
EO.

Sumber :
http://slideshare.com/

EP. Gambar 3.1 Contoh simetri tubuh. Simetri radial Hydra (kiri) dan
simetri bilateral udang (kanan).
EQ.
Hewan simetri bilateral memiliki tubuh bagian dorsal dan
ventral juga memiliki tubuh bagian anterior dan posterior. Garis
potong khayal membagi tubuh hewan menjadi dua bagian yang sama
besar pada satu bidang datara. Contohnya adalah udang (Gambar 3.1
(kanan)).
ER. Tubuh eumatazoa memilliki lapisan embrional. Lapisan
embrional adalah lapisan yang terbentuk saat perkembangan embrio. Lapisan
embrional akan berdiferensiasi membentuk jaringan atau organ tubuh.
Lapisan embrional terluar disebut ectoderm dan lapisan embrional terdalam
disebut endoderm. Hewan yang memiliki dua lapisan embrional disebut
hewan diploblastik. Coelenterarata adalah satu-satunya hewan diploblastik.
Jenis eumetazoa lainnya membentuk lapisan ketiga yang disebut mesoderm.
Lapisan mesoderm terbentuk di antara lapisan ectoderm dan ensoderm. Hean
yang memiliki tiga lapisan embrional disebut hewan triploblastik.
ES.
Hewan triploblastik dibedakan dalam tiga kelompok.
Pembagaian ini berdasarkan ada tidaknya rongga tubuh (selom). Rongga
tubuh adalah suatu rongga yang dilapisi oleh lapisan mesoderm. Hewan
triploblastik yang tidak memiliki rongga tubuh disebut triploblastik
aelomata, contohnya cacing pipih (Gambar 3.2a). Hewan triploblaastik yang
memiliki rongga tubuh semu karena rongga tubuhynya hanya sebagian
diselubungi mesoderm disebut triploblastik pseudoselomata, contohnya
cacing gilig (Gambar 3.2b). Sedangkan triploblastiuk yang memiliki rongga
tubuh sejati disebut triploblastik selomata (Gamabar 3.2c). Kelompok hewan
triploblastik selomata adalah Annelida, Mollusca, Arthropoda,
Echinodermata, dan semua vertebrata.
ET.
EU.
EV.
EW.

(a)

(b)
EX.
EY.

(c)

EZ.

Sumber : http://slideshare.com/

FA.Gambar 3.2 Tiga Kelompok Hewan (a) aselomata (b) pseudoselomata


(c) selomata
FB.
Beberapa perbedaan lainnya antara invertebrate dan vertebrata
adalah sebagai berikut.
FC.

Penyokong Tubuh

FD. Sebagian besar invertebrate tidak memiliki bagian tubuh


internal yang keras. Bentuh tubuh dipertahankan oleh tekanan yang berasal
dari cairan tubuhnya, yang disebut tekanan hidrostatik, seperti pada lintah.
FE.
System rangka lain pada invertebrate yaitu cangkang luar dan
eksoskeleton (rangka luar). Cangkang luar dapat terdiri dari satu atau dua
bagian cangkang dan tumbuh bersamaan dengan pertumbuhan tubuh hewan.
Contohnya pada kelompok bekicot dan kerang-kerangan. Eksoskeleton sejati
tidak tumbuh sejalan dengan pertumbuhan tubuh. Oleh karena itu, secara
periodic perlu diganti, misalnya pada kepiting.
FF.
Pada veretebrata terdapat eksoskeleton (rangka dalam).
Endoskeleton tersusun dari tulang yang bersifat kuat, ringan, dan fleksibel.
Misalnya endoskeleton pada kuda.
FG.

Sistem Organ

FH. Hewan memiliki system organ yang berbeda satu sama lain.
Secara umum, hewan invertebrate memilki system organ yang lebih
sederhana dan tidak lengkap dibandingkan dengan vertebrata. Namun
terdapat kekhasan pada beberapa organ tertentu. Hal ini untuk membantu
hewan tersebut dalam bertahan hidup. Misalnya cacing pipih tidak memiliki
organ sirkulasi dan respirasi. System saluran pencernaan hanya memiliki satu
lubang, yaitu mulut. Organ reproduksi jantan dan betina terdapat pada satu

individu. Pada udang sebaliknya, udang memiliki system pencernaan yang


terbuka pada kedua ujung tubuhnya.
FI.
Invertebrate memiliki system sirkulasi terbuka. Darah
diangkut melalui pembuluh dan langsung melalui ruang yang ada di dalam
tubuh. Oksigen masuk melalui insanng atau trakea. Vertebrata, sebaliknya
memilliki system sirkulasi tertutup, darah dipompa denngan tekanan tinggi
dari jantung. System saraf vertebrata telah berkembang dan memiliki otak
yang lebih besar dibandingkan invertebrate.
FJ.
FK.
FL.
FM.
FN.
(a)

(b)
FO.
FP.
FQ.
FR.( c )
FS. Sumber : http://slideshare.com/

FT. Gambar 3.3 sistem tubuh pada (a) cacing pipih (b) udang (c) anjing
FU.

Otot dan pergerakan

FV.
Pada invertebrate, misalnya ubur-ubur, gerakan berenang
disebabkan oleh konstraksi berirama pada otot tubuhnya yang memnyerupai
lonceng. Mula-mula otort sirkuler mengalamai relaksasi dan mengisap air
dari luar, kemudian berkontraksi, dan menytemburkan air ke luar.
Penyemburanh air ke luar menyebabkan ubur-ubur terdorong maju ke depan.

FW. Pada vertebrata, misalnya katak, saat akan melompat, otot di


kaki belakang berkontraksi seperti pegas, sehingga mendorong katak ke
depan. Saat mendarat, kaki depan menekuk untuk mengurangi dampak
dorongan tersebut.
FX.

Penutup Tubuh

FY.
Tubuh invertebrate, terutama serangga, tersusun oleh protein
yang disebut kitin dan ditutupi lapisan tipis nonseluler yanngbdisekresikan
epidermis (kutikula). Tubuh vertebrata, misalnya ikan, ditutupi oleh sisik dan
tubuh burung ditutupi oleh bulu.
A. INVERTEBRATA
FZ.Invertebrata (Latin, in = tanpa, vertebrae = tulang belakang) adalah
kelompok hewab yang tidak bertulang belakang. Invertebrate mencakup
lebih dari 95% dari seluruh jenis hewan. Invertebrate dikelompokkan
menjadi delapan filum utama, yaitu Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes,
Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan Echinodermatra.
1. Filum Porifera
GA. Porifera (Latin, porus = pori , fer = membawa) adalah hewan
multiseluler yang paling sederhana. Hewan ini memiliki ciri umum, ysitu
tubuhnya berpori sperti busa atau spons sehingga Porifera disebut juga
hewab berpori.
a. Ciri-ciri
GB. Porifera merupakan metazoa, permukaan tubuhnya berpori,
dan hidup dalam air, terutama di laut. Bentuk tubuh seperti vas bunga atau
tabung. Dilihat dari jumlah lapisan jaringan embrionalnya Porifera tergolong
diploblastik. Pada dinding tubuhnya, lapisan luar terdiri dari sel-sel
epidermis atau pinakosit dan lapisan dalam (endodermis) tersusun oleh selsel leher atau koanosit. Di antara epidermis dan endodermis terdapat lapisan
tengah semacam gelatin, yang di dalamnya terdapat sel-sel menyerupai
amoeba (amoebosit) dan bahan pembentuk rangka tubuh. Lapisan tengah ini
sering disebut mesenkim. Bahan pembentuk rangka tubuh Porifera ada 2
macam, yaitu spikula dan spongin. Bahan penyusun spikula dapat berupa zat
kapur, atau zat kersik/silica. Bahan penyusun spongin adalah protein. Macam
pembentuk rangka tubuh merupakan salah satu dasar klasifikasi Porifera.
Pori-pori yang terdapat di permukaan tubuh disebut ostium, merupakan celah

tempat masuknya air yang membawa zat makanan. Pori tersebut berlanjut ke
rongga tubuh yang disebut spongosoel atau atrium. Bila air yang masuk ke
spongosoel membawa zat makanan, zat-zat ini akan dialirkan dan
selanjutnya dicerna oleh sel-sel koanosit, sisanya dibuang kembali ke
spongosoel yang akhirnya akan dibuang ke luar tubuh melalui lubang
oskulum.
GC.

GD.
Gambar 3.4 Bentuk tubuh Porifera seperti vas bunga (kiri) .
Penampang membujur tubuh Porifera yang memperlihatkan
epidermis, endodermis, dan mesenkim (tengah). Sel leher/koanosit
dilengkapi flagel untuk mengallirkan air ke dalam koanosit (kanan).
b. Reproduksi
GE. Porifera bersifat hermaprodit, koanosit menghasilkan
spermatozoid dan amoebosit menghasilkan ovum. Jika spermatozoid
membuahi ovum akan membentuk zigot yang dapat berkembang menjadi
embrio. Embrio akan keluar dari induk melalui oskulum, kemudian melekat
di suatu tempat menjadi individu baru. Reproduksi aseksual dilakukan
dengan membentuk tunas eksternal atau tunas internal (gemmula). Jika
kondisi lingkungan buruk, hewan induk mati dan gemmula akan bertahan
serta kelak akan tumbuh menjadi individu baru. Ostium dihubungkan ke
spongosoel oleh suatu saluran. Ada tiga tipe saluran air, yaitu:
GF.1) Tipe asconoid: ostium dihubungkan ke spongosoel oleh saluran
lurus.

GG.
2) Tipe syconoid: ostium dihubungkan ke spongosoel oleh
saluran yang bercabang-cabang. 3) Tipe leuconoid/rhagon: ostium
dihubungkan oleh saluran bercabang-cabang ke suatu rongga yang
tidak berhubungan langsung dengan spongosoel.
GH.
c. Klasifikasi
GI.
GJ.
Menurut bahan penyusun spikulanya, Porifera dikelompokkan
menjadi tiga kelas, yaitu:
GK.
1) Calcarea, spikula tersusun dari zat kapur/kalsium, tipe
saluran airnya asconoid. Contohnya Grantia sp, Leucosolenia sp.
GL.
2) Hexactinellida, spikula tersusun dari silikat/kersik, tipe
saluran airnya sycon. Contohnya Pheronema sp, Euplectella sp,
Hyalonema sp.
GM.
3) Demospongia, rangka terdiri dari spikula kersik dan/atau
spongin. Tersusun dari zat kersik atau serabut songin, tipe saluran
airnya sycon atau leucon. Contohnya Euspongia sp, Spongilla sp,
Euplexaura antipathies (akar bahar).

GN.

GO.
Gambar 3.5 Euplectella, termasuk kelas Hexactineliida (kiri).
Spongia sp, termasuk kelas Demospongiae (tengah). Leucosolenia sp,
termasuk kelas Calcarea (kanan).
d. Peranan Porifera dalam Kehidupan Mannusia
GP.
Secara ekonomi Porifera belum banyak diketahui manfaatnya.
Sisa spons dari Spongilla sp, maupun Euspongia sp sering dimanfaatkan
sebagai spons penggosok mandi, atau spons penggosok untuk membersihkan
kaca.
GQ.
2. Filum Coelenterata (Cnidaria)

GR.
GS.
Karang yang ada di pantai terbentuk kerangka luar bermacam
jenis Coelenterata. Coelenterata (Yunani, coelenteron = rongga) adalah
invertebrate yang memiliki rongga tubuh. Rongga tubuh tersebut berfungsi
sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler). Coelenterata disebut juga Cnidaria
(Yunani, cnido = penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel
penyengat. Sel penyengat terdapat pada tentakel yang terdapat di sekitar
mulutnya. Dibandingkan Porifera Coelenterata memiliki struktur tubuh yang
lebih kompleks. Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk
jaringan dan fungsinya dikoordinasi oleh system saraf sederhana.
GT.
a. Ciri- ciri
GU.
Berdasarkan lapisan jaringan embrionya Coelenterata masih
tergolong diploblastik. Lapisan luar tubuhnya tersusun oleh sel-sel epidermis
dan lapisan dalamnya berupa gastrodermis. Lapisan dalam melapisi rongga
gastrovaskuler. Tidak seperti Porifera, Coelenterata hanya memiliki satu
lubang yang berfungsi sebagai mulut sekaligus sebagai anus. Pada lapisan
epidermis terdapat sel-sel khusus yang dapat menghasilkan sengat. Sengat ini
berfungsi untuk melumpuhkan mangsa atau membela diri saat menghadapi
musuh. Di antara epidermis dan gastrodermis terdapat lapisan mesoglea yang
kadang-kadang mengandung sel. Kebanyakan Coelenterata hidup di laut,
hanya sebagian yang hidup di air tawar. Coelenterata mengalami pergiliran
keturunan/metagenesis antara fase polip dan medusa. Polip berbentuk
silindris dan pada bagian proksimal melekat di suatu tempat, bagian distal
terdapat mulut yang dikelilingi tentakel. Medusa umumnya berbentuk seperti
payung, sisi bawah bagian tengah terdapat mulut. Ruang digesti berupa
saluran-saluran radial dengan empat cabang utama yang bermuara pada
saluran sirkuler.
GV.
GW.
GX.
GY.
GZ.
HA.
HB.
HC.
HD.
HE.
HF.
HG.
HH.
HI.

HJ.
HK.
HL.
HM.
HN.
HO.
HP.
Sumber : Dokumen Pribadi
HQ.
Gambar 3.6 bentuk tubuh simetri radial atau biradial
sepanjang sumbu oral-aboral
HR.
b. Reproduksi
HS.
Coelenterata dapat berkembang biak secara aseksual dan
seksual. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan membentuk tunas,
yang kemudian lepas dari induknya dan berkembang menjadi individu baru.
Reproduksi secara seksual dilakukan dengan membentuk sperma dan ovum
yang melebur menjadi zigot, lalu tumbuh menjadi individu baru. Sebagian
hermaprodit (sperma dan ovum dihasilkan oleh individu yang sama), tapi
juga ada yang gonochoris (sperma dihasilkan oleh individu yang terpisah
dari individu penghasil ovum).
HT.
HU.
HV.
HW.
HX.
HY.
HZ.
IA.
IB.
IC. Sumber : http://slideshare.net/
ID. Gambar 3.7 Fase polip dan medusa
IE.
c. Klasifikasi
IF. Coelenterata terdiri dari tiga kelas, yaitu:

IG. 1) Hydrozoa:
IH.
berupa polip, hanya sebagian kecil yang berbentuk medusa
dan hidup berkoloni. Habitat Hydrozoa di air tawar, sebagian hidup di laut.
Biasanya hidup menempel pada benda yang ada dalam air, misalnya tanaman
air. Reproduksi aseksual Hydrozoa dengan membentuk tunas, adapun
reproduksi seksual dengan membentuk sperma dan ovum. Hydrozoa
kebanyakan hermaprodit, meskipun ada yang gonochoris. Contohnya: Hydra
viridis (Hydra hijau): hidup soliter (tidak berkoloni) di air tawar, misalnya
kolam
atau
sungai
berarus
tenang.
Hydra fusca (Hydra coklat) Hydra attenuate (Hydra bening) Obelia sp:
bentuknya mirip batang bercabang merupakan koloni polip (polip vegetatif
dan polip reproduktif). Polip vegetatif mempunyai hidroteka, sedangkan
Obelia sp polip reproduktif mempunyai selaput yang disebut gonoteka.
Hidup di laut dan mengalami fase medusa. Polip reproduktif membentuk
tunas medusa, kemudian tunas medusa lepas dan tumbuh menjadi medusa
dewasa yang mampu membentuk sperma dan ovum. Jadi, Obelia mengalami
metagenesis (pergantian keturunan) antara bentuk polip dan medusa.

II.

Fungia

IJ.

(a)

(b)

(c)

IK. Sumber : Handout Sistematika Hewan


IL. Gambar 3.4 (a) Genus Hydra kelas Hydrozoa, (b) Genus Aurelia
kelas Schypozoa (c) Fungia sp dari kelas Anthozoa
IM.2) Scyphozoa:
IN.
bentuk tubuh seperti mangkuk terbalik. Fase medusa
Scyphozoa lebih dominan dari pada polip. Tempat hidupnya di laut,
kebanyakan gonochoris. Scyphozoa mempunyai kelenjar kelamin (gonade)
terdapat dalam kantung-kantung ruang gastrikum. Contohnya Aurelia aurita
(ubur-ubur). Dalam hidupnya Aurelia mengalami pergiliran keturunan antara
fase polip dan medusa. Aurelia dewasa merupakan fase medusa. Aurelia
jantan menghasilkan sperma dan Aurelia betina menghasilkan ovum. Jika
sperma membuahi ovum akan membentuk zigot. Selanjutnya zigot
membelah berkalikali membentuk sekumpulan sel berbentuk bola yang

dinamakan blastula. Blastula akan tumbuh menjadi larva bersilia (planula).


Jika larva ini menemukan tempat yang sesuai akan menetap menjadi polip.
Polip tumbuh semakin besar diikuti pembentukan kuncup-kuncup baru
(strobilasi). Kuncup-kuncup selanjutnya lepas satu per satu ke air menjadi
efira, dan efira menjadi medusa muda. Akhirnya medusa muda akan tumbuh
menjadi medusa dewasa.
IO. 3) Anthozoa:
IP.
meliputi hewan-hewan karang dan anemone laut, berbentuk
polip. Anthozoa merupakan pembentuk batu karang di laut. Hewan-hewan
ini tidak bertangkai, biasanya terbungkus skeleton eksternal yang disebut
karang. Batu karang tumbuh dengan baik di perairan tropik bersuhu hangat
(20o C atau lebih). Anthozoa mempunyai tentakel yang terdapat di sekitar
mulut, jumlahnya banyak. Mulutnya memanjang, bermuara di dalam tabung
yang disebut stomodeum. Stomodeum memanjang memasuki rongga
gastrovaskuler yang terbagi menjadi beberapa ruang kompartemen oleh
pembatas vertikal (mesenteri). Contoh: Fungia sp, Acrophora sp, Stylophora
sp, Euplexaura antipathies (akar bahar), Meandrina sp.
IQ.
IR. d. Peranan Coelenterata bagi kehidupan
IS.
Pertumbuhan batu karang di pantai dapat menahan abrasi
daratan oleh ombak. Selain itu batu karang merupaka tempat
perkembangbiakan biota laut, bahkan pembentu taman laut yang sangat
penting bagi pengembangan objek wisata bahari. Namun jika
pertumbuhannya di laut lepas dapat menyebabkan pendangkalan air laut
yang mengganggu dan membahayakan pelayaran kapal. Penduduk sekitar
pantai biasanya memanfaatkan karang laut sebagai cinderamata, pembuatan
taman, atau mengambil batu karang sebagai bahan bangunan. Sengat yang
dihasilkan oleh hewan Hydrozoa mengganggu kenyamanan dan keamanan
para penyelam.
3. Filum Platyhelminthes
a. Ciri-ciri
IT. Platyhelminthes disebut juga cacing pipih. Tubuh pipih, simetri
bilateral, terdapat bagian anterior (depan) dan posterior (belakang). Cacing
pipih bersifat triploblastik, artinya memiliki tiga lapisan jaringan embrional,
yakni epidermis (lapisan luar), mesodermis (lapisan tengah), dan endodermis
(lapisan dalam). Hewan ini ada yang hidup bebas, ada juga yang parasit pada
hewan atau manusia. Cacing pipih belum memiliki rongga tubuh yang

sebenarnya (aselomata). Namun telah memiliki sistem ekskresi, saraf, dan


reproduksi. Cacing yang parasit alat pencernaannya kurang berkembang.

IU.
IV.
Sumber : Handout Sistematika Hewan
IW.Gamabar 3.8 Struktur anatomi Planaria
IX.
IY. b. Klasifikasi
IZ. Filum Platyhelminthes terdiri dari tiga kelas, yaitu kelas Turbellaria,
Trematoda, dan Cestoda.
JA. 1) Turbellaria
JB.
Turbellaria disebut juga cacing berbulu getar. Bentuk tubuh
pipih, habitat di air tawar yang jernih dan tenang, bagian tepi tubuh ditutupi
silia/rambut getar. Contohnya Dugesia sp (Planaria sp). Planaria bertubuh
kecil, simetri bilateral, hidup bebas di air tawar. Permukaan tubuhnya
ditutupi silia, kepala berbentuk segitiga. Di bagian kepala terdapat sepasang
bintik mata/stigma, otak, dan auricular (semacam cuping telinga). Hewan ini
mempunyai sistem saraf tangga tali, di mana terdapat sepasang ganglion otak
dengan dua lanjutan serabut saraf memanjang ke arah posterior yang
dihubungkan oleh serabut saraf melintang. Sistem pencernaan terdiri atas
mulut, faring, yang berlanjut pada usus yang bercabang-cabang yang disebut
gastrovaskuler, tanpa anus. Faring menonjol di sisi ventral dan berakhir
dengan lubang mulut. Sistem ekskresi terdiri dari sepasang saluran
memanjang yang bermuara pada lubang/pori di permukaan tubuh yang
dinamakan sel api/flame cell. Planaria dikenal memiliki daya regenerasi
yang tinggi. Jika tubuhnya terpotong atau hilang, bagian tersebut dapat
dipulihkan. Ini merupakan cara reproduksi aseksual Planaria. Planaria
bersifat hermaprodit, jadi satu individu mampu menghasilkan sperma dan
ovum sekaligus.

JC.
JD.
Sumber : http://image.google.com/
JE. Gamabar 3.9 Planaria yang termasuk dalam kelas Turbelaria
JF.
JG. 2) Trematoda
JH.
Cacing anggota kelas Trematoda semua bersifat parasit, baik
pada hewan maupun pada manusia. Bentuk tubuh menyerupai daun, pipih,
memiliki alat hisap bagian depan (anterior) dan alat hisap sisi perut
(posterior). Saluran pencernaan tidak berkembang. Permukaan tubuh ditutupi
oleh kutikula tidak bersilia.
JI. Contoh:
JJ. a) Fasciola hepatica (cacing hati) Cacing ini parasit pada hati domba
(jarang
JK.
pada hati sapi). Dalam daur hidupnya cacing ini menempati
tubuh siput air sebagai inang perantara (hospes intermedier). Cacing ini
bersifat hermaprodit.

JL.
JM.
Sumber ; Handout Sistematika Hewan
JN. Gambar 3.10 F.hepatica
JO.
JP. b) Clonorchis sinensis
JQ.
Cacing ini parasit pada hati manusia. Memiliki dua inang
perantara, yaitu siput dan ikan. Daur hidupnya hampir sama dengan Fasciola

hepatica, hanya metaserkaria masuk ke tubuh ikan. Banyak menjangkiti


orang yang memiliki kebiasaan makan ikan mentah, seperti di Jepang, Cina,
Taiwan, dan Korea.
JR. c) Schistosoma haematobium
JS.
(cacing darah), hidup dalam saluran darah dan dapat
menyebabkan anemia.
JT. d) Paragonimus westermani (cacing paru-paru), parasit pada paruparu.
JU.
JV. 3) Cestoda
JW. Cestoda disebut juga cacing pita, karena bentuknya pipih
memanjang seperti pita. Tubuh bersegmensegmen, masing-masing segmen
disebut proglotid. Proglotid seolah-olah dapat dipandang sebagai individu
tersendiri karena memiliki kelengkapan organ sebagaimana organisme. Oleh
karena itu segmentasi pada Cestoda dinamakan segmentasi strobilasi. Di
bagian anterior terdapat skoleks (kepala) yang dilengkapi dengan kait
(rostelum) dan alat isap (sucker). Cacing ini bersifat hermaprodit. Proglotid
dewasa biasanya terdapat di bagian belakang, jauh dari kepala. Pada
proglotid ini mengandung alat reproduksi yang siap berfungsi. Alat
pencernaan kurang berkembang, sehingga cacing ini mengambil makanan
dari inang dengan cara absorbsi melalui seluruh permukaan tubuhnya.
JX. Contoh:
JY. a) Taenia saginata (cacing pita sapi). Cacing dewasa parasit pada
saluran pencernaan manusia dengan inang perantara sapi. Bentuk
tubuh pipih, bersegmen, panjang dapat mencapai 5 meter atau lebih.
Di bagian kepala/skoleks terdapat empat buah alat isap/sucker, tanpa
kait/rostelum untuk menempelkan diri pada tubuh inang. Alat
pencernaan tidak berkembang, sehingga cacing jenis ini mengisap
makanan dari inang melalui seluruh permukaan tubuh. Proglotid yang
telah dewasa (di dalamnya mengandung embrio) melepaskan diri,
dan keluar dari tubuh inang bersama feses. Bila telur yang
mengandung embrio ini termakan sapi, di usus sapi telur menetas
menjadi larva heksakan (berbentuk bulat dengan 6 kait). Setelah
menembus dinding usus, larva mengikuti aliran darah menuju
jaringan otot lurik. Dalam otot lurik larva berubah menjadi bentuk
kiste, disebut sistiserkus. Jika daging sapi yang mengandung
sistiserkus termakan manusia, dalam lambung sistiserkus hancur
tercerna, dan larva keluar, kemudian tumbuh menjadi cacing pita
dewasa dalam usus dua belas jari.

JZ.

KA.
Sumber : Handout Sistematika Hewan
KB.
Gamabar 3.11 Siklus Hidup Taenia sp pada babi dan sapi
KC.
KD.
b) Taenia solium (cacing pita babi). Cacing ini jika menjadi
parasit pada usus halus manusia. Bentuknya hampir sama dengan
Taenia saginata, hanya di bagian kepala terdapat kait/rostelum, inang
perantaranya babi dan berukuran sekitar 3 meter. Cacing ini lebih
berbahaya daripada cacing pita sapi.
KE.
c) Diphyllobothrium latum, parasit pada manusia, inang
perantara ikan.
KF.d) Echinococcus granulosus, parasit pada usus anjing.
KG.
KH. c. Peranan Platyhelminthes
KI. Kebanyakan Platyhelminthes merugikan karena bersifat parasit, baik
pada manusia maupun hewan ternak (domba, sapi, babi).
KJ.
4. Filum Nemathelminthes
a. Ciri-ciri
KK.
Nama lain Nemathelminthes adalah Nematoda. Cacing yang
tergolong dalam filum Nemathelminthes bentuk tubuhnya gilig (bulat

panjang), bilateral simetris, tidak bersegmen, triploblastik, dan memiliki


rongga tubuh semu (pseudoselomata). Sebagian cacing gilig hidup bebas di
air atau di tanah, dan sebagian parasit pada hewan atau manusia. Cacing ini
berukuran kecil (mikroskopis), dan tubuh dilapisi kutikula. Saluran
pencernaan sempurna, mulut di ujung anterior dilengkapi gigi pengait dan
anus di ujung posterior. Cacing ini bernapas secara difusi melalui seluruh
permukaan tubuh dan memiliki cairan mirip darah sebagai alat transportasi.
Reproduksi cacing gilig secara seksual, ovipar, dan jenis kelamin terpisah
(gonochoris). Cacing jantan berukuran lebih kecil daripada cacing betina.
KL.
b. Klasifikasi
KM.
Filum Nemathelminthes terdiri dari dua kelas, yaitu:
KN.
1) Aphasmidia
KO.
2) Phasmidia
KP.
Contoh-contoh yang telah dikenal kebanyakan berasal dari
kelas Phasmidia, seperti Ascaris lumbricoides, Ancylostoma duodenale,
Enterobios vermicularis, Filaria buncrofti, Trichinella spiralis. Berikut ini
yang akan dibahas hanya beberapa contoh dari Nematoda.
KQ.
1) Ascaris lumbricoides
KR. Cacing ini parasit pada usus halus manusia. Dikenal sebagai
cacing gelang atau cacing perut. Cacing betina berukuran lebih panjang
daripada cacing

KS.
KT.
Sumber : http://image.google.com/
KU.
Gambar 3.12 Panjang ukuran Ascaris lumbricoides
KV.
KW.
jantan. Panjang tubuhnya dapat mencapai 25 cm, diameter
tubuh sekitar 0,5 cm. Dalam sehari cacing betina mampu
menghasilkan sampai 200.000 telur.
KX.
2) Ancylostoma duodenale

KY. Ancylostoma duodenale disebut juga cacing tambang, banyak


ditemukan di daerah pertambangan.
KZ.
Panjang tubuh cacing ini sekitar 1 sampai 1,5 cm.Parasit pada
usus manusia. Dengan gigi-gigi kaitnya cacing ini menambatkan diri
pada dinding usus dan mengisap darah dari inangnya, oleh karena itu
cacingini dapat menyebabkan anemia. Larva cacing ini menginfeksi
manusia melalui kulit telapak kaki yang tidak beralas.
LA.3) Enterobios vermicularis
LB.
Enterobios vermicularis disebut juga Oxyuris vermicularis
atau cacing kremi. Parasit pada usus besar manusia. Jika akan bertelur cacing
betina bermigrasi ke daerah sekitar anus sehingga menimbulkan rasa gatal.
Bila tanpa sengaja kita menggaruknya, kemudian tanpa cuci tangan maka
telur cacing ini dapat tertelan kembali. Cacing betina panjangnya sekitar 1
cm, sedangkan cacing jantan panjangnya sekitar 0,5 cm.
LC.4) Wuchereria bancrofti
LD. Wuchereria bancrofti disebut juga Filaria bancrofti (cacing
filaria). Cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah (filariasis, elefantiasis),
yang ditandai dengan pembengkakan di daerah kaki (dapat juga di organ
lain, misalnya skrotum). Banyaknya populasi cacing ini dalam saluran getah
bening mengakibatkan penyumbatan pada saluran kelenjar getah bening.
Dengan adanya penyumbatan ini menyebabkan penumpukan cairan getah
bening di suatu organ. Jika penumpukan terjadi di daerah kaki maka kaki
membengkak sehingga menyerupai kaki gajah.
LE.5) Trichinella spiralis
LF.
Trichinella spiralis parasit pada manusia dan hewan (tikus,
anjing, babi). Infeksi karena cacing ini dinamakan trichinosis.
Nemathelminthes bersifat triploblastik pseudoselomata, tubuh gilig, tidak
bersegmen. Jenis kelaminnya gonochoris. Cacing ini mempunyai sistem
pencernaan sempurna. Sistem pernapasannya secara difusi melalui
permukaan tubuh. Alat ekskresi berupa nefridium sistem saraf tangga tali.
LG.
LH. c. Peranan Nemathelminthes
LI. Banyak cacing Nemathelminthes yang merugikan, karena parasit
pada manusia dan hewan dapat menyebabkan ascariasis, filariasis,
trichinosis, dan anemia.
5. Filum Annelida
a. Ciri-ciri
LJ. Cacing yang tergolong dalam Annelida tubuhnya bersegmen,
triploblastik (memiliki tiga lapisan jaringan embrional, yakni ektoderm,
mesoderm, dan endoderm), selomata (memiliki rongga tubuh yang
sebenarnya). Habitat Annelida tersebar di darat, air tawar, maupun di laut.
Sebagian hidup bebas, beberapa di antaranya ada yang hidup sebagai parasit.

Sistem pencernaan, saraf, ekskresi, dan reproduksinya telah berkembang


dengan baik. Sebagian cacing ini mempunyai jenis kelamin terpisah (diesis,
gonochoris), dan sebagian hermaprodit. Umumnya cacing ini menghasilkan
larva bersilia yang disebut trokofor dan memiliki cairan semacam darah yang
beredar dalam sistem sirkulasi dengan sistem peredaran tertutup.
LK.
b. Klasifikasi
LL.Filum Annelida terdiri dari tiga kelas, yakni Polychaeta, Oligochaeta,
dan Hirudinae.
LM.
1) Polychaeta
LN. Cacing anggota kelas ini bertubuh memanjang, agak pipih
dosiventral, bersegmen, dan panjang tubuh dapat mencapai 30 cm. Hidupnya
di sekitar pantai, dalam pasir atau pada lubang-lubang batuan di daerah
pasang surut. Polychaeta biasanya aktif pada malam hari. Di sisi lateral
segmen pada tubuh cacing ini terdapat rambut-rambut (setae) yang
mengelompok membentuk parapodia (kaki rambut). Parapodia ini digunakan
untuk menggali pasir atau celah-celah batuan. Sistem pencernaannya
lengkap, terdiri dari mulut-esofagususus (ventrikulo-intestinal) dan anus.
Pernapasan
LO.
cacing ini berlangsung secara difusi melalui seluruh
permukaan kulit. Sistem sirkulasi terdiri atas pembuluh darah dorsal
dan pembuluh darah ventral yang dihubungkan oleh kanal-kanal
dalam tiap segmen. Darah Polychaeta berwarna merah, karena
mengandung pigmen merah hemoglobin. Sistem ekskresinya dengan
sepasang nefridium pada setiap segmen, kecuali segmen pertama dan
terakhir. Sistem sarafnya tangga tali terdiri atas ganglion serebral
atau ganglion supraesofageal (sebagai otak) yang terdapat di bagian
dorsal kepala dan saraf ventral. Ganglion supraesofageal
dihubungkan dengan ganglion subesofageal oleh dua saraf
sirkumesofageal. Reproduksinya secara seksual kelaminnya jenis
(gonochoris), fertilisasi pada cacing ini terjadi secara eksternal dalam
air dan menghasilkan larva trokofor. Contohnya: Nereis sp.
LP. 2) Olygochaeta
LQ. Cacing dalam kelas ini tubuhnya gilig, bersegmen, panjang
tubuh antara 10 sampai 25 cm. Tempat Olygochaeta di darat atau di air tawar.
Tiap segmen tubuhnya terdapat sedikit setae, tanpa parapodia. Mulutnya
terdapat di ujung anterior, anus di ujung posterior. Saluran pencernaannya
terdiri dari mulut dan esofagus, tembolok (ingluvies), lambung tebal, usus
halus-anus. Bagian dorsal usus halus cacing ini terdapat lipatan internal yang
disebut tiflosol. Pada esofagusnya terdapat tiga pasang kelenjar berkapur.
Pernapasan pada Olygochaeta secara difusi melalui permukaan tubuh yang
dilapisi kutikula saat basah. Peredaran darahnya tertutup (tubuler) dengan
lima pasang jantung berotot, pembuluh darah dorsal dan pembuluh darah

LR.
ventral. Darah dipompa dari jantung melalui pembuluh darah
dorsal ke pembuluh darah ventral, lalu ke jaringan tubuh, dan
kembali lagi ke jantung.
LS.cc

LT. Sumber : Handout Sistematika Hewan


LU.
Gambar 3.13 Bagian tubuh cacing tanah anggota cacing tanah
anggota kelas olygochaeta
LV.
LW.
Cairan darah berwarna merah karena plasmanya mengandung
pigmen hemoglobin yang larut. Sistem ekskresi terdiri atas sepasang
nefridium di setiap segmen, kecuali segmen pertama dan terakhir.
Sistem saraf tangga tali. Pada cacing yang telah dewasa secara
seksual, pada segmen ke-32 dari anterior sebanyak enam atau tujuh
segmen terdapat pembengkakan lunak yang disebut klitelum.
Contohnya: Lumbricus terrestris (cacing tanah), Pheretima sp (cacing
tanah). Cacing tanah bersifat hermaprodit. Cacing tanah bersifat
hermaprodit, meski demikian cacing tanah tidak bisa membuahi diri
sendiri (self fertilizing). Kopulasinya berlangsung secara resiprokal

terjadi kopulasi antara dua cacing dan salin bertukar sperma,


kemudian sperma ditampung dalam kantung sperma (vesicular
seminalis). Setelah fertilisasi terbentuk kokon, kira-kira di daerah
sekitar klitelum. Selanjutnya sperma membuahi ovum membentuk
zigot. Zigot-zigot yang terbentuk berkembang menjadi cacingcacing
kecil dalam kokon. Kokon biasanya diletakkan dalam tanah yang
lembap agar cacing-cacing yang
LX.
masih kecil tetap bisa bertahan hidup.
LY.3) Hirudinae
LZ.
Cacing anggota kelas ini biasanya hidup sebagai parasit atau
bahkan predator. Tubuhnya pipih dorsiventral, terdiri atas sekitar 33 segmen,
mempunyai alat isap anterior dan posterior. Jenis kelamin Hirudinae
MA.
adalah tidak memiliki setae dan parapodia, tetapi hermaprodit,
kopulasi secara resiprok seperti pada cacing tanah. Fertilisasinya
internal dan zigot berkembang dalam kokon. Mulut terdiri atas tiga
buah rahang dari kitin yang tersusun dalam segitiga. Pada tubuh
cacing ini menghasilkan zat anti koagulan, darah yang diisap dapat
mencapai 3 kali berat tubuhnya, dan
MB.
baru habis dicerna setelah 3 bulan. Saluran pencernaannya
terdiri dari mulut (alat isap)-lambung, usus, rektum, anus.
Respirasinya secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh. Sistem
sarafnya tangga tali, ganglion
MC.
ventral lebih jelas, ganglion serebral lebih kecil. Alat
ekskresinya berupa nefridia, terdapat pada ruas ke-7 sampai ruas ke23. Contohnya: Hirudo medicinalis (lintah), Haemadipsa (pacet).
MD. c. Peranan Annelida
ME. Dalam bidang pertanian cacing tanah membantu degradasi
sampah organik menjadi zat anorganik dan memperbaiki aerasi
(pengudaraan) tanah. Dengan demikian cacing tanah dapat meningkatkan
kualitas tanah pertanian. Banyak juga yang membudidayakan cacing tanah
untuk bahan pembuatan konsentrat makanan ternak, khususnya ikan. Bahkan
serbuk cacing tanah yang biasanya dikemas dalam kapsul diyakini sebagai
obat tipes yang mujarab. Pada zaman dulu lintah dipergunakan dalam bidang
MF.
kedokteran, terutama untuk menyedot darah kotor atau cairan
nanah dari bagian tubuh tertentu. Di alam bebas lintah bersifat
ektoparasit yang merugikan bagi hewan, bahkan manusia karena
dapat menyebabkan kehilangan darah.
6. Filum Mollusca
a. Ciri-ciri
MG.
Mollusca disebut juga binatang lunak. Hal ini karena
tubuhnya lunak, tanpa rangka. Tubuh Mollusca pada dasarnya bersifat

bilateral simetris, terbungkus dalam cangkang berkapur dari sekretnya


sendiri. Habitat cacing
MH.
ini tersebar luas mulai daratan, air tawar, sampai lautan.
Tubuh diselubungi mantel, yang membatasi tubuh dengan
cangkangnya. Mollusca ada yang bercangkang/bercangkok, tapi juga
ada yang tidak bercangkang. Mollusca
MI.mempunyai sistem respirasi, reproduksi, ekskresi, dan digesti yang
kompleks. Sistem peredaran darah terbuka, jantung terdiri dari
beberapa ruangan.
MJ. b. Klasifikasi
MK. Mollusca terdiri dari 7 kelas, yaitu Aplacophora,
Monoplacophora, Polyplacophora, Scaphopoda, Gastropoda, Cephalopoda
dan Pelecypoda.
ML.
1) Aplacophora
MM. Tubuh menyerupai cacing, tidak bercangkang dan hanya
diselubungi mantel yang liat.

MN.
MO. Sumber : Handout Sistematika Hewan
MP. Gambar 3.14 Helicoradomenia sp
MQ.
2) Monoplacophora
MR. Binatang ini mempunyai cangkang tunggal satu sisi dan
insang ganda.
MS.
3) Polyplacophora
MT. Tubuhnya bilateral simetris, kaki terdapat di bagian ventral
memanjang. Bagian dorsal tubuhnya dilindungi oleh beberapa (biasanya
berjumlah 8) papan berkapur. Ruang mantel banyak mengandung insang.
Habitat cacing ini di laut, menempel pada bebatuan dengan melingkarkan
tubuhnya. Jenis kelaminnya dioesius tapi ada juga yang hermaprodit.
Fertilisasi terjadi secara eksternal. Hewan betina dapat bertelur sampai
200.000 butir. Contohnya Cryptochiton sp (Chiton).
MU.
4) Scaphopoda

MV. Mollusca anggota kelas ini memiliki cangkang berbentuk


pena atau gading gajah yang panjang. Tubuhnya memanjang dorsoventral,
kepala rudimenter, menyusut, kaki lancip berguna untuk menggali lumpur.
Habitat di laut sampai kedalaman 5.000 meter. Jenis kelaminnya bersifat
diesis, mengalami bentuk larva trokofor. Di dekat mulut terdapat semacam
tentakel untuk alat peraba yang berfungsi menangkap mikroflora dan
mikrofauna (plankton). Scaphopoda bernapas menggunakan rongga mantel,
dan tidak memiliki insang. Contoh: Dentalium sp (siput pena).
MW.
5) Gastropoda (hewan berkaki perut)
MX. Gastropoda memiliki kaki otot yang pipih untuk merayap,
kebanyakan memiliki cangkok (kecuali Vaginula sp). Kepala dengan tentakel
berjumlah dua atau empat, pada lubang mulut terdapat gigi radula (lidah
parut) untuk mengunyah makanan. Gastropoda memiliki bintik mata sebagai
fotoreseptor, biasanya terdapat di ujung tentakel yang panjang, dan tentakel
pendek berfungsi sebagai kemoreseptor. Gastropoda bernapas dengan insang
atau paru-paru, disesuaikan dengan habitatnya. Gastropoda darat bernapas
dengan paru-paru, sedangkan Gastropoda air bernapas dengan
MY.
insang. Jenis kelaminnya diesis atau hermaprodit, ovipar.
Contonya Achatina fulica (bekicot), Lymnaea javanica (siput air
tawar), Fissurella sp (siput laut), Vaginulla sp (siput telanjang).
MZ.
6) Cephalopoda (hewan berkaki di kepala)
NA. Kelas Cephalopoda memiliki bagian kepala yang jelas, mata
besar, telah berkembang baik seperti mata pada Vertebrata. Cephalopoda
memiliki tentakel di bagian kepala (berjumlah 8 atau 10 buah) untuk
menangkap mangsa atau membela diri. Semua hewan Cephalopoda tidak
bercangkang (kecuali Nautilus sp), memiliki kelenjar tinta yang
menghasilkan cairan tinta yang berguna untuk mengelabuhi pemangsa. Jenis
kelamin terpisah (dioesis), tidak mengalami fase larva. Cephalopoda
memiliki sel-sel khusus pembawa warna (kromatofora) yang dapat
mengubah warna tubuh dalam waktu singkat sesuai dengan warna benda di
sekitarnya. Contohnya Loligo sp (cumi-cumi), Octopus sp (gurita),Nautilus
sp.
NB.
7) Pelecypoda (hewan berkaki pipih)
NC. Hewan ini dinamakan Pelecypoda karena bentuk kakinya
yang pipih atau seperti kapak. Disebut juga Bivalvia karena cangkangnya
terdiri dari dua katup (valva). Ada juga yang menamakan Lamellibranchiata
karena insangnya (branchia) berbentuk lembaran (lamella). Bentuk tubuhnya
simetri bilateral, habitatnya di air tawar atau di laut. Pelecypoda memiliki
otot pengge rak cangkang yang dinamakan otot aduktor, meliputi otot
aduktor anterior dan otot aduktor posterior. Otot ini berfungsi untuk
membuka dan mengatupkan cangkang. Cangkangnya terdiri dari tiga lapisan,
yaitu:

ND.
a. Periostrakum: lapisan paling luar tipis, dari zat tanduk,
berwarna gelap.
NE.
b. Prismatik: lapisan tengah tebal, tersusun oleh kristal
kalsium karbonat (CaCO3) berbentuk prisma.
NF.c. Nakreas: lapisan dalam, penghasil mutiara. Sistem saraf
Pelecypoda terdiri dari:
NG.
a. Ganglion anterior: terdapat di sebelah ventral lambung
NH.
b. Ganglion pedal: terdapat pada kaki
NI. c. Ganglion posterior: terdapat di sebelah otot aduktor posterior.
Contohnya Chima sp (remis), Pinctada margaritifera (kerang
mutiara).
NJ.
c. Peranan Mollusca
NK. Banyak hewan Mollusca yang dagingnya dapat dimakan
(cumi-cumi, kerang, siput) sehingga dapat difungsikan sebagai sumber
protein hewani. Kerang mutiara menghasilkan butiran mutiara yang bernilai
ekonomi tinggi. Beberapa cinderamata dapat dibuat dari cangkang hewan
Mollusca. Selain menguntungkan, beberapa Mollusca seperti siput dan keong
sangat merugikan petani karena sering menimbulkan kerusakan pada
tanaman budidaya. Siput Lymnaea sp berperan sebagai inang perantara bagi
cacing
NL.
parasit.
7. Filum Artrhopoda
NM.
a. Ciri-ciri
NN.
Arthropoda merupakan kelompok hewan yang kaki dan
tubuhnya beruas-ruas.Tubuhnya terdiri dari bagian kepala, dada, dan perut.
Memiliki rangka luar (eksoskeleton) dari zat kitin, yang menyebabkan tubuh
Arthropoda kuat dan kaku. Habitatnya di darat, air tawar, maupun di laut.
Arthropoda ada yang hidup bebas, ada pula yang parasit pada tumbuhan,
hewan atau manusia. Arthropoda merupakan filum terbesar jika dilihat dari
jumlah anggotanya, dominan dalam dunia hewan Avertebrata, dan sebagian
besar Arthropoda adalah serangga (insekta). Alat pernapasannya bervariasi
sesuai dengan habitatnya. Arthropoda darat bernapas dengan trakea atau
paru-paru buku, sedangkan yang hidup di air bernapas dengan insang. Jenis
kelamin terpisah (gonochoris). Beberapa jenis Arthropoda mengalami
parthenogenesis. Alat ekskresinya berupa nefridium yang berpasangan,
sistem saraf tangga tali.

NO.

NP.Sumber : Handout Sistematika Hewan


NQ.
Gambar 3.15 Appendages pada atrhropoda
NR. b. Klasifikasi
NS. Beberapa kelas Arthropoda ditampilkan berikut ini.
NT.
1) Crustacea
NU. Kelas ini sebagian besar anggotanya hidup di air, bernapas
dengan insang. Tubuhnya terdiri dari bagian kepala-dada yang bersatu
(sefalotorak) dan perut (abdomen). Crustacea eksoskeleton keras, terdiri dari
zat
NV.
kitin yang berlendir. Pada bagian sefalotorak terdapat lima
pasang kaki besar yang berfungsi untuk berjalan (kaki jalan) di mana
sepasang kaki pertama berukuran lebih besar disebut keliped. Adapun
di bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki berukuran kecil yang
berfungsi untuk berenang (kaki renang). Bagian depan sefalotorak

terdapat sepasang antena panjang dan sepasang antenule pendek.


Crustacea
dibedakan
menjadi
2,
yaitu
Entomostraca
(mikrocrustacea), misalnya Daphnia sp, Cyclops sp, yang merupakan
komponen penting dari zooplankton, dan Malacostraca (makrocrustacea), misalnya Pinnaeus monodon (udang windu), Cancer sp
(kepiting), Panulirus sp (lobster).

NW.
NX.
Sumber : Handout Sistematika Hewan
NY.
Gambar 3.16 Daphnia sp anggota kelompok branchiopoda,
kelompok utama dari crustacean
NZ.
OA.
2) Myriapoda
OB. Hewan yang tergolong kelas Myriapoda memiliki banyak
segmen tubuh, dapat mencapai 100 200 ruas. Tubuh terdiri dari kepala
yang kecil, berada pada ruas pertama, dan perut yang pada tiap ruasnya
memiliki sepasang atau dua pasang kaki. Habitatnya di darat, bernapas
dengan paru-paru buku. Pada bagian kepala hewan ini terdapat sepasang
mandibula dan dua pasang maksila. Kelas ini terdiri dua, yaitu:

OC.

OD. Sumber : Handout Sistematika Hewan


OE. Gambar 3.17 Scolopendra sp (kiri) anggota dari chilopoda
dan luwing (kanan) anggota dari diplopoda
OF.a) Chilopoda
OG. Tubuh Chilopoda agak pipih (gepeng), tiap ruas tubuh
terdapat sepasang kaki. Di bagian kepala terdapat sepasang antena panjang
dan semacam cakar yang berbisa. Chilopoda merupakan hewan karnivora.
Contohnya Scolopendra sp (kelabang).
OH.
OI. b) Diplopoda
OJ.
Diplopoda tubuh bulat, tiap ruas tubuh terdapat dua pasang
kaki. Hewan ini menyukai tempat yang lembap. Bila menemui bahaya
membela diri dengan cara menggulung tubuhnya, Diplopoda merupakan
herbivora. Contoh: Spirobolus sp (luwing).
OK.
OL.
3) Arachnida

OM. Arachnida tubuh terdiri dari bagian kepala-dada yang


menyatu (sefalotorak) dan perut (abdomen) yang bulat. Kepala kecil, tanpa
antena, terdapat beberapa mata tunggal (oceli). Habitatnya di darat, bernapas
dengan paru-paru buku. Mempunyai kaki empat pasang yang terdapat pada
sefalotorak. Pada sefalotorak terdapat alat tambahan berupa sepasang
kelisera yang beracun dan sepasang palpus.
ON.
Pada ujung posterior abdomen, sebelah ventral anus terdapat
sutera dan bermuara pada alat serupa pembuluh yang disebut
spinneret. Makanannya berupa cairan tubuh hewan lain dan diisap
melalui mulut dan esofagus. Jenis kelamin terpisah, fertilisasinya
terjadi secara internal. Telur yang telah dibuahi diletakkan dalam
kokon-kokon sutera yang dibawa ke mana-mana oleh hewan betina.
Contoh: kalajengking, laba-laba.

OO.
OP.Sumber : http://image.google.com/
OQ.
Gambar 3.18 kalajengking (Scorpion sp)
OR.
4) Insecta
OS. Insekta merupakan kelas terbesar dalam Arthropoda, bahkan
anggota insekta merupakan bagian terbesar dari filum Animalia. Lebih dari
satu juta spesies Insekta hidup di bumi ini. Dari jumlah itu setengahnya telah
diuraikan secara tertulis dan diterbitkan.
OT.
a) Ciri-ciri
OU. Tubuh insekta terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala (caput),
dada (toraks), dan perut (abdomen). Di kepala terdapat bermata tunggal
(oceli), mata majemuk (faset), alat-alat mulut, mungkin juga antena. Dada
terdiri dari tiga ruas, yaitu protoraks, mesotorak dan metatoraks. Kaki dan
sayap terdapat di bagian dada. Insekta memiliki tiga pasang kaki
(heksapoda), bersayap sepasang atau dua pasang, meski ada sebagian insekta
yang tidak bersayap. Habitat di darat, air tawar (terutama pada stadium
muda), dan beberapa jenis hidup di laut. Ukuran tubuhnya mulai dari
beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter (insekta terpanjang,
Pharmacia serratipes, panjangnya mencapai 26 cm). Tipe mulut insekta

bermacammacam (mengisap, menusuk dan mengisap, menggigit,


mengunyah). Bernapas dengan trakea yang bercabang-cabang dan terbuka
pada sepasang spirakulum pada sisi-sisi tubuh. Insekta mengalami
metamorfosis, baik metamorphosis sempurna maupun tidak sempurna
(beberapa golongan serangga tidak mengalami metamorfosis). Mempunyai
sistem saraf tangga tali. Peredaran darah terbuka, darah tidak mengandung
pigmen darah (hemoglobin) sehingga hanya berfungsi mengedarkan zat
makanan saja. Pengangkutan dan peredaran gas pernapasan (O2 dan CO2)
pada insekta dilaksanakan oleh sistem trakea.
OV.

OW.
Sumber
:
Encarta
Wikipedia
OX.
Gambar 3.19 Kupu-kupu, pola warna bulunya sangat
menarik, bulu mengandung sisik/serbuk semacam bedak.
OY.
OZ.
c. Peranan Arthropoda
PA.Beberapa hewan yang termasuk Arthropoda berikut ini mempunyai
peranan dalam kehidupan manusia.
PB.
1) Crustacea
PC.
Sebagai sumber protein hewani dan bernilai ekonomis tinggi.
Contoh: udang, kepiting, lobster. Sebagai sumber makanan ikan, terutama
Microcrustacea yang merupakan komponen penting pembentuk zooplankton.
PD.
2) Myriapoda
PE.
Membantu proses penguraian sampah organik, karena
kemampuannya memakan partikel-partikel sampah (detritus) menjadi
partikel yang lebih kecil. Contoh: luwing/lipan.
PF. 3) Arachnida
PG. Umumnya Arachnida merugikan, karena: Sebagai ektoparasit
pada hewan-hewan ternak. Contoh: caplak Sarangnya menyebabkan rumah
menjadi kotor. Contoh: laba-laba
PH.
4) Insekta
PI.
Insekta terdiri dari spesies yang sangat beragam. Oleh karena
itu peranannya dalam kehidupan manusia juga beragam. Menghasilkan

sesuatu yang berguna bagi manusia. Contoh: lebah madu menghasilkan


madu, kokon ulat sutera menghasilkan serat sutera. Membantu proses
penyerbukan/polinasi tanaman. Contoh: kupu-kupu, lebah. Sebagai musuh
alami hama tanaman. Contoh: kepik memakan kutu daun. Membantu proses
degradasi sampah organik.Contoh: kumbang kotoran, larvanya membantu
PJ. degradasi sampah organik berupa kotoran dari ternak. Sebagai media
pengobatan berbagai penyakit. Contoh: lebah hutan (Aphis mellifera)
dimanfaatkan sengatnya untuk terapi berbagai macam penyakit, dan
telah terbukti dapat membantu penyembuhan berbagai penyakit, salah
satunya adalah teknik Aphiterapi, yaitu terapi menggunakan media
lebah. Sumber protein hewani. Contoh: belalang kayu ada yang
memanfaatkannya sebagai makanan. Sebagai vektor (agen penular)
berbagai penyakitContoh: nyamuk Anopheles sp, nyamuk Aedes
aygepti, nyamuk Culex sp, lalat tsetse, lalat tabanus, dan lalat
rumah.vMerusak tanaman budidaya Contoh: ulat/larva Lepidoptera
memakan berbagai dedaunan, kumbang kelapa memakan bagian
pucuk pohon kelapa, walang sangit mengisap cairan biji padi yang
masih muda
PK.
PL.
PM.
PN.
PO.
PP.
PQ.
PR.
PS.
PT.
PU.
PV.
PW.

Klasifikasi Arthropoda
Tujuan
Mengelompokkan (mengklasifikasikan) hewanArthropoda yang termasuk Arachnida, Myriapoda,
Crustacea, dan Insecta.

PX.

Alat dan Bahan


1.
2.
3.
4.

PY.

Cawan petri
Pinset
LupPZ.
(kaca pembesar)
Hewan-hewan arthropoda

Cara Kerja
1.

2.

3.

QA.

QB. beberapa hewan yang trmasuk Arthropoda. Hewan-hewan ini dapat kamu cari
Bawalah
di lingkungan sekolah atau rumah kamu. Usahakan menggunakan pinset ketika
QC.
mengambil
suatu contoh hewan dari lingkungan. Ingat, jangan mencari hewan-hewan
QD.
yang
berbahaya,Kegiatan
misalnya kelabang dan kalajengking.
Amatilah
hewan-hewan
tersebut dengan menggunakan alat bantu pinset dan llup. Untuk
QE. `
3.1
memudahkan
pengamatan,
letakkan setiap hewan yang akan diamati ke dalam cawan
QF.
petri. Pengamatan meliputu :
a. QG.
Bagian tubuh : kaput toraks abdomen
b. QH.
Jumlah kaki
c. QI.
Ada tidaknya sayap
d. Habitat (tempat hidup)
QJ.
Setelah mengamati ciri-ciri hewan tersebut, isilah table berikut.

QK.
No QL.
Nama
Bagia Jumla Sayap Alat
Habit Kelas
QM.
Hewan
n
h kaki
tubuh at
QN.
Tubuh
lain
QO.
QP.
QQ.
QR.
Pertanyaan
QS.
QT.
1. Apa
ciri khas masing-masing hewan yang kamu amati?
QU.
2. Setalah mengetahui ciri khas setiap kelas, coba buatlah kunci
QV.
identifikasi sederhana untuk menunjukkan ciri-ciri Arachnida,
QW.
Myriapoda, Crustacea, dan Insecta.
QX.
3. Apa
peran hewan-hewan yang kamu amati bagi manusia, baik secara
QY.
langsung maupun tidak langsung?
QZ.
RA.
RB.
RC.
RD.
RE.
RF.
RG.
RH.

RI.
RJ.
RK.
RL.
RM.
RN.
8. Filum Echinodermata
a. Ciri-ciri
RO.
Tubuh Echinodermata radial simetris, permukaannya ditutupi
oleh kulit berduri, memiliki 5 lengan tersusun radier. Celah mulutnya di
bagian sentral. Habitat Echinodermata di laut. Sistem pencernaannya lengkap
berupa mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Pergerakan
dilakukan dengan bantuan kaki ambulakral. Sistem sarafnya terdiri dari
cincin oral dan tali-tali saraf radier. Echinodermata tidak memiliki sistem
respirasi dan ekskresi yang khusus. Jenis kelaminnya terpisah. Fertilisasi
hewan ini terjadi secara eksternal di dalam air.

RP.
RQ.
Sumber : Handout Sistematika Hewan
RR.
Gambar 3.20 sistem vascular pada Asterias sp, anggota filum
eechinodermata
b. Klasifikasi
RS. Echinodermata terdiri dari lima kelas, yaitu Asteroidea, Ophiuroidea,
Echinoidea, Holothuroidea, dan Crinoidea.
1) Kelas Asteroidea (bintang laut)
RT.Tubuh Asteroidea terdiri dari cakram sentral dengan lima lengan,
sehingga disebut juga bintang laut. Tubuhnya dapat dibedakan sisi oral (sisi
bawah) di mana terdapat mulut dan sisi aboral (sisi atas) di mana terdapat
anus. Sisi aboral tertutup oleh duri-duri dan terdapat lubang madreporit.
Contoh: Asterias forbesi, Linckia laevigata.
RU.
2) Echinoidea (landak laut)

RV.
Echinoidea memiliki bentuk tubuh bundar, agak pipih, tanpa
lengan. Duri-duri pada tubuhnya dapat digerakkan bagian pangkalnya. Di
sisi oral tubuhnya terdapat tabung-tabung telapak yang berfungsi untuk
bergerak.
RW.
Bernapas dengan branki dermal, berjumlah lima pasang. Di
sisi aboral tubuhnya terdapat lima papan kapur yang disebut papan
genital dan satu di antaranya merupakan madreporit. Contoh:
Diadema saxsatile, Echinothrix sp.
RX.
3) Ophiuroidea (bintang ular laut)
RY. Ophiuroidea memiliki bentuk tubuh seperti bintang laut,
namun lengannya lebih panjang dan lentur. Celah mulutnya terdapat di sisi
ventral, tanpa anus. Bintang ular laut hidup di sela-sela karang, bertahan
denga membuat liang persembunyian, dan aktif pada malam hari. Papa
madreporit ada di sisi bawah tubuhnya. Contoh: Ophiura sp
RZ.
4) Holothuroidea (mentimun laut)
SA. Holothuroidea memiliki tubuh lunak berbentuk seperti
kantung memanjang. Dalam tubuhnya terdapat papanpapan berkapur. Mulut
terdapat di ujung anterior yang dikelilingi oleh tentakel bercabang-cabang,
adapun anus terdapat di ujung posterior. Jenis kelamin terpisah yang jantan
dan betina, namun ada yang hermaprodit. Larva mentimun laut dapat
berenang bebas. Contoh Holothuria scabra, Thyone byereus (mentimun
laut).
SB.5) Crinoidea (leli laut)
SC.
Crinoidea memiliki bentuk tubuh seperti tumbuhan, hidup
melekat di suatu tempat, tapi ada juga yang dapat berpindah tempat.
Tubuhnya memiliki semacam akar untuk melekatkan diri pada suatu tempat
yang disebut cirri. Crinoidea yang dapat berenang bebas tidak memiliki
cirri. Mulutnya terdapat di ujung tubuh, dikelilingi lengan/tentakel. Pemakan
plankton yang ditangkap dengan bantuan tentakelnya. Gonade terdapat di
ujung lengannya. Hewan ini mengalami fertilisasi internal di mana zigot
berkembang dalam tubuh. Contoh: Metacrinus sp (melekat di suatu tempat),
Antedon sp (hidup bebas).
SD.
c. Peranan Echinodermata
SE.
Dalam ekosistem laut hewan-hewan Echinodermata sangat
membantu dalam proses biodegradasi sampah organik. Potongan bangkai
makhluk hidup dalam laut (detritus) sangat disukai mentimun laut sebagai
sumber
SF. makanan. Dengan demikian Echinodermata merupakan pasukan
pembersih di ekosistem laut.
SG.
B. VERTEBRATA
SH.

SI. 1. Chordata
SJ. a. Ciri-ciri
SK. Hewan dalam filum Chordata menunjukkan ciri berbeda dari
hewan Invertebrata dalam hal:
SL.
SM.
1) Adanya notokorda (korda dorsalis), yaitu sebuah
SN.
tongkat gelatinosa yang dapat berubah menjadi kaku,
SO.
terletak di dorsal, dan hanya ada selama beberapa stadium
SP. pertumbuhan.
SQ.
2) Adanya tabung korda saraf yang terletak di dorsal
SR.dari notokorda.
SS. 3) Adanya celah-celah insang faringeal.
ST. Chordata menunjukkan ciri adanya rongga tubuh
SU.
(selom) yang tumbuh dengan baik, sistem organ yang
SV.
SW.b. Klasifikasi
SX. Filum Chordata terdiri dari empat subfilum, yaitu
Hemichordata,
SY.Urochordata, Cephalochordata dan Vertebrata.
SZ.1) Hemichordata
TA.
Hewan kelompok Hemichordata bentuk tubuhnya memanjang
seperti cacing, terdiri atas bagian proboscis, leher, dan badan. Notokordnya
berongga, pendek, merupakan lanjutan ke depan dari saluran pencernaan dan
masuk ke dalam proboscis. Hewan ini memiliki celah insang yang banyak di
sisi lateral. Sistem sarafnya meliputi pokok saraf dorsal dan pokok saraf
ventral. Jantung terletak di sebelah dorsal bagian anterior, dilengkapi
pembuluh darah dorsal dan pembuluh darah ventral. Gonochoris dan
fertilisasi terjadi secara
TB.
eksternal. Hewan ini hidup di laut, membuat liang-liang di
pantai atau di laut dalam. Contoh: Dolichoglossus sp (Balanoglosus,
cacing laut).
TC.
TD.
2) Urochordata
TE.
Urochordata disebut juga Tunicata. Tubuhnya pendek, tebal
dengan selubung seperti kulit. Urochordata hidup di laut, hidup bebas atau
sebagai parasit. Larva seperti berudu. Notokorda dan korda saraf hewan ini
tumbuh
TF. dengan baik dalam ekornya, tapi setelah dewasa menghilang. Jenis
kelamin hermaprodit dan dapat membentuk tunas. Hewan dewasa
memiliki lubang
TG.
inkuren (oral) yang membawa air ke dalam ruang faringeal,
serta lubang lubang ekskuren (atrial) yang berhubungan dengan ruang

faringeal melalui suatu celah. Air keluar melalui lubang ekskuren ini.
Contoh:
TH.
Molgula sp, Botryllus sp.
TI.
TJ. 3) Cephalochordata
TK. Cephalochordata memiliki tubuh kecil, pipih, memanjang,
seperti ikan tapi tanpa sirip dan memiliki bentuk kepala yang jelas.
Notokorda dan korda sarafnya tumbuh dengan baik dan tetap ada selama
hidupnya. Cephalochordata memiliki faring dengan banyak celahcelah
insang. Faring terbuka ke arah ventral. Cepalochordata tidak memiliki
jantung, namun terdapat aliran darah yang mengalir ke seluruh tubuh. Jenis
kelamin terpisah antara jantan dan betina dan fertilisasi terjadi secara
eksternal. Contoh Amphioxus sp, Branchiostoma sp.
TL.
TM.
4) Vertebrata
TN. Hewan Vertebrata memiliki ruas-ruas tulang belakang sebagai
perkembangan dari notokorda. Habitatnya di darat, air tawar maupun di laut.
Vertebrata memiliki bentuk kepala yang jelas dengan otak yang dilindungi
TO.
oleh cranium (tulang kepala). Memiliki rahang dua pasang
(kecuali Agnatha), bernapas dengan insang, paru-paru, dan kulit.
Anggota geraknya berupa sirip, sayap, kaki dan tangan, namun juga
ada yang tidak memiliki anggota gerak. Reproduksinya secara
seksual, jenis kelamin terpisah, fertilisasi eksternal atau internal,
ovipar, ovovivipar, atau vivipar. Jantung Vertebrata berkembang baik,
terbagi menjadi beberapa ruangan, darahnya mengandung
hemoglobin, sehingga berwarna merah. Vertebrata memiliki sepasang
mata, umumnya juga memiliki sepasang telinga. Subfilum Vertebrata
terdiri dari lima kelas, yaitu Pisces, Amphibia, Reptilia,Aves, dan
Mamalia.
TP.
TQ.
a) Pisces (Ikan)
TR. Pisces merupakan hewan akuatik, bernapas dengan insang,
kadang-kadang terdapat gelembung renang/gelembung udara sebagai alat
bantu pernapasan. Otak terbungkus oleh kranium (tulang kepala) berupa
tulang rawan atau tulang keras. Darah Pisces mengalir dari jantung melalui
insang menuju ke seluruh jaringan tubuh dan kembali lagi ke jantung. Alat
geraknya berupa sirip,
TS.ginjal bertipe pronefros dan mesonefros. Tubuh ditutupi oleh sisiksisik yang sekaligus sebagai rangka luar tubuh (eksoskeleton). Pisces
berkembang biak secara seksual, ovipar (bertelur). Pisces terdiri dari
tiga golongan, yaitu Agnatha, Chondrichthyes, dan Osteichthyes.
TT.

Apa Kabar Hiu ?

TU.
Agnatha (Cyclostomata)
TV. Agnatha meliputi ikan-ikan yang tidak berahang, memiliki
mulut bulat, yang berada di ujung anterior. Tanpa sirip, namun beberapa jenis
Agnatha memiliki sirip ekor dan sirip punggung. Notokorda tetap ada selama
hidup, secara tidak sempurna dan diselubungi kartilago. Jenis kelamin
terpisah, ada yang hermaprodit dan mendapatkan makanan dengan mengisap
tubuh ikan lain dengan mulutnya. Contoh: Myxine
sp (ikan
hantu,
ikan hag),
Sumber
: WWF
Indonesia
Petromyzon sp (lamprey, belut laut).
TW.
Hiu merupakan ikan bertulang rawan dalam ordo Lamniformes karena
TX.
Chondrichthyes
(ikan
bertulang
memiliki celah
insang di sisi
badan.
Banyakrawan)
sekali manfaat yang didapatkan manusia
TY.
Chondrichthyes
meliputi
ikan yang
bertulang tubuh
rawanikan hiu
dari bagian-bagian tubuh ikan hiu. Selain dagingnya,
bagianbagian
sepanjang hidupnya. Memiliki rahang, mulut di bagian ventral. Kulitnya
yang dapat dimanfaatkan oleh manusia antara lain. minyak hati untuk bahan
tertutup sisik placoid (berasal dari kombinasi mesoderm dan ectoderm). Sirip
pencelupan
dan serta
industritekstil,
pabrik
pelumas, (tidak
cat, kosmetik,sumber
vitamin A dan
dua pasang,
sirip ekor
heterocercal
seimbang). Sebagian
produk
farmasi, diganti
squalaneoleh
dari vertebrae
hati untuk yang
dibuat lengkap.
dibuat obat
(bersifat bertipe
medis), darah
notokordnya
Ginjalnya
diginakan
digunakan
dalam bidang
(anti eksternal
koagulan),atau
kornea
mata untuk
mesonefros.
Jenis kelamin
terpisahkedokteran
dan fertilisasi
internal,
ovipar ataumata
ovovivipar.
di laut,
memiliki
insang
tanpa untuk
transplantasi
manusia,Habitat
tulang Agnatha
rawan dan
sari tulang
rawan
digunakan
operculum.
Contoh:
Squalus
sp
(ikan
hiu),
Raja
sp
(ikan
pari).
pengobatan penyakit tulang, kanker, kulit buatan dan obat luka baker, gigi untuk
perhiasanTZ.
dan senjata (oleh suku maori) serta cindramata, - kulit digunakan untuk
UA.
bahan makanan, penggosok dan pembuatan pakaian renang, - sirip punggung
UB.
merupakan
makanan mahal setelah dibuat soup. Harga semangkuk soup sirip hiu
UC.
mencapaiUD.
US$ 100,00 di restoran-restoran seafood di seluruh dunia. Lalu apa dampak
yang akanUE.
terjadi dari pemanfaatan ikan hiu secara besar-besaran ini? Salah satu jenis
UF.
ikan hiu spesies Carcharhinus longimanus menurut IUCN berada dalam status
konservasiUG.
yang terancam punah. Tahun 1996, WWF mencatat terjadi penurunan
UH.
karena kebanyakan hiu berkembang biak secara ovovivipar dan hanya menghasilkan
UI.
sedikit anakan
UJ. setiap siklusnya. Sementara itu, Food and Agriculture Organization
(FAO) pada
UK.tahun 2010 telah menegaskan bahwa sejak tahun 2000 sampai 2008,
IndonesiaUL.
merupakan penyumbang ikan hiu terbesar dengan lebih dari 100.000 ton per
UM. tingkat tekanan terhadap perburuan hiu yang sangat tinggi tersebut,
tahun. Dengan
UN.di Indonesia pun berada di ujung tanduk.
populasi hiu
UO.
Lebih lengkap kunjungi : http://penabiologikita.blogspot.com
UP.
UQ.
UR.
US.
UT.
UU.
UV.
UW.

BioNews

UX.
UY.
UZ.
VA.
VB.
VC.
VD.
VE.
VF.
VG.
VH.
VI.
VJ.
VK.
VL.
VM.
Osteichthyes (ikan bertulang sejati)
VN. Osteochthyes meliputi ikan yang bertulang keras, otak
dilindungi oleh tulang rawan. Mulutnya memiliki rahang. Sisik bertipe
ganoid, sikloid, atau stenoid, yang semuanya berasal dari mesodermal.
Insang dilengkapi operculum (tutup insang). Jantung beruang dua, yaitu
atrium dan ventrikel. Notokordanya ditempati vertebrae yang menulang,
memiliki gelembung renang yang berhubungan dengan faring. Tipe ginjalnya
mesonepros. Contoh: Ameiurus melas (ikan lele), Anquilla sp (belut),
Scomber scombrus (ikan tuna), Onchorhynchus sp (ikan salmon), Sardinops
coerulea (ikan sarden).
VO.

VP.
VQ.

VR.

VS.
VT. Sumber: Encarta Ensyclopedia
VU.
Gambar 3.21 Contoh-contoh ikan bertulang sejati. Ikan
salmon (paling kiri atas), ikan tuna (no. 2 dari atas kiri), ikan lele
(no.3 dari atas kiri), ikan bader (Perca sp), ikan emas (tengah bawah),
Hippocampus kuda (kanan bawah).
a. Kelas amphibian
VV. Amfibi dikenal sebagai hewan yang hidup di dua alam, karena
kemampuannya bertahan hidup baik di darat maupun di air. Tubuh ditutupi
kulit yang selalu basah dan tidak bersisik. Sebagian besar Amfibi mengalami
metamorfosis, fase larva bernapas dengan insang dan hidup di air, setelah
dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit, dan hidup di darat. Jantungnya
beruang tiga, terdiri dua atrium (serambi) dan satu ventrikel (bilik). Pada
Amfibi, jenis kelamin terpisah dan pembiakan bersifat ovipar (bertelur)
VW.
Ordo-ordo dalam Amfibi:
VX.
(1) Ordo Caudata (Urodela)
VY. `Caudata bentuknya seperti kadal, berekor, bernapas dengan
paru-paru, sebagian ada yang bernapas dengan insang. Tubuhnya jelas
terbagi
VZ.
dalam bagian kepala, badan, dan ekor. Kakikaki sama besar.
Contoh: Megalobatrachus japonius (salamander raksasa).
WA.

WB. Sumber: Encarta


Ensyclopedia
WC.
Gambar 3.22 Contoh-contoh Caudata. Salamander merah
(paling kiri), Amphiuma (tengah), Salamander raksasa (paling
kanan).
WD.
WE.
(2) Ordo Salientia (Anura)
WF. Anura adalah bangsa katak, tidak berekor, pandai melompat.
Hewan dewasa bernapas dengan paru-paru. Kepala dan tubuh hewan ini
bersa-tu, tanpa leher. Kaki depannya pendek, kaki belakang besar dan kuat
untuk melompat. Anura memiliki selaput renang pada jari-jari kaki.
Mengalami metamorfosis, fertilisasi eksternal. Contoh Bufo terrestris (katak
bangkong), Rana pipiens (katak hijau).
WG.

WH. Sumber: Encarta


Ensyclopedia
WI.
Gambar 3.23 Katak hijau (kiri atas) dan katak bangkong
(kanan atas). Perhatikan perbedaan kulit katak yang licin, basah (kiri
bawah) dan bangkong/Bufo berkulit kasar berbintil, kering (kanan
bawah).
WJ.
WK.
(3) Ordo Apoda (Gymnophiona)
WL. Hewan semacam cacing, tanpa kaki. Kulitnya lunak dan
menghasilkan cairan yang merangsang. Antara mata dan hidung pada

terdapat tentakel yang dapat ditonjolkan. Hewan ini mempunyai mata tanpa
kelopak dan ekornya pendek. Hewan jantan memiliki organ kopulasi yang
dapat ditonjolkan. Perkembang-biakannya secara ovipar atau ovovivipar.
Hewan-hewan Anura banyak terdapat di daerah tropis. Contoh: Ichthyosis
glutinosus.
WM.

WN. Sumber: Encarta


Ensyclopedia
WO.
Gambar 3.24 Contoh hewan Apoda dari familia Caecillidae,
sering disebut Caecillia.
b. Kelas reptilian
WP. Reptilia (hewan melata) berkulit kering, tertutup oleh sisiksisik atau papan epidermal. Vertebrae berkembang baik, terbagi manjadi lima
bagian, yaitu servikal, thorakal, lumbar, sacral, dan ekor. Anggota gerak jarijarinya bercakar, mata memiliki kelenjar air mata yang menjaga agar mata
tetap basah. Reptilia bernapas dengan paruparu, di mana strukturnya lebih
kompleks daripada paru-paru amfibi. Jantung beruang empat, terdiri dua
atrium (serambi) dan dua ventrikel (bilik). Sekat antara kedua bilik hampir
sempurna. Ginjal bertipe metanefros. Fertilisasi pada Reptilia terjadi secara
WQ.
internal dan pembiakan bersifat ovipar atau ovovivipar. Jika
pembiakannya ovipar, telur-telurnya memiliki cangkang yang keras.
Namun, apabila pembiakannya ovovivipar telurnya mengandung
banyak kuning telur, dan telur berkembang dalam saluran telur hewan
betina. Sebagian reptilia telah punah, misalnya Dinosaurus dan
Pterydactyla (reptilia bersayap).
WR.
WS.
Ordo-ordo dalam Reptilia:
WT.
(1) Ordo Chelonia
WU. Chelonia meliputi sebangsa penyu dan kurakura. Tubuhnya
lebar, bagian dorsal dilindungi oleh karapaks (perisai dorsal), dan plastron
(perisai ventral). Rahangnya tidak bergigi, tapi dilapisi zat tanduk. Rusukrusuknya bersatu dengan perisai dorsal. Habitat Chelonia di darat, air laut,

dan air tawar. Pembiakan secara Ovipar, telur diletakkan dalam lubanglubang
WV.
yang dibuat oleh hewan betina. Contoh: Chelonia myotas
(penyu), Chelydra
WW.
serpentina (kura-kura air tawar).
WX.

WY.
Sumber: Encarta
Ensyclopedia
WZ.
Gambar 3.25 Chelonia myotas, sejenis penyu laut (kiri atas),
Chelydra serpentine, kura-kura air tawar (kanan atas); Gopherus
agassizii (kiri bawah) dan Gopherus polyphemus (kanan bawah),
keduanya tergolong kura-kura raksasa.
XA.
XB.
(2) Ordo Squamata
XC. Golongan reptilia bersisik, tanpa rusuk abdominal.
XD.
(a) Subordo Lacertilia
XE. Lacertilia adalah bangsa kadal, panjang tubuhnya sekitar 30
cm, memiliki empat kaki atau tanpa kaki, kelopak mata dapat digerakkan,
bentuk lidah bercabang. Contoh: Lacerta sp (kadal), Hemidactylus turcicus
(tokek), Drao sp, Chameleo chameleon (bunglon), Varanus komodoensis
(komodo).

XF.
XG.
Sumber: Encarta Ensyclopedia
XH.
Gambar 3.26 Sejenis bunglon Chameleon sp(kiri atas),
sejenis kadal Lacerta sp (kanan
XI. atas), Gecko sp (kiri bawah) dan Varanuskomodoensis (kanan
bawah).
XJ.
XK.
b. SubOrdo Ophidia/Serpentes
XL. Ophidia adalah bangsa ular, tubuh memanjang, tanpa kaki.
Ular berbisamemiliki sepasang taring untuk menyalurkan bisa pada tubuh
mangsanya. Hewan ini tidak mempunyai kelopak mata, tapi mata dilindungi
membran. Lidah panjang, sempit, bercabang. Di dalam rongga hidungnya
terdapat organ Jacobson yang dapat terangsang secara kimia untuk membau
mangsanya. Pada hewan yang jantan terdapat alat bantu kopulasi yang
disebut hemipenis (penis palsu). Hewanhewan Phidir menelan bulat-bulat
mangsanya. Contoh Phyton molurus, Phyton reticulates (ular piton), Natrix
sp (ular air), Naja sp (kobra), Anaconda sp.

XM.

XN.
Sumber:
Encarta
Ensyclopedia
XO.
Gambar 3.27 Ular Anaconda (kiri atas), ular Cobra (kanan
atas), ular Piton Australia (kiri bawah), dan ular air (kanan
XP.
bawah).
XQ.
(3)Ordo Crocodilia
XR. Ordo ini meliputi golongan buaya. Hewan ini memiliki kulit
tebal, dengan rusuk-rusuk abdominal. Tubuhnya memanjang, kepala besar
dan panjang dengan rahang dan gigi-gigi yang kuat. Crocodilia hidup di air
tawar dan laut. Jantung dengan sekat ventrikel yang sempurna. Pembiakan
secara Ovipar, telur diperam dalam daun-daun yang membusuk. Crocodilia
memiliki kaki sebanyak empat buah, pendek, jari-jari berkuku. Contoh:
Crocodylus sp, Alligator sp
XS.
c. Kelas aves
XT. Aves merupakan Vertebrata yang tubuhnya ditutupi bulu,
bersayap, dan dapat terbang. Anggota gerak depan pada Aves berupa
sepasang sayap, dan anggota gerak belakang berupa sepasang kaki yang
berfungsi untuk berjalan, bertengger, atau berenang. Aves yang dapat
berenang pada jarijari kakinya terdapat selaput renang (selaput interdigital).
Mata pada Aves berkembang baik memiliki membran niktitan. Respirasinya
menggunakan paru-paru, dibantu dengan pundi-pundi hawa (saccus
pneumaticus). Jantungnya terdiri empat ruang, dua atrium dan dua ventrikel,

dengan sekat sempurna. Suhu tubuh homoioterm. Saluran pencernaannya


sempurna, memiliki lambung kelenjar dan lambung berotot. Ginjalnya
bertipe metanefros, tanpa kandung kemih. Ovipar, fertilisasi internal. Kelas
Aves terdiri dua subkelas, yaitu Archaeornithes, burung bergigi, telah punah;
dan Neornithes, burung modern yang kita kenal saat ini.Aves terdiri dari
beberapa ordo, di antaranya:
XU.
XV.
(1) Ordo Struthioniformes
XW. Contoh hewan Struthioniformes adalah Struthio camelus
(burung unta) dan omnivora. Burung unta tergolong pemakan hewan dan
tumbuhan tinggi dapat mencapai 2,5 m, merupakan pelari ulung, tidak dapat
terbang.
XX.

XY.
Sumber: Encarta Ensyclopedia
XZ.
Gambar 3,28 Burung unta (kiri) dan burung kasuari (kanan).
YA.
YB.
(2) Ordo Casuariiformes
YC.
Contoh Ordo Casuariiformes adalah Dromiceius sp (burung
kasuari); tidak dapat terbang, sayap kecil, kepala dan leher tidak berbulu,
tinggi mencapai 1,7 m, banyak terdapat di Australia dan Papua.
YD.
YE.
(3) Ordo Apterygiformes
YF.
Apterygiformes adalah hewan sejenis burung kiwi, paruh
panjang, lubang hidung di ujung paruh, sayap mereduksi, bulu-bulunya
seperti rambut. Contoh Apteryx sp (kiwi).

YG.

YH.
Sumber: Encarta
Ensyclopedia
YI.
Gambar 3.29 Burung kiwi (kiri) dan burung albatross (kanan)
YJ.
YK.
(4) Ordo Procellariiformes
YL.
Procellariiformes adalah hewan sejenis burung albatros
dengan ciri-ciri: lubang hidung tubular, dalam hidung terdapat
kelenjar, paruh berlapis beberapa papan, jari kaki vestigial/
mereduksi, hidup di lautan. Contoh Oceanodroma sp (albatros kecil).
YM.
YN.
(5) Ordo Pelecaniformes
YO.
Ordo Pelecaniorfmes adalah hewan sejenis burung pelikan,
burung ganet. Paruh besar, keempat jari dalam satu membran kulit,
lubang hidung vestigial, hidup di laut tropis. Contoh: Pelecanus
occidentalis (pelikan putih), Morus bassana (camar).
YP.

YQ.
Sumber: Encarta
Ensyclopedia
YR.
Gambar 3.30 Pelikan putih (kiri) dan burung camar (kanan)
YS.
YT.
(6) Ordo Ciconiiformes
YU. Ordo Ciconiiformes adalah hewan sebangsa burung blekok,
flamengo. Dengan ciri-ciri leher panjang, kaki panjang, hidup di sawah,
berkelompok. Makan ya ikan dan hewan air lainnya. Contoh: Cosmerodius

albus (blekok putih), Ardea herodias (blekok biru), Phoeniopterus rubber


(flamengo).
YV.
YW.
(7) Ordo Anseriformes
YX. Ordo Anseriformes adalah golongan angsa, bebek, entok
dengan ciri-ciri paruh lebar tertutup lapisan yang banyak mengandung organ
sensori. Angsa mempunyai kaki pendek, jari dengan membran kulit, ekor
pendek. Hewan muda berbulu seperti kapas. Contoh: Anas sp (bebek liar),
Anser sp (entok), Cygnus sp (angsa).
YY.
YZ.
(8) Ordo Falconiformes
ZA. Falconiformes merupakan burung karnivor, paruh kuat sekali
dengan kait di ujungnya, kaki dengan kuku-kuku tajam untuk menerkam
mangsanya. Sayapnya kuat, mampu terbang dengan cepat dan melakukan
manuver. Ordo Falconiformes meliputi elang, garuda, burung pemakan
bangkai. Contoh: Cathartes aura (kepala merah), Gymnogyps sp (burung
kondor), Falcon sp (elang), Buteo borealis (ekor merah).
ZB.
ZC.
(9) Ordo Galliformes
ZD. Ordo Galliformes meliputi burung berparuh pendek, pemakan
padi-padian. Paruh pendek, kaki untuk berlari dan mengais. Contoh: Gallus
varius (ayam hutan), Gallus gallus (ayam kampung), Pavo cristatus (merak),
Melleagris gallopavo (kalkun).
ZE.
ZF. (10) Ordo Columbifomes
ZG. Ordo Columbifomes mempunyai ciri-ciri paruh pendek,
ramping dengan kulit lunak (sera) pada pangkal paruhnya. Tembolok
Columbifomes besar dan dapat memuntahkan isinya untuk memberi makan
anaknya. Keberadaan
ZH.
Columbifomes tersebar di seluruh dunia. Contoh: Columba
livia, Columba fasciata (merpati), Zenaidura macroura (perkutut).
ZI.
ZJ. (11) Ordo Psittaciiformes
ZK. Ordo Psittaciiformes mempunyai ciri-ciri paruh pendek, kuat,
bagian pinggir tajam dengan kait pada ujungnya. Suaranya keras, tempat
hidup di hutan, dan pemakan buah-buahan. Contoh: burung kakatua, betet,
burung makao.

ZL.

ZM.
Sumber : Handout Sistematika Hewan
ZN.
Gambar 3.31 Burung makao (kiri) dan Agapornus sp/ burung
cinta (kanan). Warna bulunya indah dan sangat
ZO.
mencolok.
ZP. (12) Ordo Strigiformes
ZQ.
Ordo Strigiformus meliputi burung nocturnal, kepala besar,
mata besar. Lubang telinganya besar, kadang-kadang mempunyai
lembaran penutup. Makanannyab burung kecil dan Arthropoda.
Contoh: Tyto alba, Bubo sp (burung hantu).
d. Kelas mamalia
ZR. Mamalia merupakan anggota Vertebrata yang tubuhnya
ditutupi rambut. Mamalia betina mempunyai glandula mammae (kelenjar
susu) yang berkembang. Anggota gerak pada mamalia berfungsi untuk
berjalan, memegang, berenang atau terbang. Pada jari-jarinya terdapat kuku
dan cakar. Gigi mamalia berkembang baik, meliputi gigi seri, taring,
geraham (molar). Mamalia bernapas dengan paru-paru. Jantungnya terdiri
empat ruang (dua serambi, dua bilik) dengan sekat yang sempurna. Otak
berkembang sangat baik, terutama bagian cerebrum. Suhu tubuh mamalia
homoioterm. Ginjalnya bertipe metanefros, memiliki dua ureter yang
mengalirkan urin ke kandung kemih (vesica urinaria). Pembiakan pada
mamalia terjadi secara Vivipar dan fertilisasi internal. Embrio berkembang
dalam uterus (rahim), pertukaran zat metabolik antara embrio dan induk
berlangsung melalui plasenta (baik nutrisi maupun respirasi). Beberapa ordo
dalam kelas mamalia:
ZS.(1) Ordo Marsupialia (mamalia berkantung)
ZT.
Marsupialia betina memiliki kantung (marsupium) di bagian
ventral, embrio lahir premature dan berkembang lebih lanjut di dalam
kantung. Contoh Dendrolagus sp (kanguru), Phalangersp (kuskus),
Phascolarctus sp (koala), Didelphia marsupialia (opossum).

ZU.

ZV.Sumber : Handout Sistematika HEWAN


ZW.
Gambar 3.32 Koala (kiri), kuskus (tengah), dan kanguru
(kanan). Binatang betina biasanya berkantung, untuk pemeliharaan
bayi yang selalu lahir prematur.
ZX.
ZY.(2) Ordo Insektivora
ZZ.
Insektivora adalah mamalia pemakan (terutama) serangga,
cacing, tunas, dan biji-bijian. Insektivora memiliki mata tertutup, telapak
kaki depan lebar dengan cakar-cakar besar. Contoh: Scalopus sp, Scapanus
sp, Echinosorex albus.
AAA.
AAB.
AAC.
(3) Ordo Dermoptera
AAD. Monyet terbang, keempat kaki dan ekornya bersama-sama
membentuk
AAE.
parasut berbulu (patagium), makanannya daun dan buahbuahan. Contoh
AAF.
Gakopithecus sp.
AAG.
AAH.
(4) Ordo Chiroptera
AAI. Mamalia terbang, sayap berupa membrane interdigital pada
kaki depan dan kaki belakang. Pemakan buah. Kaki belakang lebih kecil,
kaki bercakar, pandai terbang, nocturnal. Contoh Pteropus edulis (kalong
Jawa), Myotes sp, Desmodus sp (vampire), pengisap darah kuda, sapi,
bahkan manusia.

AAJ.

AAK. Sumber : handout sistematika hewan


AAL.
Gambar 3.33 Vampir, pengisap darah mamalia lain, dan
kelelawar, suka memakan buah.
AAM.
AAN.
(5) Ordo Primata
AAO.
Primata mencakup lemur, monyet, kera, orang utan, gorila,
dan manusia. Primata termasuk pemakan tumbuhan, hewan, atau
pemakan segala. Hewan ini termasuk nocturnal atau diurnal. Tangan
dan kakinya besar, dengan jari untuk memanjat atau memegang.
AAP.
AAQ.
(6) Ordo Rodentia
AAR. Rodentia meliputi tikus, tupai, landak, hamster. Tidak
memiliki gigi taring. Rodentia hidup pada segala habitat. Contoh: Sciurus sp
(tupai pohon), Marmota sp (marmut), Rattus sp (tikus), Mus musculus
(mencit), Erethyson sp (landak).
AAS.

AAT.
Sumber : handout sistematika hewan
AAU.
Gambar 3.34 Tikus dan tupai
AAV.
(7) Ordo Carnivora
AAW.
Carnivora adalah mamalia pemakan daging, gigi taring
berkembang baik. Jari-jarinya bercakar tajam. Contoh: Canis lupus
(serigala), Canis familiaris (anjing), Felis leo (singa), Felis tigris
(harimau), Felis catus (tikus rumah), Zalophus sp (singa laut),
Eumetopias jubata (anjing laut).

Carolus Linnaeus , Sang Ahli Zoologi

AAX.
AAY.
(8) Ordo Laghomorpha
AAZ. Laghomorpha adalah hewan pemakan tumbuhan meliputi
kelinci atau trewelu. Contoh: Oryctologus cuniculus (kelinci).
ABA.
ABB.
(9) Ordo Cetacea
ABC. Cetacea meliputi ikan paus dan lumba-lumba. Contoh
Dolphinus delvis (dolpin laut), Phalenoptera musculus (paus biru).
ABD.

Sumber : http://wikipedia.or.id/

Carolus Linnaeus lahir pada 23 Mei 1707 di Swedia dan meninggal pada
10 Januari 1778 (70 tahun) di Denmark.
Pada tahun 1735 Linnaeus
mendapatkan gelar dokter dari Universitas Harderwijk. Gelar ini ialah satusatunya gelar akademik yang berhasil didapatkan Linnaeus, dan ia
memperolehnya hanya dalam waktu enam hari, termasuk tiga hari mencetak
ABE. Sumber : dokumen pribadi
catatan-catatan
dalam
Carolus Linnaeus menemukan
ABF. botaninya
Gambar 3.35
Ikanbahasa
dolpinLatin.
dan paus
sebuah sistem
ABG.penamaan organisme/ makhluk hidup, sistem ini dikenal dengan
nama Binominal
ABH.
Nomenclature.
(10) Ordo Proboscidea
Sistem Linnaeus mengklasifikasikan alam dalam
Proboscidea meliputi
jenis
Contoh:
Elephasdibagi
hirarki atauABI.
tingkatan-tingkatan,
dimulaisemua
dengan
tigagajah.
"kerajaan".
Kerajaan
maximus
(gajah
di
India
dan
Indonesia),
Loxodonta
afric
ke dalam Kelas dan masing-masing Kelas terbagi dalam Ordo, yang dibagi dalam
Genera (bentuk tunggal: genus), yangABJ.
dibagi dalam Spesies. Di bawah tingkatan
spesies, Linnaeus kadang menyebutkan takson yang tidak diberinya nama (untuk
tumbuhan, hal ini sekarang dinamai ABK.
"varietas"). Hanya sistem pengelompokan
hewan oleh Linnaeus yang masih tetap digunakan hingga kini, dan
ABL.
pengelompokan itu sendiri sudah banyak
berubah sejak dicetuskan oleh Linnaeus
sebagaimana prinsip-prinsip yang melandasi pengelompokan itu juga banyak
ABM. berjasa mengembangkan gagasan
berubah. Namun, Linnaeus tetap dianggap
struktur hirarki klasifikasi yang didasari oleh sifat-sifat teramati. Rincian dasar
tentang hal yang dapat dianggap sah ABN.
secara ilmiah untuk disebut 'sifat teramati'
itu sendiri telah berubah seiring bertambahnya pengetahuan, namun prinsipprinsip dasarnya tetap masuk akal. ABO.

ABP.
ABQ.

Tokoh BIO

ABR.
ABS.
ABT.
ABU.
ABV.
ABW.
ABX.
ABY.
ABZ.
ACA.
ACB.
ACC.
ACD.
ACE.
ACF.
ACG.
ACH.

ACI. RANGKUMAN
ACJ.

ACK. Animalia memiliki ciri-ciri multiseluler, heterotrof,


eukariotik, dan tidak memiliki dinding sel. Animalia dikelompokkan
dalamdua golongan besar, yaitu Invertebrata yang meliputi Porifera,
Coelenterata, Platyhelminthes,Nemathelminthes, Annelida, Mollusca,
Arthropoda dan Echinodermata; dan Vertebrata meliputi satu filum yaitu
Chordata. Pembagian hewan ke dalam filum-filum tersebut berdasarkan
jumlah lapisan jaringan embrionalnya, rongga tubuh (selom), habitat,
anggota gerak (sirip, sayap, kaki dan tangan), kelengkapan organ
(pencernaan, respirasi, ekskresi, reproduksi, saraf), ada tidaknya ruas tulang
belakang. Perbedaan pokok antara Invertebrat dan Vertebrata terletak pada
ada tidaknya ruas-ruas tulang belakang. Invertebrata tidak memiliki ruas-ruas
tulang belakang, sedangkan Vertebrata memiliki ruas-ruas tulang belakang.
Porifera permukaan tubuhnya berpori, diploblastik, memiliki rongga tubuh
yang dinamakan spongosoel, habitat di air. Coelenterata bersifat diploblastik,
habitat di air tawar atau di laut, memiliki rongga gastrovaskuler. Helminthes
(cacing) mencakup cacing pipih (Platyhelminthes), tubuhnya tidak berongga
(aselomata), Nemathelminthes; tubuh memiliki rongga tubuh semu
(pseudoselomata), dan Annelida; tubuhnya memiliki rongga tubuh yang
sebenarnya (euselomata). Mollusca merupakan hewan bertubuh lunak, ada
yang bercangkang dari zat kapur, tapi juga ada yang tidak bercangkang.
Arthropoda memiliki ciri khas kaki dan tubuh bersegmen (beruas-ruas).
nodermata permukaan tubuhnya tertutup oleh kulit duri (echinus). Chordata
merupakan filum tertinggi dari kingdom Animalia, telah memiliki notokorda
yang berkembang menjadi ruas-ruas tulang belakang (vertebrae). Filum
Chordata terdiri dari empat sub-filum, yaitu Hemichordata, Urochordata,
Cephalochordata dan Vertebrata. Subfilum Vertebrata terdiri lima kelas, yaitu
Pisces, Amphibia, Reptilia,
ACL.
Aves dan Mamalia.
ACM.
ACN.
ACO.
ACP.
ACQ.
ACR.
ACS.
Ulangan Bab 3
A. Pilihan Ganda

ACT.
Jawablah pertanyan-pertanyaan di bawah ini dengan
member tanda silang (x) pada jawab yang benar!
1. Porifera memiliki tiga system saluran air diantaranya ascon, sycon,
dan leucon. Berikut ini spesies yang memiliki tipe saluran air ascon
adalah..
a. Sycon sp
b. Clathrina sp
c. Pheronema sp
d. Euspongia sp
e. Spongilla sp
ACU.
2. Perhatikan ciri-ciri di bawah ini:
1. Rongga gastrovaskular
2. Bentuk simetris radial
3. Memiliki ostium
4. Dipoblastik
5. Bertubuh lunak
ACV.
Manakah ciri di atas yang merupakan ciri dari
Coelenterara..
a. 1, 3, dan 5
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 1, 4, dan 5
e. 3, 4, dan 5
ACW.
3. Salah satu kelas dari Platyhelminthes adalah Cestoda (cacing pita).
Cestoda bersifat parasit karena menyerap sari makanandari usus halus
inangnya. Manusia dapat terinfeksi Cestoda apabila..
a. Memakan daging yang dimasak secara tidak sempurna
b. Menggaruk anus yang gatal
c. Tidak mencuci tangan dengan bersih
d. Tidak memakai alas kaki saat ke kamar mandi
e. Bermain di sungai yang ditemukan banyak populasi cacing
ACX.
ACY.
ACZ.
4. Pernyataan di bawah ini benar terdapat pada Nemathelmintes,
kecuali..
a. Pseudoselomata
b. Permukaan tubuh dilapisi kutikula

c. Triploblastik
d. Tidak berkembang biak secara aseksual
e. Aselomata
ADA.
5. Hirudinea parasit dengan menghisap darah manusia. Namun,
seseorang yang dihisap darahnya justru tidak merasakan sakit
sehingga tidak menyadari adanya gigitan. Hal ini disebabkan..
a. Gundukan karang
b. Adanya zat anestetik
c. Terdapat alat pengisap
d. Adanya hirudin
e. Memiliki protomium
ADB.
6. Bekicot merupakan hewan hermafrodit, artinya..
a. Menghasilkan keturunan tanpa fertilisasi
b. Organism kelamin jantan dan betina pada organism berbeda
c. Pada waktu muda merupakan betina, dan pada waktu dewasa
menjadi jantan
d. Organ kelamin jantan dan betina dalam satu organism
e. Pada waktu waktu muda merupakan jantan dan dewasa menjadi
betina
ADC.
7. Bintang laut memiliki system saluran air dalam rongga tubuh untuk
mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh. System ini
disebut..
a. Testa
b. Pediselaria
c. Ampula
d. Ambulakral
e. Aboral
ADD.
8. Serangga di bawah ini yang memiliki kekerabatan paling dekat
dengan laba-laba adalah..
a. Udang
b. Kepiting
c. Kelabang
d. Kalajengking
e. Kaki seribu
ADE.

ADF.
9. Selain keuntungan serangga yang dimanfaatkan oleh manusia,
serangga juga dapat merugikan manusia. Salah satunya nyamuk yang
merupakan vector penyakit demam berdarah. Nyamuk ini memiliki
nama latin..
a. Apis indica
b. Pediculus humanus
c. Musca domestica
d. Glossina palpalis
e. Aedes aegypti
ADG.
10. Berikut ini termasuk pisces yang bertulang sejati, kecuali..
a. Ikan paru-paru
b. Ikan mas
c. Ikan cupang
d. Ikan badut
e. Ikan kakap merah
ADH.
11. Amphibi dapat hidup di darat dan laut karena
a. Memilliki ekor yang pendek
b. Memiliki urostil
c. Memilliki kulit lipis yang bersifat permeabel
d. Berkulit licin
e. Ovipar
ADI.
12. Perhatikan pernyataan di bawah ini :
1. Memiliki kaki dengan lima jari
2. Bernapas dengan paru-paru
3. Jantung memiliki tiga atau empat ruang
4. Fertilisasi secara internal
5. Menghasilkan telur (ovipar), bercangkang amniotic
ADJ. Pernyatan di atas merupakan ciri dari..
a.
b.
c.
d.
e.

Amphibian
Pisces
Reptile
Aves
Mammals
ADK.

13. Burung yang tergolong ratite tidak memiliki lunas pada tulang
dadanya dan biasanya tidak terbang. Kelas aves di bawah ini yang
tergolong burung ratite adlah..
a. Burung unta
b. Burung laying-layang
c. Burung merpati
d. Penguin
e. Ayam
ADL.
14. Mamalia di bawah ini yang tergolong ordo Rodentia adalah..
a. Kucing
b. Lumba-lumba
c. Monyet
d. Berang-berang
e. Lutung
ADM.
15. Lamprey dan Hagfish tergolong superkelas Agnatha karena
a. Memiliki celah faring
b. Memiliki ekor
c. Memiliki notokord
d. Memiliki rahang
e. Tidak memiliki rahang
B. Soal Uraian
1. Sebutkan ciri-ciri dari Porifera!
2. Sebutkan manfaat Coelenterata bagi kehidupan manusia!
3. Jelaskan perbedaan burung karinata dan burung ratita! Berikan
contoh spesiesnya!
4. Sebutkan 3 ciri-ciri mamalia!
5. Sebutkan nama latin dari serangga di sekitar rumah anda yang
anda ketahui! (Minimal 5)
ADN.

ADO.
ADP.
ADQ.
ADR.

ADS.
ADT.
ADU.
ADV.
ADW.

ADX.
ADY.
ADZ.
AEA.
AEB.

Ujian Tengah Semester

AEC.

Soal Pilihan Ganda

AED.
Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda
silang (x) pada jawaban yang benar!
1. Variasi kucing menunjukkan adanya perbedaan sifat. Perbedaan sifat
bahkan masih tampak pada varietas kucing itu sendiri, seperti
perbedaan warna bulu kucing anggora. Varietas pada kucing ini
merupakan akibat dari.
AEE.
a. Keanekaragaman spesies
b. Keanekaragaman ekosistem
c. Keanekaragaman gen
d. Keanekaragaman populasi
e. Keanekaragaman organisme
1. Berikut ini yang merupakan yang benar terdapat pada Bryophyta
adalah..
a. Mengalami pergantian generasi dengan gametofit dan sporofit,
terbagi menjadi kelas lumut hati, lumut tanduk, dan lumut daun

b. Mengalami pergantian generasi dengan gametofit dan saprofit,


dapat mensintesis makanan sendiri, salah satu contoh spesies nya
Selaginella
c. Memiliki pembuluh angkut
d. Terdapat floem dan xylem
e. Membentuk protalus dan protalium
2. Perhatikan pernyataan dibawah ini:
1. Kucing dan anjing
2. Pohon mangga dan semut
3. Air dan terumbu karang
4. Manusia dan anggrek
5. Mikrobia dan uang logam
AEF.
Yang merupakan contoh dari keragaman spesies
adalah
a. 2,3, dan 5
b. 1.2, dan 4
c. 1, 3 dan 5
d. 1,2, dan 3
e. 3, 4, dan 5
AEG.
AEH.
3. Spesies di bawah ini yang terolong pada kelas Hepatophyta adalah..
a. Anthoceros sp
b. Sphagnum sp
c. Polytricum sp
d. Marchantia sp
e. Selaginella sp
AEI.
AEJ.
4. Keanekaragaman ekosistem terbentuk karena adanya.
a. Factor abiotik
b. Factor biotic
c. Lingkungan yang berbeda
d. Karakteristik hewan dan tumbuhan yang berbeda
e. Inteeraksi antara factor abiotik dan factor biotic
AEK.
AEL.
.
AEM.
5. Pernyataan di bawah ini merupakan ciri tumbuhan paku, kecuali..

a.
b.
c.
d.
e.

Tumbuhan fotoautotrof
Kormofita berspora
Memiliki pembuluh angkut
Penyerbukan anemogami
Tumbuhan paku sporofit memiliki sporangia yang menghasilkan
spora.
AEN.
AEO.
6. Perhatikan table di bawah ini
AEP.
AEQ.
NO
AES.
1
AEU.
2
AEW.
3
AEY.
4
AFA.
5
AFC.
6
AFE.
AFF.

AER. KARAKTERISTIK FLORA


AET. Jenis pohon meranti-merantian sangat banyak (sekitar
350) jenis.
AEV. Terdapat berbagai jenis rotan.
AEX. Tidak terdapat hutan kayu putih.
AEZ. Jenis tumbuhan matoa (Pometia sp) sedikit.
AFB. Jenis tumbuhan sagu sedikit.
AFD. Terdapat berbagai jenis nangka (Arthocarpus sp)

Table di atas menunjukkan karakteristik flora di wilayah..

a. Indonesia bagian barat


b. Indonesia bagian tengah
c. Indonesia bagian timur
d. Kepulauan Nusa Tenggar
e. Pulau Papua
AFG.
AFH.
AFI.
7. Berikut ini yang merupakan spesies dari kelompok paku ekor kuda
(Sphenophyta) adalah

a.
b.
c.
d.
e.

Dicksonia Antarctica
Lycopodium sp
Equisetum sp
Marsilea crenata
Azolla sp

AFJ.
8. Berikut contoh jenis fauna penyebaran di Indonesia :
a. Gajah
b. Komodo
c. Walabi
d. Monyet probosis
e. Babirusa
f. Burung kasuari
g. Burung merak
h. Kuda
i. Burung betet
j. Beruang matahari
k. Anoa
l. Kanguru pohon
AFK.
AFL. Berdasarkan garis pemisah fauna Wallace dan Weber,
Indonesia dibagi atas tiga wilayah fauna yakni fauna tipe Asiatis (untuk
Indonesia bagian barat), fauna peralihan (Australia-asiatis), dan fauna tipe
Australis (untuk Indonesia bagian timur). Hewan di atas yang tergolong
fauna tipe Australis adalah
a.
b.
c.
d.
e.

A, D, G, dan J
B, E, H, dan K
I, J, K, dan L
C, D, E, dan B
C, F, I,dan L

AFM.
9. Banyak jenis Spermatophyta yang dimanfaatkan oleh manusia,
terutama sebagai bahan pangan. Berikut ini spesies Spermatophyta
yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan termasuk
monokotiledon adalah

a.
b.
c.
d.
e.

Lada
Padi
Petai
Kentang
Tomat
AFN.
10. Masyarakat suku Dani di Lembah Baliem, Papua meenggunakan
enam spesies tumbuhan sebagai bahan pakaian. Untuk membuat
yokel (pakaian wanita yang sudah menikah) digunakan spesies
tumbuhan
a. Agrostophyllum majos
b. Ficus drupaceae
c. Eleocharis dulcis
d. Legenaria sicrecaria
e. Calamus sp
11. Masyarakat suku Dani di Lembah Baliem, Papua meenggunakan
enam spesies tumbuhan sebagai bahan pakaian. Untuk membuat
yokel (pakaian wanita yang sudah menikah) digunakan spesies
tumbuhan
f. Agrostophyllum majos
g. Ficus drupaceae
h. Eleocharis dulcis
i. Legenaria sicrecaria
j. Calamus sp
AFO.
Calamus sp (tumbuhan mul, untuk pakaian perang)
AFP.
12. Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, jenis rongga tubuh,
penyokong tubuh, system tubuh, otot dan pergerakan, serta penutup
tubuh, kingdom animalia dibedakan menjadi kelompok invertebrate
dan kelompok vertebrata. Berikut ini filum yang termasuk dalam
invertebrate, kecuali..
a. Pisces
b. Porifera
c. Coelenterate
d. Helminth
e. Arthropoda
AFQ.
AFR.
13. Dalam upacara ritual keagamaan atau adat, banyak digunakan
keanekaragaman hayati. Contoh di bawah ini yang tidak

mengggambarkan keanekaragaman hayati sebagai sumber budaya


adalah..
a. Umat Islam menggunakan sapi dan kambing dewasa sebagai
hewan Qurban
b. Umat Kristen memerlukan pohon cemara setiap natal
c. Upacara kematian di Toraja
d. Upacara kemerdekaan
e. Upacara Ngaben di Bali
AFS.
AFT.
14. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan ciri Annelida
adalah
a. Triploblastik selomata
b. Simetri bilateral dan bersegmen
c. Memiliki otot
d. System pencernaan lengkap
e. Memiliki system respirasi
AFU.
15. Ekosistem yang belum dijamah manusia relative sangat jarang
ditemukan pada beberapa decade terakhir. Seiring dengan
peningkatan populasi manusia dan konsumsi sumber daya alam.
Berikut ini ulah manusia yang dapat menyebabkan fragmentasi dan
hilangnya habitat, kecuali.
a. Pembuatan bendungan
b. Masyarakat yang tinggal di pemukiman
c. Pembangunan di daerah pinggir pantai
d. Penebangan hutan
e. Ektensifikasi pertanian
AFV.
16. Kalajengking adalah Artrhopoda yang termasuk dalam kelas
a. Insecta
b. Diplopoda
c. Chilopoda
d. Arachnida
e. Crustaceae

f. Limbah logam berat dari perindustrian dan pertanian dapat


menyebabkan mikroorganisme tanah banyak yang mati. Namun,
ada beberapa mikrobia yang justru dapat bertahan dengan logam
berat tersebut dan memodifikasinya menjadi tidak mematikan.
Kemampuan ini disebut..
AFW.
a.biomagnifikasi
AFX.
b.biomonitoring
AFY.
c. bioremediasi
AFZ.
d. biohealth
AGA.
e.biosfer
17. Perhatikan ciri-ciri berikut ini :
1. Memiliki kaki dengan lima jari
2. Bernapas dengan paru-par
3. Jantung memiliki 3 atau 4 ruang
4. Fertilisasi secara internal
5. Ovipar
6. Bercangkang amniotic
7. Hewan eksoterm
AGB.
Ciri-ciri diatas mengammbarkan chordate dengan
spesies..
a. Mamalia
b. Reptilian
c. Aves
d. Amphibian
e. Pisces
AGC.
18. Pelestarian ex situ adalah upaya pelestarian dengan cara
penanhgkaran yang di lakukan bukan di tempat hidup (habitat) asli
makhluk hidup. Cara ini terutama dilakukan terhadap spesies
makhluk hidup yang langka atau memiliki nilai ekonomi tinggi.
Contoh tempat pencagaran ex situ adalah
a. Cagar Alam Kerinci Seblat dan Gunung Leuser di Sumatra
b. Cagar Alam Tanjung Putting di Kalimantan
c. Cagar Alam Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur
d. Kebun Raya Bogor
e. Taman Nasional Baluran
AGD.
Jawaban : D
AGE.
Tempat pencagaran ex situ misalnya kebun raya,
kebun binatang, dan taman safari.

AGF.
19. Vertebrata di bawah ini menguntungkan bagi manusia dalam sumber
bahan makanan dan bahan baku industry tekstil, kecuali.
a. Ayam
b. Domba

AGG.
AGH.

BAB 4

Ekosistem

AGI.

AGJ.

Sumber : Handout Sistematika Hewan


AGK.

AGL.

Tujuan Pembelajaran :

AGM.
AGN.
AGO.
AGP.

1, dapat mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran


energi;
dapat mendeskripsikan daur biogeokimia;
dapat mendeskripsikan pemanfaatan komponen ekosistem.

AGQ.
AGR.
AGS.
AGT.
AGU.

AGV.
AGW.
AGX.
AGY.

Pendahuluan
Kehidupan memerlukan keterkaitan satu dengan yang

lainnya. Sebagai manusia, hidup kita sangat bergantung dengan


makhluk hidup lain. Masing-masing melakukan aktivitas untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makan, bergerak, dan
berkembang biak untuk kelangsungan hidupnya seperti makan,
bergerak, dan berkembang biak untuk kelangsungan hidupnya.
Tumbuhan pun melakukan fotosintesis

dan bernapas untuk

mempertahankan hidupnya. Semua makhluk hidup yang tinggal di


suatu tempat saling berinteraksi dan mempengaruhi. Manusia
memelihara ternak untuk dimanfaatkan daging dan telurnya. Hewan
ternak pun bergantung pada manusia dalam hal penyediaan
makanannya. Manusia dan hewan ternak saling menguntunkan.
Selain makhluk hidup, kita juga memerlukan udara, air, dan cahaya.
Semua ini merupakan benda tak hidup, tetapi mereka sangat berperan
dalam setiap reaksi kimia maupun fisika diantara makhluk hidup.
Berbagai makhluk hidup dan benda tak hidup yang ada disekitar kita
saling mempengaruhi sehingga terbentuklah suatu hubungan timbal
balik. Mengapa kita perlu mempelajari hubungan timbal balik antara
berbagai makhluk hidup dan benda tak hidup disekitar kita? kita perlu
mempelajarinya agar kita mengerti bagaimana cara menjaga
keseimbangan hubungan timbal balik, mengingat fakta bahwa
manusia adalh makhluk hidup yang paling kompleks di bumi dan
mampu untuk mengubah keseimbangan tersebut.

AGZ.

Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik

antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekologi.


Berdasrkan definisi tersebut, lingkup kajian ekologi adalah makhluk
hidup, lingkungan, dan hubungan timbal balik atau interaksi antara
keduanya. Hal ini menunjukkan bahwa ekologi berkaitan dengan
ilmu-ilmu lainnya seperti morfologi, fisiologi, genetika, evolusi,
biologi molekuler, dan biologi perkembangan. Dengan ekologi
diharapkan interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya dapat
lebih dipahami. Pemahaman yang lebih baik diharapkan bermanfaat
untuk

meningkatkan

kesejahteraan

lingkungan.
A. LINGKUNGAN MAKHLUK HIDUP

manusia

tanpa

merusak

AHA.
lingkungan

Makhluk

hidup

hidupnya

tidak

dan
dapat

dipisahkan satu dengan yang lain,


keduanya saling mempengaruhi. Setiap
kelompo makhluk hidup menetap di

(a)

wilayah tertentu, yang biasa disebut

(b)

habitat. Misalnya habitat cacing tanah


(Pheterima sp.) di tanah yang lembab.
Tanah yang lembab memiliki ciri-ciri
seperti

kelembapan,

suhu,

dan

kaandungan zat yang sesuai dengan


kebutuhan

hidup

cacing

tanah.

(c)

Kelembapan, suhu, dan komponen zat


organic tersebut disebut komponen fisik
dan

kimia,

keduanya

merupakan

komponen abiotik.
Sumber: www.flicker.com

AHB.
cacing

tanah

Pada tanah yang lembab


tidak

hidup

sendiri.

Berbagai jenis makhluk hidup juga

Gambar .2 habitat tanah yang


lembap merupakan tempat hidup
cacing tanah

hidup dihabitat yang sama, misalnya kaki seribu (Julus sp.), kelabang
(sclopendra sp.), berbagai bakteri, tumbuhan paku, semut, dan jamur.
Seluruh makhluk hidup tersebut merupakan komponen biotik. Bagi satu
individu cacing tanah, seluruh makhluk hidup di luar dirinya adalah
lingkungan biotiknya. Berikut akan diuraikan berbagai komponen kedua
lingkungan tersebut.
AHC.
AHD.

Lingkungan Biotik

AHE.

Biotik berarti makhluk hidup. Ligkungan biotik suatu

makhluk hidup adalah seluruh makhluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri
maupun dari spesies berbeda yang hidup ditempat yang sama. Dengan
demikian, dalam suatu tempat, setiap makhluk hidup merupakan lingkungan
biotik bagi makhluk hidup lainnya. Komponen-komponen biotik terdiri dari
berbagai jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku,
intervertebrata, vertebrata, serta manusia. Setiap komponen biotik memiliki
cara hidup sendiri yang akan menentukan interaksinya dengan komponen
biotik dan k`omponen abiotic lain. Misalnya, tumbuhan hijau melakukan
fotosintesis untuk memperoleh makanan, herbivore memakan tumbuhan, dan
mikroorganisme menguraikan sisa-sisa metabolisme dari tumbuhan dan
hewan.
AHF.

Lingkungan Abiotik

AHG.

Abiotik artinya bukan makhluk hidup atau komponen tak

hidup. Komponen abiotik merupakan komponen fisika dankimia yang


membentuk lingkungan abiotic. Contok komponen abiotic antara suhu,
cahaya, air, kelembapan, udara, garam-garam mineral, pasir, dan tanah.
Komponen ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling berinteraksi sehingga
mempengaruhi sifat stu sama lain.
AHH.
AHI.

Cahaya

AHJ.

Cahaya merupakan salah satu energi yang bersumber dari

radiasi matahari. Cahaya matahari terdiri dari beberapa macam panjang


gelombang. Jenis panjang gelombang, intensitas cahaya, dan lama
penyinaran cahaya matahair berperan dalam kehidupan makhluk hidup.

Misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya dengan panjang gelombang


tertentu untuk proses fotosintesi.
AHK.

Suhu

AHL.

Suhu atau temperature adalah derajat energi panas. Sumber

utama energy panas adalah radiasi matahari. Suhu merupakan komponen


abiotik (udara, tanah, dan air). Suhu optimal sangat diperlukan oleh setiap
makhluk hidup, berkaitan dengan reaksi kimiaa yang terjadi dalam tubuhnya.
Reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup memerlukan enzim. Kerja suatu
enzim dipengaruhi oleh suhu tertentu.
AHM.

Air

AHN.

Air terdiri dari molekul-molekul H2o. air dapat berbentuk gas,

cair, dan padat. Bentuk padat misalnya es dan krista es (salju), serta
berbentuk gas berupa uap air. Air sangat diperlukan oleh makhluk hidup
karena sebagian besar tubuhnya mengandung air. Lihat Gambar.

Sumber: www.kbps.org

Gambar .2 Air merupakan salah satu komponen abiotic


yang sangat diperlukan makhluk hidup

AHO.
AHP.
AHQ.
AHR.
AHS.

Fakta Bio
Sekitar 80-90% tubuh makhluk hidup tersusun atas air. Air

dalam tubuh makhluk hidup berfungsi sebagai pelarut di dalam


sitoplasma, menjaga tekanan osmosis sel, dan mencegah sel dari
kekeringa.

AHT.

Kelembapan

AHU.

Kelembapan merupakan salah satu komponen abiotik di tanah

dan udara. Kelembapan udara berarti kandungan uap air di udara, sedangkan
kelembapan tanah berarti kandungan air dalam tanah. Kelembapan
diperlukan oleh makhluk hidup agar tubuhnya tidak cepat kering karena
penguapan.
AHV.

Udara

AHW.

Udara terdiri dari berbagai macam gas, yaitu nitrogen

(78,09%), oksigen (20,93%), karbon dioksida (0,03%), dan gas-gas lain.


Nitrogen diperlukan makhluk hidup untuk membentuk protein. Oksigen
digunakan

makhluk

hidup

untuk

bernapas. Karbon dioksida diperlukan


tumbuhan untuk fotointesis.
AHX.

Tanah

AHY.

Tanah merupakan hasil

pelapukan buatan yang disebabkan oleh

Sumber: www.pinterest.com

Gambar .3 Tanah berasal dari


pelapukan batuan yang
disebabkan oleh iklim dan
lumut

iklim atau lumut, dan pembusukan bahan organic (Gambar). Tanah memiliki
sifat, tekstur, dan kandungan garam mineral tertentu.
AHZ.
AIA.
AIB.
AIC.

Garam-garam mineral

AID.

Garam-garam mineral antara lain ion-ion nitrogen, fosfat,

sulfur, kalsium, dan natrium. Komposisi garam mineral tertentu menentukan


tingkat salinitas kadar (garam). Tumbuhan mengambil gaarm-garam mineral
(unsur hara) dan air dari tanah untuk proses fotosintesis.
AIE.

Konsep Penting

AIF.

Lingkungan biotik terdiri dari komponen hidup.

AIG.

Lingkungan abiotik terdiri dari komponen tak hidup.

AIH.

Kegiatan 1
AII.

Komponen abiotic

AIJ.

Tujuan

AIK.

Mengamati dan mengukur komponen abiotic.

AIL.

Alat dan Bahan

1. Termometer
2. Thermometer tanah
AIM.

Cara kerja

3. Fluksmeter
4. Termometer psycrhometer

AIN.

Ukurlah komponen abiotic di lingkungan sekolahmu selama

beberapa hari (1-2 minggu).


1. Ukurlah suhu udara di tempat yang teduh dan tempat yang terkena
sinar matahari dengan menggunakan thermometer.
2. Ukurlah suhu tanah dengan menggunakan thermometer tanah atau
thermometer biasa. Jika menggunakan termometer biasa, galilah
tanah hingga kedalaman sama dengan tinggi termometer. Setelah itu,
masukkan termometer dan tutup kembali dengan tanah. Diamkan
thermometer selama tiga menit. Pengukuran dilakukan pagi, siang,
dan malam.
3. Ukurlah intensitas cahaya matahari pada pagi, siang, dan malam hari
dengan menggunakan fluksmeter. Jika memungkinkan pengukuran
dilakukan pada berbagai ketinggian (dekat permukaan tanah, setinggi
pinggang, dan setinggi mata).
4. Ukurlah kelembapan relative pada pagi, siang, dan malam hari
dengan menggunakan psychrometer di berbagai ketinggian.
5. Biuatlah table untuk mencatat data komponen abiotic terseebut.
AIO.

Catatan

AIP.

Simpan data sebaik mungkin dan catat tanggal serta waktu

pengambilan data.
B. INTERAKSI

ANTARA

MAKHLUK

HIDUP

DENGAN

LINGKUNGANNYA
AIQ.

Setiap makhluk hidup memerlukan makhluk hidup lainnya

untuk tumbuh dan berkembang. Makhluk hidup yang berada dalam


lingkungan yang sama di suatu tempat memilik ciri fisik dan kimia tertentu
yang khas. Terdapat hubungan timbal balik diantara factor-faktor tersebut.
Makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan untuk kelangsungan

hidupnya. Interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya baik secara


langsung maupun tak langsung terjadi pada berbagai tingkat organisasi
kehidupan.
AIR.

Uraian berikut membahas interaksi makhluk hidup dengan

lingkungan biotiknya pada tingkat populasi (interaksi antar-individu pada


satu spesies yang sama), tingkat komunitas (interaksi antar-populasi), serta
interaksi pada tingkat ekosistem dan biosfer (interaksi antara biotik dan
abiotik).
AIS.

Konsep Penting

AIT.

Makhluk

hidup

berinteraksi

dengan

lingkungannya

untuk

kelangsungan hidupnya seperti makan, tumbuh, berkembangbiak, dan


perlindungan.

AIU.

Interaksi antar individu

AIV.

Sekelompok organisme sejenis yang hidup di suatu habitat

dalam kurun waktu tertentu disebut populasi. Contoh populasi adalah


populasi manusia di Jogjakarta pada tahun 2002, semut rangrang di pohon
jambu air halaman univeersitas UIN pada musim kemarau 2001, dan dugong
di perairan Indonesia tahun 2013. Jumlah individu sejenis yang hidup di
suatu tempat per satuan luas
menunjukkan
populsi.
ditemukannya

kepadatan
Lokasi
individu-

individu sejenis pada suatu


tempat

menunjukkan

penyebarab atau distribusi


populasi. Individu-individu

dalam populasi saling berinteraksi dalam berbagai kegiatan hidupnya.


Misalnya, perkawinan antara individu jantan dan individu betina. Cacing
tanah meskipun bersifat hermaprodi (memiliki kelamin betina dan kelamin
jantan sekaligus dalam tubuhnya) membutuhkan cacing tanah lain untuk
menghasilkan keturunan. Tanaman salak memerlukan tanaman salak lain
agar penyerbukan dapat terjadi.
AIW.

Bertanbahnya anggota populasi berarti kebutuhan hidup

seperti makanan, air, cahaya, dan tempat tinggal pun akan bertambah. Jika
kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, akan terjadi persaingan atau kompetisi.
Kompetisi antar-individu dalam
poppulasi

disebut

intraspesifik.

kompetisi
Kompetisi

intraspesifik

dapat

berupa

kompetisi langsung dan tidak


langsung. Kompetisi langsung
contohnya perkelahian untuk
memperebutkan
(Gambar).

makanan

Sedangkan

paada

kompetisi tak langsung, terjadi


perlombaan untuk memperoleh kebutuhan hidup yang paling sempurna.
Kompetisi ini mengakibatkan ada individu-indivuidu yang memperoleh
kebutuhan hidup lebih sedikit bahkan menyebabkan kematian, atau
perpindahan ke tempat lain (migrasi). Kematian dan migrasi individuindividu dalam populasi akan mengurangi kepadatan populasi.
AIX.

Interaksi antar-Populasi

AIY.

Suatu habitat umunya dihuni lebih dari satu spesies. Misalnya

di sungai yang umumnya banyak terdapat ikan lele, sekilas tampak hanya

terdapat ikan lele saja. Sebenarnya di dalam sungai tersebut hidup berbagai
organisme lain seperti bakteri, ganggang, lumut, cacing, serangga kecil, dan
siput. Berbagai populasi organisme didalam sungai tersebut berinteraksi satu
sama lain. Interaksi antar-populasi membentuk suatu komunitas suatu sungai.
dengan demikian, komunitas adalah kumpulan populasi yang saling
berinteraksi. Bentuk ineraksi antar-populasi dapat berupa predasi, kompetisi,
dan simbiosis.
AIZ.

Predasi

AJA.

Predasi merupakan jenis interaksi makan dan dimakan. Padaa

predasi umunya suatu spesies memakan spesies lain, meskipun beberapa


hewan memangsa sesame jenisnya (kanibal). Organisme yang memakan
disebut sebagai predator, sedangkan organisme yang dimakan disebut mangs.
Predasi tidak terbats antar hewan saja, tetapi juga terjadi pada herbivora dan
tumbuhan. Pada predasi antar-hewan, predator kebanyakan berukuran lebih
besar daripada mangsanya (Gambar).
AJB.
AJC.
AJD.

Fakta bio
Predator

beradaptasi

untuk

dapat

menangkap

mangsanya.

Sementara hewan yang dimangsa juga beradaptasi untuk dapat melarikan


diri dari serangan predator. Oleh karena itu, hanya predator yang kuat yang
dapat menangkap mangsa, dan hanya mangsa yang kuat yang dapat
melarikan diri.

AJE.

Kompetisi

AJF.

Kompetisi

antar-populasi

disebut

juga

kompetisi

interspesifik. Kompetisi interspesifik terjadi jika dua atau lebih populasi

pada suat wilayah memiliki kebutuhan hidup yang sama, sedangkan


ketersediaan kebutuhan tersebut terbatas. Efek dari kompetisi intresepesifik.
Contoh kompetisi interspesifik adalah kompetisi beberapa jenis burung di
hutan yang memakan jenis serangga yang sama.
AJG.

Simbiosis

AJH.

Simbiosis mengacu pada tipe interaksi yang erat antara dua

jenis spesies. Umumnya salah satu spesies berperan sebagai spesies yang
ditumpangi, sedangkan spesies lain sebagai penumpang (simbion). Interaksi
simbiosis dibedakan menjadi mutualisme, komensalisme, dan parsitisme.
AJI.

Mutualisme

AJJ.

Mutualisme terjadi jika

dua spesies hidup bersama dan saling


menguntungkan satu sama lain. Contoh
simbiosi

mutualisme

adalah

kerbau

dengan burung jalak. Burung jalak


merasa diuntungkan dengan keberadaan
kerbau, karena dia mendapat makanan
berupa kutu di tubuh kerbau. Begitu juga

Sumber: Wikipedia.org

Gambar Simbiosis mutualisme


terjadi antara burung jalak dan
kerbau

kerbau, kerbau diuntungkan karena jalak bali memakan kutmmu kerbau


tersebut (Gambar).
AJK.
AJL.

Komensalisme

AJM.

Simbiosis komensalisme adalah interaksi dua makhluk hidup

yang berbeda spesies dimana satu spesies diuntungkan sedangkan spesies


yang lain tidak diuntungkan maupun dirugikan.Interaksi antara tanaman

anggrek

dan

(Gambar).
cahaya

suatu

Anggrek
dan

tumbuhan
mendapatkan

kelembapan

yang

dibutuhkan untuk pertumbuhannya


dengan bergantung diatas pohon,
sedangkan pohon tidak dirugikan fan
juga tidak diutungkan.

Gambar: Simbiosis komensalisme


terjadi antara anggrek dengan
pohon.

AJN.

Parasitisme

AJO.

Simbiosis parasitisme

merupakan

interaksi

organisme

hidup

Sumber: Dokumen Penerbit

antara

dua

bersama,

satu

spesies diuntungkan dan spesies lain


dirugikan.

Organisme

yang

memperoleh keuntungan dinamakan


parasit. Sedangkan organisme yang
dirugikan

disebut

inang.

Parasite

menyerap sari makanan atau cairan dari

Sumber: www.demamberdarah.org

Gambar Nyamuk merupakan


salah satu contoh ektoparasit
pada manusia

tubuh inangnya. Kerugian yang ditimbulkan parasit dapat berupa gangguan


ringan, penyakit, dan bahkan kematian pada inangnya.
AJP.
AJQ.

Ada dua jenis parasite, yaitu endoparasit dan ektoparasit.

Endoparasit adalah organisme yang hidup didalam jaringan inangnya.


Bakter pau-paru, cacing paru-paru, dan Plasmodium yang merupakan contoh
parasite pada manusia. Ektoparasit yaitu parasite yang hidup dipermukaan
tubuh luar inangnya. Contoh ektoparasit pada tumbuhan adalah kutu daun,

hama serangga, dan benalu(Gambar). Contoh ektoparasit pada manusia


adalah nyamuk, kutu rambut, lintah, dan jamur kulit.
AJR.
C. TIPE-TIPE EKOSISTEM
AJS.

Komunitas beserta lingkungan abiotikya membentuk suatu

ekosistem. Secara umum ada tiga tipe ekosistem yaitu air (akuatik), darat
(terrestrial), dan buatan.
AJT.

Ekosistem Air (Akuatik)

AJU. Ekosistem air dapat berupa ekosistem air tawar atau air laut.
Ekosistem air tawar antara lain sungai, danau, rawa dan rawa gambut.
Ekosistem laut antara lain utan bakau, estuary, pantai berpasir, pantai
berbatu, laut dalam, dan laut dangkal.
AJV.

Ekosistem air tawar

AJW.

Ekosistem air tawar dibagi menjadi dua yaitu lotik dan lentik.

Ekosistem air tawar lotik memiliki ciri yang berarus. Contoh


ekosistem ini adalah sungai (Gambar). Organisme yang hidup pada
ekosistem ini dapat menyesuakan diri dengan arus air, contohnya
ikan, serangga air, dan duatom yang menempel pada batu. Produsen
utama pada ekosistem ini adalah ganggang. Akan tetapi, umumnya
organisme lotik memakan detritus yang berasal dari ekosistem di
sekitarnya.

Sumber: Wikipedia.org

Gambar: Sungai merupakan gambar ekosistem air tawar


lotik

AJX.
AJY.

Konsep Penting

AJZ.

Ekosistem air tawar dibagi menjadi dua yaitu lotik dan lentik.

Ekosistem lotik memiliki ciri airnya berarus dan ekosistem lentik


tidak berarus.
AKA.

Ekosistem air tawar lentik memiliki ciri airnya tidak

berarus. Ekosistem air tawar lentik meliputi rawa air tawar, rawa
gambut, kolam, dan danau (Gambar). Rawa didominasi oleh vegetasi
(tumbuhan)

berkayu.

Rawa

gambut

didominasi

oleh

lumut

sphagnum. Ekosistem danau dan rawa terdiri dari tiga wilayah


horizontal, yaitu litoral, linnetik, dan profundal. Wilayah litoral
adalah wilayah tepi danau dan kolam. Organisme litoral antara lain
teratai, katak, burung, Hydra, Hydrilla, dan tikus. Vegetasi pada
wilayah litoral didominasi oleh tumbuhan yang mengapung atau
tenggelam. Wilayah limnetik adalah wilayah perairan terbuka yang

masih dapat ditembus cahaya matahari. Pada wilayah ini banyak


mengandung fitoplankton dan zooplankton. Oleh karena itu, pada
wilayah limnetik dan litoral terdapat banyak ikan. Dibagian bawah
wilayah limnetic terdapat wilayah profundal, yaitu daerah yang
dalam dengan berbagai jenis decomposer pada bagian dasarnya.
Contoh ekosistem danau di Indonesia adalah danau toba di Sumatera
Utara, danau Singkarang, dan danau Minanjau di Sumatera Barat.
AKB.

AKC. Gambar rawa gambut


AKD.

Ekosistem Laut

AKE.

Ekosistem laut dibagi menjadi tiga zona (wilayah), yaitu zona

litoral, zona laut dangkal, dan zona laut pelagic. Ekosistem laut yang
termasuk zona litoral adalah estuari, pantai pasir, dan pantai batu.

Ekosistem yang termasuk zona dangkal adalah ekosistem terumbu


karang, sedangkan yang termasuk zona pelagic adalah ekosistem laut
dalam. Lihat Gambar.
AKF.

AKG. Gambar ekosistem laut


AKH.

Ekosistem Estuari

AKI.

Ekosistem estuari terdapat pada wilayah pertemuan antara

sungai dan laut atau disebut muara sungai. Muara sungai disebut juga
pantai lumpur. Estuari memiliki ciri berair payau dengan tingkat
salinitas diantara air tawar dan laut. Vegetasi didominasi oleh
tumbuhan

bakau.

Beberapa

organisme

laut

melakukan

perkembangbiakan di wilayah ini seperti ikan, dan moluska yang


dapat dimakan.
AKJ.

Ekosistem Pantai Batu

AKK.

Ekosistem pantai batu tersusun daari komponen abiotic,

berupa batuan-batuan kecil maupun bongkahan batu yang besar. Pada


ekosistem pantai terdapat organisme seperti Echinus dan Sargassum,
serta beberapa jenis moluska yang melekat di batu. Ekosistem pantai
batu antara lain di pantai Selatan Jawa, Pantai Barat Sumatera, Pantai
Bali, Dan Maluku.
AKL.

Ekosistem Terumbu Karang

AKM.

Ekosistem terumbu karang hanya dapat tumbuh di dasar

perairan yang jernih. Terumbu karang terbentuk dari berbagai


sepesies hewan Coelenterata. Pada ekosistem ini terdapat berbagai
jenis ikan, serta udang (Gambar). Ekosistem terumbu karang antara
lain terdapat di perairan Nusa Tenggara dan di sekitar daerah Jepara
Jawa tengah.

AKN.

AKO. Gambar ekosistem terumbu karang


AKP.

Ekosistem Laut Dalam

AKQ.

Ekosistem laut dalam merupakan zona pelagic laut. Ekosistem

ini berada pada kedalaman 76.000 m dari permukaan laut sehingga


tidak ada lagi cahaya matahari. Oleh karena itu produsen utama di
ekosistem ini merupakan organisme kemoautotrof.
AKR.

Ekosistem Darat (Terestrial)

AKS.

Para ahli ekologi menggambarkan pola penyebaran

organisme dengan membuat klasifikasi (pengelompokan) ekosistem


darat. Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki vegetasi
dominan

disebut

bioma.

Vegetasi

suatu

bioma

memiliki

penamapakan yang sama dimanapun bioma tersebut ditemukan.


Penyebaran jenis-jenis bioma dipengaruhi oleh iklim.
AKT.

Iklim suatu bioma dipengaruhi oleh posisi geografis bioma

tersebut.

Berdasarkan

posisi

geografisnya,

yaitu

jarak

dari

khatulistiwa (lintang) atau ketinggian dari permukaan laut, bioma


dapat dikelompokkan dalam tujuh kategori. Ketujuh kategori bioma
tersebut adalah bioma hutan hujan tropis, sabana, padang rumput,
gurun, hutan gugur, taiga, dan tundra.
AKU.

Hutan Hujan Tropis

AKV. Hutan hujan tropis atau sering juga ditulis sebagai hutan hujan
tropis adalah bioma berupa hutan yang selalu basah atau lembap, yang dapat
ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa; yakni kurang lebih pada lintang 0
10 ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa. Hutan hujan tropis bisa juga
diartikan sebagai hutan yang terletak di daerah tropis yang memiliki curah
hujan tinggi.Maka dari itu, disebut Hutan Hujan Tropis.Hutan-hutan ini
didapati di Asia, Australia, Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah,
Meksiko dan Kepulauan Pasifik. Dalam peristilahan bahasa Inggris, formasi
hutan ini dikenal sebagai lowland equatorial evergreen rainforest, tropical
lowland evergreen rainforest, atau secara ringkas disebut tropical rainforest.
AKW.
AKX.

Hutan hujan tropika merupakan rumah untuk setengah spesies

flora dan fauna di seluruh dunia. Hutan hujan tropis juga dijuluki
sebagai "farmasi terbesar dunia" karena hampir 1/4 obat modern
berasal dari tumbuhan di hutan hujan ini
AKY.

Padang Rumput

AKZ. Ekosistem padang rumput digolongkan sebagai salah satu


kelompok ekosistem daratan yang terbentuk secara alamiah. Ia memiliki
beberapa ciri-ciri khas di antaranya curah hujan yang sangat terbatas dan
juga tidak merata. Jumlahnya hanya berkisar di angka 25 sampai 30 cm per
tahunnya. Hal ini kemudian menjadikan areal padang rumput sukar menjadi
kawasan hutan sebab terjadi porositas juga drainase yang kurang. Dengan
demikian, tumbuhan sukar untuk mengambil dan mengolah air sehingga
menyulitkan untuk tumbuh menjadi pohon. Ekosistem yang satu ini bisa
dijumpai di berbagai wilayah, baik tropis maupun sub-tropis.
ALA.

Gurun

ALB.

Dalam istilah geografi, gurun, padang gurun atau padang pasir

adalah suatu daerah yang menerima curah hujan yang sedikit - kurang
dari 250 mm per tahun. Gurun dianggap memiliki kemampuan kecil
untuk mendukung kehidupan. Jika dibandingkan dengan wilayah
yang lebih basah hal ini mungkin benar, walaupun jika diamati secara
seksama, gurun sering kali memiliki kehidupan yang biasanya
tersembunyi (khususnya pada siang hari) untuk mempertahankan
cairan tubuh. Kurang lebih sepertiga wilayah bumi adalah berbentuk
gurun.
ALC.

Bentang gurun memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian

besar terdiri dari permukaan batu karang. Bukit pasir yang disebut
erg dan permukaan berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari
gurun.
ALD.

Gurun kadang memiliki kandungan cadangan mineral

berharga yang terbentuk di lingkungan kering (bahasa Inggris: 'arid')


atau terpapar oleh erosi. Keringnya wilayah gurun menjadikannya

tempat yang ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan


sejarah serta fosil.
ALE.

Hutan Gugur

ALF. Hutan gugur daun tropika, hutan musim tropika atau hutan
monsun (monsoon forest) adalah suatu bioma berupa hutan di wilayah
tropika dan subtropika yang memiliki iklim hangat sepanjang tahun, namun
mengalami musim kering (kemarau) yang panjang selama beberapa bulan.
Walaupun wilayah ini dicurahi hujan hingga beberapa ratus milimeter tiap
tahunnya bahkan lebih, musim kering panjang itu memaksa kebanyakan
tumbuhan menggugurkan daun-daunnya, dan dengan demikian memengaruhi
kehidupan makhluk di dalam hutan itu. Itulah sebabnya hutan ini disebut
musiman, atau ada pula yang menyebutnya hutan luruh daun.
ALG.

Taiga

ALH. Taiga adalah hutan yang tersusun atas satu spesies seperti
konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali,
sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, beruang, rubah,
serigala, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim
gugur. Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, misalnya di wilayah
negara Rusia dan Kanada. Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari
bioma-boma lain yang ada di bumi. Ciri-ciri taiga yaitu mempunyai musim
dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas dan sangat
singkat yaitu berlangsung selama 1-3 bulan. Kemudian selama musim
dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah
permukaan tanah. Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya
terdiri dari dua atau tiga jenis tumbuhan.
ALI.

ALJ.

Pohon-pohon di daerah taiga mempunyai daun yang terbentuk

seperti jarum dan mempunyai zat lilin dibagian luarnya sehingga


tahan terhadap kekeringan. Contoh jenis-jenis tumbuhan konifer
tersebut adalah alder, birch, jumper, dan spruce. Kondisi tersebut
menyebabkan hanya sedikit hewan yang dapat hidup di daerah taiga.
ALK.

Tundra

ALL. Tundra adalah suatu area dimana pertumbuhan pohon


terhambat dengan rendahnya suhu lingkungan sekitar karena itu disebut
daerah tanpa pohon. Terdapat di wilayah bumi sebelah utara dan terdapat
dipuncak gunung yang tinggi. Iklim kutub dengan musim dingin yang
panjang serta gelap dan musim panas yang panjang dan terang terus menerus
serta memiliki curah hujan yang rendah.
ALM.
ALN.

Pada area ini, mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya

berupa lumut atau vegetasi perintis, rerumputan, tumbuhan biji


semusim, dan tumbuhan kayu yang pendek. Pertumbuhan tanaman di
daerah ini hanya 60 hari.
ALO.
ALP.

Hewan yang terdapat pada daerah ini didominasi oleh hewan

yang berbulu tebal dan berdarah panas, seperti muscox, beruang, rusa
kutub, rubah, pinguin, dan berbagai jenis hewan yang hidup pada
suhu rendah. Hewan-hewan tersebut ada yang menetap dan ada juga
yang datang pada musim panas.
ALQ.

Ekosistem Buatan

ALR.

Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan

manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Contoh ekosistem buatan


adalah bendungan, hutan tanaman produksi seperti jati dan
sengonagro ekosistem berupa sawah tadah hujan, sawah irigasi,
perkebunan kopi (Gambar), perkebunan sawit, serta ekosistem
pemukiman seperti kota dan desa.
ALS.

ALT.

Gambar ekosistem sawah irigasi

D. RANTAI MAKANAN
ALU.

Komunitas dari suatu ekosistem berinteraksi satu sama lain

dan juga berinteraksi dengan lingkungan abiotiknya. Interaksi


tersebut berlangsung sebagai usaha untuk kelangsungan hidup

organisme. Aktivitas ini memerlukan energy, energy dari berbagi


aktivitas bersumber dari bahan organik, sehingga disebut sebagai
energy kimia. Bahan organic dalam komponen biotik awalnya
terbentuk dengan bantuan energy cahaya matahari dan elemen
organic, seperti karbon dan nitrogen. Bahan organic ini ditransfer dari
satu organisme ke organisme lain. Perpindahan energy kimia dan
elemen berlangsung melalui interaksi makan dan dimakan. Peristiwa
makan dan dimakan antara satu organisme dalam suatu ekosistem
membentuk struktur trofik, terdiri dari beberapa tingkat trofik.
Setiap tingkat trofik merupakan kumpulan berbagi organisme
dengan sumber makan tertentu.
ALV. Tingkat trofik pertama adalah kelompok organisme autotrof.
Organisme autotroph adalah organisme yang dapat membuat bahan organic
sendiri dengan bantuan caahaya matahri (foton), yaitu tumbuhan dan
fitoplankton. Namun, ada beberapa jenis organisme autotroph yang
menggunakan energy panas bumi, misalnya hydrogen sulfat. Organisme
seperti ini disebut kemoautotrof. Contoh organisme kemoautotrof adalah
bakteri sulfur.
ALW.

Dalam struktur trofik, organisme autotrof disebut

sebagai

produsen. Produsen pada ekosistem darat adalah tumbuhan hijau.


Produsen pada ekosistem perairan, seperti danau dan laut adalah
bakteri berklorofil dan ganggang hijau biru. Kedua kelompok
organisme tersebut membentuk fitoplankton. Selain fitoplankton,
produsen ekosistem perairan adalah ganggang dan tumbuha air.
ALX.

Konsep Penting

ALY.

Struktur trofik terdiri dari tingkat-tingkat trofik. Tingkat trofik

pertama adalah kelompok organisme autotrof. Tingkat trofik


selanjutnya adalah kelompok organisme heterotrof.
ALZ.

Tingkat trofik kedua dan struktur trofik suatu ekosistem

ditempati oleh berbagai organisme yang tidak dapat membuat


makanan

sendiri.

Organisme

tersebut

tergolong

organisme

heterotrof. Bahan organic diperoleh dengan memakan organisme


atau sisa-sisa organisme lain sehingga organisem heterotrof disebut
juga konsumen. Konsumen terdiri dari konsumen primer pada
tingkat trofik kedua, konsumen sekunder pada tingkat trofik ketiga,
dan konsumen tersier pada tingkat trofik keempat.
AMA.

Konsumen primer adalah organisme pemakan produsen atau

disebut juga herbivore. Contoh konsumen didarat yaitu serangga, dan


siput. Contoh konsumen di perairan adalah zooplankton, sperti
Protista heterotrof dan udang-udangan.
AMB.

Konsumen

sekunder

merupakan

organisme

pemakan

konsumen primer. Konsumen sekunder disebut juga karnivora


karena makanannya berupa hewan. Hewan yang tergolong konsumen
sekunder umumnya berukuran kecil sehingga disebut karnivora kecil.
Hewan yang tergolong sekunder di darat, misalnya katak, ayam, labalaba, dan burung. Konsumen sekunder diperairan misalny kerang dan
cumi-cumi.
AMC.

Konsumen teeiser adalah organisme pemakan konsumen

sekunder. Konsumen tersier disebut juga karnivora besar. Contoh


konsumen tersier di darat, elang, singa, haarimau, ular dan serigala.

Konsumen tersier di perairan diantaranya adalah ikan hiu, paus,


gurita, dan buaya.
AMD. Jalur makan dan dimakan dari organisme pada suatu tingkat
trofik ketingkat trofik berikutnya membentuk urutan dan arah tertentu atau
yang disebut dengan rantai makanan. Rantai makanan yang dimulai dari
produsen disebut rantai makanan perumput. Contoh rantai

makanan

Gambar Contoh rantai makanan perumput.

perumput, yaitu rumput rumput belalang kadal burung elang


(Gambar). Rantai makanan dapat dimulai bukan dari produsen, tetapi dapat
dimulai dari detritus. Detritus adalah partikel-partikel organik hasil
penguraian berbagai organisme mati dan sisa organisme. Sisa organisme
seperti kotoran hewan, dedaunan, dan ranting yang gugur diuraikan oleh
organisme pengurai (dekompesor). Detritus merupakan makanan bagi
organisme seperti cacing, keluwing, rayap, dan kecoa. Detritivor dapat
membentuk rantai makanan detritus. Contoh rantai makanan detritus
adalah hancuran daun cacing tanah ayam manusia.
AME.
AMF.

Di dalam suatu ekosistem umumnya tidak hanya terdiri dari

stu rantai makanan. Suatu jenis produsen atau detritus dapat dimakan
oleh berbagai consume primer. Suatu konsumen primer juga dapat
memakan berbagai jenis produsen atau detritus. Percabangan rantai
makanan terdapat pula pada setiap trofik. Misalnya tanaman air selain

dimakan oleh bebek, juga dimakan oleh kelompok moluska


(misalnya bekicot). Beberapa konsumen memakan organisme pada
beberapa tingkat trofik. Misalnya, bangau dapat memangsa
konsumen primer (misalnya ikan tawes), tetapi dapat juga memangsa
konsumen tingkat yang lebih tinggi (misalnya ikan gurame).
Organisme pemakan segala, yaitu memakan produsen dan juga
konsumen dari berbagai tingkat trofik disebut omnivora, misalnya
manusia. Dengan demikian, dalam suatu ekosistem hubungan makan
dan dimakan sangat kompleks, saling berkaitan dan bercabang
sehingga membentuk jaring-jaring makanan (Gambar).
AMG.
AMH.

Sumber: www.sridianti.com
`Gambar.
Jaring-jaring makanan
merupakan
rantai
makanan
yang
kompleks.

AMI.

Hubungan antara rantai makanan menentukan jalur aliran

energi dan daur elemen-elemen kimia di alam karena pada makanan


terkandung energi dan materi.
E. ALIRAN ENERGI
AMJ.

Cahaya matahari merupakan sumber utama energy bagi

kehidupan. Energy cahaya masuk kedalam komponen biotik melalui


produsen. Oleh produsen, energy vahaya diubah menjadi energy
kimia. Energy kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari
berbagai tingkat trofik melalui jalur rantai makanan. Energy kimia
yang diperoleh organisme digunakan dalam proses metabolisme
sehingga organisme dapat tumbuuh dan berkembang. Pertumbuhan
dan perkembangan organisme menunjukkan energy kimia yang
terimpan
melakukan

dalam

organisme

pemasukan

dan

tersebut.

Jadi,

penyimpanan

setiap

organisme

energi

(Gambar).

Pemasukan dan penyimpanan energy dalam suatu ekosistem disebut


sebagai produktivitas ekosistem. Produktivitas ekosistem terdiri
dari prodduktivitas primer dan produktivitas skunder.

Sumber: www.pelajaranbiologi.info

Gambar: Aliran energi dalam suatu rantai makanan.

AMK. Produktivitas Primer


AML. Produktivitas primeer adalah laju pengubahan energi cahaya
menjadi energi kimia dalam bentuk bahn organic oleh organisme autotrof.
Energy cahaya yang berasal dari energy matahari adalah sumber energy
utama kehidupan. Namaun, hanya sebagian kecil energy cahaya yang dapat
diserap oleh organisme autotrof.
AMM. Produktivitas

primer

berbeda

pada

setiap

ekosistem.

Produktivitas primer terbesar ada pada ekosistem hujan hutan tropis,


ekosistem esturasi, dan ekosistem hutan bakau. Seluruh bahan organic yang
dihasilkan oleh organisme autotrof disebut produktivitas primer kotor
(PPK). Bahan oorganik hasil fotosintesis tersebut sebagian digunakan untuk
metabolisme dan sebagian tersimpan dalam tubuh rganisme. Aktivitas
metabolisme seperti respirasi, tumbuh, dan berkembang biak menggunakan
energy kimia dari bahan organic dan mengeluarkan energi panas. Bahan
organic yang disimpan oleh organisme disebut produktivitas prmer bersih
(PPB). Kandungan air dari tubuh masing-masing organisme berbeda-beda,

oleh karena itu cara yang paling baik adalah dengan mengukur berat kering
dari semua bahan organic yang tersimpan, termasuk tunbuh organisme,
sehingga dihasilkan biomassa.
AMN. Biomassa organisme auttotrof diperkirakan mencapai sekitar
50-90% dari seluruh hasil fotosintesis. Hal ini menunjukkan simpanan energi
kimia yang dapat digunakan oleh konsumen.
AMO. Produktivitas Sekunder
AMP. Produktivitas sekunder adalah laju perubahan energi kimia
dari bahan organic menjadi simpanan energy kimia baru oleh organisme
heterotrof. Bahan organic yang teersimpan pada organisme autotroph dapat
digunakan sebagai makanan bagi organisme heterotrof. Dari makanan
tersebut organisme heterotrof (konsumen) memperoleh energi kimia yang
akan digunakan untuk metabolisme dan disimpan. Setiap tingkat trofik dari
konsumen primer hingga konsumen tersier menyimpan sejumlah energy
kimia yang diperoleh dari produsen. Dengan demikian, produktivitas
sekunder akan berkurang pada setiap transfer energy dari satu tingkat trofik
ke tingkat trofik berikutnya. Perbandingan produktivitas bersih antara satu
tiingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya disebut efisiensi ekologi.
Diperkirakan hanya sekitar 10% energy yang ditransfer, disimpan
sebagaibiomassa. Jadi, sekita 90% energy yang tersedia pada suatu tingkat
trofik hilang. Energi tersebut hilang sebagai panas saat digunakan untuk
metabolisme, seperti bernapas atau mengejar mangsa untuk makan. Makin
pendek sebuah rantai makanan, makin sedikit terjadinya kehilangan energi.
AMQ. Piramida Ekologi
AMR. Para ahli ekologi menggambarkan struktur trofik suatu
ekosistem dalam bentuk piramida ekologi. Piramida ekologi terdiri dari

piramida energi, piramida biomassa, dan piramida kerapatan populasi. Pada


ketiga jenis piramida ekologi tersebut, bagaian dasar piramida adalah
produsen, diatasnya konsumen. Dan akan berakhir pada konsumen puncak.
AMS. Kehilangan energy dari suatu rantai makanan dapat
digambarkan dalam bentuk piramida produktivitas atau piramida energi.
Pada piramida energy, makin ke puncak tingkat trofik makin sedikit
produktivitasnya, atau energy yang dapat digunakan semakin sedikit.
Piramida energy selalu berbentuk menyempit ke atas. Hal ini menunjukkan
rendahnya efisiensi ekologi. Sebagai contoh, piramida energi pada tingkat
trofik tertentu dari ekosistem air tawar hanya mengandung sekitar
sepersepuluh energy yang ada pada tingkat trofi dibawahnya. Lihat Gambar.

AMT. Berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dapat


digambarkan dengan piramida biomassa. Pada piramida biomassa, setiap
tingkat trofik menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat
trofik tersebut pada suatu waktu. Piramida biomassa umumnya juga
berbentuk menyempit dari dasar kepuncak karena perpindahan energi antara
tingkat trofik sangat tidak efisien. Sebagai contoh, piramida biomassa yang
menunjukkan biomassa setiap tingkat trofik pada Gambar. Contoh lain

Sumber: Dokumen Penerbit

Gambar: Piramida ekologi: (a) piramida energi, (b) piramida


biomassa, (c) piramida kepadatan populasi

adalah pada ekosistem padang rumput. Sebidang padang rumput mampu


menghasilkan 1000kg rumput kering. Rumput kering tersebut dapat
dipergunakan untuk menghasilkan 100 kg daging sapi, yang selanjutnya akan
dapat dipergunakan untuk menambah berat badan seorang manusia. Puncak
piramida memiliki biomassa terendah yang berarti jumlah individunya
sedikit, dan umumnya adalah karnivora bertubuh besar.
AMU.

AMV. Jumlah individu pada setiap tingkat trofik digambarkan


dengan piramida kepadatan populasi. Piramida kepadatan populasi
umumnya berbentuk menyempit ke atas. Lihat Gambar. Namaun, dapat
terjadi piramida terbalik atau tidak terbentuk piramida sama sekali. Kondisi
tersebut terjadi jika organisme-organisme pada tingkat trofik di atas memiliki
ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan organisme-organisme pada
tingkat trofik di bawahnya. Misalnya, banyak serangga kecil yang hidup
pada suatu individu pohon.
AMW.

Konsep Penting

AMX.

Priamida ekologi terdiri dari piramida energi, piramida

biomassa, dan piramida kepadatan populasi. Ketiganya tersusun atas


produsen, konsumen, dan konsumen puncak.
F. DAUR BIOGEOKIMIA
AMY.

Dalam

suatu

ekosistem,

meskipun

energi

kimia

sebagiansebagian besaar hilang pada setiap tingkat trofik, tetapi materi pada
setiap tingkat trofik tidak hilang. Materi berupa unsur-unsur penyusun bahan
organic tersebut didaur ulang. Unusr-unsur tersebut masuk ke dalam
komponen biotik melalui udara, tanah, atau air. Air sebagai pelarut universal
merupakan komponen terbesar penyusun organisme. Air juga mengalami
proses daur ulang di alam. Daur ulang air dan unsur-unsur kimia melibatkan
makhluk hidup dan batuan (geofisika) sehingga disebut daur biogeokimia.
Berikut akan dijelaskan daur air, karbon, nitrogen, fosfor, dan sulfur.
AMZ.

Daur Air

ANA.

Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air. Uap air berasal

dari air di daratan dan laut yang menguap karena panas chaya

matahari. Sebgian besar uap air di atmosfer berasal dari laut karena
laut mencapai dua per tiga luas permukaan bumi. Uap air di atmosfer
terkondensasi menjadi awan yang turun ke daratan dan laut dalam
bentuk persipitasi. Persipitasi dapat berupa hujan, salju, atau hujan es.
Air yang turun ke daratan akan membentuk air permukaan dan air
tanah.

ANB.

Tumbuhan daarat menyerap air yang ada di dalam tanah.

Dalam tubuh tumbuhan, air mengalir melalui suatu pembuluh.


Selanjutnya, melalui transpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan
mencakup

90%

penguapan

pada

ekosistem

darat.

Hewan

memeperoleh air langsung dari air permukaan serta dari tumbuhan


dan hewan yang dimakan, sedangkan manusia memperoleh sekitar
seperempat dari total kebutuhannya aakan air dari cadangan air di
tanah. Sebagian air keluar dari tubuh hewan dan manusia sebagai

Sumber: www.brianly.co.id
Gambar: Pada daur air, terjadi pergerakan air dalam

urin dan keringat. Air tanah dan air permukaan sebagian mengalir ke
sungai, kemudian ke danau atau laut. Lihat Gambar
ANC.
AND.

Konsep Penting

ANE.

Daur biogeokimia adalah daur ulang air dan unsur-unsur

kimia yang melibatkan makhluk hidup dan batuan


ANF.

Daur Karbon

ANG.

Unsur karbon terdapat di atmosfer dalam bentuk gas karbon

dioksida (CO2). Konsentrasi karbon dioksida di atmosfer adalah


0,03%. Karbon dioksida masuk ke dalam komponen biotik melalui
produsen. Produsen di darat dan di air menggunakan karbondioksida
untuk membentuk senyawa karbo, seperti glukosa. Glukosa
dihasilkan oleh produsen melalui proses fotosintesis. Bahan organic
tersebut ditransfer ke hewan dan manusia secara langsung maupun
tidak langsung melalui rantai makanan.
ANH.

Respirasi

oleh

organisme

autotrof

dan

heterotrof

menghasilkan karbon dioksida. Kebutuhan tumbuhan akan karbon


dioksida hamper seimbang dengan pengeluaran karbon dioksida oleh
respirasi organisme.
ANI.

Pada tumbuhan, bahan organik yang mengandung banyak

karbon terdapat dalam batang atau kayu. Pada hewan dan manusia,
bahan organic yang mengandung karbon terdapata pada tulang.
Tumbuhan, hewan, dan manusia yang mati akan diuraikan antara lain
menjadi karbon dioksida.
ANJ.

Daur Nitrogen

ANK.

Unsur nitrogen sebagian besar terdapat di atmosfer dalam

bentuk gas nitrogen (N2). Gas nitrogen mencakup 78% dari berbagai
gas yang ada di atmosfer. Hanya sedikit organisme yang dapat
menggunakan nitrogen dalam bentuk N2. Organisme yang dapat

mengikat (fiksasi) nitrogen adalah bakteri. Bakteri pengikat nitrogen


yang hidup bebas misalnya Azotobacter sp. yang bersifat aerob
(memerlukan O2) dan Clostridium sp. yang bersifat anaerob (tidak
memerlukan O2). Selain itu, Rhizobium yang hidup dalam akar
tumbuhan kacang-kacangan juga dapat mengikat nitrogen bebas.
Nitrogen yang diikat oleh baketeri tersebut diiubah menjadi ammonia
(NH2).

ANL.

Nitrogen dapat diserap oleh tumbuhan dalam bentuk

ammonia. Pengurian nitrogen menjadi ammonia disebut amonifikasi.


Amonia kemudian dirombak oleh bakteri ntrit Nitrosomonas dan
Nitrosoccocus menjadi ion nitrit (NO2-). Ion Nitrobacter menjadi ion
nitrat (NO3-). Ion nitrat selain diserap oleh tumbuhan untuk
memenuhi kebutuhan nitrogennya, juga digunakan oleh bakteri tanah
untuk menghasilkann oksigen. Proses perombakan ion nitrat oleh
bakteri denitrifikasi menghasilkan nitrogen. Nitrogen yang dihasilkan

Sumber: www.brianly.co.id

Gambar: pada daur nitrogen terbentuk beberapa senyawa


nitrogen yang berbeda

akan kembali ke atmosfer (Gambar).


ANM.

ANN.

Konsep Penting

ANO.

Seluruh tumbuhan memerlukan nitrogen untuk memenui

kebutuhan proteinnya. Beberapa tumbuhan bersimbiosis dengan


bakteri pengikat nitrogen. Tumbuhan lain terpenuhi nitrogennya
melalui pemberian pupuk yang mengandung ammonia dan nitrat,
yang bertujuan agar tuumbuhan tumbuuh dengan baik.
ANP.

Daur Fosfor

ANQ.

Fosfor merupakan elemen penting kehidupan karena semua

makhluk hidup membutuhkan fosfor dalam bentuk ATP (Adenosin


Trifosfat), sebagai sumber energi untuk metabolisme sel. Fosfor
terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (PO
dalam

bebatuan.

Adanya

peristiwa

3-

). Ion fosfat terdapat

erupsi

dan

pelapukan

menyebabkan fosfat terbawa menuju ke sungai hungga laut dan


membentuk

sedimen.

Adanya

pergerakan

lempeng

bumi

menyebabkan sedimen yang mengandung fosfat muncul ke


permukaan.
ANR.

Sumber: www.brainly.co.id

Gambar: Daur Fosfor

ANS.
tanah.

Di darat, tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air


Herbivore

mendapatkan

fosfat

dari

tumbuhan

yang

dimakannya dan karnivora mendapatkan fosfat dari herbivore yang


dimakannya. Seluruh hewan mengeluarkan fosfat melalui urin dan
feses.
ANT.

Bakteri dan jamur mengurai bahan-bahan anorganik didalam

tanah lalu melepaskan fosfor yang kemudian diambil oleh tumbuhan.


Lihat Gambar.
ANU.

Daur Sulfur

ANV.

Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO42-).

Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu semua


makhluk hidup mati dan akan diuraikan komponen organiknya oleh
bakteri. Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain
Desulfobrio dan Desulfomaculum yang akan mereduksi sulfat
menjadi sulfide dalam bentuk hydrogen sulfide (H2S). kemudian
H2S digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti Chromatium
serta melepaskan sulfur dan oksigen. Sulfur dioksidasi menjadi sulfat

Sumber: www.brainly.com
Gambar: Daur sulfur yang melibatkan berbagai jenis bakteri.

oleh bakteri komolitotrof seperti Thiobacillus. Lihat Gambar.


ANW.
ANX.
ANY.

Kegiatan

ANZ.

Perombakan Berbagai Jenis Sisa Organisme Oleh Pengurai

AOA.

Tujuan

AOB.

Mengetahui lama perombakan berbagai jenis sisa organisme

yang dilakukan oleh pengurai.


AOC.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Alat dan Bahan

Pot tanaman
Pinset
Plastic politena (plastic yang lentur dan bening)
Plastic
Tanah
Sisa-sisa organisme (cacing tanah dan serangga yang telah mati,
sehelai daun, potongan kayu)

AOD.

Cara Kerja

1. Sediakan pot tanaman yang agak lebar (contoh: berdiamaeter 25-35


cm).
2. Isilah pot dengan tanah yang lembab. Periksa tanahnya, jangan
sampai terdapat cacing tanah.
3. Letakkan objek yang berupa sisa-sisa organisme dan plastic di
permukaan tanah. Berilah tanda tempat kamu meletakkan objek.
4. Tutuplah pot dengan plastic poletina
5. Letakkan pot di tempat yang hangat.
6. Amatilah perubahan yang terjadi pada setiap objek selama dua
sampai tiga minggu.
AOE.

Pertanyaan

1. Mengapa tidak boleh ada cacing tanah di dalam pot?


2. Objek yang paling cepat terurai/ membusuk?
3. Apa pengaruh pembusukan atau penguraian sisa-sisa organisme
terhadap siklus karbon yang terjadi di alam?
AOF.

G. SUKSESI
AOG.
Definsi Suksesi
AOH. Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah
secara teratur yang terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu
tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan
komunitas semula. Dengan perkataan lain. suksesi dapat diartikan sebagai
perkembangan ekosistem tidak seimbang menuju ekosistem seimbang.
Suksesi terjadi sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas
atau ekosistem.
AOI. Pengertian suksesi adalah proses perubahan ekosistem dalam
kurun waktu tertentu menuju ke arah lingkungan yang lebih teratur dan
stabil. Proses suksesi akan berakhir apabila lingkungan tersebut telah
mencapai keadaan yang stabil atau telah mencapai klimaks. Ekosistem yang
klimaks dapat dikatakan telah memiliki homeostatis, sehingga mampu
mempertahankan kestabilan internalnya.
AOJ. Tansley (1920) mendefinisikan suksesi sebagai berikut:
suksesi adalah perubahan yang perlahan lahan dari komunitas tumbuhan
dalam suatu dareah tertentu di mana terjadi pengalihan dari satu jenis
tumbuhan oleh jenis tumbuhan lainnya pada tingkat populasi.
AOK.

Clements (1916) menuliskan pendapat-pendapatnya yang

sangat persuasive,ia menyatakan bahwa vegetasi dapat di sejalankan dengan


organism super mampu memperbaiki atau mengelola dirinya sendiri bila
terjadi gangguan atau kerusakan,ia juga mengenalkan adanya enam unsur
yang akan terjadi sehubungan dengan proses suksesi yaitu:
1. Penggundulan yang mengakibatkan terjadinya sibstrat baru
2. Migrasi kehadiran migrula atau organ pembiak tumbuhan.

3. Eksesis perkecambahan,pertumbuhan,reproduksi,dan penyebaran


4. Kompetisi ,persaingan sehingga pengusiran satu spesies oleh species
lainnya
5. Reaksi,perubahan pada ciri dan sifat habitat oleh jenis tumbuhan
6. Stabilisasi,Yang menghasilkan komunitas tumbuhan pada tingkatan
yang matang.
AOL. Perubahan komunitas tumbuhan atau vegetasi yang di
kemukakan atas dasar menggambarkan bertambah kayanya suatu daerah oleh
berbagai jenis tumbuhan yang hidup di atasnya, proses perubahan ini di sebut
suksesi progresesif.
AOM. Perubahan vegetasi dapat pula mengarah pada penurunan
jumlah jenis tumbuhan, penurunan kompleksitas struktur komunitas
tumbuhan. Hal ini terjadi biasanya akibat penurunan kadar zat hara dari
tanah, misalnya akibat degradasi habitat.Perubahan komunitas tumbuhan
mengarah ke yang lebih sederhana ini di sebut suksessi retrogresif atau
suksesi regresif.
AON. Dalam hal suksesi retrogresif ini seluruh unsur perubahan
yang di kemukakan oleh Clements tetap berlaku, tetapi dengan arah yang
berlawanan.
AOO. Gams (1918) mengemukakan bahwa suksesi bisa terjadi
secara alami ,tetapi bisa juga timbul karena perbuatan manusia.keduanya
tidak berbeda secara mendasar. Hutan yang yang hancur karena di tebang
oleh manusia,atau di hancurkan akibat longsor atau angin topan , proses
suksesi yang terjadi akan relative sama.
AOP.

Gams mengkategorikan suksesi ini dalam tiga keadaan yaitu

Suksesi dengan urutan normal, yang berasal dari adanya pengaruh


terhadap vegetasi yang terus menerus dan cepat.misalnya vegetasi
rumput yang selalu terinjak-injak ternak,dimamah biak,di jadikan
tempat beristirahat ternak ,atau tempat guling-gulingan ternak.kondisi
vegetasi akan mengalami fasa perubahan masa ternak tetap berada di

tempat itu.
Suksesi dengan urutan berirama yang berasal dari gangguan
berulang-ulang ,mugkin siklis tetapi mempunyai interval waktu satu
gangguan dengan gangguan berikutnya.misalnya terjadi perubahan
vegetasi karena adanya proses rotasi dalampemanfaatan lahan

pertanian.
Suksesi denga urutan katastrofik, yang terjadi secara hebat dan tibatiba, tidak berirama, seperti meletusnya gunung merapi, gempa bumi,
kebakaran,

penebangan,

pengerinhan

habitat

akuatika,yang

kesemuanya ini bisa menimbulkan dampak katastrofik pada


komunitas tumbuhan,yang kemudian cepat atau lambat akan diikuti
oleh suatu proses suksesi tumbuhan.
AOQ.

Perubahan vegetasi di alam sebenarnya bisa di bedakan dalam

tiga bentuk umum yaitu:


a

Perubahan fenologis yang tidak saja terjadi karena adanya masa-masa


berbunga,berubah biji,berumbi,gugur daun dan sebagainya,tetapi juga
terjadi pertumbuhan jenis-jenis tumbuhan tertentu dalam perjalanan
waktu atau musim yang memperkaya komunitas tumbuhan
itu.misalnya pada habitat padang pasir dengan hadirnya tumbuhan
setahun dan geofita setelah hujan turun,dan ini terjadi satu kali untuk

beberapa tahun.
Perubahan suksesi sekunder yakni perubahan yang vegetasi yang non
fenologis dan terjadi dalam ekosistem yang telah matang.ini termasuk

suksesi

normal

,berirama

dan

katastrofik

seperti

yang

di

klasifikasikan oleh gams.suatu suksesi sekunder berasal hanya dari


suatu kerusakan ekosistem secara tidak menyeluruh atau tidak total
kerusakannya.Misalnya pada daerah pertanian setelah terjadi
panenan.juga

pada

daerah

hutan

akiubat

terjadinya

pohon

tumbang.Pada suksesi sekunder ini dapat bersifat satu arah atau


c

siklik.
Perubahan

suksesi

primer,

berlainan

dengan

suksesi

sekunder,pembentukan komunitas tumbuhan pada suksesi primer ini


berasal dari suatu substrat yang sebelumnya tidak pernah mendukung
komunitas tumbuhan.
AOR.
Substrat baru yang terbentuk bisa berasal dari system air
sebagai hasil dari proses pendangkalan ,suksesi yang terjadi di sebut
suksesi hidroseres(clements)atau hidrark (cooper).bila substrat baru
berasal dari system darat ,batuan,pasir,dan sebagainya maka
suksesinya di sebut suksesi xeroseres atau xerark.
AOS. Konsep Suksesi
a. Sere
AOT.

Seluruh

seri

komunitas

yang

terbentuk

pada

keadaan/waktu tertentu
b. Suksesi
AOU.

Suatu seri perubahan berurutan dan bertahap dari

komunitas pada suatu wilayah ekosistem tertentu


c. Klimaks

AOV.

Suatu keadaan seimbang-dinamis dari populasi yang

menentukan dalam perjalanan suksesi ekologis yang optimum.


AOW. Pada prinsipnya semua bentuk ekosistem akan mngalami
perubahan baik struktur maupun fungsinya dalam perjalanan waktu.Beberapa
perubahan mungkin hanya merupakan fluktuasi local kecil sifatnya,sehingga
tidak memberikan arti yang penting.Perubahan lainnya mungkin sangat besar
atau kuat sehingga mempengaruhi system secara keseluruhan.
AOX. Kajian perubahan ekosistem dan stabilitasnya memerlukan
perhatian yang tidak sederhana,ini meliputi aspek-aspek yang sangat luas
seperti siklus materi / nutrisi ,produktivitas,konsep energy,kaitannya dengan
masalah pertanian dan juga dengan masalah konservasi.
AOY.

Perubahan ekosistem ini pada dasarnya dapat di sebabkan

berbagai penyebab utama yaitu:


a

Akibat perubahan iklim

AOZ.

Perubahan atau fluktuasi iklim dalam skala dunia yang

meliputi ribuan tahun telah memberikan reaksi penyusuaian dari


ekosistem di dunia ini.Bentuk perubahan ini meliputi perubahan
dalamperioda waktu yang lama dari penyebaran tumbuhan dan juga
hewan.yang

akhirnya

sampai

pada

bentuk-bentuk

ekosistem

sekarang.
b

Suksesi allogenik ( karena pengaruh dari luar)

APA.

Faktor

luar

seperti

api,penginjakan,atau

polusi

dapat

menginduksi perubahan ekosistem baik untuk sementara maupun


waktu yang relative lama.

Suksesi autogenik (karena pengaruh dari dalam)

APB.

Ini merupakan suksesi ekologi,yang dapat di artikan sebagai

perubahan dalam ekosistem yang berkembang kearah pemasakan


atau pematangan atau Steady state .
APC.

Seperti yang di pahami bahwa ekosistem merupakan system

yang terbuka,mempunyai kapasitas untuk pengaturan diri oleh system


umpan

balik

negative.artinya

ekosistem

keseimbangannya,berupa ekosistem yang stabil.


APD.
APE.

APF.

Gambar proses suksesi

APG.

Tahapan tahapan suksesi

mengarah

pada

APH.

Proses suksesi dapat terjadi melalui beberapa tahap, yaitu

sebagai berikut :
a

Kolonisasi
API.

Tahap awal dari suksesi adalah kolonisasi,selama

tahap tersebut habitat yang kosong dipenuhi oleh oragisme


organisme. Kolonisasi ini memerlukan : pertama, bahwa organisme
tersebut sampai dilokasi dan kedua, organisme tersebut menjadi
mantap disana. Kemampuan organisme untuk sampai pada suatu
tempat tergantung pada kemampuan dispersal individu tersebut dan
b

isolasi yang ada pada daerah tersebut.


Modifikasi Tempat
APJ. Dari tahap kolonisasi, organisme organisme yang
berdiam didaerah itu akan mengubah sifat sifat tempat tersebut.
Koloni awal dari suksesi primer pada daerah terestial biasanya adalah
mikroorganisme mikroorganisme tanah seperti misalnya lichens
(lumut kerak) yang meruakan kolonis permulaan dari bebatuan
vulkanik. Organisme ini akan mempengaruhi sifat sifat batuan yang
didiami.Merupakan pengubahan sifat-sifat tempat (habitat) yang

dilakukan oleh koloni makhluk hidup.


Variabilitas Ruang
APK. Tahap berikut dari

modifikasi

ruang

adalah

peningkatan variablitas ruang (spasial) habitat. Contohnya adalah


Dryas

drummndii

adalah

tanaman

pembentuk

hutan

yang

terpentingpada suksesi awal di Alaska. Tumbuhan ini menghasilkan


gradient sifat tanah. Bahan organik tanah brvriasi pada bagian tengah
hutandan pada bagian tepi hutan.
APL. Penutupan vegetasi

ummnya

berpengaruh

pada

perbaikan temperature, cahaya dan evaporasi. Oleh karena transpirasi


hutan akan cenderung menciptakan kelembapan internal yang tinggi,

kehilangan air dari organisme yang ada dihutan mungkin akan


berkurang. Temperature udara akan lebih rendah dalam tegakan
suksesi suksesi yang lebih tua.
APM.

PEMBAGIAN SUKSESI

APN.

Pada Suksesi terdapat dua jenis yaitu yang dikenal dengan

suksesi primer dan suksesi sekunder, yang membedakan antara suksesi


primter dan suksesi sekunder terletak pada kondisi habitat pada awal proses
suksesi terjadi, dibawah ini penjelasan mengenai suksesi primer dan suksesi
sekunder :
1

Suksesi Primer

APO.

Suksesi primer terjadi ketika komunitas awal terganggu dan

mengakibatkan hilangnya komunitas awal tersebut secara total sehingga di


tempat komunitas asal tersebut akan terbentuk substrat dan habitat baru.
a

Gangguan ini dapat terjadi secara alami, misalnya tanah longsor,


letusan gunung berapi, endapan Lumpur yang baru di muara sungai,

dan endapan pasir di pantai.


Gangguan dapat pula karena

perbuatan

manusia

misalnya

penambangan timah, batubara, dan minyak bumi.


APP.

Contoh yang terdapat di Indonesia adalah terbentuknya

suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883.Di daerah
bekas letusan gunung Krakatau mula-mula muncul pioner berupa lumut
kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap penyinaran matahari
dan kekeringan.Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan pelapukan pada
daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana. Bila tumbuhan
perintis mati maka akan mengundang datangnya pengurai. Zat yang
terbentuk karna aktivitas penguraian bercampur dengan hasil pelapukan
lahan membentuk tanah yang lebih kompleks susunannya.Dengan adanya

tanah ini, biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan
subur.Kemudian rumput yang tahan kekeringan tumbuh.Bersamaan dengan
itu tumbuhan herba pun tumbuh menggantikan tanaman pioner dengan
menaunginya.Kondisi demikian tidak menjadikan pioner subur tapi
sebaliknya.
APQ. Sementara itu, rumput dan belukar dengan akarnya yang kuat
terus mengadakan pelapukan lahan.Bagian tumbuhan yang mati diuraikan
oleh jamur sehingga keadaan tanah menjadi lebih tebal. Kemudian semak
tumbuh.Tumbuhan semak menaungi rumput dan belukar maka terjadilah
kompetisi. Lama kelamaan semak menjadi dominan kemudian pohon
mendesak tumbuhan belukar sehingga terbentuklah hutan. Saat itulah
ekosistem disebut mencapai kesetimbangan atau dikatakan ekosistem
mencapai klimaks, yakni perubahan yang terjadi sangat kecil sehingga tidak
banyak mengubah ekosistem itu.
APR.

APS.

Suksesi primer pada Pulau Anak Krakatau

APT.
APU.

Perubahan yang terjadi selam proses suksesi :

APV.

1.Perkembangan sifat substrat/tanah

APW.

2.Pertambahan kepadatan komunitas

APX.

3.Peningkatan pemanfaatan SDL

APY.

4.Perubahan iklim mikro

APZ.

5.Komunitas menjadi lebih kompleks

AQA.

AQB.

AQC. Proses suksesi primer


2

Suksesi Sekunder

AQD.

Apabila dalam suatu ekosistem alami mengalami gangguan,

baik secara alami ataupun buatan (karena manusia), dan gangguan tersebut
tidak merusak total tempat tumbuh organisme yang ada sehingga dalam

ekosistem tersebut substrat lama dan kehidupan lama masih ada. Contohnya,
gangguan alami misalnya banjir, gelombang taut, kebakaran, angin kencang,
dan gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakaran padang
rumput dengan sengaja. Contoh komunitas yang menimbulkan suksesi di
Indonesia antara lain tegalan-tegalan, padang alang-alang, belukar bekas
ladang, dan kebun karet yang ditinggalkan tak terurus.
AQE.

AQF.

Suksesi sekunder karena penebangan hutan

AQG.

Suksesi sekunder karena kebakaran hutan


AQH. Kebakaran sering kali terjadi seiring dengan datangnya
musim kering atau yang dikenal juga dengan musim kemarau. Kebakaran
dapat ditimbulkan oleh beberapa faktor baik yang disebabakan oleh
kesalahan manusia maupun faktor kondisi alam, kebakaran yang terjadi
karena gejala alam sering terjadi di musim kemarau dengan suhu panas yang

tinggi memudahkan bahan organik kering mudah terbakar jika tersulut


dengan api, bencana kebakaran pun lebih banyak menimbulkan dampak
negatif terhadap kondisi setelahnya dan bahkan menimbulkan kerugian
material. Kebakaran tidak hanya terjadi di pemukinaan masyarakat,
kebakaran hutan juga sering kali terjadi di sebagian wilayah Indonesia,
bencana ini dapat melenyapkan ekosistem didalamnya. Tidak hanya
hilangnya vegetasi hutan, kerusakan habitat satwa dan sumber pakannnya
juga mengakibatkan mereka harus bergerak ke habitat lain.
AQI. Kebakaran pada tahun 2006 yang terjadi kawasan Taman
Nasional Tanjung Puting menghabiskan hampir 1/5 kawasan SPTN III,
Resort Tanjung Harapan daerah Beguruh yang sebagian besar vegetasinya
hutan rawa gambut. Selain didaerah Beguruh kebakaran sering terjadi di
SPTN I, Resort Pondok Ambung yang berbatasan dengan perkebunan sawit.
Kebakaran yang terjadi dibelakang Stasiun Penelitian Pondok Ambung satu
tahun yang lalu, tepatnya tanggal 20 Februari 2008 menyebabkan hilangnya
vegetasi yang ada di sana, bencana yang menyebabkan hilangnya vegetasi
seluas 6,6 ha yang terjadi akibat dari kelalaian manusia yang didukung
dengan kondisi cuaca.
AQJ. Kebakaran yang terjadi dapat dikendalikan dan api berhasil
dipadamkan dengan kerjasama oleh berbagai pihak yang terkait dalam kurun
waktu 5 jam, dalam proses pemadaman kendala yang dihadapi terkait dengan
peralatan yang digunakan untuk pemadaman api. Dengan berjalannya waktu,
hutan yang telah habis terbakar tersebut secara perlahan akan terjadi proses
suksesi sekunder dimana jenis-jenis vegetasi pioneer akan tumbuh
menggantikan vegetasi sebelumnya yang telah musnah, seiring dengan
tumbuhnya vegetasi pioner ini menggundang satwaliar seperti rusa untuk
datang dan memakan daun muda dan rumput yang terdapat disana. Proses

suksesi akan terjadi bertahun-tahun untuk mengembalikankondisi hutan


dengan tumbuh jenis-jenis yang toleran terhadap cahaya.
AQK. Pada tanggal 20 Feb 2009, Tepat satu tahun kebakaran staf
Pondok Ambung melakukan kegiatan analisis dan identifikasi jenis-jenis
tumbuhan yang dapat tumbuh kembali di hutan yang telah terbakar, dengan
tujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis vegetasi yang tumbuh dalam
proses suksesi, struktrur dan komposisi jenis sehingga dapat menggambarkan
kondisi hutan. Tidak hanya untuk jenis tumbuhan tingkat tinggi, data yang
diambil meliputi jenis paku-pakuan, semak dan jenis rumput-rumputan.Dari
hasil kegiatan yang dilakukan didapatkan data keragaman jenis di lahan
terbakar, jenis yang dapat tumbuh diantaranya beberapa jenis pohon, pakupakuan, tumbuhan semak, rumput-rumputan dan kantung semar.Kantung
semar yang tumbuh dilahan terbakar adalah jenis Nepenthes rafflesiana yang
memiliki ciri bentuk kantong bawah oval dengan warna merah marun dan
memiliki dua sayap yang cukup lebar.Jenis paku-pakuan yang mendominasi
tumbuh pada lahan terbakar ialah jenis Gleichenia linearis dan Lycopodium
cernuum.Pada tingkat vegetasi semak jenis yang dapat tumbuh adalah
Melastoma malabathricum, Ochthocharis bornensis,Achasma coccineum
Val. Blumea balsamifera dan Sesaraian.Dari suku rumput-rumputan dapat
ditemukan dua koloni suku poaceae dan Cyperaceae. Darisuku poaceae
ditemukan tiga jenis yaitu Digitaria ischaemum, Sorghum halepensedan
Pennistrum purpureum, sedangkan dari suku Cyperaceae ditemukan 4 jenis
yaitu Eleocharis parvula, Cyperus kyllingia, Cyperus distans dan Cyperus
paniceus.
AQL.
1

Faktor yang memengaruhi proses suksesi, yaitu:

Luasnya habitat asal yang mengalami kerusakan.

Jenis-jenis tumbuhan di sekitar ekosistem yang terganggu.

Kecepatan pemencaran biji atau benih dalam ekosistem tersebut.

Iklim, terutama arah dan kecepatan angin yang membawa biji, spora.
dan benih lain serta curah hujan yang sangat berpengaruh dalam
proses perkecambahan.

Jenis substrat baru yang terbentuk.

Iklim, terutama arah dan kecepatan angina yang membantu


penyebaran biji, sporam dan benih serta curah hujan.

Sifat sifat jenis tumbuhan

AQM.

Suksesi tidak hanya terjadi di daratan, tetapi terjadi pula di

perairan misalnya di danau dan rawa. Danau dan rawa yang telah tua akan
mengalami pendangkalan oleh tanah yang terbawa oleh air. Danau yang telah
tua ini disebut eutrofik.
AQN.

Telah dijelaskan bahwa akhir suksesi adalah terbentuknya

suatu komunitas klimaks. Berdasarkan tempat terbentuknya, terdapat tiga


jenis komunitas klimaks sebagai berikut :
1

Hidroser yaitu sukses yang terbentuk di ekosistem air tawar.

Haloser yaitu suksesi yang terbentuk di ekosistem air payau

xeroser yaitu suksesi yang terbentuk di daerah gurun.


AQO.

Pendekatan Dalam Kajian Suksesi

AQP.

Sejalan dengan perkembangan dari ekologi umumnya maka

dalam kajian suksesi ini pun mengalami perkembangan,dan dapat di bagi dua

periode pendekatan,yaitu pendekatan secara lama atau tradisional di satu


fihak dan pendekatan yang di tujukan untuk melengkapi atau mengoreksi
pendekatan lama berdasarkan konsep-konsep ekosistem yang mendasarinya
di fihak lain
a

Pendekatan Kajian Suksesi Lama /Tradisional


AQQ. Teori suksesi pola pendekatan lama di dasarkan pada
beberapa pemikiran yaitu:
1 Suksesi adalah suatu proses perkembangan komunitas yang
teratur dan meliputi perubahan komposisi jenis dan fungsi
ekosistem melalui waktu tertentu,suksei merupakan proses
2

yang progresip dan dapat di perkirakan.


Fase awal dari suksesi struktur komunitas serhanan.dan di
kuasai oleh tumbuhan berumur pendek.sere breikutnya
menjadi lebih progresif ,lebih kompleks dan di kuasai oleh

tumbuhan berumur panjang.


Suksesi berkulminasi dalam komunitas klimaks ,yang paling
besar ,paling efisien dan komunitas paling kompleks dari
habitat yang mendukungnya.komunitas klimaks adalah stabil

dan mandiri.
Suksesi dari habitat yang berbeda dapat mengarah pada
komunitas klimaks yang sama.pemikiran ini di sebut
kesamaan akhir equifinality jadi baik hidroseres maupun
xeroseres akan berkembang menjadi komunitas klimaks

berupa hutans
Faktor penting yang berpengaruh terhadap bentuk komunitas
klimaks adalah iklim.cowles dan clements berpendapat
bahwa untuk setiap daerah iklim akan mempunyai satu
bentuk komunitas klimaks.pendapat ini d sebut teori
monoklomaks .variasi local dari komunitas klimaks akan di

tentukan oleh tanah,dan apabila di beri waktu yangcukup


akan berkembang mengarah ke bentuk klimaks regional.
AQR.

Teori suksesi tradisional / lama ini sangat kaku,lebih di

tekankan pada pola berpikir deduktif dan pembuktian yang bersifat relative
sangat sedikit kasus suksesi telah di kaji secara rinci karena perubahan
meliputi waktu yang panjang beberapa decade dan sulit mengelola penelitian
lapangan untuk waktu yang lama ini.
b

Pola Pendekatan Suksesi Modern

AQS.

Akhir-akhir ini timbul suatu pemikiran bahwa dalam kajian

suksesi harus di perhitungkan pula segala aspek dari ekosistem untuk


menggambarkan perubahan struktur dan fungsi ekosistem suksesi ini.
A. Pola aliran energy
AQT. Selama suksesi mencapai klimaks pola energy dalam
ekosistem berubah secara mendasar.perubahan ini di refleksikan dalam
besaran standing crop dalam system.
a

Selama fase seral awal masukan energy ke ekosistem lebih besar


dari yang hilang.tumbuhan dan hewan komunitasnya berkembang
,mengakumulasi energy sebagai biomasa.bebereapa standing crop

atau tegakan yang ada meningkat selama suksesi.


Ketika komunitas klimaks di kembangkan maka steady state
tercapai.dalam keadaan ini masukan energy ke ekosistem sama
dengan energy yang hilang.hasilnya perubahan tegakan adalah
kecil.aliran energy melalui sistempada fase klimaks adalah
maksimum.

Bila ekosistem terganggu oleh factor luar,misalnya kebakaran


.energi yang hil;ang mugkin lebih besar dari masukan

energy.dalam hal ini besaran tegakan dalam system menurun.


Akumulasi energy sebagai biomasa selama suksesi palingbesar
dalam

ekosistem

daratan,tumbuhan

terbesar

membentuk

komunitas klimaks .tegakkan berada dalam maksimumnya


e

meskipun ada sedikit fluktuasi.


Di ekosistem perairan ,terutama laut,komuntias kliamkas
mungkin di nyatakan oleh fitiplankton .ukurannya yang kecil
berarti standing crcopnya relative rendah / kecil,mungkin
akumulasi dalam ekosistem rendah.tetapi laju metabolism tinggi
sehingga memungkinkanuntuk mempunyai produktivitas kotor

yang tinggi.
AQU.
B. Produktivitas
AQV.

Produktivitas kotor dari ekosistem meningkat selam suksesi

sampai klimaksnya.peningkata ini sebanding dengan keadaan standing


cropnya.prosentase dari produktivitas kotor yang terfiksasi sebagai
produktivitas bersih tidak terus meningkat sampaiklimaksnya,hal ini akibat
beberapa keadaan.
a

Dalam fase seral awal tumbuhna dominan berkecenderuingan


untuk menjadi kecil dan berumur pendek.bentuk tumbuhan ini
meliputi

tumbuhan

setahun,produktivitas

bersihnya

tinggi.Tumbuhnya yang kecil memerlukan energy yang relative


b

sedikit untuk pengelolannya.


Dalam fase seral akhir tumbuhan dominan berkecenderungan
besar

dan berumur panjang,seperti pohon.ketika tumbuh

esmpurna memerlukan bagian yang besar dari produktivitas


kotornya

untuk

respirasi

dalam

pengelolaan

tumbuhnya.organisme

muda

berada

dalamlajupertumbuhan

maksimum dan dikarakterisasi oleh penurunan produktivitas


bersih ketika dewasa.akibatnya tumbuhan besar dan berumur
panjang mempunyai periode kehidupan dalam keadaan relative
tidak produktif.halini terefleksikan dalam produktivitas dari
ekosistem secara keseluruhan.
AQW.
C. Efisiensi Ekologi
AQX.

Teori suksesi lama menyatakan bahwa proses suksesi

membawa suatu komunitas untuk mencapai efesiensi konversi energy yang


maksimum.energi merupakan sumber pembatas

yang ekstrim bagi

ekosistem,sehingga sangat logis apabila orang menduga bahwa kematangan


akan tercapai pada saat ketersediaan energy berada dalam keadaan terbaik
untuk bisa di manfaatkan. Padahal pemikiran ini bertentangan dengan apa
yang di ketahui tentang pola aliran energy dan produktiviotas.
AQY.

Telah dinyatakan bahwa dalam suatu suksesi primer

,produktivitas kotor di mulai dengan nol kemudian meningkat, tetapi


peningkatannya tidak dapat tanpa batasnya apabila produktivitas bersih
menurun sampai mencapai klimaks,efesiensi konversi energy menurun
dalam fase seral akhir.
AQZ.

Penurunan efesiensi ekologi dari suatu ekosistem yang

matang adalah fungsi dari pola produktivitas dari tumbuhan besar,yang hidup
dalam komunitas klimaks.tumbuhan mempunyai adaptasi yang tinggi untuk
dapat tumbuh dengan cepat ketika muda dan peka,apabila telah besar dan
mandiri maka rendahnya produktivitas bersih tidak menjadi masalah lagi.
D. Struktur Trofik

ARA.

Fase seral awal ada alternative mempunyai rantai makanan

yang pendek.kerusakan dapat terjadi dengan mudah ,apabila salah satu rantai
hilang maka tidak ada alternative pengaliran air lagi energy.begitu pelapisan
dari ekosistem terbentuk dan

versitas jenis meningkat maka struktur

trofilmenjadi lebih kompleks dan terbentuk jaring makanan.


ARB.

Struktur trofil yang lebih kompleks menghasilkan ekosistem

yang stabil. Berbagai kemungkinan aliran energy tidak lagi menjadi masalah
apabila salah satu dari mata rantai rusak atau terganggu .rantai makanan
detritus memegan peranan penting pada ekosistem matang ini.
E. Perubahan siklus Nutrisi
ARC.

Teori lama memperkirakan bahwa suksesi menghasilkan

komunitas yang stabil dan siklus materi yang lebih efisien. Hal ini adalah
benar untuk kebanyakan ekosistem daratan,tetapi tidaklah demikian untuk
ekosistem perairan.
ARD.

Dalam setiap proses suksesi jumlah nutrisi yang bersiklus

dalam setiap fase awal adalah kecil.penimbunan dalam ekosistem juga


kecil.Pertukaran nutrisi antara komponen biotic dan abiotik terjadi cepat
karena umur organismenya pendek.peranan detritus dalam regenerasi dalam
nutrisi kurang penting.fasa organic dari siklus kurang berkembang,akibatnya
nutrisi dapat bergerak ke dalam dan keluar dari system dengan penuh
mudah ,maka siklus nutrisinya terbuka.
ARE.

Meningkatnya biomasa pada fase seral akhir berarti tingginya

jumlah nutrisi yang di simpan dalam system.Laju siklus nutrisi


menjadilambat akibat system di domonasi oleh organism yang umur
panjang.Jumlah nutrisi yang di perlukan pada fase seral akhir ini
besar.tumbuhan besar dari komunitas klimaks mempunyai system akar yang

luar biasa yang sangat efektif dalam menyerap nutrisi.peranan detritus dalam
regenerasi nutrisi adalah penting.
ARF.

Karaktersitika ini berarti bahwa system yang matang

mempunyai kemampuan untuk menahan nutrisi untuk waktu yang


lama.masaorganik dari nutrisi adalah berkembang dengan baik sehingga
tidak banyak nutrisi di keluarkan dari perbatasan ekosistem.siklus nutrisi
menjadi lebih tertutup dan sempurna hal ini relative efisien dan
keseimbangan akan terbentuk.jumlah dan laju siklus nutrisi dalam suksesi di
lautan dan biasanya sampai menurun sampai klimaks,dengan demikian
serekarekteristika ini berkembabg sebagai hasil dari pengembalian nutrisi
dari dasar yang tidak efisien.nutrisi di lepas dari organic mati ke dasar
perairan dan tidak di kembaliokan ke permukaan yang produktif.
F. Struktur dan Keaneragaman
ARG.

Stratifikasi

ARH.

Sere

awal

biasanya

terdiri

dari

kelompok-kelompok

tumbuhan pendek yang tidak merata penyebarannya dan dengan pelapisan


yang sederhana.suksesi berjalan terus ,tumbuhan yang lebih tinggi bentuk
lapisan tambahan dan terjadi peneduhan.Koloni tumbuhan lama menyingkir
dari keteduhan dan diganti dengan jenis tumbuhan bawah lainnya yang biasa
hidup dibawah naungan perdu,suatu formasi hutan klimaks akhirnya
terbentuk dengan identifikasinya yang kompleks .untuk hutan tropika
misalnya di kenal dengan pelapisan dari kanopi pohon,lapisan perdu,dan
lapisan dasar byang terdiri dari lumut.
ARI.

Pengecualian-pengecualian untuk terbentuknya stratifikasi

kompleks ini memang juga bisa terjadi ,misalnya pada hutan ,lapisan kanopi
pohon yang kerap dan mengakibatkan energy cahaya tidak memungkinkan

untuk menunjang vegetasi dasar.fenomena ini dapat diketemukan di hutan


alami yang padat atau rapat kanopinya,baik di tropika maupun di temperate.
ARJ.

Meningkatnya kekomplekkan struktur vertical dari ekosistem

didikuti oleh agregasispasial dari fungsi di antara lapisan,contoh yang baik


adala di hutan ,fotosintesis terjadi di lapisan kanopi pohon,penguraian berada
di lapisan dasar atau permukaan tanah,dan batang-batang pohon mengangkut
kembali nutrisi ke kanopi.
ARK.

Pelapisan yang sama dari struktur dan fungsi terjadi selama

suksesi di lautan dan danau.produksi terjadi di lapisan permukaan sedangkan


pengeruaian lebih banyak terjadi pada dasar perairan.nutrisi di kembalikan
ke permukaan akibat pengadukan oleh arus atau angin.Dengan demikian
meskipun ada perbedaan dalam pengendalian nutrisi ,rupanya untuk semua
ekosistem berkembang pelapisan dari struktur dan fungsi selama suksesi.
Teori tradisional menyatakan bahwa suksesi ekologi mengarah kepada suatu
komunitas akhir yang stabil yaitu klimaks. Fasa klimaks ini mempunyai
sifat-sifat tertentu ,dan yang terpenting adalah :
a

Fase klimaks merupakan system yang stabil dalam keseimbangannya

b
c

antara lingkungan biologi dengan lingkungan non biologinya.


Komposisi jenis pada fasa klimaks relative tetap atau tidak berubah
Pada fasa klimaks tidak ada akumulasi tahunan berlebihan dari materi

organic ,sehingga tidak ada perubahan yang tidak berarti.


Fasa klimaks dapat mengelola diri sendiri atau mandiri.

ARL.

Pembentukkan komunitas klimaks sangat dipengaruhi oleh

musim dan biasanya komposisinya bercirikan spesies yang dominan.


Berdasarkan pengaruh musim terhadap bentuknya komunitas klimaks,
terdapat dua teori sebagai berikut :
1

Teori monoklimaks

ARM.

Dalam teorinya pada tahun 1916 clements menyatakan bahwa

komunitas klimaks untuk suatu kawasan semata-mata merupakan fungsi dari


iklim.Dia memperkirakan bahwa pada waktu yang cukup dan bebas dari
berbagai, pengaruh gangguan luar suatu bentuk umum mengatasi klimaks
yang sama akan terbentuk untuk setiap daerah iklimyang sama .dengan
demikian iklim sangat yang menentukan batas dari formasi klimaks.
Pemikiran ini di fahami sebagai teori monoklimaks dan di terima secara luas
oleh para pakar botani pada pertengahan awal dari abad ini.
ARN.

Clements dan para pendukungnya dari teori monoklimaks ini

tidak melihat kenyataan bahwa banyak sekali variasi lokal dalam suatu
vegetasi yang telah berada dalam suatu bentuk klimaks di suatu daerah iklim
tertentu. Variasi-variasi ini oleh clements dianggap fasa seral meskipun
berada dalam keadaan stabil.clements menganut teori klimaks ini di dasarkan
pada keyakinan dan waktu yang panjang,di mana perbedaan-perbedaan local
dari suatu vegetasi akibat kondisi tanahnya akan tetap berubah menjadi
bentuk vegetasi regiolnya apabila di beri waktu cukup lama.
ARO.

Penanaman-penanaman

khusus

di

berikan

untuk

menggambarkan perbedaan-perbedaan vegetasi local ini.istilah subklimaks


di pergunakan untuk suatu fase seral akhir yang berkepanjangan yang
akhirnya akan berkembang juga ke bentuk klimaksnya.sedangkan istilah
Disklimaks di pakai untuk komunitas tumbuhan yang menggantikan
bentuk klimaks setelah terjadi kerusakan.
2

Teori Poliklimaks

ARP.

Beberapa

pakar

biologi

berpendapat

bahwa

teori

monoklimaks terlalu kaku .Tidak memberikan kemungkinan untuk


menerangkan variasi lokal dalam suatu komunitas tumbuhan.

ARQ.

Dalam tahun 1939 Tansley ,seorang pakar botani dari

inggris,mengusulkan suatu alternative yaitu teori poliklimaks,dengan teori


ini memungkinkan untuk mendapat mosaic Dari bentuk klimaks dari setiap
daerah iklim.Dia menyadari bahwa komunitas klimaks erat hubungannya
dengan berbagai factor yang mempengaruhinya yaitu meliputi tanah,drainage
,dan berbagai factor lainnya .teori poloklimaks mengenai kepentingan dari
iklim .tetapi factor-faktor lain hendaknya jangan di pandang sebagai
fenomena yang bersifat temporal.
ARR.

Teori poloklimaks mempunyai keuntungan yang besar, dalam

memandang semua komunitas tumbuhan yang sifatnya stabil bisa dianggap


sebagai bentuk klimaks .Teori poliklimaks ini ternyata pendekatannya tidak
bersifat kaku,sehingga dapat di terima di kalangan pakar secara luas.
3

Teori Potensi Biotik atau pola Klimaks Hipotetis

ARS.

Dalam tiga decade terakhir para pakar menyadari bahwa

komunitas klimaks tidak di tentukan oleh hanya satu atau beberapa factor
pengontrol.Setiap komunitas merupakan fungsi cdari semua factor
lingkungan yang berinteraksi terhadapnya.seperti iklim,tanah, topografi
dsb.Dengan demikian sekian banyak bentuk klimaks akan terjadi akibat
kombinasi dari kondisi-kondisi tadi.perhatikan konsep factor holosinotik
atau holismal.
ART.

Pemikran ini pertama-tama di formulasikan oleh R.H

WHITaker tahun 1990an .Ia menekankan bahwa komunitas alami teadaptasi


terhadap seluruh pola dari factor lingkungan.dan komunitas klimaks itu akan
bervariasi secara teratur meliputi suatu region dan merefleksikan perubahan
factor-faktor (suhu,tanah,bentuk lahan dsb) secar gradual,klimaks dari

sewtiap itu.Pemikiran ini di kenal sebagai pola klimaks hipotesis atau teori
potensial biuotik.
ARU.

Pendekatan

ini

sedikit

lebih

abstrak

daripada

teori

monoklimaks dan poloklimaks.Pendekatan ini member kemungkinan untuk


penelahan yang lebih realistic dari komunitas klimaks.
ARV.

Pada dewasa ini timbul tantangan-tantangan baru terhadap

konsep-konsep klimaks ini. Berbagai ahll percaya bahwa suksesi


berkecenderungan membentuk ekosistem yang kompleks dan lebih
stabil,tetapi mereka merasakan bahwa karakteristika dari hasil akhir perlu
untuk

dikaji

kembali.

Ini

merupakan

tantangan

untuk

kemajuan

ekologi,dimana pada dewasa ini telah masuk dal;am kajian yang modern dan
tidak terbelenggu dalam pola pemikiran yang bersifat filosofis serta
deskriptif lagi.
ARW. Beberapa Permasalahan Konsep Suksesi
a
ARX.

Stabilitas
Konsep klimaks lama menyatakan secara tidak langsung suatu

keadaan keseimbangan dengan lingkungan,terutama yang di anggap penting


adalah factor iklim.pendekata ini8 adalah lemah ,karena iklim sepertidi
ketahui adalah teratur dan berfluktuasi ,terutama di daerah temperate.Dengan
demikian akan tidak mungkin untuk untuk suatu vegetasi menjadi benarbenar sesuai dengan keadaan iklim itu,lain halnya dengan situasi di daerah
katulistiwa ,perubahan iklim relative tidak banyak terjadi.dengan demikian
konsep ini masih bisa di terima.Meskipun demikian untuk daerah iklim yang
relatip stabil inipun keseimbangan komunitas klimaks tidaklah absolute
sifatnya,masih terjadi perubahan-perubahan komposisi jenis akibat adanya
migrasi atau perubahan anggota populasi.

ARY.

Berdasarkan

keadaan

ini

,akan

lebih

realistis

untuk

menganggap fasa klimaks dari suatu komunitas mencapai kestabilan yang


relatip.perubahan-perubahan masih tetap akan terjadi berdasarkan arah
tertentu ,daloam hal ini mengikuti arah perubahan iklim.
ARZ.

Perbedaan yang penting antara fasa klimaks dengan fasa-fasa

sebelumnya dalam laju perubahnnya ,dalam fasa seral laju perubahan adalah
cepat ,sedangkan dalam fasa klimaks terjadi perubahan minimal.
b
ASA.

Kemantapan
Kemantapan adalah pusat perhatian pola berfikir konsep lama

fasa klimaks.sangat sedikit komunitas yang benar-benar terllihat mantap baik


struktur maupun komposisi jenisnya. Mereka berkecenderungan menjadi
terbatas atau di batasi oleh kondisi-kondisi lingkungan yang kurang
menunjang,seperti di padang pasir.
ASB.

Komunitas klimaks umumnya mantap dalam hal strukturnya

tetapi tidak dalam komposisi jenisnya.misalnya formasi hutan seluruh berada


di suatu daerah untuk ribuan tahun,tetapi campuran dari pohon-pohon
dominan dan asosiasi ktumbuhan dasarnya akan merubah merefleksikan
perubahan iklim
ASC.

Beberapa

komunitas

klimaks

jelas-jelas

tidak

mantap,mengalami perkembangan siklis.Pohon yang dominanpada suatu


komunitas klimaks sering tidak mau melakukan regenerasi secara langsung
di bawah naungan pohon induknya.Hal ini disebabkan kondisi tanah yang
tercipta tidak cocok untuk anakan pohon tadi.sehingga di bawah naungan
pohon dominan tadi akan tumbuh jenis jenis pohon lainnya termasuk
,mungkin jenis seral,Dengan demikian akan terjadi perubahan struktur dan
kompiosisi dari komunitas klimaks ini,ada kemungkinan komunitas klimaks

akan berubah menjadi bentuk seral kembali.tetapi kondisi baru ini akan
memungkinkan untuk tumbuhnya anakabn pohon yang dominan pada masa
klimaks tadi maka terjadilah perubahan siklis dalam perjalanan waktu.
c
ASD.

Suksesi dan Keteraturan


Apabila pandangan tradisional tentang komunitas klimaks

mempermasalahkan, pertanyaan harus di lanjutkan apakah pendapat bahwa


suksesi sebagai suatu proses teratur yang menbgarah pada suatu bentuk akhir
dari komunitas yang dapat di perkireakan perlu di kaji kembali?
ASE.
1

Untuk itu ada dua aspek penting yang perlu di ketahui yaitu:

Keterkaitan Lingkungan Vs Proses Acak

ASF.

Sampai masa kini,beberapa peniliti menekankan control

lingkungan dalam menentukan jenis apa yang dapat berada di suatu


tempat.pakar botani berpendirian bahwa komunitas yang dapat berkembang
di suatu tempat dapat di perkirakan dari keadaan lingkungannya.
ASG.

Sekarang di yakini secra luas bahwa suksesi meliputi proses

secara acak .H>A Gleason (1926) seorang pakar ekologi amerika


menyatakan bahwa dalam semua suksesi dan komunitas dapat di terangkan
sebagai hasil dari penyebaran dan pematangan individu secara acak ,dia
memperhitungkan bahwa gambaran teraturan perubahan susunan jenis.yang
terjadi dalam suksesi,pada lain refleksi dari lajunya kemampuan jenis likal
untuk dapat menguasai habitat.Dalam pandangan ini,komunitas dalah
macam-macam tumbuhan yang di dapatkan secara acak dan cocok terhadap
sekitarnya.

ASH.

Pendapat ini kebenarannya tidak di ragukan ,ternyata

tumbuhan masuk dalam suatu daerah akan berubah sebagaimana konbdisi


lingkungan berubah,misalnya perybahan kondisi tanah.
ASI.

2. Apakah Urutan Komunitas Dalam Suksesi Teratur

ASJ.

Apabila setiap komunitas adalah hasil dari proses acak dalam

penyebaran tumbuhan.Keteraturan dalam suksesi adalah di ragukan seperti


telah diuraikan terdahulu,sangat sedikit kajian yang mendalam di l;akukan
untuk menelaah suksesi primer,mengingat lamanya waktu yang di perlukan
untuk melihat perubahan vegetasi yang terjadi ,tetapi banyak pengalaman
yang di dapatrt dari suksesi sekunder,invasi terhadap lading yang tidak di
garap oleh tumbuhan liar dapat di pelajari.Perubahan struktur vegetasi,secara
umum myang di mulai dari fasa gulama menjadi fasa belukar, yang
kemudian berakhir menjadi huitan yang banyak diketahui. Perubahan
struktur vegetasi secara umum dalah teratur dapat di perkirakan ,tetapi
perubahan komposisi jenis tumbuhannya mungkin tidak demikian.
ASK.

Sekarang telah di pahami bahwa urutan komunitas yang ada

dalam suksesi mungkin bervariasi meskipun perubahan dalam strukturnya


adalah teratur dan mengarah. Misal urutan komunitas dalam hidroseres satu
dengan hidroseres lainnya mungkin memberikan pola yang tidak tentu atau
berbeda.
ASL.

Walker(1970) mempelajari urutan suksesi komunitas di

kolam-kolam.dia mengambil 66 tempat percotohan dan dari kesemuanya ini


di dapatkan dua belas pola bentuk komunitas,pada setiap komunitas ,walker
memerikasa fossil tumbuhan dalam sedimen di bawah seral komunitas yang
ada untuk mengetahui komunitas-komunitas di masa lalu.dari hasil
pengamatan ini dia menemukan kesimpulan bahwa tidak ada urutan yang

teratur dan dapat di perkirakan dari komunitas hidroseres. Berdasarkan hasil


dari walker ini ,para bakar botani berpendapat bahwa suksesi hendaknya di
dasarkan pada suatu fenomena yang menyangkut keadaan dan karakteristika
individu tumbuhan dan bukannya suatu urutan komunitas di suatu tempat.
ASM.

Suksesi Sebagai Pergantian Dari Jenis Oportunis Oleh Jenis

Keseimbangan
ASN.

Jenis keseimbangan

ASO.

Suksesi ekologi nampaknya sebagai hasil dari penyebaran

dsan pemantapan dari individu-individu tumbuhan.halini akan lebih mudah


di pahami bila di kaitkan dengan strategi-strategi secara individual dari jenisjenis tumbuhan dalam kehidupannya.
ASP.

Strategi-strategi ini dapat di bagi dalam dua kelompok

utama ,yaitu kelompok oportunis, teradaptasi untuk menguasai daerah


terbuka dan dalam ekosistem yang masih dalam perkembangannya.
Kelompok lainnya adalah kelompok keseimbangan.

a Strategi Opertunis
Tumbuhan Pioner adalah Opertunis, teradaptasi untuk menguasai
daerah terbuka, menghasilkan sejumlah besar biji-biji yang mudah
sekali menyebar.untuk itu mereka harus produktif sekali dan

pemanfaatan energinya ditujukan untuk penyebaran.


Jenis oportunis adalah kecil,hal ini di sebabkan produktivitas
bersihnya diutamakan untuk produksi biji,juga bagi mereka tidak di
perlukan yumbuh menjadi besar bentuknya.kompetisi di antara
individu tumbuhan adalah minimal pada daerah yang terbuka
inbi.bentuk-bentuk yang tinggi tidak bermanfaat untuk habita seperti
ini.

Jenis oportunis berumur pendek, Berupa tumbuhansetahun ,siklus


hisdupnya dilengkapi dalam satu musim tumbuhan,memungkinkan
mereka untuk menyimpan sejumlah energy dalm oragan produksi dan
sebagian

daripadanya

dirubah

untuk

menghasilkan

tumbuhnya,Misa;lkan menghasilkan umbi,rimpang dll.yang tahan


4

terhadap perubahan lingkungan.


Jenis oportunis adalah generalis dapat bertleransi luas terhadap
berbagai

kondisi

lingkungan.terutama

terhadap

bentuk

tanha,suhu,dan kelembapan.tetapi biasanya memerlukan habitat


terbuka dan tidak terlalu toleran terhadap peneduhan.
ASQ.
b Strategi keseimbangan
1 Jenis keseimbangan merupakan jenis-jenis yang tumbuh dari fasafasa akhir dari suksesi dan fasa klinmaks .beradaptasi untuk hidup
2

pada lingkungan ,yang stabil dan dapat diperkirakan.


Jenis keseimbangan dapat bersaing secara efektif melawan klimaks
lainnya.untuk itu harus merupakan jenis dominan.tumbuh tinggi dan
berumur

panjang.,tumbuhan

perennial

jenis

keseimbangan

menyalurkan sebagian besar dari hasil produktivitas bersihnya untuk


3

membentuk dan mengelola tubuhnya yang besar.


Jenis Keseimbangan biasanya mempunyai kemampuan yang berupa
dalm penyebaran,menghasilkan sedikit biji yang relative besar-

besar.dengan demikian perluasan daerah penyebarannya rapat.


Jenis Keseimbangan adalah spesialis meguasai kondisi lingkungan
tertentu ,mereka akan mengan dalam kompetisi di lingkungan
tertentu ,tetapi tidak dapat bertoleransi untuk kondisi-kondisi lainnya.

ASR.

Selama suksesi jenis-jenis oportunis secara bertahap akan dig

anti oleh jenis-jenis keseimbanga yang lebih lama.mempunyai dominasi


ekoligi dan megusir tumbuhan pionir dan peneduhannya.

ASS. Beberapa Contoh Suksesi


AST.

Beberapa contoh dinbawah ini akan memberikan gambaran

dari proses suksesi ,baik hidrosere maupun xerosere,dan memperlihatkan


bagaiman terjadinya perubahan struktur dan komposisi komunitas dari yang
sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
A Danau gatun di terusan Panama ,amerika tengah
1 Komunitas tumbuhan air terapung ,terdiri dari Salvia aiuriculate,
2

pistiastratioites, Eichorniaazurea, Utriculariamixta, Jussieua catans.


Komunitas teratai, Nymphaeaampla bercampur dengan jenis-jenis di

atas.
Komunitas tumbuhan air menjulang,yang terbanyak adalah Thypa
angsutifolia,

Acrostychum

danaeifolium,

Crinum

erubescens,

Hibiscus sororius dan Saqitaria lancifolia.


Komunitas rawa buluh ,terdiri dari Cyperus qiqnteus, Scirpus
cubensis dan jenis-jenis Cyperaceae lainnya.bersama-sama dengan
rumput rumput besar seperti Phraqmites communis dan Gynerium
sagittatum,yang juga terdapat Jussieuasuffruticosa (herba dikotil) dan

paku-pakuan.
Komunitas rawa belukar terdiri dari Dalbergia castophylla dan keladi

tinggi Montrichardia arborescens.


ASU.
B Danau Victoria di Afrika timur
1 Vegetasi tumbuhan terapung dan terendam, Nymphaea, Ceratophyllu,
2

Trapa dan lain-lain


Komunitas paku-pakuan dan Cyperaceae merupakan campuran antara

paku-pakuan, Cyperaceae, Poaceae dan herba.


Rawa lymnophyton,di kuasai oleh Cyperus papyrus dan rumput
Mischanthidium

violaceum

dengan

Lymnophyton

obtusitolium

sebagai subdominant.
Rawa papyrus ,yang dominan hanya Cyperus Papyrus di serai oleh
jenis lainnya sebagai tambahan.

Rawa palm phoenix ,banyak pohon-pohon yang tingginya 6-9m, di

antaranya Phoenix reclinata dan Mitraqyna Stipulosa.


Hutan hujan Tropis
ASV. Contoh suksesi yang bersifat xerosere di ambil dari letusan

berapi yaitu dari gunung berapi di hawai dan di kemukakan oleh Doty
tahun 1967dan Atkinson pada tahun 1970.dan gunung Krakatau yang di
kemukakan oleh Richard pada tahun 1964 dan juga sebelumnya oleh Van
borsum W th 1950 serta gunung Helens th 1980.
ASW.

ASX.

Gunung St. Helens Ketika Meletus (1980)

ASY.

ASZ.

Gunung St. Helens Sesaat Setelah Meletus

ATA.

ATB.
ATC.
ATD.

Gunung St. Helens Tahun 2008


Suksesi dan Pertanian

Konsep suksesi mempunyai hubungan langsung terhadap

berbagai kegiatan manusia.Yang paling penting adalah dalam bidang


pertanian untuk mendapatkan produksi maksimal yang di dasarkan pada
pertentangan-pertentangan yang bersifat ekologi.
ATE.

Tanaman peliharaan umunya merupakan tumbuhan yang

mampu mempergunakan kesempatan dalam memanfaatkan lingkungan yang


belum stabil,dalam konsep suksesi di kenal dengan jenis oportunis yang
biasanya

hidup

pada

fasa-fasa

awal

sampai

fasa

tengah

dari

sesrenya.tumbuhan ini hidup cepat pada daerah yang terbuka,menyuimpan

sebagian hasil produktivitasnya pada struktur-struktur reproduksi seperti


biji.Dengan demikian dapat di pergunakan sebagai sumber makanan bagi
manusia.
ATF.

Beberapa tanaman pertanian dapat di kelompokkan dalam

jenis-jenis pos-pionir .misalnya ubi jalar ,mempunyai oragan penimbun


dalam tanah .ini merupakan karakteristika jenis tumbuhan yang berada pada
fasa-fasa awal suksesi.kemudian umumnya pohon merupakan karakteristika
dari fasa seral tengah,dan manusia dapat memanfaatkannya berupa buahnya
atau kayunya.kesemua jenis tanaman ini mempunyai produktivitas bersih
yang tinggi dan hidupnya relative pendek.
ATG.

Selama ekosistem pertanian menyerupai fasa seral awal,maka

kurang stabil.Dengan demikian komunitas yang yang tidak stabil ini harus
dikelola oleh manusia,secra ekologi di sebut pengelolaan buatan yang
bersifat

non

alami.

Penegelolaan

buatan

ini

misalnya

perumputan,penyemprotan untuk menjaga dari hama dan penyakit,,dengan


demikian memerlukan sejumlah subsidi energy.
ATH.

Siklus

nutrisi

dari

komunitas

seral,seperti

kegiatan

pertanian ,merupakan suiklus yang terbuka,dengan demikian kehilangan


sejumlah

nutrisi

yang

keluar

dari

system

merupakan

jarak

karakteristiknya,akibatnya penambahan sejumlah nutrisi ke dalam system


adalah mutlak di perlukan ,yaitu berupa pemupukan dan masukan materi
lainnya.
ATI.

Kegiatan pertanian memerlukan lahan-lahan baru ,membuka

lahan baru ini berarti mengembalikan komunitas ke fasa awal lagi.akibatnya


tidak saja kehilangan jenis-jenis yang sudah beradaptasi dengan baik
terhadap dengan baik terhadap kondisi lingkungan yang ada.tetapi juga

menganggu siklus nutrisi yang di kembangkan oleh system secara skala


besar,yang akhirnya menganggu kematangan dari komunitas tersebut.
ATJ. Dampak Negatif Dan Positif Dari Suksesi
ATK.

Dampak Negatif :

Berbagai tumbuhan liar akan hidup atau tumbuh dan mengubah

semua karakteristika dari vegetasi asalnya.


Penurunan kadar zat hara dari tanah, misalnya akibat degradasi

habitat.
Suatu komunitas tumbuhan akibat adanya longsor, banjir, letusan
gunung berapi dan atau pengaruh kegiatan manusia akan mengalami
gangguan atau kerusakan yang parah. Mengakibatkan tanah gersang,
kehilangan nutrisi organik, permukaan sangat terbuka dan kondisinya
belum menunjang kehidupan di atasnya.

ATL.

Dampak Positif :

1. Terjadinya suksesi proses perubahan ekosistem dalam kurun waktu


tertentu menuju ke arah lingkungan yang lebih teratur dan stabil,
Komunitas menjadi lebih kompleks.
2. Bagi Tumbuhan pioner, tumbuhan ini akan menciptakan kondisi
lingkungan tertentu yang memberikan kemungkinan untuk hidup
tumbuhan lainnya. Koloni tumbuhan pionir ini akan menghasilkan
proses pembentukan lapisan tanah memecah batuan dengan akarnya
dan membebaskan materi organic ketika terjadi pelapukan dari
tumbuhan yang mati.
ATM.
A. Latihan soal pilihan ganda !
1. Berikut ini yang termasuk komponen abiotik adalah
a. Batu, tanah, air, udara
b. Batu, semut, air, udara
c. Air, udara, ulat, tanah

d. Semut, ulat, kecoa, ular


2. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui fotosintesis
dengan bantuan
a. Matahari
b. Semut
c. Tanah
d. Udara
3. Satu makhluk hidup tinggal dalam suatu lingkungan disebut
a. Ekosistem
b. Habitat
c. Individu
d. Biosfer
4. Sekumpulan makhluk hidup yang sejenis pada suatu tempat disebut

a. Komunitas
b. Bioma
c. Biosfer
d. Populasi
5. Hewan yang makan tumbuhan langsung disebut
a. Produsen
b. Konsumen
c. Pengurai
d. Decomposer
6. Bakteri dalam ekosistem berperan sebagai
a. Produsen
b. Konsumen
c. Pengurai
d. Abiotic
7. Dalam suatu ekosistem terdapat tikus, kucing, rumput, jamur, bakter.
Organisme yang sangat tergantung dengan pada konsumen adalah
a. Tikus, kucing
b. Kucing, rumput
c. Rumput, jamur
d. Jamur, bakteri
8. Berikut ini perpindahan energy yang benar
a. Matahari-herbivora-karnivora-omnivora
b. Matahari-produsen-konsumen I-konsumen II
c. Produsen-karnivora-herbivora-matahari
d. Produsen-matahari-konsumen-herbivora

9. Perubahan di suatu area tertentu yang sebelumnya tidak terdapat


komunitas disebut ..
ATN.

a.

Suksesi

ATO.

b.

Pertumbuhan

ATP.

c.

Suksesi primer

ATQ.

d.

Suksesi sekunder

10. Secara garis besar, ekosistem yang ada di bumi dibedakan menjadi ..
a. Ekosistem laut dan ekosistem darat
b. Ekosistem hutan hujan dan ekositem system gurun
c. Ekosistem tundra dan taiga
d. Ekosistem air dan ekosistem darat
11. Gambaran susunan antar trofik dapat disusun berdasarkan kepadatan
populasi, berat kering, maupun kemampuan menyimpan energi pada
tiap trofik yang disebut
ATR.

a.

Piramida ekologi

ATS.

b.

Piramida Jumlah

ATT.

c.

Piramida biomassa

ATU.

d.

Piramida energi

12. Aquarium air tawar merupakan suatu ekosistem yang terdiri dari
komponen biotik dan abiotic. Ikan-ikan yang hidup dalam aquarium
tersebut harus mendapatkan oksigen. Kandungan oksegen terlarut
dapat bertambah dari
a. Hasil respirasi hewan dan tumbuhan air yang hidup dalam
aquarium
b. Pemecahan unsur hara dalam air
c. Tumbuhan air yang ada di dalam aquarium
d. Zooplankton yang hidup dalam aquarium
13. Kepadatan populasi suatu makhluk hidup dalam ruang dan waktu
tertentu ditentukan oleh factor-faktor berikut, kecuali
a. Mortalitas
b. Natalitas
c. Imigrasi
d. adaptasi

14. Taman atau jalur hijau di kota jika dikaitkan dengan lingkungan
sangat bermanfaat karena berfungsi sebagai ....
a. Penampung air hujan
b. Tempat rekreasi
c. Tempat perlindungan burung-burung
d. Mengurangi polusi /pembersih udara
15. Berikut yang bukan merupakan upaya penertiban pembuangan
sampah di kota-kota adalah ....
a. Penempatan kotak/tempat sampah
b. Melalui tim orange pembersih sampah
c. Pelebaran jalan-jalan kampong
d. Mengajak masyarakat kerjabakti
16. Penggunaan pupuk dan pestisida yang keliru/berlebihan dapat
menyebabkan pencemaran ....
a. Udara dan air
b. Udara dan tanah
c. Lingkungan pemukiman
d. Tanah dan air
17. Berikut
ini
merupakan
usaha

pencegahan

kerusakan

lingkungan, kecuali .
a. Reboisasi
b. Ekstensifikasi
c. Rehabilitasi
d. Penghijauan
18. Reboisasi/penghijauan sangat bermanfaat untuk mencegah atau
memperbaiki kerusakan lingkungan di daerah .
a. Pemukiman penduduk
b. Kawasan industry
c. Pegunungan
d. Aliran sungai (DAS)
19. Hutan sangat penting bagi kelestarian lingkungan, karena ....
a. Hutan dapat dipulihkan kembali bila ditebang
b. Hutan menjadi sumber mata pencaharian penduduk sekitarnya
c. Sumber devisa bagi negara, karena dapat diekspor
d. Hutan dapat mengatur tata air dan memengaruhi iklim
20. Berikut kerusakan sumber daya alam dan lingkungan yang
disebabkan karena perbuatan manusia adalah ....
a. Melakukan rekreasi
b. Perburuan liar

c. Pembuatan terasering
d. Melakukan tanam bergilir
ATV.
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas!
1. Apakah yang disebut dengan ekosistem?
2. Tuliskan contoh faktor-faktor abiotk pada ekosistem!
3. Apakah yang dimaksud suksesi?
4. Sebutkan contoh dari suksesi sekunder!
5. Apa yang dimaksud dengan piramida energy?
ATW.
C. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
1 Jelaskan yang dimaksud dengan komponen biotik dan abiotic!
2 Gambarkan contoh urutan rantai makanan dan sertakan
3
4
5

keterangannya!
Apakah yang dimaksud dengan aliran energy?
Jelaskan bagaimana proses terjadinya daur air!
Apakah yantg dimaksud dengan suksesi primer dan suksesi skunder?
Sebutkan masing-masing contohnya.

ATX. BAB 5
ATY. Pencemaran Lingkungan

ATZ.

AUA.

Sumber : Handout

Sistematika Hewan
AUB.
AUC.

Tujuan Pembelajaran :

AUD.

Tujuan Pembelajaran:

AUE. Siswa mampu memahami prinsip keseimbangan lingkungan,


mengetahui berbagai jenis pencemaran lingkungan, jenis-jenis limbah dan
cara mengatasinya, serta mampu membuat produk daur ulang.
AUF.
AUG.
AUH.
AUI.

Peta Konsep

AUJ.
AUK.
AUL.
AUM.
AUN.

Aktivitas Manusia dan alam


Dapat menimbulkan

AUO.

Perubahan Lingkungan

AUP.
AUQ.

Berpengaruh

AUR.
Pencemaran
Lingkungan
1. Pencemaran Air
2. Pencemaran Udara
Meliput
3. Pencemaran Tanah

Perbaikan ke Arah
Keseimbangan
Lingkungan
Konservasi
dan
Daur Ulang
Diatasi dengan

AUS.
AUT.
AUU.
AUV.
AUW.
AUX.
AUY.
AUZ.
AVA.
AVB.
AVC.
AVD.
AVE.
AVF.
A. Bagaimana Karakteristik Lingkungan Seimbang?
AVG.

Pernahkah kalian memperhatikan lingkungan sekitar? Jika

kalian amati, mungkin kalian akan menemukan berbagai macam tumbuhan,


hewan, dan berbagai benda lainnya. Berbagai komponen tersebut merupakan
lingkungan hidup bagi manusia. lalu, apakah yang dimaksud dengan
lingkungan hidup? Dalam peraturan menteri lingkungan hidup nomor 7,
pasal 1, ayat 1, tahun 2014, yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya. Ruang adalah tempat berbagai komponen lingkungan hidup

melakukan berbagai proses. Daya atau energi adalah sesuatu yang memberi
kemampuan untuk melakukan berbagai proses. Sedangkan keadaan adalah
situasi saat berbagai proses tersebut berlangsung.

AVH.

Seperti halnya kehidupan, lingkungan juga dapat berubah.

Perubahan lingkungan dibedakan menjadi dua,


yaitu

perubahan

yang

mengarah

pada

keseimbangan lingkungan dan perubahan yang


mengarah pada kerusakan lingkungan. Secara
alami, keseimbangan lingkungan dapat terwujud

Tokoh Bio

Ibu Hj. Ani Bambang Yudhoyono Mendapatkan Penghargaan Asasta Buana


Gambar 10.1, a) penebangan
Utama Kepemimpinan Lingkungan
Hidupdan b) Harimau
hutan
Sumatera yang diburu secara
liar.
Kristiani Herrawati Susilo Bambang Yudhoyono
atau lebih dikenal
Sumber: harianjambi.com
dengan nama Hj Ani Bambang Yudhoyono lahir di Yogyakarta, 6 Juli 1952,
sebagai anak ketiga dari tujuh bersaudara dari pasangan Jenderal Sarwo
Edhie Wibowo dan Ny Sunarti Sri Hadiyah. Beliau adalah wanita yang cerdas
dan berwibawa. Kepeduliannya terhadap lingkungan tersirat dalam pidato yang
disampaikannya dalam forum ajang refleksi dan apresiasi pengelolaan
lingkungan yang diselenggarakan oleh Mentri Lingkungan Hidup berikut

Perempuan adalah ibu bangsa yang akan menularkan kepedulian lingkungannya


kepada keluarga dan lingkunganmya. Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara
(GPTP) inii akan menjadi bola salju di tanah air untuk melestarikan lingkungan
dimana hasilnya tidak dapat dilihat langsung melainkan investasi di masa depan.
Hutan Indonesia berfungsi sebagai paru-paru dunia merupakan upaya yang
tidak mudah dilakukan sendiri, masyarakat harus dunia turut berkontribusi
aktif dalam pelestarian hutan di Indonesia. Berkat kegigihannya, beliau
mendapatkan penghargaan sebagai asastra buana utama kepemimpinan
lingkungan hidup.
Sumber: www.menlh.go.id.

jika berbagai komponen yang terlibat dalam aksi interaksi, proses

perpindahan energi, dan siklus biogeokimia berlangsung dengan baik. Coba


kalian perhatikan gambar 10.1. Apa yang akan terjadi jika penebangan hutan
dan pemburuan hewan secara liar terus berlangsung? Seperti kita ketahui,
hutan dan hewan merupakan bagian dari komponen penentu keseimbangan
ekosistem. Dengan demikian, jika peristiwa tersebut tidak segera diatasi,
maka keseimbangan ekosistem dan lingkungan akan terganggu. Selain itu,
keseimbangan lingkungan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain,
misalnya banjir, longsor, tsunami, meletusnya gunung berapi, pencemaran
ingkungan dan berbagai bencana lain yang terjadi karena perbuatan manusia
ataupun aktivitas alam. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk
menjaga keseimbangan lingkungan.
AVI.
AVJ.
B. Limbah dan Permasalahannya
AVK.

Berbagai aktivitas manusia sering kali menghasilkan limbah.

Limbah tersebut sebagian besar dibuang ke lingkungan dan menyebabkan


masalah lingkungan. limbah yang biasanya

menimbulkan masalah

lingkungan antara lain, limbah yang berasal dari perindustrian, pemukiman,


pertanian, pertambangan, dan tempat rekreasi. Limbah yang dihasilkan
dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu padat, cair, dan gas.
AVL. Limbah industri merupakan limbah yang berasal dari aktivitas
perindustrian. Biasanya limbah yang dihasilkan adalah limbah berbentuk
gas, cair, dan padat yang umumnya termasuk kategori limbah B3 (bahan
berbahaya dan beracun), khususnya limbah dari industri kimia. Berdasarkan
PP RI No.18 tahun 1999, yang dimaksud limbah B3 adalah semua bahan
atau senyawa baik padat, cair, ataupun gas yang berpotensi merusak

kesehatan manusia dan lingkungan akibat sifat yang dimilikinya. Limbah ini
memiliki beberapa karakter, yaitu mudah meledak, mudah terbakar, reaktif,
beracun, korosif, dan menyebabkan infeksi. Beberapa bahan kimia limbah
B3 yang dihasilkan dari industri kimia, yaitu:
1. Air raksa/merkuri (Hg)
AVM.
Air raksa atau merkuri merupakan unsur bewujud cair,
berwarna kelabu-perak, dan mudah menguap bila dipanaskan. Beberapa
industri yang menghasilkan limbah air raksa, yaitu pabrik tekstil, tinta,
penyamakan kulit, dan farmasi. Unsur ini termasuk unsur berbahaya bagi
kesehatan manusia. Salah satunya, yaitu jika bereaksi dengan metil dan
terakumulasi dalam tubuh akan menyebabkan kerusakan susunan saraf pusat
dan ginjal.
AVN.
2. Kromium (Cr)
AVO.
Seperti halnya arsen, unsur ini juga berwarna abu-abu.
Namun, unsur ini sulit dioksidasi meskipun dengan suhu tinggi. Biasanya,
unsur ini digunakan sebagai komponen penting dalam warna cat,
penyamakan kulit, dan stainless steel. Adapun bahaya kromium bagi
kesehatan, yaitu dapat menimbulkan pennyakit paru-paru dan sekrosis hati.
AVP.
3. Kadmium (Cd)
AVQ.
Unsur ini termasuk salah sat bahan alami yang terdapat dalam
kerak bumi. Biasanya unsur ini ditemukan dalam produk samping dari
pengecoran seng, timah, atau tembaga. Di dunia industri, unsur ini banyak
digunakan dalam industri planting logam, pigmen, baterai, dan plastik.
Namun, masuk ke tubuh manusia, unsur ini dapat menyebabkan beberapa
dampak negatif, diantaranya kerusakan ginjal, sistem imun, hati, testis,
sistem saraf, dan sistem peredaran darah.
AVR.
4. Tembaga (Cu)
AVS.
Tembaga merupakan logam berwarna kemerah-merahan dan
terlarut dalam air. Unsur ini akan lebih berdampak buruk pada kesehatan

manusia jika terlarut dalam air. Beberapa masalah kesehatan yang akan
ditimbulkan, yaitu diare, kram perut, dan mual, bahkan jika kandungan
tembaganya sangat tinggi, akan menyebabkan kerusakan pada hati dan ginjal
hingga menimbulkan kematian. Dalam dunia industri, unsur ini biasanya
dipakai sebagai pelapis logam, bahan dasar pipa, serta ogam murni atau
logam campuran pembuatan kawat.
AVT.
5. Timah hitam (Pb)
AVU.
Pb (timah hitam) banyak digunakan oleh pabrik plastik,
percetakan, pabrik karet, pabrik cat, dan tambang timah. Efek yang
ditimbulkan pada seseorang yang terkena polusi timah adalah terganggunya
saraf pusat dan tepi, sel darah, serta metabolisme vitamin D dan kalsium
sebagai unsur pembentuk tulang.
AVV.
6. Nikel (Ni)
AVW.
Nikel merupakan logam berwarna perak dalam bentuk
berbagai mineral. Sumber pencemaran nikel berasal dari hasil pembakaran
BBM, pertambangan, dan penyulingan minyak. nikel dan senyawanya
termasuk bahan karsinogenik. Jika terhirup, senyawa ini akan mengakibatkan
kanker paru-paru dan rongga hidung.
AVX.
7. Arsen (As)
AVY. Arsen merupakan salah satu unsur berwarna abu-abu yang
dikenal dapat mengakibatkan kematian pada manusia. Jika terminum,
senyawa ini akan mengakibatkan iritasi saluran pencernaan, gangguan fungsi
jantung, penurunan pembentukan sel darah merah dan putih, serta luka dihati
dan ginjal. Selain itu, senyawa ini juga dapat mengakibatkan rusaknya
pembuluh darah.
AVZ. Bila berikatan dengan oksigen, klorin, atau belerang akan
membentuk arsen anorganik. Sedangkan bila berikatan dengan karbon dan

hidrogen unsur tersebut akan membentuk arsen organik. Biasanya senyawa


ini digunakan dalam pembuatan pestisida.
AWA. Limbah pemukiman, pertanian, dan rekreasi juga terdiri dari
berbagai bentuk, yaitu padat, cair, dan gas. Contoh limbah pemukiman, yaitu
tinja, detergent, an plastik sisa bungkus makanan. Adapun contoh limbah
prtanian yaitu pestisida dan pupuk. Sedangkan contoh limbah rekreasi atau
sektor pariwisata, yaitu asap kendaraan bermotor, kereta api, bus, dan alat
transportasi lainnya yang menyebabkan timbulnya pencemaran udara.
Pembahasan mengenai bahaya dari bahan-bahan tersebut akan dijelaskan
pada pembahasan mengenai pencemaran lingkungan.
AWB.
C. Pencemaran Lingkungan
AWC.

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, salah satu

permasalahan yang berkaitan dengan limbah adalah pencemaran lingkungan.


Perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong dibangunnya
berbagai industri guna memenuhi kebutuhan hidup manusia. Disisi lain,
munculnya berbagai industri ini menyebabkan timbulnya berbagai
permasalahan lingkungan yang semakin komplek. Salah satunya adalah
pencemaran lingkungan. Apakah pencemaran lingkungan itu berbahaya?
Mungkin sebagian dari kalian menganggap kasus tersebut tidak berbahaya
sehingga tidak harus diperhatikan karena belum merasakan langsung
akibatnya. Oleh karean itu, sebaiknya kita mengetahui berbagai zat
pencemar, sifatnya, dan bahaya yang akan ditimbulkannya.
AWD.

Sebelum melanjutkan pembahasan tentang berbagai zat

pencemar, sifat, dan bahaya yang akan ditimbulkannya, sebaiknya kalian


mengetahui terlebih dahulu definisi pencemaran. Menurut UUD pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982, yang dimaksud
pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukannya

makhluk

hidup, zat, energi, atau komponen lain ke dalam lingkungan. Selain itu,
dalam UUD tersebut, pencemaran juga diartikan sebagai menurunnya
kualitas tatanan lingkungan akibat ulah manusia atau pun proses alam yang
ditandai dengan berkuran atau tidak berfungsinya berbagai komponen
lingkungan sebagaimana mestinya. Berdasarkan tempatnya, pencemaran
lingkungan dibagi menjadi tiga, yaitu pencemaran air, tanah, dan udara.
1. Pencemaran Air
AWE. Berdasarkan
pengertian dari pencemaran
lingkungan dapat diketahui
bahwa

pencemaran

air

adalah menurunnya kualitas


air

akibat

masuknya

zat,

energi, atau komponen lain


ke dalam air tersebut. Secara
Gambar 10.2, Sungai ini telah tercemar
oleh sampah plastik.

umum,

Sumber:www.indonesia-publichealth.com

dikategorikan

penyebab

pencemaran

sumber kontaminan langsung dan tidak langsung.

air

dapast
menjadi

Sumber kontaminan

langsung meliputi berbagai limbah industri dan tempat pembuangan akhir


(TPA) sampah. Sedangkan sumber kontaminan tidak langsung meliputi
berbagai zat yang mengkontaminasi badan air melalui tanah, air tanah,
ataupun atmosfer yang bercampur dengan air hujan. Contoh kontaminan
yang berasal dari tanah dan air tanah adalah air detergent dan sisa aktivitas
pertanian, misalnya pupuk. Adapun contoh kontaminan yang berasal dari
atmosfer yaitu asap motor, pabrik, dan zat-zat pencemar udara lainnya yang
menyebabkan terjadinya hujan asam.
a. Jenis bahan pencemaran air

AWF.

Sebagaimana telah disebutkan di atas, penyebab pencemaran

air dikategorikan menjadi dua sumber, yaitu sumber langsung dan tidak
langsung. Berbagai sumber tersebut dapat berupa bahan organik dan
anorganik, misalnya pestisida, PCPs (Polychlorinated Phenols), logam berat
yang berasal dari limbah industri, dan limbah rumah tangga. Pada tahun
2007hampir 10 juta zat kimia telah dikenal manusia dan hampir 100 ribu dari
zat kimia tersbut telah digunakan secara komersial. Sebagian besar sisa zat
kimia tersebut dibuang ke badan air dan air tanah, misalnya pestisida yang
banyak digunakan untuk aktivitas pertanian dan kehutanan serta PCPs yang
banyak digunakan sebagai bahan pengawet kayu.
AWG.
b. Dampak pencemaran air
AWH. Pencemaran air di suatu tempat akan berdampak luas pada
seluruh makhluk hidup yang ada disekitarnya, misalnya teracuninya
makanan hewan, air minum manusia, serta rusaknya keseimbangan
ekosistem sungai, danau, dan laut. Contoh rusaknya keseimbangan ekosistem
sungai dan danau adalah tumbuhnya tanaman air di luar kendali akibat
pembuangan nitrogen dan fosfat dari aktivitas pertanian. Hal ini
menyebabkan eutrofikasi dan terbatasnya persediaan oksigen bagi seluruh
hewan ataupun tumbuhan air lainnya yang hidup di tempat tersebut. Jika
tidak segera diatasi, ikan yang hidup ditempat tersebut akan mati.
AWI.
c. Upaya mengatasi pencemaran air
AWJ. Saat ini, bahan kimia merupakan sesuatu yang tidak dapat
dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari. Contohnya, saat mencuci,
memasak, membersihkan rumah, dan memupuk tanaman. Oleh karena itu,
sebaiknya kita mengetahui cara pembuangannya agar tidak merusak
lingkungan. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi
pencemaran air adalah dengan menggunakan instalasi pengolahan air limbah
yang dioperasikan dan dipelihara dengan baik.

Diskusikan dengan temanmu!

AWK.
2.

Dinda adalah salah satu siswa SMA yang tinggal di dekat


sungai. Selain berfungsi sebagai sumber air, sungai tersebut juga
dijadikan sebagai tempat pembuangan berbagai limbah rumah
tangga. Serig kali ia melihat masyarakat membuang sampah plastik
ke sungai tersebut. Hal apa yang harus dilakukan Dinda agar
lingkungan tetap terjaga?

Pencemaran Udara
AWL. Meskipun tidak terlihat secara kasat mata, bahan pencemar
udara dideteksi dapat mengancam kehidupan kita dan makhluk hidup
lainnya. Pencemaran in dapat terjadi di berbagai tempat serta dapat
mengncam kehidupan manusia dan makhluk lainnya. Apa yang dimaksud
pencemaran udara? pencemaran udara adalah tercampurnya unsur-unsur
berbahaya ke dalam atmosfer yang mendorong terjadinya kerusakan
lingkungan, gangguan kesehatan manusia, dan menurunkan kualitas
lingkungan.
AWM.
a. Zat pencemar udara

AWN. Adapun berbagai


zat

yang

menyebabkan

terjadinya pencemaran udara


antara lain, karbon monoksida,
nitrogen oksida, sulfur oksida,
hidrokarbon, timbal, dan ozon.
Gambar 10.3, Gambaran kepadatan
kendaraan di Jl. Malioboro,
Yogyakarta.
Sumber:jogja.solopos.com.

Karbon monoksida adalah zat


yang

dihasilkan

kendaraan

dari

berbahan

asap
bakar

premium. Selain menghasilkan


karbon monoksida, asap kendaraan berbahan bakar premium juga
menghasilkan timbal. Timbal merupakan logam berwarna kelabu yang
sangat beracun. Biasanya, zat ini banyak digunakan sebagai campuran bahan
dalam pembuatan cat.
AWO. Adapun nitrogen oksida adalah zat yang dihasilkan dari
proses pembakaran yang menyebabkan bersatunya nitrogen dan oksigen di
udara. Selain itu, asap-asap oksida tersebut juga bereaksi dengan asap bensin
dan berbagai zat hidrokarbon lain, seperti cairan untuk mencuci pakaian dan
zat penghilang lemak untuk membentuk ozon rendah berupa kabut berwarna
coklat kemerahan. Kabut ini seringkali kita temukan di sebagian kota-kota
besar di dunia.
AWP. Sulfur oksida juga dihasilkan dari proses pembakaran.
Misalnya, pembakaran fosil yang mengandung sulfur. Contoh fosil tersebut
yaitu batu bara yang digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik atau
alat pemanas aktivitas rumah tangga.
AWQ.
b. Dampak pencemaran udara

AWR.

alah satu dampak


yang

ditimbulkan

oleh

pencemaran

udara adalah efek


rumah

kaca

yang

menyebabkan
pemanasan
Efek

global.

rumah

kaca

terjadi

karena

Gambar 10.4, Proses terjadinya efek rumah kaca


yang menimbulkan pemanasan global.

meningkatnya

Sumber:www.balioutbond.com

dioksida,

sulfur

dioksida,

nitrogen

konsentrasi

karbon

monoksida, kloro fluoro karbon (CFC), dan berbagai gas lainnya di atmosfer.
Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya penggunaan parfum spray,
pembakaran bahan bakar minyak, batu bara, dan bahan bakar organik lainnya
yang melampaui kemampuan tumbuhan dan laut untuk mengadsorpsinya.
AWS. Dalam keadaan tertentu efek rumah kaca diperlukan.
Fungsinya untuk menstabilkan perbedaan suhu antara siang dan malam.
Untuk lebih memahami proses terjadinya efek rumah kaca, perhatikan
gambar 10.4. Berdasarkan gambar tersebut diketahui bahwa 25% energi
yang akan masuk ke bumi dipantulkan oleh awan atau partikel lain di
atmosfer, 25% lainnya diserap awan, 45% nya diadsorpsi permukaan bumi,
dan 5% nya dipantulkan kembali ke permukaaan bumi.
AWT. Menurut perkiraan, pada tahun 2007 efek rumah kaca telah
meningkatkan suhu bumi antara 1-5C. Coba kita bayangkan, berapa
peningkatan suhu bumi akibat efek ruah kaca di saat ini? Jika peningkatan
gas rumah kaca saat ini sama dengan peningkatan pada tahun 2007, maka hal

tersebut akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5C


pada tahun 2030. Hal ini akan menyebabkan perubahan iklim di bumi
semakin ekstrim. Dampak negatif lainnya , yaitu menurunnya kemampuan
tumbuhan untuk menyerap karbon dioksida, mencairnya gunung es, dan
meningkatnya permukaan air laut yang mengakibatkan tenggelamnya pulau.
AWU.
c. Upaya mengatasi pencemaran udara
AWV. Untuk mengatasi pencemaran udara, diperlukan kerjasama
dari semua lapisan masyarakat. Kita bisa memulainya dari diri kita sendiri,
misalnya menggunakan angkutan umum atau kendaraan ramah lingkungan
saat bepergian, mengurangi penggunaan parfum spray, dan lain sebagainya.
Setelah itu, kita bisa mengajak orang-orang di sekeliling kita untuk
melakukan hal yang sama atau bahkan lebih. Selain itu, kita bisa meminta
bantuan pemerintah setempat untuk menyampaikannya kepada masyarakat
umum. Misalnya, dengan mengadakan program langit biru, reboisasi, dan car
free day. Dengan adanya berbagai program tersebut, lambat laun,
pencemaran udara akan terminimalisir. Untuk mendapatkan hasil optimal,
program tersebut sebaiknya dilakukan secara kontinue. Oleh karena itu, perlu
adanya pemberian motivasi untuk masyarakat agar memiliki keinginan untuk
menjaga lingkungan di sekitarnya dari pencemaran udara.
AWW.
3. Pencemaran Tanah
AWX. Menurut ilmu lingkungan, tanah adalah daratan di permukaan
bumi yang merupakan tempat segala kehidupan berlangsung. Selain itu,
tanah juga memiliki berbagai fungsi, yaitu sebagai pengendali banjir,
pengendali pencemaran, dan tempat pembibitan tanaman. Dengan demikian,
jika tanah terganggu, kemungkinan berbagai bencana akan menimpa kita.
AWY.
a. Jenis bahan pencemar tanah dan dampak yang ditimbulkannya
AWZ. Sumber utama pencemaran tanah adalah limbah rumah
tangga, kegiatan pertanian, peternakan, dan limbah pertambangan. Apa yang

dimaksud dengan limbah rumah tangga? Limbah rumah tangga adalah


limbah yang dihasilkan dari kegiatan manusia sehari-hari, baik berupa cairan
ataupun padatan. Misalnya, limbah yang berasal dari kegiatan mencuci
pakaian dan makanan, mandi, kakus (tinja dan air seni), menyiram, dan
kegiatan lainnya. Sebagian besar limbah tersebut adalah sampah. Pernahkah
kalian menghitung berapa jumlah sampah yang dihasilkan keluarga kalian
setiap harinya? Ternyata sampah yang kita buang setiap hari banyak sekali,
misalnya sisa makanan, kertas, tisu, kain-kain bekas, botol-botol, bungkus
jajanan, dan lain sebagainya.
AXA. Pernahkah kalian memperhatikan tempat sampah di wilayah
sekolah,

pasar, dan tempat umum lainnya?


Umumnya, sampah yang dihasilkan
berupa sobekan kertas, bungkus jajanan,
kardus-kardus bekas, dan kantong
plastik.

Hampir

menghasilkan
Gambar 10.5, kumpulan sampah
plastik dan sampah anorganik
lainnya.
Sumber:greenlifestyle.or.id

setiap

orang

sampah-sampah

tersebut setiap harinya. Jika dalam


satu sekolah terdapat 100 siswa, maka dapat
dibayangkan berapa jumlah sampah yang dihasilkan
masyarakat Indonesia setiap hari? Jika sampah

tersebut tidak ditangani dengan baik, maka keindahan lingkungan akan


terganggu. Selain itu, tumpukan sampah tersebut akan menjadi sumber
penyakit bagi masyarakat yang tinggal di sekelilingnya.
AXB. Seperti halnya limbah rumah tangga, limbah pertanian,
peternakan dan industri juga harus diperhatikan. Karena limbahnya dapat
membahayakan lingkungan, misalnya pestisida. Penggunaan pestisida secara
berkelanjutan akan menyebabkan berkurangnya kesuburan tanah.
AXC.
b. Upaya mengatasi pencemaran tanah

AXD.

Bahan pencemar yang masuk ke dalam tanah akan

mengendap sebagai zat kimia neracun di dalam tanah.zat kimia beracun


dalam tanah tersbut dapat berdampak langsung pada manusia, misalnya
tercemarnya air tanah. Oleh karena itu, harus dilakukan upaya untuk
mengatasi pencemaran anah. Upaya tersebut disebut remediasi. Remmediasi
tanah dibagi mmenjadi dua yaitu remediasi insitu dan eksitu.
AXE. Remediasi insitu adalah remediasi yang dilakukan di lokasi
yang melalui injeksi atau bantuan tumbuhan dan mikroorganisme tertentu,
seperti fungi dan bakteri. Remediasi dengan bantuan tumbuhan atau
mikroorganisme tertentu disebut bioremediasi. Prinsip dar bioremediasi
adalah mendegradasi (memecah) zat pencemar menjadi bahan yang
bersahabat dengan lingkungan berupa karbon dioksida dan air. Adapun
remediasi eksitu adalah remediasi yang dilakukan dengan menggali tanah
yang tercemar dan membawanya ke daerah aman. Kemudian, tanah tersebut
dibersihkan dengan memberikan berbagai perlakuan. Remediasi dengan cara
ini lebih sulit dibandingkan remediasi insitu.
AXF.
AXG.
AXH.
AXI.
D. Daur Ulang Limbah

AXJ.

Manusia

berperan

besar dalam merubah lingkungan.


Perubahan

prilaku

masyarakat

merupakan kunci keberhasilan suatu


kota

dalam

lingkungannya,

mengelola

termasuk

limbah.

Sebagai salah satu pemicu kerusakan


lingkungan, permasalahan limbah
harus

segera

diatasi,

limbah-limbah
besar

yang

terhadap

khususnya
berpengaruh

kesehatan.

Salah

nsatu upaya yang dapat dilakukan


untuk mengatasinya adalah dengan

Gambar 10.6, Memilah sampah


merupakan salah satu upaya untuk
mempermudah proses penanggulangan
sampah.
.
Sumber:www.google.com

mendaur ulang limbah-limbah tersebut menjadi sesuatu yang berguna.


AXK.

Apa perbedaan limbah dengan sampah? Limbah adalah semua

buangan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan hewan yang berbentuk
padat, lumpur (sludge), cair maupun gas yang dibuang karena tidak
dibutuhkan atau tidak diinginkan lagi. Walaupun dianggap sudah tidak
berguna dan tidak dikehendaki, namun bahan tersebut kadangkadang masih
dapat dimanfaatkan kembali dan dijadikan bahan baku. Berdasarkan kamus
istilah lingkungan (1994), sampah diartikan sebagai bahan yang tidak
mempunyai nilai untuk dimanfaatkan kembali, materi buangan, atau barang
rusak. Sedangkan menurut Ecolink (1996), sampah adalah suatu bahan yang
terbuang atau dibuang dari aktivitas manusia ataupun proses alam yang
belum mempunyai nilai ekonomis. Selain itu, menurut tanjung (1982),
sampah adalah sesuatu yang tidak berguna yang telah dibuang oleh

pemiliknya. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa


sampah dan limbah merupakan dua istilah yang memiliki arti sama.
AXL.

Berdasarkan jenis atau zat kimia yang terkandung dalam

sampah, sampah dibedakan menjadi:


a. Sampah organik
AXM.

Sampah organik yaitu sampah yang mudah terurai atau

membusuk. Sampah ini biasanya berasal dari pengolahan makanan oleh


restoran, rumah tangga, ataupun hotel, misalnya makanan, daun, sayur dan
buah. Sampah ini dapat terurai secara alami sehingga labih mudah untuk
didaur ulang, misalnya dengan mengolahnya menjadi pupuk kompos.
b. Sampah anorganik
AXN.

Sampah anorganik yaitu sampah yang sukar membusuk atau

terurai (non-degradable, waste), misalnya plastik, kaleng, kertas, logam dan


kaca. Berdasarkan karamkteristiknya, sampah anorganik dibagi menjadi
beberapa jenis, diantaranya Rubbish, large wastes, industrial solid wastes,
dan mining wastes. Rubbish, adalah sampah yang berasal dari perkantoran,
perdagangan, baik yang mudah terbakar maupun yang tidak mudah terbakar,
misalnya kertas dan plastik. Large wastes, yaitu sampah berupa barangbarang hancuran dari bangunan dan bahan bangunan, seperti pipa, mobil,
perabotan rumah, kulkas, dll. Industrial solid waste, yaitu sampah yang
berasal dari aktivitas industri atau hasil buangan berbagai pabrik, seperti
bahan-bahan kimia cat, bahan ledak, limbah industri makanan, dll.
Sedangkan mining wastes, yaitu sampah yang berasal dari pertambangan
misalnya logam, batu bara, dan bijih besi.

AXO.

Dari berbagai jenis sampah tersebut, setiap jenisnya

membutuhkan masa pelapukan yang berbeda-beda. Arifzulkifli (2013)


menyebutkan bahwa masa pelapukan kertas yaitu 2,5 tahun, kulit jeruk 6
bulan, kain 6 bulan sampai 1 tahun, kardus 5 tahun, permen karet 5 tahun,
filter rokok 10 12 tahun, kayu dicat 10 20 tahun, kulit sepatu 25 40
tahun, nylon 30 40 tahun, plastik 50 80 tahun, alumunium 80 100
tahun, logam (kaleng) lebih dari 100 tahun, gelas/kaca 1.000.000 tahun, karet
ban tidak bisa diperkirakan, dan styrofoam tidak akan hancur.
AXP.

Apa yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah-sampah

tersebut? Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah menerapkan produksi
dengan prinsip 4R, yaitu reduce, reuse, recycle, dan replace.
1. Reduce (mengurangi sampah)
AXQ.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menerapkan

prinsip ini, yaitu dengan membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi
sampah plastik dan membeli kemasan isi ulang untuk alat mandi dan
mencuci, seperti sampo, detergent dan odol.
2. Reuse (menggunakan sampah yang masih dapat dipakai)

AXR.
ini

Prinsip

dapat

dengan

dilakukan

beberapa

cara,

diantaranya
memanfaatkan botol-botol
bekas

untuk

memanfaatkan
Gambar 10.7, Siswa SMP 15 Surabaya
melakukan pengumpulan sapah plastik.
Sumber: eco-preneur.tunashijau.com
perangkat pembersih, dan lain sebagainya.
AXS.
AXT.
AXU.

wadah,
sandal-

sandal bekas untuk pot


bunga,

memanfaatkan

kain-kain

bekas

untuk

Saatnya bereksperimen
Tahukah kamu bahwa orang Indonesia adalah penyumbang sampah plastik
terbesar kedua di dunia, tepat di bawah China? Ya, sampah-sampah ini kemudian
berkumpul di samudera dan tak hanya merusak pemandangan saja, namun juga
berbahaya, terutama bagi hewan-hewan laut dan keberlangsungan ekosistem di
sana. Oleh karena itu, pilahlah sampah-sampahmu, kemudian manfaatkanlah untuk
menjadi barang-barang bermanfaat, misalnya untuk kerajinan tangan.
Berikut adalah cara membuat hiasan dinding dari botol-botol bekas.

a. Alat dan Bahan


1. Botol bekas

3. Gunting/cutter

5. Jarum besar

2. Benang nilon 4. Cat


b. Cara kerja
1. Guntinglah botol bekas yang tersedia sesuai keinginan
2. Potonglah benang nilon dan masukkan ke dalam jarum besar.
3. Rangkailah potongan botol dengan menggunakan benang nilon
yang sudah dimasukkan ke dalam jarum.
4. Warnai botol-botol tersebut dengan cat.

3. Recycle (mendaur ulang sampah)


AXW.

Prinsip ini berhubungan erat dengan prinsip kedua, reuse.

Prinsip ini dapat dilakukan dengan beberapa hal, antara lain membiasakan
mengumpulkan kertas-kertas bekas untuk di daur ulang, memanfaatkan
kaleng-kaleng dan botol-botol bekas untuk hiasan dinding, memanfaatkan
kantong plastik dan kain-kain bekas untuk bahan dasar aksesoris, dan
memanfaatkan kertas bekas untuk membuat kerajinan tangan.
4. Replace (menggunakan barang yang ramah lingkungan)
AXX.

Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menerapkan

prinsip ini adalah dengan meneliti barang-barang yang akan digunakan untuk
mengetahui apakah barang tersebut dapat digunakan berkali-kali atau hanya
satu kali pakai. Langkah lainnya adalah memilih barang yang ramah
lingkungan, misalnya mengurangi penggunaan barang-barangberbahan dasar
styrofoam.
AXY.
AXZ.
AYA.
AYB.
AYC.

Rangkuman
Secara alami, keseimbangan lingkungan dapat terwujud jika berbagai

komponen yang terlibat dalam aksi interaksi, proses perpindahan energi,


dan siklus biogeokimia berlangsung dengan baik.
Limbah yang biasanya menimbulkan masalah lingkungan antara lain,

limbah

yang

berasal

dari

perindustrian,

pemukiman,

pertanian,

pertambangan, dan tempat rekreasi.


Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukannya makhluk
hidup, zat, energi, atau komponen lain ke dalam lingkungan. Berdasarkan
sumber pencemarnya, pencemaran lingkungan dibagi menjadi tiga, yaitu
pencemaran air, tanah, dan udara.
Berdasarkan jenis atau zat kimia yang terkandung dalam sampah, sampah
dibedakan menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah
sampah yang mudah terurai atau membusuk. Sampah anorganik yaitu
sampah yang sukar membusuk atau terurai (non-degradable, waste),
misalnya plastik, kaleng, kertas, logam dan kaca.
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah anorganik
adalah menerapkan produksi dengan prinsip 4R, yaitu reduce, reuse,
recycle, dan replace.

AYD.

AYE.
AYF.
AYG.
AYH.
AYI.

Latihan

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan teliti!

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!


1. Efek rumah kaca dapat menyebabkan peningkatan suhu di
permukaan bumi. Hal ini merupakan akibat dari penambahan
jumlah gas....
a. CO2

e. NO2

b. SiO2

f. PO4

c. CO
2. Di bawah ini merupakan usaha manusia untuk memperbaiki
kualitas lingkungan adalah.....
a. Pembukaan lahan berpindah
b. Penebangan hutan secara liar
c. Pemberantasan hama dengan pestisida
d. Penanaman bakau di daerah hutan pantai

e. Penangkapan ikan dengan pukat harimau


3. Perubahan kadar nitrogen dan fosfor dalam suatu perairan dapat
meningkatkan pertumbuhan eceng gondok. Hal ini dapat
menyebabkan peristiwa.....
a. Eutrofikasi

d. Biomagnifikasi

b. Purifikasi

e. Bioakumulasi

c. Bioremediasi
4. Polutan yang dapat menyebabkan menipisnya ozon adalah.....
a. NO2

d. CFC

b. CO

e. SO3

c. CO2
5. Polusi dapat menyebabkan beberapa hal berikut, kecuali.....
a. Bertambahnya karnivora
b. Perubahan warna pada air
c. Perubahan bau pada air
d. Bertambahnya jumlah bakteri penyebab penyakit
e. Rusaknya keseimbangan ekosistem
6. Benda dibawah ini dapat menyebabkan pencemaran tanah,
kecuali....

a. Styrofoam

d. Karbon monoksida

b. Kantong plastik

e. Kaleng

c. Kardus bekas
7. Usaha yang dilakukan untuk mengatasi pencemaran tanah dikenal
dengan.....
a. Remediasi

d. Magnifikasi

b. Akumulasi

e. Deforestrasi

c. Reboisasi
8. Dibawah ini merupakan polutan yang dihasilkan dari aktivitas
perindustrian, kecuali.....
a. Detergent

d. Air raksa

b. Kadmium

e. Tembaga

c. Kromium
9. Diantara beberapa zat berikut, yang termasuk zat pencemar udara
adalah....
a. Sulfur oksida

d. Merkuri

b. Styrofoam

e. Tembaga

c. PCPs

10. Badak bercula satu merupakan hewan langka yang memiliki


habitat asli di.....
a. Irian jaya

d. Kayan Mentarang

b. Ujung kulon

e. Bunaken

c. Pulau dua
11. Jika air dalam suatu kolam tercemar oleh zat kimia tertentu maka
akibat yang tampak pertama kali adalah.....
a. Kematian ikan-ikan

d. Hilangnya kesuburan

b. Musnahnya tumbuhan air


organisme

e. Kematian semua

c. Menurunnya kemampuan bakteri pengurai


12. Penghijauan yang dilakukan di kota-kota besar bertujuan
untuk.....
a. Mengikat gas nitrogen dari udara
b. Menjaga keseimbangan CO2
c. Mengikat CO2 dan membebaskan O2
d. Mengubah CO2 menjadi O2
e. Menyerap limbah industri

13. Membuang

sampah

ke

saluran

air

dapat

mengganggu

keseimbangan lingkungan. Gangguan yang dimaksud adalah......


a. Berkurangnya kadar CO2
b. Menurunnya kadar O2
c. Terjadinya banjir
d. Timbulnya bau busuk
e. Matinya mikroorganisme
14. Pencemaran
terganggunya

udara

di

kesehatan

kota

besar

dapat

masyarakat.

Salah

menyebabkan
satu

upaya

pencegahannya yaitu....
a. Menggalakkan reboisaasi dalam kota
b. Menghentikan semua kegiatan industri di kota
c. Membatasi jumlah kendaraan yang masuk ke kota
d. Membatasi hak kepemilikan kendaraan dalam kota
e. Mengadakan penyuluhan tentang pentingnya kesehatan
lingkungan
15. Salah satu dampak negatif sampah negatif bagi tanah adalah
berkurangnya daya dukung tanah terhadap aktivitas pertanian.
Oleh karena itu perlu dilakukan.....

a. Penggantian bahan plastik sehingga mudah terurai dalam


tanah
b. Pengurangan produksi plastik
c. Pemanfaatan limbah plastik menjadi aksesoris
d. Pembakaran limbah plastik
e. Penelitian cara penguraian plastik dalam tanah
16. Jika danau tercemar polutan, maka jumlah polutan yang
terbanyak akan dijumpai pada.....
a. Air danau

d. Karnivora

b. Tumbuhan air

e. Mikrobia

c. Herbvora
17. Pencemaran lingkungan dapat ditimbulkan oleh berbagai polutan,
salah satunya adalah kotoran dari peternakan. Agar tidak
mencemari lingkungan, maka polutan tersebut harus diolah. Salah
satu cara pengolahannya adalah.....
a. Memanfaatkannya untuk industri kertas
b. Mengolahnya sebagai bahan campuran industri kayu lapis
c. Mengolahnya menjadi makanan ternak
d. Menjadikannya sebagai bahan bakar

e. Memanfaatkannya menjadi biogas


18. Berkat jasa dari Pujawati Suryatmana, kini limbah minyak bumi
dapat didegradasi dengan bantuan mikroba. Diantara beberapa
mikroba berikut, yang termasuk mikroba pendegradasi limbah
minyak bumi adalah.....
a. Acetobacter xylinum

d.

Azotobacter

chroococcum
b. Acetobacter sp

e. Lactobacillus sp

c. Streptococcus termophilus
19. Limbah B3 merupakan salah satu zat yang diperhatikan
pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari disusunnya peratuan yang
mengatur zat tersebut. peraturan yang mengatur limbah B3
adalah....
a. PP RI No. 17 tahun 1999
b. PP RI No. 18 tahun 1999
c. PP RI No. 19 tahun 1998
d. PP RI No. 19 tahun 1999
e. PP RI No. 18 tahun 1998
20. Berdasarkan sumbernya, limbah digolongkan menjadi....
a. Limbah organik

b. Limban industri
c. Limbah organik dan anorganik
d. Limbah rumah tangga
e. b dan d benar
B. Jelaskan pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan
tepat!
1. Apa yang kalian ketahui tentang hubungan asap kendaraan
bermotor dengan efek rumah kaca? Jelaskan!
2. Apakah manfaat hutan kota bagi kehidupan manusia?
3. Mengapa tumbuhan bakau dapat memperbaiki kualitas ekosistem
pantai? Jelaskan!
4. Jakarta mrupakan salah satu kota yang sering dilanda banjir.
Apakah

peristiwa

tersebut

mempengaruhi

keseimbangan

lingkungan? jelaskan!
5. Sebutkan dan jelaskan beberapa jenis polutan yang dapat
mencemari udara!
AYJ.
AYK.
AYL.
AYM.
AYN.
AYO.
AYP.
AYQ.

AYR.
AYS.
AYT.
AYU.
AYV.
AYW.
AYX.
AYY.
1

ULANGAN AKHIR

Berikut ini yang bukan merupakan ciri makhluk hidup


adalah . . . .
AYZ.
A. metabolisme
D. Homeostatis
AZA.
B. bergerak
E. fragmentasi
AZB.
C. bereproduksi
2 Pada tingkat organisasi kehidupan, sel menduduki tingkat
setelah . . . .
AZC.
A. Organ
D. Komunitas
AZD.
B. Gen
E. Atom
AZE.
C. Jaringan
3 Hal-hal berikut yang tidak termasuk kegiatan pengamatan
adalah . . . .
AZF.
A. Mengukur
D. Menghitung
AZG.
B. Menimbang
E. Mencium
AZH.
C. Memprediksi
4 Materi genetik yang terkandung dalam virus adalah . . . .
AZI.
A. RNA dan DNA
D. DNA saja
AZJ.
B. RNA atau DNA
E. Bukan RNA atau DNA
AZK.
C. RNA saja
AZL.
5
Pada gambar Bakteriofage di
samping, bagian yang berlabel
x adalah . . . .
AZM.
A. Asam nukleat
AZN.
B. Kapsid
AZO.
C. Selubung ekor
AZP.
D. Leher
AZQ.
E. Serabut ekor
AZR.
AZS.
6
Fase ketika virus memasukkan
materi genetikanya ke dalam sel inang disebut . . . .
AZT.
A. Adsorbsi
D. Maturisi
AZU.
B. Injeksi
E. Lisis
AZV.
C. Replikasi Evaluasi Akhir
7 Salah satu karakteristik Archaecobacteria adalah . . . .

AZW.
AZX.
AZY.
8

A. Dapat dikristalkan
D. Hidup di tempat ekstrim
B. Eukariotik
E. Hanya hidup pada sel hidup
C. Fotautotrof
Pada gambar bakteri di samping
berturut . . . .
A. Kapsul, DNA, flagel
B. DNA, kapsul, flagel
C. Membran sel, DNA, pili
D. Kapsul, Ribosom
E. DNA

AZZ.
BAA.
BAB.
BAC.
BAD.
BAE.
BAF.
9
Fungsi kapsul pada bakteri adalah . .
..
BAG.
A. Memberi bentuk pada sel
BAH.
B. Alat gerak
BAI.
C. Mengatur
BAJ.
D. Sintesa protein
BAK.
E. Menentukan daya infeksi
10 Bagian yang berfungsi memfiksasi nitrogen pada alga biru
adalah . . . .
BAL.
A. Heteroksita
BAM.
B. Hormogonium
BAN.
C. Spora
BAO.
D. Filamen
BAP.
E. Akinet
11 Di bawah ini adalah kelompok-kelompok pada kingdom
Protista.
BAQ.
1. Sacrodina
4. Pyrrophyta
BAR.
2. Euglenophyta
5. Sporozoa
BAS.
3. Mastigophora
6. Myxomycota
BAT.
Kelompok protista yang menyerupai tumbuhan
adalah . . . .
BAU.
A. 1 dan 2
BAV.
B. 2 dan 6
BAW.
C. 2 dan 4
BAX.
D. 3 dan 5
BAY.
E. 4 dan 6
12 Salah satu protista jenis siliata yang hidup parasit dan
sering ditularkan melalui kotoran kucing adalah . . . .
BAZ.
A. Plasmodium
D. Toxoplasma
BBA.
B. Trichomonas
E. Balantidium coli
BBB.
C. Paramaecium caudatun

13 Asam alginat yang dihasilkan oleh alga cokelat digunakan


dalam pembuatan . . . .
BBC.
A. agar-agar
BBD.
B. bahan penyekat dinamit
BBE.
C. suplemen protein sel tunggal
BBF.
D. tekstil
BBG.
E. es krim
14 Jamur mana yang berperan dalam pembentukan
antibiotika?
BBH.
A. Penicillium notatum
BBI.
B. Penicillium camemberti
BBJ.
C. Aspergillus flavus
BBK.
D. Rhizopus oligosporus
BBL.
E. Aspergillus wentii
15 Zat-zat berikut ini yang merupakan komponen dinding sel
pada jamur adalah . . . .
BBM.
A. kitin, peptidiglikan, lipoprotein
BBN.
B. glukan, peptidoslikan, Kitin
BBO.
C. glukan, Mannan, Kitin
BBP.
D. glukan, Mannan, Selulosa
BBQ.
E. mannan, Kittin, Selulosa
BBR.
BBS.
BBT.
BBU.
16
Perhatikan gambar berikut:
Pernyataan yang tepat
adalah
BBV.
A. 1 zygospora, 4 spora
BBW.
B. 1 spora, 3 sporangium
BBX.
C. 2 tangkai spora, 3
sporangium
BBY.
D. 3 zygospora, 4 spora
BBZ.
E. 3 sporangium, 2
zygospora
17 Perhatikan siklus hidup jamur payung berikut ini.
BCA.

BCB.
BCC.
BCD.
BCE.
BCF.
BCG.
BCH.
BCI.
BCJ.
BCK.
BCL.
BCM.
BCN.
BCO.
Berdasarkan siklus tersebut, pernyataan yang benar
adalah . . . .
BCP.
A. basidiokarp dan basidium berinti dua, masingmasing inti diploid
BCQ.
B. basidiospora haploid, inti pada basidia no. 1
haploid
BCR.
C. miselium diploid, basidospora diploid
BCS.
D. strain (turunan) inti (+) dan (-) diploid, basidia
haploid
BCT.
E. basidiokarp berasal dari fertilisasi
18 Kelompok mana yang menunjukkan keanekaragaman jenis
dalam famili?
BCU.
A. Ayam bekisar dan ayam ras.
BCV.
B. Beruang putih dan beruang cokelat.
BCW.
C. Kelapa hijau dan kelapa gading.
BCX.
D. Kelapa dan aren.
BCY.
E. Badak bercula satu dan badak bercula dua.
19 Di antara pernyataan berikut yang merupakan tujuan
klasifikasi makhluk hidup adalah . . . .
BCZ.
A. menyederhanakan objek studi
BDA.
B. menentukan persamaan ciri-ciri makhluk hidup

BDB.
C. memberi nama ilmiah pada setiap makhluk
BDC.
D. menentukan perbedaan ciri-ciri makhluk hidup
BDD.
E. melestarikan makhluk hidup
20 Tingkatan takson paling rendah yang menempatkan jagung
dan padi dalam satu kedudukan sistematik adalah . . . .
BDE.
BDF.
A. genus
D. kelas
BDG.
B. famili
E. divisio
BDH.
C. ordo
21 Urutan takson pada hewan dari yang rendah ke yang tinggi
adalah . . . .
BDI.
A. filum kelas ordo famili genus spesies
BDJ.
B. spesies genus famili ordo kelas filum
BDK.
C. kelas ordo famili filum genus spesies
BDL.
D. ordo kelas famili filum spesies genus
BDM.
E. famili genus spesies ordo kelas filum
22 Faktor-faktor berikut memengaruhi terjadinya
keanekaragaman hayati yang tinggi di Indonesia, kecuali . . .
.
BDN.
A. berada di garis katulistiwa
BDO.
B. memiliki hujan yang tinggi
BDP.
C. memiliki panas yang tinggi
BDQ.
D. fluktuasi suhu teratur
BDR.
E. dilalui garis Wallace
23 1. Gajah
4. Orang utan
BDS.
2. Gibbon
5. Kuskus
BDT.
3. Maleo
6. Cendrawasih
BDU.
Hewan-hewan terdapat di wilayah Indonesia bagian
Barat adalah . . . .
BDV.
A. 1 2 4 D. 2 4 5
BDW.
B. 1 2 3 E. 3 5 6
BDX.
C. 2 3 4
24 Hewan-hewan yang sering ditemukan pada kawasan hutan
Mangrove adalah . . . .
BDY.
A. Kuntul dan gelatik
D. Pecuk dan kutilang
BDZ.
B. Kuntul dan pecuk
E. Perkutut dan kutilang
BEA.
C. Gelatik dan pecul
25 Berikut ini buah yang bukan asli Indonesia adalah . . . .
BEB.
A. apel dan anggur merah
D. anggur merah
dan kesemek
BEC.
B. kelengkeng dan pear
E. delima dan kenari
BED.
C. kiwi dan pear

26 Penebangan kayu di hutan harus memenuhi persyaratan


tertentu agar kelestarian terjaga. Persyaratan tersebut di
antaranya . .. .
BEE.
A. tebang habis, tanam lagi
D. penebangan
maksimal
BEF.
B. penebangan minimal
E. reboasasi di
pinggir hutan
BEG.
C. sistem tebang pilih
27 Kelompok tumbuhan berikut yang termasuk ke dalam
kingdom Protista adalah . . . .
BEH.
A. alga, lumut, paku
D. fungi, lumut,
tumbuhan biji
BEI.
B. alga, paku, tumbuhan biji
E. fungi, lumut, paku
BEJ.
C. lumut, paku, tumbuhan biji
28 Berikut ini adalah ciri-ciri tumbuhan paku dan lumut.
BEK.
1. Berkembang biak dengan spora.
BEL.
2. Akar berbentuk rizoid.
BEM.
3. Mempunyai tunas daun yang menggulung.
BEN.
4. Berakar serabut.
BEO.
5. Mengalami metagenesis.
BEP.
6. Mempunyai berkas pembuluh.
BEQ.
Nomor berapakah yang merupakan persamaan ciri
tumbuhan paku dan
BER.
lumut?
BES.
A. 1 dan 2 D. 4 dan 6
BET.
B. 1 dan 3 E. 5 dan 6
BEU.
C. 1 dan 5
29 Kelompok tumbuhan mana yang merupakan tumbuhan
berpembuluh?
BEV.
A. Tumbuhan paku, tumbuhan biji, lumut
BEW.
B. Tumbuhan biji terbuka, tumbuhan biji tertutup,
tumbuhan paku
BEX.
C. Tumbuhan paku, lumut, alga
BEY.
D. Tumbuhan biji, lumut daun, lumut hati
BEZ.
E. Tumbuhan biji, lumut, alga

30

X adalah alat reproduksi


kelompok Gymnospermae
yang disebut . . . .
A. spora
B. zygospora
C. bunga
D. prothalium
E. strobilus

BFA.
BFB.
BFC.
BFD.
BFE.
BFF.
BFG.
31 Berikut ini ciri-ciri kelas Dikotil, kecuali . . . .
BFH.
A. berkas pembuluh menyebar di seluruh bagian
batang
BFI.
B. bagian-bagian bunga berjumlah 5 atau
kelipatannya
BFJ.
C. pada batang terdapat silinder pusat
BFK.
D. memiliki akar tunggang
BFL.
E. biji memiliki setangkup atau sepasang keping biji
32 Cacing pipih (Platyhelmintes) memiliki tiga lapis jaringan
lembaga dan
BFM.
hanya satu rongga tubuh, yaitu rongga pencernaan.
Oleh karena itu, cacing
BFN.
pipih disebut kelompok .
BFO.
A. diploblastik aselomata D. triploblastik selomata
BFP.
B. diploblastik selomata
E. triploblastik
pseudoselomata
BFQ.
C. triploblastik aselomata
33 Berikut ini beberapa ciri Arthropoda:
BFR.
1. Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala,
dada, perut
BFS.
2. Memiliki tiga pasang kaki
BFT.
3. Memiliki dua pasang antena
BFU.
4. Melakukan ekskresi menggunakan tubuh malphigi
BFV.
Ciri-ciri yang dimiliki oleh kelompok Insekta adalah .
BFW.
A. 1, 2, dan 3
D. 2, 3, dan 4
BFX.
B. 1, 2, dan 4
E. 3 dan 4
BFY.
C. 1, 3, dan 4
BFZ.
BGA.
34 Di antara vertebrata berikut, yang bersifat poikiothermis .
BGB.
A. sapi, biri-biri, ikan gurame
D. ayam, kucing,
buaya
BGC.
B. katak, lumba-lumba, ular
E. katak, tongkol,
buaya

BGD.
C. kasuari, paus, kambing
35 Vertebrata yang menjadi ciri khas Australian di antaranya
..
BGE.
A. platypus, kanguru, maleo
D. harimau, kiwi,
anoa
BGF.
B. gajah, komodo, platypus
E. orang utan, anoa,
dan malaka
BGG.
C. maleo, orang utan, kanguru
36 Ladang-ladang atau tegalan yang dibiarkan dalam waktu
yang lama akan
BGH.
berubah menjadi semak belukar, peristiwa ini
dinamakan . . . .
BGI.
A. polusi
D. abrasi
BGJ.
B. degradasi
E. eutrofikasi
BGK.
C. suksesi
37 Kalau terjadi pencemaran insektisida pada ekosistem air
tawar, dalam beberapa tahun kadar bahan yang paling
tinggi akan didapatkan dalam . . . .
BGL.
A. air
D. tubuh karnivor
BGM.
B. tumbuhan air
E. tubuh herbivor
BGN.
C. tubuh serangga air
38 Berikut ini adalah indikator-indikator suatu perairan yang
tercemar, kecuali . . . .
BGO.
A. berbau
D. keruh
BGP.
B. berasa
E. kurang oksigen
BGQ.
C. berwarna
39 Polutan di bawah ini yang akan menimbulkan hujan asam
adalah . . . .
BGR.
A. SO2, NO2
D CFC, NO
BGS.
B. SO2, CO2
E. CO2, CO
BGT.
C. NO2, CO2
40 Sampah plastik tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme.
Untuk memperkecil kadar polusinya dapat dilakukan dengan
cara . . . .
BGU.
A. menghindari produksi bahan jadi dari bahan baku
plastik
BGV.
B. sampah plastik di daur ulang
BGW.
C. melarang masyarakat menggunakan plastik
BGX.
D. mengumpulkan sampah plastik dan ditempatkan di
lokasi yang aman.
BGY.
E. membakar sampah plastik
BGZ.

B. Jawab pertanyaan berikut ini


dengan benar.
BHB.
1. Mengapa biologi dianggap sciences atau sains?
BHA.

BHC.
2.
penting?
BHD.
3.
BHE.
4.
BHF.
5.
BHG.

BHH.
BHI.
BHJ.
BHK.
BHL.
BHM.
BHN.
BHO.
BHP.
BHQ.
BHR.
BHS.
BHT.
BHU.
BHV.
BHW.
BHX.
BHY.
BHZ.
BIA.
BIB.
BIC.
BID.
BIE.
BIF.
BIG.
BIH.
BII.
BIJ.
BIK.
BIL.
BIM.

Apakah keanekaragaman hayati yang tinggi itu


Jelaskan pengertian metagenesis!
Sebutkan sedikitnya 4 macam ciri-ciri mamalia!
Jelaskan pengertian efek rumah kaca!

Kunci Jawaban

BIN.

Ulangan Bab 1

1. A

11. E

6. C

9. C

2.
3.
4.
5.

12. E
13. B
14. B
15. B

16. B
7. D

19. E
10. D

17. C
8. D

20. C

D
C
C
C

18. B
11.
12.
13. Ulangan Bab 2
14. Ulangan Bab 3
15. 1.c
16. 2.b
17. 3.a
18. 4.e
19. 5.b

20. 6.d

25. 11.c

21. 7.d

26. 12.c

22. 8.e

27. 13.a

23. 9.e

28. 14.d

24. 10.a

29. 15.e

30.
31. Ujian Tengah Semester
32. 1c.

6.d

11.a

16.a

33. 2.a

7.a

12.a

17.c

34. 3.b

8.c

13.d

18.-

35. 4.d

9.c

14.e

19.d

36. 5. e

10.b

15.b

20.e

37.
38. Ulangan Bab 4
39. 1. a

6.c

11.a

16.d

40. 2.

7.-

12.c

17.c

41. 3.

8.b

13.d

18.b

42. 4.

9.a

14.d

19.d

43. 5.

10.a

15.c

20.b

44.
45. Ulangan Bab 5
A. 1.a

6.d

11.a

16.d

46. 2.d

7.a

12.d

17.e

47. 3.a

8.a

13.c

18.d

48. 4.d

9.a

14.a

19.b

49. 5.a

10.b

15.c

20.e

50.
51. Ujian Akhir Semester
52.
53.
54.
55.

56.
57.
58. DAFTAR PUSTAKA
59. Brotowidjoyo, 1994. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga
60. Campbell, A. Neil. 1994. Biology jilid 1, 2, 3 (terjemahan). Jakarta:
Erlangga.
61. Hobbelink, Henk. 1988. Bioteknologi dan Pertanian Dunia Ketiga;
Harapan Baru atau Janji Palsu. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
62. Polunin, Nicholas. 1990. Pengantar Geografi Tumbuhan dan
Beberapa Ilmu Serumpun. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
63. Radiopoetro, 1985. Zoologi. Jakarta : Erlangga.
64. Tjitrosoepomo, Gembong. 1993. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.

82. Glosarium
83. abiotik
: benda mati (bukan benda hidup)
84. arboreal
: binatang yang hidup di pohon
85. autotrof : hidup sendiri, tidak tergantung pada makhluk
86.
lain
87. biodegradasi : proses penguraian senyawa organik menjadi
88.
zat-zat anorganik
89. biopestisida : pestisida yang mampu dihasilkan oleh
90. organisme hidup itu sendiri
91. biotik : ada hubungannya dengan makhluk hidup/
92. komunitas organisme dari daerah tertentu
93. dekomposer : makhluk yang bertugas sebagai pengurai
94. bahan organik menjadi bahan anorganik di
95. alam
96. detritivor : organisme pemakan detritus
97. diesis : tumbuhan berumah dua, tumbuhan yang
98. hanya memiliki bunga jantan dan bunga
99. betina saja, alat kelamin jantan dan betina
100.
yang terpisah pada individu lain
101.
diloblastik : memiliki dua lapisan jaringan embrional
102.
(ektoderm dan endoderm)
103.
efek rumah kaca : pemanasan global yang disebabkan oleh
104.
pantulan panas dari bumi tertahan oleh
105.
lapisan CO2 dan partikel lain di atmosfer
106.
efira : buku-buku strobila yang terlepas dan
107.
akhirnya tumbuh menjadi ubur-ubur baru
108.
ekologi : bagian dari ilmu hayat yang mempelajari
109.
interaksi antara organisme dengan lingkungannya
110.
ekosistem : kesatuan dari satu komunitas dengan
111.
lingkungan abiotiknya
112.
erosi : pengikisan lapisan permukaan tanah oleh
113.
air, topan, atau penyebab lain
114.
eukariotik : salah satu takson di dalam klasifikasi yang
115.
beranggotakan organisme yang inti selnya
116.
diselubungi oleh selaput; kelompok organisme
117.
yang inti selnya sudah memiliki
118.
membran
119.
eutrofikasi : melimpahnya mineral pada suatu perairan
120.
yang berakibat pertumbuhan organisme
121.
secara cepat dan perairan menjadi
122.
kekurangan oksigen
123.

242

124.
125.

Biologi SMA Jilid 1

gametofit : individu yang mengandung gamet pada


tumbuh-tumbuhan yang mempunyai giliran

126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.

keturunan
gastrodermis : lapisan yang terdiri atas selapis sel yang
menyelubungi rongga tubuh Coelenterata
generatif : proses pengembangbiakan yang dilakukan
dengan melakukan perkawinan; tahap
pertumbuhan yang ditandai dengan proses
perkawinan secara seksual
gonochoris : sifat pada binatang yang memiliki perbedaan
kelamin jantan dan betina yang jelas
hermafrodit : makhluk yang memiliki kelamin ganda;
suatu tumbuhan yang memiliki satu rumah
di mana bunganya memiliki dua alat kelamin
jantan dan betina
heterospora : pembentukan lebih dari satu spora pada
satu jenis
heterotrof : organisme yang hanya mampu menggunakan
materi organik makhluk hidup lain sebagai
bahan baku makanannya
homospora : tumbuhan yang hanya memproduksi satu
spora
homostatis : keseimbangan pada suasana kimia fisiologik
tubuh yang dapat menyebabkan kelancaran
aktivitas tubuh
hujan asam : hujan yang airnya mengandung senyawa
asam
indusium : bagian epidermis tumbuhan yang tumbuh
membesar dan berfungsi melindungi sorus
interaksi : interaksi antarorganisme yang berbeda
spesies
interaksi : interaksi antarindividu dalam satu spesies
klitelum : bagian tubuh beberapa Annelida yang berbentuk
seperti pelana yang berfungsi
sebagai tempat terjadinya fertilisasi
koanosit : sel-sel leher pada lapisan endodermis pada
dinding porifera yang berfungsi untuk
mencerna makanan.
konsumen : makhluk yang memakan bahan makanan
kormofita : tumbuhan yang telah memiliki akar, batang,
dan daun sebenarnya
cosmopolitan : memiliki persebaran yang luas dan pengaruh
di seluruh dunia
interspesifik
intraspesifik

169.

Glosarium 243

170.
171.

limbah : zat atau bahan sisa suatu kegiatan atau


proses

172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
185.
186.
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
207.
208.
209.
210.
211.
212.
213.

244

214.
215.
216.
217.

medusa : bentuk kehidupan yang dapat berenang


bebas dalam air
mesoglea : lapisan pembatas antara lapisan dalam dan
luar pada dinding porifera; lapisan tipis
berisi cairan yang terletak antara lapisan
epidermis dan gastrodermis coelentera
metagenesis : pergiliran keturunan antara generasi seksual
dan aseksual; perkembangbiakan seksual
yang kemudian diikuti dengan perkembangbiakan
aseksual dalam suatu generasi.
metamorfosis : perubahan bentuk/susunan, perubahan yang
tambah secara nyata dalam perkembangan
makhluk; proses perubahan bentuk dari
telur menjadi individu dewasa
metozoa : hewan bersel banyak
mirasidium : tahap larva pada cacing hati yang memiliki
silia (rambut getar)
monoesis : tumbuhan berumah satu; tumbuhan yang
memiliki bunga jantan dan bunga betina
sekaligus
multiseluler : terdiri dari banyak sel
nisia : peranan atau profesi organisme dalam
lingkungannya
nitratasi : proses perubahan dari nitrit menjadi nitrat
nitrifikasi : proses perubahan amoniak dan amonium
menjadi nitrat
nitritasi : proses perubahan senyawa nitrit menjadi
nitrat
nonbiodegradabel : secara alami tidak dapat terurai oleh
organisme pengurai
operkulum : organ penutup celah insang pada ikan; organ
penutup kapsul spora pada lumut dan
akan membuka jika spora di dalam kapsul
telah masak
oskulum : lubang besar pada ujung atas spongosoel
pada Porifera tempat air keluar dari dalam
tubuh
ostium : lubang tempat air masuk ke dalam saluran
radial pada bunga karang
ozon : lapisan di atmosfer bumi yang berfungsi
menyaring radiasi sinar ultraviolet
Biologi SMA Jilid 1

pemekatan hayati : peningkatan kadar zat pencemar pada


konsumen tingkat akhir melalui urutan
dalam rantai makanan
planula : stadium larva pada Scyphozoa yang

218.
219.
220.
221.
222.
223.
224.
225.
226.
227.
228.
229.
230.
231.
232.
233.
234.
235.
236.
237.
238.
239.
240.
241.
242.
243.
244.
245.
246.
247.
248.
249.
250.
251.
252.
253.
254.
255.

memiliki rambut getar yang berfungsi untuk


dasar laut
plasma nutfah : keanekaragaman gen yang meliputi individu
liar dan bibit unggul
polimorfisme : terdapatnya beberapa bentuk yang berbeda
dalam suatu populasi yang dikendalikan secara
genetik dan tidak berkesinambungan
polip : bentuk kehidupan Coelenterata yang
melekat pada habitatnya
polusi : peristiwa masuk atau dimasukkannnya zat
atau bahan ke lingkungan oleh kegiatan
manusia atau peristiwa alam yang mengakibatkan
penurunan kualitas lingkungan
sehingga lingkungan tidak dapat berfungsi
sesuai dengan peruntukannya
polutan : zat atau bahan penyebab polusi
proglotid : salah satu dari serangkaian tubuh cacing
pita yang ketika dewasa memiliki alat
perkembangbiakan sendiri
produsen : organisme yang mampu mensintesis
senyawa organik dari zat-zat anorganik
protonema : bentuk kecambah pada lumut yang berbentuk
seperti benang bercabang yang berasal
dari perkecambahan spora hasil perkembangbiakan
secara kawin
protalium : tingkat gametofit pada tumbuhan paku yang
betuknya mirip daun dan berakar pada tanah
pseudoselomata : hewan yang memiliki rongga tubuh semu
reboisasi : penanaman kembali hutan yang telah
ditebangi pohonnya
selomata : hewan yang memiliki rongga tubuh penuh
berisi cairan, dan dilengkapi dengan batas
yang merupakan derivat jaringan mesoderm
sorus : sekelompok sporangium pada tumbuhan
paku
spikula : dinding yang berfungsi sebagai penguat
pada dinding tubuh Porifera
(biomagnificatio)

256.

Glosarium 245

257.
258.
259.
260.
261.
262.
263.

spongosoel : rongga pada bagian tengah tubuh Porifera


sporofil : daun pada tumbuhan paku yang berfungsi
menghasilkan spora maupun untuk
fotosintesis
sporofit : generasi tumbuhan yang dapat menghasilkan
spora
strobilasi : perbanyakan dengan cara pembagian tubuh

264.
265.
266.
267.
268.
269.
270.
271.
272.
273.

274.
275.
276.
277.
278.
279.
280.
281.
282.
283.
284.
285.
286.
287.
288.
289.
290.
291.
292.
293.
294.
295.
296.
297.
298.
299.
300.
301.
302.
303.

atau pembentukan kuncup


strobilus : alat kelamin jantan dan betina yang terdapat
pada tumbuhan berbiji terbuka
talofita : tumbuhan yang belum memiliki akar,
batang, daun sejati
tropofil : daun steril; daun tumbuhan paku yang hanya
berfungsi untuk fotosintesis
triploblastik : memiliki tiga lapisan jaringan embrional,
yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm
vegetatif : proses perkembangbiakan secara tidak
kawin

304.
305.
306.
307.
308.
309.
310.
311.
312.
313.
314.
315.
316.
317.
318.
319.
320.
321.
322.
323.
324.
325.
326.
327.
328.
329.
330.
331.
332.
333.
334.
335.
336.
337.
338.
339.
340.
341.
342.
343.
344.
345.

Indeks:

Catatan :

346.
347.
348.
349.
350.
351.
352.
353.
354.
355.
356.
357.
358.
359.
360.
361.

Anda mungkin juga menyukai