Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
Hepatitis B merupakan penyakit inflamasi dan nekrosis dari sel-sel hati yang
disebabkan oleh virus hepatitis B. Virus hepatitis B merupakan jenis virus DNA untai ganda,
famili hepadnavirus dengan ukuran sekitar 42 nm yang terdiri dari 7 nm lapisan luar yang
tipis dan 27 nm inti di dalamnya. Masa inkubasi virus ini antara 30-180 hari rata-rata 70 hari
(WHO, 2002)
Terjadinya Hepatitis B disebabkan oleh VHB yang terbungkus serta mengandung
genoma DNA (Deoxyribonucleic acid) melingkar. Virus ini merusak fungsi liver dan terus
berkembang biak dalam sel-sel hati (Hepatocytes). Akibat fungsi serangan ini sistem
kekebalan tubuh kemudian memberi reaksi dan melawan. Kalau berhasil maka virus dapat
terbasmi habis, tetapi jika gagal virus akan tetap tinggal dan menyebabkan Hepatitis B
kronis (si pasien sendiri menjadi carrier atau pembawa virus seumur hidupnya). Dalam
seluruh proses ini liver mengalami peradangan (Misnadiarly, 2007).
VHB mudah ditularkan kepada semua orang. Penularannya dapat melalui darah atau
bahan yang berasal dari darah, cairan semen (sperma), lendir kemaluan wanita (Sekret
Vagina), darah menstruasi. Dalam jumlah kecil HbsAg dapat juga ditemukan pada Air Susu
Ibu (ASI), air liur, air seni, keringat, tinja, cairan amnion dan cairan lambung (Dalimartha,
2004)
Gejala dan Tanda Munculnya gejala ditentukan oleh beberapa faktor seperti usia
pasien saat terinfeksi, kondisi kekebalan tubuh dan pada tingkatan mana penyakit diketahui.
Gejala dan tanda antara lain :
a. Mual-mual (Nausea)
b. Muntah-muntah (Vomiting) disebabkan oleh tekanan hebat pada liver sehingga membuat
keseimbangan tubuh tidak terjaga
c. Diare
d. Anorexia yaitu hilangnya nafsu makan yang ekstrem dikarenakan adanya rasa mual
e. Sakit kepala yang berhubungan dengan demam, peningkatan suhu tubuh
f. Penyakit kuning (Jaundice) yaitu terjadi perubahan warna kuku, mata dan kulit
(Misnadiarly, 2007).
Diagnosa yang dapat dilakukan yaitu serologi (test darah) dan biopsi liver
(pengambilan sampel jaringan liver). Bila HbsAg positif maka orang tersebut telah terinfeksi
oleh VHB (Misnadiarly, 2007)

Cara Penularan
Ada dua macam cara penularan Hepatitis B, yaitu transmisi vertikal dan transmisi
horisontal.
a. Transmisi vertikal
Penularan terjadi pada masa persalinan (Perinatal). VHB ditularkan dari ibu kepada
bayinya yang disebut juga penularan Maternal Neonatal. Penularan cara ini terjadi akibat ibu
yang sedang hamil terserang penyakit Hepatitis B akut atau ibu memang pengidap kronis
Hepatitis B (Dalimartha, 2004).
b. Transmisi horisontal
Adalah penularan atau penyebaran VHB dalam masyarakat. Penularan terjadi akibat
kontak erat dengan pengidap Hepatitis B atau penderita Hepatitis B akut. Misalnya pada
orang yang tinggal serumah atau melakukan hubungan seksual dengan penderita Hepatitis
B (Dalimartha, 2004).
Cara penularan paling utama di dunia ialah dari ibu kepada bayinya saat proses
melahirkan. Kalau bayinya tidak divaksinasi saat lahir bayi akan menjadi carrier seumur
hidup bahkan nantinya bisa menderita gagal hati dan kanker hati. Selain itu penularan juga
dapat terjadi lewat darah ketika terjadi kontak dengan darah yang terinfeksi virus Hepatitis B
(Misnadiarly, 2007).

BAB II

Ny. S. (32 th) masuk RS 19 Maret 2014 dengan keluhan utama mata kuning diikuti oleh kulit
bagian tubuh lain 5 hari yang lalu, demam, lemas, dan mual. Ny. S memiliki riwayat alergi
penicillin. Riwayat sosial: pernah menggunakan iv drug setahun lalu disebuah rumah sakit.
Berat badan stabil tanpa ada penurunan berat badan. Riwayat keluarga ibu Ny S. meninggal
karena hepatitis di usia 62 tahun, dan ayah meninggal karena lung cancer usia 65 tahun,
saudara laki-laki memiliki riwayat asam urat, saudara perempuan meninggal di usia 30 th
karena liver disease.
Diagnosis dokter terhadap Ny. S adalah hepatitits kronik
Pasien diijinkan pulang dari rumah sakit pada tanggal 26 Maret 2014
Pemeriksaan data laboratorium:

Tanggal

19/3/2014
22/3/2014
24/3/2014

SGOT
(U/L)

SGPT
(U/L)

HBV
DNA

1187
263
96

1419
493
197

HBsAg
5439
(Positif)
-

HBeAg
-

Terapi yang diberikan


Durasi
Nama Obat

Dosis

Inj. Ranitidin
Inj. SNMC
Domperidon tablet
HP Pro
Inj. Metronidazole

1 Ampul/12 jam
1 Ampul/24 jam
3x1
3x1
1 Ampul/8 jam

Mulai

Berhenti

19/3/2014
19/3/2014
19/3/2014
20/3/2014
20/3/2014

26/3/2010
26/3/2010
26/3/2010
26/3/2010
26/3/2010

Metode SOAP :

1.

Subyek
Ny S

:
2.

umur 32 tahun

3. Demam, lemas dan mual


Obyek

: 1. mata kuning diikuti oleh kulit bagian tubuh lain 5 hari yang lalu

2. memiliki riwayat alergi penicillin


3. pernah menggunakan iv drug setahun lalu
4. pemeriksaan data lab

Tanggal

Assesment

19/3/2014
22/3/2014
24/3/2014
:

SGOT
(U/L)

SGPT
(U/L)

HBV
DNA

1187
263
96

1419
493
197

HBsAg
5439
(Positif)
-

HBeAg
-

Plan

Anda mungkin juga menyukai