Anda di halaman 1dari 24

Abses Hepar

PEMBIMBING : dr. BESTARI Sp.B


DISUSUN OLEH:
Siti Arbaatun MS
M. Ramadhan Hasibuan

Pendahuluan
Merupakan masalah kesehatan Asia, Afrika

dan Amerika Selatan.


Prevalensi >> sanitasi buruk, status
ekonomi yang rendah, gizi buruk.

Definisi
ABSES HEPAR: sebuah abses (akumulasi pus)

pada sel-sel hepar yang biasanya disebabkan


oleh infeksi amuba, bakteri atau adanya
trauma pada hepar.
Jalur infeksi:
Infeksi asendens dari saluran empedu (kolangitis

asendens)
Melalui pembuluh darah
Infeksi langsung ke hepar dari sumber disekitar /
luka tembus yang langsung mengenai hepar.

Epidemiologi
: 3:1
Faktor risiko:
Diabetes
Adanya kelainan hepatobilier atau pancreas
Transplantasi hepar.

>60 tahun kasus bilier


anak & dewasa muda

gangguan imunitas tubuh / adanya riwayat


trauma

Etiologi
Amebik

E.
hystolitica

Abses
Hepar
Piogenik

Enterobacteriaceae,
Streptococci,
Klebsiella, Candida,
Salmonella, dll.

AHP daerah tropis, sanitasi rendah.


komplikasi apendisitis bersamaan dengan fileflebitis.
Bakteri patogen melalui arteri hepatica atau sirkulasi
vena porta masuk ke dalam hepar bakteremia
sistemik / komplikasi infeksi intraabdominal
(diverticulitis, peritonitis, dan infeksi post operasi).
Komplikasi dari sistem biliaris (kolangitis, kolesistitis).
harapan hidup & gangguan pada sistem biliaris di

usia lanjut.

Akibat trauma (luka tusuk, trauma tumpul, dan

kriptogenik)

AHA Entamoeba hystolitica


Infeksi biasanya terjadi setelah meminum air atau memakan

makanan yang terkontaminasi kotoran yang mengandung


tropozoit atau kista.
Dinding kista akan dicerna oleh usus halus tropozoit

imatur.
Tropozoit dewasa usus besar
Strain Entamoeba hystolitica tertentu dapat menginvasi

dinding kolon.
Berbentuk tropozoit besar memfagosit sel darah merah dan

sel PMN.
Imunitas penderita juga berperan dalam terjadinya amubiasis
invasif.

Amubiasis invasif akibat perdarahan usus

besar, perforasi, dan pembentukan fistula.


Perforasi invasi organ lain (paru, otak,
terutama hepar)
Dalam parenkim hepar terbentuk tempattempat mikroskopis (trombosis, sitolisis, dan
pencairan) hepatitis amuba.
bergabung abses hepar amuba.

Patogenesis
Lesi soliter / multipel.
Patogenesis amebiasis hepar belum diketahui

secara pasti.
Ada beberapa mekanisme faktor investasi
parasit yang menghasilkan toksin, malnutrisi,
faktor resistensi parasit, imunitas.
melekatnya E. histolytica pada mukosa usus
perusakan sawar intestinal lisis sel epitel
intestinal serta sel radang (oleh endotoksin E.
histolytica) penyebaran amoeba ke hepar
melalui Vena porta

Patologis
Ukuran bervariasi
Di dalamnya terdapat bahan nekrotik seperti

keju, berwarna merah kecoklatan, kehijauan,


kekuningan atau keabuan.
Umumnya pada lobus kanan 87%
Keadaan anatomi hepar, lobus kanan hepar
menerima darah lebih banyak (Arteri mesenterika
superior dan vena porta), sedangkan lobus kiri
menerima darah dari arteri mesenterika inferior dan
aliran limfatik.

Luka tusuk inokulasi pada parenkim hepar abses

hepar piogenik.
Trauma tumpul nekrosis jaringan hepar, perdarahan

intrahepatik & kebocoran saluran empedu gangguan


pada kanalukuli.
memungkinkan masuknya bakteri ke dalam hepar dan

terjadinya pertumbuhan bakteri dengan proses supurasi


disertai pembentukan pus.

Abses hepar piogenik dapat merupakan infeksi

sekunder dari abses hepar amebik, ataupun tumor hepar.

Manifestasi Klinis
Abses hepar piogenik biasanya lebih berat
Sindrom klinis klasik berupa nyeri spontan perut

kanan atas.
pasien datang dengan jalan membungkuk dengan

kedua tangan memegang bagian perut yang sakit.


biasa letaknya dekat digfragma, maka sering
disertai dengan terjadinya iritasi diagfragma
sehingga terjadi nyeri pada bahu sebelah kanan,
batuk, dapat pula terjadi atelektesis, rasa mual dan
muntah, berkurangnya nafsu makan, serta terjadi
penurunan berat badan yang cukup signifikan

Gejala lainnya:
Demam tinggi
Anoreksia
Malaise
batuk disertai rasa sakit pada diafragma
Anemia
Hepatomegali (3 - 6 jari di bawah arcus costae)
Ikterus (25 % kasus) kelainan pada traktus biliaris.

abses biasanya multipel

massa terdapat pada hipokondrium atau epigastrium,


efusi pleura, atelektasis
Fluktuasi pada hepar
Tanda-tanda peritonitis

Diagnosis
Sulit ditegakkan karena gejalanya yang

kurang spesifik.
Terkadang abses hepar dapat dilihat pada
inspeksi (abses telah menembus kulit dan
terlihat dari luar).
Palpasi nyeri tekan pada kuadran kanan
atas abdomen, yang merupakan lokasi paling
sering.
Hepatomegali
Diagnosa pasti abses hepar: USG dan CT Scan

Laboratorium
Kadang laboratorium tidak mengalami

perubahan yang bermakna.


Kasus akut klinis tidak terlalu jelas,
leukositosis yang bermakna
Kasus kronis sebaliknya.

Darah lengkap
Anemia
Neutrophilic leukocytosis
Fungsi liver
hipoalbuminemia
alkaline phosphatase
transaminase & bilirubin

Kultur darah (50% [+])


Kultur abscess fluid
Enzyme immunoassay deteksiE histolytica

Pemeriksaan Penunjang
CT Scan
Sensitifitas 95%
Lesi berupa daerah hipodens bebatas tegas dengan peripheral
enhancement pada pemberian kontras.
Terdapat udara pada 20% kasus
Deteksi lesi <1 cm
USG
Massa hypoechoic dengan batas irreguler.

Chest X-ray
basilar atelectasis
right hemidiaphragm elevation
Efusi pleura kanan (50%)

Tatalaksana
Percutaneous needle aspiration
Dengan bantuan CT scan / USG
Untuk melakukan pemeriksaan mikrobiologi dan patologi.
Percutaneous catheter drainage
Intervensi pertama untuk kista yang kecil.
Kista >5cm, ruptur, kista multiloculated surgical
drainage.
Catheter digunakan hingga daily output mencapai
<10cc/hari atau abses kolaps pada pemeriksaan CT scan
berkala.
Kontraindikasi:

koagulopati, akses kavitas yang sulit, peritonitis, abses yang


complicated, multiloculated & berdinding tebal.

Medikamentosa
Sampai ada hasil kultur, diberikan antibiotik untuk

patogen yang sering menjadi penyebab abses hepar.


Kombinasi beta-lactam/beta-lactamase inhibitor,

carbapenem, cephalosporin generasi II (anaerobik)


Metronidazole / Clindamycin Bacteroides fragilis
(anaerobik)

Amebic abscess metronidazole (kuratif pada 90%

kasus)
Metronidazole harus mulai diberikan sebelum ada hasil

pemeriksaan serologis.
Apabila metronidazole tidak memberi efek Chloroquin
dan/atau emetine/dehidroemetine

Antifungal sistemik diberikan setelah

dilakukan drainase abses & dicurigai sebagai


abses fungal.
Amphotericin B, Fluconazole
Lama pemberian obat: 4-6 minggu

Komplikasi
Sistem plueropulmonum
lesi yang terletak di lobus kanan hepar facies diaphragmatica hepar
berdekatan dengan system pleuropulmonum
Abses menembus diagfragma efusi pleura, empyema, abses pulmonum
atau pneumonia.
Ruptur abses Fistula bronkopleura, biliopleura dan biliobronkial
Perforasi ke arah kranial
pleura (20%) cairan coklat pada aspirasi
Perikard efusi perikard & tamponade jantung
Komplikasi ke kaudal rongga peritoneum.
Perforasi akut peritonitis umum.
Abses kronis omentum & usus mempunyai kesempatan untuk mengurung
proses inflamasi, menyebabkan peritonitis lokal. Perforasi ke depan atau ke
sisi terjadi ke arah kulit (seperti gambar di samping) sehingga menimbulkan
fistel yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi sekunder

Prognosis
Fatal jika tidak ditatalaksana
Indikator prognosis buruk:
Multiple abscess
Adanya keganasan
Telah terdapat komplikasi
Diagnosis yang terlambat
Indikator prognosis buruk pada amebic abscess:
bilirubin >3.5 mg/dL,
Encephalopathy
hypoalbuminemia (albumin < 2 g/dL)
Abses multiple

Anda mungkin juga menyukai