NAMA KELOMPOK V :
1.
2.
3.
4.
( 1410108878 )
( 1410108886 )
( 1410108889 )
( 1410108897 )
Jurusan : Akuntansi
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
(STIESIA) SURABAYA TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah MORALITAS MANUSIA DAN HUKUM .
Terima kasih kami sampaikan juga kepada dosen Ilmu Sosial Dan Budaya
yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mengerjakan tugas ini, sehingga
kami menjadi lebih mengerti dan memahami, tak lupa kami juga mengucapkan terima
kasih yang sebesar besarnya kepada seluruh pihak yang baik secara langsung
maupun tidak langsung telah membantu dalam upaya penyelesaian makalah ini baik
mendukung secara moril maupun materil.Dalam makalah ini, walaupun kami telah
berusaha semaksimal mungkin, akan tetapi kami menyadari bahwa masih banyak
terdapat kesalahan, kekurangan dan kehilafan dalam penulisan makalah ini. Untuk
itu, saran dan kritik tetap kami harapkan demi perbaikan makalah ini kedepan. Akhir
kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih.
( Hormat Kami )
Vii
DAFTAR ISI
Halaman
Viii
BAB III
3.1 KESIMPULAN .. 10
3.2 SARAN ... 11
DAFTAR PUSTAKA .12
Viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Adanya perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku
bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situasi
ekonomi dalam masyarakat menjadi sesuatu yang dapat memunculkan konflik
diantara masyarakat itu, dalam perbedaan dan keragaman yang ada itu, manusia
tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki yang secara
tidak langsung membuat masyarakat hidup rukun dan berdampingan.
Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke
sangat
beragam.
Sedangkan
perbedaan
ras
muncul
karena
adanya
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan problematika diskriminasi.
2. Menjelaskan problematika diskriminasi yang terjadi dalam masyarakat.
3. Menjelaskan manusia yang beradab dalam keragaman.
4. Menjelaskan unsur-unsur yang terdapat dalam keragaman masyrakat
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PROBLEMATIKA DISKRIMINASI DALAM MASYARAKAT
Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan
terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku,
etnis, kelompok, golongan, status, kelas sosial ekonomi, jenis kelamin, kondisi
fisik, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi, dan politik serta batas negara
dan kebangsaan seseorang.
Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945 Telah menegaskan bahwa Setiap orang
berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan
berhak mendapatkan
perlindungan
terhadap
perlakuan
yang
bersifat
diskriminatif itu .
Sementara itu Pasal 3 UU No 30 Tahun 1999 tentang HAM Telah menegaskan
bahwa Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan
sederajat
Komunitas Internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih
terjadi diberbagai belahan dunia, dan prinsip non diskriminasi harus mengawali
kesepakatan antar bangsa untuk dapat hidup dalam kebebasan, keadilan, dan
perdamaian.
Pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja, akan tetapi karena adanya
beberapa faktor penyebab antara lain adalah
1) Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan, terutama
ekonomi.
2) Adanya tekanan dan intimidasi yang biasanya dilakukan oleh kelompok
yang dominan terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah.
Kegagalan kepemimpinan
2)
3)
Krisis politik
4)
Krisis sosial
5)
6)
Interfensi asing
Mengatasi
Keragaman Sosiokultural
Setiap bangsa didunia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara senantiasa memiliki sesuatu pandangan hidup, filsafat hidup, dan
pegangan hidup agar tidak terombang ambing dalam kancah pergaulan
masyarakat internasional.
Faktor lingkungan
2.
3.
Faktor perekonomian
>>Kesenjangan ekonomi
Bagi sebagian Negara berkembang perekonomian akan menjadi salah satu
perhatian yang terus ditingkatkan. Namun umumnya, masyarakat kita berada
digolongan tingkt ekonomi menengah ke bawah. Hal ini tentu saja menjadi
sebuah pemicu adanya kesenjangaan yang tak dapat terhindari lagi.
>>Kesenjangan Sosial
Masayarakat Indonesia merupakan masyarakaaat yang majemuk dengan
bermacam tingkat, pangkt dan strata sosial yang hierarkis. Hal ini, dapaaat
terlihat dan dirasakan dengan jelas dengan adanya penggolongan orang
berdasarkan kasta.
Hal ini yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang tidak saja
menyakitkan, namun juga membahayakan bagi kerukunan masyarakat. Tak
hanya itu bahkan bisa menjadi sebuah pemicu perang antar etnis atau suku.
>>Pengaruh keragaman terhadap kehidupan beragama, bermasyarakat,
bernegara, dan kehidupan global.
Berdirinya Negara Indonesia dilatarbelakangi oleh masyarakat yang
demikian majemuk, baik secara etnis, geografis, cultural, maupun religius. Kita
tidak dapat mengingkari sifat pluralistic bangsa kita. Sehingga kita perlu
member tempaat bagi berkembangnya kebudayaan suku bangsa dan
kebudayaan beragama yang dianut oleh warg negar indonesia. Masalah suku
bangsa dan kesatuan- kesatuan nasional di Indonesia telah menunjukkan kepada
kita bahwa suatu Negara yang multietnik memerlukan suatu kebudayaan
nasional untuk menginfentasikaan peranan identitas nasional dan solidaritas
nasional di antara warganya. Gaagasan tentang kebudayaan nasional Indosia
yang menyaangkut kesadaran dan identitas sebagai suatu bangsa telah
dirancang saat bangsa kita belum merdeka.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
A. Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat di mana
terdapat
10
3.2 Saran
Salah satu hal yang dapat dijadikan solusi adalah Bhineka Tunggal Ika
yang merupakan ungkapan yang menggambarkan masyarakat Indonesia
yang majemuk atau heterogen. Masyarakat Indonesia terwujud
sebagai hasil interaksi sosial dari banyak suku bangsa dan beraneka
ragam latar belakang kebudayaan, agama, sejarah, dan tujuan yang sama
yang disebut Kebudayaan Nasional.
Terciptanya tunggal ika dalam masyarakat yang bhineka dapat
diwujudkan melalui integrasi kebudayaan atau integrasi nasional.
Dalam hubungan ini, pengukuhan ide tunggal ika yang dirumuskan
dalam wawasan nusantara dengan menekankan pada aspek persatuan
disegala bidang merupakan tindakan yang positif. Namun tentu saja
makna Bhineka Tunggal Ika ini harus benar-benar dipahami dan menjadi
sebuah pedoman dalam berbangsa dan bernegara.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://dejabreak.blogspot.com/2011/06/problematika-diskriminasi-dalam.html
http://isbdunmer.blogspot.com/2011/10/manusia-keragaman-dan-kesederajatan.html
http://isbdsembilan.blogspot.com/2012/05/bab-vi.html
Setiadi, Elly M. dkk. 2005. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta: Prenada Media
Group
triwalindahabi.wordpress.com/2013/10/12/ilmu-sosial-budaya-dasar
12