Disusun oleh:
Kelompok I
Anik Khoiriyah
09/288474/EK/17631
Estrella Muhasabah
12/335752/EK/19033
Evitasari
12/330776/EK/18957
Bisnis TFC
pada salah satu dari 10 pusat distribusi. Biaya yang dikenakan untuk
menutup ongkos gudang dan distribusi berdasarkan biaya penjualan produk
untuk bulan tersebut, tanpa memperhatikan tingkatan jasa yang diberikan
pada klien tersebut.
Jika klien TFC menggunakan jasa distribusi, mereka dikenakan harga kertas
yang lebih tinggi untuk menutup biaya gudang dan distribusi sebesar 32,2
persen, biaya modal hanya pada biaya persediaan dan pengiriman.
Persentase ditentukan sesuai data keuangan aktual tahun 1990 yang
berdasarkan agregat yang menutupi semua biaya. Bagian penjualan
kemudian menaikkan biaya produk dan jasa sebesar 80 persen, rata-rata.
Memahami Profitabilitas Konsumen
Menurunnya profitabilitas TFC pada Oktober 1992, General Manager John
Malone mulai mempertanyakan kelayakan biaya distribusi. Divisi ketas kerja
tahun 1988 memperoleh ROI 20 ersen. Namun hasil ini terus menurun
selama beberapa tahun. Hal ini terjadi karena pembebanan biaya distribusi
yang membutuhkan penelitian. Jika ada dua klien membeli produk dengan
jumlah yang sama, namun yang satu menyimpan banyak persediaan pada
Allied dan melakukan distribusi berulang-ulang, sedangkan yang lainnya
tidak, namun membayar dengan biaya yang sama. Hal ini juga diperkuat
dengan penemuan bukti berkas yang keduanya dikenakan biaya yang sama
namun sangat berbeda dalam jasa yang diberikan Allied. Berkas tersebut
menyatakan bahwa pada tahun sebelumnya, pelanggan A mengajukan 364
permintaan produk dengan totak 910 baris, sementara pelanggan B
meminta 790 dengan total 2500 baris. Rata-rata penyimpanan karton
pelanggan A sebanyak 350, dan B sebanyak 700. Pengiriman barang untuk
pelanggan A dilakukan seminggu sekali, sedangkan pelanggan B tiga kali
dalam seminggu. Sisa persediaan bulanan rata-rata pelanggan A hanya
$15.000 sedangkan B $50.000. sebagai tambahan, pelanggan B meminta
desktop delivery, sedangkan pelanggan A tidak.
John Malone lalu meminta bantuan pada pengelola TFC Melissa Dunhill dan
Direktur Operasional Tim Cunningham. Tim mengetahui dua aktivitas utama
dalam pusat distribusi, pergudangan dari kertas-kertas serta distribusi ke
klien.
Pusat Distribusi: Analisis Aktivitas
John dan Tim mengunjungi fasilitas distribusi Allied cabang di Kansas City,
Missouri. Permasalahan yang dijelaskan oleh manajer cabang, Wilbur Smith
adalah cara lain untuk menyimpan atau mengeluarkan barang-barang yang
dititipkan atau disimpan pelanggan selain di gudang yang juga menyimpan
karton-karton permintaan pelanggan. Tim juga mewawancarai penyedia
gudang, Rick Foshmire, memaparkan bahwa fokusnya adalah melayani jasa
pengiriman, pick pack dan desk top delivery, berdasarkan wawancara
tersebut, diketahui bahwa desk top delivery benar-benar melelahkan
pegawai. Wawancara terakhir dilakukan bersama Hazel Nutley yang bekerja
sebagai operator data entry Allied selama 17 tahun. Dari keseluruhan
wawancara tersebut, Tim memisahkan distribusi menjadi enam aktivitas,
yaitu:
standar)
Mereka memproses sekitar 310.000 permintaan tahun 1992
Tiap permintaan rata-rata memiliki 2,5 baris
Sekitar 90 persen baris meminta aktivitas pick-pack
Biaya modal tahun 1992 sekitar 13 persen
= $250,000/8,500= $ 29.41
2. Using your new costing system, calculate distribution services costs for
Costumer A and Costumer B.
* Customer A
storage charge
requistion handling
freight charge
= $ 2,250
cost of inventory
total
= $ 10,431.54
* Customer B
storage charge
requistion handling
data entry
freight charge
= $ 7,500
cost of inventory
= $ 29,330.56