Menentukan Daya Hantar Panas (K) dari sebuah lembaran yang mempunyai daya hantar
lemah.
II. Peralatan
Jumlah kalor per satuan waktu yang dihantarkan dari bejana bertemperatur T1 ke T2
melalui penghantar panas dengan luas penampang A dan panjang d (gambar 1) dapat ditulis
sebagai :
dQ T1 − T2
= KA (1)
dt d
Bahan yang bertemperatur T2 disebut penerima panas. Jika temperatur penerima lebih tinggi dari
temperatur di sekelilingnya, maka ia akan memancarkan kalor persatuan waktu yang besarnya sama
dengan :
dQ dT
= mc (2)
dt dt
1
dengan : m = massa penerima
c = panas jenis penerima
Dalam keadaan setimbang, jumlah kalor yang diterima dan dipancarkan penerima harus sama,
sehingga :
dT d
K = mc (3)
A(T1 − T2)
dt 2
dT
berarti pengurangan temperatur per satuan waktu pada penerima pada saat temperatur
dt 2
setimbang.
1. Ukurlah :
a. Tebal lembaran zat.
b. Diameter penerima panas
c. Massa penerima panas
2. Didihkan air dalam bejana, kemudian susun alat seperti pada gambar 2 !
3. Catat temperatur, jika penunjukan termometer (pada penerima) tidak naik lagi selama 15 menit (T2) !
4. Lembaran zat dilepaskan, sehingga penerima mendapat pemanasan langsung !.
5. Bejana pemanas dipindahkan dan lembaran zat diletakkan kembali di atas penerima !.
6. Catat waktu yang diperlukan penerima dari 5° di atas T2 sampai 5° di bawah T2 setiap 30
detik maka penurunan temperatur persatuan waktu pada keadaan kesetimbangan dapat dihitung
!.
Gambar 2
2
V. Tugas Pendahuluan
VI Tugas akhir