Anda di halaman 1dari 20

VASKULARISASI

CEREBRAL PADA BASIS


CRANII
MARRY SALVATRIX MEKENG
102013065

RUMUSAN MASALAH

WANITA 45 TAHUN TIDAK SADAR


KARENA KECELAKAAN LALU-LINTAS

ANALISIS MASALAH
BASIS
CRANII, OS
CRANIUM,
CEREBRUM

FUNGSI &
MEKANISME
SSO

RM

VASKULAR
RISASI
SEREBRAL

STRUKTU
R BASIS
CRANII

STRUKTUR BASIS CRANII

Fossa crania anterior dibatasi,anterior permukaan dalam


os frontale, superior ala minor ossis spenoidalis. Dasar
fossa = pars orbitalis ossis frontale di lateral dan oleh
lamina cribiformis os etmoidalis di medial. Pada fraktur
fossa cranii anterior, lamina cribrosa os etmoidalis dapat
cedera.
Fossa cranii media medial dibentuk = corpus os
sphenoidalis dan lateral yang luas membentuk cekungan
kanan dan kiri yang menampung lobus temporalis cerebri.
anterior dibatasi ala minor os sphenoidalis dan terdapat
canalis opticus yang dilalui oleh n.opticus dan a.oftalmica,
posterior oleh batas atas pars petrosa os temporal.
Dilateral terdapat pars squamous pars os tempora.

Fossa cranii posterior menampung otak belakang, yaitu


cerebellum, pons dan medulla oblongata. anterior di batasi
pinggir superior pars petrosa os temporal dan di posterior
permukaan dalam pars squamosa os occipital. Dasar fossa
cranii posterior dibentuk oleh pars basilaris, condylaris,
dan squamosa os occipital dan pars mastoiddeus os
temporal. Foramen magnum menempati daerah pusat dari
dasar fossa dan dilalui oleh medulla oblongata dengan
meningens yang meliputinya, pars spinalis assendens n.
accessories dan kedua a.vertebralis.

STRUKTUR CRANIUM

Tulang frontal = dahi, langit-langit, rongga nasal & langitlangit orbita (kantong mata). Tulang frontal pada tahap
kehidupan embrio terbentuk menjadi dua belahan yang
pada masa kenak-kanan awal berfusi dengan penuh .

Tulang parietal, = sisi dan langit-langit cranium. Sutura


sagital, yang menyatukan tulang parietal kiri dan kanan,
adalah sendi mati yang disatukan fibrokartilago.
Tulang ocipital, = bagian dasar dan bagian blakang cranium.
Foramen magnum foramen ini menghubungkan rongga
kranial dengan rongga spinal,
Tulang temporal: dasar dan bagian sisi dari kranium. Setiap
tulang temporal ireguler terdiri dari empat bagian.
Tulang etmoid = struktur penyangga penting dari rongga
nasal dan berperan dalam pembentukan orbita mata.

Tulang sfenoid, = seperti kelelawar dengan sayap


terbentang. Tulang ini membentuk dasar anterior cranium
dan berartikulasi ke arah lateral dengan tulang temporal
dan ke arah anterior dengan tulang etmoid dan tulang
frontal.

STRUKTUR OTAK

Otak besar (Cerebrum) Otak besar mempunyai fungsi


dalam pengaturan semua aktifitas mental. Pada bagian
korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian
penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah
belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan
sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area
asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik.
Otak tengah (Mesensefalon). Bagian atas (dorsal) otak
tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks
mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga
merupakan pusat pendengaran.
Otak kecil (Cerebelum). Serebelum mempunyai fungsi
utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara
sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh.

MENINGES

Duramater adalah suatu struktur fibrosa yang kuat dengan


suatu lapisan dalam (meningeal) dan lapisan luar
(periostal).
Arachnoidmater adalah membran impermiabel halus yang
meliputi otak dan terletak di antara piamater di sebelah
dalam dan duramater di sebelah luar.
Piamater merupakan selaput jaringan penyambung yang
tipis yang menutupi permukaan otakdan membentangke
dalamsulcus,fissure dansekitar pembuluh darah di
seluruh otak. Piamater juga membentang ke dalam fissure
transversalis di bawahcorpus callosum.

VASKULARISASI CEREBRAL

arteri cerebralis mengantar darah kepada satu permukaan


dan satu kutub serebrum sebagai berikut:
Arteri cerebri anterior mengantar darah kepada hampir
seluruh permukaan medial dan permukaan superior, serta
polus frontalis.
Arteri cerebri media mengantar darah kepada permukaan
lateral dan polus temporalis.
Arteri cerebri posterior mengantar darah kepada
permukaan inferior dan polus occipitalis.

Cabang pars cerebral a. carotis interna


dan vena profunda

A.Ophthalmica: keluar = sinus cavernosus media dari proc.


Clinoideus ke orbita melalui foramen opticus dan
mendarahi isi orbita dan bola mata, kulit daerah frontal,
sinus frontal, etmoidal bagian hidung.
A.Cerebri anterior & a. Cerebri media dan cabang terakhir
di a. Carotis interna. Arteri cabang kortikal ini naik ke
fissura longitudinal di antara kedua belahan otak kemudian
melengkung ke kaudal pada permukaan medial hemisfer
dan bercabang di a. Pericallosa
A.cerebri media: sulcus lateralis dipermukaan lateral
hemisfer dan memasuki hemisfer cerebri.
A.communikan posterior: arteri kecil berjalan ke belakang
dan menyatu dengan a.cerebri posterior.

Choroidea anterior: percabangan distal a. Carotis interna,


menyilang di traktus opticus lalu berlanjut bagian lateral
corpus geniculatum lateral melewati fissura choroidea
dipersyarafi plexus choroideus dari ventrikel lateral.
Vena cerebri interna
Vena basalis (rosenthal)
Vena cerebri magna (galen)
Vena batang otak dan otak kecil

FUNGSI & MEKANISME SSO

Saraf Somatik, yaitu saraf yang bekerja menurut


kesadaran (diatur oleh otak)
Saraf Otomom, yaitu saraf yang cara kerjanya tidak sadar.
Saraf ini terbagi atas :
Saraf simpatik.
Saraf parasimpatik

PENYALURAN IMPULS

Dalam keadaan istirahat serabut syaraf dalam keadaan


polaris,artinya permukaan luar membran bermuatan
negatif dan permukaan dalam membran bermuatan
positif.
Antara depolarisasi dengan daerah yang mengalami
polarisasi timbul suatu aliran listrik. Aliran listrik inilah
yang dinamakan aliran lokal atau sirkuit setempat.
polarisasi selalu akan berpindah tempat atau menjalar
sepanjang serabut saraf. Depolarisasi ini lah yang
disebut impuls saraf.
Setalah depolarisasi daerah tersebut kemudian akan
berada sebentar 1 5 detik (refraktor) dimana refraktor
artinya peka rangsangan untuk sementara waktu.

KESIMPULAN

Gangguan pada vaskularisasi cerebral, karena kepala


manusia dilindungi oleh tengkorak yang merupakan bagian
dari rangka tubuh. Fungsi tengkorak kepala adalah
pelindung dari otak, mata, hidung, dan telinga bagian
dalam. Tanpa tengkorak, otak akan mudah rusak karena
getaran, goncangan, hingga benturan. Selain itu juga
terdapat pembuluh darah di otak yang berfungsi sebagai
pembawa nutrisi bagi otak. Dan jika terjadi goncangan
bahkan fraktur pada tengkorak, khususnya pada basis
cranii maka akan menyebabkan semua hal tersebut
mengalami gangguan.

Anda mungkin juga menyukai