Anda di halaman 1dari 2

Aplikasi perkuatan tanah geotekstil pada timbunan tanah lunak dasar

Latar belakang
Tanah lunak (soft soil) berbahaya bagi konstruksi, ambles. Perlu perkuatan sebelum
diberi timbunan.
Berbagai cara perbaikan tanah, limestone, geotex, PVD, preloading, dll.
Pendekatan perencanaan berikut disarankan untuk perencanaan perkuatan tanah
dengan menggunakan geosintetik:
1. Tentukan tujuan dan ruang lingkup proyek;
2. Lakukan penyelidikan kondisi geoteknik di lapangan;
3. Tentukan kriteria tingkat kritis, tingkat kesulitan dan kinerja serta faktor-faktor
eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja geosintetik;
4. Rumuskan perencanaan awal (coba-coba) dan bandingkan beberapa alternatifnya;
5. Tentukan model yang akan dianalisis dan parameternya, serta lakukan analisis;
6. Bandingkan hasilnya dan pilih perencanaan yang paling sesuai berdasarkan
pertimbangan biaya dan kelayakan konstruksi. Lakukan modifikasi perencanaan apabila
diperlukan;
7. Persiapkan rencana detil dan spesifikasi, termasuk:
a. Kebutuhan sifat-sifat spesifik geosintetik;
b. Prosedur pemasangan detil.
8. Lakukan rapat pra konstruksi dengan kontraktor dan pengawas;
9. Terima geosintetik berdasarkan hasil uji laboratorium dan/atau sertifikasi dari pabrik
pembuatnya;
10. Lakukan pemantauan pelaksanaan;
11. Lakukan inspeksi setelah kejadian khusus yang dapat membahayakan kinerja
struktur (misalnya, curah hujan 100 tahunan).

Kasus:
1. a 16 meter high embankment was constructed over saturated soil in
Germany employing a two layer system of 600 kN/m polyester fabric, with
the result that a single layer of 1100 kN/m fabric is preferred due to non
uniform loading of the two layers (Blume et al. 2006)
2. A different approach to construction on soft ground was used in Japan where
a composite geotextile using a polyester fabric sheet (approximately 70
kN/m) combined with a pattern of woven textile tubes (714 kN/m) forming a
lattice was installed and the tube lattice was then filled with pumped mortar
(Yoshida et al. 2006)
Identifikasi masalah
Meskipun tanah dengan campuran limestone dapat meningkatkan stabilitas tanah,
namun harga mahal. Maka diperlukan metode lain yang dapat menghemat.
Kandungan kapur yang optimum untuk stabilisasi tanah ekspansif adalah antara 8% sampai
dengan 15%. (PENGARUH PENCAMPURAN ABU SEKAM PADI DAN KAPUR UNTUK

STABILISASI TANAH EKSPANSIF, Gogot Setyo Budi, Dosen Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan,
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Petra, 2002).

Solusi geotekstil menjadi alternative solusi yang lebih baik dari segi mutu waktu
biaya untuk diterapkan pada kasus tanah lunak proyek soker dst.
Rumusan Masalah
1. Mengetahui perbandingan daya dukung tanah antara material campuran
limestone dan geotekstil sebagai metode perbaikan tanah lunak.
2. Mengetahui perbandingan dari segi mutu, biaya, dan waktu dari penggunaan
material campuran limestone dan geotekstil sebagai metode perbaikan tanah
lunak.

Anda mungkin juga menyukai