Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY K G III P10011 USIA KEHAMILAN 39 MINGGU


PERSALINAN DENGAN KETUBAN PECAH DINI
DI PUSKESMAS BANYUURIP
SURABAYA

Disusun Oleh
Vinny Prillia Alvionita
NIM. P 27824310034

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES SURABAYA PRODI DIII KEBIDANAN
KAMPUS BANGKALAN
2012-2013

LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan kebidanan pada Ny K G III P10011 usia kehamilan 39 minggu
persalinan dengan ketuban pecah dini dengan menggunakan pendokumentasian SOAP di
Ruang Bersalin Puskesmas Banyu Urip Surabaya pada periode tanggal 12 November
sampai 22 Desember 2012. Telah diperiksa, disetujui dan disahkan pada tanggal

Mahasiswa

Vinny Prillia Alvionita


P27824310034

Mengetahui
Dosen Pembimbing

Pembimbing Praktek Klinik

( Aulia Syahfitri, A.Md.Keb. )

BAB I
LANDASAN TEORI
KETUBAN PECAH PREMATURE
I.

PENGERTIAN KETUBAN PECAH PREMATURE


Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya selaput ketuban jauh sebelum waktu
persalinan dapat membahayakan kehidupan janin di dalam
kandungan.
Ketuban Pecah Dini adalah keluarnya cairan dari jalan lahir / vagina setelah
kehamilan berusia 22 minggu, sebelum terjadinya proses
persalinan dan dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum 37
minggu maupun aterm.
Ketuban Pecah Dini adalah ketuban yang sudah pecah beberapa jam sebelum
inpartu misalnya 4,6 jam sebelum inpartu.
Ketuban Pecah Dini adalah ketuban yang sudah pecah, airnya mengalir dalam
ukuran pembukaan serviks pada kala 1. Misalnya ketuban pecah
sebelum pembukaan serviks 3 cm atau 5 cm.
Pada prinsipnya adalah ketuban pecah sebelm waktunya, waktunya proses
persalinan.

II.

ETIOLOGI
Penyebab dari ketuban pecah dini masih belum diketahui dan tidak dapat ditentukan
secara pasti. Beberapa laporan menyebutkan faktor faktor yang berhubungan erat
dengan ketuban pecah dini, namun faktor faktor mana yang lebih berperan sulit
diketahui. Kemungkinan yang menjadi faktor predisposisinya adalah :
a. Infeksi infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban atau
asenden dari vagina atau infeksi pada cairan ketuban bisa menyebabkan
terjadinya ketuban pecah dini.
b. Serviks yang inkompetensia kanalis servikalis yang selalu terbuka oleh
karena kelaina pada serviks uteri ( akibat persalinan, kuretase )
c. Tekanan intra uteri yang meninggi atau menngkat secara berlebihan
(overdistensi uterus) misalnya trauma, hidramnion, gemelli. Trauma yang

dapat menyebabkan ketuban pecah dini adalah hubungan seksual,


pemeriksaan dalam, maupun amniosintesis.
d. Kelainan letak seperti sungsang sehingga tidak ada bagian yang terendah
yang menutupi pintu atas panggul yang dapat mnghalangi tekanan terhadap
membran bagian bawah.
e. Faktor Lain
- Faktor golongan darah
Akibat golongan darah ibu dan anak yang tidak sesuai dapat
menimbulkan kelemahan bawaan termasuk kelemahan jaringan kulit
ketuban.
- Faktor disproporsi antar kepala janin dan panggul ibu
- Faktor multigravida, merokok dan perdarahan antepartum.
- Defisiensi gizi dari tembaga atau asam askorbat ( vitamin C )
- pH vagina diatas 4,5
- Terdapat bakteri uria, beresiko 2 x
- Terdapat flora vagina abnormal
- Serviks tipis atau kurang dari 39 mm
- Kadar CRH maternal tinggi misalnya pada stres psikologi dsb.
III.

PATOFISIOLOGI
Pada sebagian besar kasus berhubungan dengan infeksi (65%) High virulences
bacteroides. Law virulences : Lactobacillus serta dapat berhubungan dengan defek
kromosom, kelainan kolagen. Kolagen terdapat pada lapisan kompacta amnion,
fibrolas, jaringan retikuler korion dan trofoblas. Sintesis maupun degradasi kolagen,
dikontrol oleh sistem aktifitas dan inhibisi interleukin 1 (1L-1) dan prostaglandin. Jika
ada infeksi dan inflamasi terjadi peningkatan aktifitas 1L-1 dan prostlagandin
menghasilkan kolagenase jaringan, sehingga terjadi depometisasi kolagen pada
selaput korion / amnion menyebabkan selaput ketuban tipis, lemah dan mudah pecah
spontan.

IV.

DIAGNOSA
a. Anamnesa
Penderita merasa basah pada vagina atau mengeluarkan cairan yang banyak
secara tiba tiba dari jalan lahir, cairan berbau khas, perlu diperhatikan

warnanya, keluarnya cairan tersebut his belum teratur, dan belum ada
pengeluaran lendir dan darah.
b. Inspeksi
Akan tampak keluarnya cairan dari vagina bila ketuban baru pecah dan jumlah
air ketuban masih banyak.
c. Pemeriksaan Spekulum
Akan tampak keluar cairan dari orifisiumuteri eksternum (OUE), kalau belum
tampak keluar fundus uteri ditekan, penderita diminta batuk, mengejan atau
mengadakan mounover valsava atau bagian terendah digoyangkan akan tampak
keluar cairan dari ostiumuteri dan terkumpul pada forniks anterior.
d. Pemeriksaan Dalam
Mengenai

pemeriksaan

dalam

vagina

dengan

thocer

(VT)

perlu

dipertimbangkan pada kehamilan yang kurang bulan yang belum dalam


persalinan tidak perlu diadakan pemeriksaan dalam. Karena pada waktu
pemeriksaan dalam jari pemeriksa akan mengakumulasi segmen bawah rahim
denga flora vagina yang normal. Mikroorganisme tersebut bisa dengan cepat
menjadi patogen. Pemeriksaan dalam dilakukan kalau ketuban pech dini yang
dalam proses persalinan atau yang dilakukan induksi persalinan dan dibatasi
sedikit mungkin.
e. Pemeriksaan Laboratorium
Cairan yang keluar dari vagina perlu diperiksa warna, konsentrasi, bau dan pH
nya. Cairan yang keluar dari vagina ini kecuali air ketuban mungkin juga urine
atau secret vagina. Secret vagina ibu hamil pH nya 4 5, dengan kertas
nitrazin tidak berubah warna tetap kuning.

Tes Lakmus ( Tes Nitrazin )


Jika kertas lakmus merah berubah menjadi biru menunjukkan adanya air
ketban (alkalis), pH air ketuban 7 7,5, darah dan infeksi vagina dapat
menghasilkan tes yang positif palsu

Mikroskopis ( Tes Pakis )


Dengan meneteskan air ketuban pada gelas objek dan dibiarkan kering.
Pemeriksaan mikroskopis pemeriksaan mnunjukkan daun pakis.

f. Pemeriksaan USG

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat jumlah cairan ketuban dalam


cavum uteri pada kass ketuban pecah dini terlihat jumlah cairan ketuban yang
sedikit. Namun sering terjadi kesalahan pada penderita oligohidramnion.
Walaupun pendekatan diagnosis KPD cukup banyak macam dan caranya
namun pada umumnya KPD sudah bisa terdiagnosis dengan anamnesa dan
pemeriksaan sederhana.
V.

KOMPLIKASI
a. Infeksi intra partum
b. Persalinan preterm jika terjadi pada kehamilan preterm
c. Prolap tali pusat, bisa sampai gawat janin dan kematian janin akibat hipoksia
(sering terjadi pada letak lintang atau bokong)
d. Oligohidramnion bahkan sering partus kering (dry labor) karena air ketuban
habis
e. Infeksi puerpueralis
f. Asfiksia neonatorum

VI.

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan KPD tergantung dari umur kehailan. Kalu umur kehamilan tidak
diketahui secara pasti segera dilakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui umur
kehamilan dan letak janin.
a. Penatalaksanaan KPD pada kehamilan aterm (> 37 mingu)
Beberapa pnelitian menyebutkan bahwa lama periode laten dan durasi KPD
keduanya mempunyai hubungan yang bermakna dengan hubungan peningkatan
infeksi dan komplikasi lain dari KPD. Jarak antara pecahnya ketuban dan
permulaan dari persalinan disebut periode laten (LP = log periode), makin
muda umur kehamilan makin memanjang LP nya.
Pada hakekatnya ketuban yang pecah akan menginduksi persalinan dengan
sendirinya. Sebagian besar kehamilan dengan genap bulan akan melahirkan
dalam waktu 24 jam setelah kulit ketuban pecah. Bila dalam 24 jam belum ada
tanda tanda persalinan maka dilakukan induksi persalinan dan bila gagal
maka dilakukan SC.
Pemberian antibiotik profilaksis dapat menurunkan infeksi pada ibu. Saat
pemberian antibiotik hendaknya diberikan segera setelah diagnosa ditegakkan.

Induksi dilakukan dengan mempertahankan laschap score, jika >5 induksi


dapat dilakukan dan sebaliknya jika < 5 dilakukan pematangan serviks, dan
jika tidak berhasil akhiri persalinan dengan SC.
b. Penatalaksanaan KPD pada kehamilan preterm (< 37 minggu)
Pada pasien KPD dengan umur kehamilan yang kurang bulan tida dijumpai
tanda tanda infeksi pengelolaannya bersifat konservatif disertai pemberian
antibiotik yang adekuat sebagai profilaksis. Penderita perlu dirawat di Rumah
Sakit ditidurkan dalam posisi trendelenberg. Tidak perlu dilakukan
pemeriksaan dalam untuk mencegah terjadinya infeksi dan kehamilan
diusahakan mencapai 37 minggu. Obat obatan tocolitic agen diberikan juga
agar untuk menunda persalinan.
Untuk pengelolaan konservatif dengan memberikan kortikosteroid pada
penderita KPD kurang bulan agar tercapainya pematangan paru janin. Jika
selama menunggu / melakukan pengelolaan konservatif tersebut muncul tanda
infeksi, maka segera dilakukan induksi persalinan tanpa memandang umur
kehamilan. Dalam melakukan induksi persalinan dengan jalan merangsang his
kadang dapat menimbulkan komplikasi yang tidak ringan seperti terjadi gawat
janin sampai mati, tetani uteri, rupture uteri, emboli air ketuban dan mungkin
juga terjadi intoksikasi. Jika denga induksi persalinan tidak berhasil maka
dilakukan dengan persalinan SC.
VII.

STRATEGI PADA PERAWATAN ANTENATAL


a. Deteksi faktor resiko
b. Deteksi infeksi secara dini
c. USG
- Trimester I

deteksi faktor resiko, aktivitas sexual, pH vagina, USG


pemeriksaan gram, darah rutin, urine

- Trimester II, III hati hati bila ada keluha nyeri pada abdomen, punggung
kram dibawah pelvis seperti sedang haid, perdarahan
pervaginam, lendir merah muda, dicharge vagina,
poliuria, rasa menekan pada pelvis.

BAB II
ASKEB TEORI
PENGKAJIAN
Hari / Tanggal

Jam

Tempat

No. Register

BIODATA
Nama

:Ditanyakan dengan tujuan agar dapat lebih mengenal/memanggil


pasien dan tdak keliru dengan penderita lain.
(Ibrahim,2005)

Agama

:Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh agama terhadap


kebiasaan kesehatan pasien dengan di ketahui agama pasien maka
akan

mempermudah

bidan

dalam

melaksanakan

asuahan

kebidanan.
(DepKes RI, 1994)
Pendidikan

:Untuk

mengetahui

tingkat

intelektual.tingkat

pendidikan

mempengaruhi sikap perilaku seseorang


(FK UNPAD, 2005)
Pekerjaan

:Untuk menentukan status sosial ekonomi keluarganya


(DepKes RI, 1994)

Alamat

:Untuk mempermudah hubungan bila di perlukan dalam keadaan


mendesak untuk mengetahui tempat tinggalnya dan lingkungannya.

Suku/Bangsa :Untuk mengetahui adat istiadat/budaya


(Ibrahim,2005)
DATA SUBYEKTIF
1.

Keluhan Utama
Untuk mengetahui hal hal apa saja yang di rasakan ibu dan yang menjadi keluhan
ibu sehingga datang ke tempat pelayanan kesehatan.

2.

Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Ibu
Untuk mengetahui penyakit yang di alami ibu sebelum hamil karena penyakit
yang pernah di alami bisa berpengaruh terhadap proses persalinan seperti
penyakit kronis (TBC,hypertensi) keturunan (DM,asma)
b. Riwayat Penyakit Keluarga
Untuk mengetahui apakah dari keluarga ibu atau orang yang tinggal bersama
ibu

mempunyai

penyakit

kronis(TBC,jantung),penyakit

menular

(hepatitis,AIDS),keturunan (DM,asma) serta apakah dalam keluarga terdapat


keturunan kembar.
3.

Riwayat Obstetri/Kebidanan
a. Riwayat Menstruasi
Untuk

mengetahui

alat

alat

kandungan normal/tidak

yang

meliputi

menarche,siklus/lama,warna/jumlah,dysmenorhea,flour albus,HPHT,HPL.
b. Riwayat Perkawinan
Untuk mengetahui status,lama dan berapa umur saat kawin serta dapat
membantu menentukan bagaimana keadaan alat kelamin ibu.
c. Riwayat Kehamilan Sekarang
G..P..
Usia Kehamilan... (berhubungan dengan janin prematur)
ANC :Tempat

: (berhubungan dengan deteksi resiko oleh nakes)

Berapa kali

: (berhubungan dengan deteksi resiko oleh nakes)

Imunisasi TT

: (berhubungan dengan pencegahan infeksi)

Terapi

: (terapi yang pernah diberikan kepada ibu


selama kehamilan)

Keluhan Hamil Muda : (berhubungan tanda bahaya yang dialami ibu)


Keluhan Hamil Tua

: (berhubungan tanda bahaya yang dialami ibu)

d. Riwayat Kehamilan,Persalinan,dan Nifas Yang Lalu


Kehamilan
Suami

Hamil Ke

Persalinan
UK

J.Prslnan

Penolong

Penyulit

Nifas
Tmpt

Mslh

4.

Riwayat KB
Untuk menayakan pernah mengikuti KB atau tidak.
Jika ya : Jenis KB

: (berhubungan dengan pengunaan KB IUD)

Lama

: (berhubungan dengan jarak kehamilan)

Keluhan

: (berhubungan dengan kegagalan kontrasepsi)

Jenis dan lama penggunaan KB pada ibu untuk mengetahui jarak kehamilan.
5.

Riwayat Psikososial dan Spiritual


a.Respon keluarga,ibu,suami terhadap kelahiran anak
b.Dukungan dari keluarga
c.Pengambilan keputusan keluarga
d.Tingkat kecemasan,ke khawatiran ibu dan keluarga dalam menjalani proses
persalinan

6. Pola Aktifitas Sehari- Hari


a.Nutrisi
Makan/tidak saat menjelang persalinan atau saat perut tidak berkontraksi
(berhubungan dengan kontraksi yang adekuat)
b.Istirahat
Ibu cukup istirahat / tidak (berhubungan dengan banyak aktivitas yang
dilakukan dan tenaga ibu)
c.Eliminasi
Berapa kali ibu BAB/BAK (berhubungan dengan pengeluaran air ketuban)
d.Personal Hygiene
Berapa kali ganti celana dalam (berhubungan dengan resiko terjadinya infeksi)
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaan Umum

:Baik/lemah

- Kesadaran

:Composmentis/Letargis/Samnolent/Koma

- TTV
Tekanan Darah

: Untuk mengetahui tekanan sistol dan diastol.Normalnya


systole 110-140 mmHg dan diastol 60-80 mmHg

Nadi

: Denyut nadi di hitung berdasarkan frekuensi denyut nadi


per menit.Normalnya 60-120 x/menit

Respiration Rate

Untuk

mengetahui

frekuensi

pernafasan

permenit.

Normalnya 16-24 x/menit


Suhu

: Untuk mengetahui temperature tubuh.Normalnya 36-37 C.

- Antropometri
BB

: Sebelum dan selama hamil

TB

: < 145 ibu beresiko tinggi

LILA

: 23,5 cm,jika kurang dari 23,5 berarti ibu KEK

2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Mata

: Conjungtiva pucat/tidak, sklera kunig/tidak (berhubungan dengan


anemis dan gangguan hepar)

Mammae : Hyperpigmentasi pada areola/tidak, putting susu menonjol/tidak,


bersih/tidak (berhubungan persiapan IMD)
Abdomen: Ada bekas luka operasi/tidak, ada linea nigra/tidak, perut membesar ke
depan /ke samping (berhubungan dengan tentang riwayat kehamilan
sebelumnya)
Genetalia : Oedem/tidak, varises/tidak, bersih /tidak, terdapat pengeluaran
cairan/tidak (berhubungan dengan tanda-tanda infeksi dan KPD)
Ekstremitas :Varises/tidak,oedem/tidak (berhubungan dengan penyakit jantung)
b. Palpasi
Leher

: Untuk mengetahui apakah ada pembesaran kelenjar lymfe dan


bendungan vena jugularis (berhubungan dengan penyakit jantung dan
TBC)

Axilla

: Untuk mengetahui adanya pembesaran lymfe (berhubungan dengan Ca


kelenjar)

Mammae :Untuk mengetahui ada nyeri tekan/tidak, ada benjolan abnormal/tidak


serta mengetahui colostrum sudah keluar atau belum (berhubungan
dengan IMD dan FAM)
Abdomen
Leopold I

:Untuk menentukan tuanya kehamilan dan bagian apa yang


terdapat dalam fundus uterus

Leopold II

:Untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana


letak bagian bagian terkecil.Letak punggung bisa di rasakan di
bagian kanan/kiri perut ibu

Leopold III :Untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan
apakah bagian bawah tersebut sudah /belum masuk PAP
Leopold IV :Untuk menentukan bagian terbawah janin apa dan seberapa jauh
masuk PAP /belum masuk.
c. Auskultasi
Mendengarkan DJJ meliputi frekuensi dan keteraturannya jika bawah pusat pada
perut kanan / kiri ibu.Jika letak bokong di dengarkan di atas pusat.DJJ normal
adalah 120-160 x/menit.
d. Perkusi
Reflek patella ka/ki positif atau negative (untuk mengetahui adanya kelumpuhan /
tidak)
3.Pemeriksaan Penunjang
a. Hb dan Gol.darah

:Untuk mengetahui kadar Hb ibu dan persiapan pertolongan


pada saat persalinan jika ibu mengalami perdarahan

b. Reduksi

:Untuk mengetahui apakah ibu menderita DM atau tidak

c. Protein Urine

:Untuk mengetahui apakah ibu mengalami pre eklampsi /


eklampsi

d. Pemeriksaan Obstetri
Distantia Spinarum

: ( N :23-26 cm)

Distantia Cristarum

: ( N :26-29 cm)

Conjugata Eksterna

: ( N :18-20 cm)

Uk. Panggul luar

: ( N :80-90 cm)

e. Pemeriksaan Dalam
Keadaan Serviks: kenyal/ lunak / tebal
Pembukaan

: . Cm

Effisement

: . %

Ketuban

:+/-

Presentasi

: bokong / kepala /kaki

Denominator : uuk /uub / sacrum


Hodge

: H I / H II / H III / H IV

f. His

: Berapa kali dalam 1 menit,berapa detik

g. TBJ

: ( MC -11 ) x 155 = .. gr

KALA I
S

: Hamil.bulan, anak ke.. dengan keluhan

sering kencing

sakit perut menjalar sampai punggung saat kontraksi

mengeluarkan darah dan lendir dari vagina

mengeluarkan cairan jernih

: Keadaan Umum :..


Kesadaran

:..

TTV

:TD

:110/70 -130/90 mmHg

:80 -90 x/ menit

Rr

:16 -24 x / menit

:36 -37 C

Antropometri

:BB saat ibu hamil ini

Palpasi

:Leopold I

Leopold II

Leopold III

Leopold IV

Auskultasi

:DJJ (120 160 x /menit )

Pada vulva tampak lendir darah


Perut tampak tegang saat adanya his
Gerakan janin +/His lemah/adekuat (berapa x /menit)
Pemeriksaan Dalam ( VT )
A

: GP.. Usia kehamilan..minggu, hidup/mati, tunggal/kembar,


letkep/letsu, intra/ekstra uterin, kedaan umum baik/tidak, keadaan jalan
lahir normal/tidak dengan persalinan normal kala I.

Masalah

: Nyeri perineum

Kebutuhan : HE tentang proses persalinan dengan cara mengatasi nyeri


P

:
a. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
b. Menjelaskan penyebab nyeri pada ibu
c. Membantu ib untuk makan / minum saat tidak ada his ( relaksasi )
d. Menganjurkan ibu untuk miring kiri

e. Mengajarkan pada ibu untuk tekhnik mengejen yang benar


f. Memastikan kandung kemih kosong
g. Mengobservasi his, djj, Kemajuan persalinan dan TTV
EVALUASI
Sesuai dengan implementasi / tindakan yang telah dilakukan

KALA II
S

:- Adanya keinginan untuk mengejan dan tidak bisa menahannya


- Nyeri perut makin bertambah dan semakin menjalar ke punggung

:- Adanya tekanan pada anus


- Perineum menonjol
- Adanya membuka
- His teratur / tidak ,adekuat / kuat
- DJJ terdengar jelas/tidak (berapa kali per menit )
- Adanya kemajuan penurunan kepala bayi (hodge )
- VT : Pembukaan lengkap,eff 100%,presentasi kepala,denominator UUK
kadep/kidep,tidak teraba bagian kecil anak, blood show (+)

: Persalinan Normal Kala II

Masalah

:-

Kebutuhan : P

:
a. Lihat tanda dan gejala kala II
b. Periksa kembali perlengkapan alat
c. Persiapan diri untuk menolong
d. Pastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik
e. Periksa DJJ
f. Persiapan ibu dan keluarga untuk membantu prose pimpinan meneran
g. Atur posisi ibu sesuai kenyamanan ibu
h. Pimpin ibu untuk meneran
i. Persiapan pertolongan kelahiran bayi
j. Pertolongan kelahiran bayi (kepala,bahu,badan sampai tungkai)
k. Penanganan bayi baru lahir

EVALUASI
Sesuai dengan implementasi/tindakan yang telah dilakukan

KALA III
S

: - Perasaan senang dan bahagia karena bayinya sudah lahir dengan selamat
- Perut terasa mules

: - Bayi sudah lahir jamwib, BB:kg, JK:,AS:..


- Tampak tali pusat di depan vulva
- Adanya pengeluaran darah dari vagina
- TFU 1-2 jari di atas pusat
- Kontraksi uterus baik/jelek

: Persalinan Normal Kala III


Masalah

:-

Kebutuhan

:-

:
a. Pastikan adanya janin ke dua/tidak
b. Beritahu ibu akan di suntik
c. Suntikkan Oxitosin
d. Jepit tali pusat dengan 2 klem
e. Potong dan ikat tali pusat
f. Selimuti ibu dan bayi
g. Pindahkan klem
h. Lakukan PTT
i. Lahirkan Plasenta
j. Masase fundus
k. Periksa ke dua sisi plasenta
l. Periksa laserasi dan lakukan penjahitan jika ada laserasi jika menyebabkan
perdarahan

EVALUASI
Sesuai dengan implementasi/tindakan yang telah dilakukan

KALA IV
S

: - Perut ibu masih terasa mules

- Ibu merasa lelah


O

: - Plasenta sudah lahir


- TFU 1-2 jari di bawah pusat
- Kontraksi baik/lemah
- Kandung kemih kosong/penuh
- Keadaan perineum luka episiotomi/rupture/utuh
- Keadaan bayi baik,atau terjadi penyulit
- Keadaan umum bayi baik/lemah

: Persalinan Normal Kala IV


Masalah : Kebutuhan: -

:
a.

Periksa fundus (kontraksi)

b.

Lakukan kontak skin to skin dan ASI dini

c.

Lakukan penimbangan,tetes mata antibiotic profilaksis,Vit K

d.

Pantau kontraksi dan cegah perdarahan pervaginam

e.

Ajarkan Ibu,keluarga melakukan masase uterus

f.

Evaluasi jumlah kehilangan darah

g.

Periksa TTV ibu dan evaluasi kandung kemih

h.

Periksa kembali keadaan bayi (nafas dan suhu )

i.

Masukkan semua alat bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%

j.

Buang bahan yang terkontaminasi di tempat sampah yang sesuai

k.

Bersihkan ibu dengan air DTT

l.

Bantu ibu memakai pakaian bersih dan kering

m. Pastikan ibu nyaman dan Bantu ibu menyusui


n.

Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%

o.

Celupkan sarung tangan kotor dan rendam dalam keadaan terbalik

p.

Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

q.

Lengkapi partograf

EVALUASI
Sesuai dengan implementasi/tindakan yang telah dilakukan

BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY K GIII P10011 USIA KEHAMILAN 39 MINGGU
PERSALINAN DENGAN KETUBAN PECAH PREMATURE
PUSKESMAS BANYU URIP
SURABAYA

PENGKAJIAN
Hari / Tanggal

: Selasa / 18 Desember 2012

Jam

: 08.30 wib

BIODATA
Nama Ibu

: NyK

Nama Suami : TnK

Umur

: 30 thn

Umur

: 33 thn

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMP

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: Kuli Bangunan

Alamat

: Dukuh Kupang Gg Lebar 24C

Alamat: Dukuh Kupang Gg Lebar 24C

Dukuh Pakis - Surabaya

Dukuh Pakis - Surabaya

DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil yang ketiga usia kehamilan 9 bulan, dan air ketubannya
sudah pecah dari kemarin jam 21.00 WIB.
2.

Riwayat Penyakit
a.Riwayat Penyakit Ibu
Ibu tidak pernah menderita penyakit kronis (hypertensi,jantung), penyakit
menular (hepatitis,TBC) dan penyakit menurun (DM,Asma)
b.Riwayat Penyakit Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit kronis
(hipertensi,jantung), penyakit menular (TBC,hepatitis) ,dan penyakit menurun
(DM,Asma)
3. Riwayat Obstetri
- Riwayat Menstruasi
Menarche

: 12 tahun

Siklus/Lama

: 28 hari/7-8 hari

Dysmenorhea

: tidak pernah

Warna/jumlah

:
Hari 1 -3 : 1 pembalut penuh, 3x ganti berwarna merah segar
Hari 4 -5 : 1 pembalut tidak penuh, 2x ganti berwarna merah kecoklatan
Hari 6 -8 : 1 pembalut sedikit (bercak), 2x ganti berwarna kecoklatan

Flour Albus

: Kadang 1 minggu sebelum menstruasi

HPHT

: 25 03 2012

HPL

: 01 01 2012

- Riwayat Perkawinan
Status

: Menikah

Usia saat nikah

: 22 tahun

Lama nikah

: 8 tahun

- Riwayat Kehamilan Sekarang


GIII P10011
Usia Kehamilan

: 9 bulan

ANC :Tempat

: BPS

Berapa kali

:8x

Terapi

: Tablet Fe, BC, Kalk

Keluhan hamil muda : Keluhan hamil tua

: Sakit pinggang

Gerakan anak

: Dirasakan sejak usia 5 bulan,di sebelah kiri perut ibu

- Riwayat Kehamilan,Persalinan dan Nifas yang Lalu


Suami
1

Kehamilan
Hamil ke
1
2
3

UK
9bl

J.Pslnan
Spontan

Persalinan
Penolong
Bidan
ABORTUS
HAMIL

Tmp
BPS

Pylit
-

Nifas
Mslh
-

KET
7thn

4.Riwayat KB
Jenis : Pil
lama : 3 tahun
Keluhan : 5.Riwayat Psikososial dan Spiritual

Ibu dan keluarga sangat senang dengan kehadiran bayinya

Mengambil keputusan dalam keluarga adalah suami

Ibu merasa cemas,takut,dengan proses persalinan

6.Pola Aktifitas Sehari-Hari


Nutrisi :

Selama Hamil
Menjelang Persalinan
Makan : 3x sehari porsi Makan : 3x dengan porsi sedikit
bertambah daripada sebelum (nasi,lauk,sayur).
hamil (nasi,lauk,sayur).

Minum : 6-8 gelas dengan air

Minum : 6-8 gelas /hari putih, teh hangat.


dengan air putih, es sirup dan
teh.
Istirahat

a. Siang : 1 jam (jam 14.00- a. Siang : 2 jam (jam 13.00-15.00 )


15.00 )
b. Malam : 7 -8 jam ( jam 21.00

b.Malam : tidak bisa tidur

04.00/05.00 WIB )

Aktivitas

Ibu

menjalani

aktivitas Ibu tidak melakukan aktivitas

sebagai IRT dengan di bantu apa-apa karena sakit yang di


Eliminasi

oleh suami

rasakan

BAK : 5-6 x / hari, warna

BAK : 7-8 x / hari, warna kuning,

kuning,

tidak

berbau tidak berbau menyengat.

menyengat.

BAB : 1x/hari, konsistensi lunak,

BAB : 1x/hari, konsistensi warna coklat kekuningan , tidak


lunak,
Personal Hygiene

warna

kehitaman, berbau menyengat.

tidak berbau menyengat.


Mandi 2x/hari, ganti baju, Ibu tidak mandi tapi ganti baju
gosok gigi 2x/hari,

ganti

celana dalam tiap kali basah


DATA OBYEKTIF
1.Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum

: Baik

Kesadaran

:Composmentis

TTV

:TD: 110/70 mmHg


N : 87 x/menit
Rr : 16 x/menit
S : 36,8 C

Antropometri

Sebelum Hamil

Hamil Ini

BB

48 kg

67 kg

TB

158 cm

158 cm

LILA

27 cm

31 cm

2.Pemeriksaan Khusus
a.Inspeksi
Muka

: Simetris, tidak pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum

Mata

: Simetris, conjungtiva tidak pucat, sclera tidak kuning

Mulut

: Tidak pucat, bibir tidak kering, tidak stomatitis, tidak caries, tidak
epulis

Mammae

: Simetris, hyperpigmentasi pada areola, putting susu menonjol,


bersih

Abdomen

: Tidak ada luka bekas operasi, linea nigra (+)

Genetalia

: Tidak varises, tidak oedem, ada pengeluaran air ketuban

Ekstremitas : Tidak oedem, tidak varises, tidak pucat


b.Palpasi
Leher

: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,vena jugularis, dan kelenjar


lymfe

Axilla

: Tidak ada pembesaran kelenjar lymfe

Mammae

: Colostrum (+),tidak ada pembesaran abnormal

Abdomen

: Leopold I
Leopold II

:TFU 3jari di bawah px (30cm) teraba bagian lunak


:Punggung kiri teraba datar panjang

Leopold III :Letkep, teraba bagian bulat keras, melenting (kepala)


Leopold IV :Kepala sudah masuk PAP 3/5
c.Auskultasi
DJJ (+) 12-12-12 (134x/menit) irama teratur

d.Perkusi
Tidak di lakukan
e.Pemeriksaan penunjang

-Hb dan Gol.Darah

:Tidak di lakukan

-Reduksi

:Tidak di lakukan

-Protein Urine

:Tidak di lakukan

-Pemeriksaan Panggul

:Tidak di lakukan

-Pemeriksaan Dalam

: Keadaan Serviks

: Lunak

Pembukaan

: 1 cm

Effisement

: 15%

Ketuban

: (-)

Presentasi

: Kepala

Denominator

: UUK

Hodge

:I

KALA I
Dx

: GIII P10011 Usia kehamilan 39 minggu, H/ T / Letkep /IU / jalan


lahir normal / K/u ibu baik dengan persalinan normal dengan
ketuban pecah prematur

Masalah

: Ibu merasa cemas dengan nyeri perut yang di rasakan

Kebutuhan

: HE tentang penyebab rasa nyeri dan cara mengatasi agar tidak


terlalu nyeri.

PENATALAKSANAAN
Tanggal : 18 Desember 2012

Jam : 08.50 wib

a. Menjelaskan pada ibu tentang proses persalinan merupakan hal yang


normal bagi wanita,sehinga ibu tidak perlu terlalu cemas/khawatir dan
dalam proses persalinan di butuhkan tenaga yang kuat agar dapat
mengejan dengan benar
b. Menjelaskan pada ibu bahwa rasa nyeri adalah hal yang normal,rasa
nyeri tersebut di karenakan pengaruh kontraksi uterus yang semakin
kuat akibat tekanan kepala bayi semakin menurun. Dan untuk

mengurangi rasa nyeri tersebut ibu dapat menarik nafas panjang saat
perut tegang / berkontraksi
c. Memberitahukan ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam
kondisi baik,normal untuk menghadapi persalinan dengan pembukaan
1 cm, ketuban (-) , TD: 110/70 mmHg , N: 87 x/menit, Rr: 16 x/menit,
S: 36,8 C dan janin dalam keadaan baik
d. Membantu ibu untuk minum /makan sedikit demi sedikit saat tidak ada
kontraksi, untuk menambah kekuatan ibu saat mengejan nanti
e. Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri
f.. Mempertahankan agar kandung kemih tetap kosong supaya tidak
menghambat turunnya kepala janin
g. Mengobservasi his, DJJ ,TTV serta pemeriksaan dalam pada saat kala I
sampai dengan pembukaan lengkap (lembar observasi terlampir)
h. Melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian terapi
adv.
Viccilin
4 x 1gr
Mesoprostol x 200 g peroral
Observasi 6 jam
EVALUASI
Tanggal

: 19 Desember 2012

Jam

: 07.30 wib

Ibu merasa ingin mengejan, ingin buang air besar. Sakit yang di rasakan
semakin kuat dan bertambah sering.Vulva sudah membuka,perineum
menonjol,adanya tekanan pada anus dan pembukaan sudah lengkap ( 10
cm ), eff 100%,ketuban (-) ,presentasi kepala, UUK, H III, his 3 x/10
menit ,40 detik. GIII P10011 39 minggu / H / T / Letkep / IU / Keadaan
jalan lahir normal / K/u ibu baik dengan inpartu kala II.Lanjutkan asuhan
pada kala II.

KALA II
S : - Ibu mengatakan ingin mengejan tidak bisa di tahan serta adanya dorongan
untuk meneran

- Ibu mengatakan ingin buang air besar


- Ibu mengatakan rasa sakitnya semakin sering semakin kuat
O : - Adanya tekanan pada anus
- Perineum menonjol
- Vulva membuka
- His semakin sering dan kuat
- DJJ terdengar keras
- VT : Pembukaan lengkap , eff 100 %, Ketuban ( - ), presentasi kepala , UUK
kiri depan , H III, Vulva ada blood slym
A : GIII P10011 dengan persalinan normal kala II dengan Ketuban Pecah
Premature
Masalah

: -

Kebutuhan

:-

P :
Tanggal

: 19 Desember 2012

Jam

: 08.00 wib

a.Melihat tanda dan gejala kala II


Ibu mempunyai keinginan untuk meneran
Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada anus
Perineum menonjol
Vulva vagina dan spingter ani membuka
b.Mempersiapkan pertolongan persalinan
Memastikan kelengkapan,bahan dan obat obatan esensial siap
digunakan
Memakai celemek plastic
Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan dan mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir
Memakai sarung tangan DTT / steril
Memasukkan oxytosin ke dalam tabung suntik
c.Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik

Membersihkan vulva dan perineum dengan air DTT dari depan ke


belakang dengan hati hati
Melakukan pemeriksan dalam untuk memastikan pembukaan sudah
lengkap
Mendekontaminasikan

sarung

tangan

dengan

mencelupkan,melepaskan, dan merendam keadaan terbalik dalam


larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
Memeriksa DJJ setelah berkiontraksi untuk memastikan janin dalam
keadaan normal
d.Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses bimbingan
meneran
Memritahukan pada ibu bahwa pembukaab sudah lengkap dan
keadaan janin baik serta membantu ibu menemukan posisi yang
nyaman dengan keinginannya
Meminta keluarga dan mendukung dan memberi semangat pada ibu
untuk meneran dengan benar
Melaksanakan bimbingan meneran pada saat ibu berkontraksi/ ingin
meneran kuat
Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok/ mengambil posisi
yang nyaman.Jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran
dalam 60 menit
e.Mempersiapkan pertolongan kelahiran bayi
Meletakkan handuk bersih di atas perut ibu,jika kepala bayi sudah
membuka vulva dengan diameter 5 6 cm
Meletakkan kain bersih dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu
Membuka partus set dan memperhatikan kembali peralatan dan
kelengkapan alat dan bahan
Memakai sarung tangan DTT / steril pada ke dua tangan
f.Menolong kelahiran bayi
Melindungi perineum dengan satu tangan yang di lapisi kain bersih
dan kering,tangan yang lain menahan kepala agar tidak terjadi
defleksi terlalu kuat setelah tampak di vulva dengan diameter 5 6
cm

Memeriksa kemunkinan ada lilitan tali pusat.Jika ada dengan


longgar maka dapat di lepas denan bagian atas kepala.Jika melilit
kuat maka klem di 2 tempat lalu potong.
Menunggu kepala bayi melakukan putar paksi luar secara spontan
Memegang secara bieparietal setelah putar paksi luar,kemudian
gerakkan kepal ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul
di bawah,arkus pubis dan menggerakkan ke atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang
Melakukan sanggah kepala,lengan, siku sebelah bawah dengan
menggunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan
dan siku sebelah atas
Menyusuri punggung,bokong,tungkai dan kaki dengan memegang
kedua mata kaki ( memasukkan telunjuk di antara kaki dan pegang
masing masing mata kaki dengan ibu jari dan jari lainnya
g.Menangani bayi baru lahir
Melakukan penilaian bayi secara sepintas,apakah tangan kuat,bayi
bergerak dengan aktif dan jenis kelamin perempuan dan bayi lahir
jam 08.49 wib
Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka,kepala,bagian tubuh
lainnya kecuali bagian tanpa memberihkan verniks
Mengganti handuk / kain bersih yang basah dengan kain kering
Membiarkan bayi di atas perut ibu agar tetap hangat
EVALUASI
Tanggal

: 19 Desember 2012

Jam

: 08.50 wib

Ibu merasa lega, senang,bahagia telah melahirkan bayinya dengan selamat.


Perutnya

terasa

mules.Ibu

merasa

mengeluarkan

darah

dari

vaginanya,tampak tali pusat di depan vulva.CU : baik , VU : kosong , TFU


2 jari bawah pusat , K/U : baik , Perdarahan 150 cc. Bayi lahir jam 08.49
wib

, jenis kelamin perempuan, BB/TB:3350 gr/48 cm,cacat(-) ,caput

(+),anus (+) mekonium (+), ASI (+) dilakukan. Ny K P10011 dengan


persalinan kala II.
Lanjutkan asuhan pada kala III

KALA III
S : - Ibu mengatakan senang ,bahagia karena bayinya sudah lahir dengan selamat
dan merasa sangat lega
O

: - Tampak tali pusat di depan vulva


- Adanya pengeluaran darah dari vagina
- TFU 2 jari di bawah pusat
- Kontraksi uterus bagus / baik

A : - Persalinan dengan KALA III


Masalah

: -

Kebutuhan:

PENATALAKSANAAN
Tanggal

: 19 Mei 2009

Jam

: 08.50 wib

a. Memastikan tidak ada janin ke dua dalam uterus ( hamil tunggal)


b. Memberitahu ibu bahwa dia akan di suntik agar uterus berkontraksi baik
c. Menyuntikkan oksitosin 10 unit IM dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir di
1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan asprasi sebelumnya)
d. Menjepit tali pusat dengan klem kira kira 3 cm dari pusat bayi.Mendorong
isi tali pusat kea rah distal ibu dan jepit kembali talpus pada 2 cm distal dari
klem pertama
e. Memotong dan mengikat tali pusat
- Menggunting tali pusat di antara ke 2 klem dengan melindungi perut bayi
- Mengikat tali pusat dengan benang DTT pada 1 sisi kemudian melingkar
kembali benang tersebut mengikatnya dengan simpul mati
f. Meletakkan bayi di dada/perut ibu sehinga ada kontak kulit bayi dengan kulit
ibu.Usahakan kepala bayi dengan posisi lebih rendah dari putting payudara
ibu
g. Menyelimuti bayi dengan ibu dengan kain hangat sampai kepala bayi
h. Memindahkan klem pada tali pusat hinga 5 -10 cm dar vulva

i. Melakukan penegangan tali pusat denan tekanan dorso cranial dengan


meminta ibu meneran kemudian menarik tali pusat sesuai jalan
lahir.Penegangan dilakukan saat adanya kontraksi
j. Melahirkan plasenta dengan ke dua tangan,saat plasenta muncul di introitus
vagina memegang dan memutar plasenta hinga selaput ketuban terpilin lalu
lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan
k. Melakukan masase uterus dengan tangan di fundus dengan gerakan
melingkar hingga uterus berkontraksi (teraba keras di fundus )
m. Menilai perdarahan
- Memerksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi.Pastikan
selaput ketuban utuh dan lengkap
- Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina atau perineum.Lakukan
penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.
EVALUASI
Tanggal

: 19 Desember 2012

Jam

: 08.57 wib

Ibu merasa perutnya masih mules, terasa capek, lelah. Kontraksi terusnya baik.
plasenta sudah lahir lengkap jam 08.55 wib, TFU 2 jari di bawah pusat,
kandung kemih penuh , perineum utuh, perdarahan : 50 cc
Ibu masuk KALA IV dan lanjutkan penanganan KALA IV.

KALA IV
S

:- Ibu mengatakan bahagia


- Ibu mengatakan pertnya masih mules
- Ibu merasa capek dan lelah

:- Plasenta sudah lahir lengkap


- TFU 2 jari di bawah pusat
- Kontraksi uterus baik
- Kandung kemih kosong
- Keadaan perineum, vagina tidak ada laserasi
- Keadaan umum ibu baik

: Ibu nifas 2 jam post partum

PENATALAKSANAAN
Tanggal : 19 Desember 2012

Jam

: 08.58 wib

a.Memeriksa kontraksi uterus dengan baik dan tidak terjadi perdarahan


pervaginam, kontraksi uterus baik, lalu memasang infus dengan cairan
RL
b.Melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1jam
-Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu dini
dalam waktu 30 60 menit.Menyusu pertama biasanya berlangsung
sekitar 10 15 menit
-Membiarkan bayi ada di dada ibu selama 1jam walaupun bayi sudah
berhasil menyusu
c.Melakukan penimbangan / pengukuran bayi, memberikan tetes mata
antibiotic profilaksis dan vit K dipaha kiri anterolateal ( IM ) setelah 1
jam bayi lahir.BB / TB :3350gr/ 48 cm
d.Memberikan suntikan imunisasi hepatitis B dipaha kanan anterolateral
setelah 1 jam pemberian vit K
e.Memantau kontraksi da mencegah perdarahan pervaginam
- 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan
- setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan
- setiap 20-30 menit pada jam ke dua pasca persalinan
- Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik,melakukan asuhan sesuai
untuk atonia uteri
f.Mengajarkan ibu / keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi
g.Melakukan evaluasi jumlah kehilangan darah kurang lebih 100 cc
h.Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam
ke dua pasca persalinan.Memeriksa temperature setiap jam selama 2
jam pertama pasca persalinan
i.Memeriksa kembali bayi untk memastikan bayi dapat bernafas baik dan
shu tubuh normal
j.Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 %
untuk dekontaminasi selama 10 menit

k.Membuang bahan yang terkontaminasi di tempat sampah yang sesuai


l.Membersihkan ibu dengan air DTT bekas sisa cairan ketuban,lendir dan
darah serta membantu ibu memakai pakaian bersih dan kering
m.Memastikan ibu merasa nyaman dan membantu ibu dalam pemberian
ASI serta menganjurkan keluarga untuk memberikan makanan/
minuman yang di inginkan ibu
n.Mendekontaminasi tempat persalinan dengan laruran klorin 0,5 %
o.Mencelupkan sarung tangan ke dalam larutan klorin dengan keadaan
terbalik selama 10 menit
p.Mencuci ke dua tangan dengan sabun dan air mengalir
q.Melengkapi partograf ( halaman depan dan belakang ) serta memeriksa
TTV dan asuhan kala IV.
EVALUASI
Tanggal : 19 Desember 2012

Jam

: .10.45 wib

Ibu mengatakan sangat lega, bahagia atas proses melahirkannya dengan


selamat.Ibu mengerti kondisi dirinya dalam keadaan normal yang seperti
di katakan bidan: TD :100/70 mmHg, N : 84x/menit , Rr: 16x /menit , S:
36,9 C.TFU 1 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik,perdarahan 50
cc , BB: 3350 gr , TB :48 cm, JK: , caput (-) ,cacat (-) , anus (+).
Ibu masuk dalam masa nifas serta ibu bersedia untuk control ulang sesuai
jadwal (3 hari lagi atau jika ada keluhan ).

LEMBAR OBSERVASI

TGL

JAM

HIS

OBSERVASI
LAMA
CORT

TEMP

TENSI

KETERANGAN
Konsul dokter SpOG
Adv :

18-12-12

- Viccilin 4x 1 gr

09.00

- Misoprostol
x200 peroral
- Observasi 6 jam
- Misoprostol
oral masuk.

09.10

- Pasang infus RL
- Injeksi Viccilin
1gr / IV masuk

10.30
12.00

2x10
2x10

23
25

132x/mnt
138x/mnt

36,8oC
37oC
- VT 1cm, eff
25%, Ket (-), HI
- Lapor dr SpOG
Adv. :
o

13.30

3x10

>40

144x/mnt

36,8 C

16.00
18.00

2x10
2x10

40
35

137x/mnt
145x/mnt

37,1oC

Mesoprostol
dihentikan dulu
Viccilin 1gr/IV
masuk
Observasi 6 jam
110/70

- VT tetap 1 cm,
eff 25%, Ket (-),
HI
- Konsul dr SpOG
Adv :

Misoprostol
peroral
Observasi 6 jam
Viccilin 1gr/IV
masuk
- Misoprostol oral
masuk

21.10

- Injeksi Viccilin
1gr/IV
- VT 3cm, eff
30%, Ket (-), HI

19-12-12

03.00

3x10

40

127x/mnt

110/70

- Konsul dr SpOG
Adv : Misoprostol
dihentikan dulu.

03.30
04.00
04.30
05.00
05.30
06.00
06.30
07.00

3x10
3x10
3x10
3x10
3x10
3x10
3x10
3x10

40
40
40
40
40
40
40
40

Observasi 6 jam
Injeksi Viccilin

130x/mnt
132x/mnt
137x/mnt
134x/mnt
133x/mnt
132x/mnt
135x/mnt
130x/mnt

1gr/IV masuk
o

36,8 C

- Pamol 500 mg/oral


- VT Lengkap, eff
07.30

3x10

40

127x/mnt

37,5oC

100%, Ket (-), H


III, Caput (+)
- Px dianjurkan

08.00

miring kiri
Px dipimpin meneran
Bayi Lahir Spt B

08.49

A-S 7-8 BB/PB


3350gr/48cm IMD

DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstretri dan Ginekologi FK UNPAD . 1983. Obstetri Fisiologi . Eleman:
Bandung
Departemen Kesehatan Republik Indonesia . 1994 . Pedoman Pelayanan Antenatal Di
Tingkat Pelayanan Dasar . DepKes RI :Jakarta
Manuaba,Ida Bagus Gde.1998 . Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan.EGC : Jakarta
Prawirohardjo,Sarwono . 1998 . Ilmu Kebidanan . Yayasan Bina Sarwono
Prawirohardjo : Jakarta
Bagian Obstetri dan Ginekologi. 2005. Obstetri Fisiologi. Bandung: Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran.
Ibrahim, Christina. 2005. Keperawatan Kebidanan. Jakarta: Bharatara Karya Aksara.

Anda mungkin juga menyukai