Anda di halaman 1dari 46

PRESENTASI KASUS

KATARAK SENILIS
Pembimbing:
dr. Agah Gadjali, Sp.M
dr. Gartati Ismail, Sp.M
dr. Henry A. W, Sp.M
dr. Hermansyah, Sp.M
dr. Mustafa K. Shahab, Sp.M

Presentan: Pratama Adityabiantoro


(1102010217)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA
RUMAH SAKIT TK.I BHAYANGKARA RADEN SAID
SUKANTO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

IDENTITAS PASIEN
No. Rekam Medis: 721201

Nama
: Tn. K
Umur
: 59 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tanggal lahir
: 15 Mei
1956
Agama
: Islam
Bangsa / Suku
:
Indonesia / Jawa
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Guru
Mengaji (Pensiun)
Alamat
:
Kranggan Wetan RT 01/08
Bekasi

ANAMNESIS
Autoanamnesis pada 11 September 2015

Keluhan Utama :
Penglihatan kedua mata buram dan semakin
memburuk sejak 6 tahun yang lalu.

Keluhan tambahan :
Kepala pusing ketika melihat cahaya.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien mengeluh penglihatan kedua mata buram dan semakin
memburuk sejak 6 bulan yang lalu. Pasien mendeskripsikan
pandangan yang buram seperti berkabut, dirasakan pasien
diawali dari mata kanan setelah itu mata kiri. Pasien mengaku
awalnya mata pasien buram dengan penglihatan seperti
tertutup asap atau kabut, namun sejak 4 bulan yang lalu,
ternyata penglihatan pasien semakin buram, terutama pada
mata sebelah kanan.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


(lanjutan)
Pasien

merasa

mengganggu
membaca

dan

keluhan

aktivitasnya
melihat

tersebut

mulai

seperti

untuk

orang

lain

ketika

berkomunikasi. Pasien mengatakan keluhan


lain yang dirasakan yaitu seperti sinar yang
silau. Pasien mengaku sempat ingin dioperasi
namun

pasien

merasa

dilakukannya operasi.

belum

siap

untuk

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


(lanjutan)
Pasien mengaku tidak memiliki keluhan melihat
seperti ada benda-benda berterbangan yang
mengikuti arah gerak mata. Pasien menyangkal
mempunyai

riwayat pemakaian obat tetes

mata atau konsumsi obat dalam waktu lama.


Pasien menyangkal mempunyai keluhan sering
menabrak

saat

berjalan.

Pasien

juga

menyangkal sulit melihat ketika dalam ruangan

RPD

DM (+), Asma (-),


Hipertensi (-), Benturan
atau trauma benda lain (-),
Kacamata (-), Sakit serupa
(-), Alergi obat (-)

RPK

Sakit yang sama (-), DM (-),


Hipertensi (-)

PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS GENERALIS
.Keadaan Umum
:
. Kesadaran
:
. Tanda Tanda Vital :
Tekanan darah

Baik
Compos menits
:

130/90 mmHg

Nadi

88 x / menit

Suhu

Afebris

Laju nafas

22 x / menit

STATUS OFTALMOLOGI

Keadaan mata pasien dilihat dengan sinar

Keadaan mata pasien dilihat dengan Slitlamp

RESUME
Laki-laki, usia 69 tahun datang dengan
keluhan penglihatan kedua mata buram dan
semakin memburuk sejak 6 bulan yang lalu

Pandangan buram berkabut, diawali dari


mata kanan setelah itu mata kiri. Dan
semakin buram hingga saat ini.
Keluhan mulai mengganggu aktivitas pasien.

Keluhan lain : mata


silau

RESUME (lanjutan)

Pemeriksaan Fisik :
Visus : OD 1/300 dan OS 5/60
Kekeruhan pada lensa di daerah
posterior dengan shadow test (-) pada
OS dan shadow test (+) pada OD

Diagnosis Kerja

Katarak Senilis Imatur


OS dan Matur OD

PENATALAKSANAAN

Non-Medikamentosa
- Edukasi penyakit katarak
Menjelaskan kepada pasien mengenai katarak
dan
menjelaskan terapi terbaik dan satusatunya pada katarak adalah dengan operasi.
Menganjurkan untuk dilakukan operasi pada
kedua
mata
secara
bergantian
jika
memungkinkan
Persiapan operasi jika pasien setuju dilakukan
tindakan operasi.

- Modifikasi gaya hidup dengan


mengurangi faktor risiko, diet dan

PENATALAKSANAAN
- KACAMATA
Untuk sementara dapat membantu OS pasien
dengan pemberian kacamata pada mata kiri S-1.75
adisi
S+2.75.
Namun
pemberian
kacamata
disarankan diberikan setelah satu bulan pasca
operasi dan setelah visus pasien dievaluasi
ulang.Alasan pemberian kacamata sebulan paska
operasi mengingat pertimbangan ekonomi dan
efisiensi dalam pemberian kacamatanya, karena
visus pasien juga akan berubah dengan operasi
diakibatkan penanaman lensa intraokuler.

Medikamentosa
Cendo Catarlent
5mg/mL)
4 dd gtt 1 ODS

(Kalium

Iodide

Rencana operatif
OD ECCE atau Phakoemulsifikasi + IOL

Prognosis
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam

T I N J AUA N
P U S TA K A

WHAT IS CATARACT???
A cataract is a clouding of the natural intraocular
crystalline lens that focuses the light entering the eye
onto the retina. This cloudiness can cause a decrease
in vision and may lead to eventual blindness if left
untreated.
Cataract can also be defined as complete or partial
opacity of the ocular lens.

Definisi
Indonesia
Yunani
bular,
Katarrhakie
penglihatan
s, Inggris
seperti
Cataract,
tertutup air
dan Latin
terjun
Cataracta =
akibat lensa
air terjun
yang keruh

Setiap
keadaan
kekeruhan
pada lensa
yang dapat
terjadi
akibat
hidrasi
lensa,
denaturasi
protein
lensa atau
akibat
keduaduanya

Katarak
senilis
semua
kekeruhan
lensa yang
tedapat
pada usia
lanjut, yaitu
diatas 50
tahun

Anatomi lensa
Berbentuk bikonveks dan
transparan
Kekuatan refraksi sebanyak 15-20 D
Kutub anterior dan posterior lensa
dihubungkan oleh garis khayal yang
disebut axis,
Lensa tidak memiliki pembuluh
darah dan pembuluh limfe
Terfiksasi pada serat zonula yang
berasal dari badan siliar
Serat zonula tersebut menempel
dan menyatu dengan lensa pada
bagian anterior dan posterior dari
kapsul lensa
Kapsul ini merupakan membran
dasar yang melindungi nukleus,
korteks dan epitel lensa.

Anatomi lensa

Kapsul

Serat Zonula

Epitel lensa

Nukleus dan Korteks

Fisiologi lensa
Tergantung
permeabilitas
membran sel
lensa dan
aktivitas pompa
sodium, Na+, K+,
-ATPase

Sodium

Elektrolit

Keseimbanga
n

Potasium

Kalsium

Air

Lensa normal
mengandung
65% air

Patofisiologi
The clear lens of the
eye transmits light
rays entering the eye
and focuses them on
the retina

With aging, lens


proteins progressively
denature causing
increase in density
and yellowish-brown
coloration of the lens2

This manifests as
blurry vision or loss of
vision in advanced
cases

Other factors such as


blunt-force trauma
can cause thickening
and irreversible
whitening of the lens

The resultant cloudy


lens lacks the ability to
transmit and focus
light rays on the retina

Klasifikasi katarak senilis


Berdasarkan Stadium

Insipien

Imatur

Matur

Hipermatur

Kekeruha
n

Ringan

Sebagian

Seluruh

Masif

Cairan
lensa

Normal

Bertambah

Normal

Berkurang

Iris

Normal

Terdorong

Normal

Tremulans

Bilik mata
depan

Normal

Dangkal

Normal

Dalam

Sudut
bilik mata

Normal

Sempit

Normal

Terbuka

Shadow
test

Negatif

Positif

Negatif

Pseudoposi
tif

Penyulit

Glaukoma

Uveitis +
glaukoma

Berdasarkan Letak

Berdasarkan Letak

Klasifikasi katarak senilis


Katarak Nuklear

Sklerosis pada inti lensa yang menyebabkan opasitas sentral


pada lensa

Berjalan lambat, bilateral/unilateral.

Inti homogen tanpa lapisan selular

Gejalanya penglihatan lebih terang bila melihat pagi


hari/malam hari.

Klasifikasi katarak senilis


Katarak Kortikal

Perubahan komposisi ionik pada korteks lensa yang


menyebabkan opasitas korteks

Biasanya asimetris

Gejalanya penglihatan berasap dan diplopia monoculer

Klasifikasi katarak senilis


Katarak Subkapsular
Posterior

Opasitas granular seperti plak pada korteks

Etiologinya trauma, kortikosteroid sistemik dan topikal,


inflamasi, radiasi

Gejalanya pandangan silau, visus menurun ditempat terang,


diplopia monokuler.

Manifestasi klinis
Penurunan ketajaman visus
Silau
Sensitivitas kontras
Pergeseran miopia
Diplopia monokuler

Diagnosis
Anamnesis
Penglihatan
berangsurangsur
memburuk
Berkurang
dalam
beberapa
bulan atau

Pemeriksaan
Opthalmologi
Menggunakan
slit lamp
Kekeruhan
lensa
Shadow test

Penatalaksanaan

Extracapsula
r Cataract
Extraction

IC
C
E

Intracapsular
Cataract
Extraction

P
h
ac
o

Phaco
Emulsifiation

E
C
C
E

Intracapsular Cataract
Extraction (ICCE)
Mengeluarkan seluruh lensa
bersama kapsulnya
Indikasi zonula zinn yang
telah rapuh atau
berdegenerasi dan mudah
putus
Pada ekstraksi ini tidak akan
terjadi katarak sekunder.
Kontraindikasi usia < 40
tahun yang masih mempunyai
ligamen hialoidea kapsular
Penyulit astigmat,
glaukoma, uveitis,
endoftalmitis dan perdarahan.

Extracapsular Cataract
Extraction (ECCE)
Pengeluaran isi lensa dengan
memecah atau merobek kapsul
lensa anterior sehingga masa
lensa dan korteks lensa dapat
keluar melalui robekan
tersebut kapsul posterior
utuh, maka lensa intraokuler
ke dalam kamera posterior
Indikasi katarak imatur,
kelainan endotel, keratoplasti,
implantasi lensa intraokular
posterior, implantasi sekunder
lensa intraokular, kemungkinan
dilakukan bedah glaukoma,
predisposisi prolaps vitreous.

Fakoemulsifikasi
Menggunakan vibrator
ultrasonik menghancurkan
nukleaus diaspirasi melalui
insisi 2,5 3 mm kemudian
dimasukkan lensa intraokular
yang dapat dilipat.
Keuntungan pemulihan
visus lebih cepat, induksi
astigmatis akibat operasi
minimal, komplikasi dan
inflamasi pasca bedah
minimal.
Penyulit katarak sekunder

Fakoemulsifikasi

Komplikasi dan prognosis


Glaukoma
Timbul akibat
pembengkakan lensa
Indikasi ekstraksi lensa
secara bedah
Uveitis Kronik
Berkembang secara
lambat
Jika cepat terdeteksi dan
mendapatkan pengobatan
95% penglihatan
kembali normal

PEMBAHAS
AN

KASUS

Pasien laki-laki berusia 69 tahun

TEORI

Katarak senilis (age-related cataract) yang paling


sering ditemukan pada laki-laki maupun
perempuan, biasanya berusia di atas 50 tahun.

Pasien mengeluh penglihatan kedua mata


buram dan semakin memburuk sejak 6
bulan yang lalu.
Pandangan pasien buram seperti sedikit
berkabut
Keluhan lain yang dirasakan yaitu seperti
melihat sinar yang silau

1) Pengelihatan menurun
2) Berkabut,berasap
3) Pandangan ganda
4) Melihat Halo sekitar sinar
5) Silau

Pasien juga merasa lebih silau ketika


melihat cahaya/lampu dibanding beberapa
tahun sebelumnya.

St.Oftalmologi ODS:

Visus OD 1/300 SC, OS 5/60 SC

Lensa Keruh pada bagian Subkapsular


Posterior . Shadow Test (-) pada OD
Shadow Test (+) pada OS

Funduskopi tidak dapat dievaluasi

Penurunan Visus
Lensa
Terdapat
(Kortikal,Nukleus,Sub kapsular)
Shadow Test (+)
Funduskopi sulit dinilai

kekeruhan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai