Anda di halaman 1dari 10

LANGKAH - LANGKAH MUHAMMADIYAH

(KHITTAH)

OLEH:
NAMA : YUDISTIRA (11520069)
: MUGIONO SAPUTRA (11520078)
: AHMAD HIDAYATULLOH (115200

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
METRO
2014
KATA PENGANTAR

Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dariNya, meminta ampunan dari-Nya dan meminta perlindungan kepada-Nya dari kejahatan diri
kita serta keburukan amal perbuatan kita. Shalawat dan salam semoga terlimpah kan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Karenahidayah-Nya pula, Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Langkah-Langkah Muhammadiyah (Khittah) di Universitas Muhammadiyah Metro ini
sebagai tugas dari mata kuliah Kemuhammadiyahan III tepat pada waktunya. Pada
kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Muhajir selaku dosen pengampu
mata kuliah Kemuhammadiyahan III yang telah banyak memberikan bimbingan dan
pengarahan serta semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat selesai tepat
pada waktunya.
Akhirnya penulis mohon kritik dan saran untuk lebih sempurna nya makalah ini.
Selanjutnya penulis berharap makalah yang sederhana ini bermanfaat, terutama bagi yang
membutuhkan nya.

Metro, Juni 2014

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................

ii

DAFTAR ISI....................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................

1.1Latar belakang.........................................................
1.2Tujuan Penulisan.....................................................
1.3Tujuan Khusus.........................................................

1
1
1

BAB II PEMBAHASAN..................................................

2.1 Pengertian Khittah...................................................

2.2 Sejarah Rumusan Khittah Muhammadiyah.........

2.3 Khittah Perjuangan Muhammadiyah


Tahun 1969 (Khittah Ponorogo)..............................

2.4 Garis Besar Perjuangan Muhammadiyah.............

BAB III PENUTUP..........................................................

3.1 kesimpulan..................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perjuangan Muhammadiyah adalah perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi
agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Perjuangan
Muhammadiyah tersebut dilaksankan melalui gerakan dakwah amar maruf nahi munkar di
seluruh lapangan kehidupan dengan sasaran umat dakwah dan umat ijabah baik pada level
perseorangan maupun masyarakat, sebagaimana yang menjadi misi persyarikatan sesuai
firman Allah dalam surat Ali Imran :104 sebagai berikut dan hendaklah ada diantara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada yang maruf dan mencegah kepada yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung.
Ditinjau dari stuktur konsepsinya, pada hakekatnya perjuangan Muhammadiyah
merupakan operasionalisasi strategis dari Khittah perjuangan muhammadiyah. Karena itu
Khittah Perjuangan Muhammadiyah dapat dikatakan dengan sebagai pola dasar dari strategi
perjuangan Muhammadiyah. Sedangkan dilihat dari substansinya, Khittah Perjuangan
Muhammadiyah dapat dikatakan sebagai teori perjuangan, yakni sebagai kerangka berfikir
untuk memahami dan memecahkan persoalan yang dihadapi Muhammadiyah sesuai dengan
gerakannya dalam konteks situasi dan kondisi yang dihadapi.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah tentang Langkah-Langkah Muhammadiyah ini diharapkan
dapat menambah wawasan terhadap sejarah Islam nusantara di Indonesia yang erat kaitanya
dengan Kemuhammadiyahan. Selain itu juga dapat bisa memahami arti Khittah dengan baik
dan benar.
1.3 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui definisi dari Khittah.
2. Untuk mengetahui arti dari Langkah-langkah muhammadiyah.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Khittah
Apa itu khittah? Khittah secara bahasa berarti langkah atau jalan. Dalam dunia gerakan
Muhammadiyah, Khittah dipakai untuk menyebut panduan langkah-langkah dalam berjuang.
Khittah adalah pedoman yang dipegang oleh Muhammadiyah yang sangat berguna ketika
menghadapi kenyataan yang sebenarnya di masyarakat. Singkatnya khittah adalah garis-garis
garis haluan perjuangan Muhammadiyah.
Khittah itu mengandung konsepsi (pemikiran) perjuangan yang merupakan tuntunan,
pedoman, dan arah perjuangan. Hal tersebut mempunyai arti penting karena menjadi landasan
berpikir dan amal usaha bagi semua pimpinan dan anggota muhammadiyah. Garis-garis besar
perjuangan Muhammadiyah tersebut tidak boleh bertentangan dengan asas dan program yang
telah disusun. Isi khittah harus sesuai dengan tujuan Muhammadiyah, khittah disusun sesuai
dengan perkembangan zaman.
2.2 Sejarah Rumusan Khittah Muhammadiyah
Jika dikaji secara menyeluruh, maka diketahui bahwa Muhammadiyah memilki
beberapa macam khittah. Ini setidaknya yang terekam dalam sejarah rumusan khittah
Muhammadiyah. Di antaranya adalah :
12

Langkah

Muhammadiyah

disusun

oleh

KH.

Mas

Mansyur

pada

masa

kepemimpinannya tahun 1936-1942.


a. Melakukan kebijaksanaan
Dalam gerak kita tidaklah melupakan hikmah, hikmah hendaklah disendikan kepada
Kitabullah dan Sunnaturrasulillah. Kebijaksanaan yang menyalahi ke-dua pegangan kita
itu, mestilah kita buang, karena itu bukan kebijaksanaan yang sesungguhnya. Dalam pada
itu, dengan tidak mengurangi segala gerakan kemuhammadiyahan, maka pada tahun 18381940 H. Muhammadiyah mengemukakan pekerjaan akan:
b. Menguatkan majelis tanwir
Sebab majlis ini nyata-nyata

berpengaruh

besar

dalam

kalangan

kita

Muhammadiyah dan sudah menjadi tangan kanan yang bertenaga dsisi Hoofdbestuur (PP)
Muhammadiyah, maka sewajibnyalah kita perteguhkan dengan diatur yang sebaikbaiknya.
c. Mengadakan konferensi bagian
2

Untuk mengadakan garis yang tentu dalam langkahlangkah bagian kita, maka
hendaklah kita berikhtiar mengadakan Konperensi bagian, umpama: Konperensi Bagian:
Penyiaran Agama seluruh Indonesia dan lain-lain sebagainya.
d. Mempermusyawarahkan putusan
Agar dapat keringanan dan dipermudahkan pekerjaan, maka hendaklah setiap ada
keputusan yang mengenai kepala Majlis (Bagian), dimusyawarahkanlah dengan yang
bersangkutan itu lebih dahulu, sehingga dapatlah mentanfidzkan dengan cara
menghasilkannya dengan segera.
e. Mengawasi gerakan jalan
Pemandangan kita hendaklah kita tajamkan akan mengawasi gerak kita yang ada di
dalam Muhammadiyah, yang sudah lalu, yang masih langsung dan yang bertambah (yang
akan datang/berkembang).
f. Mempersambung gerakan luar
Kira berdaya-upaya akan memperhubungkan diri kepada iuran (ekstern), lain-lain
persyarikatan dan pergerakan di Indonesia, dengan dasar Silaturahim, tolong-menolong
dalam segala kebaikan, yang tidak mengubah asasnya masingmasing, terutama
perhubungan kepada persyarikatan dan pemimpin Islam.
2.3 Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1969 (Khittah Ponorogo)
a.

Pola Dasar Perjuangan


1. Muhammadiyah berjuang untuk mencapai atau mewudkan suatu cita-cita dan
2.

keyakinan hidup yang bersumber ajaran islam.


Dakwah islam dan amar makruf nahi munkar dalam arti dan proposi yang sebenarbenarnya sebagaimana yang dituntunkan oleh Muhammad Rasulullah SAW adalah

3.

satu-satunya jalan untuk mencapai cita-cita dan keyakinan hidup tersebut.


Dakwah Islam dan amar makruf nahi munkar seperti yang dimaksudkan harus

dilakukan melalui 2 saluran atau bidang secara simultan :


a. Saluran politik kenegaraan (politik praktis)
b. Saluran masyarakat
4. Untuk melakukan perjuangan dakwah Islam dan amar makruf nahi munkar seperti
yang dimaksud di atas, di buat alatnya masing-masing yang berupa organisasi :
a. Untuk saluran atau bidang politik kenegaraan (politik praktis) dengan organisasi
politik (partai).
b. Untuk saluran atau bidang kemasyarakatan dengan organisasi non partai.
5. Muhammadiyah sebagai organisasi memilih dan menempatkan diri sebagai
Gerakan Islam Dan Amar Makruf Nahi Munkar Dalam Bidang Masyarakat.
Sedang untuk alat perjuangan dalam bidang politik kenegaraan (politik praktis),
Muhammadiyah membentuk satu partai politik diluar organisasi Muhammadiyah.

6.

Muhammadiyah harus menyadari bahwa partai tersebut adalah merupakan

proyeknya dan wajib membinanya.


7. Antara Muhammadiyah dan partai tidak ada hubungan organisatoris, tetapi memiliki
hubungan ideologis.
8. Masing-masing berdiri dan berjalan sendiri-sendiri menurut caranya sendiri-sendirii,
9.

tetapi dengan saling pengertian dan menuju tujuan yang satu.


Pada prinsipnya tidak dibenarkan adanya rangkap jabatan, terutama jabatan
pimpinan antara keduanya demi tertibnya pembagian kerja sama.

b.Progam Dasar Perjuangan


Dengan dakwah dan amar maruf nahi munkar dalam arti dan proposi yang sebenarbenarnya, Muhammadiyah harus dapat membuktikan secara teoritis konsepsional, secara
operasional dan konkrit riil bahwa ajaran islam mampu menguatkan masyarakat dalam
Negara Republik Indonesia yang berpancasila dan UUD 45 mrnjadi masyarakat yang adil dan
makmur serta sejahtera, bahagia material dan spiritual yang diridhai oleh Allah SWT.
2.4 Garis Besar Perjuangan Muhammadiyah
Perkembangan masyarakat Indonesia, baik yang disebabkan oleh daya dinamik dari
dalam ataupun karena persentuhan dengan kebudayaan dari luar, telah menyebabkan
perubahan tertentu. Perubahan itu menyangkut seluruh segi kehidupan masyarakat,
diantaranya bidang sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan yang menyangkut perubahan
stukturil dan perubahan pada sikap serta tingkah laku dalam hubungan antar manusia.
Muhammadiyah sebagai gerakan, dalam mengikuti perkembangan dan perubahan itu,
senantiasa mempunyai kepentingan untuk melaksanakan amar makruf nahi munkar, serta
menyelenggarakan gerakan dan amal usaha yang sesuai dengan lapangan yang dipilihnya
masyarakat, sebagai usaha Muhammadiyah untuk mencapai tujuannya : Menegakan dan
menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil dan makmur yang
diridhai Allah SWT.
Dalam melaksanakan usaha tersebut, Muhammadiyah berjalan diatas prinsip gerakannya,
seperti yang dimaksud di dalam Matan Keyakinan Cita-cita Hidup Muhammadiyah.
Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah itu senatiasa menjadi landasan gerakan
Muhammadiyah, juga bagi gerakan dan amal usaha dan hubungannya dengan kehidupan
masyarakat dan ketatanegaraan, serta dalam bekerja sama dengan golongan islam lainnya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Khittah memiliki Progam Dasar Perjuangan dengan dakwah dan amar maruf nahi
munkar dalam arti dan proposi yang sebenar-benarnya, Muhammadiyah harus dapat
5

membuktikan secara teoritis konsepsional, secara operasional dan konkrit riil bahwa ajaran
islam mampu menguatkan masyarakat dalam Negara Republik Indonesia yang berpancasila
dan UUD 45 mrnjadi masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera, bahagia material dan
spiritual yang diridhai oleh Allah SWT.
Perkembangan masyarakat Indonesia, baik yang disebabkan oleh daya dinamik dari
dalam ataupun karena persentuhan dengan kebudayaan dari luar, telah menyebabkan
perubahan tertentu. Perubahan itu menyangkut seluruh segi kehidupan masyarakat,
diantaranya bidang sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan yang menyangkut perubahan
stukturil dan perubahan pada sikap serta tingkah laku dalam hubungan antar manusia.

DAFTAR PUSTAKA
Nashir

DR.

Haedar, Manhaj

Gerakan

Muhammadiyah (Yogyakarta:

Muhammadiyah kerjasama dengan Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah).


Tarjihbms. Files. Wordpress.com / 2007 /08 / pedoman hidup prdf.
6

Suara

Anda mungkin juga menyukai