SISTEM KENDALI
DISUSUN OLEH :
YUDISTIRA
11520069
KATA PENGANTAR
Dengan segala puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah swt, yang
telah memberi rahmat, hidayah serta inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Mekatronika.
kami selaku penulis berharap, makalah ini selain sebagai salah satu tugas dari mata
kuliah Mekatronika, semoga dapat juga bermanfaat serta menambah ilmu bagi setiap
pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis sendiri.
Penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini mungkin masih banyak kekurangan
dan kesalahan, oleh karena itu kritik serta saran saya sebagai penulis mengaharapkan dari
pembaca sekalian.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem kendali atau sistem kontrol merupakan hal yang penting di era teknologi informasi
maupun di dunia industri yang modern ini. Proses produksi dan manufacturing dituntut kestabilannya
dan setiap perubahan dapat direspon secara cepat dan real time. Di dalam dunia industri, dituntut
suatu proses kerja yang aman dan berefisiensi tinggi untuk menghasilkan produk dengan kualitas dan
kuantitas yang baik serta dengan waktu yang telah ditentukan.
Kegiatan pengontrolan dan monitoring yang biasa dilakukan manusia bisa digantikan perannya
dengan menerapkan prinsip otomasi.Kegiatan kontrol yang dilakukan secara berulang-ulang,
kekurang-presisi-an manusia dalam membaca data, serta resiko yang mungkin timbul dari sistem yang
dikontrol semakin menguatkan kedudukan alat/mesin untuk melakukan pengontrolan secara otomatis.
Piranti-piranti pengontrol otomatis ini sangat berguna bagi manusia. Apalagi jika ditambah
dengan suatu kecerdasan melalui program yang ditanamkan dalam sistem tersebut akan semakin
meringankan tugas-tugas manusia. Akan tetapi secerdas apapun sebuah mesin tentu masih
membutuhkan peranan manusia untuk mengatur dan mengontrol piranti-piranti ini. Otomasi kontrol
bukan untuk menggantikan sepenuhnya peranan manusia, tetapi mengurangi peranan dan
meringankan tugas-tugas manusia dalam pengontrolan suatu proses.
BAB II
PEMBAHASAN
sistem kontrol
yang keluarannya
pengontrolan.Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpanbalikkan ke parameter pengendalian.
Kerugiannya:
a. Tidak dapat mengambil aksi perbaikan terhadap suatu gangguan sebelum gangguan
tersebut mempengaruhi nilai prosesnya.
GANGGUAN
INPUT
PROSES
"PLANT"
PENGONTROL
OUTPUT
ELEMENT
PENGUKUR
R(s)
+
E(s)
-
C(s)
G(s
)
H(s)
f. Proses (process) adalah sesuatu operasi yang dikontrol. Contoh : proses kimia, proses
ekonomi, proses biologi, dll.
g. Gangguan (disturbance) adalah sinyal yang mempengaruhi terhadap nilai keluaran
sistem.
h. Kontrol umpan balik (feedback control) adalah operasi untuk mengurangi perbedaan antara
keluaran sistem dengan referensi masukan.
i. Kontroler (controller) adalah suatu alat atau cara untuk modifikasi sehingga karakteristik
sistem dinamik (dynamic system) yang dihasilkan sesuai dengan yang kita kehendaki.
j. Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur keluaran sistem dan
menyetarakannya dengan sinyal masukan sehingga bisa dilakukan suatu operasi hitung
antara keluaran dan masukan.
k. Aksi kontrol (control action) adalah besaran atau nilai yang dihasilkan oleh perhitungan
kontroler untuk diberikan pada plant (pada kondisi normal merupakan variabel
termanipulasi).
l. Aktuator
(actuator), adalah
suatu
peralatan
atau
kumpulan
komponen
yang
menggerakkan plant.
Gambar II.4.1. memberikan penjelasan terhadap beberapa definisi istilah di atas.
pemakai. Keluarannya berupa udara dingin yang akan mempengaruhi suhu ruangan sehingga
suhu ruangan diharapkan akan sama dengan suhu yang diinginkan. Dengan memberikan
umpan balik berupa derajat suhu ruangan setelah diberikan aksi udara dingin, maka akan
didapatkan kesalahan (error) dari derajat suhu aktual dengan derajat suhu yang diinginkan.
Adanya kesalahan ini membuat kontroler berusaha memperbaikinya sehingga didapatkan
kesalahan yang semakin lama semakin mengecil. Gambar II.4.2 memberikan penjelasan
mengenai proses umpan balik sistem AC ini.
b. Stabilitas
Stabilitas merupakan spesifikasi sistem yang paling penting.Jika suatu sistem tidak
stabil,kinerja transien dan steady-state errors menjadi inti masalah.Sistem yang tidak
stabiltidak dapat didisain agar memiliki respon-transien dan steady-state errors
tertentu.
c. steady-state error ( setelah wahtu gejala peralihan dianggap selesai ), disini ada 2 hal
yang sangat penting yaitu:
a. Adanya kesalahan (steady state error ) ialah output yag sebenarnya tidak sama
dengan output yang diinginkan.
b. Besarnya kesalahan steady state error dari kedua system tersebut sangat
dipengaruhi oleh type system dan macam input
2.6. Analisis dan Disain Sistem Umpan-Balik
Umpan balik (feedback) membentuk topologi sistem kontrol seperti ditunjukkan oleh
gambar II.6.1.yang kemudian disederhanakan menjadi gambar II.6.2.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Dalam perancangan sistem kontrol, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menganalisa sistem yang akan dikontrol terlebih dahulu. Pembuatan model yang lebih
sederhana akan mempermudah kita dalam menganalisa sistem tersebut. Kemudian pemodelan
tersebut dapat kita nyatakan dalam suatu persamaan matematis, sehingga aplikasi perhitungan
matematis akan sangat memungkinkan dalam menganalisa sistem tersebut.
Dalam perancangan sistem kontrol umpan balikAda tiga hal yang diperlukan dalam
perancangan sistem kontrol umpan balikdiantaranya :
Respon transien
Stabilitas
steady-state eror