25 mei 2009)
Navigasi Darat
damar setelah itu memasuki hutan Tropis dan akhirnya setelah melakukan
perjalanan ± 7 jam dan melalui kondisi jalur yang menanjak dan lumayan terjal tim
akhirnya sampai di Danau taman Hidup, danau taman hidup merupakan danau
yang cukup luas dengan airnya yang sangat jernih dan dingin, pada pinggir danau
ini terdapat tempat ngecamp yang cukup luas sehingga sering dijadikan tempat
istirahat bagi pendaki, setelah menikmati alam dan mengambil dokumentasi
didanau taman hidup tim kembali melanjutkan perjalanan dan melewati aliran
sungai kecil kemudian masuk kedalam hutan yang sangat lebat, namun sayangnya
banyak terdapat pohon-pohon yang tumbang yang diakibatkan penebangan liar
oleh sebagian panduduk setempat, pada saat melewati hutan ini kondisi jalur
lumayan ringan dan bisa dibilang jalur bonus melalui bermi, pada saat hari mulai
gelap tim mengeluarkan alat penerangan (senter dan heatlamp) dan melajutkan
perjalanan kemudian jalur kembali menanjak ditambah dengan malam yang sangat
gelap karena ditutupi pepohonan besar, dan taklama kemudian tim merasakan
kelelahan dan memutuskan untuk mencari tempat ngecamp dan akhirnya tim
menemukan tempat ngecamp yang cukup untuk mendirikan satu tenda dan setelah
melihat kondisi sekitar tempat tersebut tim memutuskan untuk mendirikan dome
dan langsung beristirahat dari lokasi tersebut kearah barat terlihat lampu-lampu
pemukiman penduduk.
Sabtu, 23 mei 2009, setelah beristirahat
semalaman sebagian tim menyiapkan sarapan dan
sebagain lagi mengoplot tempat tersebut dan setelah
diplot ternyata tempat camp tersebut posisinya terletak
dibawah punggungan cemoro limo yang terdapat
tempat ngecamp yang cukup luas, setelah mengetahui
posisi dipeta dan menayantap sarapan tim langsung
melanjutkan perjalanan menaikki punggungan cemoro
limo yang dari punggungan ini kearah barat terlihat
Foto bersama pendaki dari
Jakarta desa Bermi, setelah turun dari punggungan ini dan
melewati kali mati terdapat jalur alternative menuju puncak argopuro namun
karena jalurnya cukup terjal dan semak-semak tim memutuskan melewati jalur
biasa yang mengelilingi punggungan dan melewati lembah batu yang terdapat
batu-batu besar dan sebelah kiri jalur terdapat tebing batu setelah mengitari
punggungan tim melewati lembah dan kembali naik punggungan yang menjadi
pertemuan jalur biasa dengan jalur alternative tadi, perjalanan kembali dilanjutkan
dengan kondisi naik turun punggungan dengan
kondisi yang cukup licin pada melewati jalur ini
pendaki harus hati-hati karena pada kiri dan kanan
jalur banyak terdapat tanaman bulus yang dapat
membuat gatal pada kulit, setelah melewati jalur ini
tim memasuki hutan bekas terbakar dan tak lama
kemudian sampai dipos mata air aingkenik dengan
aliran sungai kecil yang mengalir terus, waktu yang
ditempuh dari tempat camp (cemoro limo) sampai
pos aingkenik ± 7 jam. Pada pos ini terdapat tempat Berexpresi di pinggir danau