Anda di halaman 1dari 4

JEJAK PENDAKI MAKUPELLA DI GUNUNG ARGOPURO 3088 mdpl (21-

25 mei 2009)

Basecamp Makupella, Kamis 21 mei 2009.


Pagi itu terlihat suasana yang berbeda dari biasanya
dibasecamp tercinta makupella terlihat carier-carier
besar berjejer di teras bangunan kecil tersebut dan
sekelompok anggota sibuk mengecek isi tas carier
tersebut dengan secarik kertas kecil ditangannya
dan tak lama kemudian sekelompok anggota
tersebut berkumpul dan kemudian diakhiri doa
bersama dan sebagaian anggota lain telah siap
dengan kendaraannya.
Tim Gunung Hutan sebelum
Pagi itu merupakan hari
keberangkatan pemberangkatan tim Divisi
Gunung Hutan Makupella yang beranggotakan Azwar
(kadiv GH), Giri, Dayat, Kacuk, dan Icha, untuk
melakukan pendakian gunung argopuro di
probolinggo-jawa timur. Kemudian dengan sepeda
motor tim GH meluncur menuju stasiun KA
Lempuyangan dan terus melanjutkan perjalanan
dengan kerata Foto Bersama Pemilik api menuju stasiun
Basecamp
Probolinggo jawa timur, tatkala menaiki
kerata, tim GH menjadi pusat perhatian penumpang lainnya namun
tim tetap cuek dengan kondisi tersebut dan memutuskan untuk
mengambil tempat duduk digerbong terakhir, setelah melewati ± 10
jam perjalanan akhirnya tim GH menginjakkan kakinya di St.
Probolinggo dan selanjutnya melanjutkan perjalanan menuju salah
satu rumah penduduk di desa Bermi1 dengan menggunakan mobil
carteran dari salah seorang warga desa tersebut. taklama kemudian
Rumah Pak Arifin tim GH sampai dirumah yang dituju setelah berbincang-bincang dengan
(Basecamp)
pak Arifin pemilik rumah dan melapor ke polsek tim langsung mengambil
posisi untuk istirahat.
Jumat, 22 mei 2009, Pagi yang cerah dengan udara yang segar menyambut
hari Pertama tim GH berada dikaki gunung Argopuro dan langsung menyiapkan
segala sesuatunya untuk melakukan pendakian seperti mengoplot jalur pendakian
yang akan dilalui pada peta dan mengecek peralatan yang dibutuhkan pada saat
pendakian, setelah menikmati sarapan yang disediakan oleh pemilik rumah tim GH
langsung berpamitan dan langsung memulai pendakian, setelah melewati
pemukiman penduduk perjalanan mulai memasuki
ladang penduduk dan diladang ini tim banyak
menemukan persimpangan dan cukup
membingungkan dan tim memutuskan untuk
meminta petunjuk dari penduduk yang berada
disitu dan akhirnya tim mulai memasuki hutan

1 desa terakhir dikaki gunung Argopuro bagian barat

Navigasi Darat
damar setelah itu memasuki hutan Tropis dan akhirnya setelah melakukan
perjalanan ± 7 jam dan melalui kondisi jalur yang menanjak dan lumayan terjal tim
akhirnya sampai di Danau taman Hidup, danau taman hidup merupakan danau
yang cukup luas dengan airnya yang sangat jernih dan dingin, pada pinggir danau
ini terdapat tempat ngecamp yang cukup luas sehingga sering dijadikan tempat
istirahat bagi pendaki, setelah menikmati alam dan mengambil dokumentasi
didanau taman hidup tim kembali melanjutkan perjalanan dan melewati aliran
sungai kecil kemudian masuk kedalam hutan yang sangat lebat, namun sayangnya
banyak terdapat pohon-pohon yang tumbang yang diakibatkan penebangan liar
oleh sebagian panduduk setempat, pada saat melewati hutan ini kondisi jalur
lumayan ringan dan bisa dibilang jalur bonus melalui bermi, pada saat hari mulai
gelap tim mengeluarkan alat penerangan (senter dan heatlamp) dan melajutkan
perjalanan kemudian jalur kembali menanjak ditambah dengan malam yang sangat
gelap karena ditutupi pepohonan besar, dan taklama kemudian tim merasakan
kelelahan dan memutuskan untuk mencari tempat ngecamp dan akhirnya tim
menemukan tempat ngecamp yang cukup untuk mendirikan satu tenda dan setelah
melihat kondisi sekitar tempat tersebut tim memutuskan untuk mendirikan dome
dan langsung beristirahat dari lokasi tersebut kearah barat terlihat lampu-lampu
pemukiman penduduk.
Sabtu, 23 mei 2009, setelah beristirahat
semalaman sebagian tim menyiapkan sarapan dan
sebagain lagi mengoplot tempat tersebut dan setelah
diplot ternyata tempat camp tersebut posisinya terletak
dibawah punggungan cemoro limo yang terdapat
tempat ngecamp yang cukup luas, setelah mengetahui
posisi dipeta dan menayantap sarapan tim langsung
melanjutkan perjalanan menaikki punggungan cemoro
limo yang dari punggungan ini kearah barat terlihat
Foto bersama pendaki dari
Jakarta desa Bermi, setelah turun dari punggungan ini dan
melewati kali mati terdapat jalur alternative menuju puncak argopuro namun
karena jalurnya cukup terjal dan semak-semak tim memutuskan melewati jalur
biasa yang mengelilingi punggungan dan melewati lembah batu yang terdapat
batu-batu besar dan sebelah kiri jalur terdapat tebing batu setelah mengitari
punggungan tim melewati lembah dan kembali naik punggungan yang menjadi
pertemuan jalur biasa dengan jalur alternative tadi, perjalanan kembali dilanjutkan
dengan kondisi naik turun punggungan dengan
kondisi yang cukup licin pada melewati jalur ini
pendaki harus hati-hati karena pada kiri dan kanan
jalur banyak terdapat tanaman bulus yang dapat
membuat gatal pada kulit, setelah melewati jalur ini
tim memasuki hutan bekas terbakar dan tak lama
kemudian sampai dipos mata air aingkenik dengan
aliran sungai kecil yang mengalir terus, waktu yang
ditempuh dari tempat camp (cemoro limo) sampai
pos aingkenik ± 7 jam. Pada pos ini terdapat tempat Berexpresi di pinggir danau

camp yang bisa mendirikan 2-3 dome. Di pos ini tim


malakukan istirahat makan siang dan setelah itu melakukan breafing untuk
menetukan rencana selanjutnya dan akhirnya dengan pertimbangan keterbatasan
waktu tim memutuskan untuk tidak melanjutkan pendakian karena dari pos
aingkenik menuju puncak diperkirakan butuh waktu satu hari lagi sedangkan tim
harus segara kembali kejogja pada hari senin. Setelah membereskan perlengkapan
tim mulai melakukan penurunan dengan kondisi jalur yang hampir sama dengan
pendakian yaitu naik turun punggungan, pada saat hari telah gelap dan kondisi tim
juga kelelahan tanpa disadari ternyata tim mengambil jalur yang salah dan setelah
melihat peta ternyata tim kembali menuju puncak argopuro dan dengan
pertimbangan fisik tim memutuskan untuk membuat tempat camp dan bermalam
menjelang pagi.
Minggu, 24 mei 2009, setelah beristirahat
semalaman tim kembali melihat peta dan ternyata
tim berada pada jalur alternative menuju puncak
argopura dan setelah sarapan tim kembali menuju
persimpangan jalur dan ternyata pada saat itu bukan
hanya tim Makupella yang salah jalur ada kelompok
pendaki dari sidoarjo dan Jakarta juga mengalami
salah jalur dan pada saat itu kami memutuskan
untuk melakukan penurunan bersama, dan setelah
melewati perjalanan selama ± 9 jam tim sampai didesa Bermi. Dengan kondisi tim
yang baik-baik saja.
Setelah beristirahat sejenak di rumah pak Arifin pada jam 9 malam tim
langsung meluncur ke stasiun Probolinggo dengan mobil carteran dan bermalam
distasiun sampai keberangkatan kerata menuju jogja pada jam 7:30
Ngecamp di pos Aik kenik
wib.

Jalur transportasi dari Jogja Menuju Gunung Argopuro Jalur Bermi


KA. Logawa (St. Lempuyangan – St. Probolinggo) 09;30-21;30 : Rp.
28.000/org
Mobil Carteran (St. Probolinggo – Desa Bermi ) : Rp. 150.000
Distribusi Basecamp (Sukarela) : Rp. 25.000
Pesan makanan (sukarela) : Rp. 5.000/porsi

Angkutan Umum Dari St. Probolinggo Menuju Desa Bermi2


Angkot – Terminal Probolinggo : Rp. 3.000/org
Bis ¾ Terminal – per3an Pjarakan : Rp. 5.000/org
Angkot Per3an Pjarakan – Bermi : Rp. 8.000 – 10.000/org
Catatan:
Untuk melakukan pendakian melalui jalur bermi terutama yang baru pertama
melakukan pendakian gunung argopuro jalur bermi minimal waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai puncak dan kembali kedesa bermi dibutuhkan waktu 3 hari 3
malam. Karena jalur pendakian gunung argopuro selain jalurnya yang panjang (14
karpak), juga gunung argopuro memiliki karateristik yang berbeda dari kebanyakan
gunung lainya terutama yang berada di DIY-JATENG.

2 Jam 05;00 – 20;00 wib

Anda mungkin juga menyukai