Kelompok 10 (3SK5)
- Bayu Hardika (11.6581)
- Fakhri Aliyudin (12.7138)
- Irma Hermaniar (12.7190)
KAJIAN TEORI
Umur Perkawinan Pertama
Umur perkawinan pertama adalah usia pada saat wanita melakukan perkawinan
secara hukum dan biologis yang pertama kali1. Umur perkawinan pertama selalu
dibahas dalam demografi karena mempunyai pengaruh terhadap tingkat fertilitas
(Davis & Blake, 1956). Umur perkawinan pertama semakin diperhatikan karena
terlihatnya hubungan antara meningkatkan umur perkawinan pertama dengan tingkat
fertilitas. (Wong, 2006).
Goni dan Rahman (2012) menyatakan bahwa dari hasil analisis data
DHS Bangladesh, faktor-faktor signifikan yang memengaruhi umur
perkawinan pertama adalah pendidikan, tempat tinggal, tingkat
kekayaan, pendidikan pasangan dan agama.
METODOLOGI
Variabel penenelitian
oPenelitian ini menggunakan variabel independen yaitu
pendidikan, tempat tinggal, pendidikan pasangan/suami
responden, indeks kekayaan, status pekerjaan dari wanita
pernah kawin yang menjadi sampel SDKI 2012. Sedangkan
variabel dependennya adalah umur perkawinan pertama yang
digolongkan menjadi 2, yaitu di bawah 20 tahun dan lebih tua
atau sama dengan 20 tahun.
METODOLOGI (2)
Jenis dan Sumber Data
o Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang berasal dari hasil SDKI 2012
Metode Analisis Data
o Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode regresi logistik biner. Persamaan yang
digunakan adalah sebagai berikut :
ln
pi
1 pi
(wanita
dengan
Exp(B)
Place of Residence
Urban (ref.)
Rural
Respondent's Education
No education
(ref.)
Primary
Secondary
Higher
1,00
0,37
1,44
1,00
-0,06
0,95
-0,74
0,48
-2,30
0,10
Wealth Index
lainnya konstan
Poorest (ref.)
Poorer
Middle
Richer
Richest
0,08
1,09
0,08
1,08
0,03
1,03
-0,13
0,88
Partner's
Education
No education
(ref.)
Primary
Secondary
Higher
1,15
-0,15
0,86
-0,54
0,59
lainnya konstan
Wanita dengan indeks kekayaan rendah, menengah, dan tinggi memiliki kecenderungan untuk
menikah pada usia di bawah 20 tahun, yaitu sebesar 1,09 untuk wanita dengan indeks kekayaan
rendah, 1,08 untuk wanita dengan indeks kekayaan menegah, dan 1,03 untuk wanita dengan indeks
kekayaan tinggi dibandingkan wanita dengan indeks kekayaan terendah. Sedangkan wanita dengan
indeks kekayaan tertinggi 1,13 kali cenderung untuk menikah pada usia 20 tahun atau lebih
dibandingkan wanita dengan indeks kekayaan terendah dengan variabel lain dianggap konstan.
Wanita dengan pasangan berpendidikan dasar memiliki kecenderungan 1,15 kali untuk menikah di
usia kurang dari 20 tahun dibandingkan wanita dengan pasangan tanpa pendidikan. Sedangkan
wanita dengan pasangan berpendidikan dasar, menengah, dan tinggi memiliki kecenderungan untuk
menikah di usia lebih dari 20 tahun dibandingkan wanita dengan pasangan tanpa pendidikan, dengan
variabel lain dianggap konstan.
Wanita yang berstatus memiliki pekerjaan memiliki kecenderungan 1,07 kali untuk menikah di usia
20 tahun atau lebih dibandingkan wanita yang tidak bekerja dengan variabel lain dianggap konstan.
2.
3.
SARAN
1.
2.
DAFTAR PUSTAKA
Agresti, Alan. (2002). An Introduction to Categorical Data Analysis. Wiley.
BPS, UNFP, dan BAPPENAS. (2006). Proyeksi Penduduk Indonesia. BAPPENAS: Jakarta.
Bruederl & Diekmann. (1997). Education and Marriage, A Comparative Study. ISA World Congress, Bielefeld.
Davis & Blake. (1956). Social Structure and Fertility: An Analytic Framework. Journal of Economic
Development and Cultural Change, 4 (3), 211-235
Ekawati, R. (2008). Faktor Karakteristik Keluarga, Tingkat Fertilitas dan Pemakaian Kontrasepsi. Jurnal
Kependudukan Padjadjaran,10(2), 135-151
Fadlyana, dkk. (2009). Pernikahan Usia Dini dan Permasalahannya. Sari Pediatri, 11 (2)
Goni, A & Rahman, M. (2012). Age at First Marriage in Bangladesh : Socioeconomic Differentials and
Determinants. Middle East Journal of Age and Ageing, 9 (3). 28-34.
Lawrence L, Wu. (1988). Age Dependencies in Rates at First Marriages. CDE Working Paper 88-35.
Soekarno. (2011). Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Fertilitas Dan Umur Kawin Pertama. Jurnal ilmiah
puslitbang KB dan KS. 5(1), Hal. 9-15,
Sriudiyani, Ida Ayu dan Soebijanto. (2011). Perkawinan Muda di Kalangan Perempuan : Mengapa...? Policy
Brief Seri I No.6 Pusdu-BKKBN.
Utina, dkk. (2014). Laporan Akhir Kajian Faktor Sosial Ekonomi yang Berdampak pada Usia Perkawinan
Pertama di Provinsi Gorontalo. BKKBN.
Wong, Odelia M. H. (2005). The Socioeconomic Determinants of the Age at First Marriage among Women in
Hong Kong. Journal of Family and Economic Issues, 26 (4), 529-550.